Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka di bidang
pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang besar sekali. Salah satu perubahan
itu ialah diwujudkannya tata pemerintahan yang demokratis dan baik (democratic and
good governance), perwujudan tata pemerintahan yang demokratis dan baik pada dasarnya
untuk perekonomian kita mencapai tujuan pemerintahan itu sendiri yakni, menciptakan
masyarakat yang adil, makmur, sejahtera yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar epublik !ndonesia "ahun #$%&.
Sejalan dengan pengertian (democratic and good governance), yaitu ' Upaya
mewujudkan sistem pemerintah yang demokratis, bersih, dan berwibawa selalu menjadi
obsesi bagi rakyat dan pemerintahan di (aman modern sekarang ini. Peristiwa dramatis
yang membuat perekonomian kita terpuruk sehingga agak sulit untuk bangkit kembali
menata sistem pemerintahan yang baik. Salah satu unsur penyelenggaraan pemerintahan
yang perlu memperoleh perhatian dalam upaya re)ormasi itu ialah penataan aparatur
pemerintah yang meliputi penataan kelembagaan birokrasi pemerintahan, sistem, dan
penataan manajemen sumber daya pegawai.
#
Sinkronisasi antara aparatur pemerintah selaku pelaksana kebijakan dan masyarakat
selaku penerima kebijakan sangatlah dibutuhkan demi terciptanya penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan sesuai dengan makna termuat dalam Undang-Undang *omor
+, "ahun #$$$ tentang Penyelenggaraan *egara -ang .ersih dan .ebas //* (/olusi,
/orupsi, *epotisme). Untuk itu peran serta masyarakat sangatlah penting guna ikut serta
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan Peraturan Pemerintah *omor
0, "ahun #$$$, sehingga aparatur pemerintah selaku pelaksana kebijakan mampu
mempertanggung jawabkan tugas, )ungsi, dan wewenangnya kepada seluruh kalangan
masyarakat.
Dalam perspekti) sosiologis, masyarakat merupakan suatu komunitas yang
berbudaya, terorganisasi dan memiliki kaidah normati) sebagai sarana interaksi sesama
anggota masyarakat lainnya. Sebagai pembentuk tatanan sosial kemasyarakatan harus
memiliki kepekaan dalam mengenali dan memahami setiap persoalan sosial
1
. 1i)tah "hoha, Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia, /encana, 2akarta, +33,, hlm #.
kemasyarakatan sebagai tanggung jawab moral bagi setiap anggota masyarakat, karena
sebagai subjek yang melakukan tindakan, maka perilaku-perilaku menyimpang yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat mesti disikapi oleh anggota masyarakat sendiri (self
organization), tanpa harus ada perintah yang si)atnya memaksa dari *egara.
Segala tindakan masyarakat harus didorong oleh suatu kesadaran kritis agar
keamanan dan ketertiban masyarakat diharapkan tetap stabil dan dinamis, disisi lain
masyarakat pun memiliki kepekaan dalam memahami dan mendalami hak dan tanggung
jawabnya selaku anggota masyarakat seperti yang tertuang dalam Undang-Undang *omor
+, "ahun #$$$ "entang Penyelenggaraan *egara yang .ebas /olusi, /orupsi, *epotisme
dan Peraturan Pemerintah *omor 0, "ahun #$$$ "entang Pelaksanaan Peran Serta "entang
Penyelenggaraan *egara. Untuk itu peran akti) masyarakat dalam upaya mendukung
terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas //* sangat diperlukan
sekali. Peran akti) terwujud berupa pengadun masyarakat sebagai kontrol sosial terhadap
penyelenggaraan pemerintahan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah.
Di dalam prakteknya melihat pelaksanaan )ungsi pelayanan masyarakat yang
dilakukan oleh pihak aparatur pemerintahan baik di kelurahan sampai pada /ecamatan,
seperti halnya dalam pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk (/"P), pembuatan /artu
/eluarga (//) dan pelayanan masyarakat lainnya, di sini tergambar dengan nyata
bagaimana peran serta masyarakat dalam upaya mendukung penyelenggaraan pemerintah
yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan yang ada.
