Anda di halaman 1dari 78

Modul Praktikum

Sistem Informasi Geografis
















Di susun oleh :

Syamsul B. Agus
B. Realino



















INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2005
Modul Praktikum SIG
iii
PENDAHULUAN




1.1. Pengantar

Sistem Informasi Geografis atau SIG merupakan suatu teknik berbasis komputer yang
dapat mengumpulkan, menyimpan, menampilkan dan mengelola data spatial dari
fenomena geografis untuk dianalisis guna keperluan pengambilan keputusan. Sajian
informasi yang dihasilkan berupa kajian data spatial secara digital, sehingga dapat
membantu pengguna jasa melakukan analisis berbagai gejala keruangan secara tepat
guna.

Dengan definisi tersebut, SIG jelas mempunyai karakteristik sebagai perangkat pengelola
basis data (database management system-DBMS). Sebagai perangkat analisis
keruangan (spatial analysis), dan juga sekaligus proses komunikasi untuk pengambilan
keputusan.

SIG bermanfaat pula dalam mempermudah proses analisis untuk perencanaan
pembangunan, khususnya menjadi penting bagi pelaksana dan penentu keputusan dari
kegiatan yang berkaitan dengan aspek keruangan.

Untuk keperluan itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu menguasai teknologi
tersebut. Diharapkan, dengan memiliki sumber daya manusia yang handal dalam
teknologi SIG, perencanaan pembangunan di negara ini akan berlangsung dengan baik.

Saat ini, sudah banyak beredar perangkat lunak SIG dengan berbagai kelebihan dan
kelemahan sehingga menyulitkan pengguna untuk menentukan pilihan yang terbaik. Pada
prinsipnya, ada 11 (sebelas) kategori yang bisa dijadikan pegangan dalam memilih
perangkat lunak SIG yang baik, yaitu : (Dr. Indroyono. S, 1994)

1. Mampu berinteraksi dengan salah satu jenis DBMS
2. Mampu menghitung J arak dan Luas
3. Mampu melakukan proses buffering
4. Mampu melakukan proses operasi aljabar
5. Mampu melakukan proses operasi boolean
6. Mampu melakukan proyeksi dan transformasi ke berbagai sistem koordinat
7. Mampu melakukan proses network tracing
8. Mampu menampilkan data inderaja
9. Mampu melakukan terrain analysis (3D analysis)
10. Mampu melakukan analisis keruangan
11. Mampu melakukan konversi raster - vektor dan vektor raster

Dengan menggunakan kriteria-kriteria tersebut di atas diharapkan pemerhati di bidang
SIG dapat memilih perangkat lunak SIG yang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan
proses-proses dalam teknologi SIG.

GIS memiliki 2 jenis data :
1. Data Spasial (Keruangan)
2. Data Base (Data Atribut)

Modul Praktikum SIG
iv
Antara kedua data tersebut saling berhubungan (terkait) dan saling mendukung. Dan
salah satu kekuatan GIS adalah terletak pada Data Base-nya, artinya semakin banyak
data yang tersimpan pada data base berarti semakin banyak informasi yang bisa
ditampilkan secara Spasial. Singkatnya "GIS tidak punya arti tanpa data base".


1.2. Model Data Vektor

Model data vektor menyajikan bentukan geografi (geographic features) begitu halnya
dengan selembar peta. Sungai digambarkan dengan garis meliuk-liuk dan bercabang,
J alan digambarkan dengan garis patah-patah bercabang pula, kota digambarkan dengan
sebuah titik berwana merah, kawasan industri digambarkan dengan suatu area yang
diblok dengan warna tertentu (shading) berikut teks nama kawasan tersebut.

J adi dalam model data vektor dan dalam selembar peta tersebut semua kenampakan
geografi disajikan dalam bentuk simbol. J ika diperhatikan ternyata bermacam-macam
kenampakan di alam tersebut dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok besar
kenamapakan, yakni:
point/titik
line/garis
area/poligon

Point menampilkan kenampakan geografi yang terlalu kecil jika ditampilkan melalui garis
dan poligon. Line menampilkan kenampakan geografi yang terlalu sempit jika ditampilkan
dengan area. Dan area menampilkan kenampakan geografi yang 'homogeneous'.

Pada model data vektor, setiap lokasi disimpan pada koordinat tunggal x, y. Point
disimpan pada sebuah koordinat tunggal. Line tersimpan pada susunan kordinat yang
berseri. Area tersimpan dalam susunan koordinat yang berseri dengan diakhiri oleh
koordinat yang sama dengan koordinat awalnya.

Dengan koordinat tersebut berarti kita dapat menggambarkan point, line dan poligon
sebagai sebuah grafik atau gambar.


Modul Praktikum SIG
v
Points/titik

Point
Number
X, Y
Coordinat
1 2,2
2 3,6
3 5,5
4 6,3


Lines/garis

Point
Number
X, Y
Coordinat
1 1,5 3,6 6,5 7,6
2 1,1 3,3 6,2 7,3




Poligon

Point
Number
X, Y
Coordinat
1 1,4 1,5 2,7 5,7 4,4 1,4
2 1,2 2,3 4,3 5,4 7,5 7,3
6,1 3,1 1,2



Banyak software yang mampu untuk membuat gambar melalui titik-titik koordinat, seperti :
AutoCad, Corel Draw dan banyak lagi, tetapi software tersebut hanya terbatas pada
gambar saja. Sedangkan GIS melalui softwarenya (mis: ARC/INFO) bukan hanya mampu
menggambar (khususnya untuk kenampakan geografi) tetapi juga mempunyai informasi
atas kenampakan (feature) yang digambarkan tersebut (tabel atribut ).


1.3. Alur Kerja dalam SIG

Hasil yang baik akan diperoleh dengan melakukan pekerjaan secara sistematis, tidak
terkecuali dalam proses SIG. Di bawah ini diberikan diberikan gambaran umum tentang
alur kerja dalam SIG dengan menggunakan perangkat lunak ArcInfo dan ArcView.












+2
+1
+3
+4
+1
+2
+2
+1
Modul Praktikum SIG
vi





















































Gambar 1.1. Diagram alur pekerjaan dalam SIG

Per si apan
Pengumpul an dat a
Dat a
Lapangan
Dat a
At r i but
Dat a
Tekst ual
Pet a
Anal og
Pet a Di j i t al
For mat Lai n
Ci t r a
Sat el i t
Di j i t asi Scanni ng Konver si
I nput
Dat a At r i but
I mage
Pr ocessi ng
Conver t
t o Vekt or
On- scr een
Di gi t i zed
Topol ogi
Edi t i ng
Taggi ng
Pr oyeksi /
Tr ansf or masi
Basi s Dat a
Spasi al
Mapj oi n Cl i ppi ng
Anal i si s
Spasi al
Buf f er i ng Over l ay
Quer y
Anal ysi s
Pet a
I nf or masi Bar u
Desai n
Layout
Cet ak
Pet a
Vect or i zed
Modul Praktikum SIG
vii
1.4. Data-data dalam SIG
Setiap aplikasi komputer selalu membutuhkan data guna diproses untuk menghasilkan
informasi yang baru. Dalam aplikasi SIG, jenis data yang bisa diolah meliputi :

a. Peta
Peta merupakan sumber data yang paling penting dalam teknologi SIG. Perlu
diketahui bahwa teknologi SIG bekerja dengan peta untuk menghasilkan peta dengan
informasi yang baru.
Peta dasar merupakan jenis peta yang harus tersedia dalam setiap kegiatan SIG,
sedangkan peta-peta tematik dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Unsur-unsur
yang terdapat pada peta dasar meliputi sungai, jalan, garis pantai serta ibukota
propinsi/kabupaten/kecamatan/kelurahan.
Selanjutnya perlu diperhatikan syarat-syarat peta yang baik, yang bisa digunakan
untuk aplikasi SIG :
Gambar dan informasinya jelas
Sumbernya jelas
Tidak dalam keadaan terlipat
Memiliki koordinat, skala, arah utara dan legenda
Tidak dalam rusak
Ukan hasil fotocopy

b. Data Tabular
Fungsi jenis data ini adalah untuk menambah informasi dari obyek-obyek yang ada di
peta, sesuai dengan temanya. Data ini dapat diperoleh dari instansi-instansi terkait
seperti BPS dan BPN, serta dari laporan-laporan hasil penelitian sebelumnya.

c. Data Lapangan
Setiap penelitian yang berkaitan dengan sumberdaya alam hampir selalu disertai
dengan kegiatan survei lapang. Data hasil survei tersebut juga merupakan masukkan
yang penting dalam aplikasi SIG. Data lapangan tersebut bisa berupa hasil
pengamatan langsung atau pengambilan sampel di beberapa titik. Masukan data
lapangan ini bisa data vektor (titik atau garis) yang memiliki koordinat (diambil dengan
GPS/Global Positionning System) atau data atribut berikut informasinya.

MODUL 1, Pengenalan ArcView
Modul Praktikum SIG 1
PENGENALAN ARCVIEW



Software ArcView adalah tool yang berbasis obyek dan mudah digunakan serta
memungkinkan kita untuk melakukan organisasi, me-maintain, menggambarkan dan
menganalisis peta dan informasi spasial dari setiap obyek dalam satu proyek. ArcView
juga mempunyai kemampuan untuk melakukan query (pelacakan data) dan analisis
spasial. Dengan ArcView, kita dapat dengan cepat merubah simbol peta, menambah
gambar citra dan grafik, menempatkan tanda arah utara, skala batang dan judul serta
mencetak peta dengan kualitas yang baik. ArcView bekerja dengan data tabular, citra,
text file, data spreadsheet dan grafik.

ArcView sebagai tool berbasis obyek memungkinkan untuk memodifikasi menu-menu
interface (GUI/Graphical User Interface) dengan Object Oriented Programing (program
berbasis obyek) yang ada, guna mendukung suatu aplikasi. Kita dapat pula merubah
icon-icon dan terminologi yang digunakan pada interface, mengotomasi operasi-operasi
atau membuat interface baru untuk melakukan akses ke data tertentu.

Seperti juga ArcInfo, software ArcView memiliki modul-modul aplikasi yang dapat
digunakan untuk melakukan analisis tertentu, yaitu :
Modul Standar, yang merupakan paket ArcView yang dapat digunakan untuk
membangun dan mengelola data spasial dan data atribut.
Modul Spatial Analysis, yang dapat melakukan berbagai analisis spasial seperti yang
dapat dilakukan pada ArcInfo.
Modul Network, yang dipakai untuk melakukan analisis data jaringan.
Modul 3D Analysis, yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisis data-data
tiga dimensi.
Modul Image Analysis, yang digunakan untuk melakukan display dan analisis-analisis
standar terhadap data-data citra satelit.

ArcView juga memiliki fasilitas security yang sama dengan ArcInfo, yaitu dengan
menggunakan key-log dan license. J ika pada ArcInfo dibutuhkan RAM minimal 16 MB,
maka untuk ArcView disarankan di-install pada komputer dengan RAM minimal 24 MB,
agar semua proses dapat dilakukan dengan cepat dan baik. ArcView dapat berjalan pada
platform PC (Windows 95/98), UNIX dan NT, sedangkan release terakhirnya adalah
ArcView 3.2.

Dengan ArcView, kita dapat melakukan beberapa kegiatan seperti :
Menampilkan data ARC/INFO
Menampilkan data tabular
Mengimpor data tabular dan menggabungkannya dengan data yang sedang
ditampilkan
Menggunakan fasilitas Standard Query Language (SQL) untuk mengambil record-
record suatu basis data untuk kemudian menampilkan petanya.
Menentukan atribut dari suatu feature
Mengelompokkan feature dengan simbol yang berbeda menurut atributnya
Memilih feature berdasarkan atribut tertentu
Menentukan lokasi feature-feature yang sama
Melakukan perhitungan statistik
Membuat grafik sesuai dengan atributnya
Mengatur tata letak peta untuk dicetak
Melakukan ekspor-impor data
MODUL 1, Pengenalan ArcView
Modul Praktikum SIG 2
Membuat suatu aplikasi untuk pengguna lain


DOKUMEN-DOKUMEN PADA ARCVIEW

Project ArcView merupakan kumpulan dari dokumen-dokumen yang saling berhubungan
dan bekerja secara bersama-sama pada satu sesion. Suatu project mengorganisasi dan
menyimpan status dokumennya. Suatu project ArcView disimpan dalam file yang disebut
project file, yang berformat ASCII dan mempunyai ekstension apr, misal
esi_mahakam.apr. ArcView hanya dapat menampilkan satu project dalam satu sesion.

Setiap project terdiri dari beberapa dokumen yang meliputi View, Table, Chart, Layout dan
Script.

View berfungsi menampilkan gambar peta yang dapat berisi beberapa layer
informasi spasial, seperti administrasi, jalan, sungai, kota penggunaan tanah.
Setiap layer tersebut dikenal dengan theme (tema). J adi, view merupakan kumpulan detil
geografi yang logis dengan karakteristik yang sama. Kita dapat mempunyai suatu view
yang bernama Landuse yang mempunyai 4 theme yaitu jalan, sungai, pantai dan
penggunaan tanah. View tampil pada satu windows tersendiri.

Table berfungsi untuk melakukan organisasi data tabular. Table menyimpan
informasi yang menjelaskan setiap feature yang ada pada view, karena keduanya
saling berhubungan (link). Dengan table kita dapat melakukan editing terhadap datanya.

