Anda di halaman 1dari 16

BAB II

DISTILASI SISTEM BINER


2.1. Tujuan Percobaan
- Mendefinisikan arti distilasi.
- Membuat grafik antara komposisi larutan dengan berat jenis larutan dari system
biner.
- Membuat kurva antara titik didih dengan komposisi dari sistem biner.
2.2. Tinjauan Pustaka
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (Volatilitas) bahan. Salah
satu penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak mentah
menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi pembangkit
listrik pemanas dan lain-lain.
Gambar 2.2.1 !angkaian alat destilasi biner
Distilasi terbagi menjadi empat bagian"
a. Distilasi sederhana
#ada distilasi sederhana dasr pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang
jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. $ika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap
lebih dahulu.
Gambar 2.2.2 !angkaian alat distilasi
sederhana
b. Distilasi fraksionisasi atau
destilasi bertahap
%ungsi destilasi fraksionisasi adalah memisahkan komponen-komponen cair
dua atau lebih dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik
didih kurang dari &' () dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan
tekanan rendah.
Gambar 2.2. !angkaian alat distilasi
fraksional
c. Distila si uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senya*a-senya*a yang memiliki titik
didih mencapai &'' () atau lebih.
Gambar
2.2.! !angkaian
alat distilasi uap
d. Distilasi
vakum
biasanya digunakan jika senya*a yang ingin didistilasi tidak stabil dengan
pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas +,' (). metode destilasi ini tidak
dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika
kondensornya menggunakan air dingin karena komponen yang menguap tidak
dapat dikondensasi oleh air.
-&.
Gambar 2.2." !angkaian alat distilasi vakum
/arutan yang mempunyai titik didih konstan seperti ini disebut a0eotrop. 1itik
didih larutan a0eotrop mirip dengan suatu 0at murni dan sangat berbeda dengan
kebanyakan larutan dari dua cairan yang mendidih pada rentang suhu tertentu. 20eotrop
yang paling dikenal adalah a0eotrop yang terbentuk antara air dan etanol. #ada + atm
komposisi a0eotrop ini adalah 345 berat etanol dengan titik didih 67& () di ba*ah
titik didih air dan etanol. 8omposisi a0eotrop tergantung pada tekanan. $adi perubahan
tekanan akan menghasilkan perubahan komposisi a0eotrop dan juga titik didihnya.
-+.
9ukum !oult bila dua cairan membentuk larutan ideal maka masing-masing
cairan akan menguap sehingga tekanan uap larutannya sama dengan jumlah tekanan uap
parsialnya. 1ekanan uap parsial masing-masing komponen dalam larutan lebih kecil dari
pada tekanan uap murninya karena pada permukaan larutan terdapat dua 0at yang
saling berinteraksi sehingga kecenderungan tiap komponen untuk menguap berkurang.
:esarnya tekanan uap parsial masing-masing komponen dalam larutan dirumuskan
oleh #okum Rou$t yang berbunyi"
;tekanan uap parsial dari tiap-tiap komponen dalam larutan sama dengan tekanan
uap komponen tersebut dalam keadaan murni kali fraksi molnya<.
$ika larutan terdiri dari komponen 2 dan : maka "
#
2
= >
2
? #
2
(.................................................................................................................(+)
#
:
= >
:
? #
:
