Anda di halaman 1dari 10

-

Generator power relay P :


Gambar 4 - 15. Rele Daya Generator
Dibuat: Siemens
Tipe : 7RM16
Rat i ngAr us: 5A( 50H2)
Rating tegangan : 110 V (50 Hz)
Range seting : 10 -
120 % dari rating daya
Kontak : I C/O self reset mercury contacts
Wadah : flush mounted case
45
-
Timer for power
relay T :
Gambar 4
*
16. Pengatur Waktu Rele Daya Generator
Dibuat : GEC
Ti pe: VTT14
Range seting : | -
999 sec dalam step 1 sec.
Supl ai : 110Vdc
Elemen keluaran : attracted armature
Kontak : 4 N/O self reset contacts
Indikator : hand reset mechanical
flag indicator
Wadah : ll2D flush mounted drawout case
46
- Unit differensial relay RDF :
Gambar 4 - 17. Unit Rele Diferensial
Dibuat : GEC
Tipe: DTH32
Rat i ngAr us: 5A( 50H2)
Operating Coil Setting : 15 Yo dari 5 A (fixed)
Seting bias : dapat disetel 15, 30 dan 45
yo
High set circuit operating : 10
x
5 A
Supl ai : 1l 0V dc
Kontak : 2 N/O self reset contacts
Indikator : hand reset mechanical
flag indicator
Wadah : 3D flush mounted drawout case
47
-
Transformer
overcurrent
relay OC :
Gambar 4 - 18. Rele Arus Lebih 70 kV
Dibuat: GEC
Ti pe: CDG31
Rat i ngAr us: 5A( 50H2)
Bur den: 3VAnomi nal
Seting arus : 50 - 200 %o dari 5 A, dapat disetel dalam 7 langkah
bebeda
Seting waktu : 0 -
3 sec. pada 10 kali seting arus
Supl ai : l 10Vdc
Kontak : 2 N/o self reset contacts (shunt
reinforced tripping)
Indikator : hand reset mechanical,
flag indicator per pole
Wadah : 3D horizontal
flush mounted drawout case
48
-
Main transformer
overcutrent ground
relay OCG
Dibuat : GEC
Tipe : CDG1 l
Rat i ngAr us: 5A( 50H2)
Burden: 1 VA nominal
Seting arus : 10 -
4A % dari 5 A, dapat disetel dalam 7 langkah
bebeda
Seting waktu : 0 -
3 sec. pada l0 kali seting arus
Supl ai : 110Vdc
Kontak : 2 N/o self reset contacts (shunt
reinforced
tripping)
Indikator : hand reset mechanical,
flag indicator
Wadah : lD horizontal flush mounted drawout case
Gambar 4 - 19. Rele Pentanahan
Arus Lebih 70 kV
49
-
Lock-out relay LOR
Dibuat : GEC
Ti pe: VAJY12
Rating tegangan : 110 V dc
Kontak : kombinasi da'' 14 N/o dan 4 N/o hand reset contacts
Kontak cut-off : seketika
Indikator : hand reset mechanical,
flag indicator
Wadah : ll2D flush mounted drawout case
Gambar 4 - 20. Unit Rele
pengunci
50
Beberapa contoh kasus bekerjanya
sistem proteksi
listrik
Proteksi generator
yang
dipengaruhi
oleh kondisi
abnormal :
o
Gangguan transmisi
hubung singkat akan mengaktifkan
rere arus lebih, cDV6l
o
Saat start kit lama, gangguan
beban lebih
bisa mengaktifkan
rele sg/gl,karena putaran
masih rendah ( f rendah
)
tetapi AVR
jaga
level tegangan,
sehingga arus eksitasi
naik baik pada
generator
atau trafo unit
Proteksi generator yang
dipengaruhi
oleh sistem :
o
gangguan power
swing
gangguan
hubung singkat bisa membuat lepas sinkron sehingga
dalam
sistem terjadi power
swing apablla ditahan poros
akan mengalami
torsi
besar, yang
dapat mengakibatkan
poros patah.
Tetapi apabila ditripkan
akan menyebabkan
pMT
bisa meledak bila melebihi
kapasitasnya.
Proteksi di pembangkit
yaitu
rele device 40.
Power swing terjadi bisa karena :
Penyelesaian gangguan
hubung singkat terlalu lama.
Impedansi
saluran transmisi terlalu besar.
Beban sistem kapasitif, ( i"", gen.
kecil
).
Governor dan/atau AVR tidak stabil.
Power swing terlalu besar pada pembangkit
mengatasinya
dengan di
tripkan untuk hindari kerusakan poros,
dimana pemutusan
dilakukan oleh
PMT sewakfu sudut antara Vgen dan Vsist (6)
kecil.
Ayunan daya ( power
swing) yang
unrecoverable
bisa disebabkan
:
o
operasi asinkron karena hilangnya
arus eksitasi
sehingga timbul
gangguan pada
sistem eksitasi (kondisi
loss of field
)
Inidiproteksi
oleh relai /oss of
field(4\g),yCGFll
.
operasi asinkron (lepas
sinkron)
dimana pada
kondisi ini arus
eksitasi masih adadaneksitasi
tidak mengalami gangguan.
5l
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan
dan pengetahuan yaflg telah diperoleh selama
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, maka dapat disimpulkan beberapa hal
berikut.
1. Pada PLTA terdapat beberapa sistem kontrol, antaralain kontrol kecepatan
turbin.
2. Selain menjaga frekuensi sistem, kontrol kecepatan turbin
juga
diperluka4
untuk proteksi pembangkit
saat terjadi gangguan.
3. Pada PLTA
juga
terdapat system proteksi listrik yang menjaga generator
dan tranformator utama.
4. Sistem proteksi listrik bekerja menggunakan parameter
tegangan
,
arus,
frekuensi dan daya yang dikoordinasikan
dengan pengaman lain (
pMT,
PMS, dll).
52
Setelah melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan ini, maka penulis
menyarankan:
l. Dalam melaksanakan pengecekan, perawatan,
maupun perbaikan
hendaklah selalu menggunakan Alat
pengaman
Diri (ApD) yang lengkap
dan sesuai dengan
jenis
pekerjaan yang
dilakukan sehingga keselamatan
manusia maupun peralatan dapat selalu te.jaga.
2. Dalam pelaksanan praktik
kerja lapangan hendaklah bergaul dan bekerja
sama dengan seluruh lapisan pekerja/karyawan
di tempat
pKL.
Semoga dengan pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan ini dapat member
tambahan
pengetahuan
dan wawasan tentang luasnya aplikasi dari system tenagr
listrik yang tidak hanya terbatas pada
teori sistem-sistem yang
terlibat dalam
npaya untuk memenuhi kebutuhan listrik saja akan tetapi
juga
diterapkan dalam
praktik untuk memenuhi kebutuhan listrik.
53
I}AF'TAR. PUSTAKA
Adonimus. 1989. MATERI TRAINING
clAss PLTA sENccuRUH.
pLN pJB
:
::]:
SEKTOR
SRANTAf,
PLTA SEbtGc{tRUIf:
mesffih
Boving. 1987. ERECTION,
OPERATING
AND MAINTENANCE
INSTRUCTIOI{
MANUAT
GENERATOR
AND
TRA}{SFORMER
PROTECTION.
NIPPON
KOEI CO..
LTD: Japao
I:lnfrdz, Mohammad
. 2AM.
Jakarta
xaaar*man,
PriMi }ffF,.PRESENTASI
sIsrEM
pRoTEKsI:
Jakarta
l{rsudi, Djiteng. 20a3. PEMBANGKIT
ENERGI
LISTRIK.
pr
JALAMAS
BERKATAMA
Jakalr^

Anda mungkin juga menyukai