Anda di halaman 1dari 10

Struktur Interna Organ Reproduksi Wanita

1. Ovarium
Ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba falopii.
Terdapat dua ligament yang mengikat ovarium, yaitu mesovarium ligament lebar uterus,
ligament ini memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira setinggi krista
iliaka anterosuperior, dan ligamentum ovarii proprium yang mengikat ovarium ke uterus.
Ketika dipalpasi, ovarium dapat digerakan.Saat ovulasi, ukuran ovarium dapat membesar
dua kali lipat dari ukuran normal untuk sementara.Ovarium memiliki konsistensi padat
dan sedikit kenyal. Sebelum menarke, ovarium akan cenderung menjadi sedikit licin.
Setelah maturitas seksual, luka parut akibat ovulasi dan rupture folikel yang berulang
membuat permukaan nodular menjadi kasar.
Ovarium berfungsi menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormone.Pada
saat lahir, ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum primordial
(primitive).Di antara interval selama masa subur (umumnya setiap enam bulan), satu atau
lebih ovum matur dan mengalami ovulasi.Selain itu, ovarium juga berfungsi sebagai
tempat utama produksi hormone seks steroid (estrogen, progesterone, dan androgen)
dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi wanita
normal.

2. Tuba falopii (Tuba uterin)
Sepasang tuba falopii melekat pada fundus uterus, memanjang ke rah lateral,
mencapai ujung bebas ligament lebar dan berlekuk-lekuk mengelilingi sepanjang
ovarium. Tuba falopii memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6 cm. tuba
falopii memiliki lapisan peritoneum di bagian luar, lapisan otot tipis di bagian tengah,
dan lapisan mukosa di bagian dalam. Lapisan mukosa terdiri dari sel-sel kolumnar,
beberapa diantaranya bersilia dan beberapa yang lain mengeluarkan secret, lapisan
mukosa menjadi sangat tipis pada saat menstruasi. Setiap tuba dan lapisan mukosanya
menyatu dengan mukosa uterus dan vagina.
Tuba falopii memiliki empat segmen yang berbeda yaitu:
1) Infundibulum
Infundibulum merupakan bagian paling distal, muaranya yang berbentuk seperti
terompet dikelilingi oleh fimbria. Fimbria akan membengkak dan hamper erektil
pada saat ovulasi.
2) Ampula
Ampula berperan sebagai pembangun segmen distal dan segmen tengah tuba.Sperma
dan ovum bersatu dan selanjutnya terjadi fertilisasi di ampula.
3) Istmus
Istmus terletak proksimal terhadap ampula.Istmus kecil dan padat, sangat mirip
dengan ligamentum teres uteri.
4) Interstisial (intramural)
Interstisial melewati myometrium antara fundus dan korpus uteri dan mempunyai
lumen berukuran paling kecil (terowongan), berdiameter kurang dari 1 mm. sebelum
ovum yang dibuahi dapat melewati lumen ini, ovum tersebut harus melepaskan sel-sel
granulosa yang membungkusnya.
Tuba falopii sendiri merupakan jalan bagi ovum.Tonjolan-tonjolan infundibulum
yang menyerupai jari (fimbria) menarik ovum ke dalam tuba dengan gerakan-gerakan
seperti gelombang.Ovum didorong di sepanjang tuba, sebagian oleh silia, tetapi terutama
oleh gerakan peristaltis lapisan otot.Estrogen dan prostaglandin mempengaruhi gerakan
peristaltis.

