Anda di halaman 1dari 37

TUGAS CASE REPORT

REHABILITASI MEDIK

POST OREF FEMUR SINISTRA INFECTED NON UNION FEMUR SINISTRA POST ORIF DENGAN METAL
FATIQUE

Pembimbing :
dr. Siswarini, Sp.KFR dr. Retno Setianing, Sp.KFR




Disusun oleh :
Aldila Ineke, S.Ked J500080034
Deviani Laraswati, S.Ked J500080101
Rayi Kumalasari, S.Ked J500080064
Rizky Tri Agustin, S.Ked J500080113
Wahyu Tiara Dewiyanti, S.Ked J500080048

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI MEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

1
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pengangguran
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Karanganyar
Tanggal Masuk : 24 Juli 2013
Tanggal Pemeriksaan : 24 Juli 2013
No. RM : 22-xx-xx
2
Anamnesis
Pasien
merasa
tulang paha
kirinya yang
lama patah
tidak
menyatu
Keluhan
utama
3
Riwayat Penyakit Sekarang
4
19-25 Juli 2012
Desember2012-
Februari 2013
Juli 2013
Pasien laki-laki 28 tahun mengalami KLL sepeda motor 19 Juli12:
Paha kiri menabrak pohon
Sempat tidak sadarkan diri
Menggunakan Helm
Luka lecet di tangan (+)
Keluar darah dari hidung, telinga (-)
Luka terbuka pada paha kiri (-)
Berobat ke Sangkal putung, namun kaki
tidak bisa digerakkan dan nyeri
25 Juli12 foto rongent dan di operasi
pertama kali
Rutin Kontrol, dapat berjalan dan
beraktifitas seperti biasa
Desember 2012, pasien jatuh dari motor, paha kiri tertimpa motor,
namun tidak kontrol ke RS. Keluhan setelah jatuh ke-2 kalinya, nyeri (-),
luka (-), pasien hanya merasa tulang paha kiri bengkok ke samping.

Januari akhir, 2013 kontrol ke RS foto rongent, hasilnya tulang paha kiri
tidak menyatu kembali. Kemudian Februari 2013 operasi ke-2 kali,
dengan besi-besi menancap sampai keluar kulit. Keluhan : sulit
melakukan aktifitas sehari-hari, kadang terasa nyeri, keluar cairan
bening dari ujung besi. Setelah operasi ke-2 pasien tidak rutin kontrol
Pada 17 Juli 2013, pasien akhirnya kontrol ke RSO karena merasa
tulang paha kirinya tidak menyatu, kemudian melakukan foto
Rongent, namun ternyata hasilnya tulang paha kirinya kembali
tidak menyatu. Dan 24 Juli 2013 direncanakan operasi kembali
(operasi ke-3 kalinya)untuk membenarkan patah tulang paha
kirinya dan dengan menyambung tulang yang di ambil dari dekat
pinggangnya.
Status Fungsional
Mobilitas : Terganggu
Aktifitas kehidupan sehari-hari : Terganggu
Kognitif : Baik
Komunikasi : Baik

5
Riwayat Psikososial
Dukungan keluarga : Baik
Status Lingkungan : Baik
Riwayat pekerjaan dan pendidikan : Kurang
Baik
Riwayat Psikiatri : Tidak
ada gangguan mental

6
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat trauma/patah tulang : diakui ;
Tanggal 19 juli 2012, jatuh dari motor dengan
posisi paha kirinya tertindih motor.
Desember 2012 pasien terjatuh dari motor lagi
dengan kaki posisi paha kiri nya tertindih atau
tertimpa motor.
Riwayat DM : disangkal
Riwayat PJK : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat rawat inap : disangkal

7
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : diakui, sejak SMP
( 5 tahun sehari 1 bungkus rokok filter)
Riwayat minum alkohol : diakui, (saat usia
17 tahun )

8
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Sakit jantung : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal

9
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah anak ketiga dari enam
bersaudara. Pasien sekarang tidak bekerja
atau pengangguran. Pasien tinggal bersama
kedua orang tuanya, kakak, istri dan 1 anak
perempuannya yang berumur 4 tahun. Selama
tidak bekerja, biaya hidup anak beserta
istrinya ditanggung oleh kakak dan ayah
pasien yang bekerja sebagai pedagang jamu.

