Anda di halaman 1dari 49

2

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial! Untuk mencapai tujuan tersebut
diselenggarakanlah program pembangunan nasional secara menyeluruh
dan berkesinambungan! Pembangunan kesehatan adalah bagian dari
pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar ter"ujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya! Pembangunan
kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia
baik masyarakat s"asta maupun pemerintah!
Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan diperlukan
dukungan $istem %esehatan &asional yang tangguh! Di Indonesia
$istem %esehatan &asional '$%&( telah ditetapkan pada tahun
19)*! $%& tersebut telah berperanan besar sebagai acuan dalam
penyusunan +aris#garis Besar ,aluan &egara '+B,&( bidang
%esehatan penyusunan Undang#undang &omor *- Tahun 199* tentang
%esehatan dan juga sebagai acuan dalam penyusunan berbagai
kebijakan pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan!
.emasuki milenium ke tiga Indonesia menghadapi berbagai perubahan
dan tantangan strategis yang mendasar baik eksternal maupun internal
yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan pembangunan nasional
termasuk pembangunan kesehatan!
Dalam konteks eksternal perubahan dan tantangan strategis yang terjadi
adalah berlangsungnya era globalisasi perkembangan teknologi
transportasi dan telekomunikasi#in/ormasi yang mengarah pada
terbentuknya dunia tanpa batas! +lobalisasi yang ditandai oleh
meningkatnya persaingan bebas mengharuskan setiap komponen
bangsa meningkatkan daya saing! $ejalan dengan itu demokratisasi hak
asasi manusia dan pelestarian lingkungan hidup telah menjadi tuntutan
dunia yang semakin mendesak! %eterikatan Indonesia dengan berbagai
komitmen internasional seperti Millennium Development Goals
Sustainable Development Principles World Fit for Children dan agenda#
3
agenda internasional lainnya di bidang kesehatan perlu dipertimbangkan
dalam penyusunan kebijakan dan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan!
Dalam konteks internal perubahan dan tantangan strategis yang terjadi
adalah munculnya krisis moneter pada tahun 1990 yang kemudian
berkembang menjadi krisis multi#dimensi meliputi krisis politik ekonomi
sosial budaya dan keamanan yang mengarah pada disintegrasi bangsa!
Berbagai kondisi tersebut berdampak luas terhadap perikehidupan
masyarakat dalam berbangsa dan bernegara diantaranya meningkatnya
pengangguran dan jumlah penduduk miskin menurunnya derajat
kesehatan penduduk yang pada gilirannya berpengaruh terhadap mutu
sumberdaya manusia Indonesia!
Tuntutan yang gencar terhadap perlu diselenggarakannya tata
kepemerintahan yang baik khususnya yang bebas dari korupsi kolusi dan
nepotisme merupakan tantangan yang mengemuka yang harus
mendapat perhatian! .akin mengemukanya peranan masyarakat madani
1embaga $"adaya .asyarakat '1$.( serta kalangan s"asta dalam
menentukan kebijakan publik perlu pula mendapat tanggapan yang
seksama!
Pengakuan akan pentingnya peranan daerah dalam menyelenggarakan
pembangunan nasional yang di Indonesia di"ujudkan melalui
diberlakukannya Undang#undang &omor ** Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang#undang &omor *5 Tahun 1999
tentang Perimbangan %euangan Pusat dan Daerah adalah perubahan
dan tantangan strategis internal yang perlu diperhatikan! Dilakukannya
amandemen Undang#undang Dasar &egara 2epublik Indonesia Tahun
1945 'UUD 1945( pada tahun *33* yang menekankan pentingnya
kesehatan sebagai hak asasi manusia juga merupakan perubahan dan
tantangan strategis internal lainnya!
.enghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis yang ada
$idang .P2 tahun 199) telah menetapkan %etetapan .P2 2!I &omor 4
Tahun 199) tentang Pokok#pokok 2e/ormasi Pembangunan! %etetapan
.P2 ini mengamanatkan perlu dilakukannya pembaharuan melalui
re/ormasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang! Untuk
bidang kesehatan pembaharuan tersebut telah berhasil dilaksanakan
yakni dengan ditetapkannya 5isi pembangunan kesehatan di Indonesia
yang baru yaitu Indonesia $ehat *313!
$elanjutnya berdasarkan 5isi tersebut telah berhasil ditetapkan pula
dasar#dasar misi strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang
baru yaitu Paradigma $ehat yang inti pokoknya menekankan pentingnya
kesehatan sebagai hak asasi manusia kesehatan sebagai in5estasi
4
bangsa dan kesehatan menjadi titik sentral pembangunan nasional!
Dalam rangka melaksanakan kebijakan otonomi daerah desentralisasi
merupakan salah satu strategi yang ditetapkan untuk mencapai 5isi
Indonesia $ehat *313 dan misi pembangunan kesehatan!
Untuk mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan pembangunan
kesehatan yang telah dilakukan tersebut perlu disusun $%& baru yang
mampu menja"ab dan merespon berbagai tantangan pembangunan
kesehatan baik untuk masa kini maupun untuk masa mendatang!
B. MAKSUD DAN KEGUNAAN
Penyusunan $%& baru ini dimaksudkan untuk menyesuaikan $%& 19)*
dengan berbagai perubahan dan tantangan eksternal dan internal agar
dapat dipergunakan sebagai landasan arah dan pedoman
penyelenggaraan pembangunan kesehatan baik oleh masyarakat s"asta
maupun oleh pemerintah 'pusat pro5insi kabupaten6kota( serta pihak#
pihak terkait lainnya!
Tersusunnya $%& yang baru akan mempertegas makna pembangunan
kesehatan dalam rangka pemenuhan hak asasi manusia memperjelas
penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai dengan 5isi dan
misinya memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang trans/ormati/
meningkatkan pemerataan upaya kesehatan yang terjangkau dan
bermutu serta meningkatkan in5estasi kesehatan untuk keberhasilan
pembangunan nasional!
5
BAB II
ANALISIS SITUASI DAN KECENDERUNGAN
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
$ekalipun $%& 19)* secara nyata telah berhasil digunakan sebagai acuan
dalam menetapkan berbagai kebijakan kesehatan di Indonesia namun jika
ditinjau dari pencapaian dan kinerjanya $%& 19)* tersebut masih
belum begitu menggembirakan! $esuai dengan laporan 7,8 tahun *333
'the World Health Report *333( tentang Health Systems mprovin!
Performance"# tercatat indikator pencapaian dan indikator kinerja $istem
%esehatan &asional '$%&( Indonesia masih terhitung rendah!
Indikator pencapaian $%& ditentukan oleh dua determinan! Pertama status
kesehatan yakni yang menunjuk pada tingkat kesehatan yang berhasil
dicapai oleh $%& yang dihitung dengan menggunakan disability ad$usted life
e%pectancy 'D91:(! %edua tingkat ketanggapan &responsiveness' sistem
kesehatan yakni yang menunjuk pada kemampuan $%& dalam memenuhi
harapan masyarakat tentang bagaimana mereka ingin diperlakukan dalam
memperoleh pelayanan kesehatan! ,asil yang diperoleh untuk indikator ini
menempatkan Indonesia pada urutan ke 13; dari 191 negara anggota 7,8
yang dinilai!
Indikator kinerja $%& ditentukan oleh tiga determinan! Pertama distribusi
tingkat kesehatan di suatu negara ditinjau dari kematian Balita! %edua
distribusi ketanggapan &responsiveness' sistem kesehatan ditinjau dari
harapan masyarakat! %etiga distribusi pembiayaan kesehatan ditinjau dari
penghasilan keluarga! ,asil yang diperoleh untuk indikator ini menempatkan
Indonesia pada urutan ke 9* dari 191 negara anggota 7,8 yang dinilai!
%arena indikator pencapaian $%& menunjuk pada tingkat kesehatan yang
berhasil dicapai dan tingkat ketanggapan $%& maka indikator ini terutama
dipengaruhi oleh upaya kesehatan yang diselenggarakan di suatu negara!
<ika upaya kesehatan tersebut tidak tersedia dan tidak dapat dijangkau oleh
masyarakat maka sulit diharapkan meningkatnya tara/ kesehatan
masyarakat!
%arena indikator kinerja $%& menunjuk pada distribusi status kesehatan dan
ketanggapan $%& maka indikator ini terutama dipengaruhi oleh sumberdaya
kesehatan pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan! <ika
ketiga aspek ini tidak berada pada kondisi optimal maka dapat dipastikan
kinerja pelayanan kesehatan tidak akan memuaskan! $edangkan khusus
untuk indikator kinerja $%& yang dikaitkan dengan keadilan dalam kontribusi
pembiayaan kesehatan /aktor yang mempengaruhinya adalah pembiayaan
6
kesehatan! <ika jumlah dan distribusi biaya kesehatan tidak sesuai dengan
kebutuhan kelompok dan atau "ilayah kerja yang dilayani maka keadilan
dalam pembiayaan kesehatan tidak akan tercapai!
9nalisis situasi dan kecenderungan perkembangan kelima aspek yang
mempengaruhi pencapaian dan kinerja sistem kesehatan nasional di
Indonesia secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut=
1. Upaya kesehatan
Upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara secara menyeluruh
terpadu dan berkesinambungan! Penyelenggaraan upaya kesehatan
yang bersi/at peningkatan 'promoti/( dan pencegahan 'pre5enti/( masih
dirasakan kurang!
.eskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti
Puskesmas telah terdapat di semua kecamatan dan ditunjang paling
sedikit oleh tiga Puskesmas Pembantu namun upaya kesehatan belum
dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat! Indonesia memang masih
menghadapi permasalahan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan! Diperkirakan hanya sekitar -3> penduduk yang
meman/aatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu!
$elanjutnya meskipun rumah sakit telah terdapat di hampir semua
kabupaten6kota namun sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan
juga belum dapat berjalan dengan semestinya!
Potensi pelayanan kesehatan s"asta dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat yang semakin meningkat belum didayagunakan
sebagaimana mestinya! $ementara itu keterlibatan dinas kesehatan
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan
keterkaitannya dengan pelayanan rumah sakit sebagai sarana pelayanan
rujukan masih dirasakan sangat kurang!
Dengan keadaan seperti ini tidak mengherankan bila derajat kesehatan
masyarakat di Indonesia belum memuaskan! 9ngka %ematian Bayi dan
9ngka %ematian Ibu masih tinggi yakni masing#masing 5361333
kelahiran hidup '$usenas *331( dan -0-6133!333 kelahiran hidup '$%2T
1995(! $edangkan umur harapan hidup masih rendah yakni rata#rata
;;* tahun 'tahun 1999(! %ondisi ini berakibat pada masih rendahnya
Indeks Pembangunan .anusia ',DI( yang menduduki urutan ke 11* dari
105 negara 'U&DP
*33-(!
7
2. Pembayaan kesehatan
Pembiayaan kesehatan di Indonesia masih rendah yaitu hanya rata#rata
**> dari Produk Domestik Bruto 'PDB( atau rata#rata antara U$D 1*#1)
per kapita per tahun! Persentase ini masih jauh dari anjuran 8rganisasi
%esehatan $edunia yakni paling sedikit 5> dari PDB per tahun! Tiga
puluh persen dari pembiayaan tersebut bersumber dari pemerintah dan
sisanya sebesar 03> bersumber dari masyarakat termasuk s"asta yang
sebagian besar masih digunakan untuk pelayanan kurati/!
