Anda di halaman 1dari 27

1 | P a g e

BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk
memasukkan udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor
bisa kita temukan pada alat pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin
ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang menggunakan tekanan
untuk mengangkatnya.
Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri udara dengan
tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja
kompresor pun bisa berbeda pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara
dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan
pada mesin otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu
reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.
Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang berhubungan
dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas dan bahan
bakar cair melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam peralatan pengangkat
berat yang bekerja secara pneumatik, kompresor digunakan dalam fungsinya
sebagai pengiri udara untuk sumber tenaga. Sebuah kompresor apabila dilihat
dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis kompresor yang masing-masing
metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor dengan metode krja
positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan metode kerja
dynamic. Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini?
Yang pertam, kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja
dengan cara memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang
sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam dengan
sendirinya akan naik. Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai
2 | P a g e

keperluan sesuai dengan peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif
displacement ini digunakan dalam reciprocating compressor dan rotary.
Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara
yang ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang
sama kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena
udara pada ruang yang volumenya tetap mengalami tekanan. Kompresor yang
menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat turbo axial flow.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kompresor ?
2. Apa saja klasifikasi serta kelebihan dan kekurangan dari kompresor ?
3. Bagaimana prinsip kerja dari masing-masing kompresor ?
4. Apa saja komponen kompresor ?
5. Bagaimana proses kompresi gas ?
6. Bagaimana menghitung efesiensi kerja kompresi torak ?


C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.
2. Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.
3. Mengetahui prinsip kerja masing-masing kompresor.
4. Mengetahui fungsi kompresor dalam indutri.








3 | P a g e

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Kompresor
Kompresor adalah alat untuk memasukkan udara dan atau mengirim
udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat pengungkit,
kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat
beban yang menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.

2.2 Klasifikasi Kompresor
Kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo). Positive
Displacement compressor terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan
Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Berikut ini bagan klasifikasi dari kompresor :
Gambar 1. Bagan klasifikasi dari kompressor
4 | P a g e

Kompressor - kompressor yang termasuk dalam jenis klassifikasi
kompressor dynamic sebagai berikut:

A. Kompresor Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari
ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara
dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari
tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat
pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang
dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudu sudu tersebut maka
makan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan.
Prinsip kerja kompresor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-
sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi dan
akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya
sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2. Kompresor aliran radial

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan:
Efisiensi yang lebih tinggi
Konstruksi yang sederhana
Membutuhkan sedikit tenaga operasional
5 | P a g e

Harganya murah
Kelemahan:
Kotoran atau partikel yang padat dalam aliran gas dapat menyebabkan
erosi dalam expander


B. Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh
sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah
(sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat
rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan
yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada
sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya,
jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi,
pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan
menghasilkan udara bertekanan.


Gambar 3. Kompresor aksial

Kompressor yang termasuk dalam jenis Positive Displacement
compressor sebagai berikut:
6 | P a g e

A. Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi
dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara
diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup.
Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga
udara luar akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi
torak bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak
bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara.
Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang
ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung
terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan
mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus
menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas,
maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara
otomatis.


Gambar 4. kompresor resiprocating

Kelebihan dan kekurangan dari kompresor resiprocating sebagai berikut:
Kelebihan kompresor resiprocating yaitu bahwa
kompresor torak ini mempunyai daerah operasi
dengan tekanan yang paling tinggi.
7 | P a g e

Kekurangan kompresor resiprocating antara lain :
1. Fisiknya cenderung besar
2. suaranya berisik
3. kebutuhan perawatannya tinggi
4. Sering Timbul masalah getaran/vibrasi.

Kompressor yang termasuk dalam jenis Kompressor Torak Resiprokal sebagai
berikut:
1) Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun
letak torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk
dan keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak
secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan
bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor diafragma banyak
digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obat-obatan dan kimia.
Secara umum prinsip kerja dari kompresor reciprocating dibagi menjadi
tiga langkah sebagai berikut:

1. Langkah hisap
Terjadi ketika piston bergerak ke bawah dan tekanan udara di dalam
silinder lebih kecil dari tekanan atmosfer.
2. Langkah tekan (compressi)
Terjadi ketika piston mulai naik dari titik mati bawah, katup masuk tertutup
sehingga udara dalam silinder termampatkan.
3. Langkah buang
Terjadi ketika torak bergerak ke atas hingga titik mati atas dan katup keluar
akan terbuka akibat tekanan udara tersebut, sehingga udara keluar dari
silinder dan masuk kedalam tabung.
8 | P a g e


Gambar 5. Kompresor diafragma
2) Kompresor Piston
Sebuah kompresor reciprocating atau kompresor piston adalah kompresor
positive-displacement yang menggunakan piston didorong oleh crankshaft untuk
memberikan gas pada tekanan tinggi.




