Anda di halaman 1dari 14

1.

PENDAHULUAN
Limbah adalah suatu bahan yang terbuang atau
di buang dari aktivitas manusia, maupun
proses-proses alam yang belum mempunyai
nilai ekonomi, bahkan bisa memiliki nilai
ekonomi negatif.

Secara umum limbah dapat dibagi menjadi:
Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas (udara)
Dari tingkat bahayanya dikenal dengan Limbah
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

Jenis limbah tersebut memiliki sifat-sifat yang
berbeda, sehingga memerlukan metoda
pengelolaan limbah yang berbeda pula,
sebelum di buang ke lingkungan
2. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
Air limbah dapat berasal dari 3 sumber yaitu:
a. Air limbah rumah tangga (domestik);
perumahan,perdangangan, rekreasi
b. Air limbah industri
c. Air limbah rembesan dan limpasan air hujan

Sifat-sifat air limbah dapat dibagi :
a. Sifat fisik (zat padat, warna, kekeruhan,
suhu, bau dan rasa)
b. Sifat kimia (bahan organik
(BOD,COD),DO,pH, alkalinitas, logam-
logam,anion,phenol, deterjen dsb)
c. Sifat biologis (biota pencairan,
mikroorganisme dan toksinitas)
Jenis kegiatan pengolahan limbah dan tujuan agar kosentrasinya
mencapai taraf baku mutu effluen disajikan :
Tabel : jenis kegiatan pengolahan limbah dan tujuannya
(sugiharto,1987)


Jenis kegiatan Tujuan Pengolahan
1. Penyaringan
2. Perajangan
3. Bak penangkap pasir
4. Bak penangkap lemak
5. Tangki ekualisasi
6. Netralisasi
7. Pengendapan
8. Reaktor lumpur aktif
9. Karbon aktif
10. Pengendapan kimiawi
11. Nitrifikasi/denitrifikasi
12. Air stripping
13. Pertukaran ion
14. Saringan pasir
15. Osmosis/elektrolisis
16. Desinfeksi
Untuk menghilangkan zat padat
Memotong benda yang berada dalam air limbah
Menghilangkan pasir dan koral
Memisahkan benda terapung
Melunakkan air limbah
Menetralkan asam atau basa
Menghilangkan benda tercampur
Menghilangkan bahan organik
Menghilangkan bau, benda yang tidak dapat diuraikan
Untuk mengendapkan fosfat
Menghilangkan nitrat secara biologis
Menghilangkan amoniak
Menghilangkan jenis zat tertentu
Menghilangkan partikel padat yang lebih kecil
Menghilangkan zat terlarut
Membunuh mikroorganisme


Berdasarkan komposisi dan sifat-sifatnya,
pengolahan air limbah dapat dilakukan secara
bertahap sebagai berikut :
2.1 Pengolahan pendahuluan (pretreatment)
Pengolahan pendahuluan bertujuan memisahkan
benda padat baik yang terapung maupun yang
mengendap, untuk memudahkan proses
pengolahan limbah selanjutnya. Pengolahan
pendahuluan dilakukan dengan pompa
sentrifugal dan biasanya di kombinasikan dengan
alat pencacah/perajang untuk memudahkan
penarikkan pasir

2.2 Pengolahan pertama (primary treatment)
Bertujuan untuk menghilangkan zat padat
tercampur melalui pengendapan atau
pengapungan. Digunakan bahan kimia tambahan
untuk menghilangkan pengendapan.
2.3 Pengolahan kedua (Secondary treatment)
Umumnya mencakup proses biologis untuk
mengurangi bahan organik melalui
mikroorganisme yang ada didalamnya.
Terdapat 2 hal penting dalam proses biologis:
a. Proses penambahan oksigen (aerasi)
b. Pertumbuhan bakteri dalam reaktor

Penambahan oksigen adalah salah satu usaha
oksidasi zat pencemar,sehingga kosentrasi zat
pencemar akan berkurang atau dapat
dihilangkan sama sekali.
Untuk mengurangi bahan organik yang ada
dalam air limbah diperlukan bakteri jenis
tertentu (biasanya campuran
mikroorganismenya) dalam jumlah yang cukup.
Digunakan reaktor pengolahan lumpur aktif
dari saringan penjernihan
2.4 Pengolahan ketiga (tertiary treatment)
merupakan pengolahan khusus sesuai dengan kandungan zat pencemar yang
terbanyak dalam air limbah.Pengolah ketiga berupa :
a. Saringan pasir
Penyaringan akan memisahkan zat padat dan zat kimia terlarut
b. Saringan multimedia
Saringan menggunakan ukuran yang berbeda untuk memisahkan granula
berdasarkan ukuran partikelnya.
c. Precoal filter. Penyaringnya menggunakan tanah diatom atau perlit
d. Mkrostaining
Berupa drum yang berputar yang dibungkus oleh ayakan stainless steel (20-50m)
lumpur menempel diluar saringan kemudian disemprot dengan air
e. Vakum filter
Saringan berupa drum horizontal yang dilapisi filter
f. Penyerapan (adsorption)
Menggunakan arang aktif, penyaring molekuler
g. Pengurangan besi(Fe) dan Mangan (Mn)
Menggunakan cara oksidasi, menggunakan oksidator (klorin atau KMnO4)
h. Perubahan CN
CN dioksidasi menjadi CNO
-
dengan NaOH, NaOCl dan Cl
2
i. Osmosis balik (Reverse osmosis)
Dilakukan untuk pengurangan bahan mineral




2.5 Pembunuhan Bakteri (desinfection)
Untuk mengurangi/ membunuh mikroorganisme patogen
yang ada dalam air limbah. Yang banyak digunakan adalah
Klorin untuk membunuh bakteri.