Pengalokasian dana bersumber pemerintah belum e/ekti/! Dana
pemerintah lebih banyak dialokasikan pada upaya kurati/ dan sementara
itu besarnya dana yang dialokasikan untuk upaya promoti/ dan pre5enti/
sangat terbatas! Pembelanjaan dana pemerintah belum cukup adil untuk
mengedepankan upaya kesehatan masyarakat dan bantuan untuk
keluarga miskin!
.obilisasi sumber pembiayaan kesehatan dari masyarakat masih
terbatas serta bersi/at perorangan 'out of poc(et') <umlah masyarakat
yang memiliki jaminan kesehatan masih terbatas yakni kurang dari *3>
penduduk! .etoda pembayaran kepada penyelenggara pelayanan masih
didominasi oleh pembayaran tunai sehingga mendorong
penyelenggaraan dan pemakaian pelayanan kesehatan secara
berlebihan serta meningkatnya biaya kesehatan! Demikian pula
penerapan teknologi canggih dan perubahan pola penyakit sebagai akibat
meningkatnya umur harapan hidup akan mendorong meningkatnya biaya
kesehatan tidak dapat dihindari!
Tingginya angka kesakitan juga berdampak terhadap biaya kesehatan
yang pada gilirannya akan memperberat beban ekonomi! ,al ini terkait
dengan besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk berobat serta
hilangnya pendapatan akibat tidak bekerja! $ebagai contoh beban dan
atau kerugian ekonomi yang diakibatkan penyakit TB? di Indonesia
diperkirakan tidak kurang dari 2p *5 triliun per tahun!
3. S!mbe"#aya Kesehatan
<umlah sumberdaya manusia '$D.( kesehatan belum memadai! 2asio
tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk masih rendah! Produksi
dokter setiap tahun sekitar *!533 dokter baru sedangkan rasio dokter
terhadap jumlah penduduk adalah 1=5333! Produksi pera"at setiap tahun
sekitar 43!333 pera"at baru dengan rasio terhadap jumlah penduduk
adalah 1=*!)53! $edangkan produksi bidan setiap tahun sekitar ;33 bidan
baru dengan rasio terhadap jumlah penduduk adalah 1=*!;33! &amun
8
daya serap tenaga kesehatan oleh jaringan pelayanan kesehatan masih
terbatas!
Penyebaran $D. %esehatan juga belum menggembirakan sekalipun
sejak tahun 199* telah diterapkan kebijakan penempatan tenaga dokter
dan bidan dengan sistem PTT! Tercatat rasio dokter terhadap Puskesmas
untuk ka"asan Indonesia bagian barat jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan "ilayah bagian timur! 2asio tenaga dokter terhadap Puskesmas
di Pro5insi $umatera Utara @ 3)4 dibanding dengan Pro5insi &TT @ 3*;
dan Pro5insi Papua @ 31*!
.utu $D. %esehatan masih membutuhkan pembenahan! ,al ini
tercermin dari kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
belum optimal! .enurut $U$:&9$ *331 ditemukan *-*> masyarakat
yang bertempat tinggal di Pulau <a"a dan Bali menyatakan tidak6kurang
puas terhadap pelayanan ra"at jalan yang diselenggarakan oleh rumah
sakit pemerintah di kedua pulau tersebut!
$istem penghargaan dan sanksi peningkatan karier pendidikan dan
pelatihan berjenjang dan berkelanjutan akreditasi pendidikan dan
pelatihan serta serti/ikasi registrasi dan lisensi $D. kesehatan belum
mantap! $ampai saat ini sistem serti/ikasi registrasi dan lisensi $D. di
Indonesia belum mencakup aspek pro/esionalisme! $istem yang
dipergunakan pada saat ini karena hanya dilakukan oleh
Departemen %esehatan masih bersi/at administrati/! %erja sama lintas
program lintas sektor dan dengan organisasi pro/esi serta lembaga
s"adaya masyarakat dalam pengembangan tenaga kesehatan masih
terbatas!
4. S!mbe"#aya Obat #an Pe"beka$an Kesehatan
Industri /armasi di Indonesia telah sejak lama berhasil dikembangkan!
Tercatat jumlah industri /armasi di Indonesia sebanyak 19) buah terdiri
dari -4 P.9 4 BU.& dan 1;3 P.D&6$"asta &asional! <umlah
perusahaan yang bergerak dalam distribusi obat 'PBA( tercatat sebanyak
1!40- buah! $edangkan jumlah apotik tercatat sebanyak ;!35) buah serta
toko obat sebanyak 4!04- buah! .utu industri /armasi juga telah berhasil
distandarisasi yakni dengan ditetapkannya cara pembuatan obat yang
baik '?P8B(! Untuk menunjang upaya kesehatan terutama yang
diselenggarakan oleh pemerintah telah ditetapkan kebijakan obat generik
yang mencakup **3 jenis obat! ,al yang masih menjadi masalah di
bidang pelayanan ke/armasian obat sediaan /armasi alat kesehatan
5aksin kosmetik perbekalan kesehatan rumah tangga 'P%2T(
insektisida dan reagensia adalah yang menyangkut ketersediaan
keamanan man/aat serta mutu dengan jumlah dan jenis yang cukup
serta terjangkau merata dan mudah diakses oleh masyarakat!
9
Penga"asan perbekalan dan alat kesehatan sejak dari produksi
distribusi sampai dengan peman/aatannya belum dilakukan dengan
optimal! $edangkan pengadaannya untuk sarana kesehatan pemerintah
belum sesuai dengan kebutuhan!
<umlah sarana dan prasarana kesehatan masih belum memadai! Tercatat
jumlah Puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak 0!*-0 unit
Puskesmas Pembantu sebanyak *1!*;0 unit dan Puskesmas %eliling
;!-9* unit! Untuk rumah sakit terdapat sebanyak 1!*15 2$ terdiri
dari
4*3 2$ milik pemerintah ;35 2$ milik s"asta 0) 2$ milik BU.& dan
11* 2$ milik T&I B Polri dengan jumlah seluruh tempat tidur sebanyak
1-3!*14 buah! Penyebaran sarana dan prasarana kesehatan belum
merata! 2asio sarana dan prasarana kesehatan terhadap jumlah
penduduk di luar pulau <a"a lebih baik dibandingkan dengan di Pulau
<a"a! ,anya saja keadaan transportasi di luar Pulau <a"a jauh lebih
buruk dibandingkan dengan Pulau <a"a!
6. Pembe"#ayaan Masya"akat
Pembangunan kesehatan di Indonesia dilaksanakan dengan
pemberdayaan masyarakat! Untuk itu berbagai bentuk upaya kesehatan
berbasis masyarakat banyak didirikan antara lain dalam bentuk
Posyandu yang berjumlah sekitar *43!333 buah --!3)- Polindes 1*!414
Pos 8bat Desa serta 4!349 Pos Upaya %esehatan %erja! $edangkan
dalam bidang pembiayaan kesehatan pemberdayaan masyarakat
di"ujudkan melalui bentuk dana sehat yang berjumlah *-!-1; serta
berbagai yayasan peduli dan penyandang dana kesehatan seperti
yayasan kanker Indonesia yayasan jantung Indonesia yayasan
thalasemia Indonesia serta yayasan ginjal Indonesia!
Dalam rangka mempercepat tercapainya Indonesia $ehat *313
pemberdayaan masyarakat dilaksanakan pula dalam bentuk berbagai
gerakan seperti %oalisi Indonesia $ehat +ebrak .alaria +erdunas TB
+erakan $ayang Ibu gerakan anti madat serta gerakan pita putih
'kesehatan ibu( dan gerakan pita merah ',IC69ID$(!
$ayangnya pemberdayaan masyarakat dalam arti mengembangkan
kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat dalam mengemukakan
pendapat dan mengambil keputusan tentang kesehatan masih
dilaksanakan secara terbatas! %ecuali itu lingkup pemberdayaan
masyarakat masih dalam bentuk mobilisasi masyarakat! $edangkan
pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan ad5okasi kesehatan
serta penga"asan sosial dalam program pembangunan kesehatan belum
banyak dilaksanakan!
10
<aringan kemitraan dengan berbagai pihak termasuk sektor pemerintahan
dan s"asta belum dikembangkan secara optimal! Program#program
kemitraan pemerintah dan s"asta 'Public and private mi%( masih dalam
tahap perintisan! %emitraan yang telah dibangun belum menampakkan
kepekaan kepedulian dan rasa memiliki terhadap permasalahan dan
upaya kesehatan!
7. Mana%emen Kesehatan
%eberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh
tersedianya data dan in/ormasi kesehatan dukungan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dukungan hukum kesehatan serta
administrasi kesehatan!
$elama ini sistem in/ormasi manajemen kesehatan telah berhasil
dikembangkan! $istem tersebut mencakup antara lain sistem in/ormasi
manajemen Puskesmas '$I.PU$( sistem in/ormasi manajemen rumah
sakit '$I.2$( sistem in/ormasi manajemen kepega"aian '$I.%9(
sistem sur5ailans penyakit menular sistem sur5ailans penyakit tidak
menular serta sistem jaringan penelitian dan pengembangan kesehatan
nasional '<PP%&(! Dengan berlakunya asas desentralisasi berbagai
sistem in/ormasi ini perlu ditinjau dan ditata ulang!
Penyerapan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan telah
dilaksanakan sesuai dengan perkembangan! Penerapan tersebut
diutamakan pada IPT:% tepat guna untuk pelayanan kesehatan tingkat
pertama 'Puskesmas( serta IPT:% canggih untuk pelayanan kesehatan
rujukan! Pada saat ini banyak rumah sakit di Indonesia terutama rumah
sakit klas 9 dan klas B pendidikan telah dilengkapi dengan berbagai
peralatan kedokteran mutakhir! .engingat tantangan yang besar pada
era globalisasi maka untuk hasil yang optimal berbagai kemajuan IPT:%
ini perlu dikembangkan secara lebih terarah dan sistematis!
,ukum kesehatan terutama yang menyangkut upaya kesehatan
masyarakat secara bertahap telah dikembangkan! ,ukum tersebut
antara lain tertuang dalam Undang#undang nomor 4 tahun 19)4 tentang
7abah Penyakit .enular Undang#undang nomor 1 tahun 19;* tentang
%arantina 1aut Undang#undang nomor * tahun 19;* tentang %arantina
Udara Undang#undang nomor 5 tahun 1990 tentang Psikotropika
Undang#undang nomor ** tahun 1990 tentang &arkotika Undang#
undang nomor *- tahun 199* tentang %esehatan serta Undang#undang
nomor ) tahun 199) tentang Perlindungan %onsumen! .engingat
kesadaran hukum masyarakat makin meningkat maka pada masa
mendatang hukum kesehatan tersebut perlu lebih
dikembangkan
11
sehingga dapat dijamin adanya kepastian hukum bagi semua pihak yang
terkait dengan $%&!