Gas intake manifold masuk hisap , kemudian mengalir ke dalam silinder
kompresi di mana itu akan dikompresi oleh piston didorong dalam gerakan
reciprocating melalui crankshaft , dan kemudian dibuang . Aplikasi termasuk
kilang minyak, pipa gas , pabrik kimia, pabrik pengolahan gas alam dan tanaman
9 | P a g e

pendinginan . Salah satu aplikasi khusus adalah meniup botol plastik yang terbuat
dari Polyethylene Terephthalate ( PET ) .
Komponen dasar dari kompresor reciprocating adalah crankshaft , crossheads
, batang piston pengepakan, silinder , piston , katup hisap , dan katup discharge
adalah sebuah gambaran dari kompresor reciprocating tiga tahap . Perhatikan
bahwa piston tahap ketiga dan silinder dipasang di atas piston dan silinder tahap
kedua . Sebuah penggerak utama (tidak terlihat ) berputar crankshaft . Crankshaft
mengubah gerakan berputar dari penggerak utama dalam gerakan reciprocating
dari piston .
Hisap Stroke dimulai ketika piston bergerak menjauh dari pelabuhan inlet
silinder . Gas dalam ruang antara piston dan port inlet memperluas dengan cepat
sampai tekanan berkurang di bawah tekanan di sisi berlawanan dari katup hisap .
Perbedaan tekanan melalui katup hisap menyebabkan katup hisap membuka dan
mengakui gas ke dalam silinder . Gas mengalir ke dalam silinder sampai piston
mencapai akhir stroke nya .


B. Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang
berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang
masuk dan keluar. Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah mempunyai
bentuk yang pendek dan kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya
tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan udara
secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam
lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris.
Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan
melawan dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak
sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil
menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
10 | P a g e


Gambar 6. Kompresor Putar
Dalam penggunaannya, kompressor jenis rotari mempunyai keuntungan dan
kerugian sebagai berikut:
Keuntungan:
a. Karena setiap putaran menghasilkan langkah-langkah isap dan tekan
secara bersamaan, maka moment putar lebih merata akibatnya
getaran/kejutan lebih kecil.
b. Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan menghemat tempat.
Kerugian:
a. Kompressor torak hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja.
Hal ini disebabkan oleh pada saat penggunaan volume besar, rumah
dan rotornya harus besar juga atau berbanding lurus
b. Kipas pada rotor kompressor torak tidak cukup kuat menahan
menahan gesekan.

Kompressor yang termasuk dalam jenis Kompressor Rotary sebagai berikut:
1. Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau
bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya
berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi
11 | P a g e

lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling
bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat
digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat hidrolik. Roda-roda gigi
kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar
sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.

Gambar 7. Kompresor Sekrup

2. Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain
tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang
bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa
pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya
adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-
baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan
dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak
pelumas maka film-film minyak sendiri msudah menjadi bahan perapat antara
dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-
kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling
bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.
12 | P a g e


