Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi
suatu negara pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup
penduduknya.

Angka harapan hidup penduduk Indonesia diproyeksikan naik dari 67,8
tahun pada periode 2000-2005 menadi 7!,6 tahun pada periode 2020-2025 sebagai
akibat dari adanya transisi demogra"i.
#
$eningkatan usia harapan hidup penduduk
menyebabkan umlah penduduk lanut usia terus meningkat dari tahun ke tahun.
2

$ertumbuhan umlah penduduk lansia di Indonesia ter%atat sebagai paling pesat
di dunia. $ada tahun 2000, Indonesia merupakan negara urutan ke-& dengan umlah
lansia paling banyak sesudah 'ina, India dan ()A. *erdasarkan sensus penduduk yang
diperoleh bah+a pada tahun 2000 umlah lansia men%apai #5.8 uta i+a atau 7.6 ,.
$ada tahun 2005 diperkirakan umlah lansia menadi #8,2 uta i+a atau 8,2 , dan pada
tahun 20#5 menadi 2&,& uta i+a atau #0 ,. -umlah penduduk Indonesia pada tahun
2008 sekitar 2&#,.7 uta i+a dengan usia harapan hidup 6.,57 tahun. (ntuk laki-laki
67,! tahun dan +anita 72,#! tahun.
!

(sia lanut sangat berkaitan dengan berbagai perubahan akibat proses menua
seperti perubahan anatomi/"isiologi, berbagai penyakit atau keadaan patologik sebagai
akibat penuaan, serta pengaruh psikososial pada "ungsi organ. )etelah seseorang
memasuki masa lansia, maka dukungan sosial dari orang lain menadi sangat berharga
dan akan menambah ketenteraman hidupnya.
0amun demikian dengan adanya dukungan sosial tersebut tidaklah berarti
bah+a setelah memasuki masa seorang lansia hanya tinggal duduk, diam, tenang, dan
berdiam diri saa. (ntuk menaga kesehatan baik "isik maupun kei+aannya lansia
ustru tetap harus melakukan akti1itas-akti1itas yang berguna bagi kehidupannya. 2al
itu ustru akan mendatangkan berbagai penyakit dan penderitaan, sehingga bisa
1
menyebabkan para lansia tersebut %epat meninggal dunia. 3alam rangka membantu agar
lansia tetap dapat berakti1itas maka dibutuhkan dukungan sosial.
##
3ukungan sosial bagi lansia sangat diperlukan selama lansia sendiri masih
mampu memahami makna dukungan sosial tersebut sebagai penyokong/penopang
kehidupannya. 0amun dalam kehidupan lansia seringkali ditemui bah+a tidak semua
lansia mampu memahami adanya dukungan sosial dari orang lain, sehingga +alaupun ia
telah menerima dukungan sosial tetapi masih saa menunukkan adanya ketidakpuasan,
yang ditampilkan dengan %ara menggerutu, ke%e+a, kesal dan sebagainya.
3alam hal ini memang diperlukan pemahaman dari si pemberi bantuan tentang
keberadaan (availability) dan ketepatan/ kelayakan (adequacy)dari bantuan tersebut
bagi lansia, sehingga tidak menyebabkan dukungan sosial yang diberikan dipahami
se%ara keliru dan tidak tepat sasaran. -ika lansia 4karena berbagai alasan5 sudah tidak
mampu lagi memahami makna dukungan sosial, maka yang diperlukan bukan hanya
dukungan sosial namun layanan atau pemeliharaan se%ara sosial (social
care) sepenuhnya. *ila yang terakhir ini tidak ada yang melaksanakan berarti lansia
tersebut menadi terlantar dalam kehidupannya.
3ukungan sosial (social support) dide"inisikan sebagai in"ormasi 1erbal atau
non-1erbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkahlaku yang diberikan oleh orang-orang
yang akrab dengan subek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran
dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada
tingkahlaku penerimanya. 3alam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan
sosial, se%ara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan
yang menyenangkan pada dirinya.
#2
$endapat senada dikemukakan uga oleh yang mengatakan bah+a dukungan
sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat
diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. 3ukungan sosial itu selalu men%akup dua
hal yaitu6
2
Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia7 merupakan persepsi indi1idu
terhadap seumlah orang yang dapat diandalkan saat indi1idu membutuhkan
bantuan 4pendekatan berdasarkan kuantitas5.
Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima; berkaitan dengan
persepsi indi1idu bah+a kebutuhannya akan terpenuhi 4pendekatan berdasarkan
kualitas5
Kepuasan hidup pada usia lanut akan timbul dan dialami apabila kebutuhan dan
keinginan indi1idu pada +aktu tertentu terpenuhi dan terpuaskan. Indi1idu yang baik
dalam penyesuaian diri, dalam arti bah+a indi1idu dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginannya dengan %ukup dan dalam batas kontrol yang baik akan auh lebih bahagia
daripada indi1idu yang tidak dapat atau yang tidak mampu melakukan penyesuaian
yang esensial. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan memberikan dukungan kepada
lansia.
