Manajemen Mutu Terpadu, Kuliah Dari Buku SIM
Manajemen Mutu Terpadu, Kuliah Dari Buku SIM
Menurut 9reech, produk atau jasa merupakan titik pusat bagi tujuan dan prestasi sebuah
organisasi. )ualitas sebuah produk atau jasa tidak mungkin ada tanpa kualitas di dalam proses.
)ualitas dalam proses tidak mungkin terjadi tanpa adanya organisasi yang tepat. :rganisasi akan
menentukan kesehatan dan vitalitas keseluruhan sistem manajemen karena itu ditempatkan di
tengah1tengah kelima pilar TQM. :rganisasi yang tepat, tidak ada artinya tanpa kepemimpinan
yang memadai. )omitmen yang kuat dari ba*ah ke atas merupakan pilar pendukung bagi pilar1pilar
lainnya. ,etiap pilar tergantung pada empat pilar yang lain, bila salah satu pilar lemah, semuanya
akan turut lemah.
4ill 9reech, mantan jendral berbintang empat berhasil menerapkan prinsip TQM semasa
'erang Teluk. 'rinsip yang digunakan dikenal dengan istilah ;ima 'ilar TQM yang terdiri atas
produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen seperti pada gambar di ba*ah ini.
Gambar 1 Lima Pilar TQM
'rogram TQM harus memenuhi kriteria agar dapat mencapai kesuksesan dalam
implementasinya. )riteria tersebut adalah(
$ 'rogram harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam
aktivitas proses dan produk%jasa.
3$ 'rogram harus memiliki si0at kemanusiaan yang kuat untuk menerjemahkan kualitas dalam cara
memperlakukan karya*an, selalu diikut sertakan dan diberi inspirasi.
-$ 'rogram harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan *e*enang di
semua tingkatan, terutama pada barisan depan sehingga antusias keterlibatan dan tujuan
bersama menjadi kenyataan dan bukan sekadar slogan.
#$ <arus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip, kebijakan dan kebiasaan
mencapai setiap sudut dan celah1celah organisasi.
3
Organisasi
Produk
Komitmen
Pemimpin
Proses
TQM dalam Lembaga Pendidikan
+0ekti0itas organisasi lembaga pendidikan tidak dapat dicapai tanpa orang1orang yang
memiliki kemampuan dan komitmen sepenuhnya terhadap semua hirarki organisasi. TQM
merupakan suatu proses peralihan yang dikendalikan oleh pengendali eksternal melalui kepatuhan
terhadap prosedur dalam proses kebiasaan yang ditanamkan dalam kultur organisasi. TQM
berorientasi pada pelanggan dan secara1terus1menerus meningkatkan kualitas berarti TQM harus
memiliki konsep dengan jangkauan luas dan mengandung dua unsure yang saling tergantung yaitu
kultur organisasi dan sejumlah konsep baru.
Dengan demikian TQM harus berbasis quality of working life (Q/;$. 'lo*man (!!8$
berpendapat bah*a perilaku manajemen pendidikan mengalami masalah dalam mengembangkan
kualitas total karena mengalami berbagai permasalahan, Dari berbagai permasalahan tersebut
kultural sebagai permasalahan utama, sehingga hambatan kultural menjadi penyebab
ketidakselarasan hubungan 0ungsional, komunikasi yang buruk di antara 0ungsi organisasi, dan
sikap manajemen terhadap sta0 yang memperlakukan sta0 seolah1olah tidak mampu berpikir.
Q/; sebagai suatu cara berpikir tentang orang, pekerjaan dan organisasi dengan elemen1
elemen berupa adanya perhatian tentang dampak pekerjaan pada orang1orang pega*ai dan aktivitas
organisasi serta gagasan partisipasi dalam pemecahan masalah organisasi dan pembuatan keputusan.
Q/; ber0okus pada bagaimana pekerjaan dapat menyebabkan pekerja menjadi
lebih baik. &spek utama Q/l adalah partisipasi dalam proses membuat keputusan organisasi.