.erdasarkan hal ini Pemerintah mempunyai andil besar dalam mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik diwilayahnya dan tentunya juga harus didukung
oleh peran serta masyarakat. Disini sangat dibutuhkan analisis yang cermat karena selain
mengamati )enomena masyarakat selaku penerima kebijakan juga harus memperhatikan
kinerja dari aparatur pemerintahan yang melaksanakan tanggung jawabnya dalam
membawa masyarakat ke arah yang lebih sejahtera.
B. Permasalahan
#. .agaimanakah pelaksanaan )ungsi pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh
aparatur pemerintahan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan bebas //* berdasarkan Peraturan Pemerintah *omor 0, "ahun #$$$4
+. Usaha-usaha apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala dalam )ungsi
pelayanan masyarakat dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan bebas //* berdasarkan Peraturan Pemerintah *omor 0, "ahun #$$$ 4
C. Tujuan
#. Untuk mengetahui dan mengkaji tentang pelaksanaan pelayanan masyarakat yang
dilakukan oleh aparatur pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang baik
dan bebas //* berdasarkan Peraturan Pemerintah *omor 0, "ahun #$$$.
+. Untuk mengetahui usaha-usaha apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala-
kendala dalam )ungsi pelayanan masyarakat dalam mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan bebas //* berdasarkan Peraturan Pemerintah *omor
0, "ahun #$$$.
D. Manfaat Penelitian
#. Secara teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
pengetahuan, untuk memperluas pemahaman bagi pengembangan !lmu 5ukum
etatanegaraan pada umumnya dan !lmu 6dministrasi *egara pada khususnya.
+. Secara praktis
a. Secara praktis penelitian ini diharapkan berman)aat untuk dijadikan sebagai
in)ormasi dan masukan bagi yang berwenang dan pengetahuan bagi penulis yang
selama ini hanya memperoleh teori di bangku kuliah saja.
b. Dijadikan bahan masukan bagi masyarakat mengenai ketentuanketentuan hukum
dan masalah-masalah yang terkait dengan pelaksanaan )ungsi pelayanan masyarakat
dalam penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bebas //* (/olusi, /orupsi,
*epotisme).
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENELEN!!A"AAN NE!A"A # PEME"INTAHAN
$. Pengertian Negara
Secara teoritis dan praktik, terdapat perbedaan antara pemerintah dengan
pemerintahan. Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh *egara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat dan kepentingan *egara. Dengan ungkapan
lain, pemerintahan adalah bestuurvoering atau pelaksanaan tugas pemerintah, sedangkan
pemerintah ialah organ 7 alat atau aparat yang menjalankan pemerintahan. Pemerintah
sebagai alat kelengkapan *egara dapat diartikan secara luas (in the broad sense) dan dalam
arti sempit (in the narrow sense). Pemerintah dalam arti luas itu mencakup semua alat
kelengkapan negara, yang pada pokoknya terdiri dari cabang-cabang kekuasaan eksekuti),
legislati), dan yudikati) atau alat-alat kelengkapan negara lainnya yang bertindak untuk dan
atas nama negara, sedangkan dalam pengertian sempit pemerintah adalah cabang
kekuasaan eksekuti).
Pemerintah dalam arti sempit adalah organ 7 alat perlengkapan negara yang di
berikan tugas pemerintahan atau melaksanakan undang-undang sedangkan dalam arti luas
mencakup semua badan yang menyelenggarakan semua kekuasaan di dalam *egara baik
eksekuti) maupun legislati) dan yudikati). Dalam kepustakaan, istilah pemerintahan disebut
memiliki dua pengertian, yaitu sebagai )ungsi dan sebagai organisasi, pemerintahan
sebagai )ungsi yakni akti8itas memerintah adalah melaksanakan tugas-tugas pemerintahan
(penyelenggaraan kepentingan umum oleh dinas publik). Pemerintahan (umum) sebagai
organ adalah kumpulan organ-organ dari organisasi pemerintahan yang dibebani dengan
pelaksanaan tugas pemerintahan.
