Anda di halaman 1dari 7

D

I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : TOMMY A. SIPAHUTAR
KELAS : IX
4



SMP NEGERI 1 KISARAN
TA. 2013/2014
SEA GAMES 2013 TIMNAS U-23

A. INDONESIA VS MYANMAR
Indonesia U-23 mendapat kabar baik setelah dipastikan head to head menjadi perhitungan
siapa yang melaju ke fase semi-final. Tekanan pun ada pada tuan rumah Myanmar yang sudah
pasti merugi karena memiliki poin lebih baik dari Indonesia sebenarnya. Laga yang digelar di
stadion Thuwanna kota Yangon, Myanmar, akan menjadi partai penentu siapa yang harus angkat
kopor dari kompetisi.

Babak Pertama

Seperti yang di duga, kedua tim langsung bermain dengan tempo tinggi. Tuan rumah
Myanmar lebih banyak menerima tekanan dari Indonesia di sepuluh menit pertama, bahkan Bayu
Gatra mendapatkan peluang yang cukup bagus, namun masalah penyelesaian akhir kandaskan
peluang Indonesia.
Kubu tuan rumah nampaknya coba bertahan dari tekanan dari gempuran Indonesia,
hingga lima belas meni berjalan, Indonesia melesakan empat percobaan tembakan kepada
Myanmar, sang tuan rumah bahkan menumpuk hingga enam pemain di kawasan dua belas
mereka.
Tembakan pertama Myanmar tiba di menit ke-19, dimana lewat sepak pojok Si Thu
Aung, pemain bertubuh jangkung Zaw Min Tun menanduk bola kearah gawang, beruntuk
tandukan Min Tun melambung tipis diatas gawang yang dikawal Andritany Ardhiyasa.
Indonesia yang harus bermain di depan dukungan penuh dari suporter tim lawan justru dengan
penuh agresi menekan kubu tuan rumah. Hasilnya, determinasi dan kegigihan Alfin
Tuasalamony mengejar bola yang menerobos masuk ke kotak penalti lawan, memaksa kiper
Phyo Aung menjatuhkan dirinya! Penalti pun langsung diberikan kepada Garuda Muda, Alfin
yang mendapat kepercayaan untuk mengeksekusi penalti pun tak menyia-nyiakan peluang
tersebut, dengan tenang ia mengirim bola ke pojok kiri gawang Myanmar. Indonesia memimpin
1-0 di menit ke-36.
Meski unggul Indonesia tak henti menekan tuan rumah, lagi dan lagi Alfin yang
menerobos ke depan mengirim umpan ke Fandi Eko Utomo, pada menit ke-42 nyaris Indonesia
unggul dua gol jika sepakan Fandi lebih tenang. Hingga akhir babak pertama, Indonesia unggul
1-0 dari Myanmar.