Gambar 8. Kompresor Root Blower
3. Kompresor Vane
Kompressor vane banyak digunakan pada sistem Air Conditioner atau AC.
Pada Air Conditioner mempunyai konsep kerja kompresor vane yaitu
menciptakan perubahan tekanan, suhu dan volume untuk keperluan sistem AC.
Pemanfaatan tekanan tinggi pada kerja kondensor karena uap tekanan tinggi akan
mempermudah pengembunan. Begitu juga pada evaporator diperlukan tekanan
rendah untuk mempermudah dan mempercepat proses penguapan dari refrigrant.
Cara kerja kompresor tipe vane
Pada saat putaran mesin hidup dan kopling magnet bekerja maka pressure
plate akan tertarik oleh kekuatan magnet, sehingga putaran mesin berhubungan
dengan rotor pada kompresor. Pada saat putaran rendah maka gaya sentrifugal
yang dihasilkan juga kecil akaibatnya pengemabngan vane sedikit. Agar vane
dapat mengembang dengan penuh dan bersinggungan dengan rotor maka untuk
mengembangnya vane dibantu oleh kerja dari katup triger. Pada putaran rendah
maka tekanan pegas mampu mengalahkan tekanan refrigerant sehingga
katup triger membuka. Selanjutnya tekanan refrigrant dari rear cover akan
mengalir ke bagian bawah ujung dari pada vane sehingga akan mendorong vane
mengembang dan mampu memenuhi ruangan stator, sehingga proses pengisapan
dan penekanan berjalan optimal. Putaran rotor berputar searah jarum jam bila
dilihat dari samping. Pada vane mengembang maka vane akan mendorong
refrigrant menuju ke katup tekan selanjutnya dialirkan ke filter untuk penyaringan
13 | P a g e

dan akhirnya dimasukkkan ke rear cover dan dialirkan ke kondensor
melalui discharge hole.
Pada saat putaran tinggi maka gaya sentrifugak yang dihasilakn juga
tinggi sehingga mempu mengembang penuh tanpa bantuan dari triger valve.
Aliran dari triger valve juga terputus karena tekana pegas mampu dikalahkan
tekanan refrigrant sehinga katup refrigrant tertutup. Proses pengisapan dan
penekan terjadi ketika rotor terus berputar dan menghasilkan perbedaan ruang
dan tekanan. Proses pengisapan kompresor ini bertujuan untuk menaikkan suhu
dan tekanan adri evaporator yang bersuhu dan bertekanan rendah kemudian
dinaikkan lewat mekanisme kompresor tersebut. Pada saat kompresor bekerja
dengan konsentrasi tinggi atau proses pendinginan yang banyak maka tekanan
yang dihasilkan rotor tinggi dan apabila telah mampu mengalahkan pegas katup
tekanan lebih maka katup tersebut akan membuka dan mengalirkan refrigrant
langsung melalui lubang pada rotor tanpa melewati katup tekan dan tanpa
penyaringan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat tekanan
yang berlebihan dari refrigrant.


Gambar 9. Kompresor Vane
4. Kompresor Liquid Ring
14 | P a g e



Gambar 10. Kompresor Liquid Ring

Liquid ring kompresor rotary terdiri dari beberapa putaran, multi-blade rotor
yang berputar dalam casing elips. Casing elips sebagian diisi dengan cairan, yang
biasanya air.
KERJA PRINSIP SISTEM LIQUID RING COMPRESSION

TAHAP 1: The gas proses dan cairan segel masuk kompresor melalui distributor
kerucut.
TAHAP 2: setelah kompresi gas proses dan cairan segel meninggalkan
kompresor dan keduanya masuk ke tangki pemisah.

FASE 3: cairan seal dipisahkan bentuk proses gas dengan cara gravitasidan
mendorong kembali ke kompresor melalui perbedaan tekanan yang ada
antara pemisah dan ruang hisap kompresor. Sebelum masuk lagi kompresor,
cairan segel mengalir melalui pendingin, yang disebut "segel dingin cair"untuk
mengurangi suhu terhadap nilai awal (kompresi isotermal).

15 | P a g e



2.3 Fungsi Kompresor
Secara umum kompressor mempunyai fungsi sebagai berikut:
Memindahkan tenaga atau daya, sebagaimana digunakan untuk peralatan
yang menggunakan udara bertekanan.
Menyediakan udara untuk pembakaran.
Membawa dan mendistribusikan gas atau produk-produk yang bersifat
ringan ( rendah).
Menjaga dan mensirkulasi gas di dalam suatu proses atau sistem.
Memproduksi tekanan dan menjaga kondisinya dengan harapan agar di
dalam reaksi kimia akan lebih kondusif.
Memproduksi dan menjaga tekanan agar gas yang tidak diinginkan tidak
masuk ke dalam suatu sistem yang bertekanan tersebut.