*egara merupakan suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana
terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan
keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur
negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.
*egara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada
akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan
bersama. !ndonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah
diakui oleh dunia internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan
udara yang luas serta terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang
berkuasa. *egara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai
tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara tersebut.
!ndonesia memiliki Undang-Undang Dasar #$%& yang menjadi cita-cita bangsa secara
bersama-sama. Selain memiliki cita-cita, suatu negara juga diharuskan memiliki )ungsi-
)ungsi yang dapat memaksimalkan kinerja pemerintah.
+
6dapun )ungsi dari negara, yaitu'
a. 1ensejahterakan serta memakmurkan rakyat, *egara yang sukses dan maju adalah
negara yang bisa membuat masyarakat bahagia secara umum dari sisi ekonomi dan
sosial kemasyarakatan9
b. 1elaksanakan ketertiban, untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusi)
dan damai diperlukan pemeliharaan ketertiban umum yang didukung penuh oleh
masyarakat9
c. Pertahanan dan keamanan, *egara harus bisa memberi rasa aman serta menjaga dari
segala macam gangguan dan ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar9
d. 1enegakkan keadilan, *egara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai tempat
warganya meminta keadilan di segala bidang kehidupan.
6dapun :ungsi-)ungsi dari *egara di atas, maka dapat diketahui bahwa negara
adalah '
#. ;rganisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati oleh rakyat9
+. /elompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yg e)ekti), mempunyai kesatuan politik,
berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya untuk kepentingan yang
lebih penting daripada kepentingan perseorangan, atau negara adalah suatu wilayah di
permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun
budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. *egara adalah
pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut,
dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain
keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada.
5al lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh
warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat
negara itu berada. Pengertian negara secara umum diartikan sebagai organisasi tertinggi di
antara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup di
dalam daerah tertentu yang mempunyai pemerintah yang berdaulat.
2
. Ibid, hlm 2.
Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai
kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. .entuk paling kongkrit
pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan
negara pada rakyat. "erutama sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan
kepada rakyat secara keseluruhan, )ungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa
aman. *egara menjalankan )ungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua
rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya
banyak negara memiliki pelayanan yang berbeda bagi warganya.
.erbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau
hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam /onstitusi
maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan (aman atau keinginan masyarakat,
semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-undang.
<
Pengambilan keputusan
dalam proses pembentukan Undang-undang haruslah dilakukan secara demokratis, yakni
menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan
mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi
kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi
kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.
%. Pengertian Pen&elenggaraan Negara
Penyelenggaraan *egara adalah pejabat *egara yang menjalankan )ungsi eksekuti),
legislati) atau yudikati) dan pejabat lain yang )ungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan
penyelenggaraan *egara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
terkait.
%
Penyelengara *egara yang bersih adalah penyelenggara *egara yang mentaati
asas- asas umum penyelenggaraan *egara dan bebas dari praktik korupsi, kolusi,
nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya.
Penyelenggaraan *egara mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam
penyelenggaraan *egara untuk mencapai cita-cita perjuangan bangsa mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana tercantu dalam Undang-undang Dasar
epublik !ndonesia "ahun #$%&, juga mampu menjalankan )ungsi dan tugasnya secara
sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, perlu diletakkan asas-asas penyelenggaraan
*egara. Dalam prakteknya korupsi, kolusi, nepotisme tidak hanya dilakukan antar-
penyelenggaraan *egara melainkan juga antara penyelenggaraan *egara dan pihak lain
3
. S. Pamudji, !erbandingan !emerintahan, =et. /e-!!!, .umi 6ksara, 2akarta, #$$%, hlm 0,.
