Anda di halaman 1dari 13

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir

PRPN BATAN, 14 November 2013


- 66 -
PEREKAYASAAN KETEL UAP UTILITAS
PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe
Bandi Parapak
PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310
ABSTRAK
PEREKAYASAAN KETEL UAP UTILITAS PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE
PWR 1000 MWe. Telah direncanakan sistem ketel uap yang terdiri dari tiga komponen
utama dalam rangka untuk memproduksi uap yang dibutuhkan untuk pemanasan Pabrik
Elemen Bakar Nuklir PLTN-PWR1000 Mwe Komponen utama tersebut terdiri dari sistem
air umpan, sistem uap, dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan terdiri dari sistem air
penambah dan sistem air kondensat, sedangkan sistem uap terdiri dari sistem
pembangkit uap dan distribusi uap ke fasilitas pabrik, sementara sistem bahan bakar
terdiri dari sistem burner dan sistem pembakaran. Semua sistem didukung oleh tangki-
tangki utama dan pompa distribusi air maupun uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk
pemanasan fluida pada peralatan R-0101, HE-0101 dan HE-0102. Laju produksi uap
yang dibutuhkan sebesar 612,43 kg/jam dengan temperatur 132
0
C, tekanan 2,1 bar.
Perencanaan produksi uap dimulai dari analisis keseimbangan produksi uap dan air
umpan, energi panas yang dibutuhkan untuk pembangkitan uap, dan jumlah bahan bakar
yang diperlukan untuk pembakaran. Hasil analisis untuk kebutuhan air umpan 638 kg/jam,
kebutuhan energi panas untuk pembangkitan 418,85 KW, kebutuhan bahan bakar adalah
12,8 gallon/jam dan untuk kebutuhan energi panas superheater adalah 40 KW.
Kata kunci: air umpan, bahan bakar, uap, ketel uap, pabrik elemen bakar nuklir
ABSTRACT
SCHEMING OF STEAM BOILER SYSTEM FOR NUCLEAR FUEL ELEMENT
PLANT PWR 1000 MWe TYPE. Boiler design has been planned consisting of three major
components in order to produce the steam needed for heating Nuclear Fuel Element Plant
PWR1000 MWe NPP. The main components consist of a feedwater system, steam
systems and fuel systems . Feedwater system consists of make up water system and
condensate return system, while the steam system consists of steam generator and
steam distribution to manufacturing facilities. Fuel system consists of burner system and
combustion system . All systems are supported by the main tanks and pump water or
steam distribution . The resulting steam iare used for heating the fluid in the apparatus R -
0101 , HE - 0101 and HE - 0102 . Steam production rate required is 612.43 kg/hour,
temperature of 132
0
C , pressure of 2.1 bar . Steam production planning starts from the
analysis of the balance of the production of steam and feed water , heat energy required
for steam generation , and the amount of fuel required for combustion . Results of analysis
for the feed water is 638 kg/hour , the energy needed for heating is 418,85 KW, fuel
consumed is 12,8 gallon/hour and the heat energy requirement of superheater is 40 KW.
Keywords: feedwater, fuel, steam, steam boiler, nuclear fuel element plant.
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 67 -
1. PENDAHULUAN
Instalasi tenaga uap dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfungsi sebagai
sarana untuk mengubah air menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris
disebut dengan nama boiler berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau
menguapkan,sehingga boiler dapat diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu
mengkonversikan energi kimia dari bahan bakar padat, bahan bakar cair, maupun bahan
bakar gas yang menjadi energi panas [1]. Energi kalor yang dibangkitkan dalam ketel uap
(steam boiler) memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan
pemanfaatan uap yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem ketel uap
mengenal keadaan tekanan temperatur rendah , dan tekanan-temperatur tinggi, dengan
perbedaan itu pemanfaatan uap yang keluar dari ketel uap dimanfaatkan dalam suatu
proses untuk memanaskan cairan dan menjalankan suatu mesin, atau membangkitkan
energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar
generator sehingga menghasilkan energi listrik.
Sistem ketel uap terdiri dari sistem air umpan, sistem uap, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
uap. Berbagai kran (valve) disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari
sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk
mencegah terjadi kerusakan dari sistem uap. Sistem uap mengumpulkan dan mengontrol
produksi uap dalam ketel uap. Uap dialirkan melalui sistem perpipaan ke titik pengguna.