10
Pemeriksaaan Fisik
(Status Generalisata)
Keadaan umum : baik, compos mentis.
Derajat Kesadaran : GCS E4 V5 M6
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 58 kg
IMT : Berat Badan= 58= 21,32kg/m
2

(Tinggi Badan (m
2
)) 2,72
Status gizi : gizi cukup.

11
Status Generalisata
Tanda Vital : Tekanan darah 120/70 mmHg
Nadi 85 x/menit
RR 20x/menit
Suhu 36,8C
Kepala : normochepal
Kulit : dbn
Mata : konjungtiva anemis (-/-)
sklera ikterik (-/-)
haematom (-/-)
Mulut : dbn
Telinga : dbn
Leher : dbn
12
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat
angkat
Perkusi : Batas jantung
kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
kiri bawah : SIC V 2 cm medial linea
midclavicularis sinistra
kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
kanan bawah : SIC IV linea parasternalis
dextra
pinggang jantung : SIC II-III parasternalis
sinistra

Konfigurasi jantung kesan tidak melebar

Auskultasi :Bunyi jantung I-II murni,
intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-)

PEMERIKSAAN FISIK (cor)
13
Inspeksi : kelainan bentuk (-), simetris (+),
pelebaran vena superfisial (-), spider nevi (-),
ketinggalan gerak (-), retraksi otot bantu
pernapasan (-)

Palpasi :
Ketinggalan gerak Fremitus
Depan Belakang Depan Belakang






PEMERIKSAAN FISIK (pulmo)
- - - -
- - - -
- - - -
n n n n
n n n n
n n n n
14
Perkusi :





R: redup
S: sonor

Auskultasi :
SDV (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)

Kesan : Paru dbn




PEMERIKSAAN FISIK (pulmo)
S S S S
S S S S
S S S S
15
EXTREMITAS SUPERIOR
Clubbing finger (-), pitting edema (-), sianosis (-),
pucat (-), akral hangat (+), eritema palmar (-), spoon
nail (-), deformitas (-),
ABDOMEN
Inspeksi : dinding perut // dinding dada, venektasi (-),
sikatrik (-),
distended (-)
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani, pekak alih (-), undulasi (-)
Palpasi : supel, hepar tidak teraba membesar, lien tidak
teraba membesar, defans muskuler (-), nyeri
tekan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
16
Pemeriksaan Fisik
Ekstermitas Inferior

Tampak paha sebelah kiri terbalut elastic
bandage dan OREF
Hematom tidak di dapatkan pada tungkai kanan
dan kiri
Akral dingin tidak ditemukan pada kedua
ekstremitas
Deformitas tidak ditemukan pada tungkai atas
kanan dan kiri.
ROM hip knee ankle not full / terbatas (+/-)
17
Status Neurologis
ROM Terbatas
Adanya keterbatasan gerak hip joint dan knee sinistra
Tidak Ada nyeri gerak sendi hip dan knee dextra, serta
terdapat nyeri tekan (+).
Tidak ditemukan adanya oedem
Pemeriksaan
Gerak
dbn
Pemeriksaan
Sensorik
dbn
Refleks fisiologis
(-/-)
Refleks patologis
18
Status Lokalis Regio 1/3 Medial Femur sinistra
Status Lokalis Post Operasi kedua 24 Juli 2013