Chart merupakan dokumen ArcView yang dapat menampilkan data tabular yang
ada pada table ke dalam bentuk grafik, seperti grafik batang, area, lingkaran, garis,
kolom dan sebaran titik. Dengan chart kita dapat dengan cepat melakukan organisasi
data tabular ke dalam bentuk grafik.

Layout menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan isi dokumen-dokumen
pada view, table dan chart serta komponen-komponen peta lainnya seperti arah
utara, sekala, legenda dan teks judul, guna menciptakan peta yang siap untuk dicetak.
Sebagai contoh, suatu layout dapat memiliki dua view, satu chart, satu tabel, arah utara,
sekala, legenda dan judul.

Kita dapat menulis script (bahasa program) dengan aplikasi pengembangan bahasa
yang disebut avenue, untuk membuat interface dan perintah otomasi sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan. Dalam hal ini kita membuat suatu aplikasi untuk tujuan tertentu.
MODUL 1, Pengenalan ArcView
Modul Praktikum SIG 3
J ika kita masuk ke program ArcView, maka tampilan pertama adalah sebagai berikut,
dimana terdapat 4 menu utama (File, Project, Windows dan Help), 2 button (save dan
help) serta satu Window Project yang masih kosong dan siap diisi oleh dokumen-
dokumen view, table, chart, layout dan script.

























Selanjutnya, gambaran lengkap tentang struktur tampilan ArcView dapat dilihat pada
gambar di bawah.


















ArcView Window merupakan tempat dimana semua komponen dan dokumen disimpan,
dan melakukan operasinya.

Project Window memuat semua dokumen yang dapat dikelola dan diproses.

Menu Bar
Button Bar
Tool Bar
Status Bar
Project Window
Scale Bar
Position
Document
Window
ArcView
Window
MODUL 1, Pengenalan ArcView
Modul Praktikum SIG 4
Document Window merupakan tempat untuk menampilkan data-data berdasarkan
dokumennya. Document Window untuk View berfungsi menampilkan gambar peta. Kita
dapat menampilkan beberapa document window secara bersamaam.

Menu Bar memuat menu-menu pulldown dari ArcView. Untuk mengakses menu tersebut
dapat digunakan mouse atau dengan mengetik huruf yang sesuai pada keyboard. Menu
bar akan berubah jika document window yang aktif berbeda, artinya setiap dokumen
mempunyai perintah menu bar tersendiri.

Button Bar berisi berbagai tombol untuk mengakses perintah yang sesuai. Sama seperti
menu bar, button bar akan berubah sesuai dengan document window yang aktif.

Tool Bar berisi bermacam fungsi yang dapat dijalankan. J ika mengklik salah satu fungsi,
maka cursor akan berubah sesuai dengan fungsinya. J enis tool bar juga akan berubah
sesuai dengan document window yang aktif.

Status Bar berfungsi untuk :
Keterangan tentang operasi yang dapat dilakukan
Gambaran singkat tentang menu yang dipilih
Gambaran singkat tentang button dan tool bar ketika cursor berada pada iconnya.
Menampilkan hasil pengukuran panjang dan luas
Menampilkan ukuran bentuk yang akan dilakukan pada fungsi Draw

Scale Bar menampilkan perbandingan skala yang sesuai dengan luasan peta yang
ditampilkan. Skala ini akan muncul jika peta yang ditampilkan sudah memiliki unit peta.

Position merupakan petunjuk dari koordinat lokasi pada posisi cursor berada.

MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 5
VIEW
Menampi l kan Dat a Spasi al




Dengan ArcView, kita dapat bekerja dengan data geografi dalam peta-peta interaktif
bernama view. Setiap view menggambarkan suatu daftar isi geografis yang unik, yang
akan memudahkan pengertian dan pengaturan tampilan.


Dokumen View dalam Proyek Arcview
Proyek ArcView/ArcView project adalah kumpulan asosiasi beberapa window yang
dikenal dengan istilah documents, yang bekerja pada lingkup ArcView. Sebuah proyek
ArcView dapat berisi dokumen-dokumen seperti: views, tables (tabel), charts (grafik),
layout, dan script. Dokumen-dokumen ini tersimpan dalam sebuah file (*.apr). Letak
dokumen view sendiri dapat dilihat pada gambar dibawah, pada saat kita mulai membuka
Proyek ArcView. Untuk membuka tampilan view sendiri, kita cukup mengklik dua kali
tombol Views atau mengklik tombol New untuk tampilan view baru, sedangkan untuk
membuka view yang sudah ada dengan mengklik dua kali nama view tersebut atau
menyorot tulisan views dan nama view yang sudah ada, kemudian mengklik tombol
atau tulisan Open.


























ArcView Documents:

Views

Tables

Charts

Layouts

Scripts
MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 6
Apakah View ?
View adalah sebuah jendela obyek interaktif yang dapat menampilkan, menelusuri
(explore), mencari (query) dan menganalisis data geografis juga untuk menghitung
koordinat dalam proyek ArcView. Sebuah view menyatakan data geografi yang
digunakan serta bagaimana menampilkannya, tetapi tak berisi file data geografi itu
sendiri. Selain itu, view menjadi acuan bagi sumber data tersebut. J adi, sifat view adalah
dinamis, sebab menyatakan status akhir suatu sumber data. J ika sumber data berubah,
view yang menggunakan data ini secara otomatis akan berubah. Beberapa view dapat
menggunakan data yang sama. Pemakai yang berlainan bisa membuat view berbeda
dengan data yang sama. Dengan ArcView, dapat dibuat peta yang unik dari data
atributnya untuk setiap aplikasi.


Tema-Tema View
Sebuah view pada dasarnya adalah kumpulan beberapa tema. Suatu tema
menggambarkan feature geografi dari data tertentu. Misalnya view sebuah propinsi, bisa
berisi tema jalan, sungai, penggunaan tanahnya dan lain-lain.


Daftar Isi View
View ditampilkan dalam window. J ika ukuran window diubah, view akan ikut berubah.
Pada bagian atas sebuah tampilan view, terdapat fungsi-fungsi berbentuk icon berikut ini.







Sedangkan di sebelah kiri window view, terdapat daftar isi sebuah view, yang tidak hanya
berisi tema-tema view, tetapi juga mengatur kenampakan tema, perintah penggambaran,
serta apakah suatu tema telah memenuhi keperluan, seperti terlihat pada gambar
dibawah ini.




Menu Bar
Button Bar
Tool Bar
Tema
Nama View
Tampilan
Gambar View
MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 7
BEKERJA DENGAN VIEW DALAM PROYEK

Sebuah proyek dalam ArcView bisa terdiri atas beberapa view.

Melihat View Yang Ada Pada Proyek
Klik icon Views pada window project. Akan terlihat daftar view yang ada pada proyek.


Menampilkan Data Spasial
Klik menu bar View dan pilih Add Theme atau klik button bar add theme, maka akan
muncul kotak dialog yang akan menunjukkan tema apa yang akan dipilih, seperti terlihat
pada gambar-gambar dibawah ini. Langkah yang sama dapat dilakukan untuk
penambahan tema atau gambar baru.


























Add
Theme
MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 8
Aktivasi Gambar
Untuk mengaktifkan atau menampilkan gambar dari sebuah tema, maka cukup dengan
mengklik kotak atau box yang terdapat pada window view di sebelah kiri, yang berisi
daftar tema yang kita inginkan, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
















Aktivasi Tema
Untuk mengaktifkan sebuah tema, maka cukup dengan mengklik nama temanya atau
legenda/keterangan yang terdapat pada sebuah tema, seperti terlihat pada gambar
diatas.


Mengatur Urutan Tema
Urutan tema yang ditampilkan akan mempengaruhi gambar tampilan view yang
dihasilkan. Apabila semua gambar dari tema akan ditampilkan (terlihat), maka urutan
feature dari tema-tema tersebut dari bawah keatas adalah polygon, line dan point. Letak
tema-tema tersebut dapat dipindah tempatnya, sesuai dengan yang diinginkan. Apabila
terdapat kesalahan dalam penempatan tema, maka kemungkinan yang terjadi adalah
sebuah tema tidak akan terlihat gambarnya karena tertutup oleh gambar dari tema yang
lain (contohnya feature line atau point tertutup oleh feature polygon).

Gambar Dan
Tema Aktif
Gambar Aktif
Gambar
Tidak Aktif
MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 9
Mengatur Informasi View
Sebuah view dapat diberi nama sesuai dengan tema yang ditampilkan, atau nama lain
yang merupakan penggambaran dari beberapa tema yang ditampilkan. Untuk memberi
nama dan informasi sebuah view, maka cukup dengan mengklik View pada menu bar
dan pilih properties, maka akan muncul kotak view properties, dimana kita dapat
memberikan informasi sebuah view (nama view, tanggal dibuat, nama pembuat dan juga
satuan jaraknya serta proyeksi dari data spasial yang akan ditampilkan dalam view
tersebut). Untuk merubah proyeksi dari data spasial, cukup mengklik tombol
Projection, maka akan muncul kotak baru yaitu projection properties, dimana dapat
dipilih kategori proyeksinya dan juga tipenya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat urutan-
urutan gambar dibawah ini.





















Catatan :
Map unit harus di isi sesuai satuan unit data spasial yang ditampilkan. J ika sebuah
view belum mempunyai map unit yang sesuai, maka ia tidak dapat menampilkan
skala.
Projection bias digunakan jika data spasial yang ditampilkan belum diproyeksi dan
satuan unit petanya dalam DD (decimal degree). J ika data spasial sudah diproyeksi
(dengan ArcInfo) maka di ArcView tidak perlu dilakukan proses proyeksi, akan tetapi
cukup merubah satuan petanya menjadi meter atau kilometer.


MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 10
Mengatur Simbol Peta
Simbol atau feature dari sebuah tema dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan (baik
tebal, bentuk, warna maupun teksturnya untuk semua feature polygon, line dan point).
Untuk mengaturnya cukup dengan mengklik dua kali pada keterangan atau legenda dari
sebuah tema (polygon, line dan point).














Kemudian akan muncul kotak Legend Editor , dimana terdapat semua keterangan
mengenai data spasial dan aturan-aturan yang hendak ditampilkan. Langkah selanjutnya
adalah dengan mengklik dua kali simbol tersebut, apabila tampilannya akan diperbaiki
(warna, tebal dan bentuk), sehingga muncul kotak Pen Palette , dimana tersedia segala
fasilitas untuk merubah simbol peta tersebut seperti terlihat pada urutan gambar dibawah
ini.
























Gambar yang tampil pada view bisa disesuaikan simbolnya berdasarkan data atributnya.
Untuk hal ini, pada legend editor pilih legend type sebagai unique value, kemudian pilih
value field sesuai dengan nama field yang dinginkan.

Klik
2 Kali
Klik
2 Kali
MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 11
Menambah Teks
Untuk menambah teks pada gambar atau peta, dapat digunakan tombol T , ataupun
tombol label apabila teks yang diinginkan sesuai dengan keterangan yang diberikan pada
label, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.









Apabila ingin menambah teks baru dengan mengklik tombol T , maka kursor dapat
diklik kembali pada lokasi teks yang kita inginkan, sehingga muncul kotak Text
Properties, dimana kita dapat menuliskan teks yang kita inginkan dan juga mengatur
letaknya apakah rata kanan, ditengah atau rata kiri serta spasi dan perputaran sudutnya,
seperti terlihat pada gambar dibawah ini.




Menghapus dan Mengcopy
Apabila terdapat beberapa grafik (teks, point dll), yang memiliki persamaan, maka tidak
perlu mengulang satu persatu grafik tersebut (seperti membuat teks yang ukurannya
sama berulang kali dengan menggunakan fasilitas teks). Dokumen view menyediakan
fasiltas copy dan paste, sehingga hanya diperlukan untuk menselect grafik yang
diinginkan dengan menggunakan tombol anak panah seperti gambar dibawah ini.




Teks Baru Teks Sesuai Label
Untuk Select Grafik
MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 12
Setelah grafik yang diinginkan terselect, maka klik Edit pada menu bar dan pilih perintah
yang diinginkan, yang dapat berupa mengcopy grafik ataupun menghapus grafik.
Langkah yang sama dapat dilakukan untuk mengcopy tema ataupun menghapus tema.



Menggunakan Theme Property
Dari tema-tema yang ditampilkan, maka tema-tema tersebut dapat diberi nama sesuai
dengan yang diinginkan, selain itu tema-tema tersebut juga dapat dianalisis dengan
menggunakan fasilitas Theme Properties. Langkah yang dilakukan adalah dengan
mengklik Theme pada menu bar dan memilih Properties.

Kemudian muncul kotak Theme Properties, dimana kita dapat memberi nama tema yang
kita inginkan dan juga memperlihatkan lokasi directory dimana sumber data diambil.
Selain itu masih terdapat operasi-operasi lain yang dapat dijalankan yang berhubungan
dengan tema yang sedang terselect, seperti query, hotlink, geocoding dan lain-lain.




MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 13
Export Data

File hasil view bisa diekspor ke dalam format lain, seperti :

Aplikasi umum:
Encapsulated PostScript (EPS)
Adobe Illustrator
CGM Binary
CGM Character
CGM Clear Text

Windows
Windows Metafile
Windows Bitmap

Macintosh
PICT

Langkah yang dilakukan adalah dengan mengklik File pada menu bar dan memilih
export, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 14
Menampilkan Format Data Lain
Selain menampilkan format data Arcinfo, ArcView juga dapat menampilkan format data
Autocad (*.dxf), citra satelit dan picture (jpg, bmp dll). Langkah pertama yang harus
dilakukan adalah dengan mengaktifkan modul-modul untuk menampilkan data-data
tersebut dengan mengklik File pada menu bar (dalam proyek .apr) dan memilih
Extensions, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Selanjutnya akan muncul kotak Extensions, dimana kita harus memilih atau mengklik
modul-modulnya, yaitu Cad Reader untuk menampilkan data Autocad, IMAGINE Image
Support untuk menampilkan data Citra Satelit dan JPEG (JFIF) Image Support untuk
menampilkan data picture (jpg, bmp dll) kemudian tekan OK, seperti terlihat pada
gambar dibawah ini.

Tahap selanjutnya adalah dengan mengaktifkan view, dimana data dengan format
Autocad ataupun citra satelit mapun picture akan dipanggil. Kemudian langkah yang
sama dilakukan seperti dalam penampilan data spasial atau penambahan tema, seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.


























Kemudian akan muncul kotak dialog Add Theme dimana dapat dipilih Data Source Types
nya adalah Feature Data Source, sehingga terlihat file-file Autocad yang berextensions
dxf, seperti terlihat pada gambar berikut.
Add
Theme
MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 15



Apabila ingin menampilkan data citra satelit ataupun picture, langkah yang dilakukan
cukup dengan merubah Data Source Types nya menjadi Image Data Source, sehingga
data dalam bentuk citra satelit ataupun picture akan terlihat, seperti terlihat pada gambar-
gambar berikut.



MODUL 2, Operasi View pada ArcView
Modul Praktikum SIG 16
Gambar-gambar dibawah ini adalah merupakan contoh data Autocad dan picture yang
diaktifkan dalam sebuah view.




MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 17
Digitasi dengan ArcView




Digitasi merupakan proses convert obyek-obyek pada peta kertas menjadi format digital.
Ketika anda mendijitasi suatu peta, anda menggunakan tablet dijitasi yang dihubungkan
dengan komputer untuk melacak obyek-obyek yang akan didijitasi. Koordinat x,y dari
obyek-obyek tersebut secara otomatis direkam dan disimpan sebagai data spasial dijital.

Dengan mendijitasi data,anda akan memperoleh obyek-obyek dari berbagai peta kertas
ke dalam ArcView. Anda dapat menambah tema baru ke dalam pea yang ada, atau
membuat teme-tema baru pada suatu daerah yang belum memiliki data dijital. Anda juga
dapat menggunakan meja dijitasi untuk melakukan editing terhadap tema-tema yang ada.

Sebelum memulai digitasi, perlua diperhatikan tahapan persiapan yang meliputi hal-hal
sebagai berikut :
Peta yang akan dipakai harus dapat dipercaya, up-to-date, kondisinya rata, tidak
sobek dan tidak terlipat.
Beri tanda pada titik-titik posisi yang akan digunakan sebagai titik kontrol, yang
nantinya akan digunakan untuk meregistrasi peta ke koordinat sesungguhnya. J ika
peta yang akan didijitasi tidak mempunyai koordinat, kita tetap dapat melakkan dijitasi
akan tetapi tidak dapat melakukan registrasi.
Tempatkan peta pada meja dijitasi dengan menggunakan perekat plastik. Posisi peta
boleh tidak sejajar, karena ArcView akan melakukan penyesuaian setelah proses
registrasi.

Tahapan-tahapan yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk kegiatan dijitasi akan
dijelaskan pada bagian berikut.

I. REGISTRASI KOORDINAT
Sebelum kita dapat melakukan digitasi dengan benar, harus dilakukan dahulu proses
registrasi koordinat. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan koordinat peta pada meja
dijitasi dengan koordinat bumi. Hasil registrasi yang baik akan memberikan tingkat akurasi
dijitasi yang baik pula. Di bawah ini adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam
melakukan registrasi.

Memanggil Ekstension Dijitasi.
Aktifkan Window Project
Dari menu File, pilih Extensions
Pada dialog Extensions, klik check box
yang berada di sebelah kiri ekstension
Digitizer
Tekan OK







Menyiapkan Window View
Buka window View
MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 18
Tentukan jenis proyeksi view sesuai dengan proyeksi peta yang ada pada peta kertas.
Tahapan : klik menu View klik Properties klik Projection tentukan jenis proyeksi
peta
Tentukan unit peta


ArcView secara otomatis menyimpan menyimpan koordinat hasil dijitasi dalam Decimal
Degree (DD) dan menampilkannnya pada view sesuai dengan jenis proyeksi yang telah
ditentukan. Hal ini berarti bahwa kita dapat melakukan registrasi data spasial yang baru
tersebut ke dalam tema-tema yang koordinatnya dalam DD. Kita dapat menambah tema
baru jika proyeksi antara peta kertas dan gambar peta pada view sudah sama.

Registrasi
Dari menu View, pilih Digitizer Setup. J ika dalam menu tersebut tidak terdapat pilihan
Digitizer Setup, berarti ekstension Digitizer belum diaktifkan.
Muncul dialog Digitizer Setup


Tentukan batas kesalahan yang dinginkan dengan memasukkan angka pada field
Error Limit. Nilai yang disarankan adalah 0,004, sedangkan nilai kesalahan terbesar
yang diijinkan adalah 0,008.
Tentukan unit dari koordinat bumi yang akan dijadikan sebagai titik kontrol, dalam
satuan DD atau unti yang sesuai dengan view. Hal ini bisa dilakukan apabila view
yang ada sudah diproyeksi.
Aktifkan icon digitizer.
Lakukan dijitasi terhadap minimal 4 titik kontrol yang telah ditentukan
Ketikan nilai koordinat x,y untuk setiap titik tersebut.
Kita dapat juga menentukan titik kontrol pada view dengan menggunakan mouse.
Tanda bintang yang ada di sebelah kiri nilai koordinat menandakan titik kontrol telah
dimasukkan dan nilai koordinatnya diketahui.
MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 19
Setelah selesai, ArcView akan menampilkan nilai kesalahan (RMS error) untuk setiap
titik dan keseluruhan (calculated Error).
Bandingkan nilai RMS Error yang dihasilkan dengan batas kesalahan yang dinginkan.
Nilai RMS error harus lebih atau sama dengan nilai limit yang telah diberikan.
J ika nilai error tersebut lebih besar, registrasi harus diulang dan bila perlu limit nilai
errornya diperbesar, akan jangan melebihi 0,008.
J ika sudah sesuai dengan yang diharapkan, lakukan registrasi dengan meng-klik
tombol Register. Akan tetapi, sebelum itu bisa menyimpan nilai titik koordinat tersebut
ke dalam suatu file (klik tombol Save), sehingga dapat digunakan lagi untuk peta
dengan tea lain yang menggunakan titik kontrol yang sama.

Registrasi dengan Titik Kontrol yang sudah tersedia
J ika kita telah mempunyai file titik kontrol dari ARC/INFO (tic file) dalam format INFO atau
Dbase, atau jika kita teah menyimpan file hasil registrasi sebelumnya, kita dapat
menggunakannya untuk melakukan registrasi terhadap tema lainnya.
Panggil dialog Digitizer Setup
Tentukan batas kesalahan yang dinginkan
J ika view sudah terproyeksi, tentukan unit koordinat x,y sesuai dengan file
sebelumnya
Tekan tombol Load

Tentukan tipe file yang tersedia
Pilih file yang akan digunakan
Tekan OK
Nilai koordinat akan muncul pada dialog Digitizer Setup
Pilih record pertama lalu yang diikuti dengan mengklik pada icon Digitizer Puck,
kemudian lakukan dijitasi titik kontrol pertama pada meja dijitasi
Lakukan hal yang sama untuk titik kontrol lainnya
Bandingkan nilai error limit dengan nilai RMS Error yang muncul.
J ika benar, klik Register

Agar diperoleh tingkat akurasi yang baik pada saat dijitasi, disarankan untuk meregistrasi
pada saat akan memulai sesion dijitasi, yang berguna untuk merektifikasi segala
permasalahan pergeseran peta dengan meja dijitasi.

Setelah proses registrasi berlangsung dengan sukses, kita dapat memulai untuk
melakukan dijitasi feature-feature dengan ArcView. J ika ingin mendijitasi feature ke dalam
tema baru, pilih New Theme pada menu View untuk membuat tema baru tersebut. J ika
akan mengedit theme yang ada, aktifkan theme tersebut dan pilih Start Editing pada
menu Theme. J ika hanya ingin menambah gambar ke dalam view tanpa membuat theme,
langsung lakukan dijitasi.

MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 20

II. FUNGSI MOUSE DIGITIZER
Dalam melakukan digitasi, kadang-kadang kita ingin menggunakan mouse digitizer
sebagai puck (mode absolut) atau mouse (mode relatif). ArcView memberikan fasilitas
untuk melakukan pergantian fungsi antara puck dan mouse, yaitu :
Menggunakan tombol F2 pada keyboard
Dari menu View, pilih Digitizer as Puck atau Digitizer as Mouse.

Selama proses dijitasi, kadangkala kita harus melakukan zoom pada daerah yang akan
didijitasi. Untuk melakukan hal ini, perhatikan langkah-langkah berikut :
Tekan F2 untuk agar digitizer berfungsi sebagai mouse
Klik icon Zoom In
Tekan F2 untuk merubah digitizer menjadi mode absolut
Letak puck digitizer pada sudut kiri bawah daerah yang yang akan diperbesar, klik
pada tombol yang telah disetting sebagai left mouse click
Pindahkan puck pada arah ujung diagonal (kanan atas) dan klik lagi.
Tekan F2 untuk menjadikan mode relatif


III. DIJITASI FEATURE TITIK
Titik menggambarkan lokasi yang diskret seperti sumur, kota, toko dan tiang telepon.
Tahapan untuk melakukan dijitasi unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut :
Buka atau buat view yang akan ditambahkan tema baru
Dari menu View, pilih New Theme, sehingga muncul dialog seperti di bawah ini

Pilih tipe feature titik, kemudian OK.
Selanjutnya akan muncul dialog lain yang meminta anda untuk memasukkan nama file
yang akan dibuat. Tema baru ini disimpan dalam format ArcView shapefile. Yang
memiliki ekstension shp, misal toko.shp. Ketikan nama file di folder yang dinginkan
kemudian tekan OK.
Sekarang kita dapat menambah beberapa titik yang akan ditambahkan pada tema
yang bersangkutan.
Klik icon tool Draw dengan option titik .
Tambahkan titik pada teme dengan mengklik tombol mouse sebelah kiri pada view
yang bersangkutan.
MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 21
J ika proses penambahan titik sudah selesai, pilih Stop Editing dari menu Theme. Pilih
Yes jika anda ditanya apakah ingin menyimpan file tersebut.

Selanjutnya kita dapat memasukkan data atribut untuk setiap titik yang telah kita buat,
dengan tahapan sebagai berikut :
Pastikan bahwa tema yang aktif dalam keadaan siap diedit, yang diketahui dari
themes check box yang dikelilingi oleh garis putus-putus.
Buka tabel dengan mengklik icon Open Table .
Dari menu Edit, pilih Add Field. Pada dialog Field Definition masukkan nama field, pilih
tipe field dan lebar field. Klik OK.


Sekarang anda dapat memasukan nilai kedalam field yang bersangkutan. Aktifkan
view terlebih dahulu, kemudian pilih salah satu titik. J ika window tabel diaktifkan,
maka akan tampak bahwa ada satu record yang berubah warnanya menjadi kuning.
Ini menandakan bahwa antara data spasial dan data atribut linked.


J adi, titik yang terpilih ditunjukan oleh record yang berwarna kuning.
Dalam kondisi tabel yang aktif, aktifkan icon tool Edit agar kita dapat mengisi nilai
pada field yang bersangkutan dengan mengetik nilainya.
Lakukan hal yang sama untuk field yang lain, dengan mengklik pada titik yang diikuti
dengan pengisian data.


IV. DIGITASI FEATURE GARIS
Sebelum memulai dijitasi unsur garis, harus ditentukan dahulu snap tolerance agar, garis-
garis yang harus bertemu akan bersampung dengan baik. Dengan menentukan nilai
toleransi snap, maka ujung-ujung antar garis dapat bersambungan jika berada dalam
jarak yang lebih kecil dari nilai yang diberikan.