Pada keseluruhan sistem, tekanan uap diatur menggunakan valve dan dipantau dengan
alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan
untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan
yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang
digunakan pada sistem itu sendiri.
Secara umum ketel uap dibagi kedalam dua jenis yaitu :
a. Ketel pipa api
Pada ketel, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell
untuk dirubah menjadi steam. ketel pipa api biasanya digunakan untuk kapasitas
steam yang relatif kecil dengan tekanan uap rendah sampai sedang. Sebagai
pedoman, ketel pipa api kompetitif untuk kecepatan uap sampai 12.000 kg/jam dengan
tekanan sampai 18 kg/cm2. ketel pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak
bakar, gas atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis,
sebagian besar ketel pipa api dikonstruksi sebagai paket boiler (dirakit oleh pabrik)
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 68 -
untuk semua bahan bakar. Gambar 1a, 1b dan 1c menunjukkan sistem kerja ketel uap
pipa api 2 pass dan 3 pass [2].
Gambar 1a. Ketel uap pipa api 2 pass [2] Gambar 1b. Ketel uap pipa api 3 pass [2]
b. Ketel pipa air
Pada ketel pipa air proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang
dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan
terlebih dahulu melalui economizer, kemudian uap yang dihasilkan terlebih dahulu
dikumpulkan di dalam sebuah tangki uap. Sampai tekanan dan temperatur sesuai,
melalui tahap secondary superheater sekunder dan superheater primer
baru uap dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus
dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut.
Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini. Gambar 2
menunjukkan sistem kerja ketel uap pipa air [2].
Gambar 2. Ketel uap pipa air [2]
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 69 -
Berkaitan dengan tujuan perekayasaan ini, maka sistem ketel uap yang direncanakan
adalah sistem ketel uap yang dapat memproduksi uap sebesar 612,43 kg/jam, temperatur
132
0
C dan tekanan 2,1 bar [3].
2. DASAR TEORI
Uap yang dihasilkan dari sistem ketel uap merupakan gas yang timbul akibat
perubahan fase cairan menjadi uap atau gas melalui cara pendidihan yang memerlukan
sejumlah energi dalam pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan
pergerakan moleku-molekul menjadi cepat, sehingga melepas diri dari lingkungannya dan
berubah menjadi uap. Air yang berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki
temperatur yang lebih tinggi (berat jenis yang lebih rendah) dibandingkan dengan air yang
bertemperatur rendah, sehingga air yang bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan
dan air yang bertemperatur rendah akan turun. Peristiwa ini akan terjadi secara terus
menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap yang dihasikan oleh ketel uap dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain sebagai utilitas suatu daya
pembangkit tenaga listrik dan untuk keperluan industri.
Dalam menentukan sizing sistem ketel uap sesuai dengan kapasitas uap yang
direncanakan maka perhitungan dilakukan dengan perkiraan kapasitas air umpan,
kebutuhan panas dan kebutuhan bahan bakar.
2.1 Kebutuhan Air Umpan
Kapasitas air umpan yang diperlukan sebagai air pengisi boiler dihitung
berdasarkan laju blowdown yang diperlukan dan air kondensat yang dikembalikan ke
tangki air umpan serta air penambah atau makeup water. Ke tiga komponen air umpan
pengisi boiler tersebut ditentukan dengan menghitung :
a. Laju Blowdown
Untuk menghindari masalah boiler, air harus dibuang secara berkala atau "blowdown"
dari boiler untuk mengendalikan konsentrasi padatan terlarut/TDS dan total padatan
tersuspensi dalam boiler. Blowdown dapat ditentukan dengan menghitung prosentase
berdasarkan data tabel 1 dan rumus empiris [4]:
Blow Down (%) = Feedwater TDS x % MakeUp Water
Feedwater TDS yang diizinkan
Jadi laju blowdown yang diperlukan, Q
BD
= kapasitas uap x % blowdown, (kg/jam).
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 70 -
Tabel 1. TDS air boiler yang dizinkan [5]
Boiler Operating Pressure (bar) Total Dissolved Solids(ppm)
0 50 psig atau 0 3,5 bar 2500
b. Air Kondensat dan Air Penambah
Air Kondensat adalah air yang diembunkan oleh kondensor dan ditampung di dalam
tangki kondensat yang selanjutnya disirkulasikan kembali ke boiler. Prosentase air
kondensat ditentukan dengan kandungan silica dalam air umpan dan air penambah
sebagai berikut:
Dengan silica
% Condensate Return, CR = 1- feedwater silica / Makeup silica [6]
atau dengan conductivity :
% Condensate Return, CR = 1- feedwater conductivity / Makeup conductivity [6]
Jadi laju aliran kondensat, Q
CR
= % x kapasitas uap masuk kondensor, (kg/jam).
