m v
2
Dengan : Ek =energi kinetik (J)
M = massa materi (kg)
V = kecepatan gerak materi (ms
-1
)
2. Energi Potensial
m
h
Benda dari ketinggian h dari permukaan bumi
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dikandung suatu materi
berdasarka tinggi rendahnya kedudukannya.
7
Besarnya energi potensial bergantung pada massa dan ketinggian. Secara
matematis hubungan tersebut ditulis
Ep = m g h
Keterangan:
Ep= energi potensial (J)
M= massa materi (kg)
G= percepatan gravitasi (ms
-2
)
H= ketinggian dari bumi (m)
Selain energi potensial gravitasi juga dikenal energi potensial pegas.
Energi ini dimiliki oleh benda yang dapat melentur seperti pegas atau busur
panah. Pegas dan busur panah harta benda sejenis akan memiliki energi potensial
jika benda itu direntangkan atau diciutkan.
Jika sebuah pegas direnggangkan oleh gaya F sejauh X, maka pegas
tersebut akan memiliki energi potensial sebesar :
Ep=1/2 kx
2
, atau Ep= F.x
Dengan : F= gaya pegas (N),
k= konstanta pegas (N/m),
X=pertambahan panjang pegas (m)
Energi potensial baik pada grafitasi maupun energi potensial pegas,
perubahan energi potensial suatu benda selalu terkait dengan perubahan posisi
(gerak) benda. Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang dimiliki suatu
benda pada suatu saat desebut energi mekanik (Em). Bagi suatu benda, setiap saat
berlaku hukum kekelan energi mekanik Ek+Ep=konstan. Artinya, jika benda
8
mengalami kenaikan salah satu energi dari komponene energi mekanik (Ek atau
Ep) maka komponen lainnya mengalami penurunan. Contoh, jika benda dilempar
vertikal, benda setiap saat mengalami penurunan energi kinetik maka pada saat
yang sama benda tersebut mengalami penambahan (kenaikan ) energi potensial.
3. Energi Mekanik
Energi mekanik juga dapat dinyatakan dengan perubahan posisi benda
karena engaruh gaya (tarikan atau dorongan)
Menggeser benda sejauh s dengan gaya F
Benda berupa balok ditarik oleh gaya F sebagaimana nampak pada
gambar hingga sejauh s. Energi yang digunakan untuk usaha menggeser benda
sejauh s dengan gaya sebesar F adalah W=F.s. Dimana F adalah komponen gaya
yang sejajar dengan arah perpindahan benda (s). Jika arah gaya F membentuk
sudut dengan arah perpindahan (s) maka W = F Cos .s
4. Energi Panas ( Kalor)
Kalor adalah energi yang diteri oleh sebuah benda sehingga suatu benda
itu naik atau energi yang dilepaskan oleh suatu benda sehingga suhu benda itu
turun atau wujud benda berubah. Satuan energi untuk kalor biasanya dinyatakan
dalam kalori. Satu kalori adalah banyaknya kalor diperlukan untuk memanaskan
air 1 gram sehingga naik 1
0
C, satu kilo kalori ialah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk memanaskan air 1 kilogram (kg) sehingga suhu naik 1
0
C.
a. Kalor jenis dan kapasitas kalor
Banyaknya kalor yang diterima oleh benda yang dipanaskan
sebanding dengna massa benda dan sebanding dengan turinannya suhu benda.
9
Dengan demikian jika Q menyatakan kalor yang diperlukan oleh m gram benda
suhunya naik t maka:
Q = m.c. t
Dengan : Q = kalor yang diperlukan (kalor)
M = massa benda (gram)
c = kalor jenis benda (kalori
-1
.
0
C
-1
.)
t = Selisih/perubahan suhu (
0
C)
Dari rumus di atas dapat memahami bahwa kalor jenis suatu zat adalah
kalor yang di[perlukan untuk menaikkan suhu 1 zat tersebut setinggi 1 derajat
Celcius.
Adapun kapasitas kalor (H) adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh
m gram benda sehingga suhu naik 10 C. Secara matematika dapat ditulis
dalam bentuk rumus:
HN = Qt atau H = m.c
b. Azas Black
Pengukuran jumlah kalor yang dilepaskan dan diterima ketika dua
benda yang suhunya berbeda bercampur:
1) Jika dua benda saling bercampur, maka benda yang panas akan
memberikan kalor kepada benda yang dingin, sehingga suhu kedua benda
itu sama.
2) Jumlah kalor yang diserap oleh benda yang dingin, sama dengan jumlah
kalor yang dilepaskan oleh benda yang panas.
3) Sebuah benda yang didinginkan akan melepaskan kalor yang sama
banyaknya dengan kalor yang diserapnya, jika benda itu dipanaskan.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip dasar Azas Black
adalah:kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepaskan.
5. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dimiliki oleh gerakan foton dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Gelombang cahaya mempunyai frekuensi dan
panjang gelombang tertentu, dengan kecepatan yang sama. Makin besar nilai
10
panjang gelombang maka makin kecil frekuensi dan sebaliknya. Bila ditulis
dengan rumus seperti berikut ini:
Dengan: = frekuensi (Hz)
c = kecepatan cahaya (3 x 10
8
ms
-1
)
= panjang gelombang
Menurut Planck, energi cahaya bergantung pada frekuensinya.
Ec = h
Ec = energi cahaya (J)
H = tetapan planck (6.626 x 10
-34
Js)
6. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang diakibatkan oleh gerakan partikel
bermuatan dalam suatu media (konduktor), karena adanya beda potensial antara
kedua ujung konduktor. Besarnya energi listrik bergantung pada beda potensial
dan jumlah muatan yang mengalir.
W = q.E
Dengan: W= energi listrik (J)
q = muatan yang mengalir (C)
E = beda potensial listrik (V)
7. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang dikandung suatu senyawa dalam bentuk
energi ikatan antara atom-atomnya. Besarnya energi bergantung pada jenis dan
jumlah pereaksi serta suhu dan tekanan. Contoh penggunaan energi kimia yaitu
pada aki motor
8. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom. Energi
nuklir akan keluar bila suatu inti akan berubah menjadi inti lain. Besarnya energi
11
nuklir bergantung pada jenis dan jumlah inti. Contoh penggunaan energi nuklir
yaitu pada PLTN
2.3 Pengertian Usaha
Apakah bedanya usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan dalam fisika?
Dalam kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha
dapat juga diartikan sebagai pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam fisika, pengertian usaha hampir sama dengan pengertian usaha
dalam kehidupan sehari-hari. Kesamaannya adalah dalam hal kegiatan dengan
mengerahkan tenaga. Pengertian usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga
atau energi. Apabila sesuatu (manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka
yang melakukan usaha itu harus mengeluarkan sejumlah energi untuk
menghasilkan perpindahan.
NurAzizah (2007:46) menyatakan usaha merupakan hasil kali antara gaya
dengan perpindahan yang dialami oleh gaya tadi. Jadi, jika suatu benda diberi
gaya namun benda tidak mengalami perpindahan, maka dikatakan usaha pada
benda tersebut nol. Bila gaya bekerja pada sebuah benda sehingga benda
berpindah selama gaya bekerja, maka gaya tersebut melakukan usaha. Rumusnya
adalah ;
W = F.s
Dengan:
W = usaha
F = gaya
S = perpindahan benda
Ketika berjalan, otot-otot kaki melakukan usaha. Namun, jika kamu hanya
menahan sebuah benda agar benda tersebut tidak bergerak, itu bukan melakukan
usaha. Seseorang yang sudah menahan sebuah batu besar agar tidak
menggelinding ke bawah tidak melakukan usaha, walaupun orang tersebut telah
mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menahan batu tersebut. Jadi, dalam
12
fisika, usaha berkaitan dengan gerak sebuah benda. Saat kita mendorong atau
menarik benda, kita mengeluarkan energi. Usaha yang kita lakukan tampak pada
perpindahan benda itu.
Hubungan antara energi dan usaha. Misalnya, air memiliki energi untuk
menghanyutkan kayu. Satuan usaha sama dengan satuan energi, yaitu Joulu (J).
ketika manusia ingin memudahkan dalam melakukan usaha maka diperlukan
suatu peralatan. Dalam ilmu fisika, peralatan tersebut disebut dengan pesawat.
Karena pesawat yang digunakan sederhana maka disebut pesawat sederhana.
Adapun keuntungan dalam menggunakan pesawat anatara lain:
1. Dapat mengubah energi
2. Mengurangi gaya
3. Mempercepat pekerjaan
4. Mengubah arah
2.4 Hubungan antara Usaha dan Energi
Anda sudah mengetahui bahwa energi adalah kemampuan melakukan
usaha. Definisi tersebut menunjukkan bahwa usaha memiliki kaitan yang erat
dengan energi.