#!
3ukungan yang utama adalah dari keluarga karena keluarga merupakan tempat
untuk saling berinteraksi, adanya hubungan saling ketergantungan antara satu dengan
yang lainya.Keluarga turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stress.
Indi1idu yang mengalami ketegangan psikologi dalam menghadapi masalah kehidupan
sehari-hari memerlukan kemampuan pribadi maupun dukungan dari lingkungan agar
dapat mengurangi ketegangan tersebut. Karena anggota keluarga memang seharusnya
saling memberikan dukungan dan memperhatikan bila salah satu anggota keluarganya
mengalami masalah.
#&
1.2 PERUMUSAN MASALAH
*erdasarkan data yang kami peroleh, masalah yang akan kami teliti adalah 6
#. Adakah 2ubungan Antara 3ukungan )osial keluarga dengan Kepuasan 2idup
8ansia9
2. Adakah 2ubungan Karakteristik $ribadi dengan Kepuasan 2idup 8ansia9
3
1.3 TUJUAN PENELITIAN
#. :uuan (mum
:uuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kepuasan hidup lansia
dengan diberikannya dukungan sosial dari keluarga yang hidup dan tinggal
bersama.
2. :uuan Khusus
a. ;engetahui hubungan antara tingkat pendidikan terhadap kepuasan
hidup lansia
b. ;engetahui hubungan antara status ekonomi lansia terhadap kepuasan
hidup lansia
%. ;engetahui hubungan antara status kesehatan lansia terhadap kepuasan
hidup lansia
d. ;engetahui hubungan antara status perka+inan lansia terhadap
kepuasan hidup lansia
e. ;engetahui hubungan antara umur lansia terhadap kepuasan hidup
lansia
I.4. HIPOTESIS PENELITIAN
:erdapat hubungan antara dukungan sosial dan karakteristik pribadi dengan
kepuasan hidup lansia.
I.5. MANFAAT PENELITIAN
a. *agi ;asyarakat
(ntuk meningkatkan pemahaman serta kesehatan lansia khususnya pada
pasien lansia yang tinggal di Kelurahan :egal $arang.
b. *agi $eneliti
(ntuk menambah +a+asan peneliti tentang kepuasan hidup lansia
terhadap dukungan sosial dari keluarga.
%. *agi $uskesmas
4
#. Agar dapat memberikan masukan bagi $uskesmas Kelurahan :egal $arang
dalam meningkatkan kualitas hidup lansia.
2. )ebagai re"erensi untuk meningkatkan kualitas pelayanan lansia di
$uskesmas.
I.6. KETERBATASAN PENELITIAN
$enelitian ini dibuat dengan dengan keterbatasan tempat, +aktu, biaya,
dan tenaga. Akan tetapi, peneliti berusaha melaksanakan penelitian ini sebaik-
baiknya hingga penelitian ini selesai sehingga penelitian ini tidak dapat
diadikan sebagai a%uan re"erensi karena tidak menggambarkan keadaan seluruh
lansia yang ada di $uskesmas Kelurahan :egal $arang.
I.7. RUANG LINGKUP PENELITIAN
a. <uang 8ingkup :empat 6 $uskesmas Kelurahan :egal $arang,
-akarta )elatan
b. <uang 8ingkup =aktu 6 April > ;ei 20#&
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Lanj! U"#a
5
?rganisasi Kesehatan 3unia 4=2?5 20#2, menggolongkan lanut usia menadi
empat, yaitu6 usia pertengahan 4middle age5 &5 -5. tahun, lanut usia 4elderly5 60 -7&
tahun, lanut usia tua 4old5 75 > .0 tahun dan usia sangat tua 4very old5 diatas .0 tahun.
&
2.1.2 K$%a"an H#&%
Kepuasan hidup telah dibuat bingung dengan konsep moral, kebahagiaan,
penyesuaian, dan psikologis keseahteraan. Kepuasan hidup merupakan komponen
kogniti" dalam subjective well being. )ube%ti1e +ell being menga%u pada keper%ayaan
atau perasaan subekti" indi1idu bah+a kehidupannya beralan dengan baik. Komponen-
komponen subjective well being menadi a"ek positi" dan a"ek negati1e 4sebagai
komponen a"ekti" dari subjective well being5 serta kepuasan hidup 4sebagai komponen
kogniti"5.