,ecara operasional Q/; menggambarkan aktivitas yang dapat dirasakan oleh pekerja sebagai
usaha yang mengarah pada terciptanya kualitas kehidupan kerja yang lebih baik. Ini merupakan
kultur esensial dan tiap penopang keberhasilan TQM. Q/; menimbnulkan komitmen timbal balik
yang tinggi antara individu terhadap sasaranm lembaga pendidikan serta antara lembaga pendidikan
dengan kebutuhan pengembangan individu yang terlibat. )eterlibatan individu harus bebas rasa
takut dan keterlibatan diperlukan untuk meman0aatkan *a*asan dan konsep yang timbul. =adi
Q/; sebagai sasaran, proses dan 0iloso0i organisasi.
Q/; sebagai sasaran bertujuan menciptakan peningkatan kerja, keterlibatan pega*ai,
kepuasan individu dalam lembaga pendidikan, dan e0ektivitas organisasi. ,ebagai proses, Q/;
memerlukan usaha untuk mencapai sasaran organisasi, keterlibatan seluruh unsur organisasi dalam
lembaga pendidikan diharapkan dapat memberi kontribusi pada lembaga pendidikan tersebut
sehingga mereka memperoleh kepuasan, kebanggan dan pertumbuhan pribadi. Q/; memandang
seluruh unsur organisasi sebagai asset yang harus dipelihara, dikembangkan, ditingkatkan
pengetahuannya, keterampilannya, dan komitmennya.
-
&da lima karakteristik dengan strategi keterlibatan seluruh unsur organisasi(
$ &da pendelegasian yang memberikan tanggungja*ab untuk melakukan pengambilan
keputusan kepada individu yang memiliki in0ormasi yang relevan dan tepat *aktu serta
memiliki keterampilan
3$ &da kerja tim lintas batas 0ungsional dan melibatkan orang yang tepat. ,etiap individu
dalam organisasi harus diintegrasikan dalam proses operasi dan pelayanan terhadap pelanggan.
-$ Memberdayakan sumber daya manusia, berarti meberikan peluang dan menghargai
kontribusi ,DM.
#$ &da integrasi antara ,DM dan TI sehingga anggota organisasi memberikan inisiati0 dan
kreativitas di bidang operasi, administrasi maupun penguasaan TI.
5$ >asa kebersamaan artinya setiap anggota memiliki visi yang didasarkan atas seperangkat
nilai yang jelas, misi organisasi yang jelas, dan metode untuk merealisasikannya.
Dengan karakteristik tersebut di atas, akan tumbuh energi pembelajaran dan kualitas sehingga
lembaga pendidikan akan menerima suatu kualitas pendidikan secara memuaskan dan tepat *aktu.
)omitmen, kinerja dan keterlibatan unsur organisasi dapat memberikan kepuasan pada
pelanggan. ;embaga pendidikan harus membangun lingkungan belajar yang berkesinambungan
yang dapat menciptakan inovasi baru serta membangun kultur dalam mendukung ,DM. )ualitas
pendidikan harus terus diperbaiki, in0ormasi harus terus mengalir secara bebas antar 0ungsi
sehingga ada kerja sama sebagai sebuah tim. :rganisasi dengan keterlibatan individu tinggi
memerlukan pimpinan yang memiliki nilai manajerial dan leadership. Model organisasi Q/;
dia*ali dan diakhiri dengan ;ingkaran )ualitas (Quality of circle$.
Implementasi TQM dalam Manajemen Pendidikan
,uksesnya implementasi TQM dalam dunia bisnis mengilhami organisasi lainnya termasuk
organisasi pendidikan untuk mengadopsinya. 4eberapa pengamat mempertanyakan kelayakan dan
kesesuaian konsep TQM untuk diimplementasikan dalam manajemen pendidikan, seperti halnya
Taylor dan <ill (!!-$, Mc9ulloch (!!-$ berargumentasi bah*a TQM merupakan konsep yang
sulit dievaluasi dalam lembaga pendidikan. <olmes dan Gerard (!!5$ berpendapat bah*a TQM
mungkin cocok untuk 0ungsi pendukung tetapi tidak cocok untuk 0ungsi pembelajaran yang
merupakan inti dari sebuah lembaga pendidikan.