Tahapan untuk menentukan nilai toleransi snap adalah sebagai berikut :
Aktifkan tema feature garis yang bersangkutan
Buka Theme Properties
MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 22
Pada dialog Theme Properties klik icon Editing
Pada panel Snapping, klik kotak General dan ketikan nilai toleransinya pada kotak
Tolerance
Klik OK


Selanjutnya, proses snaping dapat ditentukan sesuai keinginan pengguna yang pilihannya
adalah sebagai berikut :
General snapping
Klik tombol mouse sebelah kanan sehingga muncul popup menu, kemudian pilih
Enable General Snapping
Klik icon Snap dan pilih General Snap
Pada view, buat lingkaran yang menggambarkan jarak toleransi. Nilai radius
lingkaran yang merupakan nilai toleransi dapat dilihat pada Status Bar
Interactive snapping
Klik tombol mouse sebelah kanan sehingga muncul popup menu, kemudian pilih
Enable Interactive Snapping
Klik icon Snap dan pilih Interactive Snap
Pada view, buat lingkaran yang menggambarkan jarak toleransi. Nilai radius
lingkaran yang merupakan nilai toleransi dapat dilihat pada Status Bar
J ika ingin mengetik nilai toleransi, gunakan Theme Properties

Selanjutnya kegiatan dijitasi unsur garis dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
:
Buka atau buat view yang akan ditambahkan tema.
Dari menu View, pilih New Theme, kemudian pilih tipe feature garis, kemudian OK.
Selanjutnya akan muncul dialog yang meminta anda untuk memasukkan nama file
yang akan dibuat. Ketikan nama file di folder yang dinginkan kemudian tekan OK.
Sekarang kita dapat menambah garis yang akan ditambahkan pada tema yang
bersangkutan.
Klik icon tool Draw dengan option Line .
Mulailah melakukan dijitasi pada garis yang ada, klik setiap vertex di sepanjang garis,
kemudian lakukan double-click pada vertex terakhir.

J ika snapping telah diset sebagai interactive snapping, maka pada saat menambahkan
garis dapat dimunculkan pilihan snapping dengan mengklik dan menahan tombol mouse
sebelah kanan. Pilhan snapping tersebut adalah :
Snap to Vertex : snap vertex ke vertex terdekat pada garis yang telah ada.
Snap to Boundary : snap vertex ke segment garis terdekat.
MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 23
Snap to Endpoint : snap vertex ke ujung garis terdekat.
Snap to Intersection : snap vertex ke node terdekat yang dibentuk dari hasil
pertemuan dua garis atau lebih, atau titik interseksi.

Selain fasilitas snapping, ArcView juga memiliki fasilitas intersection yaitu untuk membuat
titik perpotongan jika dua garis saling bersilangan. Anggap bahwa pada View sudah
terdapat garis dan anda ingin menambah garis baru yang akan memotong garis tersebut.
Selanjutnya :
- aktifkan icon Line Split
- Tambahkan garis baru dengan cara biasa. Setelah selesai, maka garis yang lama dan
yang baru akan terpotong di titik perpotongannya. Hal ini juga berpenggaruh terhadap
tabel artributnya.
- Buka tabel artribut, maka akan terlihat jumlah record yang ada akan sesuai dengan
jumlah segmen garis pada theme.

Fasilitas lain yang harus diperhatikan adalah penggabungan beberapa segmen garis
menjadi satu segmen garis.
- Aktifkan icon Pointer
- Pilih garis-garis yang akan digabungkan, minimal 2 garis.
- Dari menu Edit, pilih Union Features maka garis-garis tersebut akan tersambung.


Data Artribut.
Seperti pada feature titik, penjelasan tentang penambahan & pengisian artribut di sini
adalah sama, kecuali untuk data panjang garis. ArcView dapat secara otomatis
menghitung panjang garis.
- Buka tabel artribut.
- Dari menu Edit, pilih start Editing
- Tambahkan field baru yang tipenya numerik, misal Length.
- Pada tabel, klik field Length untuk mengaktifkannya.
- Klik tombol Calculate untuk menampilkan dialog Field Calculator.
- Pada kotak ekspresi yang ditandai oleh [Length]=, ketikan
[Shape].ReturnLength
- Klik OK, kemudian pada tabel akan terlihat panjang setiap garis.

Perlu di ketahui bahwa data panjang yang terhitung mempunyai satuan yang sama
dengan satuan unit peta yang telah ditentukan pada View Propeties.


MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 24
V. DIGITASI FEATURE POLIGON
Sebelum memulai dijitasi, pertama-tama harus ditentukan snapping environment seperti
pada saat dijitasi unsur garis. Hal ini penting agar diantara poligon-poligon yang
bersebelahan tidak terjadi blank poligon. J uga agar poligon benar-benar tertutup.

Setelah anda menentukan parameter snapping, sekarang bisa dimulai kegiatan dijitasi
unsur poligon.
- Buka atau buat View yang akan ditambahkan data poligon
- Dari menu View, pilih New Theme
- Pada kotak dialog, pilih poligon sebagai tipe feature. OK.
- Masukkan nama shapefile di directori yang sudah disediakan
- Theme poligon yang masih kosong ini tampil pada View, dan siap diisi poligon.

Pada saat dijitasi, pilihan snapping seperti pada dijitasi garis masih dapat digunakan.
Selanjutnya, jenis-jenis dan bentuk poligon yang dapat dibuat dengan ArcView adalah
sebagai berikut:

1. Poligon dengan bentuk sembarang dapat dibuat dengan menggunakan icon tool
Poligon
Klik pada tempat dimana ingin dimulai
Klik pada setiap vertex yang merupakan batas poligon
Lakukan double klik pada vertex terakhir untuk menutup poligon

2. Untuk membuat poligon lingkaran, gunakan tool Circle
Letakkan kursor pada pusat lingkaran
Lakukan drag (bisa kesegala arah) untuk membuat panjang radius lingkaran
Lepaskan tombol mouse untuk mengakhirinya

3. Untuk membuat kotak gunakan tool Rectangle
Tempatkan cursor pada salah satu pojok dari kotak yang akan dibuat
Gerakkan mouse (drag) sampai menunjukan besarnya kotak
Lepaskan tombol mouse untuk mengakhirinya

4. Untuk membuat poligon yang bersebelahan dengan poligon lain, gunakan tool
AutoComplete . Dalam hal ini kita tidak perlu menggambarkan lagi garis batas
poligon yang telah ada. J adi prosesnya seperti membuat garis saja. Pada ujung-ujung
garis yang berbatasan dengan poligon lain, kita boleh melakukan overshoot.
Setelah selesai, secara otomatis ArcView akan menghapus kelebihan garis tersebut
dan membentuk poligon baru.

5. Tool Poligon Split dapat digunakan untuk memotong satu poligon yang ada menjadi
dua poligon baru atau lebih.
Pilih tool
Buat garis yang memotong poligon yang dimaksud. Garis tersebut boleh melebihi
(overshoot) poligon.
Terbentuk dua poligon baru


MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 25


6. Penggabungan beberapa poligon yang bersebelahan dapat dilakukan dengan
mudah pada ArcView
Aktifkan tool Pointer
Pilih poligon-poligon yang akan digabungkan
Dari menu Edit, pilih Union Feature

7. Pembuatan poligon donat dapat dilakukan dengan cara:
Buat poligon baru yang lebih kecil yang berada didalam poligon yang sudah ada.
Bentuknya bisa sembarang , lingkaran atau kotak
Gunakan tool Pointer untuk memilih kedua poligon yang terbentuk
Dari menu Edit, pilih Combine Feature

8. J ika terdapat beberapa poligon yang saling overlap, ArcView dapat secara otomatis
menghapus salah satu poligon yang saling bertindihan, yaitu terhadap dua poligon.
Buat poligon baru yang batasnya melebihi poligon yang telah ada
Aktifkan tool Pointer untuk memilih kedua poligon yang saling overlap
Dari menu Edit, pilih Subtract Features

Hal ini akan menghapus sebagai poligon bagian bawah yang bertindihan dengan
poligon diatasnya. J ika ingin menghapus sebagian poligon bagian atas yang
bertindihan dengan poligon dibawahnya, tekan Shift pada saat memilih Subtract
Feature.


9. ArcView dapat secara otomatis membuat poligon baru yang berasal dari dua poligon
yang saling overlap.
MODUL 3, Dijitasi dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 26
Pilih dua poligon yang saling overlap
Dari menu Edit, pilih Intersect Feature.

Data Atribut Feature Poligon
Pada saat membuat poligon baru, ArcView secara otomatis membuat tabel artributnya.
J adi setiap poligon diwakili oleh satu record. Operasi tentang penambahan dan pengisian
data artribut sama seperti pada feature titik dan garis.
Khusus untuk perhitungan luas dan keliling poligon, perhatikan tahapan berikut:
- Buka atau aktifkan tabel atribut dari tema poligon yang dimaksud
- Pilih Start Editing dari menu Edit
- Tambahkan field Area dan Perimeter
- Tampilkan dialog Field Calculator dengan mengklik icon Calculate
- Pada kotak ekpresi yang ditandai oleh [Area]=, ketik
[Shape].ReturnArea
lalu OK
- Selanjutnya untuk menghitung keliling poligon, pada kotak ekpresi yang ditandai oleh
[Perimeter]=, ketik
[Shape].ReturnPerimeter
dan OK

Nilai Area dan Perimeter yang dihitung oleh ArcView mempunyai satuan yang sama
dengan satuan peta yang telah ditentukan pada View property.


MODUL 4, Dijitasi on-screen dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 27
Digitasi on Screen
Dengan Ar cVi ew


Ada tiga feature yang dapat dibentuk dari digitasi melalui layar. Diantaranya :
1. Membuat titik (point).
2. Membuat garis (line).
3. Membuat area (polygon).

1.1. Membuat titik (point).
J ika data yang dimasukan berupa feature yang sangat kecil yang tidak dapat diasumsikan
sebagai garis atau area maka harus menggunakan Arc View point theme (tema yang
berupa titik). Titik dapat menggambarkan lokasi seperti kota, toko, atau desa.

1.1.1. Buka view yang akan ditambahkan tema baru, jika belum terbuka maka buatlah
view baru (new view).
1.1.2. Dari view menu, pilih New Theme. Kotak dialog muncul pilih Point sebagai jenis
feature dan tekan Ok.


1.1.3. Kotak dialog muncul, selanjutnya nama dan lokasi dari Shapefile baru akan
diletakkan pada Directory Arc View (tema baru yang dibuat selalu diletakkan pada
Arc View Shapefile Format). Kemudian tekan Ok. Tema baru yang kosong sudah
terletak pada view, sekarang dapat ditambahkan titik (point).





















MODUL 4, Dijitasi on-screen dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 28

1.1.4. Klik Drawing Tool Palette ??? dan kemudian klik Point Tool . Titik (Point)
sudah dapat diletakan pada tampilan dengan cara menekan Mause sebelah kiri.
1.1.5. Ketika sudah selesai menambah titik (point) pilih Stop Editing dari Theme menu.
Pilih Yes pada saat menjawab apakah Anda ingin menyimpan perubahan.


















1.2. Menambahkan atribut pada titik (point feature).

1.2.1. Dari Theme menu, pilih Start Editing (kecuali tema sedang dalam pengeditan, hal
ini dapat terlihat pada Themes Check Box dikelilingi oleh garis terputus.





1.2.2. Klik Open Theme Table . Tabel atribut dari tema yang akan di edit akan
muncul.
1.2.3. Dari Edit menu, pilih Add Field. Pada Field Definition Dialog katik field baru, pilih
Filed Type, dan masukkan Field Widh.





















MODUL 4, Dijitasi on-screen dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 29
1.2.4. Klik Ok. Field baru telah takpil pada tabel atribut.











1.2.5. Penulisan field dapat mulai dilakukan pada setiap titik. Tetapi pertama kali harus
mengaktifkan View dan menggunakan Pointer tool untuk memilih titik (point
yang akan ditambahkan atributnya.
1.2.6. Aktifkan tabel. Rekaman dari titik terpilih akan berwarna terang. Maka dengan
mudah mendapatkan rekaman mana dalam tabel Anda yang merepresentasikan
titik (point) tersebut pada tampilan (View).

Dengan Edit Tool , klik dalam Type field untuk rekaman tersebut. Ketikkan
atribut yang akan ditambahkan.

1.3. Mengatur titik (Point Features)

1.3.1. Dari Theme menu, pilih Start Editing (kecuali tema yang sedang dalam
pengeditan).
1.3.2. Gunakan Pointer tool , untuk memilih titik (point) yang akan dihapus atau
dipindahkan. Untuk memilih lebih dari satu point maka tekan Shift key dan klik
pada titik-titik tersebut (points). Pilihan tersebut akan muncul pada titik-titik yang
terpilih.
1.3.3. J ika Anda ingin menghapus titik (point) yang terpilih, tekan Delete key pada
keyboard titik tersebut dan atribut yang berhubungan dengan tabel akan hilang
secara otomatis. Untuk menggerakan titik (point) yang terpilih, klik kemudian geser
ke lokasi yang baru.
1.3.4. J ika titik (point) terhapus secara tidak sengaja, pilih Undo Edit dari Edit menu.
1.3.5. J ika pekerjaan telah selesai, pilih Stop Editing dari Theme menu. Pilih Yes jika
Anda akan menyimpannya.


2.1. Membuat tema garis (Line Theme).
J ika data yang ingin dimasukan seperti jalan, sungai, atau jalur pipa maka dapat
dikategorikan sebagai garis (line) dalam ArcView.

2.1.1. Buka view yang akan ditambahkan tema baru, jika belum terbuka maka buatlah
view baru (new view).
2.1.2. Dari view menu, pilih New Theme. Kotak dialog muncul pilih Point sebagai jenis
feature dan tekan Ok.
2.1.3. Kotak dialog muncul, selanjutnya nama dan lokasi dari Shapefile baru akan
diletakkan pada Directory ArcView (tema baru yang dibuat selalu diletakkan pada
ArcView Shapefile Format). Kemudian tekan Ok. Tema baru yang kosong sudah
terletak pada view, sekarang dapat ditambahkan garis (line).