(................................................................................................................. (&)
Dimana"
#
2
dan #
:
= tekanan uap parsial komponen 2 dan :
>
2
dan >
:
= fraksimol komponen 2 dan : dalam larutan
#
2
( dan #
:
( = tekanan uap murni komponen 2 dan :
-&.
8urva berikut menunjukkan susunan campuran pada distilasi sistem biner.
Gambar 2.2.%. kurva campuran pada distilasi sistem biner.
Gambar 2.2.&. 20eotrop dengan titik didih tinggi.
2.. A$at 'an Ba#an
2. 2lat yang digunakan
- beakerglass
- botol a@uadest
- Erlenmeyer
- gelas ukur
- karet penghisap
- labu destilasi
- labu ukur
- neraca digital
- pendingin leibig
- piknometer
- pipet tetes
- pipet volume
- statif dan klem
- termometer
- *ater bath
2.". Prose'ur (ercobaan
2. #reparasi larutan
:. :ahan-bahan yang digunakan
- a@uadest (9
&
A)
- etanol ()
&
9
,
A9)
Membuat larutan etanol 7'5 6'5 4'5 ,'5 B'5 C'5 &'5 dan +'5
sebanyak ,' m/
:. Membuat kurva kalibrasi
Menentukan berat kosong piknometer
Menentukan suhu a@uadest (menetapkan pada &,D)) kemudian
memasukkannya ke dalam piknometer sampai penuh
Menentukan berat a@uadest dalam piknometer
Menentukan volume piknometer
Memasukkan larutan etanol (dalam konsentrasi yang telah ditentukan) dalam
piknometer dan menentukan berat jenisnya
Membuat grafik antara berat jenis dengan komposisi larutan etanol.
). #roses distilasi
Mencampurkan +,' m/ etanol 345 dengan +' m/ a@uadest kemudian
memasukkannya ke dalam labu distilasi
Melakukan distilasi pada larutan tersebut kemudian menampung destilatnya E
C' m/ -destilat (F). dan menetapkan suhunya pada &,D)
Memasukkan destilat tersebut ke dalam piknometer dan menentukan berat
jenisnya kemudian destilat dibuang
Mengambil residu E C' m/ pada saat pengambilan destilat (F) -residu (F).
kemudian mengukur suhu pada labu destilat dan mencatat (1
+
)
Menambahkan &' m/ a@uadest pada labu distilasi
Menetapkan suhu residu (F) pada &,D) kemudian memasukkan residu (F) ke
dalam piknometer dan menentukan berat jenisnya
Memasukkan kembali residu yang telah ditentukan berat jenisnya ke dalam
labu distilasi
Melanjutkan proses distilasi dengan cara seperti di atas dengan penambahan
a@uadest C' m/ dan B' m/.
2.!. Data Pen)amatan
1abel &.,.+. Data 8urva 8alibrasi Gtanol
:erat piknometer kosong &+43 gr dengan volume &, m/
Ho 8omposisi
)
&
9
,
A9 (5)
:erat /arutan
(gr)
:erat $enis
(grIm/)
:erat 1otal
+.
&.
C.
B.
,.
4.
6.
7.
3.
7'
6'
4'
,'
B'
C'
&'
+'
'
+3C4
&'+,
&'7
&+C&
&+6
&&'4
&&C&
&&4&
&C46
'66BB
'7'4
'7C&
'7,&7
'747
'77&B
'73&7
'3'B7
'3B47
B+',
B+74
B&B3
BC'+
BCC3
BC6,
BB'+
BBC+
B,C4
1abel &.,.&. Data distilat yang dihasilkan pada distilasi
1abel &.,.C. Data residu yang dihasilkan pada distilasi
2.%. Data *asi$ Per#itun)an
1abel &.4.+. 1abel data hasil perhitungan
1itik didih
:erat jenis
distilat (gIcm
C
)
:erat jenis
residu (gIcm
C
)
8omposisi
distilat (5)
8omposisi
residu (5)
#enambahan
2@uadest
:erat Destilat
(gram)
:erat $enis
Destilat (gIcm
C
)
:erat 1otal
(massaJpiknometer)
+' m/
&' m/
C' m/
&'4+
&'7
&'33
'7&BB
'7C&
'7C
B&C
B&B3
B&47
#enambahan
2@uadest
:erat !esidu
(gram)
:erat $enis
!esidu
(gIcm
C
)
:erat 1otal
(massaJpiknometer) 1itik didih
+' m/
&' m/
C' m/
&++6
&+74,
&&,4
'7B47
'76B4
'3'&B
B&74
BC,,
BB&,
B7
o
)
B3
o
)
,'
o
)
B7
o
)
B3
o
)
,'
o
)
'7&BB
'7C&
'7C
'7B47
'76B4
'3'&B
,3673B
,,673B
,47B&+
B7
CCC47B
+76C47
2.&. Gra+ik

