2. KOMPONEN AGAMA :
Agama di Indonesia harus memiliki komponen-komponen sbb ;
a.
b.
c.
d.
e.
f.
tetapi sama sekali tidak membawa perubahan yang lebih baik bagi
kehidupan manusia itu, maka keberagamaannya tidak bermanfaat.
JANGAN MENYALAHKAN AGAMA !
Kalau tidak ada suatu perubahan yang lebih baik bagi umat beragama,
maka jangan salahkan agamanya. Karena sesungguhnya bukan
agamanya yang salah tetapi manusianya yang salah, yaitu tidak dapat
menggunakan agama itu untuk mengubah diri menuju kehidupan yang
lebih baik , .. dan lebih baik lagi.
Agama sudah menyarankan manusia untuk berbuat baik dan menjadi
baik, tetapi manusia dalam kehidupan modern seperti sekarang ini,
tidak tertarik untuk berbuat demikian. Sebaliknya manusia lebih suka
berpegang teguh pada praktik-praktik eksternal yang kurang memiliki
nilai religious. Pada saat ini umat manusia telah tersesat dari prinsip
dasar religious, yaitu dengan praktek-praktek amoral dan kejahatan sudah
jadi umum diantara banyak orang. Sehingga agama pada jaman modern
seperti sekarang ini telah kehilangan rohnya, karena agama sekarang ini
hanya sebagai ILMU bukan sebagai LAKU.
Dhammapada menyatakan :
Walaupun ia membaca kitab-kitab suci tetapi tidak berbuat
sesuatu dengan ajarannya: maka orang yang tidak peduli ini
bagaikan seorang gembala sapi yang menghitung sapi orang
lain, ia tidak akan memperoleh manfaat kehidupan suci. (V.19)
4. PRINSIP-PRINSIP KEHIDUPAN
-Kedudukan Manusia : Manusia memiliki kedudukan yang
tertinggi ; ia adalah tuan bagi dirinya sendiri, dan tidak ada
mahkluk lain yang berkuasa menentukan nasinnya. Keberhasilan
dan kegagalan adalah hasil dari kemauan dan perbuatannya
sendiri, untuk itu Buddha berkata :
untuk bergaul dan sahabat dengan apa yang benar dan baik,
engkau sendirilah yang harus tekun menjalankan kebaikan.
( Samyutta Nikaya 1 hal 89 ).
MORAL/ETIKA(SILA)
PERSPEKTIF AGAMA BUDDHA
I . HAKEKAT SILA
Etika dalam bahasa Indonesia adalah tata susila tata
menunjukkan kaidah aturan dan susunan/system, su berati baik,
Sila adalah yang melatarbelakangi perilaku seseorang, kelakuan
atau perbuatan yang menurut adab.Susila diartikan sebagai
budi bahasa yang baik, adat istiadat yang baik, kesopanan.
CIRI SILA :
- Ketertiban dan Ketenangan
FUNGSI SILA :
- Menghancurkan segala bentuk kelakuan yang salah/tidak
baik.
- Menjaga agar seseorang tetap tidak bersalah ( tetap mulia,
berbudi luhur ).
WUJUD :
- kesucian ( Soceyya)
ASPEK SILA :
- Varitta sila /Negatif : Menghindari/penolakan terhadap
segala perbuatan jahat. ( Diam)
- Caritta sila / positif
: merealisasikan segala perbuatan
yang baik.
( bertindak/ berbuat)
tentang
Sila yang perlu dilatih oleh umat Buddha PANCA SILA BUDDHIS dan
PANCA DHAMMA.
PANCASILA BUDDHIS :
Lima sila yang merupakan tekad luhur dalam kehidupan seharihari ;
1. Bertekad melatih diri menghindari pembunuhan
2. Bertekad melatih diri menghindari pencurian
3. Bertekad melatih diri menghindari perbuatan asusila
4. Bertekad melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar
5. Bertekad melatih diri menghindari miras
PANCA DHAMMA :
---*---
ABORSI
I.
PENGERTIAN
Aborsi adalah pengguguran kandungan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 3), sedangkan menurut Kartomo Muhammad ( Kompas
5/12/97), Aborsi dapat dibedakan dengan infanticide atau
pembunuhan bayi. Yaitu kalau aborsi ditujukan bagi usia
kandungan lima bulan ke bawah atau usia 20 minggu, hanya
masih berupa gumpalan daging atau berupa darah kental yang
nyaris tidak meninggalkan bekas apapun kapabila digugurkan.
Sedangkan infanticide ditujukan pada bayi usia lima bulan sudah
ada tengkorak, telah berbentuk tengkorak dan tulang dimana
pembusukannya
memerlukan
proses
walaupun
sudah
dikuburkan. Janin sudah dapat dikatakan viable artinya dengan
bantuan teknologi sudah dapat hidup di luar rahim tanpa
plasenta.
Menjadi pertanyaan dan persoalan, apakah dengan adanya
perbedaan aborsi dan infanticide, maka yang dimaksud ABORSI
itu menjadi bukan termasuk PEMBUNUHAN ? Bilakah kandungan
tersebut sudah disebut sebagai mahkluk ? dan apakah yang
termasuk dalam kategori pembunuhan mahkluk manusia ?.