Anda di halaman 1dari 24

BAMBANG SUPENO, S.T., M.T.

WA: 0888-0300-3507
PIN BB: 768D5FD9
E-mail: bambangsupeno@gmail.com
[2]
Sistem kontinyu dan diskrit
Berbagai properti dasar dari sistem

x(x(x(ttt) )) y(y(y(ttt) ))
Sistem: sebuah interkoneksi dari berbagai
komponen, piranti atau subsistem.
Suatu sistem dapat dipandang sebagai sebuah proses
dimana sinyal ditransformasikan oleh sistem atau
menyebabkan sistem menanggapi dengan berbagai
cara, yang menghasilkan sinyal lain sebagai keluaran
Dapat disimpulkan bahwa:
Sistem dinyatakan dalam secara matematis
dalam bentuk persamaan diferensial dan
diferensiasi
Persamaan matematis pada sistem memerlukan
syarat awal dan batas (initial and boundary
condition)
Sistem yang berbeda secara fisik, bisa memiliki
kesamaan model matematis
Pengelompokan sistem berdasarkan sinyal yang
diolah, dibagi menjadi sistem diskrit dan sistem
kontinyu
Sistem Kontinyu: sistem dimana sinyal masukan waktu-
kontinu diterapkan dan menghasilkan sinyal keluaran
waktu kontinyu
Contoh: sistem gerakan pesawat terbang dll


Sistem diskrit: sebuah sistem yang mengubah masukan
diskrit ke dalam keluaran waktu diskrit.
Contoh: penghitungan jumlah customer di bank, dll.
Sinyal masukan
Jumlah state dalam sistem
Keberadaan Memori
Linieritas dan waktu

Jumlah masukan dan keluaran
Sistem kausal atau causal system:
Sebuah sistem yang keluarannya ditentukan oleh
masukan sekarang dan/ masa lalu, dituliskan:
Sistem akausal atau acausal
Sebuah sistem yang keluarnnya
system:
saat ini juga
ditentukan oleh kondisi masukan yang akan
datang
dituliskan:
future input
past and present input
Lumped system : jumlah variabel state
berhingga
Distributed system: jumlah variabel state tak
berhingga
Istilah state mengacu pada persamaan diferensial
atau diferensiasi. Jumlah state pada sebuah
model matematis berbanding lurus dengan tingkat
kerumitan sistem.
Contoh: Persm Diferensial orde n bisa dipecah menjadi n
persamaan orde 1, dengan demikian kita mendapatkan n
state variabel
SISO (Single input single output)
Dinyatakan dalam bentuk transfer function (karena
hanya menghubungkan satu input dan satu
MISO (Multiple input single output)
Dinyatakan dalam bentuk state space
MIMO (Multiple input multiple output)
Dinyatakan dalam bentuk state space
output)
Jumlah input bisa berbeda dengan jumlah output
Bentuk PD
i
j
u
k

n


i =0
m


j =0
n


k =0
d y d d
= + a
i

b
j

c
k

dt
i

j k
dt dt
B(s)
A(s)
C (s)
(s)

Y (s) = x(s) +
A(s)
s
m
B(s) =
A(s) =
C (s) =
b + b s + ... + b
0
a +
1 m
s
n
a s + ... + a
0
c +
1
c s + ... + c
n
s
n

0 1 n
TF adalah Impuls Respon dari sistem yang
dinyatakan dalam PD
Secara praktis (jika semua kondisi awal sama
dengan nol) TF dapat diturunkan dari PD
dengan mengganti d/dt = s

X (t ) = Ax(t ) + Bu(t )
y(t ) = Cx(t )
A : matrix sistem
B : matrix input
C : matrix output
u(t): variabel
y(t): variabel
x(t): variabel
input
output
state
T
y(t ) =

A

x(t )

=0
Memory system (sistem dengan memori)
Indikator: terdapat blok penundaan atau delay
Keluaran: masukan saat ini dan masa lalu, dituliskan
sebagai:
Memoryless system (sistem tanpa memori)
Indikator: terdapat blok penundaan atau delay
Keluaran: masukan saat ini, dituliskan sebagai:
Sistem Linier
Sistem Tidak Linier
Time variant (output dipengaruhi waktu)
Time invariant (output tidak dipengaruhi waktu)


Kombinasi antara linier/ bukan linier dan time
inveriant/ variant
LTI: Linear Time-Invariant
Jika linier dan bergantung pada waktu
Sistem linier memenuhi teori superposisi
Teori superposisi: penjumlahan (additivity)
Homogenitas (homogenity)
Model linier menunjukkan kerja sistem yang
akurat, dengan batasan tertentu
Contoh: pada LVDT (Linear variable
differential tranducer)
Sinyal masukan yang kecil pada sistem tidak
linier dapat dianggap sebagai sistem linier,
dengan membatasi daerah kerja untuk
mendapatkan respons yang diharapkan.
Sebuah sistem merupakan time invariant, jika pergeseran
waktu
sinyal
Untuk
yang dialami sinyal masukan, dialmi juga oleh
keluaran dengan besar yang sama
menentukan apakah suatu sistem time invariant:
1. Beri masukan x(t)/x(n) tertentu ke sistem yang akan diuji
sehingga menghasilkan output y(t)/y(n).
2. Selanjutnya beri masukan x(t)/x(n) tersebut tetapi dengan
delay k, dan hitung kembali outputnya.
3. Apabila y(n,k) = y(n-k) untuk seluruh harga k yang
mungkin, maka sistem tersebut adalah time invariant.
Kedua proses ini harus memiliki hasil yang sama. Jika tidak,
maka sistem ini bukan sistem time invariant (sistem variant)
Sebuah sistem:
Y(t)= t u (t-1) + 2u(t)
Diagram kiri: misal y(t) mengalami penundaan m detik, maka
keluarannya:
Y(t)= (t-m) u(t-1-m) + 2u(t-m)
Diagram kanan: sinyal masukan mengalami penundaan m
detik, maka sinyal yang masuk akan menjadi u(t-m). Jika
dimasukkan ke dalam sistem, maka sesuai konsep fungsi
keluarannya:
Y(t)= t u(t-m-1) + 2u(t-m)
1.
2.
KESIMPULAN???
1. Sistem waktu kontinyu:
Y(t) = sin [x(t)]
Apakah termasuk sistem invariant atau sistem
variant?
2. Buat ringkasan tentang Interkoneksi Sistem
(Hubungan antar sistem)

Anda mungkin juga menyukai