2.4 Aplikasi Kompressor
Kompresor gas digunakan dalam berbagai aplikasi di mana baik tekanan
gas yang lebih tinggi atau lebih rendah volume gas yang diperlukan:
16 | P a g e

Dalam transportasi pipa gas alam murni untuk memindahkan gas dari
lokasi produksi ke konsumen.
Dalam kilang minyak, pabrik pengolahan gas alam, petrokimia dan kimia
tanaman, dan tanaman industri besar serupa untuk mengompresi gas produk
antara dan akhir.
Dalam pendingin dan pendingin udara sistem
Dalam sistem turbin gas untuk memampatkan udara masuk pembakaran
Dalam menyimpan gas dimurnikan atau diproduksi dalam volume kecil,
silinder tekanan tinggi untuk keperluan medis, pengelasan dan penggunaan
lainnya.
Dalam banyak berbagai industri, manufaktur dan membangun proses
untuk kekuatan semua jenis alat pneumatik.
Dalam bertekanan pesawat untuk memberikan suasana bernapas lebih
tinggi dari tekanan ambien.
Pada beberapa jenis mesin jet (seperti turbojet dan turbofan) untuk
menyediakan udara yang dibutuhkan untuk pembakaran bahan bakar mesin. The
kekuatan untuk menggerakkan kompresor udara pembakaran berasal dari turbin
jet sendiri.
Dalam kapal selam, untuk menyimpan air untuk digunakan di menggusur
air dari ruang apung, untuk penyesuaian mendalam.
Dalam turbocharger dan supercharger untuk meningkatkan kinerja mesin
pembakaran internal dengan meningkatkan aliran massa.
Dalam kereta api dan angkutan jalan berat untuk menyediakan udara tekan
untuk pengoperasian rem kendaraan rel atau rem kendaraan.

2.5 Komponen Kompresor
1. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai
tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan
minyak pelumas.
17 | P a g e



2. Poros engkol (crank shaft)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik
(translasi).


3. Batang penghubung (connecting rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala
silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu
menahan beban pada saat kompresi.


4. Kepala silang (cross head)
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala
silang dapat meluncur pada bantalan luncurnya.
18 | P a g e


5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket


6. Liner silinder (cylinder liner)
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

7. Front and rear cylinder cover.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear
cover yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin

9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas atau udara pada proses pemasukan
(suction), kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).
19 | P a g e



10. Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan
dinding liner silinder.

11. Batang Torak (piston rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

12. Cincin Penahan Gas (packing rod)
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian
yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan
gas ini terdiri dari beberapa ring segment.

13. Ring Oil Scraper
Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame

14. Katup kompresor (compressor valve)
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau
keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat
adanya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar
silinder.
20 | P a g e



2.6 Proses Kompresi Gas
Proses kompresi gas pada kompresor secara termodinamika dapat melalui
tiga cara, yaitu proses kompresi isotermal, adiabatis, dan politropik.
Ketiga proses keadaan termodinamika tersebut secara teoritis menjadi dasar
perancangan dari proses kompresi sebenarnya dari kompresor.
Adapun uraian dari ketiga proses keadaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Proses kompresi isotermal
Setiap gas yang mengalami proses kompresi temperaturnya naik. Hal ini
disebabkan karena adanya sebagian energi mekanik torak atau sudu yang
dikenakan pada gas diubah menjadi energi panas. Temperatur gas akan naik
sebanding dengan kenaikan tekanan. Pada proses kompresi isotermal, gas
mampat dengan temperatur tinggi didinginkan sehingga tidak ada kenaikan
tempertur atau temperatur pada proses ini dipertahankan konstan. Apabila
udara dianggap gas ideal, hubungan antara p dan v dirumuskan sebagai
berikut:
pV = tetap



Jadi dari rumus di atas terlihat bahwa perubahan volume hanya akan
mengubah nilai tekanannya saja. Proses kompresi isotermal pada proses
21 | P a g e

sebenarnya sangat sulit diaplikasikan, walaupun silinder atau udara mampat
didinginkan tetap saja tidak mungkin menjaga temperatur yang konstan. Hal ini
disebabkan karena cepatnya proses kompresi yang terjadi di dalam silinder.