Tabel 2 menunjukkan data tentang kandungan silica dan coduktivitas makeup dan
feedwater.
Tabel 2. Kandungan Silica pada Makeup Water dan Feedwater Boiler [7]
Location Silica (ppm) Coductivity (micromhos)
Boiler Makeup 40 525
Boiler Feedwater 20 265
Untuk air penambah dapat ditentukan sebagai berikut :
Q
MU
= Q
FW
Q
CR
(kg/jam) [8]
Maka kapasitas air umpan yang diperlukan sebagai air pengisi boiler adalah:
Q
FW
= Q
MU
+ Q
CR
(kg/jam) [8]
dimana :
Q
MU
= kapasitas air penambah, kg/jam
Q
CR
= kapasitas air kondensat, kg/jam
Q
FW
=kapasitas air umpan, kg/jam
2.2 Kebutuhan Energi Panas dan Boiler Horse Power
Panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan uap sebesar 612,43 kg/jam dapat
dihitung dengan formula :
Q
1
= q
U
(h
u
h
a
) (kJ/jam) [9]
Q
2
= m x Cp x .T (kJ/jam) [10]
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 71 -
Untuk Boiler Horse Power dihitung dengan formula empiris :
BHP = Kilowatt /9,809 [11]
dimana :
q
U
= m = kapasitas produksi uap dari boiler, kg/jam
h
u
= enthalpy uap (kJ/kg) pada suhu 132
0
C, tekanan 2,1 bar
h
a
= enthalpy air (kJ/kg) pada suhu 132
0
C, tekanan 2,1 bar
C
p
= panas spesifik air pada suhu 60
0
C, tekanan 1 bar
T = selisih temperatur uap dan air umpan pengisi boiler,
0
C
Q
1
= panas yang dibutuhkan untuk penguapan, kJ/jam
Q
2
= panas yang dibutuhkan untuk pemanasan, kJ/jam
BHP = Boiler Horse Power
2.3 Kebutuhan Bahan Bakar
Bahan bakar yang dibutuhkan untuk memanaskan air dalam ketel dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
F
C
= S
p
(h
S
h
W
) / BE.VHI (gallon/jam) [12]
dimana :
F
C
= kebutuhan bahan bakar (kg/jam)
H
s
= enthalpy air (Btu/lb) pada suhu 269,60
0
F, tekanan 41.6 psig
h
W
= enthalpy air umpan (Btu/lb) pada suhu 140
0
F, tekanan 14,5 psig
S
p
= kapasitas produksi uap (kg/jam)
BE = efisiensi boiler (%) biasanya antara 70 90 %
VHI = Nilai pembakaran bahan bakar minyak solar = 140.000 btu/gallon [13]
2.4 Kebutuhan Energi Panas Superheater
Superheater adalah komponen atau alat yang digunakan untuk menaikkan uap jenuh
menjadi uap kering atau uap panas lanjut. Uap yang masuk ke superheater berasal
dari pipa header. Dari header uap masuk superheater dan dari suoerheater uap
digunakan untuk memanaskan fluida pada HE-0102. Selanjutnya uap dari HE-0102
dialirkan ke kondensor untuk dikondensasikan menjadi air condensate. Energi panas
yang dibutuhkan untuk superheater dihitung dengan formula :
Q = m. C
p
.T (kJ/jam) [10]
dimana :
m = laju aliran uap superheated keluar superheater, kg/jam
C
p
= panas spesifik uap, kJ/kg.K
= kerapatan uap, kg/m
3
T = temperatur uap keluar superheater temperatur uap masuk superheater,
0
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 72 -
3. TATA KERJA
Perekayasaan ketel uap utilitas Pabrik Elemen Bakar Nuklir Tipe PWR1000 MWe
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
3.1 Membuat sketsa diagram alir proses sistem steam boiler seperti yang ditunjukkan
pada gambar 3.