9dministrasi kesehatan yang mencakup perencanaan pelaksanaan dan
pengendalian serta penga"asan dan pertanggungja"aban pembangunan
kesehatan di berbagai tingkat dan bidang sudah dikembangkan! Pada
saat ini telah disusun berbagai panduan administrasi kesehatan
termasuk didalamnya 2encana Pembangunan %esehatan .enuju
Indonesia $ehat *313 2encana $trategis Pembangunan %esehatan
*331#*334 serta sistem perencanaan dan penganggaran kesehatan
terpadu 'P*%T(! Pada masa yang akan datang berbagai panduan ini
perlu disempurnakan seperti sistem penganggaran yang berbasis
kinerja untuk selanjutnya dilengkapi dengan panduan tentang
%e"enangan 7ajib serta $tandar Pelayanan .inimal '$P.( dalam
rangka desentralisasi!
12
BAB III
POKOK&POKOK SISTEM KESEHATAN NASIONAL
A. PENGERTIAN SKN
$%& adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat
kesehatan yang setinggi#tingginya sebagai per"ujudan kesejahteraan
umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945!
Dari rumusan pengertian di atas jelaslah $%& tidak hanya menghimpun
upaya sektor kesehatan saja melainkan juga upaya dari berbagai sektor
lainnya termasuk masyarakat dan s"asta! $esungguhnyalah
keberhasilan pembangunan kesehatan tidak ditentukan hanya oleh sektor
kesehatan saja!
Dengan demikian pada hakikatnya $%& adalah juga merupakan
"ujud dan sekaligus metode penyelenggaraan pembangunan kesehatan
yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap
langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan!
B. LANDASAN SKN
$%& yang merupakan "ujud dan metode penyelenggaraan
pembangunan kesehatan adalah bagian dari Pembangunan &asional!
Dengan demikian landasan $%& adalah sama dengan landasan
Pembangunan &asional! $ecara lebih spesi/ik landasan tersebut adalah=
1! 1andasan idiil yaitu Pancasila= %etuhanan Dang .aha :sa
%emanusiaan yang 9dil dan Beradab Persatuan Indonesia
%erakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusya"aratan6per"akilan dan %eadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia!
*! 1andasan konstitusional yaitu UUD 1945
khususnya=
a! Pasal *) 9E setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya!
b! Pasal *) B ayat '*(E setiap anak berhak atas kelangsungan hidup
tumbuh dan berkembang!
c! Pasal *) ? ayat '1(E setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh man/aat dari ilmu pengetahuan dan
13
teknologi seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia!
d! Pasal *) , ayat '1(E setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan
batin bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
dan ayat '-(E setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat!
e! Pasal -4 ayat '*(E negara mengembangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan dan ayat
'-(E negara bertanggung ja"ab atas penyediaan /asilitas
pelayanan kesehatan dan /asilitas pelayanan umum yang layak!
C. PRINSIP DASAR SKN
Prinsip dasar $%& adalah norma nilai dan aturan pokok yang bersumber
dari /alsa/ah dan budaya Bangsa Indonesia yang dipergunakan sebagai
acuan ber/ikir dan bertindak dalam penyelenggaraan $%&! Prinsip#prinsip
dasar tersebut meliputi=
'. Pe"keman!saan
Penyelenggaraan $%& berdasarkan pada prinsip perikemanusiaan
yang diji"ai digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan
ketaF"aan terhadap Tuhan Dang .aha :sa! Terabaikannya
pemenuhan kebutuhan kesehatan adalah bertentangan dengan
prinsip kemanusiaan! Tenaga kesehatan dituntut untuk tidak
diskriminati/ serta selalu menerapkan prinsip#prinsip perikemanusiaan
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan!
(. Hak Asas Man!sa
Penyelenggaraan $%& berdasarkan pada prinsip hak asasi manusia!
Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi#tingginya bagi setiap
orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku
golongan agama dan status sosial ekonomi! $etiap anak berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi!
). A#$ #an Me"ata
Penyelenggaraan $%& berdasarkan pada prinsip adil dan merata!
Dalam upaya me"ujudkan derajat kesehatan yang setinggi#tingginya
perlu diselenggarakan upaya kesehatan yang bermutu dan terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata baik
geogra/is maupun ekonomis!
14
*. Pembe"#ayaan #an Keman#"an Masya"akat
Penyelenggaraan $%& berdasarkan pada prinsip pemberdayaan dan
kemandirian masyarakat! $etiap orang dan masyarakat bersama
dengan pemerintah berke"ajiban dan bertanggung#ja"ab untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan
keluarga masyarakat beserta lingkungannya! Penyelenggaraan
pembangunan kesehatan harus berdasarkan pada kepercayaan atas
kemampuan dan kekuatan sendiri serta kepribadian bangsa dan
semangat solidaritas sosial dan gotong royong!
+. Kemt"aan
Penyelenggaraan $%& berdasarkan pada prinsip kemitraan!
Pembangunan kesehatan harus diselenggarakan dengan menggalang
kemitraan yang dinamis dan harmonis antara pemerintah dan
masyarakat termasuk s"asta dengan mendayagunakan potensi yang
dimiliki! %emitraan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk
s"asta serta kerjasama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan
di"ujudkan dalam suatu jejaring yang berhasil#guna dan berdaya#
guna agar diperoleh sinergisme yang lebih mantap dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya !
,. Pen-!tamaan #an Man.aat
Penyelenggaraan $%& berdasarkan pada prinsip pengutamaan dan
man/aat! Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan lebih
mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan perorangan
maupun golongan! Upaya kesehatan yang bermutu dilaksanakan
dengan meman/aatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan harus
lebih mengutamakan pendekatan peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit! Pembangunan kesehatan diselenggarakan
secara berhasil#guna dan berdaya#guna dengan mengutamakan
upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi agar
memberikan man/aat yang sebesar#besarnya bagi peningkatan
derajat kesehatan masyarakat beserta lingkungannya!
/. Tata kepeme"ntahan yan- bak
Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara demokratis
berkepastian hukum terbuka 'transparent( rasional6pro/esional serta
bertanggung ja"ab dan bertanggung gugat 'accountable(!
15
D. TU0UAN SKN
Tujuan $%& adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh
semua potensi bangsa baik masyarakat s"asta maupun pemerintah
secara sinergis berhasil#guna dan berdaya#guna sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya!
E. KEDUDUKAN SKN
1! $upra $istem $%&
$upra $istem $%& adalah $istem Penyelenggaraan &egara! $%&
bersama dengan berbagai subsistem lain diarahkan untuk mencapai
Tujuan Bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial!
*! %edudukan $%& terhadap sistem nasional
lain
Ter"ujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai /aktor yang
tidak hanya menjadi tanggung ja"ab sektor kesehatan melainkan
juga tanggungja"ab dari berbagai sektor lain terkait yang ter"ujud
dalam berbagai bentuk sistem nasional! Dengan demikian $%& harus
berinteraksi secara harmonis dengan berbagai sistem nasional
tersebut seperti=
G $istem Pendidikan &asional
G $istem Perekonomian &asional
G $istem %etahanan Pangan &asional
G $istem ,ankamnas dan
G $istem#sistem nasional lainnya
Dalam keterkaitan dan interaksinya $%& harus dapat mendorong
kebijakan dan upaya dari berbagai sistem nasional sehingga
ber"a"asan kesehatan! Dalam arti sistem#sistem nasional tersebut
berkontribusi positip terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan!
16
-! %edudukan $%& terhadap $istem %esehatan Daerah
'$%D(
Untuk menjamin keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah
perlu dikembangkan $istem %esehatan Daerah '$%D(! Dalam kaitan
ini kedudukan $%& merupakan suprasistem dari $%D!
$%D menguraikan secara spesi/ik unsur#unsur upaya kesehatan
pembiayaan kesehatan sumberdaya manusia kesehatan
sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan pemberdayaan
masyarakat dan manajemen kesehatan sesuai dengan potensi dan
kondisi daerah! $%D merupakan acuan bagi berbagai pihak dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah!
4! %edudukan $%& dalam perkembangan masyarakat dan
s"asta
%eberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh peran
akti/ masyarakat termasuk sistem nilai dan budaya masyarakat! Di
pihak lain masyarakat beserta segenap nilai dan budayanya
merupakan bagian integral yang membentuk $%&! Dalam kaitan ini
$%& harus dapat me"arnai berbagai aspek kehidupan masyarakat
sehingga dapat dipergunakan sebagai acuan utama dalam
mengembangkan perilaku dan lingkungan sehat serta peran akti/
dalam berbagai upaya kesehatan! $ementara itu kebutuhan serta
sistem nilai dan budaya masyarakat harus mendapat perhatian
dalam $%&!
%eberhasilan pembangunan kesehatan juga ditentukan oleh peran
akti/ s"asta! Dipihak lain s"asta juga merupakan bagian integral dari
$%&! Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan perlu digalang
kemitraan yang setara terbuka dan saling menguntungkan dengan
berbagai potensi s"asta! Disamping itu $%& harus dapat me"arnai
potensi s"asta sehingga sejalan dengan tujuan pembangunan
nasional yang ber"a"asan kesehatan!
1. SUBSISTEM SKN
$esuai dengan pengertian $%& maka subsistem pertama $%& adalah
upaya kesehatan! Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi#tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan
dengan menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia!
Penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan tersebut memerlukan
dukungan dana sumberdaya manusia sumberdaya obat dan perbekalan
kesehatan lainnya sebagai masukan $%&!
17
Dukungan dana sangat berpengaruh terhadap pembiayaan kesehatan
yang semakin penting dalam menentukan kinerja $%&! .engingat
kompleksnya pembiayaan kesehatan maka pembiayaan kesehatan
merupakan subsistem kedua $%&!
$ebagai pelaksana upaya kesehatan diperlukan sumberdaya manusia
yang mencukupi dalam jumlah jenis dan kualitasnya sesuai tuntutan
kebutuhan pembangunan kesehatan! 8leh karenanya sumberdaya
manusia kesehatan juga sangat penting dalam meningkatkan kinerja $%&
dan menempati subsistem ketiga dari $%&!
$umberdaya kesehatan lainnya yang penting dalam menentukan kinerja
$%& adalah sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan! .engingat
obat sangat kompleks permasalahannya karena menyangkut masalah
mutu harga khasiat dan keamanan bagi konsumen kesehatan! 8leh
karenanya obat dan perbekalan kesehatan menempati subsistem
keempat dari $%&!
$elanjutnya $%& akan ber/ungsi optimal apabila ditunjang oleh
pemberdayaan masyarakat! .asyarakat termasuk s"asta bukan semata#
mata sebagai obyek pembangunan kesehatan melainkan juga sebagai
subyek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan! 8leh
karenanya pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting agar
masyarakat termasuk s"asta dapat mampu dan mau berperan sebagai
pelaku pembangunan kesehatan! $ehubungan dengan itu
pemberdayaan masyarakat merupakan subsistem keempat $%&!
Untuk menggerakkan pembangunan kesehatan secara berhasil#guna dan
berdaya#guna diperlukan manajemen kesehatan! Peranan manajemen
kesehatan adalah koordinasi integrasi sinkronisasi serta penyerasian
upaya kesehatan pembiayaan kesehatan sumberdaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat! Berhasil atau tidaknya pembangunan
kesehatan ditentukan oleh manajemen kesehatan! 8leh karena itu
manajemen kesehatan merupakan subsistem kelima $%&!