Look
Femur masih tertutup elastic bandage,
deformitas (-), edema (-), hematom (-).
Feel
Nyeri tekan (+), AVN (arteri vena nervous)
tidak ditemukan.
Move
ROM terbatas karena adanya pemasangan
OREF sebelumnya dan terdapat stiffness .
19
Lingkup Gerak Sendi
Panggul/Hip
Fleksi : 55
o

Ekstensi:
SDE
Abduksi :
SDE
Adduksi :
SDE
Endorotasi :
SDE
Eksorotasi
: SDE
Lutut/ Knee
Fleksi : 100
o

Ekstensi:
180
o

Pergelangan
Kaki/ Ankle
Dorso fleksi
: Full ROM
Plantar
fleksi : Full
ROM
Ibu jari
Fleksi : Full
ROM
Ekstensi :
Full ROM
Jari II-V
Fleksi : Full
ROM
Ekstensi :
Full ROM
MMT : 5/3
TLL : 84/81
ALL : 90-89
Lingkar paha : 40,5-40
Lingkar betis : 35-32
20
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologis
Foto Rontgen Femur
(S) AP/lateral
Post operasi kedua
Rontgen : CF. 1/3
medial femur sinistra
OREF (+), swealling
tissue (-), batas kortek-
medula (dbn), kalus(-),
tanda osteomielitis(-)

21
Pemeriksaan laboratorium Post
Operatif kedua (24 Juli 2013)
Hematologi
Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 15,2 Gr/dl Laki laki 13-16
Leukosit 10100 mm^3 5000 10000
Eritrosit 5,52 Juta/aa^3 4.5 5.5 juta
Hematokrit 46 Vol % 40 48
Trombosit 334000 mm^3 150000 500000
Golongan darah O
PT 11,9 Detik 10.8 14.4 detik
INR 0,93 2.0 4.5
APTT 31.1 Detik 24 36 detik

22
Pemeriksaan Penunjang
Imunologi
HbSAg : Negatif
Kimia Klinik
Gula Darah
Sewaktu 104
mg/dl, Nilai normal
70 100 mg/dL.
23
Diagnosis kerja
Post OREF Femur Sinistra
Infected Non Union
Femur Sinistra Post ORIF
dengan Metal Fatique
24
Masalah
Medis
Non Union Post
OREF
Post ORIF
dengan Metal
Fatique
Tahapan
pemulihan
meliputi
keterbatasan
gerak dan nyeri.
25
Masalah Rehabilitasi
Nyeri hilang timbul 1/3 medial femur
sinistra (Pada luka POST OREF)
Keterbatan gerak disertai stiff joint
terutama pada sendi hip dan knee
Gangguan fungsional dalam activity
daily living
Pada tahap lanjut dapat terjadi disuse
atrophy pada tungkai kiri.
26
Penatalaksanaan
Medis
Operatif
OREF (diganti
dengan ORIF
dan Bone
Graftyng)
27
Program Rehabilitasi Medik
Saat Imobilisasi
Saat setelah post op pasien tidak melakukan apa-apa sampai
dengan efek anastesi menghilang, kemudian setelah itu apsien
diharapkan melakukan gerakan aktif sedini mungkin
Fisioterapi :
Elevasi tungkai untuk mengurangi edema.
Ankle pumping exercise
ROM (range of motion) exercise segera dimulai secara
aktif terlebih dahulu yang di awali dengan latihan
isometric pada m.Quadriceps femoris dextra dilanjutkan
dengan gerak isotonik seperti gerakan pada sendi angkle,
genu hingga hip secara bertahap.

28
Latihan fungsional : latihan mobilisasi bertahap mulai
dengan duduk, duduk di bed, duduk ongkang
ongkang, berdiri dibed.. Tahap selanjutnya latihan
berdiri dibantu crutch hingga latihan berjalan dengan
metode NWB (Non Weight Bearing) dilanjutkan dengan
PWB (Partial Weight Bearing). Pasien belum boleh
menapakan kakinya sebelum 3 minggu.
Orthotik Prostetik : mobilitasi menggunakan Billateral axillary
crutches non weight bearing (double crutches).
Terapi Okupasi : melakukan aktivitas kembali secara bertahap
sesuai batasan terapeutik dapat memperbaiki kemandirian
fungsi.
Edukasi pasien dan keluarga untuk rutin melaksanakan
program rehabilitasi medik.

