KD : Menemukan Tema, Latar, dan Penokohan Cerita Pendek

Unsur Intrinsik
Judul cerpen : Rahasia Sepatu Bola
Pengarang : Sri Wulandari
No. Unsur Intrinsik Pernyataan Bukti Tekstual
1. Tema Kelicikan Tapi sebuah ide jahil muncul
dalam pikiranku. Akan kupakai
saja uang celengan Bimo, adikku.
2. Penokohan Doni : Licik, malas, jujur
Mama : Bijaksana
Bimo : Pemaaf, rajin, cerdik
Ucok : Penyabar
Acil : Penyabar
Doni : Tapi sebuah ide jahil muncul
dalam pikiranku. Akan kupakai saja
uang celengan Bimo, adikku
Mama :Belum sempat aku
menduga jawaban pertanyaanku,
kudengar Mama memanggilku.
Doni, ada Ucok dan Acil
menunggu!
Bimo :Tapi Bimo mau, kok,
memaafkan kakak.
Ucok :Doni, ada Ucok dan Acil
menunggu!
Acil :Doni, ada Ucok dan Acil
menunggu!
3. Latar - Tempat : -Lapangan
-Rumah
-Kamar tidur

- Waktu : -Hari minggu
-Dua hari kemudian
-Malam

- Suasana : Tegang


Tempat :
- Lapangan : Konsentrasiku pun
buyar dan permainan bolaku pun
kacau
-Rumah : Pulang ke rumah, lagi
lagi aku menerima sebuah kejutan
-Kamar tidur : Kulirik jam dinding di
kamarku.
Waktu :
-Hari Minggu : Hari minggu adalah
hari yang paling kutunggu.
-Dua hari kemudian : Dua hari
kemudian aku menemukan pesan
misterius itu lagi.
-Malam : Makan malam tinggal
sejam lagi.
Suasana :
-Tegang : Aku terduduk lemas.
Rahasiaku telah terbongkar.
Kemarahan dari Bimo dan mama
akan segera kuterima.
4. Alur Maju mundur Pulang ke rumah, lagi-lagi aku
menerima sebuah kejutan.
Ceritanya berawal minggu lalu saat
aku minta sepatu baru
5. Amanat Dalam melakukan kegiatan sehari-
hari, kita tidak boleh berbuat
licik/curang. Karena jika kita
berbuat hal yang demikian maka
kita akan mendapat musibah.
Rencanaku berjalan lancar. Bimo
sama sekali tidak mencurigai
perbuatanku. Dan aku berhasil
membeli sepatu bola idamanku. Tapi
kegembiraanku hanya berlangsung
sekejap. Karena kemudian datanglah
pesan- pesan misterius itu.
6. Sudut Pandang Sudut pandang orang pertama
utama
Hari minggu adalah hari yang paling
kutunggu. Karena pada hari itulah, aku
bisa bermain bola sepuasku.
7. Sinopsis Doni ingin sekali membeli sepatu
baru, tetapi ia tidak memiliki uang.
Pada akhirnya ia mencuri uang
adiknya, Bimo, untuk mewujudkan
keinginannya.
Akan tetapi, Bimo sudah
mengetahui perbuatan kakaknya,
dan ia berusaha menyuruh
kakaknya untuk berbuat jujur,
dengan mengirimkan pesan-pesan
misterius.
Akhirnya, Doni pun meminta
maaf dan berjanji akan membayar
hutangnya kepada Bimo.