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bah"a $%& terdiri dari lima
subsistem yakni=
1! $ubsistem Upaya %esehatan
*! $ubsistem Pembiayaan %esehatan
-! $ubsistem $umberdaya .anusia
%esehatan
4! $ubsistem 8bat dan Perbekalan
%esehatan
5! $ubsistem Pemberdayaan .asyarakat
;! $ubsistem .anajemen %esehatan
pemberantasan penyakit menular kesehatan ji"a pengendalian
penyakit tidak menular penyehatan lingkungan dan penyediaan
18
BAB I2
SUBSISTEM UPA3A KESEHATAN
A. PENGERTIAN
$ubsistem Upaya %esehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai
upaya kesehatan masyarakat 'U%.( dan Upaya %esehatan Perorangan
'U%P( secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya.
B. TU0UAN
Tujuan subsistem upaya kesehatan adalah terselenggaranya upaya
kesehatan yang tercapai &accessible'# terjangkau &affordable' dan
bermutu &*uality' untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi#tingginya!
C. UNSUR&UNSUR UTAMA
$ubsistem Upaya %esehatan terdiri dari dua unsur utama yakni upaya
kesehatan masyarakat 'U%.( dan upaya kesehatan perorangan 'U%P(!
1! U%. adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta s"asta untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan di masyarakat! U%. mencakup upaya#upaya promosi
kesehatan masyarakat pemeliharaan kesehatan masyarakat
sanitasi dasar perbaikan giHi masyarakat pengamanan sediaan
/armasi dan alat kesehatan pengamanan penggunaan Hat aditi/
'bahan tambahan makanan( dalam makanan dan minuman
pengamanan narkotika psikotropika Hat adikti/ dan bahan berbahaya
serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan!
*! U%P adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta s"asta untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan! U%P mencakup upaya#upaya
19
promosi kesehatan pencegahan penyakit pengobatan ra"at jalan
pengobatan ra"at inap pembatasan dan pemulihan kecacatan yang
ditujukan terhadap perorangan! Dalam U%P juga termasuk
pengobatan tradisional dan alternati/ serta pelayanan kebugaran /isik
dan kosmetika!
-! %edua upaya kesehatan tersebut bersinergi dan dilengkapi dengan
berbagai upaya kesehatan penunjang! Upaya penunjang untuk U%.
antara lain adalah pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dan
pelayanan sediaan /armasi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
lainnya! $edangkan upaya penunjang untuk U%P antara lain adalah
pelayanan laboratorium klinik apotek optik dan toko obat!
1! P2I&$IP
Penyelenggaraan $ubsistem Upaya %esehatan mengacu pada prinsip#
prinsip sebagai berikut=
1! U%. terutama diselenggarakan oleh pemerintah dengan peran akti/
masyarakat dan s"asta!
*! U%P diselenggarakan oleh masyarakat s"asta dan pemerintah!
-! Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh s"asta harus
memperhatikan /ungsi sosial!
4! Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersi/at menyeluruh
terpadu berkelanjutan terjangkau berjenjang pro/esional dan
bermutu!
5! Penyelenggaraan upaya kesehatan termasuk pengobatan tradisional
dan alternati/ harus tidak bertentangan dengan kaidah ilmiah!
;! Penyelenggaraan upaya kesehatan harus sesuai dengan nilai dan
norma sosial budaya serta moral dan etika pro/esi!
E. BENTUK POKOK
'. Upaya %esehatan .asyarakat 'U%.(
Bentuk pokok subsistem U%. terdiri dari tiga strata sebagai
berikut=
20
a! U%. strata pertama
Dang dimaksud dengan U%. strata pertama adalah U%. tingkat
dasar yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan masyarakat dasar!
Ujung tombak penyelenggara U%. strata pertama adalah
Puskesmas yang didirikan sekurang#kurangnya satu di setiap
kecamatan! Puskesmas bertanggung ja"ab atas masalah
kesehatan di "ilayah kerjanya! Terdapat tiga /ungsi utama
Puskesmas yakni sebagai '1( pusat penggerak pembangunan
ber"a"asan kesehatan di "ilayah kerjanya '*( pusat
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan '-( pusat
pelayanan kesehatan tingkat dasar!
$ekurang#kurangnya ada enam jenis pelayanan tingkat dasar yang
harus dilaksanakan oleh Puskesmas yakni promosi kesehatan
kesehatan ibu anak dan keluarga berencana perbaikan giHi
kesehatan lingkungan pemberantasan penyakit menular dan
pengobatan dasar!
Peran akti/ masyarakat dan s"asta dalam penyelenggaraan U%.
strata pertama di"ujudkan melalui berbagai upaya dimulai dari
upaya perorangan dan rumah tangga sampai dengan upaya
kesehatan bersumber masyarakat 'U%B.( seperti Posyandu
Polindes Pos 8bat Desa dan Pos Upaya %esehatan %erja!
b! U%. strata kedua
Dang dimaksud dengan U%. strata kedua adalah U%. tingkat
lanjutan yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan masyarakat lanjutan!
Penanggung ja"ab U%. strata kedua adalah Dinas %esehatan
%abupaten6%ota yang ber/ungsi manajerial dan teknis /ungsional
dalam bidang kesehatan! Aungsi manajerial mencakup
perencanaan pelaksanaan dan pengendalian serta penga"asan
dan pertanggungja"aban penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di tingkat kabupaten6 kota! Aungsi teknis /ungsional
mencakup penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
21
lanjutan yakni dalam rangka melayani kebutuhan
rujukan
Puskesmas!
Untuk dapat melaksanakan /ungsi teknis /ungsional Dinas
%esehatan %abupaten6%ota dilengkapi dengan berbagai unit
pelaksana teknis seperti unit pencegahan dan pemberantasan
penyakit promosi kesehatan pelayanan ke/armasian kesehatan
lingkungan perbaikan giHi dan kesehatan ibu anak dan keluarga
berencana! Unit#unit tersebut di samping memberikan pelayanan
langsung juga membantu Puskesmas dalam bentuk pelayanan
rujukan kesehatan!
Dang dimaksud dengan rujukan kesehatan masyarakat adalah
pelimpahan "e"enang dan tanggungja"ab atas masalah
kesehatan masyarakat yang dilakukan secara timbal balik baik
5ertikal maupun horiHontal! 2ujukan kesehatan masyarakat
dibedakan atas tiga aspek yakni rujukan sarana rujukan teknologi
dan rujukan operasional!
c! U%. strata ketiga!
Dang dimaksud dengan U%. strata ketiga adalah U%. tingkat
ketiga yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan masyarakat unggulan!
Penanggung ja"ab U%. strata ketiga adalah Dinas %esehatan
Pro5insi dan Departemen %esehatan yang ber/ungsi manajerial
dan teknis /ungsional dalam bidang kesehatan! Aungsi manajerial
mencakup perencanaan pelaksanaan dan pengendalian serta
penga"asan dan pertanggungja"aban penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di tingkat pro5insi6nasional! Aungsi teknis
/ungsional mencakup penyediaan pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat unggulan yakni dalam rangka melayani
kebutuhan rujukan dari kabupaten6kota dan pro5insi!
Untuk dapat melaksanakan /ungsi teknis /ungsional Dinas
%esehatan Pro5insi dan Departemen %esehatan dilengkapi dengan
berbagai pusat unggulan baik di tingkat pro5insi maupun di tingkat
nasional seperti Institut +iHi &asional Institut Penyakit In/eksi
&asional Institut %esehatan <i"a &asional Institut %etergantungan
8bat &asional Institut Promosi %esehatan &asional Institut
%esehatan %erja &asional dan Pusat 1aboratorium &asional
22
Institut $ur5ailans dan Teknologi Penyakit dan %esehatan
1ingkungan serta berbagai pusat unggulan lainnya! Pusat unggulan
ini di samping menyelenggarakan pelayanan langsung juga
membantu Dinas %esehatan dalam bentuk pelayanan rujukan
kesehatan!
(. Upaya %esehatan Perorangan 'U%P(
a! U%P strata pertama
Dang dimaksud dengan U%P strata pertama adalah U%P tingkat
dasar yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran!
Penyelenggara U%P strata pertama di"ujudkan melalui berbagai
bentuk pelayanan pro/esional seperti praktik bidan praktik
pera"at praktik dokter praktik dokter gigi poliklinik balai
pengobatan praktik dokter6klinik *4 jam praktik bersama dan
rumah bersalin! U%P strata pertama juga diselenggarakan oleh
Puskesmas! Dengan demikian Puskesmas memiliki dua /ungsi
pelayanan yakni pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan perorangan! Untuk meningkatkan cakupan Puskesmas
dilengkapi dengan Puskesmas Pembantu Puskesmas %eliling
Pondok Bersalin Desa dan Pos 8bat Desa! Pondok Bersalin Desa
dan Pos 8bat Desa termasuk dalam sarana kesehatan bersumber
masyarakat!
Dalam U%P strata pertama juga termasuk pelayanan pengobatan
tradisional dan alternati/ serta pelayanan kebugaran /isik dan
kosmetika! Pelayanan pengobatan tradisional dan alternati/ yang
diselenggarakan adalah yang secara ilmiah telah terbukti
keamanan dan khasiatnya!
U%P strata pertama didukung oleh berbagai pelayanan penunjang
seperti toko obat dan apotek 'dengan ke"ajiban menyediakan obat
esensial generik( laboratorium klinik dan optik!
Untuk menjamin dan meningkatkan mutu U%P strata pertama perlu
dilakukan berbagai program kendali mutu baik yang bersi/at
23
prospekti/ meliputi lisensi serti/ikasi dan akreditasi maupun yang
bersi/at konkuren ataupun retrospekti/ seperti gugus kendali mutu!
Untuk masa mendatang apabila sistem jaminan kesehatan
nasional telah berkembang pemerintah tidak lagi
menyelenggarakan U%P strata pertama melalui Puskesmas!
Penyelenggaraan U%P strata pertama akan diserahkan kepada
masyarakat dan s"asta dengan menerapkan konsep dokter
keluarga kecuali di daerah yang sangat terpencil yang masih
dipadukan dengan pelayanan Puskesmas!
b! U%P strata kedua
Dang dimaksud dengan U%P strata kedua adalah U%P tingkat
kedua yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran spesialistik!
Penyelenggara U%P strata kedua adalah praktik dokter spesialis
praktik dokter gigi spesialis klinik spesialis balai pengobatan
penyakit paru#paru 'BP4( balai kesehatan mata masyarakat
'B%..( rumah sakit kelas ? dan B non pendidikan milik
pemerintah 'termasuk T&I6P812I dan BU.&( dan rumah sakit
s"asta!
Berbagai sarana pelayanan ini di samping memberikan pelayanan
langsung juga membantu sarana U%P strata pertama dalam bentuk
pelayanan rujukan medik!
Dang dimaksud dengan upaya rujukan medik adalah pelimpahan
"e"enang dan tanggungja"ab atas kasus penyakit yang dilakukan
secara timbal balik baik secara 5ertikal maupun horiHontal!