Babak Kedua
Babak kedua pun dimulai, striker milik Myanmar yang sejauh ini subur dengan torehan
tiga gol, Kyaw Ko Ko, baru dimasukan untuk gantikan pemain yang sebenarnya cukup
berbahaya, Kyaw Zayar Win.
Indonesia yang sudah unggul tetap tancap gas diawal babak pertama, Alfin, Yandi Sofyan, Bayu
Gatra, dan Ramdani Lestaluhu, bergantian mengancam pertahanan Myanmar. Tapi Indonesia
masih membawa penyakit di beberapa laga sebelumnya, yakni kurangnya ketenangan dalam
melepas tembakan ke gawang lawan.
Bila pada babak pertama Indonesia cenderung rajin bermain di sisi kanan penyerangan,
setelah masuknya Andik Vermansyah di menit ke-63 gantikan Ramdani, sisi kiri yang dihuni
juga oleh Diego menjadi favorit Indonesia dalam memulai serangan, namun Andik seringkali
dijegal dan dijaga ketat oleh setidaknya dua pemain Myanmar.
Sedangkan bagi kubu tuan rumah, sisi kiri pertahanan Indonesia menjadi bagian yang
paling sering diekspos oleh Lin Aung dkk, Diego sering terlambat menutup pergerakan lawan di
sisi tersebut, pada menit ke-72 bahkan Hte Naing tanpa kawalan dengan leluasa menembakan
bola yang beruntung masih melayang diatas gawang tim tamu.
Myanmar tebar ancaman terus menerus, lewat bola mati, Kaung Si Thu hampir saja
menyamakan kedudukan, namun sundulannya tipis melebar. Giliran Indonesia yang mengancam,
lagi-lagi Bayu Gatra, kali ini ia berlari cepat menyongsong operan Yandi Sofyan, dan gagal
mencetak gol karena sepakannya tak akurat.
Tempo memanas, Myanmar dengan gigih mengejar keertinggalan, namun emosi turut
mengendalikan anak-anak Myanmar, Ye Lin Aung pun harus diganjar kartu merah di menit ke-
88 karena menjegal dengan keras pemain Indonesia, Myanmar tersudut dengan sepuluh pemain
tersisa.
Tambahan waktu lima menit membua lapangan semakin panas, penonton tuan rumah
sempat menerobos masuk, beberapa batu pun melayang ke arah lapangan, sang pengadil di
lapangan harus memungut batu-batu nyasar tersebut.
Kekecewaan pendukung tuan rumah kian nampak ketika lagi-lagi ada penonton yang
masuk menuju lapangan. Myanmar pun harus angkat kopor dari kompetisi, hingga laga usai
mereka tak mampu menyamakan kedudukan. Indonesia lolos ke semi-final berkat gol tunggal
Alfin Tuasalamony.
Myanmar harus menelan pil pahit dan belum bisa mengobati tuntas kerinduan
masyarakatnya akan sepakbola. Sedangkan Indonesia mampu atasi keraguan publik, dan
melanggeng ke semi-final dengan kepercayaan yang perlahan mungkin kembali.

Susunan Pemain:
INDONESIA:
Andritany; Alfin, Syaifuddin, Manahati, Diego; Rizky Pellu, Dedi Kusnandar; Bayu Gatra, Fandi
Eko, Ramdani Lestaluhu; Yandi Sofyan.
MYANMAR:
Phyo Aung; Aung Zaw, Si Thu Aung, Zaw Min Tun, Yan Aung Win; Nay Tin Lun, Zayar Win,
David Htan; Kyaw Min Oo, Kaung Si Thu, Lin Aung.


B. INDONESIA VS THAILAND
Indonesia gagal mengakhiri puasa 22 tahun emas di cabang sepakbola SEA Games sejak
terakhir kalinya pada 1991. Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Zeyar Thiri itu, peluang
gol pertama dimiliki Thailand pada menit ke-8 setelah Pokklaw A Nan melepaskan sepakan dari
luar kotak penalti, Kurnia Meiga mampu menepis sepakan yang cukup keras itu.
Sementara peluang pertama Indonesia terjadi pada menit ke-11 melalui percobaan sepakan
Ramdani Lestaluhu dari luar kotak penalti, tapi masih bisa diamankan penjaga gawang Thailand.
Indonesia harus kebobolan pada menit ke-21 setelah Sarawut Masuk melepaskan tendangan cip
ke gawang Kurnia Meiga setelah menerima umpan cantik yang diberikan Pokklaw A Nan.
Sebelum turun minum, Indonesia mendapatkan sepak pojok keempat yang dilesakkan Ramdani
Lestaluhu, namun bola bisa ditinju kiper Kawin Thammasatchanan.
Skor 0-1 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, Indonesia mendapatkan peluang dari Ramdani Lestaluhu pada
menit ke-51 yang berhasil menguasai bola di kotak penalti Thailand, namun bola masih bisa
dibuang pemain belakang Thailand.
Menit ke-60, Fandi Eko Utomo terjatuh akibat dilanggar di luar kotak penalti Thailan.
Tendangan bebas yang dilesakkan Andri Ibo masih bisa diblok jajaran pemain Thailand.
Thailand kembali menciptakan peluang pada menit ke-77. Bola yang mengarah ke Chayanan
Pombuppha yang tak terkawal di kotak penalti Indonesia melepaskan sepakan keras dan dapat
diblok bek Indonesia, kemudian bola liar dikuasai Diego Michiels. Pelatih Rahmad Darmawan
melakukan pergantian pemain pertama pada menit ke-56 dengan memasukkan Andri Ibo yang
menggantikan Manahati Lestusen, Rizky Pellu digantikan Dendi Santoso pada menit 81 dan
Yohanes Pahabol menggantikan Yandi Sofyan menit ke-69. Hingga wasit meniup peluit panjang
tanda laga berakhir, skor 0-1 tak berubah. Dengan hasil ini, Thailand berhak membawa pulang
emas di cabang olahraga sepakbola SEA Games 2013.