29
Komplikasi
30
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien ini adalah
stiffness, infeksi dan metal fatique
Prognosis
Penderita Fraktur femur 1/3 medial setelah
pemasangan internal fiksasi plate and screw bila
tanpa komplikasi dengan latihan fisioterapi secara
dini dan tepat maka kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional akan kembali normal.

Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanam : dubia
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad cosmeticum : dubia

31
Refleksi Kasus
Pada kasus ini pasien seorang laki-laki
bernama Tn.S 28 tahun mengalami fraktur
femur 1/3 medial sinistra, yang dialami
pada bulan juli 2012. Dilakukan operasi
ORIF dengan indikasi fraktur tidak dapat
direduksi kecuali dengan operasi.
Aktifitas post operasi ORIF baik, dapat
melakukan aktifitas sehari-hari tanpa
bantuan orang lain maupun modalitas.
Dapat mengendarai sepeda motor.
Pasien kontrol rutin dan terapi
kontinue. 5 bulan setelah post ORIF,
32
33
Pasien Mengalami kecelakaan lalu lintas lagi, dimana paha kiri
tertimpa motornya sendiri. Namun tidak ada keluhan setelah
kecelakaan tersebut, hanya pasien merasa tulang paha kiri
seperti membengkok ke samping kurang lebih satu bulan post
KLL ke dua.
Pasien kontrol lalu dioperasi OREF pada Januari 2013 atas indikasi
ORIF gagal, fraktur yang disertai dengan kerusakan jaringan lunak
yang hebat dimana luka dapat dibiarkan terbuka untuk
pemeriksaan, pembalutan atau pencangkokan kulit, fraktur yang
tidak dapat menyatu yang di dapat di eksisi dan kompresi, fraktur
yang terinfeksi dimana fiksasi internal mungkin tidak cocok.
Refleksi Kasus
Selama post OREF pasien
menggunakan alat bantu crack untuk
berdiri dan memiliki keterbatasan ,
terutama kesulitan untuk flexi hip,
dan flexi maksimal knee, namun
pasien tidak rutin kontrol setelah
operasi OREF.
Pada Juli 2013 pasien kontrol lalu
disarankan untuk foto rontgen dan
hasilnya adalah Non Union close fraktur
femur 1/3 medial sinistra. Pada 24 juli
direncanakan RE -OREF dan Bone
Grafting. Penyusun setuju dengan
tindakan tersebut karena dari
pemeriksaan LLD , TLL (84/81) dan ALL
(90-89 cm) , lingkar paha (40,5-40),
lingkar betis (35-32 cm)
34
Penyusun menyarankan setelah
operasi ketiga RE-OREF dilakukan
exercise sedini mungkin seperti :
Aktif
Exercise
Pasif
Exercise
Latihan
mobilisasi
OT
Untuk menghindari komplikasi akut post OREF dilakukan
seperti :
Elevasi paha kanan secara bertahap untuk
mengurangi edema.
Ankle pumping
AROM exercise : hip,
knee, ankle.
Latihan okupasi terapi
activity daily living.
Edukasi
35
Refleksi Kasus
Post OP untuk sementara pasien
menggunakan alat bantu (modalitas) crack
selama beberapa waktu (Non weight bearing).
Untuk masalah gangguan untuk fleksi
maksimal di knee sinistra yang dikarenakan
steafness dan nyeri dilakukan US (untuk
memperbaiki fleksibilitas jaringan dan
Streatching Exercise.

36
TERIMA KASIH
37

Anda mungkin juga menyukai