5
Komponen a"ekti" menga%u pada e1aluasi langsung indi1idu terhadap peristi+a
yang teradi dalam kehidupannya, meliputi perasaan yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan yang dialami indi1idu dalam hidupnya. )ementara komponen kogniti"
menga%u pada e1aluasi kogniti" terhadap hidup indi1idu se%ara keseluruhan dan atas
area-area penting dari kehidupan indi1idu. 3omain kepuasan seperti hubungan
interpersonal, kesehatan, pekeraan, pendapatan, spiritualitas dan akti1itas di +aktu
luang.
5
)e%ara konsep, domain kepuasan merupakan bagian dari kepuasan hidup.
$enelasan hubungan antara kepuasan hidup dan domain kepuasan tersebut dengan 2
pendekatan teori subjective well being yaitu bottom up theories dan top down theories.
5
*ottom up theories mengasumsikan bah+a penilaian kepuasan hidup dilakukan
berdasarkan pengukuran kepuasan pada seumlah domain kehidupan. 2ubungan
kepuasan hidup dan domain kepuasan menggambarkan pengaruh sebab akibat domain
kepuasan terhadap kepuasan hidup. )ebagai %ontoh, indi1idu yang memiliki kepuasan
marital 4domain kepuasan5 tinggi uga memiliki kepuasan hidup tinggi karena kepuasan
marital merupakan aspek penting dari kepuasan hidup. ;enurut teori ini, perubahan
yang teradi pada domain kepuasan uga akan mengakibatkan perubahan pada kepuasan
hidup.
5
6
)ementara itu, top down theories menelaskan kebalikan dari asumsi bottom up
theories. )eorang indi1idu yang puas atas hidupnya se%ara keseluruhan uga akan
menilai area 4domain5 penting dalam kehidupannya se%ara lebih positi", meskipun
kepuasan hidup tidak berdasar pada kepuasan atas area penting tersebut. ;enurut teori
ini, perubahan yang teradi pada domain kepuasan tidak akan mengakibatkan teradinya
perubahan pada kepuasan hidup. 2ubungan antara kepuasan hidup dan domain
kepuasan, apabila kepuasan hidup semakin meningkat, maka domain kepuasan mungkin
meningkat tanpa adanya perubahan obekti" pada domain tersebut. -adi, berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bah+a kepuasan hidup merupakan penilaian se%ara
kogniti" mengenai seberapa baik dan memuaskan hal-hal yang sudah dilakukan indi1idu
dalam kehidupannya se%ara menyeluruh dan atas area-area utama yang mereka anggap
penting dalam hidup 4domain kepuasan5 berdasarkan suatu standar atau patokan yang
dibuat oleh indi1idu itu sendiri.
5
$enelitian lain menga%u pada aspek-aspek kepuasan hidup sebagai ukuran
kebahagian yang dikemukakan @eldman dan <obert 420065 yaitu6 4a5 merasa senang
dengan akti1itas yang dilakukan sehari-hari, 4b5 menganggap hidupnya penuh arti dan
menerima dengan tulus kondisi kehidupannya, 4%5 merasa telah berhasil men%apai %ita-
%ita atau sebagian besar tuuan hidupnya, 4d5 berpegang teguh pada gambaran diri yang
positi", dan 4e5 mempunyai sikap hidup yang optimistik dan suasana hati yang bahagia.
&
*eberapa bagian dari kepuasan hidup sulit untuk dinilai pada orang tua, pada
banyak situasi merupakan bagian dari proses penuaan normal, dan yang lainnya
merupakan kondisi-psikososial terkait erat dengan usia tua itu sendiri. 3alam usia tua,
kemampuan "isik menurun, yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain.
@armakokinetik respon terhadap pengobatan uga berbeda. )elanutnya, orang tua
mengalami berbagai peristi+a penting seperti pensiun, pelembagaan, pemerosotan
pendapatan, dikombinasikan dengan kurang kesempatan untuk melakukan hubungan
sosial, dan akibatnya meningkatnya probabilitas mereka merasa 4dan menadi5 terisolasi
atau kesepian.
7
7
Kepuasan hidup dipengaruhi oleh peran seseorang dalam keluarga mereka,
agama dan "rekuensi pertemuan mereka dengan anak-anak mereka yang tinggal auh.
2al ini ugalangsung dipengaruhi oleh perekonomian seperti semakin baik
negara ekonomi, semakin tinggi tingkat kepuasan hidup. Kesehatan uga merupakan
"aktor penting dari kepuasan hidup lansia. )emakin baik kesehatan seseorang, semakin
tinggi tingkat kepuasan hidup. Ketika lansia berpartisipasi dalam pendidikan sosial dan
menaga kesehatan mereka dan standar hidup yang teratur, kepuasan hidup
naik. $eriode dan "rekuensi partisipasi menunukkan perbedaan yang signi"ikan.