Susunan pemain kedua tim:
Indonesia: Kurnia Meiga (pg) (k); Alfin Tuasalamony, Manahati Lestusen, Mokhamad
Syaifuddin, Diego Michiels, Dedi Kusnandar, Rizky Pellu, Ramdani Lestaluhu, Fandi Eko
Utomo, Bayu Gatra, Yandi Sofyan.
Pelatih: Rahmad Darmawan

Thailand: Kawin Thamsatchanan (pg); Pravinwat Boon Yong, Sakolwat Skollah, Theeraton
Bunmathan, Artit Daosawang, Sarawut Masuk, Pokkhao A Nan, Thitipan Puangchan, Charyl
Chappuis, Krirkrit Thaweekarn, Adisak Kraisorn
Pelatih: Kiattisak Senamuang


C. INDONESIA VS LAOS
Militan versus militan, ya...begitulah
gambaran ringkas dari duel perdana antara
timnas Indonesia U-19 melawan timnas Laos
U-19. Tinggal sekarang, adu strategi dan adu
jitu menerapkan skema serangan demi
serangan secara efektif dan efisen. Skuat
Garuda Muda akan ditantang Laos U-19 yang
berjuluk Thim Xad, dalam laga Pra Piala Asia
(PPA) 2014 di Stadion Utama Gelora Bung
Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa,
pukul 20.30 WIB. Pertandingan itu akan ditayangkan secara langsung oleh RCTI. Tampil
bertanding militan berarti berlaga layaknya gladiator. Pujangga Latin klasik Seneca menulis
"gladiator in arena consilium" yang artinya gladiator itu baru memiliki rencana saat di medan
pertarungan.
Ya, di medan pertarungan yang sengit, bukan medan pembicaraan yang berbusa-busa,
gladiator sebagai petarung sejati dilahirkan dan dimuliakan sebagai pemenang. Ingin menang
memperoleh kemuliaan? Lagi-lagi ungkapan Latin klasik berujar bahwa "gloria sine labore
nulla" artinya tanpa ada kerja tidak ada kemuliaan. Bekerja dan bertarunglah layaknya gladiator.
Baik Indonesia U-19 maupun Laos U-19 sama-sama punya kecepatan menggelontorkan
serangan, sama-sama punya sejumlah ujung tombak yang siap menerjang lini pertahanan lawan.
Punggawa Garuda Muda di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri menyiapkan sederet pemain
dengan naluri haus gol. Sebut saja, Evan Dimas, Ilham Udin, Muchlis, dan Maldini. Keempat
pemain ini tampil tokcer meraih gelar Piala AFF U-19. Organisasi lapangan tengah Indonesia U-
19 terus berotot menyuplai bola dan mematikan pergerakan gelandang-gelandang lawan
utamanya daya jelajah gelandang-gelandang Laos. Ini pekerjaan rumah tidak ringan bagi
Hargianto, Zulfiandi dan dukungan sepenuhnya dari Putu Gede. Nama terakhir ini kerapkali
membantu serangan, siap menusuk jantung pertahanan Laos.
Punggawa Laos U-19 di bawah asuhan pelatih Chandalaphone Liepvisay juga punya amunisi
berhulu ledak. Sebut saja, Lembo Saysana, Phithack Kongmathilath, Souksavanh Somsanith,
Bounthavy Sipasong, dan Soukchinda Natphasouk.
Rata-rata gladiator Laos ini mengandalkan kecepatan, kemampuan individu, kejelian dan
ketajaman beroperasi dari lini sayap, dan tentunya punya taji dalam melakukan penyelesaian
akhir.
Untuk menghentikan dan menghalau agar pergerakan pemain Laos U-19 tidak "berpesta
pora" di lini tengah, hanya ada satu jalan bagi Indonesia U-19 yakni memainkan pola operan-
operan pendek dan cepat.
