Anda di halaman 1dari 26

KAWASAN

RAWAN
BENCANA
Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.


Bencana
Alam
Non
Alam
Sosial
Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik
geologis, biologis, hidrologis, klimatologis,
geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu
tertentu yang mengurangi kemampuan
mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan
mengurangi kemampuan untuk menanggapi
dampak buruk bahaya tertentu.

Kawasan rawan bencana alam adalah kawasan
yang sering atau berpotensi tinggi mengalami
bencana alam.
Kawasan rawan bencana
longsor
Longsor adalah suatu proses perpindahan massa
tanah atau batuan dengan arah miring dari
kedudukan semula, sehingga terpisah dari massa
yang mantap, karena pengaruh gravitasi; dengan
jenis gerakan berbentuk rotasi dan translasi.

Bencana longsor adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam berupa tanah longsor.

Kawasan rawan bencana longsor adalah kawasan
lindung atau kawasan budi daya yang meliputi
zona-zona berpotensi longsor
Rawan
Longsor
Fisik
Alam
Aktifitas
Manusia
Fisik Alami
Lereng
15%
Keberadaan
sesar
patahan/gawir
5%
Batuan
10%
Curah Hujan
25%
Kedalaman
Tanah (m)
5%
Aktifitas Manusia
Penggunaan
Lahan
20%
Infrastruktur
15%
Kepadatan
pemukiman
(orng/km2)
2.5%
Menentukan tingkat
kerawanan
=



Ket : i = interval kelas
Xt = nilai max
Xr = nilai min
n = jumlah kelas

Kawasan rawan bencana
banjir
Banjir ialah aliran air di permukaan tanah
(surface water) yang relatif tinggi dan tidak
dapat ditampung oleh saluran drainase atau
sungai, sehingga melimpah ke kanan dan kiri
serta menimbulkan genangan/aliran dalam
jumlah melebihi normal dan mengakibatkan
kerugian pada manusia dan lingkungan.
Kawasan rawan banjir ialah kawasan yang
potensial untuk dilanda banjir yang
diindikasikan dengan frekuensi terjadinya
banjir (pernah atau berulangkali)

Metode analisis
Metode yang digunakan ialah metode
parametrik, dengan menggunakan
scoring parameter yang mempengaruhi



Faktor penentu daerah rawan
banjir
Faktor kondisi alam
- Topografi
- Permeabilitas tanah
- Kondisi DAS
- Geometri Sungai
Peristiwa alam
- Curah hujan yang tinggi dan lama
- Pasang surut
- Penurunan muka tanah
Aktivitas manusia
- Pengelolaan lahan
- Drainase
Data yang dibutuhkan

Analisis Peta Rupa Bumi (Kelas Lereng, dan
Kelas Tinggi)
Analisis Peta Tinjau Tanah (tekstur tanah
dan drainase tanah)
Analisis Citra Landsat (Tutupan Lahan)
Analisis Data Curah Hujan (Peta CH)
Analisis Buffer Sungai

Tingkat kerawanan banjir
Kawasan rawan kebakaran
hutan dan lahan

Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi
eksotermis yang berlangsung dengan cepat
dari suatu bahan bakar yang disertai dengan
timbulnya api/penyalaan.
Kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan
ialah suatu kawasan yang berpotensi tinggi
untuk kebakaran hutan dan lahan.

Model yang dipakai ialah model Sistem
Analisa Ancaman Kebakaran (Rucker,
2007) yang dikembangkan oleh South
Sumatra Forest Fire Management Project
(SSFFMP) yang telah dimodifikasi.



Skoring data tutupan lahan
Data ketinggian & Curah Hujan
Suhu udara & Kec. Angin
Tingkat Kerawanan
Jarak Pemukiman
Kawasan Rawan bencana
Abrasi
Abrasi ialah suatu proses pengikisan tanah /
pantai yang disebabkan oleh
hantaman tenaga gelombang laut, arus
laut, sungai, pasang surut laut,
gletser dan angin yang bersifat merusak di
sekitarnya
Parameter yang digunakan
Tingkat Kerawanan

Anda mungkin juga menyukai