Menurut <erbert, Dellana dan 4ass (!!5$, ada # bidang utama dalam lembaga pendidikan
yang dapat mengadopsi prinsip1prinsip TQM. 'ertama, penerapan TQM untuk meningkatkan
0ungsi10ungsi administrasi dan operasi lembaga pendidikan. )edua, mengintegrasikan TQM dalam
kurikulum. )etiga, penggunaan TQM dalam metode pembelajaran di kelas. )eempat,
menggunakan TQM untuk mengelola aktivitas riset lembaga pendidikan.
#
&da enam tantangan pokok yang perlu dikaji dan dikelola secara strategis dalam rangka
menerapkan konsep TQM pada lembaga pendidikan, yakni yang berkenaan dengan ($ kualitas jasa,
(3$ 0okus kepada pengguna jasa pendidikan, (-$ kepemimpinan, (#$ perbaikan yang
berkesinambungan, (5$ manajemen ,DM, (6$ manajemen berdasarkan 0akta. ,emua ini sesuai
dengan yang diamanatkan ??>I .o 38 Tahun 388- 4ab III 'asal # ayat (6$ yang menyatakan
bah*a 'endidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui
peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian kualitas layanan pendidikan. ,elain itu pasal 5
ayat (8 juga menyatakan bah*a setiap *arga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang berkualitas.
)eberhasilan jasa pendidikan ditentukan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada para pengguna jasa pendidikan (peserta didik$. ,ebelum itu, ada baiknya kita tinjau dulu
makna @jasaA. @asaA merupakan aktivitas, man0aat atau kepuasan yang dita*arkan untuk dijual.
=adi jasa berupa suatu kegiatan yang berman0aat bagi pihak lain dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhannya. )otler dalam +ty >ochaety dkk, 3885, mengemukakan pengertian jasa adalah
sesuatu yang tidak ber*ujud, yang melibatkan hubungan antara penyaji jasa dengan konsumen
pemakai dan tidak ada pemindahan kepemilikan (transfer of ownership$ antara keduanya. Dalam
menghasilkan jasa tersebut digunakan produk 0isik untuk mendukung aktivitasnya.
Bithaml dan 4erry mengemukakan bah*a jasa dapat diartikan sebagai unjuk kerja
(performance$ ataupun prosedur kerja, tindakan dan aktivitas (deeds$, maupun proses (process$
yang dilakukan oleh organisasi, orang atau institusi yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumennya. ,ementara itu jasa pendidikan bersi0at kompleks karena
bersi0at padat karya dan padat modal. &rtinya dibutuhkan banyak tenaga kerja yang memiliki skill%
keterampilan khusus dalam bidang pendidikan dan padat modal karena memerlukan peralatan
(in0rastuktur$ yang lengkap dan harganya cukup mahal.
,ecara umum jasa memiliki karakteristik utama sebagai berikut(
$ Tidak ber!ujud (Intangibility)( jasa pendidikan tidak ber*ujud seperti halnya produk 0isik.