7
@aktor-"aktor lain yang mempengaruhi kepuasan hidup dari lansia
adalah enis kelamin dan usia. =anita tua %enderung kurang puas
dengan kehidupan mereka daripada pria pada usia yang sama. Kegiatan keagamaan
sangat membantu tidak hanya dalam proses penuaan yang berhasil, tetapi uga untuk
menemukan arti baru untuk hidup dan memperoleh sikap positi" terhadap kematian dan
kerugian yang terkait dengan usia tua. Ada banyak "aktor yang mempengaruhi kepuasan
hidup orang tua, tetapi kondisi ekonomi, kesehatan dan peran serta dalam kegiatan
sosial adalah yang paling penting.
7
2.1.3 H'n(an Ka)a*!$)#"!#* D#)# &an D*n(an S+"#a, &$n(an K$%a"an H#&%
Lan"#a
:elah disimpulkan bah+a kepuasan hidup pada lansia memiliki 2 "aktor besar
yang mempengaruhinya yaitu, karakteristik diri dan dukungan sosial. 3imana
karakteristik diri itu meliputi kesehatan "isik, kestabilan emosi, locus of control , status
perka+inan, agama/keper%ayaan, umur dan enis kelamin, sedangkan dukungan sosial
meliputi tingkap pendidikan, pekeraan, kegiatan sosial/rela+an, status "inan%ial,
hubungan sosial 4persahabatan, keluarga5. *erikut penelasan hubungan masing-masing
terhadap kepuasan hidup lansia.
2.1.3.1Ka)a*!$)#"!#* D#)#
$enelitian lain telah menunukkan bah+a "aktor-"aktor seperti harga diri,
dirasakan kesehatan "isik, keamanan "inansial dan rasa kedekatan dan keterhubungan
dengan orang lain dan locus of control berhubungan dengan kepuasan hidup.
6,7,8
@aktor-
8
"aktor lain yang mempengaruhi kepuasan hidup adalah enis kelamin, usia dan agama.
7,8
=anita tua %enderung kurang puas dengan kehidupan mereka daripada pria pada usia
yang sama. Kegiatan keagamaan sangat membantu tidak hanya dalam proses penuaan
yang sukses, tetapi uga untuk menemukan arti baru untuk hidup dan memperoleh sikap
positi" terhadap kematian dan kerugian yang terkait dengan usia tua.
7
)tatus pernikahan memiliki hubungan positi" dengan kepuasan hidup pada lansia
di Kanada. $engaruh status perka+inan pada kepuasan hidup tampaknya spesi"ik
gender. )atu studi menemukan bah+a menikah memiliki asosiasi signi"ikan lebih tinggi
dengan kepuasan hidup untuk laki-laki daripada perempuan.
8
$ernikahan yang memiliki
komunikasi yang saling menghargai dan elas serta saling memaa"kan kesalahan
masing-masing berkaitan dengan tingkat kepuasan yang tinggi sehingga mengakibatkan
kebahagiaan yang lebih tinggi.
5
)eumlah tokoh mengadakan penelitian lebih lanut untuk membuktikan
penelitian tersebut dan hasilnya menunukkan dua hal, ada penelitian yang
menunukkan tidak ada e"ek usia terhadap kebahagiaan tetapi ada uga penelitian yang
menemukan adanya hubungan yang positi" antara usia dengan kepuasan hidup.
5

2al yang berkaitan dengan kebahagiaan adalah penilaian subekti" indi1idu
mengenai kesehatannya dan bukan atas penilaian obekti" yang didasarkan pada analisa
medis. Kesehatan yang baik memungkinkan orang pada usia berapa pun dapat
melakukan akti1itas. )edangkan kesehatan yang buruk atau ketidakmampuan "isik dapat
menadi penghalang untuk men%apai kepuasan bagi keinginan dan kebutuhan indi1idu,
sehingga menimbulkan rasa tidak bahagia.
5
Indi1idu yang bahagia lebih arang mengalami sakit daripada indi1idu yang
tidak bahagia. 2al ini dikarenakan kebahagiaan dapat menangkis in"eksi penyakit,
pertahanan mela+an gaya hidup yang dapat menimbulkan penyakit dan melindungi dari
penyakit antung. )ementara itu, ketidakbahagiaan dan depresi dikatakan dapat
membahayakan kesehatan indi1idu. ?lahraga uga dikatakan mempunyai dampak
angka pendek dan angka panang terhadap kesehatan dan kebahagiaan indi1idu.
3ampak angka pendek dari olahraga adalah dapat menimbulkan emosi positi" yaitu
9
dengan adanya pengeluaran endorphin diotak. 8ebih lanut, dampak angka panangnya
adalah mengurangi depresi dan ke%emasan, meningkatkan ke%epatan dan ketepatan
kera, memperbaiki konsep diri dan meningkatkan kebugaran tubuh dan "ungsi
kardio1askuler yang baik serta mengurangi resiko timbulnya penyakit sehingga pada
akhirnya mengarah pada kebahagiaan.