2ujukan medik terdiri dari tiga aspek yakni rujukan kasus rujukan
ilmu pengetahuan serta rujukan bahan#bahan pemeriksaan
laboratorium!
U%P strata kedua ini juga didukung oleh berbagai pelayanan
penunjang seperti apotek laboratorium klinik dan optik!
Untuk meningkatkan mutu perlu dilakukan pelbagai bentuk program
kendali mutu!
24
c! U%P strata ketiga
Dang dimaksud dengan U%P strata ketiga adalah U%P tingkat
ketiga yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran subspesialistik!
Penyelenggara U%P strata ketiga adalah praktik dokter spesialis
konsultan praktik dokter gigi spesialis konsultan klinik spesialis
konsultan rumah sakit kelas B pendidikan dan kelas 9 milik
pemerintah 'termasuk T&I6P812I dan BU.&( serta rumah sakit
khusus dan rumah sakit s"asta! Berbagai sarana pelayanan ini di
samping memberikan pelayanan langsung juga membantu sarana
U%P strata kedua dalam bentuk pelayanan rujukan medik! $eperti
juga strata kedua U%P strata ketiga ini juga didukung oleh
berbagai pelayanan penunjang seperti apotek laboratorium klinik
dan optik!
Untuk menghadapi persaingan global U%P strata ketiga perlu
dilengkapi dengan beberapa pusat pelayanan unggulan nasional
seperti pusat unggulan jantung nasional pusat unggulan kanker
nasional pusat penanggulangan stroke nasional dan sebagainya!
Untuk meningkatkan mutu perlu dilakukan berbagai bentuk
program kendali mutu!
25
BAB 2
SUBSISTEM PEMBIA3AAN KESEHATAN
A. PENGERTIAN
$ubsistem Pembiayaan %esehatan adalah tatanan yang menghimpun
berbagai upaya penggalian pengalokasian dan pembelanjaan sumber
daya keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya!
B. TU0UAN
Tujuan subsistem pembiayaan kesehatan adalah tersedianya
pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi teralokasi
secara adil dan terman/aatkan secara berhasil#guna dan berdaya#guna
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya!
C. UNSUR&UNSUR UTAMA
$ubsistem Pembiayaan %esehatan terdiri dari tiga unsur utama yakni
penggalian dana alokasi dana dan pembelanjaan!
Penggalian dana adalah kegiatan menghimpun dana yang diperlukan
untuk penyelenggaraan upaya kesehatan dan atau pemeliharaan
kesehatan!
9lokasi dana adalah penetapan peruntukan pemakaian dana yang
telah berhasil dihimpun baik yang bersumber dari pemerintah
masyarakat maupun s"asta!
Pembelanjaan adalah pemakaian dana yang telah dialokasikan dalam
anggaran pendapatan dan belanja sesuai dengan peruntukannya dan
atau dilakukan melalui jaminan pemeliharaan kesehatan "ajib atau
suka rela!
D. PRINSIP
Penyelenggaraan $ubsistem Pembiayaan %esehatan mengacu pada
prinsip#prinsip sebagai berikut=
26
1! <umlah dana untuk kesehatan harus cukup tersedia dan
dikelola secara berdaya#guna adil dan berkelanjutan yang didukung
oleh transparansi dan akuntabilitas!
*! Dana pemerintah diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan bagi masyarakat
rentan dan keluarga miskin!
-! Dana masyarakat diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
perorangan yang terorganisir adil berhasil#guna dan berdaya#guna
melalui jaminan pemeliharaan kesehatan baik berdasarkan prinsip
solidaritas sosial yang "ajib maupun sukarela yang dilaksanakan
secara bertahap!
4! Pemberdayaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan
diupayakan melalui penghimpunan secara akti/ dana sosial untuk
kesehatan 'misal= dana sehat( atau meman/aatkan dana masyarakat
yang telah terhimpun 'misal= dana sosial keagamaan(
untuk kepentingan kesehatan!
5! Pada dasarnya penggalian pengalokasian dan pembelanjaan
pembiayaan kesehatan di daerah merupakan tanggung ja"ab
pemerintah daerah! &amun untuk pemerataan pelayanan kesehatan
Pemerintah menyediakan dana perimbangan &machin! !rant' bagi
daerah yang kurang mampu!
E. BENTUK POKOK
1! Pen--a$an Dana
a! Penggalian dana untuk U%.
$umber dana untuk U%. terutama berasal dari pemerintah baik
pusat maupun daerah melalui pajak umum pajak
khusus bantuan dan pinjaman serta berbagai sumber lainnya!
$umber dana lain untuk upaya kesehatan masyarakat adalah
s"asta serta masyarakat! $umber dari s"asta dihimpun dengan
menerapkan prinsip public+private partnership yang didukung
dengan pemberian insenti/ misalnya keringanan pajak untuk
setiap dana yang disumbangkan! $umber dana dari masyarakat
dihimpun secara akti/ oleh masyarakat sendiri guna membiayai
upaya kesehatan masyarakat misalnya dalam bentuk dana
sehat atau dilakukan secara pasi/ yakni menambahkan aspek
kesehatan dalam rencana pengeluaran dari dana yang sudah
terkumpul di masyarakat misalnya dana sosial keagamaan!
27
b! Penggalian dana untuk U%P
$umber dana untuk U%P berasal dari masing#masing indi5idu
dalam satu kesatuan keluarga! Bagi masyarakat rentan dan
keluarga miskin sumber dananya berasal dari pemerintah
melalui mekanisme jaminan pemeliharaan kesehatan "ajib!
(. Pen-a$4kasan Dana
a! 9lokasi dana dari Pemerintah
9lokasi dana yang berasal dari pemerintah untuk U%. dan
U%P
dilakukan melalui penyusunan anggaran pendapatan dan
belanja baik tingkat pusat maupun daerah sekurang#kurangnya
5> dari PDB atau 15> dari total anggaran pembangunan setiap
tahunnya!
b! 9lokasi dana dari .asyarakat
9lokasi dana yang berasal dari masyarakat untuk U%.
dilaksanakan berdasarkan asas gotong royong sesuai dengan
kemampuan! $edangkan untuk U%P dilakukan melalui
kepesertaan dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan
"ajib dan atau sukarela!
). Pembe$an%aan
a! Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan public#pri5ate
partnership digunakan untuk membiayai upaya kesehatan
masyarakat! Pembiayaan kesehatan yang terkumpul dari Dana
$ehat dan Dana $osial %eagamaan digunakan untuk
membiayai U%. dan U%P!
b! Pembelanjaan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat
rentan dan kesehatan keluarga miskin dilaksanakan melalui
<aminan Pemeliharaan %esehatan "ajib! $edangkan
pembelanjaan untuk pemeliharaan kesehatan keluarga mampu
dilaksanakan melalui <aminan Pemeliharaan %esehatan "ajib
dan atau sukarela!
c! Dalam kurun "aktu 5I13 tahun ke depan biaya kesehatan dari
pemerintah secara bertahap digunakan seluruhnya untuk
pembiayaan U%. dan jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat rentan dan keluarga miskin!
28
BAB 2I
SUBSISTEM SUMBERDA3A MANUSIA KESEHATAN
A. PENGERTIAN
$ubsistem $umberdaya .anusia '$D.( %esehatan adalah tatanan yang
menghimpun berbagai upaya perencanaan pendidikan dan pelatihan
serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi#tingginya!
Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara akti/ dan
pro/esional di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan /ormal
kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan
ke"enangan dalam melakukan upaya kesehatan!
B. TU0UAN
Tujuan subsistem $D. kesehatan adalah tersedianya tenaga kesehatan
yang bermutu secara mencukupi terdistribusi secara adil serta
terman/aatkan secara berdaya#guna dan berhasil#guna untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya!
C. UNSUR5UNSUR UTAMA
$ubsistem $D. %esehatan terdiri dari tiga unsur utama yakni
perencanaan pendidikan dan pelatihan serta pendayagunaan tenaga
kesehatan!
Perencanaan tenaga kesehatan adalah upaya penetapan jenis
jumlah dan kuali/ikasi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pembangunan kesehatan
Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan adalah upaya
pengadaan tenaga kesehatan sesuai dengan jenis jumlah dan
kuali/ikasi yang telah direncanakan serta peningkatan kemampuan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan!
Pendayagunaan tenaga kesehatan adalah upaya pemerataan
peman/aatan pembinaan dan penga"asan tenaga kesehatan!
29
D. PRINSIP
Penyelenggaraan $ubsistem $D. %esehatan mengacu pada prinsip#
prinsip sebagai berikut=
a! Pengadaan tenaga kesehatan yakni yang mencakup jumlah jenis dan
kuali/ikasi tenaga kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan
pembangunan kesehatan serta dinamika pasar di dalam maupun di
luar negeri!
b! Pendayagunaan tenaga kesehatan memperhatikan asas pemerataan
pelayanan kesehatan serta kesejahteraan dan keadilan bagi tenaga
kesehatan!
c! Pembinaan tenaga kesehatan diarahkan pada penguasaan ilmu dan
teknologi serta pembentukan moral dan akhlak sesuai dengan ajaran
agama dan etika pro/esi yang diselenggarakan secara berkelanjutan!
d! Pengembangan karir dilaksanakan secara objekti/ transparan
berdasarkan prestasi kerja serta disesuaikan dengan kebutuhan
pembangunan kesehatan secara nasional!
E. BENTUK POKOK
'. Pe"en6anaan tena-a kesehatan
a! %ebutuhan tentang jenis jumlah dan kuali/ikasi tenaga kesehatan
dirumuskan dan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat berdasarkan
masukan dari .ajlis Tenaga %esehatan yang dibentuk di tingkat
pusat dan pro5insi!
b! .ajlis Tenaga %esehatan adalah badan otonom yang dibentuk
oleh .enteri %esehatan di tingkat pusat serta oleh +ubernur di
tingkat pro5insi dengan susunan keanggotaan terdiri dari "akil
berbagai pihak terkait termasuk "akil konsumen dan tokoh
masyarakat!
(. Pen##kan #an pe$athan tena-a kesehatan
a! $tandar pendidikan 5okasi sarjana dan pro/esi tingkat pertama
ditetapkan oleh asosiasi institusi pendidikan kesehatan yang
bersangkutan! $edangkan standar pendidikan pro/esi tingkat
lanjutan ditetapkan oleh kolegium pro/esi yang bersangkutan!
b! Penyelenggara pendidikan 5okasi sarjana dan pro/esi tingkat
pertama adalah institusi pendidikan kesehatan yang telah
30
diakreditasi oleh asosiasi institusi pendidikan kesehatan yang
bersangkutan! $edangkan penyelenggara pendidikan pro/esi
tingkat lanjutan adalah institusi pendidikan &university based' dan
institusi pelayanan kesehatan &hospital based' yang telah
diakreditasi oleh kolegium pro/esi yang bersangkutan!
c! $tandar pelatihan tenaga kesehatan ditetapkan oleh organisasi
pro/esi yang bersangkutan! $edangkan penyelenggara pelatihan
tenaga kesehatan termasuk yang bersi/at berkelanjutan
&continuin! education' adalah organisasi pro/esi serta institusi
pendidikan institusi pelatihan dan institusi pelayanan kesehatan
yang telah diakreditasi oleh organisasi pro/esi yang bersangkutan!
d! Pendirian institusi pendidikan dan pembukaan program pendidikan
harus memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan dan
produksi tenaga kesehatan yang bersangkutan!
e! Pendirian institusi pendidikan dan pembukaan program pendidikan
untuk tenaga kesehatan yang dibutuhkan oleh pembangunan
kesehatan tetapi belum diminati oleh s"asta menjadi
tanggungja"ab pemerintah!