2.6 Pengolahan Lanjutan (Ultimate Disposal)
Dari pengolahan air limbah di atas menghasilkan lumpur
yang perlu ditangani khusus.
Pengolahan lumpur dilakukan dengan proses sebagai
berikut :
a. Proses pemekatan
b. Proses stabilisasi
c. Proses Pengaturan
d. Proses Pengurangan air
e. Proses Pengeringan
F. Proses Pembuangan


III. PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
Beberapa masalah limbah padat dapat dirinci sebagai
berikut : (Murthado dan Said,1987)
a. Limbah padat yang menimbulkan perasaan tidak estetik,
tidak indah dan jorok,kotor dan berserakkan
b. Pembuangan limbah padat (sampah) membutuhkan lahan
yang cukup luas, tertutup, jauh dari pemukiman
c. Limbah padat terutama mengandung bahan organik dan
anorganik, merupakan sarang lalat, tikus, anjing, dan
kucing liar.
d. Limbah padat dapat menghasilkan pencemaran bau,gas
dan debu.Bila membusuk mencemari air permukaan
e. Limbah padat tercampur baur, tanpa pemilahan sehingga
sulit ditangani
f. Limbah padat tidak fleksibel,akan menumpuk di satu
tempat baru ditangani


3.1 Penanganan Limbah Padat
dilakukan dengan :
Pengangkutan ke TPS atau TPA
Pengumpulan
Penyimpanan
Pengolahan Pendahuluan

3.2 Pengolahan Limbah Padat
Pengolahan limbah padat secara umum adalah :
a. Penumpukkan (dumping)
Untuk menutupi lekukan tanah,rawa atau jurang (sifatnya bisa terbuka atau tertutup)
b. Pencacahan (grinding)
c. Reduksi Limbah Organik
Pengukusan sampah untuk mengurangi bahan-bahan organik
d. Pengempaan agar kompak dan padat
e. Penggilingan atau penghancuran limbah
f. Oksidasi basah
Pencampuran dengan air supaya terjadi proses fermentasi anaerobik menghasilkan gas metana (biogas)
g. Pencernaan anaerobik untuk menghasilkan gas
h. Pengomposan
i. Pembakaran
j. Sanitasi dalam Tanah
Menumpuk sampah itutup dengan tanah, mengurangi polusi udara (bau)
k. Pirolisis : dekomposisi senyawa kimia pada suhu tinggi dengan pembakaran yang sempurna


IV. PENGELOLAAN KUALITAS UDARA
4.1 Karakteristik Limbah Udara
Polutan udara primer dapat dibedakan :
- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen Oksida (Nox)
- Hidrokarbon (HC)
- Sulfur Oksida (Sox)
- Dan Partikel

Sumber polusi utama adalah :
transportasi,industri dan rumah tangga
Yang mempengaruhi kosentrasi polutan adalah:
suhu, angin, dan kondisi geografis
4.2 Prinsip Pengendalian Pencemaran Udara
Metoda pengendalian pencemaran
(Corbitt,1990)yaitu:
1. Pada titik sumbernya
2. Pengenceran secara alami atas pencemar
udara sampai batas kosentrasi dimana tidak
membahayakan manusia, binatang,
tanaman dan barang-barang.

4.3 Pengendalian Emisi Partikulat
4.4 Pengendalian Limbah Gas
4.5 Pengendalian Bau (Odor)
4.6 Pengendalian kualitas udara dalam ruangan


v. PENGELOLAAN LIMBAH B3
Limbah B3(bahan beracun dan berbahaya)
adalah limbah yang memenuhi salah satu
atau lebih karakteristik :
Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Beracun
Menyebabkan infeksi
Bersifat korosif

Teknologi yang digunakan mengolah limbah B3
yaitu :
1. Pembakaran
Penangganan dengan panas, proses kimia,fisik
dan biologi yang mengubah bahan berbahaya
menjadi kurang atau tidak berbahaya
2. Pengolahan di dalam tanah
yang selain mengubah limbah berbahaya juga
sebagai tempat penyimpan seterusnya
3. Pengolahan biologi
Teknologi yang dapat mengolah limbah organik
dan logam B3 menggunakan teknologi
Bioremediasi yang memanfaatkan
mikroorganisme

Anda mungkin juga menyukai