MODUL 4, Dijitasi on-screen dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 30














2.2. Mengatur Snapping secara umum dengan mengetik toleransi.

2.2.1. Aktifkan tema.
2.2.2. Klik tombol Theme Properties.
2.2.3. Kotak dialog muncul, klik icon Editing pada Themes Editing Properties. Pada
panel Snapping, klik General Check Box untuk mengaktifkan Snapping. Ketik nilai
toleransi kemudian tekan Ok.















2.3. Mengatur Snapping dengan menggunakan mouse.

2.3.1. Pada tampilan (view), tekan tombol mouse sebelah kanan dan pilih Enable
General Snapping.
2.3.2. Klik Snap tool palette dan pada List tools klik General Snap Tool .
Pada tampilan (view), klik dan geser lingkaran yang menunjukan jarak toleransi.
Radius dari lingkaran tersebut akan ditampilkan dalam bentuk status bar. Nilai
radius ini akan menjadi General Snap Tolerance.

2.4. Membuat garis (line).

2.4.1. Klik Drawing Tool Palette , kemudian klik line tool .
2.4.2. Klik dimana garis akan dimulai dan double klik untuk mengakhiri garis tersebut.

3..1. Membuat Tema Area (Polygon Theme)

3.1.1. Buka view yang akan ditambahkan tema baru, jika belum terbuka maka buatlah
view baru (new view).


MODUL 4, Dijitasi on-screen dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 31
3.1.2. Dari view menu, pilih New Theme. Kotak dialog muncul pilih Point sebagai jenis
feature dan tekan Ok.
3.1.3. Kotak dialog muncul, selanjutnya nama dan lokasi dari Shapefile baru akan
diletakkan pada Directory ArcView (tema baru yang dibuat selalu diletakkan pada
ArcView Shapefile Format). Kemudian tekan Ok. Tema baru yang kosong sudah
terletak pada view, sekarang dapat ditambahkan area (polygon).

3.2. Membuat Area (Polygon)

3.2.1. Klik Drawing Palette Tool , dan kemudian klik Auto Complete Tool.
3.2.2. Gambar garis yang diawali dan diakhiri dengan batas Polygon yang sudah ada,
termasuk area dimana Polygon baru dibentuk. Untuk menggambar garis, klik
dimana garis akan dimulai, klik setiap vertex sepanjang garis kemudian double klik
untuk mengakhiri vertex. Setelah selesai menggambar garis, ArcView secara
otomatis membentuk polygon baru.














3.3. Memasukkan data atribut poligon
Ketika anda membuat poligon baru, maka secara otomatis atribut akan terbentuk pada
theme ini. J ika menghendaki penambahan field pada tabel atribut ma
3.3.1. Buka Attribute Table dari Theme Yang akan dihitung area ataupun kelilingnya.
3.3.2. Dari Edit menu, pilih Start Editing
3.3.3. Tambahkan Numeric field jika angka atau String jika karakter pada tabel.
Kemudian pada tabel, klik nama dari field untuk memilihnya.
3.3.4. Anda sudah dapat mengisi atribut baru pada tabel tersebut.


MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 32
TABLE
Atribut Data Spasial



Dengan ArcView, kita dapat bekerja dengan data geografi dalam peta-peta interaktif
bernama view. Setiap view menggambarkan suatu daftar isi geografis yang unik, yang
akan memudahkan pengertian dan pengaturan tampilan.


DOKUMEN-DOKUMEN DALAM PROYEK ARCVIEW
Proyek ArcView/ArcView project adalah kumpulan asosiasi beberapa window yang
dikenal dengan istilah documents, yang bekerja pada lingkup ArcView. Sebuah project
ArcView dapat berisi dokumen-dokumen (documents) seperti: views, tables (tabel),
charts (grafik), layout, dan script. Dokumen-dokumen ini tersimpan dalam sebuah file
(*.apr). Letak dokumen table dapat dilihat pada gambar dibawah.






















Komponen tabel dalam view

Tabel ditampilkan dalam view window seperti gambar dibawah ini .











ArcView Documents:

Views

Tables

Charts

Layouts

Scripts
Menu Bar
Button Bar
Tool Bar
MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 33
Pada Bab ini akan dibahas/dipelajari :

Bekerja dengan sumber data tabel
Menggunakan tema atribut tabel
Menambahkan data tabular
Membuat tabel
Menambah field
Menambah dan menghapus record
Mengedit record
Menghitung nilai field
Mengurutkan record
Menampilkan, menyusun dan mengubah ukuran kolom
Merangkum tabel
Menggabungkan tabel




APAKAH TABEL ?

Tabel adalah sumber data yang dapat mengakses data tabular dan dapat bekerja secara
spasial. Data ini dapat tampilkan, dicari dan dianalisis, yaitu dengan menyoroti record
record pada tabel sehingga feature geografi yang sedang aktif akan ditandai, demikian
juga sebaliknya. Tabel dapat ditampilkan pada sebuah view untuk menyatakan data
geografis sebuah peta. Selain itu tabel dapat dibuat menjadi data grafik untuk
menyatakan trend, pola dan distribusi.


SUMBER DATA UNTUK TABEL

Tabel atribut data spasial
Sumber data spasial, seperti coverage ARCINFO mempunyai tabeltabel atribut yang
berisi informasi deskriptif mengenai isi feature geografis pada sebuah peta. J ika anda
menggunakan sebuah view berisi tema yang menyatakan data spasial tersebut, tabel
atribut dapat dibuka juga, karena Arcview secara otomatis mengatur hubungan
antara tema dan tabeltabel atributnya, sehingga tak perlu memasukannya kedalam
Arcview secara terpisah.

DBASE, INFO dan filefile teks terpisah
Sumber data untuk tabel berupa dBASE, INFO maupun filefile teks yang dipisahkan
oleh tanda tabulasi dan koma.

Basis data SQL (Structured Query Language)
Di Arcview, anda bisa berhubungan dengan basis data seperti Oracle atau Sybase
dan menjalankan SQL untuk mencaricari record sebagai sebuah tabel. (Arcview
hanya menyimpan definisi query SQL bukan recordrecord).


MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 34
MENGGUNAKAN ATRIBUT TABEL

Gambar icon berikut ini dapat digunakan untuk menampilkan data tabel atribut suatu tema
dari sebuah view yang aktif.

Membuka tabel atribut tema yang aktif


Menampilkan record atribut tema aktif untuk memberi label featurefeature tema

Memberi label pada feature dengan nilai record pada tabel atributnya

Memberi simbol pada feature tema berdasarkan nilai-nilai grid


Menggabungkan suatu suatu tabel pada tabel yang telah ada


Disajikan sebagai sumber data tema
J ika tabel menggunakan koordinat x,y atau nama-nama jalan, data ini dapat
ditampilkan pada view secara langsung sebagai suatu event (kejadian).


Table Properties
Kotak dialog table properties adalah pengendali tampilan tabel pada Arcview. Di
table properties ini anda dapat menetapkan field-field yang tampak pada tabel,
atau menggantinya dengan nama yang mudah dibaca dan dimengerti.

















MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 35
Menambah Data Tabular
Beberapa basis data (INFO, dBASE III, dan IV maupun file teks) dapat ditambahkan pada
tabel Arcview dengan cara sebagai berikut :
1. Buka sebuah project atau aktifkan window untuk project terakhir.
2. Dari menu utama project, pilih add table .
3. Dari daftar tipe file, pilih INFO, dBASE atau file teks
4. Arahkan pada direktori yang berisi file yang akan ditambahkan.
5. Lakukan klik ganda pada file tersebut, atau pilh file itu lalu klik pada OK. ArcView akan
membuat sebuah tabel yang dinamai setelah file dipilih.


Melihat tabel yang ada pada project
Klik pada icon tables didalam windows project. Tabel pada project tersebut akan
ditampilkan.


Membuka sebuah tabel
Kilk ganda pada nama tabel dalam daftar pada window project, atau pilih nama tabel, lalu
kilk tombol open.
Caranya adalah :
1. Membuka view berisi tema.
2. Kilk pada tema untuk mengaktifkannya.
3. Pilih tabel dari menu tema atau kilk tombol open theme table didalam tombol view.


Menambah tabel kedalam project
Gunakan add Table dalam menu project untuk membuka dBASE, INFO atau file teks
sebagai suatu tabel dalam project.


Menghubungkan basisdata untuk membuat tabel
Gunakan penghubung SQL, pada menu project.


Membuat tabel baru
Pilih icon table, klik tombol new di bagian atas window project. Kemudian masukan
sebuah nama dan lokasi file dBASE yang akan dibuat. ArcView akan membuat tabel baru
yang namanya akan muncul pada daftar tabel pada project. Nama tabel-tabel tersebut
berurutan sebagai berikut : table1, table2 dan seterusnya.


Mengedit tabel
Pilih start editing pada menu tabel. J ika anda punya akses mengisi sumber data, anda
bisa melakukan editing (menambah, menghapus atau mengedit) nilai-nilai pada tabel.


Menutup tabel
Dari menu file, pilih close atau kilk kontrol close pada window tabel. (tergantung pada
GUI yang digunakan).

MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 36
Mengubah nama tabel
Klik satu kali tabel dalam window project dan pilih rename dari menu project. Nama tabel
merupakan properti yang dapat diedit.


Menghapus tabel
Klik satu kali tabel dalam window proyek dan pilih delete dari menu project. Anda akan
ditawari apakah akan menghapus tabel tersebut. Menghapus tabel berarti menghilangkan
tabel dalam project, tetapi tidak berpengaruh terhadap sumber data tabularnya.


Menyimpan pekerjaan dalam tabel
Dalam Arcview, menyimpan tabel dilakukan dengan menyimpan project, yakni dengan
memilih Save Project dari menu File


Menyalin tabel dari satu project ke yang lain
Untuk memasukan tabel dari suatu project ke project anda, Import pada menu project


Menambah Field
Anda bisa memakai Start Editing untuk mengaktifkan kontrol editing tabel pada Arcview.
Dengan Menu ini, field dapat ditambahkan dan dihapus dari tabel. Ketika anda
menambahkan field, dengan segera Arcview menulis kembali pada sumber data. Sumber
data tersebut dapat diakses oleh pengguna lain (user). J ika anda menghapus sebuah
field, Arcview menuliskannya lagi pda sumber data, begitu anda menggunakan Stop
Editing.


Menambah record
Dalam menu edit, pilih Add record. Untuk menambahkan record gunakan fungsi Edit
untuk memperbaiki nilai-nilai record baru.


Menghapus record
Dalam menu Edit, pilih Delete record. Anda harus memilih paling sedikit satu record
sebelum menetapkan pilihan. Anda hanya dapat menghapus record-record dari tabel
yang diedit.

MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 37
MENGHITUNG NILAI FIELD
Kotak dialog Calculate dipakai untuk menghitung nilai field yang sedang aktif berupa
bilangan, string, tanggal, atau boolean. Pilih sebuah field dan aktifkan Calculate pada
menu Field atau klik.




Hasilnya berupa pernyataan pada kotak teks, dan berlaku untuk sejumlah record yang
dipilih. J ika tak ada yang ditentukan, maka berlaku untuk semua record. Pernyataan bisa
dimasukkan dengan klik ganda pada nama field atau menuliskan sendiri.


MENGURUTKAN RECORD
Arcview juga menyediakan fungsi sorting.


Urutan Ke atas
Dengan perintah ini, pengurutan dimulai dari awal huruf alfabet, permulaan tanggal
maupun nomor terkecil.

Urutan ke bawah
Merupakan kebalikan urutan diatas.


MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 38
MANAJEMEN FIELD

Menentukan Field-field yang tampilkan
Biasanya Arcview selalu menampilkan semua field pada tabel. Tetapi pada beberapa
kasus, mungkin anda ingin menyembunyikannya untuk memudahkan pengerjaan.


Menyembunyikan tampilan field
1. Dari menu table pilih table properties
Pada saat anda membuka Table Properties, akan ada tanda cawang pada semua
field (aktif field). Tanda itu menunjukan apakah field akan muncul pada tabel.
2. Klik tanda cawang pada field yang akan disembunyikan.
Tanda cawang menunjukan kenampakan field, menghilangkannya berarti
menyembunyikan field.


Menetapkan nama lain (alias) suatu field
Nama field dapat diganti, misalnya nama field yang sudah ada sulit dibaca dan
dimengerti.

Caranya adalah sbb :

1. Dari menu table, pilih Table Properties.
Pertama kali membuka table properties sel/kolom alias akan kosong untuk semua
field.
2. Klik sel/kolom alias untuk field, masukan/ketik nama penggantinya dan Tekan enter.
Nama penggati ini akan muncul dalam tabel dan semua acuan field untuk tema
tersebut.

Sel/kolom
Field yang
aktif
MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 39
Mengubah ukuran field
Sel/kolom yang terlalu lebar membuat tampilan data yang tak menyenangkan. Dengan
mengganti ukuran field, anda dapat mengatur lebar sel

Caranya adalah :
1. Gerakan kursor pada baris yang berisi daftar nama field, kursor akan berubah
bentuk sebagai dua arah panah yang melalui batas pemisah nama field.
2. Klik batas kanan nama field. Gerakkan dua arah panah ke kanan dan biarkan
tombol mouse melebarkan field. Gerakan dua arah panah ke kiri dan untuk untuk
melebarkan field.