'engguna jasa pendidikan tidak dapat melihat, mencium, mendengar dan merasakan hasilnya
sebelum mereka mengkonsumsinya. ?ntuk mengurangi ketidakpastian, pengguna jasa
pendidikan akan mencari tanda atau in0ormasi tentang kualitas jasa tersebut yang dapat
diperoleh atas dasar lokasi lembaga pendidikan, penyelenggara, peralatan, biaya. ?ntuk
meningkatkan calon pengguna jasa pendidikan, maka lembaga pendidikan dapat melakukan( a$
meningkatkan visualisasi jasa yang tidak ber*ujud menjadi ber*ujud, b$ menekankan pada
man0aat yang akan diperoleh (lulusan lembaga pendidikan$, c$ menciptakan suatu nama merek
lembaga pendidikan (education brand name$, d$ memakai nama seseorang yang sudah dikenal
untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
5
") Tidak terpisahkan (Inseparability)
=asa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari lembaga pendidikan yang menyediakan jasa
tersebut. &rtinya, jasa pendidikan dihasilkan dan dikonsumsi secara serempak (simultan$ pada
*aktu yang sama. =ika peserta didik membeli jasa maka akan berhadapan langsung dengan
penyedia jasa pendidikan. :leh karena itu, lembaga pendidikan dapat menggunakan strategi
bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat atau melatih para penyaji jasa
agar mereka mampu membina kepercayaan pelanggannya yaitu peserta didik.
#) $er%ariasi (%ariability)
=asa pendidikan yang diberikan seringkali berubah1ubah, tergantung kepada siapa yang
menyajikan, kapan serta di mana disajikan jasa pendidikan tersebut. :leh karena itu, jasa
pendidikan sulit untuk mencapai kualitas yang sesuai standar. ?ntuk mengantisipasi hal itu
lembaga pendidikan dapat melakukan beberapa strategi dalam mengendalikan kualitas jasa yang
dihasilkan, yaitu( $ melakukan seleksi dan mengadakan pelatihan untuk mendapatkan ,DM
jasa pendidikan yang lebih baik, 3$ membuat standarisasi proses kerja dalam menghasilkan jasa
pendidikan dengan baik, -$ selalu memonitor kepuasan peserta didik melalui sistem kotak saran,
keliuhan maupun survei pasar.
&) Mudah musnah (perishability)
=asa pendidikan tidak dapat disimpan lama atau jasa pendidikan mudah musnah sehingga tidak
dapat dijual pada *aktu mendatang. )arakteristik jasa yang mudah musnah bukanlah masalah
jika permintaan akan jasa stabil karena jasa pendidikan mudah dalam persiapan pelayanannya.
=ika permintaan ber0luktuasi, lembaga pendidikan akan menghadapi masalah dalam
mempersiapkan pelayanannya. :leh karena itu perlu program pemasaran jasa yang sangat
cermat agar permintaan terhadap jasa pendidikan selalu stabil.
)arakteristik jasa pendidikan antara lain sebagai berikut(
. ;embaga pendidikan termasuk jasa murni (pure services$, pemberian jasa yang dilakukan
didukung sarana pendukung seperti ruangan kelas, kurni, meja, buku dan lain1lain.
3. =asa yang diberikan lembaga pendidikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa (peserta
didik$, meskipun sekarang ada program distance learning atau belajar jarak jauh.
-. 'enerima jasa pendidikan berbasis orang, berdasarkan hubungan dengan pengguna jasa maka
peserta didik sebagai high contact system (hubungan%interaksi yang tinggi antara pemberi
dengan pengguna jasa$. 'enerima jasa sebagai bagian dari sistem lembaga pendidikan tersebut.
#. <ubungan antara lembaga pendidikan dengan pelanggan (peserta didik$ berdasarkan member
relationship (anggota lembaga pendidikan$ tersebut. ,istem pemberian jasa secara terus1
menerus dan teratur sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan.
6
Kualitas Pelayanan pada asa Pendidikan
;en 4erry, 'arsu 'arasuraman dan Calerie Bithaml (!"" menyatakan bah*a kualitas jasa
pendidikan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas pelayanan yang
diperoleh atau diterima secara nyata oleh mereka dengan pelayanan yang sesungguhnya diharapkan.
=ika kenyataan lebih dari yang diharapkan oleh mereka, dapat dikatakan pelayanan
berkualitas. =ika sebaliknya tidak berkualitas. 4ila kenyataan sama dengan harapan, maka
kualitas pelayanan disebut memuaskan. Kualitas pelayanan dapat dide0inisikan seberapa jauh
perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang diterima.