Gambar 3. Diagram alir proses sistem ketel uap
3.2 Menghitung kapasitas air umpan dan air penambah
Kapasitas air umpan dihitung berdasarkan prosentase laju blowdown dan air
kondensat (return condensate), sebagai betrikut:
a. Untuk prosentase blowdown :
BD = TDS Feedawater x % Make Up Water / TDS Air Boiler yang diizinkan
= 250 x 10%/2500 = 1 %, diambil 4% untuk faktor keamanan akibat losses,
maka laju blowdown yang diperlukan adalah:
Q
BD
= kapasitas uap x % blowdown , (kg/jam)
Q
BD
= 612 ,43 x 4 % = 24,5 kg/jam.
b. Untuk prosentase air kondensat dihitung berdasarkan kandungan silica atau
koduktivitas air kondensat sebagai berikut:
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 73 -
Dengan Silica :
CR = 1- 20/40 x 100 % = 50 %
Dengan Coductivity :
CR = 1- 525/265 x 100 % = 49,524 = 50 %
Jadi flow rate condensate
Q
CR
= % x kapasitas uap keluar dari HE-0101 = 411,56 kg/jam dan
HE-0102 = 147,94 kg/jam
Q
CR
= 50 % x (411,56 + 147,94) = 279,75 = 280 kg/jam
Maka kapasitas air umpan (feedwater) maksimum yang tersedia dalam tangki
feedwater adalah :
Q
FW
= 612,43 + 24,5 = 638 kg/jam
Kapasitas air penambah (make up water ) :
Q
MU
= 638 280 = 357,43 kg/jam = 358 kg/jam
3.3 Menghitung energi panas yang dibutuhkan untuk mengubah air menjadi uap
Energi panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan uap sebesar 612,43 kg/jam
dihitung sebagai berikut :
Q
1
= q
U
(h
s
h
w
) (kJ/jam)
= 612,43 (2722,854 554,932) kJ/jam = 1.327.700,47 kJ/jam
Q
2
= m x Cp x T (kJ/jam)
= 612,43 x 4,182 (132 60) = 184.405,12 kJ/jam
Jadi panas yang dibutuhkan, Q = 1.327.700,47 + 184.405,12 = 1.512.105,59 kJ/jam
Maka untuk boiler horse power = 1.512.105,59 kJ/jam x 0.000277
= 418,85 KW / 9,809
= 42,7
3.4 Menghitung kebutuhan bahan bakar
Bahan bakar yang dibutuhkan untuk memanaskan air dalam ketel adalah :
F
C
= S
p
(h
s
- h
w
)/BE.VHI (gallon/jam)
= 1350,177 ( 1170,616 108.01)
0,80 x 140.000
= 12,8 gallon/jam
3.5 Menghitung panas yang diperlukan pada superheater
Kapasitas uap superheated, m : 411, 56 kg/jam
Temperatur uap superheated, T
u
: 304
0
C = 577
0
K
Panas spesifik uap, C
p
: 2,027 kJ/kg.K
Density, : 0,7923 kg/m
3
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 74 -
Q = m. C
p
.T (kJ/jam)
= 411,56 x 2,027 x (577- 405) kJ/jam
= 143.487,924 kJ/jam x 0,000277 = 39.7 KW = 40 KW
Pada tabel 3 ditunjukkan spesifikasi boiler yang dipilih dari produksi Hurst Boiler &
Welding Company. Inc. series 200, 2 pass, Fire Tube Boiler.
Tabel 3. Spesifikasi Teknis Boiler [13]
Boiler Horse Power 40
Heating surface Fireside (Sisi api) ft
2
(m
2
) 200 (18,6)
Steam output - Lbs/jam (kg/jam) 1380 (627)
Firing rate oil # 2 140,000 BTU GPH (L/min) 12 (45)
Steam outlet size 15 150 psi In (m) 4 1,5 (0,1 0,04)
Water supply size 30 psi In (m) 4 (0.1)
Ukuran air kembali 30 psi In (m) 3 (0,076)
Feedwater connection - In (m) 1 (0,025)
Blowdown connection Bottom In (m) 1 (0,032)
Stack outlet size O.D. - In (m) 12 (0,305)
Furnace O.D - In (m) 20 (0,508)
Shell ID - In (m) 48 (1,219)
With without trim - In (m) 56 (1,422)
With width trim - In (m) 61 (1,549)
Length, front to rear - In (m) 99 (2,514)
Length overall - In (m) 134 (3,403)
Skid length - In (m) 102 (2,591)
Skid width - In (m) 40 (1,016)
Steam supply location - In (m) 40 (1,016)
Water supply location - In (m) 30 (0,762)
Water return location - In (m) 68 (1,727)
Blowdown location 15 psi an up In (m) 23 (0,584)