5
$enghasilan berkaitan dengan kepuasan "inansial dan kepuasan "inansial
berkaitan dengan kepuasan hidup. $enghasilan mempunyai hubungan yang lemah
dengan kebahagiaan. 3alam hal ini, kemiskinan dilaporkan dapat menyebabkan
indi1idu tidak bahagia, namun kekayaan uga dikatakan tidak selamanya menyebabkan
indi1idu bahagia.
5
Locus of control adalah suatu dimensi yang me+akili seauh mana indi1idu
mempersepsikan suatu peristi+a dalam kehidupan mereka sebagai hasil dari tindakan
mereka sendiri 4internal5 atau nasib 4eksternal5.
.
2asil dari penelitian lain menunukkan
bah+a indi1idu dengan ke%enderungan internal locus of control, terutama yang
berkaitan dengan kesehatan "isik, menunukkan tingkat kepuasan hidup dibandingkan
mereka yang menunukkan ke%enderungan untuk menangkal se%ara eksternal atau
chance.
6
Agama dapat memberikan tuuan dan makna hidup, membantu indi1idu
mensyukuri kegagalannya, memberikan indi1idu komunitas yang supporti", dan
memberikan pemahaman mengenai kematian se%ara benar. Agama menyediakan
man"aat bagi kehidupan sosial dan psikologis indi1idu sehingga akhirnya meningkatkan
kepuasan hidup.
Agama dapat menyediakan perasaan bermakna dalam kehidupan setiap hari
terutama saat masa krisis. )elain itu, uga menyediakan identitas kolekti" dan aringan
sosial dari sekumpulan indi1idu yang memiliki kesamaan sikap dan nilai.
5
2.1.3.2 D*n(an S+"#a,
AAuino et al. melakukan sur1ei pada !0# lansia berusia diatas 65 tahun yang
tinggal dikomunitas untuk menentukan bagaimana 1ariabel-1ariabel demogra"is seperti
10
status keuangan, tingkat pendidikan, dan pola kera mempengaruhi kepuasan hidup.
2asil dari tatap muka +a+an%ara menunukkan bah+a orang tua yang bekera atau
menadi rela+an menunukkan kepuasan hidup yang lebih tinggi daripada mereka yang
tidak bekera atau menadi rela+an. )elanutnya, para penulis ini menemukan bah+a
peserta yang terlibat dalam pekeraan sukarela memiliki dukungan sosial yang lebih
daripada mereka yang tidak.
6
:emuan uga menunukkan bah+a peserta yang berpendidikan rendah, tingkat
sosial ekonomi rendah dan yang memiliki kesehatan "isik yang buruk
menunukkan bah+a mereka memiliki beberapa dukungan sosial dan kepuasan hidup
yang rendah. Akibatnya, peserta yang tidak ber"ungsi %ukup baik untuk bekera
atau menadi rela+an memiliki lebih sedikit kesempatan untuk membangun aringan
sosial, dalam hal ini hubungan sosial yang memuaskan diluar
tempat kera dibandingkan peserta yang bekera atau menadi rela+an.
6
2ubungan sosial memiliki dampak yang signi"ikan terhadap kepuasan hidup.
Indi1idu yang memiliki kedekatan dengan orang lain, memiliki teman dan keluarga
yang supporti" %enderung puas akan seluruh kehidupannya. )ebaliknya, kehilangan
orang yang disayangi akan menyebabkan indi1idu menadi tidak puas akan hidupnya
dan indi1idu tersebut memerlukan +aktu untuk kembali menilai kehidupannya se%ara
positi".
5
2.2 K$)an(*a T$+)#
11
-Bdu%ational le1el
-+ork pattern 6
history o" +orking
or 1olunteering
-@inan%ial status
-so%ial
relationships
)o%ial support
BAB III
KERANGKA KONSEP- .ARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 K$)an(*a K+n"$%
12
8i"e )atis"a%tion
-physi%al health
-emotional
balan%e
-8o%us o" %ontrol 6
internal, eCternal,
%han%e
-marital status
-age
-gender
-religion/belie1es
$ersonal
:raits
Kepuasan hidup
8ansia
-:ingkat pendidikan
-)tatus ekonomi
3ukungan sosial
3.2 .a)#a'$,
!.2.# Dariabel 3ependen 6
Kepuasan 2idup 8ansia
!.2.2 Dariabel Independen 6
#. 3ukungan sosial
a. :ingkat pendidikan
b. )tatus ekonomi
2. Karakteristik diri
a. Kesehatan
b. )tatus perka+inan
%. (mur
3.3 D$/#n#"# O%$)a"#+na,
N+. .a)#a'$, D$/#n#"# 0a)a U*) In"!)