Penguasaan bola menjadi salah satu kunci bagi gladiator asuhan Indra Sjafri untuk melibas
Laos. Bukan tidak mungkin, ketajaman lini depan Indonesia akan dihadapi Laos dengan pola
ekstra bertahan. Lantas. pasukan Liepvisay akan menunggu saat tepat untuk melakukan serangan
balik ekstra cepat dari lini sayap. Ivan Dimas dan kawan-kawan perlu lebih fokus dan lebih
bersabar dalam penguasaan bola. Layaknya gladiator yang ingin menyerang lawan, lebih dulu
menghimpun tenaga agar asa menyerang lawan benar-benar bertenaga dan cespleng. Siap-
siaplah puluhan ribu penonton di Senayan bersorak "jeger, jeger!" menggenjot semangat tanding
dari skuad Garuda Muda. Dan Laos bukanlah tim ayam sayur. Nota bene, mereka siap tampil
agresif meski bertanding di hadapan publik Senayan.
Satu nama perlu jadi catatan tersendiri. Dialah Lembo Saysana yang menorehkan predikat
sebagai punggawa tersubur Laos selama Piala AFF U-19 kemarin. Ia telah mengoleksi tiga gol.
Hanya saja, ia mengalami cedera.
Barisan pertahanan Indonesia yang digalang oleh Yama, Fatchu, dan Sahrul akan berhadapan
dengan Phithack Kongmathilath, Soukchinda Natphasouk, Souksavanh Somsanith. Resepnya,
barisan pertahanan Garuda Muda perlu tampil lebih tenang dan lugas menghalau alur serangan
lawan.
Nama-nama itulah yang siap menjelma menjadi gladiator, meski bertanding di bawah kubah
stadion Senayan yang bergemuruh bakal menjadi asupan vitamin ekstra bagi gizi semangat tim
Garuda Muda.


D. INDONESIA VS MALAYSIA
Indonesia melaju ke final cabang sepak
bola SEA Games 2013 setelah menekuk
Malaysia 4-3 lewat drama adu penalti. Gol
kemenangan skuad Garuda Muda dilesakkan
oleh pemain asal Papua Ferinando Pahabol.
Laga semifinal antara timnas Indonesia U-23
melawan Malaysia yang digelar pada Kamis,
harus dilanjutkan ke babak adu penalti setelah
kedua tim bermain imbang 1-1 hingga digelar
babak tambahan waktu 2x15 menit.
Pahabol dengan tembakan keras kaki kirinya
mampu mengecoh kiper Malaysia, Izham
Tarmizi yang bergerak ke arah kanan, sementara bola mengarah ke sisi kiri.
Sebelum digelar perpanjangan waktu 2x15 menit, di babak kedua Malaysia mampu menyamakan
kedudukan lewat tembakan keras menghunjam yang dilepaskan oleh Thamil Arassu di menit ke
85 yang membuat kedudukan sama kuat 1-1.
Terus ditekan oleh barisan depan Harimau Muda lewat serangan bertubi-tubi di babak kedua,
gawang Kurnia Meiga akhirnya jebol. Indonesia mampu unggul 1-0 di babak pertama lewat gol
yang dicetak Bayu Gatra pada menit 30. Gol berawal dari pergerakan eksplosif dari Fandi Eko
Utomo di lini pertahanan Malaysia. Dengan dribel yang mumpuni, Fandi melewati satu pemain
bertahan Malaysia kemudian dengan secepat kilat mengumpan ke Bayu Gatra. Dengan
tendangan kaki kanan yang melesat, Bayu Gatra mengelabui penjaga gawang Malaysia, Izham
Tharmizi.
Ketika melakoni babak tambahan, pertahanan Indonesia mendapat tekanan tiada henti.
Berkat kesigapan barisan pertahanan Indonesia yang dikawal Manahati Lestusen dan Syafrudin,
Malaysia gagal menambah pundi golnya.

