Anda di halaman 1dari 17

KELANGSUNGAN HIDUP

ORGANISME
ADAPTASI
Kemampuan organisme untuk
menyesuaikan diri dengan
lingkungan tempat hidup
SELEKSI ALAM
Alam mengadakan seleksi terhadap
makhluk hidup didalamnya
REPRODUKSI
Perkembangbiakan organisme yang
dapat terjadi secara generatif
(seksual) atau vegetatif
(aseksual)
MACAM MACAM ADAPTASI
1. Adaptasi morfologi
a. bentuk kaki burung: pemanjat, perenang, pencengkeram,
petengger
b. bentuk paruh burung: pemakan ikan, biji, daging, serangga dan
penghisap madu
c. bentuk mulut serangga
d. alat gerak jenis hewan
e. tumbuhan darat: xerofit, higrofit dan hidrofit
2. Adaptasi Fisiologi (adaptasi fungsi alat tubuh
terhadap lingkungan)
a. Herbivora mencerna rumput karena enzim selulosa
b. Fungsi kerja sel retina terhadap rangsang cahaya
c. Jumlah sel darah manusia di pegunungan dan di dataran rendah
3. Adaptasi tingkah laku (adaptasi tingkah laku
organisme terhadap lingkungan)
a. Bunglon mengubah warna
b. Kerbau berkubang
c. Pohon jati menggugurkan daun

SELEKSI ALAM
ADAPTIF TIDAK
ADAPTIF
Terbentuknya spesies
baru
contoh: burung finch
Kepunahan suatu jenis organisme
contoh: dinosaurus
Hewan dan tumbuhan yang hampir
punah
contoh: bunga bangkai
PERKEMBANGBIAKAN ORGANISME
Generatif
Peleburan sel sperma dan sel telur
Konjugasi
Vegetatif
membelah diri
Tunas
Spora
PEWARISAN SIFAT
DAN TEKNOLOGI
REPRODUKSI
ISTILAH ISTILAH GENETIKA
Genotip: Sifat dasar yang tidak tampak dan bersifat
tetap pada individu (ditulis dengan simbol huruf)
Fenotip: Sifat yang tampak pada suatu individu dan
dapatdiamati dengan pancaindera (rambut lurus)

Dominan: Sifat dari individu yang dalam proses
persilangannya mengalahkan atau menutup pemunculan
sifat individu lain yang dipersilangkan (huruf besar)
Resesif: Sifat suatu individu yang tidak muncul pada
keturunannya karena terkalahkan atau tertutup oleh
pemunculan sifat sejenis dari individu lain yang
dipersilangkan (huruf kecil)
Intermediet: Sifat individu yang
pemunculannya merupakan gabungan dari
sifat kedua induk yang dipersilangkan

Hibrid: Hasil perkawinan dua individu yang
punya sifat beda

Homozigot: Sepasang alel pada sifat suatu
individu yang persis sama (simbol huruf
sama: KK, HH)

Heterozigot: Sepasang alel tidak persis
sama (simbol huruf beda: Kk, Hh)
PERCOBAAN MENDEL
Gregor Johann Mendel (1822-1884)
Peletak prinsip dasar hereditas
Bapak genetika
Objek eksperimen menggunakan tanaman
kacang ercis (Pisum sativum) untuk
mengamati tujuh sifat beda yang nyata
Alasan kacang ercis digunakan sebagai
objek
Memiliki bunga sempurna sehingga dapat
melakukan penyerbukan sendiri
Masa hidup tak lama, sehingga cepat
menghasilkan keturunan
Mudah melakukan penyerbukan silang
Memiliki pasangan sifat beda yang
menonjol
HUKUM MENDEL
HUKUM I MENDEL
Dalam peristiwa pembentukan sel
kelamin (gamet), pasangan pasangan
alel memisah secara bebas.
Hukum ini berlaku untuk persilangan dengan
satu sifat beda (monohibrid)
HUKUM II MENDEL
Dalam peristiwa pembentukan sel
kelamin (gamet), Alel mengadakan
kombinasi secara bebas sehingga sifat
yang muncul dalam keturunannya
beraneka ragam.
Hukum ini berlaku untuk persilangan dengan
satu sifat beda (monohibrid)
PERSILANGAN MONOHIBRID
DOMINAN PENUH
Contoh: Persilangan tanaman kacang ercis berbunga merah (MM) dengan
tanaman ercis berbunga putih
P1 MM >< mm
(merah) (putih)
Gamet M M m m
F1 Mm
(Merah)
P2 Mm >< Mm
(merah) (merah)
Gamet M m M m
F2 MM Mm Mm mm
(Merah) (Merah) (Merah) (putih)
Perbandingan fenotip F2
3 : 1 = Merah : Putih
Perbandingan genotip
MM : mm = 1 : 2 : 1
DOMINAN INTERMEDIET
Contoh: Persilangan tanaman kacang ercis berbunga merah (MM)
dengan tanaman ercis berbunga putih
P1 MM >< mm
(merah) (putih)
Gamet M M m m
F1 Mm
(Merah muda)
P2 Mm >< Mm
(merah muda) (Merah muda)
Gamet M m M m
F2 MM Mm Mm mm
(Merah) (Merah muda) (Merah muda) (putih)
Perbandingan fenotip F2
1 : 2 : 1 = Merah : Merah muda : putih
Perbandingan genotip F2
MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
PERSILANGAN
DIHIBRID
Persilangan dengan dua sifat beda
Contoh: Persilangan kacang ercis berbiji bulat
berwarna kuning dengan kacang ercis berbiji
keriput berwarna hijau
P1 BBKK >< bbkk
(Bulat kuning) (keriput hijau)
Gamet BK BK bk bk
F1 BbKk
(Bulat kuning)
P2 BbKk >< BbKk
(bulat kuning) (bulat kuning)
Gamet BK
Bk
bK
bk
BK
Bk
bK
bk
F2
BK Bk bK bk
BK
BBKK
(bulat kuning)
BBKk
(bulat kuning)
BbKK
(bulat kuning)
BbKk
(bulat kuning)
Bk
BBKk
(bulat kuning)
BBkk
(bulat hijau)
BbKk
(bulat kuning)
Bbkk
(bulat hijau)
bK
BbKK
(bulat kuning)
BbKk
(bulat kuning)
bbKK
(keriput kuning)
bbKk
(keriput kuning)
bk
BbKk
(bulat kuning)
Bbkk
(bulat hijau)
bbKk
(keriput kuning)
bbkk
(keriput hijau)
Perbandingan fenotip F2
Bulat kuning : Bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau
9 : 3 : 3 : 1
Perbandingan genotip F2
BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk
1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1

Anda mungkin juga menyukai