Ketika menutup tabel maupun Project, perubahan ukuran field akan disimpan. J ika tabel
dibuka lagi field akan tampil dengan ukuran baru. Tetapi perubahan ini tidak disimpan
pada sumber data.


Merangkum (Summarize) Tabel
Summarize membuat record pada tabel baru untuk tiap harga field yang anda pilih.
Setiap record berisi perhitungan yang menunjukan jumlah record dalam tabel
rangkuman, selain itu juga mengandung hasil pengolahan statistik, seperti jumlah
minimum, maksimum dan deviasi standar untuk setiap field pada tabel.




MENGGABUNGKAN TABEL
Penggabungan tabel memungkinkan anda untuk mengikatkan data tabular dengan tema
pada view, sehingga anda bisa menampilkan, mengidentifikasi, melakukan query dan
menganalisis data secara spasial.


Bagaimana tabel digabungkan
Ketika menggabungkan dua tabel, anda menggabungkan data tabel asal pada tabel
tujuan.

Record-record dalam tabel tujuan dihubungkan dari tabel sumber dengan hubungan one
to one atau one to many. Satu atau lebih record pada tabel tujuan dihubungkan pada
satu record dalam tabel sumber.


MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 40
Menghubungkan dan menggabungkan tabel
Dalam beberapa situasi, ada hubungan one to many antara record-record pada tabel
tujuan dan sumber. Contohnya adalah kepemilikan suatu gedung. Satu gedung, seperti
pusat pertokoan, mempunyai beberapa penyewa yang berbeda.

J ika anda menggabungkan suatu sumber tabel penyewa pada tema yang menyatakan
gedung, ArcView akan menentukan penyewa pertama yang menempati gedung dan
mengabaikan yang lainnya. Ini disebabkan, join tidak menangani hubungan one to many.
Dalam kasus ini sebaiknya digunakan menghubungkan tabel daripada menggabungkan
tabel. Lihat help untuk linking Tables.


Memilih field sebagai dasar penggabungan
Tabel digabungkan berdasarkan sebuah field yang berlaku sebagai penghubung untuk
kedua tabel. Nilai-nilai yang termasuk dalam field adalah sama. Pada contoh pertama di
atas, sebuah field dalam dua tabel berisi nama state yang dapat digunakan sebagai
umum untuk proses penggabungan. Field berisi kode FIPS atau singkatan nama state
bisa juga dipakai.

Pada contoh kedua, field berisi nomor bidang tanah dimanfaatkan sebagi field umum.

Beberapa field dapat dipilih sebagai dasar penggabungan, tak hanya yang menunjukkan
feature geografis. Field yang menyimpan atribut seperti nama pemilik tanah, jenis
tanaman, material bangunan, jumlah penduduk, dll, bisa juga digunakan. Misalnya anda
mempunyai tabel berisi informasi detil tentang jenis-jenis tanaman, dan sebuah tabel
atribut dengan field berupa jenis tanaman. Anda bisa menggabungkan dua tabel itu
berdasarkan jenis tanaman, sehingga informasi detil tentang tanaman dapat ditampilkan
pada peta.


Gabungan spasial
J ika anda menggabungkan field-field Shape dari dua tabel atribut tema, gabungan itu
berdasar pada feature geometri dan lokasi daripada atribut itu sendiri. Dengan demikian
anda dapat menandai atribut-atribut satu tema pada feature yang lain. Lihat Help untuk
Spatial Join


Bekerja dengan data gabungan
Ketika gabungan dibuat, seluruh field pada tabel sumber dimasukkan dalam tabel tujuan.
Field penghubung hanya ditampilkan sekali (field pada tabel sumber disembunyikan,
tetapi dapat ditampilkan jika perlu; lihat Help untuk field-specifying which are displayed)

Sekarang anda dapat bekerja pada data gabungan selayaknya dalam satu tabel.
Misalnya, jika anda menunjuk sebuah feature pada view tema tabel tujuan, field-field
kedua tabel akan ditampilkan. Anda juga bisa memilih feature-feature view dari tema
tabel tujuan dengan membangun query berdasarkan pada nilai-nilai atribut field tabel
sumber. Untuk memberi label feature tema menggunakan satu field tabel gabungan,
tentukan field sebagi field label.


Mengedit data gabungan
Ketika mengedit data gabungan, anda hanya dapat mengedit field-field dalam tabel
tujuan. Untuk mengedit field pada tabel sumber, harus dilakukan langsung pada tabel itu.
Selanjutnya, gunakan kontrol Refresh untuk melihat perubahan dalam tabel gabungan.

MODUL 5, Operasi Table pada ArcView
Modul Praktikum SIG 41
Bagimana tabel gabungan disimpan?
Saat menyimpan sebuah project berisi gabungan, ArcView menyimpan definisi gabungan,
bukan data itu sendiri. Dilain waktu jika anda membuka project, menggabungkan kembali
tabeltabel itu dengan membaca field dari disk atau menjalankan kembali query SQL.
Dengan cara ini, beberapa perubahan tabel-tabel asal dan tujuan yang telah ada pada
penggabungan terakhir, secara otomatis dimasukkan kedalam project dan dinyatakan
dalam beberapa view, tabel, grafik atau layout berdasarkan data gabungan.

Karena penggabungan tabel tak berpengaruh terhadap sifat fisik field,

Misalnya, jika anda sedang bekerja dengan tema-tema yang menyatakan data geografis
yang diakses melalui jaringan (network) atau basis data SIG yang hanya bisa dibaca,
anda menggabungkan tabel data anda, dengan tema-tema ini, dan bekerja dengan data
anda secara spasial.

J ika anda akan membuat tabel baru untuk menyimpan data gabungan, anda dapat
mengekspor tabel tujuan.


Menghilangkan gabungan
Untuk menghapus field-field gabungan tabel tujuan, gunakan Remove All Joins dari menu
Table.

MODUL 6, Operasi Chart pada ArcView
Modul Praktikum SIG 42
CHART
Membuat Gr af i k



Chart atau grafik merupakan salah satu fasilitas yang bisa dipakai untuk menjelaskan
informasi yang ada di peta. Dengan ArcView, chart dapat dibuat dengan mudah.


Membuat sebuah Chart
1. Buka tabel dari data yang akan dibuat chartnya. Chart hanya akan menampilkan
record-record yang kita select, jika kita tidak men-select record maka chart akan
menampilkan semua record yang ada pada tabel
2. Klick Icon Create Chart
3. Akan muncul kotak dialog Chart Properties, dimana:
- Name merupakan nama file chart yang akan dibuat
- Table merupakan nama file tabel yang akan dibuat chartnya.
- Field merupakan pengelompokkan berdasarkan field apa saja nantinya
chart akan dibuat.
J ika kita ingin membuat chart lebih dari satu field maka klik tiap-tiap field dan klik
Add.








4. Pilih label series using, yaitu digunakan untuk melabeli data dalam chart yang kita
buat.
5. Ketikan nama baru untuk file chart pada kotak Name
6. Klik Ok, ArcView akan menampilkan chart baru
7. Ubahlah tipe chart sesuai dengan keperluan, secara default ArcView menampilkan
tipe kolom

Tipe-tipe Chart :

MODUL 6, Operasi Chart pada ArcView
Modul Praktikum SIG 43
1. Kolom



2. Bar



3. Pie



4. Garis



5. Area



6. Scatter





Merubah Style Chart
1. Pilih Tipe Chart
2. Pada Kotak dialog yang muncul, pilih style chart yang sesuai dan klik OK

Merubah atau pun memindahkan elemen chart
1. Klik Icon Chart Elemen Properties
2. Klik pada elemen yang akan diubah
3. Akan muncul kotak dialog dimana kita dapat menentukan element properties.
4. Untuk merubah label, ketikkan label baru dalam kolom Series Labels pada kotak
dialog.


MODUL 6, Operasi Chart pada ArcView
Modul Praktikum SIG 44
5. Untuk memindahkan label ke posisi yang sesuai, klik pada posisi yang baru di
Legend position
6. Tekan OK


Merubah Sumbu

1. Klik icon dan klik pada axis yang ingin diubah. Maka akan muncul kotak dialog
Chart Axis Properties
2. Untuk menentukan nilai sumbu minimum dan maksimum, ketikan nilai yang anda
inginkan pada Scale min untuk nilai yang paling rendah dan pada Scale max untuk
nilai yang paling tinggi.
3. Tentukan nilai grid, tandai pada kotak Major grid kemudian isikan nilai major unit-nya.
4. Klik Ok.







Menyembunyikan atau menampilkan elemen-elemen chart
Dari menu Chart, pilih The Show/Hide untuk elemen yang ingin ditampilkan atau
disembunyikan.


Merubah warna elemen Chart

1. Klik icon Chart Color tool untuk menampilkan symbol window
2. Klik Color Palete, pilih Foreground, klik warna yang diinginkan
3. Klik pada elemen chart yang warnanya ingin diubah

Menghapus data marker
1. Klik icon Erase tool
2. Klik pada data marker yang ingin dihapus. Data marker akan dihilangkan dari chart


MODUL 6, Operasi Chart pada ArcView
Modul Praktikum SIG 45
Menghapus sekumpulan data marker pada tipe chart scatter
Klik icon erase dengan Polygon tool
Gambarkan polygon yang melingkupi data marker yang ingin dihapus

Switching data
Digunakan untuk mengelompokan data pda chart
Aktifkan chart yang akan di switch
Klik pada icon Series from Records/Fields

Sebelum dilakukan switcing







Setelah dilakukan switching








Identifikasi data marker
Identifikasi ini digunakan untuk melihat data atribut dari data marker
1. Klik icon Identify
2. Klik pada data marker, maka akan keluar kotak dialog identify result


MODUL 7, Query dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 46
QUERY DENGAN ARCVIEW
Anal i si s Pel acakan Dat a



Pada bagian ini anda akan mengetahui bagaimana mencari feature-feature berdasarkan
data atributnya, agar diketahui keberadaan feature-feature tertentu, atau untuk
mengetahui feature-feature mana saja yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Anda dapat menemukan dimana daerah-daerah yang memiliki banyak pelanggan dengan
memilihnya menurut penjualan dalam beberapa tahun terakhir. Anda dapat mengetahui
berapa banyak negara yang memiliki kondisi demografi dan ekonomi yang baik untuk
pemasaran suatu produk baru. Mungkin anda ingin membuat peta persebaran rumah-
rumah dengan tiga kamar dan kriteria harga tertentu.

Untuk dapat menjawab semua pertanyaan dan keinginan di atas, ArcView memiliki
kemampuan melalui :
Pemilihan feature-feature pada peta menurut data atributnya
Membangun ekspresi pelacakan dengan ArcViews Query Builder
Penyaringan hasil pelacakan untuk lebih memfokuskan pada apa yang kita cari

Selanjutnya akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan analisis pelacakan data.

Pencarian feature tunggal pada peta
Aktifkan tema akan dicari
Klik tombol Find
Pada dialog yang muncul, ketikan jenis data yang akan dicari.
Perintah Find bukan case-sensitive, sehingga penggunaan huruf besar dan kecil tidak
mempengaruhi hasilnya. Disamping itu, anda dapat juga mengetik sebagian dari kata
tersebut, misal Afgh untuk mencari Afghanistan
Tekan OK
ArcView mencari feature pertama yang memiliki atribut Afghanistan, dan secara
otomatis akan menampilkan feature terpilih tepat ditengah-tengah

Perintah tidak melakukan pencarian terhadap atribut dengan nilai numerik. J ika ternyata
terdapat lebih dari satu feature yang memiliki atribut yang akan kita cari, maka ArcView
hanya akan menampilkan feature yang pertama kali ditemukan. Untuk mengetahui lokasi
feature selanjutnya yang memiliki atribut yang sama, kita harus melakukan Find lagi.

Pencarian feature dengan mensortir atribut
Misal kita ingin mengetahui lokasi yang memiliki angka penjualan tertinggi (atau
terendah).
Aktifkan tema yang akan diproses dengan mengklik pada nema temanya
Buka tabel atributnya dengan mengklik tombol Open Tabel
Pada tabel yang tampil, klik pada nama field yang akan digunakan sebagai angka
penjualan
Klik tombol Sort Descending , sehingga terlihat kalau data yang ada diurutkan
dari angka yang terbesar berada di atas, sedangkan angka terkecil berada paling
bawah.
Klik tombol Select untuk memilih record yang dinginkan. Untuk memilih lima
penjualan terbaik, tekan SHIFT pada saat memilih sehingga terpilih lima record
MODUL 7, Query dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 47
teratas. Pada saat anda memilih, secara otomatis ArcView menampilkan feature yang
terpilih dengan warna yang berbeda (kuning).

Pencarian feature dengan fasilitas query expression
Query expression merupakan definisi dari apa yang yang kita pilih. Sebagai contoh, kita
akan mencari Restoran yang membelanjakan lebih dari $50.000.
Aktifkan tema dari feature yang akan dicari
Klik tombol Qery Builder , sehingga muncul dialog yang memuat daftar Field,
operator, nilai dan kotak ekspresi.