Susunan Pemain:
Indonesia: Kurnia Meiga, Manahati Lestusen, Syaifuddin, Diego Michiels, Alfin Tuasalamony,
Egi Melgiansyah (Nelson Alom 46), Rizky Pellu (Andik Vermansah 77), Ramdani Lestaluhu,
Bayu Gatra, Fandi Eko Utomo, Yandi Sofyan
Pelatih: Rahmad Darmawan

Malaysia: Izham Tarmizi, Zubir Azmi, Fadhli Shas, Shahrul Saad, Azrif Nasrulhaq, Nasir
Basharuddin (Nazmi Faiz bin Mansor 46), Nazirul Naim Che Hashim (Rozaimi bin Abdul
Rahman 46), D Saarvindran (Izzaq Faris 84), Irfan Fazail, Hazwan Bakri, Thamil Arasu
Ambumamee
Pelatih: Datuk Ong Kim Swee


E. INDONESIA VS TIMOR LESTE
Timnas Indonesia terancam pulang lebih cepat setelah hanya bermain imbang 0-0 dengan
Timor Leste pada penyisihan Grup B SEA Games 2013 di Thuwunna Stadium Yangon,
Myanmar, Sabtu. Dengan hasil ini anak asuh Rahmad Darmawan baru mengumpulkan empat
poin dari tiga pertandingan. Kondisi ini jelas akan memperberat langkah Kurnia Meiga dan
kawan-kawan untuk lolos ke semifinal. Disisi lain, dua rival Timnas Garuda Muda yaitu
Thailand dan Myanmar juga bermain imbang 1-1 sehingga membuat kedua tim ini
mengumpulkan tujuh poin dari tiga pertandingan yang dijalani.
]Meski meraih hasil kurang memuaskan saat menghadapi Timor Leste, Indonesia tetap
mempunyai peluang untuk lolos ke babak berikutnya meski dengan syarat yang cukup berat
yaitu mengalahkan tuan rumah Myanmar. "Sekarang hanya berpikir bagaimana kami akan
bermain lawan Myanmar. Kami akan fokus untuk bermain baik lawan Myanmar," kata pelatih
Timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan. Pria yang akrab dipanggil RD itu mengaku,
melawan tuan rumah memang tidak mudah, apalagi akan mendapatkan dukungan penuh dari
penonton. Meski demikian, pihaknya meminta semua pemain bermain dengan percaya diri yang
tinggi.
"Kami harus berjuang pada laga terakhir. Kami tahu mereka punya dukungan penonton
tetapi ini tantangan yang harus kami hadapi," kata mantan pelatih klub Arema Indonesia itu. Pria
kelahiran Metro Lampung itu menjelaskan, pada laga melawan Myanmar pihaknya meminta
kepada semua pemain untuk bermain lebih baiknya lagi. Apalagi jika dilihat dari dua
pertandingan sebelumnya, kemampuan pemain mulai meningkat. "Satu-satunya masalah adalah
pemain kurang tenang. Contohnya kalau mereka bermain rapat. Mereka harus memanfaatkan
lewat sayap. Tetapi seringkali saat serangan balik justru dilakukan lewat tengah. Makanya harus
segera diperbaiki," kata mantan pelatih Persipura itu.
Pertandingan terakhir melawan tuan rumah Myanmar akan dilakukan di Thuwunna Stadium,
Yangon, Senin (16/12). Jika menang dengan selisih empat gol maka Timnas Garuda mempunyai
kesempatan bermain di semifinal.
Jika mengalami kekalahan dari sang tuan rumah maka perjalanan Timnas Garuda Muda
harus terhenti. Kesempatan untuk meraih medali emas yang sudah lama didambakan pupus.
Indonesia terakhir mendapatkan emas pada pada SEA Games 1991.