). Pen#aya-!naan tena-a kesehatan
a! Penempatan tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan
milik pemerintah dilakukan dengan sistem "ajib kerja sarjana
kontrak kerja serta penempatan sebagai pega"ai negeri sipil
sesuai dengan kebutuhan!
b! Penempatan tenaga kesehatan dengan sistem "ajib kerja sarjana
diselenggarakan secara terbuka dengan memperhatikan
kesejahteraan dan keadilan bagi tenaga kesehatan!
c! Penempatan tenaga kesehatan dengan sistem kontrak kerja
diselenggarakan atas dasar kesepakatan secara suka rela antara
kedua belah pihak!
d! Penempatan tenaga kesehatan sebagai P&$ diselenggarakan
dalam rangka mengisi /ormasi pega"ai pusat dan pega"ai daerah
serta /ormasi tenaga kesehatan strategis yakni pega"ai pusat
yang dipekerjakan di daerah!
e! Penempatan tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan
milik s"asta di dalam negeri diselenggarakan oleh sarana
pelayanan kesehatan milik s"asta yang bersangkutan
berkoordinasi dengan pemerintah!
31
/! Penempatan tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan di
luar negeri diselenggarakan oleh suatu lembaga yang dibentuk
khusus dengan tugas mengkoordinasikan pendayagunaan tenaga
kesehatan ke luar negeri!
g! Pendayagunaan tenaga kesehatan "arga negara Indonesia
lulusan luar negeri didahului dengan program adaptasi yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang telah diakreditasi
oleh organisasi pro/esi yang bersangkutan!
h! Pendayagunaan tenaga kesehatan asing di dalam negeri
dilakukan setelah tenaga kesehatan asing tersebut memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh
bersangkutan!
organisasi pro/esi yang
i! Pembinaan dan penga"asan praktik pro/esi dilakukan melalui
serti/ikasi registrasi uji kompetensi dan pemberian lisensi!
$erti/ikasi dilakukan oleh institusi pendidikanE registrasi dilakukan
oleh komite registrasi tenaga kesehatanE uji kompetensi dilakukan
oleh masing#masing organisasi pro/esiE sedangkan pemberian
lisensi dilakukan oleh pemerintah!
j! Pendayagunaan tenaga masyarakat di bidang kesehatan
dilakukan secara serasi dan terpadu oleh pemerintah dan
masyarakat! Pemberian ke"enangan dalam teknis kesehatan
kepada tenaga masyarakat dilakukan sesuai keperluan dan
kompetensinya!
32
BAB 2II
SUBSISTEM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
B. PENGERTIAN
$ubsistem obat dan perbekalan kesehatan adalah tatanan yang
menghimpun berbagai upaya perencanaan pemenuhan kebutuhan serta
peman/aatan dan penga"asan obat dan perbekalan kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya!
Perbekalan kesehatan adalah barang habis pakai non obat yang
diperlukan pada penyelenggaraan upaya kesehatan seperti insektisida
untuk U%. dan reagensia untuk U%.6U%P serta berbagai barang habis
pakai lainnya!
D. TU0UAN
Tujuan subsistem obat dan perbekalan kesehatan adalah tersedianya
obat dan perbekalan kesehatan yang mencukupi terdistribusi secara adil
dan merata serta terman/aatkan secara berdaya#guna dan berhasil#guna
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya!
E. UNSUR5UNSUR UTAMA
$ubsistem 8bat dan Perbekalan %esehatan terdiri dari empat unsur
utama yakni perencanaan pengadaan peman/aatan serta penga"asan
obat dan perbekalan kesehatan
Perencanaan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya
penetapan jenis jumlah dan mutu obat dan perbekalan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya pemenuhan
kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan jenis
jumlah dan mutu yang telah direncanakan sesuai kebutuhan
pembangunan kesehatan!
33
Peman/aatan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya
pemerataan dan peningkatan keterjangkauan obat dan perbekalan
kesehatan!
Penga"asan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya menjamin
ketersediaan keterjangkauan keamanan serta keman/aatan obat dan
perbekalan kesehatan !
E. PRINSIP
Penyelenggaraan $ubsistem 8bat dan Perbekalan %esehatan mengacu
pada prinsip#prinsip sebagai berikut=
1! 8bat dan perbekalan kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia dan
karena itu tidak diperlakukan sebagai komoditas ekonomi semata!
*! 8bat dan perbekalan kesehatan sebagai barang publik harus dijamin
ketersediaan dan keterjangkauannya dan karena itu penetapan harga
obat dan perbekalan kesehatan tidak diserahkan kepada mekanisme
pasar melainkan dikendalikan oleh pemerintah!
-! 8bat dan perbekalan kesehatan tidak dipromosikan secara berlebihan
dan menyesatkan sedangkan peman/aatannya tidak dilakukan
melalui kerjasama yang tidak sehat dengan pemberi pelayanan
kesehatan!
4! Pengadaan obat yang mengutamakan obat esensial generik bermutu
serta penyediaan perbekalan kesehatan diselenggarakan secara adil
dan merata serta terjangkau oleh masyarakat melalui optimalisasi
industri nasional yang didukung oleh industri bahan baku sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi!
5! Pengadaan dan peman/aatan obat di rumah sakit disesuaikan dengan
standar /ormularium obat rumah sakit sedangkan di sarana
kesehatan lain mengacu kepada Da/tar 8bat :sensial &asional
'D8:&(!
;! Peman/aatan obat dan perbekalan kesehatan diselenggarakan secara
rasional dengan memperhatikan aspek mutu man/aat harga
kemudahan diakses serta keamanan bagi masyarakat dan
lingkungannya!
0! Peman/aatan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan hanya
untuk obat tradisional yang secara ilmiah telah terbukti keman/aatan
dan keamanannya!
)! Penga"asan obat dan perbekalan kesehatan diselenggarakan mulai
dari tahap produksi distribusi dan peman/aatan mencakup mutu
keselamatan keamanan keman/aatan dan keterjangkauan!
34
1. BENTUK POKOK
1! Perencanaan obat dan perbekalan kesehatan
a! Perencanaan obat dan perbekalan kesehatan secara nasional
diselenggarakan oleh pemerintah!
b! Perencanaan obat merujuk pada Da/tar 8bat :sensial &asional
'D8:&( yang ditetapkan oleh pemerintah bekerja sama dengan
organisasi pro/esi!
*! Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
a! Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan diutamakan melalui
optimalisasi industri nasional!
b! Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan oleh
pembangunan kesehatan tetapi secara ekonomis belum diminati
s"asta menjadi tanggung ja"ab pemerintah!
c! Pengadaan dan produksi bahan baku obat di/asilitasi oleh
pemerintah melalui pembentukan konsorsium industri bahan baku
/armasi!
d! Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan diselenggarakan
melalui pedagang besar /armasi sedangkan pelayanan obat dan
perbekalan kesehatan kepada masyarakat diselenggarakan
melalui apotik dan toko obat dengan memperhatikan /ungsi
sosialnya!
e! Dalam keadaan tertentu misalnya pada daerah terpencil pemberi
pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan obat dan
perbekalan kesehatan secara langsung kepada masyarakat!
/! Pengadaan dan peman/aatan obat di rumah sakit didasarkan pada
/ormularium rumah sakit yang ditetapkan oleh %omite Aarmasi dan
Terapi 2umah $akit!
-! Peman/aatan obat dan perbekalan kesehatan
a! Pemerataan obat dan perbekalan kesehatan diarahkan pada
pemakaian obat#obat esensial generik!
b! Peningkatan keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan
dilaksanakan melalui kajian dan penetapan harga secara berkala
oleh pemerintah bersama pengusaha dengan menggunakan harga
35
obat produksi industri /armasi milik pemerintah sebagai acuan
&price leader')
c! Peman/aatan obat dan perbekalan kesehatan dalam pelayanan
kesehatan harus diikuti dengan penyuluhan oleh apoteker!
4! Penga"asan obat dan perbekalan kesehatan
a! Penga"asan mutu produksi obat dan perbekalan kesehatan pada
tahap pertama dilakukan oleh industri yang bersangkutan sesuai
dengan cara pembuatan obat yang baik '?P8B( yang ditetapkan
oleh pemerintah!
b! Penga"asan distribusi promosi serta peman/aatan obat dan
perbekalan kesehatan termasuk e/ek samping serta pengendalian
harganya dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan
kalangan pengusaha organisasi pro/esi dan masyarakat!
c! Penga"asan produksi distribusi dan peman/aatan narkotika
psikotropika dan Hat adikti/ lainnya dilakukan oleh pemerintah
secara lintas sektor bersama organisasi pro/esi dan masyarakat!
d! Penga"asan produksi distribusi dan peman/aatan obat tradisional
dilakukan oleh pemerintah secara lintas sektor bersama organisasi
pro/esi dan masyarakat!
e! Penga"asan obat import termasuk obat tradisional import
dilakukan oleh pemerintah secara lintas sektor bersama organisasi
pro/esi dan masyarakat!
36
BAB 2III
SUBSISTEM PEMBERDA3AAN MAS3ARAKAT
A. PENGERTIAN
$ubsistem Pemberdayaan .asyarakat adalah tatanan yang menghimpun
berbagai upaya perorangan kelompok dan masyarakat umum di bidang
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya!
B. TU0UAN
Tujuan subsistem pemberdayaan masyarakat adalah terselenggaranya upaya
pelayanan ad5okasi dan penga"asan sosial oleh perorangan kelompok dan
masyarakat di bidang kesehatan secara berhasil#guna dan berdaya#guna untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi#tingginya!
C. UNSUR&UNSUR UTAMA
$ubsistem pemberdayaan masyarakat terdiri dari tiga unsur utama yakni
pemberdayaan perorangan pemberdayaan kelompok dan pemberdayaan
masyarakat umum!
1! Pemberdayaan perorangan adalah upaya meningkatkan peran /ungsi dan
kemampuan perorangan dalam membuat keputusan untuk memelihara
kesehatan! Target minimal yang diharapkan adalah untuk diri sendiri yakni
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat 'P,B$( yang diteladani oleh
keluarga dan masyarakat sekitar! $edangkan target maksimal adalah
berperan akti/ sebagai kader kesehatan dalam menggerakkan masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat!