4
. "olchah 1ansoer, "eberapa #spe$ Ke$uasaan%Ke$uasaan &$se$utif dan 'egislatif di Indonesia, dari Disertasi
Uni8ersitas >adjah 1ada, Paramita, 2akarta, #$$&, hlm 0,.
yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta
membahayakan eksistensi *egara, sehingga diperlukan landasan hukum untuk
pencegahannya. 6sas-asas umum pemerintahan *egara yang baik adalah asas yang
menjungjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan, dan norma hukum untuk mewujudkan
penyelenggaraan *egara yang bersih dari korupsi, kolusi, nepotisme. Penyelenggara
*egara meliputi9
#. Pejabat *egara pada ?embaga "inggi *egara9
+. Pejabat *egara 9
<. 1enteri9
%. >ubernur9
&. 5akim9
0. Pejabat *egara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku9 dan
@. Pejabat lain yang memiliki )ungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan
*egara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6sas-asas Umum Penyelenggaraan *egara meliputi '
#. 6sas kepastian hukum,
+. 6sas tertib penyelenggaraan *egara,
<. 6sas kepentingan umum,
%. 6sas keterbukaan,
&. 6sas Proporsionalitas,
0. 6sas Pro)esionalitas,
@. 6sas 6kuntabilitas.
'. Pengertian ()lusi* ()ru+si* Dan Ne+)tisme
/orupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi. /olusi adalah
permu)akatan atau kerja sama secara melawan hukum antar-Penyelenggara *egara atau
antara Penyelenggara *egara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, dan 7
atau negara. *epotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara *egara secara melawan
hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan7atau kroninya di atas
kepentingan masyarakat, bangsa, dan *egara.
6sas umum Pemerintahan *egara yang baik adalah asas yang menjunjung tinggi
norma kesusilaan, kepatutan, dan norma hukum, untuk mewujudkan Penyelenggaraan
*egara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan *epotisme.
&
Pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan tata kepemerintahan
yang baik atau good public governance. /omitmen tersebut diwujudkan melalui upaya
membangun sistem penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang mampu mendukung
pelaksanaan pembangunan untuk mencapai tujuan nasional. /eberhasilan pembangunan
nasional selama ini dicapai melalui berbagai cara yang sinergi antara pemerintah selaku
pilar utama pembangunan dengan masyarakat dan dunia usaha serta sta$eholder lainnya.
.erbagai langkahlangkah yang ditempuh pemerintah selama ini dilakukan dalam kerangka
re)ormasi birokrasi.
!nstitusi birokrasi pemerintah sesuai kedudukannya dalam sistem administrasi
negara, merupakan wahana bagi penyelenggaraan negara dan pemerintahan di berbagai
bidang kehidupan bangsa dan hubungan antar bangsa. Secara umum birokrasi pemerintah
memiliki tugas dalam pengelolaan pelayanan publik, motor penggerak pembangunan,
menerjemahkan berbagai keputusan politik strategis ke dalam berbagai kebijakan publik
yang operasional, dan menjadi )aktor penentu keberhasilan keseluruhan agenda
pemerintahan dan pembangunan nasional. Dengan demikian, terdapat korelasi yang kuat
antara perwujudan good public governance dengan keberhasilan pelaksanaan
pembangunan di berbagai bidang. Untuk pelaksanaan pembangunan bidang
penyelenggaraan negara, permasalahan yang diperkirakan masih terjadi pada "ahun +33$
diantaranya berbagai peraturan perundang-undangan sebagai landasan atau terkait dengan
pelaksanaan e)ormasi .irokrasi belum dapat diundangkan atau masih dalam proses
penyusunan dan pembahasan dengan DP.
