Oleh :
Intan Permatasari
(105040201111184)
(105040203111012)
Erfika Yustianita
(105040203111015)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2012
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Awalnya pertanian dilakukan hanya semata untuk dapat bertahan hidup. Untuk
memenuhi keperluan hidup, masyarakat menanam apa saja yang diperlukan, awalnya
adalah umbi-umbian. Masyarakat berfikir sederhana bagaimana mempersiapkan lahan,
alat-alat, hewan dan sebagainya. Dari pengalaman bercocok tanam tersebut, nantinya
akan muncul kelompok manusia yang melanjutkan pekerjaan yang berhubunagan dengan
bercocok tanam dan yang merasa tidak berbakat mereka akan memelihara dan
menggembalakan ternak.
Kelompok masyarakat yang suka bercocok tanam akan mencari lahan yang
gampang ditanami sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Begitu juga kelompok masyarakat
yang memelihara ternak. Sebelumnya mereka menanam gandum yang mudah hidup.
Padilah yang sejenis paling cocok bagi mereka, karena padi dapat tumbuh baik di lahan
kering maupun tergenang air.
Usaha tani sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian
besar penduduk Indonesia harus didukung dan didorong kemampuannya agar tetap eksis,
sehingga dapat memperluas kesempatan usaha dan memperluas lapangan pekerjaan bagi
angkatan kerja yang terus bertambah jumlahnya serta untuk meningkatkan penghasilan
petani dan masyarakat secara lebih merata.
I.2 Tujuan
a. Mengetahui arti usaha tani
b. Mengetahui sejarah usaha tani di Indonesia dan perkembangannya
II. PEMBAHASAN
II.1Pengertian Usaha Tani
Ilmu
usaha
tani
adalah
ilmu
yang
mempelajari
bagaimana
seorang
mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870, namun kenyataanya tanam paksa
baru berakhir tahun 1921.
Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian tidak
banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap mencurahkan perhatian khusus pada
produksi padi dengan berbagai peraturan seperti wajib jual padi kepada pemerintah.
Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan pemilik modal besar,
sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak dengan mudah menentukan
tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap tanamannya pun tak berkembang.
Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program
pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi Hijau yang
di masyarakat petani dikenal dengan program BIMAS. Program tersebut bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Namun kerugian yang ditimbulkan
Revolusi Hijau pun tidak sedikit, diantaranya adalah membuat petani bodoh. Banyak
pengetahuan lokal yang menyangkut pertanian telah banyak dilupakan. Para petani
tergantung pada paket-paket teknoloogi pertanian produk industri.
Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena adanya
krisis multi-dimensi. Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang mendadak bahkan
kacau balau dalam pertanian kita. Kredit pertanian dicabut, suku bunga kredit
membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke pertanian. Selain itu
subsidi pertanian (pupuk, benih, dll) juga dicabut dan tarif impor komoditi khususnya
pangan dipatok maksimum 5%. Irigasi pertanian di pedesaan banyak yang rusak karena
biaya pemeliharaan tidak ada. Akibat kerusuhan tersebut, jaringan distribusi bahan
pangan dan sarana produksi pertanian lumpuh. Itulah kondisi pertanian dan pangan yang
kita hadapi saat itu. Keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat
pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder pembangunan
pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi sektor agribisnis yaitu
pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan,
berkelanjutan dan terdesentralisasi.
b.
Factor Lain
Meliputi; hama, penyakit, sosiologi, pilihan pribadi dll akan menentukan dan
membatasi petani dalam kegiatan usahataninya.
Ketiga factor tersebut dalam prakteknya
Berdasarkan Cara
Menurut Cara Usahatani dibedakan menjadi 3 ;
III. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ilmu
usaha
tani
adalah
ilmu
yang
mempelajari
bagaimana
seorang
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Adiwilaga, 1982, Ilmu Usahatani, Penerbit Alumni, Bandung
Riyanto, Slamet. 2010. http://putrajagebob.blogspot.com/2010/05/menejemen-usahatani.html
Saragih Bungaran, 2004. Kuliah Tamu Perkembangan Mutakhir Pertanian Indonesia dan
Agenda Pembangunan Ke Depan. Universitas Brawijaya. Malang