<arapan pelanggan jasa didasarkan pada in0ormasi yang disampaikan dari mulut ke mulut,
kebutuhan pribadi, pengalaman masa lalu, serta komunikasi ekseternal. 'engaruh tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2 Dimensi Kualitas Pelaanan an! mempen!aruhi "arapan dan Kenataan
Dimensi kualitas pelayanan dapat dijelaskan sebagai berikut(
'. (eliability (keterandalan)
)emampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan cepat, akurat dan memuaskan.
Misalnya mata pelajaran yang benar1benar sesuai dengan kebutuhan, jad*al pembelajaran,
proses pembelajaran yang akurat, penilaian yang obyekti0, bimbingan dan penyuluhan serta
aktivitas lain yang memperlancar proses pembelajaran peserta didik.
7
)omunikasi dari
mulut ke mulut
)ebutuhan
perorangan
)omunikasi
eksternal
'engalaman
masa lalu
=asa yang
diharapkan
=asa yang
diterima
)ualitas jasa
yang diterima
Dimensi )ualitas
'elayanan
(eliability (keterandalan$
)ssurance (jaminan$
Tangibles (kejelasan$
*mpathy (empati$
(esponsi0ness
(pertanggungja*aban$
Disingkat ()T*(
". )ssuran+e (jaminan)
Mencakup pengetahuan, kompetensi, etika, respek terhadap peserta didik serta memiliki si0at
dapat dipercaya, bebas bahaya dan keraguan. Misalnya, seluruh sta0 administrasi, sta0 pengajar,
pejabat struktural benar1benar kompeten di bidangnya sehingga reputasi lembaga pendidikan
positi0 di mata masyarakat.
#. Tangibles (kejelasan)
Meliputi 0asilitas 0isik, perlengkapan, karya*an, sta0 pengajar dan sarana komunikasi.
Misalnya, 0asilitas pembelajaran (ruang, kursi, meja, papan tulis, media, dsb$, laboratorium,
perpustakaan, tempat parkir, kantin, tempat ibadah, 0asilitas olahraga, busana sta0 pengajar dan
karya*an.
&. *mpathy (empati)
)emudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi dengan baik, perhatian pribadi dan
memahami kebutuhan peserta didiknya. Misalnya, sta0 pengajar mengenal peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran, pengajar berperan sesuai dengan 0ungsinya, perhatian yang
tulus diberikan kepada para sis*anya berupa kemudahan mendapatkam pelayanan, keramahan,
komunikasi serta kemampuan memahami kebutuhan peserta didik.
,. (esponsi-ness (pertanggungja!aban)
)emauan%kesediaan para sta0 untuk membantu peserta didik dan memberikan pelayanan cepat
tanggap. Misalnya pembimbing mudah ditemui untuk konsultasi. 'roses pembelajaran interakti0
sehingga peserta didik lebih memperluas *a*asan berpikir dan kreati0, prosedur administrasi
lembaga pendidikan yang sederhana.
4eberapa ahli mengemukakan dimensi kualitas, tetapi jika diperhatikan hampir semuanya
bertitik tolak dari lima dimensi kualitas jasa yang dikemukakan oleh pendapat 'arasuraman.
Dalam mempertahankan kualitas pelayanan jasa pada lembaga pendidikan menurut
GasperstD yang harus diperhatikan adalah perbaikan kualitas jasa yang berkesinambungan, yaitu(
. )etepatan *aktu yang berkaitan dengan proses pendidikan dan.lamanya pendidikan
3. &kurasi pelayanan berkaitan dengan rehabilitasi pelayanan secara berkesinambungan dan
mengeurangi kesalahan yang dilakukan dalam pelayanan.
-. )esopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan terutama yang berhubungan langsung
dengan masyarakat umum.