/ondisi ini dikhawatirkan dapat menimbulkan ketidakpastian kebijakan pelaksanaan
re)ormasi birokrasi, sehingga inisiati) re)ormasi birokrasi masih berjalan secara parsial dan
penerapannya di instansi pemerintah secara terbatas. Di samping itu,permasalahan lainnya
adalah penerapan teknologi in)ormasi dalam penyelenggaraan pemerintahan (governrnent)
dan pelayanan publik (services) belum merata di seluruh intansi pemerintah,masih belum
diterapkannya secara luas manajemen berbasis kinerja pada lingkungan birokrasi
pemerintah sehingga berdampak kurangnya kontribusi dan dukungan dari birokrasi pada
pencapaian keberhasilan pembangunan.
5
. Ibid, hlm 2.
B. PELA(SANAAN ,UN!SI PELAANAN MASA"A(AT AN!
DILA(U(AN -LEH APA"ATU" PEME"INTAH
Pada umumnya pelaksanaan )ungsi pelayanan masyarakat selain yang dilakukan oleh
aparatur pemerintah juga dari masyarakat itu sendiri. 6paratur pemerintah dan masyarakat
saling berhubungan, karena itu mempunyai keterkaitan yang sangat erat guna untuk
menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bebas //*( /olusi, korupsi, *epotisme).
Dalam perspekti) sosiologis, masyarakat adalah suatu komunitas yang berbudaya,
terorganisasi dan memiliki kaidah normati) sebagai sarana interaksi sesama anggota
masyarakat lainnya. Sebagai pembentuk tatanan sosial, tentu saja dalam hidup sosial
kemasyarakatan harus memiliki kepekaan dalam mengenali dan memahami setiap
persoalan sosial kemasyarakatan sebagai tanggung jawab moral bagi setiap anggota
masyarakat, karena sebagai subyek yang melakukan tindakan maka perilaku-perilaku
menyimpang yang terjadi dalam kehidupan masyarakat harus disikapi oleh anggota
masyarakat sendiri (self organization), tanpa harus ada perintah yang si)atnya memaksa
dari negara. Segala tindakan masyarakat harus didorong oleh suatu kesadaran kritis agar
keamanan dan ketertiban masyarakat diharapkan tetap stabil dan dinamis. Di sisi lain,
masyarakat juga harus memiliki kepekaan dalam memahami dan mendalami hak dan
tanggung jawabnya selaku anggota masyarakat seperti yang tertuang dalam Undang-
undang *omor +, "ahun #$$$ tentang Penyelenggaraan *egara yang .ebas //* (/olusi,
/orupsi, *epotisme) dan Peraturan Pemerintah *omor 0, "ahun #$$$ tentang "ata =ara
Pelaksanaan Peran Serta 1asyarakat dalam Penyelenggaraan *egara. Untuk itu Peran akti)
masyarakat dalam upaya mendukung terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan bebas //* (/olusi, /orupsi, *epotisme) sangat diperlukan sekali. Peran akti)
tersebut berupa pengaduan masyarakat sebagai kontrol 7 pengawasan sosial dalam
penyelengaraan pemerintahan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan. Dalam hal ini
Pemerintah mempunyai andil besar dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dan tentunya juga harus didukung peran serta masyarakat.
Salah satu proses yang paling penting adalah perencanaan pembangunan. ;leh
karena itu didalam proses perencanaan peran serta masyarakat mutlak diperlukan sebab di
dalam pembangunan, masyarakat tidak hanya sebagai objek pembangunan saja tetapi juga
subjek pembangunan. Di dalam Undang-Undang *omor +& "ahun +33% tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan dalam kalimat .ab !! Pasal % 5uru) d ditegaskan bahwa
perencanaan pembangunan bertujuan untuk mengoptimalkan partipasi masyarakat. Dengan
demikian, Undang-undang tersebut telah menjamin bahwa dalam setiap langkah
perencanaan pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah partisipasi masyarakat
wajib untuk didengar dan dipertimbangkan oleh pemerintah. 2ika dilihat lebih lanjut maka
penyebab lemahnya aspirasi masyarakat tersebut dapat digolongkan menjadi dua kelompok
yaitu'
0
#. Aksternal adalah kondisi di luar sistem birokrasi pemerintah yaitu masyarakat umum.
