Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Rumah Sakit Umum Daerah Subang Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi 2014
STATUS PASIEN KEPANITERAAN THT RSUD SUBANG FK UNIVERSITAS YARSI
I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. IS Usia : 35 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal lahir : Subang, 7 September 1979 Agama : Islam Suku / bangsa : Sunda Pendidikan : SMA Pekerjaan : Pedagang Alamat : Dusun Pabuaran, Desa Sindangsari Tanggal Pemeriksaan : 16 Juni 2014 II. ANAMNESA ( AUTOANAMNESIS ) Keluhan utama : Bau menetap pada hidung kiri Keluhan Tambahan : Sekret dari hidung berwarna kehijauan, nyeri kepala bagian kiri, Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan bau menetap pada hidung kiri. Keluhan ini dirasakan oleh pasien sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Sebelumnya hidung pasien sering mengeluarkan sekret dan bersin pada pagi hari. Gejala tersebut dirasakan setiap hari dan sering diobati dengan antibiotik serta obat analgetik. Pasien
juga memiliki riwayat gigi berlubang (gigi atas kiri) dan tidak dilakukan perawatan terhadap lubang pada giginya namun pasien sering membeli obat antibiotik dan obat pengurang rasa nyeri jika terdapat kekambuhan pada gigi tersebut. Demam disangkal oleh pasien.
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat penyakit dahulu dengan keluhan yang sama disangkal. Riwayat alergi obat dan asma juga disangkal oleh pasien. Pasien memiliki riwayat trauma tumpul pada daerah wajah yang menyebabkan hidung pasien terlihat bengkok ke arah kiri.
Riwayat penyakit keluarga : Tidak terdapat riwayat penyakit dengan keluhan yang sama pada keluarga pasien
Riwayat Kebiasaan : Pasien memiliki kebiasaan merokok dan dalam sehari dapat menghabiskan 1-2 bungkus rokok (12-24 batang)
III. PEMERIKSAAN FISIK A. STATUS GENERALIS Keadaan umum : Tampak sakit ringan Kesadaran : Komposmentis Tanda vital : - Suhu : Afebris - Nadi : 76x/menit - Respirasi : 16x/menit - Tekanan darah : 130/90
B. STATUS LOKALIS 1. TELINGA TELINGA KANAN TELINGA KIRI
Daun telinga Edema (-), hiperemis (-), massa (-) Edema (-), hiperemis (-), massa (-) Liang Telinga Serumen(-), hiperemis(-) Serumen(-), hiperemis (-) Gendang Telinga Intak, cone of light (+) Intak, cone of light (+) Daerah Retro Aurikuler Normal, Tidak terdapat massa Normal, Tidak terdapat massa
TEST PENALA RINNE : (+) (+) WEBER : Lateralisasi (-) Lateralisasi (-) SCWABAH : Sama dengan pemeriksa Memendek TEST BERBISIK : Tidak dilakukan Tidak dilakukan AUDIOGRAM : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2. HIDUNG 2.1. Rhinoskopi Anterior Hidung Luar : Edema (-/-), hiperemis (-/-), massa (-/-) Vestibulum : Tenang (+/+), rambut (+/+) Lubang Hidung : Mukosa hiperemis (-/-) Rongga Hidung : Lapang, hiperemis (-/-) Septum : Deviasi ke kiri Konka Inferior : Hiperemis (-/-), hipertrofi (-/-) Meatus Inferior : Sekret (+/+) berwarna bening, polip (-/-), bau (+) Pasase Udara : +/+
2.2. Rhinoskopi Posterior Koana : Dalam batas normal Septum Bagian Belakang : Tidak ada deviasi Sekret : Tidak ada Konka : Dalam batas normal Muara Tuba Eustachius : Dalam batas normal Torus Tubarius : Dalam batas normal Fossa Rosenmuller : Dalam batas normal Adenoid : Dalam batas normal
3. FARING Arkus faring : Normal Uvula : Berada di tengah, udem (-) Dinding Faring : Hiperemis (-) Tonsil : T2-T2 kripta (-) detritus (-) Palatum : Tenang Post Nasal drip : (-) Reflek Muntah : Positif
4. LARING Laringoskopi Indirek Epiglotis : Dalam batas normal Plika Ariepiglotika : Dalam batas normal Pita Suara Asli : Dalam batas normal Pita Suara Palsu : Dalam batas normal Aritenoid : Dalam batas normal Rima Glotia : Dalam batas normal Fossa Piriformis : Dalam batas normal Trakhea : Dalam batas normal
5. MAKSILOFASIAL Nyeri tekan pada daerah sinus maksila kiri Paralisis nervus kranialis (-) 6. LEHER DAN KEPALA
KGB : Normal Massa : (-) IV. RESUME
V. RESUME Pasien datang ke Poliklinik THT RSUD Subang dalam keadaan sakit ringan dan kesadaran komposmentis dengan tekanan darah 130/90, nadi 76x/menit dan suhu afebris. Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien yaitu bau menetap pada hidung kiri sejak 4 hari SMRS. Pasien memiliki riwayat sering bersin dan hidung mengeluarkan sekret pada setiap pagi hari. Pasien memiliki riwayat trauma pada daerah wajah yang menyebabkan hidung pasien terlihat bengkok ke arah kiri. Gigi pasien berlubang (gigi kiri atas) sejak 1 tahun yang lalu namun tidak terdapat perawatan khusus pada gigi tersebut. Pada pemeriksaan pada daerah wajah, terdapat nyeri tekan pada daerah maxilla kiri. Pada pemeriksaan hidung, didapatkan septum deviasi ke kiri.
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan darah rutin Foto polos : posisi Waters Pemeriksaan mikrobiologi : tes resistensi dan kultur Pemeriksaan transiluminasi
VII. DIAGNOSA KERJA Sinusitis maxilla sinistra
VIII. DIAGNOSA BANDING (-) IX. PENATALAKSAAAN Non mendikamentosa : Edukasi : Perbanyak minum air putih, hindari makanan dan minuman yang dapat memicu reaksi radang. Olahraga yang teratur. Mendikamentosa : - Antibiotik : amoksisilin-klavulanat - Dekongestan : pseudoefedrin - Mukolitik : ambroxol Ekstraksi gigi Pencucian rongga hidung dengan NaCl Bedah sinus endoskopi fungsional
X. PROGNOSA Quo ad Vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam Quo ad sanactionam : dubia ad bonam