1$n
Ha"#, U*) S*a,a Da/!a)
P"!a*a
1. Kepuasan
2idup 8ansia
kemampuan
seseorang
untuk
menikmati
pengalaman-
pengalamanny
a dengan
penuh
kebermaknaan
=a+an%ara
dengan
5 item
pertanyaan
Kuesio
ner
dengan
mengg
gunaka
n
atisfa
ction
!ith
5-. E sangat
tidak puas
#0-#& E tidak
puas dengan
hidupnya
#5-#. E
%ukup tidak
puas
20 E biasa
?rdinal ;ahmud
@auFi,
20#!
13
-Kesehatan
-status perka+inan
-umur
Karakterisitik
$ribadi
Life
cale
(!L
)
saa
2#-25 E %ukup
puas
26-!0 E puas
!#-!5E sangat
puas dengan
hidupnya
2. :ingkat
$endidikan
:ahapan
pendidikan
yang
ditetapkan
berdasarkan
tingkat
perkembangan
peserta didik,
tuuan yang
akan di%apai,
dan
kemampuan
yang
dikembangkan
. :ingkat
pendidikan
"ormal terdiri
atas
pendidikan
rendah,
pendidikan
sedang, dan
pendidikan
tinggi.
<esponden
mengisi
item
pendidikan
terakhir
yang pernah
diikuti pada
kuesioner.

Kuesio
ner
# E <endah
4:idak
sekolah, )3,
);$5
2 E )edang
4);A5
!E :inggi
4$erguruan
:inggi
?rdinal (( 0o.
20 :ahun
200! *ab
I, $asal #
Ayat 8
3. )tatus
Bkonomi
$endapatan
kepala
keluarga
3ata (;<
-akarta 20#&
6 <p
Kuesio
ner
#E3i atas
(;<
2E3i ba+ah
?rdinal
14
setiap bulan
dibandingkan
dengan
(;< +ilayah
-akarta
2.&&#.!0# (;<
4. Kesehatan Kondisi "isik
dan psikis
pada lanut
usia
<esponden
mengisi
item kondisi
kesehatan
dari
kuesioner
Kuesio
ner
dengan
elf
reporte
d in
genera
l
health
and the
numbe
r of
chroni
c
illness
questio
nnaire
#E tidak ada
penyakit
kronik
2E satu
penyakit
kronik
!E dua atau
lebih penyakit
kronik
?rdinal Gautam
<, )aito
:, Kai I.
'orrelate
s o" li"e
satis"a%ti
on
among
older
0epalese
adults
li1ing
+ith a
son.
*io)%ien
%e :rends
20087
24556#87-
#.2
5. )tatus
$erka+inan
Keterangan
terkait
hubungan
pernikahan
yang dimiliki
responden
dengan
pasangan
hidupnya
<esponden
mengisi
item status
perka+inan
dari
kuesioner
Kuesio
ner
# E ;enikah
2 E :idak
menikah
!E *er%erai
&E-anda
5E 3uda
*erpasangan
adalah
responden
0ominal
15
yang menikah,
sedangkan
tidak memiliki
pasangan
yaitu tidak
menikah,
anda/duda,
dan %erai
6. (mur <entang umur
responden
yang
mengikuti
penelitian
dalam tahun
yang dihitung
dari tanggal
lahir dalam
tahun
<esponden
mengisi
pertanyaan
umur dari
kuesioner
yang
diberikan
Kuesio
ner
#E 60-6.
tahun
2E 70-7.
tahun
!E H 80 tahun
Inter1al =2?I
I8? 2006
<iskesda
s 20#0
BAB I.
METODE PENELITIAN
4.1. J$n#" &an Ran2an(an P$n$,#!#an
-enis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik obser1asional dengan
pendekatan cross sectional. 3alam penelitian cross sectional peneliti men%ari hubungan
antara 1ariabel bebas dan 1ariabel tergantung dengan melakukan pengukuran pada saat
tertentu.
4.2. L+*a"# &an 3a*! P$n$,#!#an
$enelitian dilakukan di $uskesmas Kelurahan :egal $arang pada periode April
20#& > ;ei 20#&.
16
4.3. P+%,a"#
$opulasi target penelitian ini adalah lansia di Kelurahan :egal $arang,
sedangkan populasi terangkau penelitian ini adalah lansia usia 60 - 6. tahun di <= 06
Kelurahan :egal $arang yang diteliti pada April 20#& > ;ei 20#& sebanyak 220 orang.