Gambar Proses Kompresi Isotermal

2. Proses kompresi adiabatik
Pada proses ini panas yang dihasilkan dari kompresi gas dijaga tidak ke luar dari
silinder, artinya silinder diisolasi sempurna. Jadi panas tidak ada yang ke luar
atau masuk silinder. Proses tersebut dinamakan kompresi adiabatik. Pada
kenyataannya kita tidak dapat menemukan cara mengisolasi dengan sempurna.
Jadi proses tersebut hanya secara teoritis. Hubungan antara tekanan dan
volume proses adiabatik dapat dinyatakan dengan persamaan:
pv
k
= tetap
22 | P a g e


Gambar Proses Kompresi Adiabatik

3. Proses kompresi politropik
Proses kompresi sebenarnya secara isotermal dan adiabatis tidak dapat
diaplikasikan, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Proses kompresi
yang bekerja menggunakan prinsip di antara proses isotermal dan adiabatis
yaitu kompresi politropik. Proses politropik dapat mewakili proses
sesungguhnya dari kompresor. Hubungan antara p dan V pada proses ini
adalah sebagai berikut ;
pv
n
= tetap
23 | P a g e



2.7 Efesiensi Kerja Kompresi
Sebuah sistem kompresor dapat terdiri dari kompresor, motor, controller
dan perangkat lain seperti pompa air untuk tujuan injeksi air.Oleh karena itu,
efisiensi sistem sistem kompresor,
sys
, dapat didefinisikan sebagai produk
serangkaian efisiensi kompresor keseluruhan,
keseluruhan
, efisiensi motor,

bermotor
, efisiensi controller,
kontroler
, dan efisiensi nya perangkat tambahan,

tambahan
, seperti:
Dimana

Dan umumnya digambarkan sebagai berikut:


2.8 Cara Merawat Kompresor
Menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukkan dan merawatnya dengan
benar, akan memperpanjang usia peralatan tersebut. Begitu juga dengan
kompresor. Tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai
24 | P a g e

mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat
rusak.
Kejadian seperti ini kerap kali terjadi karena keceroboan mekanik dalam
menggunakan kompresor. Tentu saja untuk menjaga dan memelihara kompresor,
harus merujuk kepada petunjuk manual yang telah disediakan produsen dan telah
disesuaikan dengan kapasitas, fungsi dan cara kerja kompresor tersebut.
Agar kompresor awet, selain dipergunakan sesuai dengan fungsinya, juga perlu
perawatan yang baik. Selain itu prosedur penggunaannya pun harus sesuai
dengan langkah-langkah yang dianjurkan dalam buku manual.
Misalnya, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada
pada level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup,
belt tidak terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor
dinyalakan, atur trlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga
tidak terlalu tinggi.
Selain langkah-langkah tadi, kita juga harus memantau keadaan pressure gauge
sesuai dengan kapasitas kompresor. Misalnya saja kompresor yang berkekuatan 8
bar, maka motor akan mati ketika pressure gauge menunjukkan angka 8 bar dan
akan hidup kembali bila pressure gauge menunukkan angka 5 bar. Selain itu
harus pula menjadi kebiasaan yaitu ketika selesai menggunakan kompresor, maka
angin yang masih tersisa di dalam tangki harus dibuang.










25 | P a g e

BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Sehingga makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor
secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu
Positive Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive
Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan
Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ;
Kerangka (frame), Poros engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting
rod), Kepala silang (cross head), Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder
liner), Front and rear cylinder cover, Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak
( piston rings), Batang Torak (piston rod), Cincin Penahan Gas (packing rod),
Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor (compressor valve). Sedangkan untuk
kompresor torak merupakan salah satu positive displacement compressor dengan
prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten
(berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam
silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas
dinamakan piston / torak.
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga
cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia
dari kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan
tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan
kompresor cepat rusak.
Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli
berada pada level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan
tertutup, belt tidak terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum
26 | P a g e

kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu
rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

3.2 Saran
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai
kompresor seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut
yang dapat berguna dalam perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang
lebih lama.






















27 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA


Anonim. (2013). Kompresor. [on line] available sumber:
http://www.anneahira.com/kompresor.htm, akses pada 5 april 2014.

Budi Hendarto Wijaya. (2010). Komponen - Komponen Kompresor. [on
line] available sumber: http://maintenance-
group.blogspot.com/2010/09/komponen-utama-compressor-dan-
fungsinya.html, akses pada 5 april 2014.

Muhammad Subhan. (2010). Pengertian Kompresor. [on line] available
sumber: http://muhsub.blogspot.com/2010/08/pengertian-kompresor.html,
akses pada 5 april 2014

Noor, Zia. (2012). Kompressor. [on line] available sumber:
http://engrsl.blogspot.com/2012/04/1.html akses pada 5 april 2014

Anda mungkin juga menyukai