Gra+ik 2.&.1 9ubungan komposisi dengan berat jenis etanol

Gra+ik 2.&.2 9ubungan komposisi dengan titik didih distilat dan residu
2.,. Pemba#asan
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan yakni antara etanol dengan air. Dalam percobaan ini menggunakan etanol
dan air dimana titik didih etanol 67 K) dan titik didih air +'' K) pada proses
distilasi ini menggunakan suhu etanol 67 K) sehingga etanol lebih cepat menguap
daripada air. 9asil distilasi ini disebut dengan distilat yang merupakan etanol
sedangkan residunya merupakan campuran air dan etanol. #ada setiap
penambahan air +' m/ &' m/ dan C' m/ kadar etanol di dalam residu semakin
berkurang karena menguap dan menjadi distilat.
#ada gambar &.6.+. menunjukkan bah*a semakin besar komposisi etanol dalam
larutan maka berat jenisnya semakin kecil. Dalam hal ini hubungan komposisi
etanol dan berat jenisnya berbanding terbalik karena semakin kecil komposisi
etanol maka komposisi air semakin besar sehingga berat jenisnya semakin
mendekati berat jenis air yaitu '34B7 gIm/.
#ada gambar &.6.&. terlihat bah*a antara titik didih dengan komposisi berbanding
terbalik. Dimana berat jenis destilat dan residu semakin besar diikuti dengan
kenaikan titik didih.
#ada saat dilakukan proses distilasi volume etanol yang diperoleh (destilat)
berkurang dari volume etanol a*al hal ini disebabkan karena"
- sifat volatil bahan (kemudahan menguap bahan)
- jenis bahan yang didistilasi
- temperatur
- volume bahan
2.&. -esim(u$an
+. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan yakni antara etanol dengan air.
&. Semakin besar komposisi etanol dalam larutan maka berat jenisnya semakin kecil.
C. Dengan adanya kenaikan titik didih maka komposisi destilat dan residu semakin
kecil.
DA.TAR P/STA-A
+. Fjang rohman.&'''. Kimia Fisika I " Lniversitas #endidikan Fndonesia
&. (MMMhttp"IIid.scribd.comIdocI3CC+B,36Ilaporan-destilasi
APPENDI-S
2. #erhitungan membuat kurva kalibrasi
a. Membuat komposisi etanol
!umus pengenceran" V
+
?

M
+
= V
&
? M
&
8et"
V
+
= volume etanol a*al
V
&
= volume etanol akhir
M
+
= konsentrasi etanol a*al
M
&
= konsentrasi etanol akhir
- membuat larutan etanol 7'5 dari larutan etanol 345 sebanyak ,' ml
m/
- membuat larutan etanol 6'5 dari larutan etanol 7'5 sebanyak ,' ml
- membuat larutan etanol 4'5 dari larutan etanol 6'5 sebanyak ,' ml
- membuat larutan etanol ,'5 dari larutan etanol 4'5 sebanyak ,' ml
- membuat larutan etanol B'5 dari larutan etanol ,'5 sebanyak ,' ml
- membuat larutan etanol C'5 dari larutan etanol B'5 sebanyak ,' ml
- membuat larutan etanol &'5 dari larutan etanol C'5 sebanyak ,' ml
- Membuat larutan etanol +'5 dari larutan etanol &'5 sebanyak ,' ml
b. Menentukan massa jenis komposisi etanol
!umus menentukan massa jenis larutan"
8et"
N = massa jenis larutan
m
+
= massa piknometer dengan larutan
m
&
= massa piknometer kosong
V = volume piknometer
- massa jenis etanol 7'5
C
C
gIcm '66BB
cm &,
&+43) - (B+',
= =
- massa jenis etanol 6'5
C
C
gIcm '7'4
cm &,
&+43) - (B+74
= =
- massa jenis etanol 4'5
C
C
gIcm '7C&
cm &,
&+43) - (B&B3
= =
- massa jenis etanol ,'5
C
C
gIcm '7,&7
cm &,
&+43) - (BC'+
= =
- massa jenis etanol B'5
C
C
gIcm ''747
cm &,
&+43) - (BCC3
= =
- massa jenis etanol C'5
C
C
gIcm '77&B
cm &,
&+43) - (BC6,
= =
- massa jenis etanol &'5