Double-click pada field penjualan, sehingga field tersebut masuk ke dalam kotak
ekspresi
Klik operator Greater Than sehingga muncul pada kotak ekspresi
Ketik angka 5000 pada kotak ekspresi

Klik tombol operatore And untuk menentukan bahwa kedua ekspresi harus benar
Pada daftar Field, klik dua kali pada field yang memiliki data tipe bisnis
Klik tombol Equals
Cari dan klik pada kata Restoran
MODUL 7, Query dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 48
Klik tombol New Set, sehingga ArcView akan melakukan perhitungan dan pencarian
untuk selanjutnya menampilkan hasilnya pada peta dengan warna yang berbeda.

Penyaringan data hasil Query
Kita dapat melakukan pemilihan terhadap data-data yang telah terpilih dari hasil proses
query. Untuk melakukan hal ini, kita dapat menggunakan perintah Add To Set atau Lelest
From Set.

digunakan untuk melakukan pemilihan data sebagaimana biasanya. J ika
kita sudah memiliki pilihan data, proses ini akan mengabaikan data tersebut, dan
melakukan pemilihan berdasarkan akspresi yang baru.
akan menambah data yang baru terpilih ke dalam data yang sudah
terpilih sebelumnya, sehingga seluruh data terpilih memiliki dua kriteria yang berbeda.
akan melakukan pemilihan terhadap data yang sudah terpilih, dengan
menggunakan kriteria yang berbeda.

Biasanya, digunakan pada saat kita akan melakukan seleksi data pada
saat pertama kali, sedangkan untuk menambah, menyaring atau memilih ulang bisa
digunakan salah satu perintah di atas.

Pencarian feature dalam jarak tertentu.

Kadangkala kita ingin mengetahui berapa jumlah rumah, sekolah, mal atau toko yang
berada pada radius tertentu dari rumah kita.
Aktifkan tema dari feature yang akan kita cari
Gunakan tool Draw Circle untuk menggambar lingkaran
Tempatkan cursor pada titik yang merupakan titik pusat lingkaran
Gerakkan kursor sehingga muncul gambar berbentuk lingkaran, yang dapat dilihat
berapa nilainya pada Status Bar di kiri bawah. Lepaskan tombol mouse setelah
diperoleh ukuran yang diinginkan.
Selanjutnya, untuk menentukan dimensi lingkaran dengan tepat, dapat digunakan
dialog ukuran lingkaran, dengan memilih Size and Position dari menu Graphics.

Klik icon Select Features Using Shape untuk memilih feature yang berada di dalam
lingkaran
Sekarang, kita dapat mengetahui bank-bank yang berada dalam radius lingkaran
tersebut, yaitu yang berwarna kuning.
J ika kita tampilkan tabelnya dan kita lakukan Promote, maka akan tampil tabel dengan
record terpilih yang berwarna kuning

Dalam pemilihan, kita juga dapat menggunakan jumlah lingkaran yang lebih dari satu.

MODUL 7, Query dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 49

Pencarian feature berdasarkan jarak tertentu dari feature lainnya
Kalau kita memiliki beberapa jenis data atau tema, dan kita ingin menghitung jumlah
pelanggan dalam jarak 2 km dari setiap Pasar Swalayan Hero, maka tahapannya adalah :
Buka View Properties dan setup Distance Unit menjadi km
Aktifkan tema feature yang akan dicari
Dari menu Theme, pilih Select By Theme

Pada dialog yang muncul, pilih hubungan spasial yang diinginkan, dalam hal ini yaitu
Are Within Distance Of, kemudian pada list kedua pilih nama tema yang menjadi
referensi dan tentukan jaraknya pada kotak Selection distance. ArcView akan memilih
semua feature yang berada dalam jarak tersebut.
Pencarian feature yang bersebelahan dengan feature lain
Misal kita ingin mengetahui daerah apa saja yang bersebelahan dengan daerah
J efferson.

MODUL 7, Query dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 50

Aktifkan tema
Buka Select By Theme dari menu Theme
Pada dialog pilih Are Within Distance Of pada pilihan yang pertama, sedangkan
tema yang aktif hanya satu yaitu Country dan karena ingin mencari yang
bersebelahan, maka biarkan besarnya jarak 0.
Tekan OK, maka ArcView akan mencari daerah-daerah yang bersebelahan dengan
daerah J efferson.

Pencarian feature yang berada di dalam poligon yang kita buat.
Aktifkan tema dari feature yang akan kita cari
Gunakan tool Draw Poligon untuk menggambar bentuk poligon yang kita inginkan
Gambarkan poligon yang kita inginkan
Klik icon Select Features Using Shape untuk memilih feature yang berada di dalam
poligon
Sekarang, kita dapat mengetahui feature-feature yang berada dalam poligon tersebut,
yaitu yang berwarna kuning.
J ika kita tampilkan tabelnya dan kita lakukan Promote, maka akan tampil tabel dengan
record terpilih yang berwarna kuning

Dalam pemilihan, kita juga dapat menghitung dengan menggunakan poligon yang lebih
dari satu. (lihat Gambar di bawah)

MODUL 7, Query dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 51


Pencarian feature dalam tema poligon tertentu
Aktifkan tema poligon dan pilih poligon-poligon yang dimaksud

Aftifkan tema feature yang akan dipilih
Pilih select By Theme pada menu Theme
Pada dialog yang muncul, terlebih dahulu pilih tema sesuai dengan poligon yang
digunakan pada kotak di baris kedua, kemudian pilih Are Completely Within pada
kotak di baris pertama.
Tekan tombol New Set
ArcView akan memilih feature-feature titik yang berada di dalam poligon tersebut
Untuk dapat melihat perbedaan warnanya, aktifkan tema poligon kemudian lakukan
Clear Selection terhadap poligon yang sudah terpilih. Sekarang feature-feature titik
yang terpilih berwarna kuning, dan poligon kembali berwarna seperti semula.
Lihat gambar di bawah.








MODUL 7, Query dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 52


Pencarian feature yang bersinggungan dengan gambar garis atau poligon
Aktifkan tema yang featurenya akan dicari
Gunakan tool Drawing untuk Line atau Poligon
Klik icon Select Features Using Shape
Sekarang feature yang bersinggungan dengan gambar tersebut akan berubah
warnanya menjadi kuning
Tampilkan tabelnya dan lakukan Promote untuk memastikan

Pencarian feature yang bersinggungan feature tema lain
Misal kita ingin mengetahui poligon-poligon yang bersinggungan dengan suatu data garis.
Aktifkan tema yang berisi feature yang akan dicari, misal poligon batas daerah
MODUL 7, Query dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 53


Dari menu Theme, pilih Select By Theme
Pada dialog yang muncul, pilih Intersect dan tema garis yang ada
Tekan New Set
Sekarang ArcView menampilkan poligon-poligon yang bersinggungan dengan garis
garis yang ada dengan warna kuning
Untuk melihat atributnya, buka tabel poligon tersebut dan lakukan Promote


Pencarian feature yang bersinggungan dengan beberapa feature tema tertentu
Aktifkan tema salah satu poligon dan pilih poligon-poligon yang dimaksud
Aftifkan tema feature poligon yang akan dipilih
Pilih select By Theme pada menu Theme
Pada dialog yang muncul, pilih tema poligon pertama kotak di baris kedua, kemudian
pilih Intersect pada kotak di baris pertama.
Tekan tombol New Set
MODUL 7, Query dengan ArcView
Modul Praktikum SIG 54
ArcView akan memilih feature-feature poligon yang berada di dalam dan
bersinggungan dengan poligon tersebut
Untuk dapat melihat perbedaan warnanya, aktifkan tema poligon pertama kemudian
lakukan Clear Selection . Sekarang feature-feature poligon kedua yang terpilih
berwarna kuning, dan poligon pertama kembali berwarna seperti semula.



MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 55
LAYOUT
Menghasi l kan Pet a



Layout pada ArcView memungkinkan kita untuk membuat tampilan peta berwarna dan
berkualitas, dengan terlebih dahulu menyusun berbagai elemen grafis pada layar, sesuai
dengan kehendak dan dengan tidak mengabaikan esensi kartografi.

Sifat layout adalah dinamis, sebab punya hubungan langsung dengan data yang
diwakilinya.

Pada saat mencetak layout, beberapa perubahan pada data secara otomatis
dimasukkan, sehingga akan tampak pembaharuan yang terjadi pada peta.


APA ITU LAYOUT ?
Layout adalah tampilan peta, bagan, tabel, dan data grafis (asli maupun import).
Layout digunakan untuk menysusun semua grafis ini untuk keluaran ArcView.

Layout membatasi data yang akan digunakan serta bagaimana tampilannya. Sifat
layout adalah dinamis, karena bisa membuat grafis yang berhubungan langsung
dengan data. Misalnya jika data pada peta berubah, maka layout secara otomatis
ikut berubah.

Data yang sama bisa ditampilkan dalam berbagai macam layout, dengan tampilan
yang berbeda-beda. Misal : tampilan peta untuk presentasi pemasaran berbeda
dengan keluaran untuk peta kartografi berkualitas tinggi. Dengan ArcView, tata letak
yang berbeda bisa dibuat untuk setiap aplikasi.


Isi layout
MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 56
Suatu layout memberikan operasi dan grafis standar dalam aplikasi gambar
sederhana. Anda dapat membuat grafis dengan berbagai fungsi gambar (draw)
termasuk titik, garis, poligon, 'polyline', bujursangkar dan lingkaran. Layout juga
mengandung obyek khusus untuk lingkungan ArcView, misalnya bingkai yang berisi
peta ArcView, grafik, tabel, serta obyek pendukung seperti legenda dan kotak
sekala.

Interface bagi pemakai layout
Layout dipakai dalam lingkungan window. J ika window berubah, layout akan
mengikutinya. Misal bila anda akan memperbesar peta tertentu dan memperluas
tampilan window, maka halaman layout akan diperbesar juga. Fungsi-fungsi
berbentuk icon berikut ini menunjukkan penampilan layout.








BEKERJA DENGAN LAYOUT DALAM PROYEK

Sebuah proyek dalam ArcView bisa terdiri atas beberapa layout.

Melihat layout yang ada pada proyek
Klik icon Layou pada window project. Akan terlihat daftar layout yang ada pada
proyek.




























List layout pada sebuah
proyek ArcView (isi
dokumen layout)
Layout yg sedang dibuka
Layout yg sedang dibuka
Menu Bar
Buttom Bar
Tool Bar
MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 57
Membuat layout baru
Dalam lingkungan layout, klik tombol New di atas window project. Layout baru akan
muncul sebagai Layout1, Layout2, dan seterusnya. Selain itu membuat layout baru
bisa dilakukan melalui klik ganda pada icon layout.

















Menutup layout
Dari menu file, pilih Close atau klik pilihan close (tombol tanda silang) pada
windows layout (pilihan ini bervariasi menurut GUI/Graphics User Interface yang
digunakan)


Mengganti nama layout
Klik satu kali nama layout dan pilih rename dari menu project. Nama layout
merupakan peoperti yang bisa diedit.

























2. Klik tombol New untuk
membuat Layout baru
1. Dokumen Layout - aktif
1. Pilih layout yg akan di rename
2. Pilih Rename.. pada menu
Project, untuk me-rename
MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 58
Menyimpan hasil kerja layout
Dalam ArcView, menyimpan salah satu elemen project berarti menyimpan
seluruhnya. Pilih save project dari menu file atau klik tombol save project dalam
tombol layout.


Menyalin dari satu layout dari suatu project ke project lainnya.
Untuk menyalin sebuah layout dari suatu project ke project lain, gunakan import
pada menu project. Semua komponen akan dimasukkan. Untuk menghilangkannya,
pilih Delete component dari menu project.


MENGATUR HALAMAN

Untuk membentuk peta dalam layout, beberapa karakteristik halaman harus
diperhatikan, seperti : batas tepi, satuan, orientasi dan ukuran halaman.







































Page Setup (pengatur halaman)
pada Layout menu
Ukuran halaman
Satuan Halaman
Orientasi
Batas Tepi
Resolusi Keluaran
Page Setup Layout
Layout Halaman
11 inch
8.5 inch

MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 59
Ukuran halaman
ArcView memberikan sejumlah pilihan untuk ukuran halaman. J ika ingin yang lain,
tentukan sendiri ukuran yang dikehendaki.

Satuan halaman
Sebagai default satuan adalah 'inch'. Pilih yang lain jika diinginkan.

Orientasi
Ada dua pilihan, yaitu lanscape dan potrait. Sebagai default adalah portrait.

Batas tepi
Default-nya adalah batas pada printer. Sedangkan untuk UNIX 0,25 inchi, windows
dan McIntosh 0 inchi. Nilai ini berubah sesuai nilai default pada printer.

Resolusi keluaran
Menyatakan resolusi hasil layout yang dicetak dan diekspor.


MENAMBAH BINGKAI (FRAME)

Bingkai merupakan garis luar yang dilingkupi layout. Isinya berupa komponen-
komponen project, seperti peta, grafik dan tabel. Setiap komponen mempunyai
bingkai sendiri. Misalnya untuk menambah peta pada layout, bisa dibuat bingkai
peta. Demikian pula untuk legenda, kotak sekala, arah utara, dan sebagainya.
Bingkai dibuat dari 'frame tool' yang terdapat pada fungsi layout. Semua bingkai juga
memiliki window properties yang bisa dibuka dengan melakukan klik dua kali. Pada
properties, karakteristik bingkai akan terlihat.



