F. INDONESIA VS SINGAPORE
Pelatih Singapura U-23 V. Sundramoorthy
telah mengungkapkan bahwa biaya nya akan
menuju ke pertandingan persahabatan
melawan rekan-rekan Indonesia mereka
dengan semua senjata terik saat ia berusaha
menunjukkan yang baik dan hasil yang cocok .
Pertandingan ini banyak berspekulasi
untuk menjadi ukuran kekuatan tim , yang
akan menentukan apakah mereka bisa
mendapatkan anggukan dari National Olympic
Council Singapore ( SNOC ) dan memesan
tiket ke akhir tahun SEA Games di Naypidaw , Myanmar .
Ini adalah pertemuan kedua antara kedua tahun ini , dengan yang pertama menjadi imbang
1-1 di Solo , Indonesia sebulan lalu . Sundram , yang juga pelatih kepala LionsXII , telah
memilih tim yang penuh dengan pemain dari Liga Super Malaysia ( MSL ) juara , kecuali Afiq
Yunos dan Delwinder Singh , yang ternyata untuk Pengadilan Muda Lions dan Geylang
International masing-masing di S. League . Dengan MSL mengambil istirahat selama sebulan
selama bulan puasa Ramadhan , Sundram telah mendedikasikan waktunya untuk U23s saat ia
mempersiapkan mereka untuk bentrokan penting ini dengan Garuda Muda . Seharusnya tidak
ada kejutan untuk starting eleven Sundram saat ia mengelompokkan " possibles " bersama-sama
selama sesi pelatihan mereka dalam seminggu terakhir .
Di bagian belakang , internasional Singapore Safuwan Baharudin diharapkan untuk
bekerjasama dengan Afiq , sementara Faritz Hameed dan Shakir Hamzah akan slot di di bek
kanan dan bek kiri posisi masing-masing . Ini akan menjadi set - up ketat dan disiplin di tengah
lapangan sebagai Sundram akan mengerahkan tim lima orang dalam upaya untuk mencekik
orang Indonesia dari penetrasi melalui tengah .
Hariss Harun dan Izzdin Shafiq akan memberikan kekuatan di tengah sementara Faris Ramli
, Fazli Ayob dan Aqhari Abdullah akan memasok kecepatan dan amunisi ke dalam kotak .
Tanggung jawab untuk tujuan terletak di bahu Shahfiq Ghani , yang telah menunjukkan
kesadaran dan kecakapan dalam kotak selama kampanye MSL . Adapun Indonesia , mereka
hanya akan membawa 18 pemain ke Singapura sebagai beberapa pemain terjebak dengan tugas
klub .
Satu-satunya nama terkenal di sisi Rahmad Darmawan adalah gelandang bagus Persebaya
itu Andik Vermansyah , yang memiliki tujuan senior namanya melawan tim nasional Singapura.
Andik memamerkan bakatnya di selama AFF Championship baru-baru ini di Kuala Lumpur ,
Malaysia dan mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan mereka melawan Lions di babak
penyisihan grup .

Anda mungkin juga menyukai