Surface blow off connection - In (m) 25 13/16 (0,6556)
Stack outlet location - In (m) 25 (0,635)
Supply height - In (m) 63 (1,6)
Stack height - In (m) 66.63 (1,692)
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 75 -
Shell to floor height - In (m) 12 (0,305)
Burner projection - In (m) 32 (0,813)
Door swing - In (m) 28 (0,711)
Skid to front plate - In (m) 23.25 (0,590)
Tube removal Rear In (m) 64 (1,625)
Tube removal Front In (m) 71 (1,803)
3.6 Mengevaluasi daya boiler
Evaluasi daya boiler 40 bhp dengan hasil kalkulasi manual feedwater dan bahan
bakar dengan mengggunakan program excel
[14]
. Hasil evaluasi dapat dilihat pada
lampiran 1.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil perhitungan sistem air umpan, didasarkan pada kapasitas uap yang
direncanakan sebesar 612,43 kg/jam dengan keseimbangan anatara flow rate blowdow,
return air kondensat dan air penambah, dimana flow rate blowdown dihitung berdasarkan
prosentase blowdown dari perbandingan kandungan total padatan terlarut feedwater
dikalikan dengan prosentase dengan total padatan terlarut air ketel yang diizinkan pada
tekanan 0 3,5 bar. Untuk return air kondensat dihitung berdasarkan kandungan silica
atau koduktivitas air umpan.
Untuk sistem uap, hasil perhitungan didasarkan pada dua metode perhitungan,
yang pertama didasarkan pada selisih antara entalpi spesifik uap pada temperatur 132
0
C
dan entalpi spesifik air pada temperature 132
0
C dikalikan dengan kapasitas uap yang
direncanakan, sehingga diperoleh energi panas sebesar 1.327.700,47 kJ/jam, sedang
metode yang ke dua didasarkan pada panas spesifik uap dikalikan dengan selisih
temperatur air boiler 132
0
C dengan temperatur air umpan 60
0
C, sehingga diperoleh
energi panas sebesar 184.405,12 kJ/jam. Besarnya energi panas dari ke dua metode ini
dijumlahkan sehingga diperoleh panas sebesar 1.512.105,59 kJ/jam atau sama dengan
418,85 KW atau sama dengan 42,7 bhp (boiler horse power= daya boiler). Untuk daya
boiler 42,7 bhp spesifikasi teknis boiler belum ada pabrikan yang membuat, oleh karena
itu dipilih daya boiler 40 bhp dengan kapasitas uap 627 kg/jam atau 1380 lb/jam, sedang
kapasitas produksi uap yang dibutuhkan 612,43 kg/jam, jadi untuk daya boiler 40 bhp
cukup untuk memproduksi kapasitas uap yang diperlukan tersebut.
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 76 -
Kemudian hasil perhitungan untuk mendapatkan uap panas lanjut atau uap kering
digunakan superheater yang berfungsi menaikkan temperatur uap jenuh 132
0
C menjadi
uap kering 304
0
C. besarnya energi panas yang diperlukan dihitung berdasarkan kapasitas
uap jenuh yang disuplai ke dalam superheater dikalikan dengan panas spesifik uap dan
dikalikan lagi dengan selisih antara temperatur uap kering 304
0
C dan temperatur jenuh
132
0
C, maka diperoleh energi panas sebesar 143.487,924 kJ/jam atau 40 KW.
Untuk Sistem bahan bakar, hasil perhitungan jumlah bahan bakar yang diperlukan
untuk memanaskan air dalam boiler didasarkan pada kapasitas uap yang direncanakan
dikalikan dengan selisih antara entalpi spesifik uap pada temperatur 269,60
0
F dan entalpi
spesifik air umpan pada temperatur 269,60
0
F, dan selisih antara entalpi spesifik uap
269,60
0
F dengan enthalpy air umpan pada temperatur 140
0
F dibagi dengan perkalian
efisiensi boiler dengan nilai pembakaran bahan bakar solar. Hasil perhitungan ini dapat
digunalkan untuk memilih tipe dan kapasitas burner yang sesuai.
Evaluasi kebutuhan feedwater dan bahan bakar terhadap spesifikasi 40 bhp yang
dipilh dilakukan dengan cara menginput data ke dalam program exel yaitu : 40 bhp,
efisiensi boiler 80%, tekanan 30 psig, temperatur feedwater 140
0
F dan panas sensible
feedwater 108 btu/lb. Hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Evaluasi daya boiler dengan kebutuhan feedwater dan bahan bakar
Jenis Fluida Kalkulasi Evaluasi Spesifikasi 40 BHP
Bahan bakar (gallon/jam) 12.8 11.96 12
Feedwater (kg/jam) 638 max. 572 -
Steam output (kg/jam) 612,43 627 627
5. KESIMPULAN
Dari uraian hasil perhitungan evaluasi dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
perekayasaan steam boiler ini, dipilih ketel uap pipa api (fire tube boiler) dengan daya 40
boiler horse power, karena kapasitas uap yang direncanakan relatif kecil dengan tekanan
uap rendah. Selain dengan hal tersebut kebutuhan feedwater dan bahan bakar hasil
evaluasi terhadap daya boiler yang dipilih hampir sama, sehingga dengan spesifikasi
daya boiler 40 bhp cukup untuk memproduksi uap sesuai dengan kebutuhan. Kemudian
untuk superheater digunakan superheater listrik, akan tetapi bisa diganti bila ada
pengembangan desain lebih lanjut dengan menggunakan gas yang keluar dari boiler.
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 77 -
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Muin, Syamsir A., Pesawat-Pesawat Konversi Energi I : Ketel Uap, Jakarta, 1988
2. Anonym, Spiraxsarco Limited, First for Steam solution, UK, Copyrigt 2013
(http://ww.Spiraxsarco.com)
3. Prayitno, dkk. Basic Engineering Desain Data Desain Pabrik Elemen Bakar Nuklir
Type PWR 1000 MW, April 2013, DOK.: RPN.DK.04.26.41.13
4. Anonym, Energy Equipment, Assessment of boilers and thermic fluid heaters,
Copyright United Nations Environment Programme , 2006.
5. Anonym , Steam Boiler and ABMA recommended Feed Water Chemestry Limits, The
Engineering Toolbook, diunduh Juli 2013 dari http://www.engineeringtoolbox.
com/feedwater-Chemistry-limits.
6. Anonym , Chem-Agua,Inc. Calculating and Monitoring Percentage Condensate
Return, Technical Bulletin 1-021, Boiler System, Updated 10/21/11.
7. Anonym, Boiler Water Problem and solution, diunduh Juli 2013 dari
http://www.pdhcenter.com/courses/m165/m165content.pdf
8. James MacDonald, PE, CWT, Boiler Feedwater, Originaly Published, Januari2005.
9. Djokosetyardjo, MJ. Ketel Uap, Pradnya Paramitha, Jakarta, 1987.
10. Anonym, Menghitung panas spesifik, Rumus Fisika Lengkap/Kalor, diunduh Oktober
2013 dari http://rumusterbaru.blogspot.com/2011/10/rumus-fisika-lengkapkalor.html
11. Anonym, Steam Boiler Sizing Guidelines, Lattner Boiler Company, diunduh Agustus
2013 dari
http://lattnerboiler.com/Lattner%20Boiler%20Sizing%20Guidelines%20(Basic).pdf
12. Anonym, Johnston Boiler Company, Common Boiler Formula, 2006, diunduh dari
http://www.steamcombustion.com/files/JBC_Common_Boiler_Formulas.pdf
13. Anonym, Hurst Performance Series Boilers, Series 200, Hurst Boiler & Welding
Company, Inc., diunduh Agustus 2013 dari http://www. hurstboiler.com.
14. Anonym, Calculating Boiler or Fuel Calculating Cost, S.P. Thermal System Inc.,
diunduh Oktober 2013 dari http://www.spthermal.com/Boilercalulations.html
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir
PRPN BATAN, 14 November 2013
- 78 -
7. LAMPIRAN
A. Lampiran Evaluasi Kebutuhan Bahan Bakar Dan Feedwater dengan BHP 40
TANYA JAWAB
Pertanyaan:
1. Pada abstrak belum terlihat spesifikasi akhir perencanaan boiler? (Maradu)
2. Desain belum menghitung: dimensi boiler, konfigurasi tube, support, lug, baffle, dll.
(Petrus)
Jawaban:
1. Spesifikasi boiler adalah dengan BHP 40 hasil perhitungan dapat diperoleh
spesifikasi Boiler yang lebih lengkap dan sudah ada dalam makalah ini
2. Dimensi boiler sudah ada untuk hasil dalam perhitungan. Konfigurasi tidak
ditampilkan dalam makalah ini karena belum menghitung secara detail. Untuk
support. Lug, baffle juga belum dilakukan secara detail.

Anda mungkin juga menyukai