3. Uterus
Antara kelahiran dan masa pubertas, uterus secara bertahap turun dari bagian
bawah abdomen ke pelvis sejati.Setelah pubertas, biasanya uterus terletak di garis tengah
pada pelvis sejati, posterior terhadap simpisis pubis dan kandung kemih, serta anterior
terhadap rectum.Kandung kemih yang penuh mendorong uterus ke belakang ke arah
rectum. Rectum yang penuh menggerakan uterus ke depan, ke arah kandung kemih.
Posisi uterus dapat berubah-ubah tergantung pada posisi wanita (berbaring, terlentang,
tengkurap, miring atau berdiri), usia, dan kehamilan.
Ligament dan otot dasar pelvis menopang uterus, termasuk badan perineum.Ada
10 ligamen yang menstabilisasi uterus di dalam rongga pelvis yaitu empat pasang
ligament (ligamentum latum, ligamentum teres uteri, sakrouterinum, dan kardinale
(transversa atau mackenrodt), dan dua ligament tunggal, yaitu anterior (pubesorvikal) dan
posterior (rektovaginal).Ligamentum posterior membentuk rongga retrouterin yang
dalam, yang dikenal sebagai cul-de-sac of Douglas.
Uterus sendiri merupakan organ berdinding tebal, muscular, pipih, cekung yang
tampak mirip buah pir terbalik.Berat uterus pada wanita dewasa yang belum pernah
hamil mencapai 60 g (2 ons).Pada wanita normal, bentuk uterus simetris, nyeri bila
ditekan, licin, dan teraba padat.Kepadatan uterus berbeda-beda, tergantung kepada
beberapa factor seperti uterus mengandung lebih banyak rongga selama fase sekresi
siklus menstruasi, lebih lunak selama masa hamil, dan lebih padat selama
menopause.Fungsi uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan endometrium,
kehamilan, dan persalinan.Fungsi-fungsi ini esensial untuk reproduksi tetapi tidak
diperlukan untuk kelangsungan fisiologis wanita.Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu:
1) Fundus
Fundus merupoakan tonjolan bulat di bagian atas dan terletak dia atas insersi tuba
falopii.
2) Korpus
Korpus merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri, dan
3) Istmus
Istmus adalah bagian sedikit konstriksi yang menghubungkan korpus dengan serviks
dan dikenal sebagai segmen uterus bagian bawah pada masa hamil.

4. Dinding Uterus
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu:
1) Endometrium
Endometrium yang mengandung banyak pembuluh darah adalah suatu membrane
mukosa yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan permukaan padat, lapisan tengah
jaringan ikat yang berongga, dan lapisan dala padat yang menghubungkan
endometrium dengan myometrium. (dua lapisan diatas dikenal sebagai lapisan
fungsional dan lapisan di bagian dalam dikenal sebagai lapisan basal). Segera setelah
aliran menstryasi berahir, tebal endometrium 0,5 mm. mendekati akhir siklus
endometrium, sesaat sebelum menstruasi mulai lagi, tebal endometrium sekitar 5 mm.
2) Myometrium
Myometrium yang tebal tersusun atas lapisan-lapisan serabut otot polos yang
membentang ke tiga arah (longitudinal, transversa, dan oblik).Myometrium terutama
tebal di fundus membuat lapisan ini sangat cocok untuk mendorong bayi saat
pesalinan, semakin menipis ke arah istmus, dan paling tipis di serviks.
3) Peritoneum parietalis
Suatu membrane serosa, melapisi seluruh korpus uteri, kecuali seperempat
permukaan anterior bagian bawah, dimana terdapat kandung kemih dan serviks.

5. Serviks
Bagian paling bawah uterus adalah serviks atau leher. Panjang serviks sekitar 2,5-
3 cm, 1 cm menonjol ke dalam vagina pada wanita tidak hamil. Serviks terutama tersusun
oleh jaringan fibrosa serta sebagian kecil serabut otot dan jaringan elastis.Serviks
memiliki bentuk seperti kumparan seperti kerucut, bundar, dan agak padat.Muara sempit
antara kavum uteri dank anal endoserviks (kanal di dalam serviks yang menghubungkan
kavum uteri dengan vagina) disebut ostium interna.Muara sempit antara endoserviks dan
vagina disebut ostium eksterna, suatu muara sirkular pada wanita yang belum pernah
melahirkan.
Saat wanita tidak sedang ovulasi atau hamil, ujung serviks teraba padat, seperti
ujung hidung dengan lubang kecil di tengah, lubang tersebut menandakan ostium
eksterna.Karekteristik yang paling signifikan adalah kemampuannya meregang pada saat
melahirkan anak per vaginam. Ada beberapa factor yang berperan dalam elastisitas
serviks, yaitu jaringan ikat yang banyak dan kandungan serabut yang elastis, lipatan di
dalam lapisan endoserviks, dan 10 persen kandungan serabut otot.

6. Kanal
Dua kanal di dalam uterus disebut kanal serviks dan uterus.Kanal uterus pada
wanita tidak hamil ditekan oleh dinding otot yang tebal, sehingga kanal hanya merupakan
suatu ruangan potensial, datar, dan berbentuk segitiga.Fundus dan tuba falopii
membentuk dasar segitiga, puncak segitiga mengarah ke bawah dan membentuk ostium
internal kanal serviks. Kanal endoserviks dengan banyak lipatannya, memiliki lapisan
permukaan yang tersusun oleh sel-sel kolumnar tinggi dan menghasilkan musin. Epitel
kolumnar ini berwarna merah daging, dalam lebih kasar dan lebih dalam daripada epitel
luar yang membungkus serviks.Setelah menarke, epitel skuamosa membungkus servik
bagian luar.Warna serviks merah yang sangat tampak saat ovulasi atau hamil.Serviks
yang kemerahan dapat mengidentifikasikan adanya peradangan.
7. Pembuluh Darah
Aorta abdomen bercabang saat mencapai tinggi umbilicus, yakni menjadi dua
arteri iliaka.Setiap arteri iliaka bercabang menjadi dua arteri, yang lebih besar disebut
arteri hipogastrika.Arteri-arteri uterus merupakan cabang dari arteri
hipogastrika.Kedekatan uterus dan aorta menjamin kecukupan suplai darah untuk
pertumbuhan uterus dan konsepsi.
Pada kondisi tidak hamil, pembuluh darah uterus melingkar dan berkelok-kelok.Seiring
kemajuan kehamilan dan pembesaran uterus, pembuluh darah menjadi lurus.Vena uterus
berdampingan dengan arteri uterus dan mengalirkan darah ke vena iliaka interna.
8. Vagina
Suatu struktur tubular yang terletak di depan rectum dan di belakang kandung
kemih dan uretra, memanjang dari introitus (muara eksterna di vestibulum di antara labia
minora vulva) sampai serviks. Saat wanita berdiri, vagina condong ke arah belakang dan
ke atas.Vagina disokong oleh perlekatannya dengan otot dan fasia dasar pelvis.Vagina
merupakan tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang secara
luas.Karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina, panjang didnding anterior vagina
hanya berkisar 7,5 cm dan dinding posterior 9 cm. ceruk yang terbentuk di sekeliling
serviks yang menonjol tersebut disebut forniks (kanan, kiri, anterior, dan posterior).
Forniks posterior lebih dalam dari forniks yang lain.
Membrane mukosa glandular melapisi dinding otot polos.Selama masa reproduksi
mukosa tersusun dalam bentuk lipatan-lipatan transversal yang disebut rugae. Mukosa
vagina memiliki respon cepat terhadap stimulasi estrogen dan progesterone, mukosa akan
luruh selama proses menstruasi dan selama masa hamil. Cairan vagina berasal dari
traktus genitalia atas atau bawah, cairan akan sedikit asam. Interaksi antara laktobasilus
vagina dan glikogen akan mempertahankan keasaman. Infeksi vagina dapat meningkat
apabila derajat pH berada diatas lima. Cairan yang terus mengalir dari vagina akan
mempertahankan kebersihan relative vagina, sehingga penyemprotan cairan ke vagina
dalam lingkungan normal tidak dipetrlukan dan tidak dianjurkan.
Sejumlah besar asupan darah ke vagina berasal dari cabang-cabang desenden
arteri uterus, arteri vaginbnalis, dan arteri pudenda interna.Vagina relative tidak
sensitive.Karena persaraf pada vagina sangat minimal dan tidak ada ujung saraf khusus,
vagina merupakan sumber sejumlah kecil sensasi ketika individu mendapat rangsangan
seksual dan melakukan koitus, dan hanya mendapatkan sedikit rangsang nyeri pada tahap
kedua persalinan daripada jika suplai ujung saraf pada jaringan cukup.
Daerah G (G-spot) merupakan daerah di dinding vagina anterior di bawah uretra
yang didefinisikan oleh Graefenberg sebagai bagian yang analog dengan kelenjar prostat
pria. Selama kebangkitan seksual, daerah G dapat distimulasi sampai timbul orgasme
yang diertai ejakulasi cairan yang sifatnya sama dengan cairan prostat ke dalam uretra.
Vagina sendiri berfungsi sebagai organ koitus dan sebagai jalan lahir.
9. Perineum dan Dasar Pelvis
Pelvis dibentuk oleh diafragma pelvis, diafragma urogenital atau segitiga, otot
genetalia eksterna serta anus.Terkadang perineum didefinisikan mencakup semua otot,
fasia, dan ligament diafragma atas (pelvis) serta ligament diafragma bawah
(urogenital).Diafragma pelvis atas tersusun atas otot dan fasia serta ligament otot,
membentang sepanjang bagian bawah kavum pelvis seperti sebuah tempat tidur yang
menggantung.Bagian diafragma yang paling besar dan signifikan dibentuk oleh otot
levator ani yang tipis dan lebar, yang membentuk seperti kain penutup antara soina
iskaidika dan koksigis dan sacrum.Kelompok otot levator ani sendiri dibentuk oleh tiga
pasang otot, yaitu puborektalis, iliokoksigis, dan pubokoksigis yang bertperan sebagi
sensori seksual dalam mengontrol kandung kemih, mengontrol relaksasi perineum selama
persalinan, dan ketika melahirkan.
Perineum sendiri terletak dibawah diafragma pelvis atas dan bawah.Otot-otot dan
fasianya memperkuat diafragma pelvis serta membantu muara kandung kemih, vagina
dan anus untuk konstriksi. Serabut otot bulbokavernosus berasalo dari dalam badan
perineum yang mengelilingi muaravagina sebagai serabut otot yang menjorok ke depan
memasuki pubis. Otot iskiokavernosum berasal dari tuberositas iskiadika yang
menyambung dan membentuk sudut masuk ke otot bulbokavernosus.Serabut otot ini
berkontraksi sehingga membuat klitoris ereksi.
Serabut otot sfingter anus berasal dari koksigis, berpisah dan memasuki anus dari
kedua sisi, menyatu kemudian masuk ke dalam otot perineum transversa.Serabut otot
bulbokavernosus, perineum transversa, dan sfingter ani dapat diperkuat dengan latihan
Kegel.
Badan perineum, massa berbentuk baji antara muara vagina dan muara anus,
berfungsi sebagi titik berlabuhmya otot, fasia, dan ligament diafragma pelvis atas dan
bawah. Bagaian bawah badan yang dibungkus kulit disebut perineum, merupakan
lanjutan septum anatar rectum dan vagina.Jaringgannya pipih dan meregang seiring
pergerakan janin melalui jalan lahir.

10. Tulang pelvis
Pelvis disusun oleh empat tulang, yaitu inominata kanan dan inominata kiri,
masing-masing terdiri dari tulang pubis kiri dan kanan yang berfungsi membentuk bagian
sisi dan depan pasase tulang, ilium dan iskium, yang berfungsi setelah pubertas, sacrum
dan koksigis yang berfungsi membentuk bagian belakang. Dibawah ilium adalah iskium,
suatu tulang berat yang berakhir di bagian posterior pada protuberositas yang dikenal
sebagai tuberositas iskiadika.Tuberositas menopang berat badan saat duduk.Spina
iskiadika, proyeksi tajam dari batas posterior iskium ke dalam rongga pelvis, dapat
tumpul atau menonjol.
Pelvis dibagi menjadi dua bagian, yaitu rongga atas yang dangkal atau pelvis
palsu (pelvis mayor), terletak diatas linea terminalis (pinggir atau pintu atas) dan
ukurannya berbeda-beda pada setiap wanita, dan rongga bawah yang lebih dalam atau
pelvis sejati (pelvis minor), terdiri dari pinggir, atau pintu atas panggul, dan daerah di
bawah linea terminalis. Plana pelvis meliputi pintu atas, pelvis tengah, dan pintu bawah.
Rongga pelvis tengah (sejati) menyerupai saluran berkelok yang tidak regular dengan
permukaan anterior dan posterior yang tidak sama. Permukaan anterior dibentuk oleh
panjang simfisis, dan posterior oleh panjang sacrum.Usia, jenis kelamin, dan ras
menimbulkan variasi bentuk dan ukuran pelvis. Osifikasi pelvis lengkap pada usia 20
tahun atau sedikit diatas 20 tahun.
Pubis, membentuk bagian depan rongga pelvis, terletak di bawah mons. Pada
wanita sudut yang dibentuk oleh arkus pubis secara optimal berukuran sedikit lebih besar
dari 90 derajat. Koksigis (tulang ekor) terdiri dari tiga sampai lima tulang vertebrata yang
menyatu, berartikulasi dengan sacrum. Koksigis condong ke arah bawah dan ke arah
depan dari batas bawah sacrum.

Anda mungkin juga menyukai