Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PTOSES PEMBENTUKAN TANAH

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Adapun yang melatarbelakangi penulisan makalah ini yaitu karena masih banyak diantara kita yang
sudah sering melihat serta memanfaatkan tanah dalam kehidupan sehari-hari namun belum mengetahui
apa itu tanah dan bagaimana bisa terbentuknya tanah. Oleh karena itu disini akan mencoba untuk
memaparkan proses pembentukan tanah.

1.2. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi penilaian pada Mata Kuliah
Dasar-dasar Ilmu Tanah yaitu juga agar kita semua dapat mengetaui apa itu tanah dan bagaimana
pembentukan tanah sampai menjadi tanah yang kita manfaatkan dalam kehidupan serta bagaimana
hubungannya antara pembentukan tanah dengan tanaman.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Profil Tanah dan Solum Tanah
Profil tanah yaitu irisan tanah dalam bentuk vertikal seperti yang tertera pada gambar di bawah ini.
Horison tanah adalah lapisan-lapisan yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukan tanah.
Pada horison O kita sebut dengan Organik (hewan yang hidup dan tanaman yang tumbuh). Pada horison
A disebut Top Soil atau lebih tepat jika disebut lapisan olah, disinilah yang digunakan untuk kegiatan
pertanian. Tingginya antara 25 cm 30 cm. Pada horison B disebut Subsoil. Gabungan antara Horison A
dan B disebut Solum Tanah, disinilah tempat terjadinya perakaran. Pada horison C disebut Bahan Induk
dan di bawah bahan induk masih ada lapisan lagi yang disebut dengan batuan Induk.
Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwa semakin ke atas warna tanah semakin gelap, dengan
demikian semakin gelap warna tanah maka semakin tinggi pula tingkat kesuburannnya, karena semakin
gelap berarti semakin banyak humus yang dikandung dalam tanah.

Proses pembentuakn tanah seperti yang tampak pada profil tanah di atas yaitu dimuali dari proses
pelapukan batuaan induk menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses percampuran bahan organik
dengan bahan mineral di permukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan
tanah dari bagian atas tanah ke bagian bawah tanah dan berbagai proses lain yang dapat menghasilkan
horison-horison tanah

2.2. Pedon dan Polypedon
Pedon yaitu satuan individu terkecil dalam tiga dimensi yang masih dapat disebut tanah. Pedon memiliki
luas antara 1 10 m2 sehingga cukup luas untuk dipelajari sifat-sifat dan susunan horizon tanah yang
ada. Sedangkan polypedon yaitu kumpulan dari pedon yang mempunyai sifat-sifat yang sama dalam arti
semua pedon tersebut masuk dalam satu seri tanah yang sama. Polypedon inilah yang digunakan
sebagai dasar pengelompokkan tanah di lapangan.

2.3. Proses pelapukan Batuan dan Mineral
a) Pelapukan secara Fisik
Akibat naik turunnya suhu dan perbedaan kemampuan memuai dan mengerut dari masing-masing
mineral
b) Pelapukan secara Biologik-Mekanik
Akibat masuknya akar ke dalam batuan melalui retakan-retakan batuan hingga menghancurkan batuan
tersebut
c) Pelapukan secara Kimia
-senyawa tertentu (CaSO4+ 2H2O --
---> CaSO4 2H2O)
-senyawa tersebut (CaSO4 2H2O -----> CaSO4+
2H2O)
-elektron atau muatan listrik negative menjadi berkurang (Fe++--
---> Fe+++ + e-)
an electron (Fe+++ + e- ----> Fe++)
-kation dalam struktur kristal oleh hidrogen
sehingga struktur kristal rusak dan hancur, merupakan unsur pelapukan kimia yang terpenting ( K A Si3
O8 + H+ ---- H Al Si3O8 + K+)
-garam sederhana seperti karbon, klorida dan lain-lain (
CaCO3+ 2H+ ---> H2 CO3 + Ca++)

2.4. Pembentukan Profil Tanah

a) Penambahan bahan-bahan dari tempat lain ke tanah
, embun






b) Kehilangan bahan-bahan yang ada di tanah
Kehilangan air melalui penguapan (evapotranspirasi)





c) Perubahan bentuk (transformasi)
bahan organik kasar menjadi humus

Pembentukan struktur tanah



d) Pemindahan dalam solum



2.5. Tanah sebagai Sistem Terbuka
Artinya sewaktu-waktu tanah dapat menerima tambahan bahan dari luar atau kehilangan bahan-bahan
yang telah dimilikinya.
Input, berasal dari hasil pelapukan bahan induk, endapan baru, air hujan/ pengairan, sisa-sisa tanaman,
energi (sinar matahari)
Output, misalnya erosi tanah, penguapan air, penyerapan unsur hara oleh tanaman, pencucian
(leaching), pancaran panas/ emisi.
2.6. Faktor-faktor Pembentukan Tanah

a) Iklim
Adanya curah hujan dan suhu yang tinggi di daerah tropika menyebabkan reaksi kimia berjalan cepat
sehingga proses pelapukan dan pencucian berjalan cepat
b) Organisme
Akumulasi bahan organik, siklus unsur hara, dan pembentukan struktur tanah yang stabil sangat
dipengaruhi oleh kegiatan organisme dalam tanah. Demikian juga vegetasi yang tumbuh di tanah
tersebut dapat merupakan penghalang untuk terjadinya erosi sehingga mengurangi jumlah tanah
permukaan yang hilang
c) Bahan Induk
Susunan mineral dan kimia yang terakandung dalam bahan induk mempengaruhi intensitas tingkat
pelapukan, serta mempengaruhi jenis vegetasi alami yang tumbuh di atasnya.
d) Topografi (Relief)
Relief adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah termasuk di dalamnya perbedaan
kecuraman dan bentuk lereng. Relief mempengaruhi proses pembentukan tanah karena :
jumlah air hujan yang meresap atau ditahan masa tanah




e) Waktu
Waktu menunjukkan tingkat perkembangan (muda, dewasa, tua) dan umur tanah. Semakin tua umur
tanah, maka tanah akan semakin baik.

2.7. Hubungan Pembentukan Tanah dengan Keberadaan Tanaman

Seperti yang dibahas di atas tentang faktor-faktor pembentukan tanah, awalnya tanah berasal dari
batuan induk yang dalam jangka waktu yang lama dan dengan berbagai proses akhirnya membentuk
tanah. Tentunya asal dari batuan itu akan mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh di tanah tersebut
nantinya. Jadi tanaman yang tumbuh di tempat A tidak sama dengan tanaman yang tumbuh di tempat
B, tergantung pada asal batuan yang membentuknya.



BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jadi intinya kualitas tanah dipengaruhi oleh batuan induk yang menjadi penyusun tanah tersebut. Tanah
terbentuk melalui proses yang panjang hingga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari, misalnya
untuk pertanian. Jenis tanaman yang tumbuh pada satu tempat berbeda dengan tanaman yang tumbuh
pada tempat lain karena bergantung pada struktur tanahnya dan asal bahan pembentuk tanah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai