Anda di halaman 1dari 2

Pernahkah kalian merasa bosan dengan hidup yang sedang kalian jalani?

Semua kegiatan monoton yang berlangsung begitu saja? Wajah-wajah yang sama
terus muncul berkelibat bagai bayangan di sela-sela ruangan? Semua omong
kosong dan sirnanya sinar harapan yang selama ini terpancar disepasang mata
indah itu? Kalau iya, kalian tidak sendirian. Izinkan aku tuk memperkenalkan
diri, namaku Hendra Bangkit Pramana dan aku tinggal di Banjarbaru, Kalimantan
selatan. Dan aku tidak pernah meninggalkan tempat ini, secara harafiah, aku
benar-benar belum pernah melangkahkan kaki keluar dari lubang yang terus
menahanku dan membuatku terjebak selama 18 tahun hidupku. aku bagai
kepompong yang mencoba merubah diri menjadi kupu-kupu, titik yang berlagak
arogan tuk menjadi garis, dan mimpi yang selalu berharap menjadi kenyataan,
tetapi inilah kenyataanya, aku terjebak dalam sebuah fase dimana aku tidak
berubah maupun berkembang, aku mengendap seperti debu yang menempel
pada perabotan tua dan tak ada yang akan merawatnya. Mereka bilang ini
rumah, kampung halaman. Namun aku merasa seperti penjara, menyekap jiwaku
dan memeras sari-sari kehidupan yang ada dalam diriku. Aku merasa tak
seharusnya berada disini, aku seharusnya ada diluar sana dan mempunyai
kehidupan yang selalu aku dambakan. Sekali saja dalam hidupku, aku memohon
kepada tuhan yang sedang bersembunyi dibalik awan untuk mengubahku
menjadi burung karena dengan begitu aku bisa pergi kemanapun yang aku ingin.
Saat semua masalah mu telah menumpuk dan tak terbendung lagi, disaat itulah
kau tau bahwa itulah saatmu untuk terbang. Melarikan diri. Kemana saja. Selain
disini.
Kalian tau? Inggris merupakan alternatif pelarian yang bagus. Sebuah
tempat dimana kalian bisa bertemu dengan orang-orang baru, dan tentunya
mereka tidak akan menyinggung masa lalu kalian karena kalian juga menjadi
orang baru, disebuah kota impian dimana mimpi menjadi nyata. mungkin aku
bisa menjernihkan pikiranku disana, menata kembali hidupku, memungut
pecahan-pecahan memori yang bertaburan dilantai dan mencoba merangkainya
kembali menjadi sebuah kaca hidup nan kokoh dan tak tergoyahkan. Tok tok tok,
inggris.. inggris.. inggris.. buka pintu mu lebar-lebar dan bersiap untuk
kedatangan seekor burung nan tersesat dan mencoba menemukan rumah,
apakah itu kamu? Bolehkah aku menginjakan kaki ditanahmu yang anggun, aku
berjanji tak akan mengotorinya? Tentu aku akan bersikap baik, aku akan
menjadi anak yang baik untukmu, inggris. Bawa aku kepadamu, kau tau betapa
relanya aku mati untuk itu.
Inggris. Aku hanya mengenal nama, tak pernah tahu segala tentang
dirinya. Dan aku akan melakukan apa saja untuk menjelajahnya. Aku tidak bisa
membayangkan keindahan kota itu, namun pasti sangatlah teramat indah.
Sebuah gerbang untukku, membuka mataku bahwa ada dunia diluar sana,
sebuah tempat dimana kebosananmu lenyap dan kamu bisa melakukan apa saja
yang kamu senangi, dimana hidup bena-benar hidup, kau benar-benar merasa
disitu, aman, dan nyaman. Itulah rumah. Inggris telah memanggilku untuk
pulang kerangkulannya, aku adalah anak adopsi, ia memberikan aku ke
Indonesia setelah melahirkan aku karena aku belum siap untuk hidup
dengannya namun sekarang aku siap!
Jiwa petualang yang sudah lama tertidur dalam diriku tiba-tiba terbangun
saat aku membaca sebuah kontes, lebih tepatnya sebuah peluang sekali seumur
hidup, untuk merasakan hal yang belum pernah kutau sebelumnya. Rangsangan
bersambut dari syaraf langsung keotak, mengatakan bahwa ini waktu mu
hendra, untuk membuat perubahan, sebuah tiket untuk bertamasya kesebuah
dunia yang benar-benar memikat dari semua segi dan kau pasti akan terpukau
karenanya, kecantikannya, keelokanya, orang bilang sebuah hari yang buruk di
Inggris masih tetap lebih baik daripada dimanapun. Ini waktu mu, untuk
melakukan hal yang benar, bersinarlah karena sinar-sinar mentari akan ikut
menyala, pohon akan menari, dan burung-burung akan bernyanyi bersamamu.
Jangan sia-siakan peluang ini, ambil dan raihlah! Kau adalah seorang petarung,
kau selalu bertahan meskipun diterpa badai kehidupan, dan ini adalah kapal
pesiar yang akan mengangkutmu mengarungi lautan yang luas itu.
Hidup kadang tak adil. Beberapa orang meminta apa yang mereka
inginkan dan dengan mudah mendapatkannya, sisanya meminta susah payah
dan menunggu untuk sesuatu yang bahkan belum tentu akan terjadi. Mimpi.
Mereka pemimpi, dan aku salah satu diantara mereka, apakah kalian pemimpi
juga? Bermimpilah bersamaku. Temui aku di Inggris, walau hanya dalam mimpi.
Pejamkan mata kalian dan berhayal tentang Inggris dan segala yang ada meliputi
kota itu. Rasakan jiwa kalian melayang, semua yang kalian lihat akan kalian
pertanyakan, hitam dan putih akan mengabur menjadi kelabu, benar dan salah
akan merubah diri menjadi ketidakpastian. Selamat, kalian berhasil bermimpi,
kalian disini, di Inggris, nikmati perjalanan kalian dan disaat mimpi ini berakhir
kekecewaan dan kenyataan akan hadir menghampiri kalian. Dalam hidup, kalian
tidak boleh hanya menjadi pemimpi, kalian harus melakukan sesuatu, yang dapat
mengubah mimpi itu menjadi nyata. seperti yang aku lakukan saat ini, aku
mencoba membuat tulisan mengapa aku ingin pergi ke Inggris, meskipun aku tau
peluangku untuk dipilih sangatlah kecil, dengan kemampuan menulisku yang
benar-benar jauh dibandingkan para professional yang sedang membaca ini,
karena terus terang aku belum pernah menulis. Kali ini, ku hancurkan batasan
itu, keluar dari zona nyamanku, dan mencoba, untuk menggapai hal yang berarti
dalam hidupku. kesempatan kedua.

Anda mungkin juga menyukai