Anda di halaman 1dari 4

2.2.

Memahami dan Menjelaskan Fungsi Lambung Berdasarkan Bagiannya


Fisiologi Lambung :
1. Mencerna makanan secara mekanikal.
2. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500 3000 mL gastric juice
(cairan lambung) per hari. Komponene utamanya yaitu mukus, HCL (hydrochloric acid),
pensinogen, dan air. Hormon gastrik yang disekresi langsung masuk kedalam aliran darah.
3. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein dirobah menjadi
polipeptida
4. Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air, alkohol, glukosa, dan
beberapa obat.
5. Pencegahan, banyak mikroorganisme dapat dihancurkan dalam lambung oleh HCL.
6. Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung) kedalam
duodenum. Pada saat chyme siap masuk kedalam duodenum, akan terjadi peristaltik yang
lambat yang berjalan dari fundus ke pylorus.

Fungsi lambung berdasarkan bagian-bagiannya
a. Di daerah pilorus dan kardia terdapat kelenjar yang mensekresi mukus
b. Di korpus lambung termasuk fundus, kelenjar mengandung sel parietal yang
menyekresikan Hcl dan faktor instrinsik
c. Chief cell menyekresikan pepsinogen
d. Antrum (memiliki otot lebih tebal ) tempat berlangsungnya pencampuran makanan

2.3 Pergerakan Lambung
Fungsi dari motorik lambung ada 3 :
1.Tempat penyimpanan makanan sampai makanan diproses di lambung, duodenum, dan
traktus intestinal bawah
2.Pencampuran makanan, di lambung terjadi suatu proses mengaduk-aduk makanan sampai
membentuk suatu campuran setengah cair yang disebut kimus
3.Pengosongan kimus dari lambung ke dalam usus halus pada kecepatan yang sesuai untuk
pencernaan dan absorsi yang tepat oleh usus halus
A. Fungsi Penyimpanan
Sewaktu makanan masuk ke dalam lambung, makanan membentuk lingkaran
konsentris dibagian oral lambung, makanan yang paling terletak paling dekat dengan
permukaan esofagus dan makan paling awal terletak dibagian paling dekat dengan
dinding luar lambung.
Normalnya bila makanan meregangkan lambung refleks vasovagal dari
lambung ke batang otak dan kemudian kembali ke lambung akan mengurangi tonus di
dalam dinding otot korpus lambung sehingga dinding menonjol keluar secara
progresif, mnampun sejumlah makanan yang makin lama semakin banyak sampai
suatu batas saat lambung berelaksasi sempurna, yaitu 0,8 sampai 1,5 liter. Tekanan
dalam lambung tetap rendah sampai batas ini tercapai.
B. Pencampuran dan propulsi Makanan dalam Lambung
Sewaktu lambung berisi makanan di lambung terdapat gelombang peristaltik
lemah yang mulai timbul pada bagian tengah sampai ke bagian yang lebih atas dari
dinding lambung dan bergerak ke antrum 1 kali setiap 15-20 detik ( ditimbulkan oleh
irama listrik dasar dinding lambung ).
Gelombang konstriktor berjalan dari korpus ke antrum, gelombang tersebut
menjadi lebih kuat dan sangat kuat sehingga menghasilkan cincin konstriktor yang
mendorong isi lambung ke pilorus. Pilorus justru menyempit sehingga isi lambung justru
ke korpus lambung, isi lambung terperas hanya sebatas air atau beberapa mililiter isi
lambung terjadi Retropulsi, yaitu memeras dengan arah terbalik menghasilkan kimus
(cairan kerus setengah cair ).
KONTRAKSI LAPAR
Kontraksi lapar merupakan yang kontraksi yang terjadi bila lambung telah kosong.
Ketika kontraksinya menjadi sangat kuat,maka kontraksi ini akan menimbulkan kontraksi
tetanik yang continue yang berlangsung selama 2-3 menit. Kontraksi yang kuat terjadi
pada : orang muda sehat karena memiliki derajat tonus gastrointestinal yang tinggi, selain
itu kontraksi juga akan meningkat pada orang yang memiliki kadar gula darah yang
rendah dari orang normal. Bila kontraksi lapar sudah terangsang, maka orang tersebut
akan mengalami sensasi nyeriringan pada bawah lambung, disebut hunger pangs (rasa
nyeri mendadak pada saat lapar), biasanya tidak akan terjadi sekitar 12-24 jam sesudah
masuknya makanan ke lambung.

C. Pengosongan Kimus dari lambung ke dalam usus halus
Adapun faktor yang mempercepat pengosongan lambung adalah :
- Efek volume makanan pada lambung, semakin banyak makanan yang masuk
semakin cepat pengosongan lambung.
- Efek Hormon Gastrin
Gastrin mempunyai efek kuat untuk menyebabkan sekresi kelenjar getah lambung
yang sangat asam. Selain itu gastrin punya efek perangsangan fungsi motorik dari
ringan sampai sedang pada korpus lambung. Selain itu peningkatan gastrin berarti
meningkatkan aktivitas pompa pilorus.
Faktor penghambat pengosongan lambung, yaitu :
- Refleks-refleks saraf enterogastrik dari Duodenum
Ketika makanan masuk ke dalam duodenum berbagai refleks saraf timbul dari
dinding duodenum yang kembali melewati lambung untuk melambatkan atau
bahkan menghentikan pengosongan lambung jika volume kimus di dalam
duodenum terlalu banyak. Refleks ini diperantarai 3 jalur, yaitu : pertama
langsung dari duodenum ke ke lambung, kedua melalui saraf-saraf ekstrinsik
yang berjalan ke ganglia simpatis prevertebra dan kemudian kembali ke
lambungnya melalui serabut-serabut saraf parasimpatik, ketiga melalu nervus
vagus ke batang otak menghambat sinyal eksitator normal yang ditransmisikan
lambung ke nervus vagus. Semua refleks tersebut dengan kuat menghambat
kontraksi pendorongan pompa pilorus dan peningkatan tonus sfingter
pilorus.

- Umpan Balik hormon dari duodenum
Hormon penghambat ditimbulkan oleh lemak yang masuk kedalam
duodenum, walaupun yang alin juga bisa namun dengan taraf yang kecil.
Hormon diekstrak oleh lemak kemudian dibawa aliran darah ke lambung,
tempat hormon tersebut menghambat pompa pilorus dan pada waktu
bersamaan meningkatkan kontraksi sfingter pilorus. Efek ini penting karena
lemak jauh lebih lambat dicerna dibandingkan makanan lain.

Anda mungkin juga menyukai