#. Tanggungja*ab berkaitan dengan penanganan saran, penanganan keluhan.
5. )elengkapan menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung serta sarana
pelayanan yang saling menunjang dan melengkapi.
6. Cariasi model pelayanan, inovasi dalam pelayanan lembaga pendidikan, misalnya mena*arkan
*aktu pembelajaran yang 0leksibel bagi mahasis*a yang berperan ganda sebagai karya*an.
"
7. )emudahan mendapatkan pelayanan, berkaitan dengan banyaknya tempat belajar yang legal
menurut ketentuan yang ditetapkan.
". 'elayanan pribadi, berkaitan dengan 0leksibilitas, penanganan khusus bagi sekelompok
pelanggan yang meminta penanganan khusus.
!. )enyamanan dalam memperoleh pelayanan berkaoitan dengan lokasi lembaga pendidikan,
ruang tempat pelayanan, kemudahan menjangkau tempat pelayanan, tempat parkir, ketersediaan
in0ormasi, petunjuk yang mudah diakses pelanggan.
8. &tribut pendukung pelayanan lainnya seperti prasaran lingkungan lembaga pendidikan,
kebersihan, kantin, pelayanan kesehatan.
Pendekatan dalam Layanan asa Pendidikan yang $erkualitas
=asa pendidikan memiliki karakteristik cukup kompleks dibandingkan jasa lainnya, selain itu
padat modal dan memiliki nilai dari pengguna jasa, memerlukan ,DM yang memiliki dedikasi,
kapabilitas, maupun keterampilan yang spesi0ik. Dalam memebrikan pelayanan yang berkualitas,
ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan kepada pengguna jasa, yaitu(
'. Pendekatan #ervi$e Trian!le (.egitiga Layanan)
&da tiga elemen dalam @segitiga layananA yaitu strategi layanan (service strategy$, sumber
daya manusia (./M) yang memberikan layanan (service people), dan sistem layanan (service
system) dimana pengguna jasa pendidikan sebagai titik pusat.
Gambar % #e!iti!a Laanan
1 .trategi layanan yang e0ekti0 didasari pada misi yang dapat dimengerti oleh seluruh individu
dalam lembaga pendidikan., diikuti oleh tindakan nyata yang berman0aat bagi pelanggan dan
mampu membedakannya dengan lembaga lain sebagai pesaingnya. ?ntuk merapkan strategi
layanan yang e0ekti0, lembaga pendidikan perlu memiliki paket layanan (service package$, yaitu
!
.trategi
Layanan
Pelanggan
.istem
Layanan
.umber /aya
Manusia
suatu kerangka layanan untuk memuaskan keinginan dan harapan pelanggan yang terdiri dari
layanan utama dan layanan pendukung.
1 ./M yang memberikan layanan kepada pelanggan ada tiga yaitu( pertama, ,DM yang
berinteraksi langsung dengan pelanggan (guru, dosen$E kedua, ,DM yang memberikan layanan
hanya temporer (laboran, teknisi, sta0 administrasi, pega*ai$ danE ketiga, ,DM penjaga
keamanan. ,emua kelompok harus memusatkan perhatian pada para pelanggan dengan cara
mengetahui stiapa pelanggan lembaga pendidikan, apa kebutuhannya, dan tahu cara memenuhi
atau memuaskan kebutuhannya, sehingga perlu budaya organisasi yang menitik beratkan pada
naluri untuk memberikan layanan, lingkungan kerja yang kondusi0, rasa aman dalam bekerja,
sistem penghargaan yang memoyivasi, adanya kesempatan karir yang luas, etos kerja yang
tinggi, energik, penuh optimisme, serta proses seleksi yang e0ekti0.
1 .istem layanan atau prosedur layanan kepada para pelanggan melibatkan seluruh 0asilitas 0isik
yang dimiliki dan ,DM yang ada, secara konsisten dengan paket layanan yang disediakan dan
dirancang sederhana sehingga mudah dipahami pelanggan. ,istem layanan yang e0ekti0 adalah
kemudahan untuk memberikan layanan dengan sistem yang hampir tidak kelihatan oeleh
pelanggan.