4.4. K)#!$)#a In*,"# &an E*,"#
#. Kriteria inklusi untuk penelitian ini 6
a. 8aki-laki atau perempuan H 60 tahun saat penelitian dimulai.
b. 8ansia yang bersedia menadi responden dan mengikuti prosedur penelitian
%. :inggal dalam keluarga.
d. :erdapat anggota keluarga yang mera+at lansia.
e. 8ansia yang mampu berkomunikasi se%ara akti"
2. Kriteria eksklusi untuk penelitian ini 6
a. 8ansia yang tinggal sendiri
b. :idak dapat memba%a dan menulis
%. :idak bersedia menadi responden
4.5. Sa1%$, P$n$,#!#an
B$"a) Sa1%,#n(
$erkiraan besar sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan rumus6
R1" %+%,a"# #n/#n#! 4
0o E
JK E :ingkat kemaknaan yang dikehendaki .5, besarnya #,.6
$ E $re1alensi kelompok lansia yang hidupnya puas sebesar 56.&,L
M E $re1alensi kelompok lansia yang hidupnya kurang puas sebesar 6
&!.6,
d E Akurasi dari ketepatan pengukuran untuk p N#0, adalah 0,05
17
0o E 4#,.65
2
C 0,56& C 0,&!6 E !76
40,055
2
L*eyaFtas @O, Kurt G, *olayir B. 8i"e satis"a%tion le1el o" elderly people6 a "ield study
in )i1as, :urkey. -ournal ?" $akistan ;edi%al Asso%iation. 20#2 7 626 22#-5
R1" %+%,a"# /#n#!
n E
n E *esar sampel yang dibutuhkan untuk populasi yang "init
n
0
E *esar sampel dari populasi yang in"init
0 E *esar sampel populasi "init
Karena umlah lansia yang terdapat di <= 06 Kelurahan :egal $arang berumlah 220
orang maka 6
n E PPPP!76 E #!8,7& orang, dibulatkan menadi #!. orang
4# Q
!76
/
220
5
antisipasi drop out E #0, C n
antisipasi drop out E #0, C #!.
:otal sampel E n Q antisipasi drop out
:otal sampel E #!. Q #!,.
E #52,. dibulatkan #5! orang
18
4.4 ALUR PENGAMBILAN SAMPEL

19
Ke%amatan
;ampang
$rapatan
Purposive Sampling
Kel.
;$
Kel
$B8A #
Kel
$B8A 2
Kel
:$
Kel
K*
Kel
*A0GKA
Purposive Sampling
4.5 ALUR PENGAMBILAN DATA
20
RW
0 1
RW
02
RW
03
RW
06
RW
07
RW
04
RW
05
Purposive Sampling
$roposal disetuui
$eneliti turun ke lapangan
;engumpulkan sampel berdasarkan non
probability sampling 4"urposive sampling)
untuk memilih kelurahan dan dilanutkan
dengan clustered sampling untuk memilih <=
dan <:
$eneliti melakukan +a+an%ara
berdasarkan panduan kuesioner
yang ada
$eneliti mengumpulkan data
$eneliti mengolah data dalam
bentuk tabular dengan
menggunakan #icrosoft !ord
$%%&' " tatistics (&)%
$enyaian data dalam bentuk
presentasi
$eneliti mendapatkan data yaitu
populasi lansia dari ketua <= di
kelurahan :egal $arang
Kriteria
inklusi
3idapatkan sampel
seumlah #5! orang
RT
01
RT
02
RT
03
RT
08
RT
09
RT
04
RT
05
RT
06
RT
07
Da!a P)#1$)
3ata yang diperoleh dengan %ara langsung yaitu berupa +a+an%ara dengan
menggunakan alat bantu berupa kuesioner yang telah diui %oba kepada lansia di
<= 06 Kelurahan :egal $arang. 3a"tar pertanyaan yang digunakan adalah
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan 1ariabel yang diteliti.
Da!a S$*n&$)
3ata yang didapatkan dari <= 06 untuk data populasi lansia di <= tersebut.
4.6 INSTRUMEN PENELITIAN
NO INSTRUMEN FUNGSI
#. atisfaction !ith Life cale
(!L)
(ntuk menilai tingkat kepuasan
pada lansia
21
2. Kuesioner Karakteristik diri
dan dukungan sosial
(ntuk mengetahui karakteristik
diri dan dukungan sosial lansia
!. elf reported in general
health and the number of
chronic illness questionnaire
(ntuk menilai kondisi kesehatan
lansia
Instrumen penelitian dituukan pada lansia yang tinggal bersama keluarganya di
Kelurahan :egal $arang.
4.7 MANAJEMEN DATA
4.7.1 Data entry
)etelah data diperoleh maka dilakukan pengolahan dengan tahapan sebagai berikut 6
() *diting
;emeriksa kelengkapan data yang diperoleh melalui kuesioner dan +a+an%ara.