*! Pemberdayaan kelompok adalah upaya meningkatkan peran /ungsi
dan kemampuan kelompok#kelompok di masyarakat termasuk s"asta
sehingga disatu pihak dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi
kelompok dan dipihak lain dapat berperan akti/ dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat! %egiatan yang dilakukan
dapat berupa program pengabdian &to serve'# memperjuangkan
kepentingan masyarakat dibidang kesehatan &to advocate' atau
melakukan penga"asan sosial terhadap pembangunan kesehatan &to
,atch')
37
-! Pemberdayaan masyarakat umum adalah upaya meningkatkan peran /ungsi
dan kemampuan masyarakat termasuk s"asta sedemikian rupa sehingga
disatu pihak dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat
dan dipihak lain dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
keseluruhan! %egiatan yang dilakukan dapat berupa program pengabdian#
memperjuangkan kepentingan masyarakat dibidang kesehatan atau
melakukan penga"asan sosial terhadap pembangunan kesehatan)
D. PRINSIP
Penyelenggaraan subsistem pemberdayaan masyarakat mengacu pada prinsip#
prinsip sebagai berikut=
1! Pemberdayaan masyarakat berbasis pada tata nilai perorangan keluarga
dan masyarakat sesuai dengan sosial budaya kebutuhan dan potensi
setempat!
*! Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan meningkatkan akses untuk
memperoleh in/ormasi dan kesempatan untuk mengemukakan pendapat
serta keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembangunan kesehatan!
-! Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pendekatan edukati/ untuk
meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan serta kepedulian dan
peran akti/ dalam berbagai upaya kesehatan!
4! Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan menerapkan prinsip kemitraan
yang didasari semangat kebersamaan dan gotong royong serta
terorganisasikan dalam berbagai kelompok atau kelembagaan masyarakat!
5! Pemerintah bersikap terbuka bertanggungja"ab dan tanggap terhadap
aspirasi masyarakat serta berperan sebagai pendorong pendamping
/asilitator dan pemberi bantuan 'asistensi( dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan yang berbasis masyarakat
E. BENTUK POKOK
'. Pembe"#ayaan Pe"4"an-an
a! Pemberdayaan perorangan dilakukan atas prakarsa perorangan atau
kelompok#kelompok yang ada di masyarakat termasuk s"asta dan
pemerintah!
38
b! Pemberdayaan perorangan terutama ditujukan kepada tokoh masyarakat
tokoh adat tokoh agama tokoh politik tokoh s"asta dan tokoh populer!
c! Pemberdayaan perorangan dilakukan melalui pembentukan pribadi#pribadi
dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta pembentukan kader#kader
kesehatan!
(. Pembe"#ayaan Ke$4mp4k
a! Pemberdayaan kelompok dilakukan atas prakarsa perorangan atau
kelompok#kelompok yang ada di masyarakat termasuk s"asta!
b! Pemberdayaan kelompok terutama ditujukan kepada kelompok atau
kelembagaan yang ada di masyarakat seperti= 2T627
kelurahan6banjar6nagari kelompok pengajian kelompok budaya
kelompok adat organisasi s"asta organisasi "anita organisasi pemuda
dan organisasi pro/esi!
c! Pemberdayaan kelomp ok dilakukan melalui pembentukan kelompok
peduli kesehatan dan atau peningkatan kepedulian kelompok6lembaga
masyarakat terhadap kesehatan!
). Pembe"#ayaan Masya"akat Um!m
a! Pemberdayaan masyarakat umum dilakukan atas prakarsa perorangan
atau kelompok#kelompok yang ada di masyarakat termasuk s"asta!
b! Pemberdayaan masyarakat umum ditujukan kepada seluruh masyarakat
dalam suatu "ilayah!
c! Pemberdayaan masyarakat umum dilakukan melalui pembentukan "adah
per"akilan masyarakat yang peduli kesehatan! 7adah per"akilan yang
dimaksud antara lain adalah Badan Penyantun Puskesmas 'di tingkat
kecamatan( %onsil6%omite %esehatan %abupaten6%ota 'di tingkat
kabupaten6kota( atau %oalisi6<aringan6 Aorum Peduli %esehatan 'di
tingkat pro5insi dan nasional(!
39
BAB I7
SUBSISTEM MANA0EMEN KESEHATAN
A. PENGERTIAN
$ubsistem .anajemen %esehatan adalah tatanan yang menghimpun
berbagai upaya administrasi kesehatan yang ditopang oleh pengelolaan
data dan in/ormasi pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang
setinggi#tingginya!
B. TU0UAN
Tujuan subsistem manajemen kesehatan adalah terselenggaranya
/ungsi#/ungsi administrasi kesehatan yang berhasil#guna dan berdaya#
guna didukung oleh sistem in/ormasi IPT:% dan hukum kesehatan
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi#tingginya!
C. UNSUR&UNSUR UTAMA
$ubsistem .anajemen %esehatan terdiri dari empat unsur utama yakni
administrasi kesehatan in/ormasi kesehatan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta hukum kesehatan!
1! 9dministrasi kesehatan adalah kegiatan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta penga"asan dan pertanggungja"aban
penyelenggaraan pembangunan kesehatan!
*! In/ormasi %esehatan adalah hasil pengumpulan dan pengolahan data
yang merupakan masukan bagi pengambilan keputusan di bidang
kesehatan!
-! Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hasil penelitian dan
pengembangan yang merupakan masukan bagi
pengambilan keputusan di bidang kesehatan!
4! ,ukum kesehatan adalah peraturan dan perundangan kesehatan
yang dipakai sebagai acuan bagi penyelenggaraan pembangunan
kesehatan!
40
D. PRINSIP
Penyelenggaraan subsistem manajemen kesehatan mengacu pada
prinsip#prinsip sebagai berikut=
1! A#mnst"as kesehatan!
a! 9dministrasi kesehatan diselenggarakan dengan berpedoman
pada asas dan kebijakan desentralisasi dekonsentrasi dan tugas
pembantuan dalam satu &egara %esatuan 2epublik Indonesia!
b! 9dministrasi kesehatan diselenggarakan dengan dukungan
kejelasan hubungan administrasi antar unit kesehatan diberbagai
jenjang administrasi pemerintahan!
c! 9dministrasi kesehatan diselenggarakan melalui kesatuan
koordinisi yang jelas antar unit kesehatan dalam satu jenjang
administrasi pemerintahan!
d! 9dministrasi kesehatan diselenggarakan dengan mengupayakan
kejelasan pembagian ke"enangan tugas dan tanggungja"ab
antar unit kesehatan dalam satu jenjang yang sama dan di
berbagai jenjang administrasi pemerintahan!
(. In.4"mas kesehatan
a! In/ormasi kesehatan mendukung proses pengambilan keputusan di
berbagai jenjang administrasi kesehatan!
b! In/ormasi kesehatan disediakan sesuai dengan kebutuhan
in/ormasi untuk pengambilan keputusan!
c! In/ormasi kesehatan yang disediakan harus akurat dan disajikan
secara cepat dan tepat "aktu dengan mendayagunakan teknologi
in/ormasi dan komunikasi!
d! Pengelolaan in/ormasi kesehatan harus dapat memadukan
pemerolehan data melalui cara#cara rutin 'yaitu pencatatan
dan pelaporan( dan cara#cara nonrutin 'yaitu sur5ei dan lain#lain(!
e! 9kses terhadap in/ormasi kesehatan harus memperhatikan aspek
kerahasiaan yang berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran!
). I$m! pen-etah!an #an tekn4$4- kesehatan
a! Pengembangan dan peman/aatan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan adalah untuk kepentingan masyarakat yang sebesar#
besarnya!
b! Pengembangan dan peman/aatan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan tidak boleh bertentangan dengan etika moral dan nilai
agama!
c! Perencanaan di tingkat nasional diselenggarakan dengan
menetapkan kebijakan dan program pembangunan kesehatan
41
*. H!k!m kesehatan
a! Pengembangan hukum kesehatan diarahkan untuk ter"ujudnya
sistem hukum kesehatan yang mencakup pengembangan
substansi hukum pengembangan kultur dan budaya hukum serta
pengembangan aparatur hukum kesehatan
b! Tujuan pengembangan hukum kesehatan adalah untuk
menjamin ter"ujudnya kepastian hukum keadilan hukum
dan man/aat hukum
c! Pengembangan dan penerapan hukum kesehatan harus
menjunjung tinggi etika moral dan agama!
E. BENTUK POKOK
'. A#mnst"as Kesehatan
a! Penanggung ja"ab administrasi kesehatan menurut jenjang
administrasi pemerintahan adalah Departemen %esehatan di
tingkat pusat Dinas %esehatan Pro5insi di tingkat pro5insi dan
Dinas %esehatan %abupaten6%ota di tingkat %abupaten6%ota!
Dinas kesehatan adalah instansi kesehatan tertinggi dalam satu
"ilayah administrasi pemerintahan!
b! Departemen %esehatan berhubungan secara teknis /ungsional
dengan Dinas %esehatan Pro5insi dan Dinas %esehatan
%abupaten6%ota dan sebaliknya!
nasional yang menjadi acuan perencanaan daerah!
d! Pelaksanaan dan pengendalian pembangunan kesehatan di
dilaksanakan dengan mengacu pada pedoman dan standar
nasional!
e! Penga"asan dan pertanggungja"aban pembangunan kesehatan
dilaksanakan dengan mengacu pada pedoman standar dan
indikator nasional!
/! Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan dengan prinsip
desentralisasi dan otonomi daerah pemerintah pusat melakukan
asistensi ad5okasi dan /asilitasi!
g! Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan nasional misalnya
dalam penanggulangan "abah dan bencana pelaksanaan dan
pengendalian serta penga"asan dan pertanggungja"aban
program pembangunan kesehatan diselenggarakan langsung oleh
pemerintah pusat!
42
(. In.4"mas Kesehatan
a! $istem in/ormasi kesehatan nasional dikembangkan dengan
memadukan sistem in/ormasi kesehatan daerah serta sistem
in/ormasi lain yang terkait!
b! $umber data sistem in/ormasi kesehatan adalah dari sarana
kesehatan melalui pencatatan dan pelaporan yang teratur dan
berjenjang serta dari masyarakat yang diperoleh dari sur5ai
sur5eilans dan sensus!
c! Data pokok sistem in/ormasi kesehatan mencakup derajat
kesehatan upaya kesehatan pembiayaan kesehatan sumberdaya
manusia kesehatan obat dan perbekalan kesehatan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan serta manajemen
kesehatan!
d! Pengolahan dan analisis data serta pengemasan in/ormasi
diselenggarakan secara berjenjang terpadu multidisipliner dan
komprehensi/!
e! Penyajian data dan in/ormasi dilakukan secara multimedia guna
diketahui masyarakat secara luas untuk pengambilan keputusan di
bidang kesehatan!
). IPTEK Kesehatan
a! IPT:% kesehatan dihasilkan dari penelitian dan pengembangan
kesehatan yang diselenggarakan oleh pusat#pusat penelitian dan
pengembangan milik masyarakat s"asta dan pemerintah!
b! Peman/aatan IPT:% kesehatan didahului oleh penapisan yang
diselenggarakan oleh lembaga khusus yang ber"enang untuk
itu!
c! Untuk kepentingan nasional dan global dibentuk pusat#pusat
penelitian dan pengembangan
unggulan!
d! Penyebarluasan dalam rangka peman/aatan hasil#hasil penelitian
dan pengembangan kesehatan dilakukan melalui pembentukan
<aringan in/ormasi dan dokumentasi IPT:%
%esehatan!