+. !nternal adalah kondisi di dalam sistem birokrasi pemerintah.
(ood governance dapat diartikan sebagai tindakan atau tingkah laku yang didasarkan
pada nilai-nilai yang bersi)at mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi masalah
publik untuk mewujudkan nilai-nilai itu di dalam tindakan dan kehidupan keseharian.
/riteria pemerintahan yang baik, adalah sebagai berikut'
@
#. Partisipasi, menunjuk pada keikutsertaan seluruh warga negara dalam pengambilan
keputusan yang dilakukan secara langsung maupun melalui lembaga perwakilan.
+. Penegakan hukum atau peraturan, penegakan hukum harus diterapkan secara adil dan
tegas.
<. "ransparansi, seluruh proses pemerintahan dapat diakses dengan publik.
%. esponsi), lembaga pemerintah harus selalu tanggap terhadap kepentingan publik.
&. /onsensus, Pemerintah harus dapat menjembatani perbedaan kepentinggan demi
tercapainya konsensus antar kelompok.
0. /eadilan, kesetaraan pelayanan bagi seluruh warga.
@. A)ekti)itas dan e)isiensi, 1erujuk pada proses pemerintahan yang dapat mencapai
tujuan dan menggunakan dana seoptimal mungkin
,. 6kuntabel, seluruh proses pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan.
$. Bisi Strategis, pemerintah mempunyai 8isi jauh kedepan yang dapat mengantisipasi
perubahan.
6
. Ibid, hlm 2)*
7
. Ibid, hlm +2.
B. (ENDALA.(ENDALA DAN UPAA AN! DILA(U(AN UNTU(
MEN!ATASI ,UN!SI PELAANAN MASA"A(AT DALAM
ME/U0UD(AN PENELEN!!A"AAN PEME"INTAHAN AN! BAI(
DAN BEBAS ((N
Secara umum masalah yang paling banyak mendapat sorotan dari masyarakat,
adalah'
#. 1asalah penyalahgunaan wewenang,
+. 1asalah kolusi,korupsi, nepotisme (//*),
<. 1asalah Pungutan liar,
%. 1asalah kepegawaian,
&. 1asalah pertanahan,
0. 1asalah pelayanan hukum dan peradilan,
@. 1asalah pelayanan umum dan masyarakat,
,. 1asalah tindakan tidak terpuji,
$. 1asalah-masalah lainnya.
Permasalahan itu tentang keterlambatan dalam penyelesaian pelayanan pembuatan
/"P (/artu "anda Penduduk), yaitu yang seharusnya pembuatan /"P bisa diselesaikan
dalam tempo + (dua) hari, akan tetapi sering terjadi keterlambatan dalam penyelesaiannya.
/eterlambatan dalam penyelesaian pembuatan /"P tersebut terjadi karena sistem
komputerisasi yang sering bermasalah dan masih terbatasnya sarana dan prasarana dalam
hal mendukung penyelenggaraan pelayanan terhadap masyarakat tersebut, bukan hanya
pembuatan /"P saja dalam pembutan // (/artu /eluarga) juga.
Pengaduan masyarakat sebagai bentuk peran serta masyarakat juga sebagai kontrol
sosial terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas //* (/olusi,
/orupsi, *epotisme) sangat dibutuhkan agar terjadi kesimbangan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara antara aparatur pemerintahan selaku pelaksana kebijakan dan
masyarakat sebagai penerima kebijakan. Untuk itu sangat diperlukan kerjasama antara
kedua belah pihak dalam memainkan atau melaksanakan peranannya masing-masing yakni
dalam hal melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tersebut. Selanjutnya ada beberapa
)aktor yang mempengaruhi penanganan pengaduan dalam pelaksanaan masyarakat yang
dapat menghambat atau mengurangi e)ekti8itas pengawasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintahan dalam pelaksanaan )ungsi pelayanan masyarakat, yakni'
#. ?uas dan kompleksnya cakupan kegiatan birokrasi pemerintah yang tersebar di seluruh
pelosok tanah air, sehingga tidak mungkin ditangani secara sentralistik, contohnya
dalam Pemilu (Pemilihan Umum) didaerah terpencil masyarakatnya tidak mendapatkan
sosialisasi dari pemerintah (Pejabat Pemerintah yang berwenang atau birokrasi yang
ditunjuk oleh pemerintah) mengenai cara memilih yang baik dan benar (Pemilihan
Presiden dan Cakil Presiden).