2. Koding
;emberi kode pada masing-masing a+aban untuk dilakukan pengolahan data.
+) ,ata entry
$emindahan data ke dalam komputer agar diperoleh data masukan yang siap
diolah. 3ata yang telah terkumpul dari hasil kuesioner diolah dan dianalisis
dengan menggunakan program " statistics (&.
4.7.2 Ana,#"#" Da!a
a. Analisis (ni1ariat
Analisis ini dilakukan pada masing-masing 1ariabel. 2asil ini berupa distribusi
dan persentase pada 1ariabel-1ariabel yang diteliti.
b. Analisis *i1ariat
Analisis yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara 1ariabel
bebas dengan 1ariabel tergantung. 3alam analisis ini, dilakukan ui -olmogorov
mirnov untuk mengetahui apakah ada hubungan antara 1ariabel bebas dengan
1ariabel tergantung. )elain itu digunakan uga ui Korelasi pearman untuk
mengetahui besarnya korelasi 1aribel bebas dan 1ariabel tergantung yang
bersi"at numerik.
4.7.3 P$n5aj#an Da!a
22
3ata yang telah terkumpul dan diolah akan disaikan dalam bentuk 6
a. :ekstular
$enyaian data hasil penelitian dengan menggunakan kalimat
b. :abular
$enyaian data hasil penelitian dengan menggunakan tabel
%. Gra"ik
$enyaian data hasil penelitian dengan menggunakan diagram batang dan
pie chart.
DAFTAR PUSTAKA
#. *adan $usat )tatistik. Angka harapan hidup. 20#0.
4http6//+++.datastatistik-indonesia.%om/%ontent/1ie+/&60/&60, a%%essed
on April #7
th
20#&5.
2. Kementrian $emberdayaan $erempuan dan $erlindungan Anak <I.
$enduduk lanut usia. 20#0. A1ailable at6
4http6//+++.menegpp.go.id/aplikasidata/indeC.php9
optionE%omPdo%manIItemidE##&, a%%essed on April #7
th
20#&.
!. <i%e @$. 2uman de1elopment6 A li"e-span approa%h. (pper )addle <i1er,
0e+ -ersey6 $renti%e 2all. 200#
&. @auFi ;. 2ubungan dorongan keluarga dan kepuasan hidup lansia
berdasarkan status perka+inan. -urnal )ains dan $raktik $sikologi 20#!7
!6 280 > .&.
5. )ihombing 2;8. 2ubungan antara kon"lik peran ganda dengan life
satisfaction pada +anita bekera. @ak $sikologi ()( 20#0
6. Abu-*ader )2, <ogers A, *arus%h A). $redi%tors o" 8i"e )atis"a%tion in
@rail Blderly. -ournal o" Gerontologi%al )o%ial =ork 20027 !8 4!5 6 !-#7.
7. Ki-=ol ). In"luen%ing Dariables on 8i"e )atis"a%tion o" Korean Blders in
Institutions. -ournal o" Korean A%ademy o" 0ursing 200!7 !!485 6 #0.!-
#00.
23
8. Gautam <, )aito :, Kai I. 'orrelates o" li"e satis"a%tion among older
0epalese adults li1ing +ith a son. *io)%ien%e :rends 20087 24556#87-
#.2.
.. Kirkpatri%k ;A, )tant K, 3o+nes ), Gaither 8. $er%ei1ed 8o%us o"
'ontrol and A%ademi% $er"orman%e6 *roadening the 'onstru%tRs
Appli%ability. -ournal o" 'ollege )tudent 3e1elopment 20087 &. 455, .
&86-.6.
#0. Gra" '. :he 8a+ton Instrumental A%ti1ities o" 3aily 8i1ing 4IA385
)%ale. :he 2at"ord Institute "or Geriatri% 0ursing6 0e+ Oork7 20#!.
##. 3ukungan )osial Keluarga . 2002. A1ailable at 6 4http6//+++.e-
psikologi.%om/artikel/lanut-usia/dukungan-sosial-pada-lansia5 a%%essed
on April #7
th
20#&.
#2 Gottlieb, *. 2. #.8!. )o%ial )upport )trategies, Guidelines "or ;ental
2ealth $ra%ti%e. 8ondon 6 )age $ubli%ations.
#!. )arason, I. G. et al., 4#.8!5. Assessing )o%ial )upport6 :he )o%ial
)upport Muestionnaire. -ournal o" $ersonality and )o%ial $sy%hology.
Dol && 0o.#. h. #27-#!..
#&. <asmun. 4200&5. )tres, koping, dan adaptasi teori dan pohon masalah
kepera+atan. )agung )eto6 -akarta.
24

Anda mungkin juga menyukai