Ketika gaya melakukan usaha pada sebuah benda maka akan terjadi
perubahan energi pada benda tersebut. Usaha yang dilakukan pada sebuah benda
yang bergerak horisontal menyebabkan perubahan energi kinetik. Dengan
demikian, besarnya usaha sama dengan perubahan energi kinetik benda. Secara
matematis ditulis sebagai berikut:
W =
W = Ek
2
-Ek
1
Dengan:
W= usaha (J)
Ek= perubahan energi kinetik (J)
Ek
2
= energi kinetik akhir (J)
Ek
1
= energi kinetik awal (J)
Ketika anda mengangkat sebuah balok, kamu akan memberikan gaya dorong
terhadap balok. Ini berarti kamu telah melakukan usaha yang menyebabkan benda
Ek
13
tersebut mengalami perubahan energi potensial. Secara matematis, dapat ditulis
persamaannya sebagai berikut:
W = Ep
W = Ep
2
-Ep
1
W = m g (h
2
-h
1
)
Dengan:
W = usaha (J)
Ep = perubahan energi potensial (J)
Ep
1
= energi potensial awal (J)
Ep
2
= energi potensial akhir (J)
Contoh soal:
Sebuah benda massanya 20 kg bergerak dengan kelajuan 10 m/s dalam
waktu 4 sekon, kelajuannya berubah menjadi 15 m/s. Jarak yang ditempuh benda
tersebut adalah 100m. Tentukan usaha yang dilakukan benda tersebut!
Penyelesaian
Diketahui:
m= 50 kg
v
1
= 10 m/s
v
2
= 15 m/s
Ditanya:
W=....?
Jawab
W=
2
1
m(v
2
2
-v
1
2
)
=
2
1
20 (15
2
-10
2
)
=10 (225-100)
=10x125
=1.250 J
Jadi, usaha benda tersebut adalah 1.250J
14
2.5 Pengertian Daya
Pada pembahasan tentang gerak, kamu telah mengetahui bahwa kecepatan
adalah perubahan jarak per satu sekon. Misalkan, sebuah sepeda motor
kecepatannya 10 m/s. Angka ini mengandung arti bahwa dalam satu sekon,
sepeda motor tersebut mampu menempuh jarak 10 m. Terlihat bahwa kecepatan
merupakan perubahan jarak setiap satu sekon.
Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika perubahan
energi ini diukur setiap satu sekon, akan didapatkan sebuah besaran baru yaitu
perubahan usaha setiap satu sekon. Besaran tersebut disebut daya. Jadi, daya
dapat didefinisikan sebagai perubahan energi setiap satu sekon. Dalam bahasa
Inggris, daya adalah power. Dengan demikian, daya dilambangkan dengan P.
Secara sistematis, daya dituliskan sebagai berikut.
P=
Keterangan:
P = daya (Joule/sekon)
W = usaha (Joule)
t= waktu (sekon)
Satuan daya yaitu Joule/sekon. Dalam satuan SI disebut sebagai watt
dilambangkan W. Bagaimana hubungan antara daya, kecepatan, dan usaha? Ingat
kembali hubungan antara gaya dan usaha yang dirumuskan dengan W = F x s.
Gaya F yang bekerja pada benda yang sedang bergerak sejauh s, sehingga:
W= F x s
P =
Jadi, daya juga dapat dirumuskan:
P = F x v
Keterangan:
P = daya (watt)
F = gaya (N)
V = kecepatan (m/s)
t
W
v F
t
Fxs
t
W
.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpilkan sebagai berikut.
1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Sebuah
benda dapat dikatakan mempunyai energi apabila benda itu
menghasilkan gaya yang dapat melakukan usaha atau kerja.
Ada beberapa bentuk energi diantaranya:
1) Energi Kinetik
2) Energi Potensial
3) Energi Panas ( Kalor)
4) Energi Cahaya
5) Energi Listrik
6) Energi Kimia
7) Energi Nuklir
2. Usaha dihasilkan oleh gaya yang dikerjakan pada suatu benda sehingga
benda itu berpindah tempat dan usaha tidak terlepas dari gaya dan
perpindahan.
3. Ketika gaya melakukan usaha pada sebuah benda maka akan terjadi
perubahan energi pada benda tersebut. Usaha yang dilakukan pada
sebuah benda yang bergerak horisontal menyebabkan perubahan energi
kinetik.
4. Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika perubahan
energi ini diukur setiap satu sekon, akan didapatkan sebuah besaran
baru yaitu perubahan usaha setiap satu sekon. Besaran tersebut disebut
daya. Jadi, daya dapat didefinisikan sebagai perubahan energi setiap
satu sekon.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disarankan sebagai berikut.
16
1) Kepada mahasiswa, hendaknya mahasiswa mengetahui pengertian
energi dan bentuk-bentuk dari energi, pengerian usaha, hubungan antara
usaha dan energi dan pengertian dari daya.
2) Kepada Masyarakat, hendaknya masyarakat setidaknya mengetahui
pengertian energi dan bentuk-bentuk dari energi, pengerian usaha,
hubungan antara usaha dan energi dan pengertian dari daya.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, I Gede. 2012. Konsep Dasar IPA 2. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.
Sebastian, Egank. 2013. Usaha dan Energi. file:///F:/ipa/Fisika.htm. Diakses pada
Kamis, 19 September 2013.