". Pendekatan Total Quality .er%i+e (TQ.)
Total Quality ,ervice (TQ,$ atau layanan kualitas terpadu adalah suatu keadaan ketika lembaga
pendidikan memiliki kemampuan memberikan pelayanan berkualitas kepada para pelanggan
maupun pemilik pelanggan (pemerintah atau yayasan$ dan penga*ainya. TQ, memiliki 5 elemen,
satu dengan lainnya saling terkait seperti digambarkan pada gambar # di ba*ah ini.
Gambar & Total Qualit #ervi$e 'TQ#(
8
(iset Pasar dan
Pelanggan
TQ.
Perumusan
.trategi
Penilaian0 Pengukuran
dan 1mpan $alik
Penyempurnaan Proses /iklat dan Komunikasi
1 (iset Pasar dan Pelanggan
>iset pasar adalah suatu kegiatan penelitian terhadap struktur dan dinamika pasar tempat
lembaga pendidikan berada meliputi identi0ikasi pasar, analisis demogra0is dan analisis
kekuatan yang ada di dalam pasar itu sendiri. >iset pelanggan untuk mencari tahu tentang
harapan, keinginan dan perasaan pelanggan secara individual terhadap layanan yang dita*arkan
oleh lembaga pendidikan. <asil kedua riset dijadikan a+uan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas.
1 Perumusan .trategi
'erumusan strategi untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan meraih pelanggan baru.
?ntuk merumuskan strategi yang e0ekti0 dibutuhkan pengetahuan yang mendukung proses
pembelajaran, misi lembaga pendidikan, kode etik pro0esi, pendekatan untuk memenangkan
persaingan, pengetahuan TI, operasi jasa dan struktur organisasi untuk memenuhi permintaan
pelanggan. ,trategi merupakan kemudi bagi lembaga pendidikan dalam memberikan layanan
yang berkualitas.
1 Pendidikan0 pelatihan dan Komunikasi
Diklat sangat penting dalam pengembangan dan peningkatan kualitas layanan ,DM agar
mampu memberikan layanan yang berkualitas pula. )omunikasi berperan dalam
mendistribusikan in0ormasi kepada setiap individu yang terlibat dalam lembaga pendidikan.
Dikla dan kimunikasi sebagai motor penggerak yang mampu memberikan layanan berkualitas.
1 Penyempurnaan Proses
'enyempurnaan proses sebagai usaha di setiap hirarki manajemen lembaga pendidikan agar
secara berkesinambungan menyempurnakan proses pemberian layanan dan secara akti0
memberikan pembaharuan layanan. 'enyempurnaan proses membutuhkan kajian dan pengujian
yang diperlukan untuk perbaikan tata cara, kebijakan, peraturan, metode kerja yang ada dalam
lembaga pendidikan. 'roses yang terus1menerus disempurnakan merupakan alat kendali untuk
dapat mengarah ke kualitas yang lebih baik.
1 Penilaian0 Pengukuran dan 1mpan $alik
'enilaian, pengukuran dan umpan balik berperan dalam mengin0ormasikan kepada pemberi jasa
pendidikan, seberapa jauh mampu memenuhi keinginan dan harapan pelanggannya. <asil ini
dapat dijadikan dasar untuk memberikan balas jasa kepada pelanggan, serta memberikan isyarat
kepada lembaga tentang apa yang masih harus diperbaiki, kapan perlu diperbaiki dan
bagaimana cara memperbaikinya.
Menurut &.'arasuraman, ;eonard ;. 4erry dan Calerie &. Beithaml (!!8$ terdapat lima
kesenjangan yang dapat membuat lembaga pendidikan tidak mampu memberikan layanan
berkualitas kepada pelanggannya. )elima kesenjangan tersebut digambarkan sebagai berikut.