C
C
gIcm '73&7
cm &,
&+43) - (BB'+
= =
- massa jenis etanol +'5

C
C
gIcm '3'B7
cm &,
&+43) - (BBC+
= =
:. #roses distilasi
Menentukan berat jenis etanol dalam destilat dan residu
a. Menentukan berat jenis etanol pada penambahan +' m/ a@uadest dengan titik
didih B7
o
)
massa destilat = (B&C - &+43) g = &'4+ g
C
destilat
gIcm 7&BB '
&,
&'4+
= =
massa residu = (B&74 - &+43) g = &++6 g
C
residu
gIcm '7B47
&,
&++6
= =
b. Menentukan berat jenis etanol pada penambahan &' m/ a@uadest dengan suhu
B3
o
)
massa destilat = (B&B3 - &+43) g = &'7 g
C
destilat
gIcm 7C& '
&,
&'7
= =
massa residu = (BC,,, - &+43) g = &+74, g
C
residu
gIcm '76B
&,
&+74,
= =
c. Menentukan berat jenis etanol pada penambahan C' m/ a@uadest dengan suhu
,'
o
)
massa destilat = (B&47 - &+43) g = &'33 g

C
destilat
gIcm 7C34 '
&,
&'33
= =
massa residu = (BB&, - &+43) g = &&,4 g
C
residu
gIcm '3'&
&,
&&,4
= =
). 8omposisi distilat dan residu
Ho. 8omposisi
)
&
9
,
A9 (>)
:erat $enis (O) >
&
>.O
+.
&.
C.
B.
,.
4.
6.
7.
3.
' (9
&
A)
7'
6'
4'
,'
B'
C'
&'
+'
'3B47
'66BB
'7'4
'7C&
'7,&7
'747
'77&B
'73&7
'3'B7
'
4B''
B3''
C4''
&,''
+4''
3''
B''
+''
'
4+3,&
,4B&
B33&
B&4B
CB6&
&4B6&
+67,4
3'B7
P > = C4' O = 664 >
&
= &'B'' >O = &33'&7
Mencari koefisien a dan b
& &
&
>) ( - > n
>O) >)( ( - ) > O)( (
a


=


(+&34'') - (&'B'') 3
'&7) (C4')(&33 - '') (664)(&'B
=

,B'''
,'4,C3&
=

'3C7' =
& &
>) ( - > n
O) >)( ( - O > n
b


=

+&34'' - &'B'' . 3
) (C4')(664 - &33'&7 . 3
=
'''4
,B'''
CBC'7
=

=
:erdasarkan persamaan garis y = -'.''+3? J '.3C7 didapatkan komposisi destilat
dan residu sebagai berikut"
a. Destilat
- #enambahan +' m/
y = -'.''+3 ? J '.3C7
'7&BB = -'''+3 ? J '3C7
'''+3 ? = '3C7 - '7&BB
? = ,3673B
- #enambahan &' m/
y = -'.''+3 ? J '.3C7
'7C& = -'''+3 ? J '3C7
'''+3 ? = '3C7 - '7C&
? = ,,673B
- #enambahan C' m/
y = -'.''+3 ? J '.3C7
'7C = -'''+3 ? J '3C7
'''+3 ? = '3C7 - '7C
? = ,47B&+
b. !esidu
- #enambahan +' m/
y = -'.''+3 ? J '.3C7
'7B47 = -'.''+3 ? J '.3C7
'''+3 ? = '3C7 - '7B47
? = B7
- #enambahan &' m/
y = -'.''+3 ? J '.3C7
'76B4 = -'''+3 ? J '3C7
'''+3 ? = '3C7 - '76B4
? = CCC47B
- #enambahan C' m/
y = -'.''+3 ? J '.3C7
'3'&B = -'''+3 ? J '3C7
'''+3 ? = '3C7 - '3'&B
? = +76C47

Anda mungkin juga menyukai