43
*. H!k!m Kesehatan
a! ,ukum kesehatan dikembangkan secara nasional dan dipakai
sebagai acuan dalam mengembangkan peraturan dan
perundangan kesehatan daerah!
b! 2uang lingkup hukum kesehatan mencakup
penyusunan peraturan perundang#undangan pelayanan ad5okasi
hukum dan peningkatan kesadaran hukum masyarakat!
c! Penyelenggaraan hukum kesehatan didukung oleh pembentukan
dan pengembangan jaringan in/ormasi dan dokumentasi hukum
kesehatan!
44
BAB 7
PEN3ELENGGARAAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL
A. PELAKU SKN
Pelaku penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai dengan $%&
adalah=
1! .asyarakat yang meliputi tokoh masyarakat masyarakat madani
lembaga s"adaya masyarakat media massa organisasi pro/esi
akademisi para pakar serta masyarakat luas termasuk s"asta yang
berperan dalam ad5okasi penga"asan sosial dan penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan sesuai dengan bidang keahlian dan
kemampuan masing#masing!
*! Pemerintah baik pemerintah pusat pemerintah pro5insi maupun
pemerintah kabupaten6kota yang berperan sebagai penanggung
ja"ab penggerak pembina dan pelaksana pembangunan kesehatan
dalam lingkup "ilayah kerja dan ke"enangan masing#masing! Untuk
pemerintah pusat peranan tersebut ditambah dengan menetapkan
kebijakan standar dan pedoman pembangunan kesehatan dalam
lingkup nasional yang dipakai sebagai acuan dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan daerah!
-! Badan legislati/ baik di pusat maupun di daerah yang berperan
melakukan persetujuan anggaran dan penga"asan terhadap
penyelenggaraan pembangunan kesehatan melalui penyusunan
produk#produk hukum dan mekanisme kemitraan antara eksekuti/ dan
legislati/!
4! Badan Dudikati/ yang berperan menegakkan pelaksanaan hukum dan
peraturan perundang#undangan yang berlaku di bidang kesehatan!
B. PROSES PEN3ELENGGARAAN
1! Penyelenggaraan $%& menerapkan pendekatan kesisteman yakni
cara berpikir dan bertindak yang logis sistematis komprehensi/ dan
holistik dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan!
Pendekatan kesisteman tersebut menuntut perlunya pemahaman
tentang unsur#unsur sistem serta keterkaitannya satu sama lain
sebagai berikut=
45
a! .asukan!
Unsur masukan dalam $%& adalah sub sistem pembiayaan
kesehatan subsistem sumberdaya manusia kesehatan dan
subsistem obat dan perbekalan kesehatan!
b! Proses!
Unsur proses dalam $%& adalah subsistem upaya kesehatan
subsistem pemberdayaan masyarakat dan subsistem manajemen
kesehatan!
c! %eluaran!
Unsur keluaran dalam $%& adalah terselenggaranya
pembangunan kesehatan yang berdaya#guna bermutu merata
dan berkeadilan!
d! 1ingkungan!
Unsur lingkungan dalam $%& adalah berbagai keadaan yang
menyangkut ideologi politik ekonomi sosial budaya pertahanan
dan keamanan baik nasional regional maupun global yang
berdampak terhadap pembangunan kesehatan!
*! Penyelenggaraan $%& memerlukan keterkaitan antar unsur#unsur
$%&! %eterkaitan tersebut adalah sebagai berikut=
a! $umberdaya manusia kesehatan yang kuantitas dan kualitasnya
memadai mendukung keberhasilan penyelenggaraan upaya
kesehatan! $ebaliknya keberhasilan upaya kesehatan mendukung
peningkatan kualitas sumberdaya manusia kesehatan!
b! $umberdaya manusia kesehatan yang kuantitas dan kualitasnya
memadai menjamin e/ekti5itas dan e/isiensi pembiayaan
kesehatan! $edangkan pembiayaan kesehatan yang memadai dan
berhasil#guna meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya
kesehatan!
c! $umberdaya obat dan perbekalan kesehatan yang jumlah dan
mutunya terjamin mendukung keberhasilan penyelenggaraan
upaya kesehatan! $ebaliknya keberhasilan upaya kesehatan
mendukung peningkatan produksi dan mutu sumberdaya obat dan
perbekalan kesehatan
d! $umber daya obat dan perbekalan kesehatan yang jumlah mutu
dan rasional peman/aatannya menjamin e/ekti5itas dan e/isiensi
pembiayaan kesehatan! $edangkan pembiayaan kesehatan yang
memadai dan berhasil guna meningkatkan produksi dan mutu
sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan!
46
e! Pembiayaan kesehatan yang memadai dan berkeadilan akan
mendukung keberhasilan penyelenggaraan upaya kesehatan!
$edangkan upaya kesehatan yang rasional mendukung
pembiayaan kesehatan yang berhasil#guna dan berdaya#guna!
/! Pemberdayaan masyarakat meningkatkan upaya kesehatan!
$ebaliknya upaya kesehatan yang responsi/ semakin
meningkatkan pemberdayaan masyarakat!
g! Pemberdayaan masyarakat meningkatkan pembiayaan kesehatan
bersumber masyarakat! $edangkan pemupukan dan
pembelanjaan dana kesehatan yang memadai dan terarah
meningkatkan keberdayaan masyarakat!
h! Pemberdayaan masyarakat memperkuat sumberdaya manusia
kesehatan! $ebaliknya sumberdaya manusia kesehatan yang
berkualitas mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat!
i! Pemberdayaan masyarakat meningkatkan jumlah dan mutu
sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan! $edangkan
produksi distribusi dan peman/aatan obat dan
perbekalan kesehatan yang rasional mendorong pemberdayaan
masyarakat!
j! .anajemen kesehatan menjamin keberhasilan upaya kesehatan!
$edangkan upaya kesehatan yang baik semakin mendorong
meningkatnya manajemen kesehatan!
k! .anajemen kesehatan menjamin pembiayaan kesehatan yang
berdaya#guna! $ebaliknya pembiayaan kesehatan yang memadai
dan berdaya#guna semakin mendukung pengembangan
manajemen kesehatan!
l! .anajemen kesehatan menjamin kinerja sumberdaya
manusia kesehatan! Di lain pihak sumberdaya manusia
kesehatan yang memadai dan bermutu mendukung
kelancaran manajemen kesehatan!
m! .anajemen kesehatan menjamin distribusi dan peman/aatan
sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan yang rasional!
$ebaliknya sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan dengan
kualitas dan mutu yang memadai mendukung kelancaran
manajemen kesehatan!
n! .anajemen kesehatan menjamin keberhasilan pemberdayaan
masyarakat! $ebaliknya pemberdayaan masyarakat mendorong
pengembangan manajemen kesehatan!
47
-! Penyelenggaraan $%& memerlukan penerapan prinsip koordinasi
integrasi sinkronisasi dan sinergisme '%I$$( baik antar pelaku antar
subsistem $%& maupun dengan sistem serta subsistem lain di luar
$%&!
4! Penyelenggaraan $%& memerlukan komitmen yang tinggi dan
dukungan serta kerjasama yang baik dari para pelaku $%& yang
ditunjang oleh tata penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
baik &!ood !overnance')
5! Penyelenggaraan $%& memerlukan adanya kepastian hukum dalam
bentuk penetapan berbagai peraturan perundang#undangan yang
sesuai!
;! Penyelenggaraan $%& dilakukan melalui siklus perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta penga"asan dan
pertanggungja"aban secara sistematis berjenjang dan berkelanjutan!
C. PENTAHAPAN PEN3ELENGGARAAN
Penyelenggaraan $%& dilaksanakan secara bertahap oleh para pelaku
$%&! Penyelenggaraan di daerah disesuaikan dengan aspirasi potensi
serta kebutuhan setempat dengan memperhatikan prioritas
pembangunan kesehatan masing#masing! Pentahapan penyelenggaraan
$%& adalah sebagai berikut=
'. Penetapan SKN
a! Untuk memperoleh kepastian hukum yang mengikat semua pihak
$%& perlu dikukuhkan dengan peraturan perundang#undangan!
b! $%& dikukuhkan dalam bentuk Undang#Undang! !
(. A#84kas #an S4sa$sas SKN
a! Untuk diperolehnya komitmen dan dukungan dari semua pihak
$%& perlu diad5okasikan dan disosialisasikan!
b! $asaran ad5okasi $%& adalah semua penentu kebijakan baik di
tingkat pusat maupun daerah!
48
c! $asaran sosialisasi adalah semua pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan terutama masyarakat
termasuk s"asta!
). 1as$tas Pen-emban-an Sstem Kesehatan Dae"ah
a! Untuk terselenggaranya pembangunan kesehatan di daerah perlu
dikembangkan $istem %esehatan Daerah '$%D( dengan mengacu
pada $%& dan mempertimbangkan kondisi dinamika dan masalah
spesi/ik daerah!
b! $%D tersebut terdiri dari $istem %esehatan Pro5insi '$%P( dan
$istem %esehatan %abupaten6%ota '$%%(!
c! Pemerintah Pusat mem/asilitasi pengembangan $%D
mem/asilitasi pengukuhan $%D dalam bentuk peraturan
perundang#undangan daerah serta mem/asilitasi ad5okasi dan
sosialisasi $%D sesuai kebutuhan!
*. Pe$aksanaan SKN #an SKD
a! Pelaksanaan $%& dan $%D di"ujudkan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan baik secara nasional maupun dalam
lingkup daerah!
b! Pelaksanaan $%& dan $%D diselenggarakan melalui penataan
ulang keenam subsistemnya secara bertahap sistematis terpadu
dan berkelanjutan!
c! Pelaksanaan $%& dan $%D didukung dengan penyusunan
kebijakan standar dan pedoman dalam bentuk berbagai peraturan
perundang#undangan!
d! Pelaksanaan $%& dan $%D diselenggarakan sesuai dengan asas
desentralisasi dalam kerangka &egara %esatuan 2epublik
Indonesia!
49
+. Pen-en#a$an SKN #an SKD
a! Pengendalian $%& dan $%D bertujuan untuk memantau dan
menilai keberhasilan penyelenggaraan pembangunan kesehatan
berdasarkan $%& dan $%D!
b! Pengendalian $%& dan $%D diselenggarakan secara berjenjang
dan berkelanjutan dengan menggunakan tolok ukur keberhasilan
pembangunan kesehatan baik tingkat nasional maupun tingkat
daerah!
c! Untuk keberhasilan pengendalian $%& dan $%D perlu
dikembangkan sistem in/ormasi kesehatan nasional dan daerah
yang terpadu!
50
BAB 7I
PENUTUP
$%& dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai
kebijakan pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan
serta pembangunan ber"a"asan kesehatan!
$%& merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan berbagai sistem
nasional lainnya dalam suatu suprasistem bersi/at dinamis dan selalu
mengikuti perkembangan! 8leh karena itu tidak tertutup terhadap
penyesuaian dan penyempurnaan!
%eberhasilan pelaksanaan $%& ini sangat bergantung pada semangat
dedikasi ketekunan kerja keras kemampuan dan ketulusan para
penyelenggara serta sangat bergantung pula pada petunjuk rahmat dan
perlindungan Tuhan Dang .aha %uasa!

Anda mungkin juga menyukai