+. Proses penanganan pengaduan masyarakat sangat lambat dan berbelit-belit, sehingga
sering mendorong masyarakat cenderung menempuh jalan pintas dalam menyelesaikan
sendiri masalah yang dianggap merugikannya dan melanggar rasa keadilan masyarakat.
hal ini perlu diantisispasi agar tidak terjadi gejolak sosial yang anarkis, contohnya
dalam pembuatan /"P atau // para petugas tidak optimal dalam melayani masyarakat.
<. 6danya kecenderungan pimpinan instansi pemerintah melindungi aparat di jajaran
instansinya agar kelihatan bersih, sehingga laporannya tidak lugas dan kurang objekti),
seperti para aparat pemerintah yang melakukan //*, tetapi dilindungi oleh aparat yang
lain.
%. /urangnya kesadaran dan pemahaman terhadap arti, makna, urgensi, serta man)aat
pengawasan masyarakat dari sebagian besar aparatur pemerintah, sehingga kurang
peduli dan tidak peka terhadap aspirasi serta keluhan masyarakat.
&. /urangnya konsistensi dan transparansi dalam penegakan hukum yang sering tidak
tuntas, sehingga mengurangi kepercayaan masyarakat.
0. /urangnya perlindungan hukum bagi pelapor dan atau kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan wewenang aparat pemeriksa terhadap pejabat terlapor dan pelapor.
@. =ara ber)ikir dan bertindak yang )ormalitas dan rutin, disertai arogansi kekuasaan,
sehingga cenderung sering mempersoni)ikasikan dirinya sebagai penguasa dengan
pertimbangan-pertimbangan subyekti) dan berlindung pada wewenang administrasi
yang tidak terukur.
Setiap laporan hasil penanganan pelaksanaan )ungsi pelayanan masyarakat agar
segera ditindak lanjuti sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku, yakni'
#. "indakan administrasi) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
+. "indakan tuntutan pembendaharaan dan tuntutan ganti rugi,
<. "indakan gugatan perdata,
%. "indakan pengaduan perbuatan pidana,
&. "indakan penyempurnaan manajemen instansi yang bersangkutan.
Untuk itu pengaduan masyarakat sebagai bentuk peran serta masyarakat sebagai
kontrol dalam penyelengaraan pemerintahan yang baik dan bebas //* (/olusi, /orupsi,
*epotisme) juga dalam pelaksanaan )ungsi pelayanan masyarakat tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya kalau tidak didukung dengan konsep penanganan yang baik dan
oleh aparatur pemerintahan. ;leh karena itu )aktor-)aktor yang mempengaruhi penanganan
pengaduan masyarakat yang dapat menghambat atau mengurangi e)ekti)itas pengawasan
masyarakat terhadap penyelengaraan pemerintahan harus disikapi dengan cermat oleh
aparatur pemerintahan untuk ditindak lanjuti dan dilakukan perbaikan kearah yang lebih
baik agar upaya pelaksanaan peran serta masyarakat sebagai kontrol dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas //* (/olusi, /orupsi, *epotisme)
dapat direalisasikan sebagaimana mestnya dan sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
BAB 1
PENUTUP
A. (ESIMPULAN
#. Pelaksanaan )ungsi pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh aparatur
pemerintah dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan
bebas //* (/olusi, /orupsi, *epotisme) sangatlah penting demi terciptanya
sinergisitas antara aparatur pemerintahan selaku pelaksana kebijakan dan
masyarakat sebagai penerima kebijakan. Dalam hal ini dibutuhkan kerja sama
kedua belah pihak, antara aparatur pemerintah dan masyarakat karena kalau hal
itu tidak terlaksana sebagaimana mestinya maka sangatlah sulit hal tersebut diatas
akan terwujud.
+. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan demi terciptanya penyelengaraan
pemerintahan yang baik dan sesuai dengan harapan dan keinginan
masyarakat."entunya selain mengharapkan peran akti) dari masyarakat, aparatur
pemerintah juga dapat lebih meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan
pelayanan masyarakat sehingga keseimbangan itu benar-benar terjadi antara
pelaksana kebijakan dan penerima kebijakan, sehingga bukan mustahil
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas //* (/olusi, /orupsi,
*epotisme) dapat direalisasikan.
B. SA"AN
#. Diharapkan agar aparatur pemerintahan lebih melaksanakan tugasnya dalam
melayani masyarakat sesuai dengan )ungsi pelayanan masyarakat agar terciptanya
penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bebas //* (/olusi, /orupsi,
*epotisme).
+. Peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam mewujudkan
penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bebas //* (/olusi, /orupsi,
*epotisme) agar terciptanya sinergisitas antara aparatur pemerintahan selaku
pelaksana kebijakan dan masyarakat sebagai penerima kebijakan.
DA,TA" PUSTA(A
6bu Daud .asroh, #$,@., Intisari !erbandingan ,u$um -ata .egara, >halia, 2akarta.
.illah 1.1., +33#., &$sistensi #sas%asas /mum !en0elenggaraan !emerintahan 1ang
'a0a$ 2alam Menjelma$an !emerintahan 1ang "ai$ 2an "ersih di Indonesia,
Uni8ersitas Padjadjaran, .andung.
.urhanudin 6 "ayipnapsis, #$,0., #dministrasi Kepegawaian3 Suatu -injauan #naliti$,
Pradnya Paramitha, 2akarta.
Da8id .eetham dan /e8in .oyle, +333., 2emo$rasi, /anisius, -ogyakarta.
Dudu Duswara D ;tje Salman, +333., !engantar Ilmu ,u$um, e)ika 6ditama, .andung.
5.6.C. Cidjaja, #$$@., &ti$a !emerintahan, .umi 6ksara, 2akarta.
/usnardy 1oh., 5armaily !brahim, #$,<., !engantar ,u$um -ata .egara Indonesia,
:akultas 5ukum-Uni8ersitas !ndonesia, 2akarta.
1i)tah "hoha, +33,., Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia, /encana, 2akarta.
;tje salman dan 6nthon :. Susanto, +33&., -eori ,u$um 3 Mengingat, Mengumpul$an dan
Membu$a Kembali, e)ika 6ditama, .andung.
Peraturan Pemerintah *omor 0, "ahun #$$, tentang -ata cara !ela$sanaan !eran Serta
Mas0ara$at 2alam !en0elenggaraaan .egara.
idwan 5., #$$%., ,u$um #dministrasi .egara. >halia !ndonesia, 2akarta.
S. Pamudji, #$$%., !erbandingan !emerintahan, .umi 6ksara, 2akarta.
"ahir 6(hari, #$$+., .egara ,u$um, .ulan .intang, 2akarta.
"olchah 1ansoer, #$$&., "eberapa #spe$ Ke$uasaan%Ke$uasaan &$se$utif dan 'egislatif
di Indonesia, Paramita, 2akarta.
Utrecht, Majalah ,u$um dan Mas0ara$at, "ahun ke-#, *omor <, 6pril #$&0.
ANALISIS U"IDIS PELA(SANAAN ,UN!SI PELAANAN MASA"A(AT
BE"DASA"(AN PE"ATU"AN PEME"INTAH N-M-" 23 TAHUN $444

Anda mungkin juga menyukai