Isi Frame :

View

Tabel

Grafik/chart

Legenda

Arah Utara

Sekala

Gambar/picture
MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 60
Menambah / Membuat Frame:
1. Pilih frame tools
2. Gambar segi panjang di atas layout (secara diagonal)
3. Set properti frame-nya
















MENAMPILKAN KOMPONEN-KOMPONEN FRAME PADA LAYOUT

View
Untuk menampilkan view :
1. Pilih View Frame tool
2. Gerakkan kursor pada halaman layout dan buat persegi panjang secara
diagonal. Ini dilakukan untuk menempatkan view pada lokasi yang diinginkan.
3. Segera setelah itu muncul 'View Frame Properties', maka pilih view yang akan
ditampilkan pada halaman layout. J ika belum cukup, set properti yang lain pada
'View Frame Properties' tersebut, seperti: scale, extent, display dan quality.
4. Klik 'OK', untuk menampilkan view tersebut.

Chart/gfarik
Untuk menampilkan chart/grafik tindakan yang dilakukan pertama memilih 'Chart
Frame tool' tindakan selanjutnya hampir sama dengan menampilkan view (sama
seperti tindakan menambah view)

Tabel
Untuk menampilkan tabel tindakan yang dilakukan pertama memilih 'Table Frame
tool' tindakan selanjutnya hampir sama dengan menampilkan view (sama seperti
tindakan menambah view)

Picture/grafis
Grafis dari aplikasi lain bisa dimasukkan pada layout. Tetapi sebelumnya
ditempatkan pada bingkai gambar. Grafis hasil impor ini tak bisa diedit, tetapi
ukurannya dapat diubah. Gambar yang bisa diimpor adalah :








View
Sekala
Arah Utara
Chart
Tabel
Picture
Legenda
MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 61
Aplikasi umum:
PostScript (termasuk EPS)
GIF
Windows Bitmap
SunRaster
TIFF
J PG
X-Bitmap
MacPaint
Nexpert Object Ima-ge
ERDAS Single band (.GIS)
ERDAS multiband (.LAN)
Run Lenght Compressed ((.RLC)
Band Interleaved by Line (.BIL)
Band Interleaved by PIxel (.BIP)
Band Sequential File (.BSQ)

Windows
Metafile windows

Macintosh
PICT


Kualitas dtaft dan presentation
Bingkai layout menampilkan satu diantara dua pilihan kualitas, draft atau
presentation. Kualitas draft meberi tampilan tercepat dengan empat persegi yang
berisi nama file garis import. Sedangkan kualitas presentation memberi hasil yang
terbaik tetapi kecepatannya lama.

Menampilkan picture/grafis dilakukan dengan cara :
1. Pilih Picture Frame tool
2. Gerakkan kursor pada halaman layout dan buat persegi panjang secara
diagonal. Ini dilakukan untuk menempatkan picture/gambar pada lokasi yang
diinginkan.
3. Segera setelah itu muncul 'Picture Frame Properties', maka pilih file gambar
yang akan ditampilkan melalui browse.
4. Klik 'OK' untuk menampilkan picture.

















Pilih file gambar melalui 'Browse'
MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 62
Kotak sekala
Kotak sekala dimasukkan dengan bingkai pada layout, dan dihubungkan dengan
bingkai peta. J ika bingkai peta dihubungkan langsung dan sekala peta dirubah
dengan pembesaran atau pengecilan, kotak sekala akan ikut berubah.

Ada beberapa jenis kotak sekala yang bisa dipilih. Satuan yang dipakai juga dapat
ditentukan untuk setiap interval sekala.

Bingkai sekala bisa dibuat tanpa dihubungkan dengan peta, atau dihubungkan
dengan bingkai peta yang kosong. Anda bisa membuat template dari layout untuk
menghasilkan peta. J ika memakai template, bingkai sekala akan diisikan setelah
bingkai peta diisi oleh peta pada project. Pembuatan layout dengan bingkai kosong
yang bisa diisi dengan kotak sekala merupakan fungsi penting dalam pekerjaan
menghasilan peta.

Cara menampilkan Kotak sekala secara umum sama dengan yang lain (komponen
frame layout lain). Catatan: dalam pembuatan kotak sekala, satuan peta harus
sudah didefinisan.















Panah utara
Pada layout, panah utara dimasukkan dalam bingkai. Berbagai bentuk bisa dipilih,
dan arah orientasi (dalam derajat) dapat ditentukan.

Untuk membuatnya tekan tombol seperti tertera dibawah ini, hingga muncul kotak
properti. Anda bisa memilih salah satu bentuk panah utara serta mengatur sudut
perputarannya, yang dibuat searah jarum jam. Sebagai default adalah 0 derajat.

Sesudah membuat bingkai panah utara, untuk melihat propertinya, lakukan klik
ganda.













Tipe-tipe Arah Utara
Yang Tersedia
MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 63
MENAMBAH GRAFIK DAN TEKS

Berbagai aplikasi gambar bisa ditambahkan pada layout. Misalnya anda bisa
menggunakan fungsi 'Draw' untuk menambah bentuk lingkaran dan bujur sangkar
serta mengubah pola isinya. Garis ini juga bisa dimanipulasi, seperti digerakkan,
ditampilkan, disembunyikan, dikelompokkan, dipotong, disalin serta direkatkan
(paste).














Menambah teks
Untuk memberi teks pada data grafik, gunakan fungsi teks.

Pilih tombol 'Text' dan tentukan posisi yang akan diberi teks. J ika sebuah kotak
telah muncul, ketik teks tersebut. Kalau ingin menambah teks pada garis berikutnya,
tekan [enter] dan lanjutkan mengetik. Teks yang panjang mungkin tidak terlihat pada
kotak dialog, tetapi akan muncul sebagai garis tunggal pada peta atau layout.















Mengedit teks.
Pilih tombol 'Text' dan klik pada teks yang akan diedit. Setelah mengubahnya, tekan
OK.









Draw Tools Untuk 'menggambar' :
Titik
Garis Lurus
Garis Bersudut (polyline)
Kotak
Lingkaran
Kurva tertutup

Ketik teks yang diinginkan
disini
MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 64
Mengubah properti teks.
Untuk mengubah properti teks seperti jenis huruf, warna, ukuran serta bentuknya,
sebelum maupun sesudah membuat teks, pilih show symbol palette dari menu
window.















MANAJEMEN ELEMEN-ELEMEN LAYOUT

Mendekatkan (Snapping)
Grid bisa ditampilkan atau disembunyikan pada layout. Grid ini dapat mengatur
mekanisme pengaturan posisi grafis untuk menyeragamkan interval halaman
layout. Sebuah grid merupakan bagian dari satuan yang digunakan (inch,
centimeter, dll). J ika grid diaktifkan, setiap vertex suatu grafis didekatkan pada titik
grid terdekat.

Mengatur properti layout
Klik properti layout pada menu layout

Mengatur spasi grid
Untuk layout grid, ketik spasi horisontal dan vertikal (dalam satuan halaman).
Satuan dan ukuran halaman dapat diatur dalam menu page setup.

Mengatur status grid snapping
J ika snap pada tombol grid dibuka, grafik layout baru akan snapping pada grid.
Sedangkan bila tak dibuka layout tak snapping dengan grid.











Meluruskan (aligning)
Grafis-grafis pada layout dapat diluruskan satu dengan yang lain, dengan terlebih
dahulu menyeleksinya. Meluruskan obyek secara horisontal dilakukan dengan
penjajaran atas/tengah/bawah, sedangkan secara vertikal dengan kiri/tengah/atas.
Garis-garis sejajar berfungsi sebagai pemandu. Sebagai default, acuan horisontal
MODUL 8, Operasi Layout pada ArcView
Modul Praktikum SIG 65
adalah bagian atas dari batas pilihan grafis yang dipilih. Sedangkan acuan vertikal
diatur pada sebelah kiri.

Anda juga bisa meluruskan garis ke tepi halaman layout.









MENGGERAKKAN, MENGUBAH UKURAN DAN MENGULANGI PEMAKAIAN
BINGKAI

Suatu grafis dapat digerakkan dengan dua cara: secara interaktif dengan
menggunakan mouse atau pilihan size dan position dari menu graphics.

Memindahkan dengan mouse.
Untuk memindahkan suartu grafis, tekan tombol kiri mouse padanya dan jagan
dilepaskan, gerakkan pada tempat baru, lalu lepaskan tombol mouse.

Memindahkan dengan pilihan size dan position dari menu Graphics
Pilihan ini digunakan untuk memindahkan grafis di lokasi luar. jika kotak dialog
telah muncul, ketikkan posisi grafis dalam satuan (unit) halaman


MENCETAK

Fungsi cetak (print) pada ArcView dapat digunakan untuk langsung mencetak atau
menyimpan ke format lain. Perintah Print terdapat pada menu (sub menu File)
dan juga terdapat pada Buttom Bar dengan icon

MENGEKSPORT KE FORMAT LAIN

File hasil layout bisa diekspor ke dalam format lain, seperti :

Aplikasi umum:
Encapsulated PostScript (EPS)
Adobe Illustrator
CGM Binary
CGM Character
CGM Clear Text

Windows
Windows Metafile
Windows Bitmap

Macintosh
PICT

Export terdapat pada File Menu
MODUL 9, Kesesuaian Lahan untuk Perikanan Tambak
Modul Praktikum SIG 80
KESESUAIAN LAHAN
UNTUK PERIKANAN TAMBAK
DI KABUPATEN J ENEPONTO




PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia memiliki sumberdaya alam pesisir dan lautan yang sangat potensial
untuk dikembangkan. Apalagi akhir-akhir ini sumberdaya daratan yang selama ini menjadi
tumpuan hidup semakin menipis seiring dengan pertambahan penduduk dan proses
pembangunan. Tidak mengherankan jika sumberdaya pesisir dan lautan akan menjadi
alternatif tumpuan utama bagi kesinambungan bangsa, melalui berbagai kegiatan
pemanfaatan yang dapat dilakukan. Salah satu kegiatan pemanfaatan sumberdaya
pesisir adalah budidaya perikanan tambak.

Kegiatan sub sektor perikanan, khususnya melalui pembudidayaan komoditas udang
telah memberikan kontribusi yang besar yang merupakan salah satu andalan nasional
dengan menghasilkan devisa yang cukup besar untuk kegiatan ekspor non migas
Indonesia.

Meningkatnya permintaan pasar dunia terhadap komoditas ini antara lain disebabkan oleh
meningkatnya penduduk dunia, meningkatnya pendapatan untuk dibelanjakan,
meningkatnya kepedulian terhadap makanan sehat dan meningkatnya kebiasaan makan
di luar rumah.

Penerapan teknologi intensif secara membabi-buta tanpa memperhitungkan faktor
sustainability dan terjadinya tumpang tindih antara wilayah budidaya dan wilayah
pertanian berpestisida atau dengan kawasan industri yang limbahnya mencemari usaha
budidaya udang yang pada gilirannya akan memberikan tekanan pada budidaya
perikanan tambak itu sendiri yang dapat menyebabkan kematian massal. Hal ini
mencirikan bahwa pemilihan lokasi yang sesuai merupakan faktor yang sangat penting.

Pada prinsipnya lahan yang akan digunakan untuk budidaya perikanan tambak harus
memenuhi persyaratan fisika, kimia, biologis, teknis, sosial ekonomi, higienis dan legal.
Untuk mendapatkan lahan yang memenuhi persyaratan tersebut, ada 4 aspek utama
yang perlu diperhatikan sebagai kriteria dalam penentuan lokasi tambak yaitu aspek
ekologis, aspek tanah, aspek biologis dan aspek sosial.

Sistem Informasi Geografis (SIG) bermanfaat untuk melakukan perencanaan agar
karakteristik dan potensi suatu wilayah dapat digambarkan dengan baik, karena mampu
mengintegrasikan beberapa peta/data. Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem
informasi yang bereferensi spasial dan berbasis komputer yang mampu menampung,
menyimpan, mengolah dan memanipulasi data spasial sehingga menghasilkan keluaran
sesuai dengan tujuan. Mengingat pemilihan lokasi tambak harus memperhatikan kondisi
saat sekarang dan masa yang akan datang maka pemodelan dengan menggunakan SIG
akan sangat membantu.

Selanjutnya, di dalam modul ini akan diterapkan kemampuan teknologi SIG dalam
penentuan wilayah kesesuaian lahan untuk perikanan tambak di Kabupaten J eneponto.

MODUL 9, Kesesuaian Lahan untuk Perikanan Tambak
Modul Praktikum SIG 81
METODE
Data
Peta-peta dan data-data yang digunakan dalam analisis ini meliputi :
Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) skala 1:50.000 sebagai peta dasar
Peta Penggunaan Lahan
Peta J enis Tanah
Peta Curah Hujan
Peta Kemampuan Lahan
Peta Lereng

Semua peta dan data tersebut dibangun basis data spasialnya ke dalam format coverage
yang rinciannya adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Daftar tema dan coverage
No Tema/Layer Nama Coverage
1 Administrasi ADM
2 Ibukota CITY
3 J alan ROAD
4 Sungai RIVER
5 Pantai COAST
6 Penggunaan lahan LANDUSE
7 Lereng SLOPE
8 J enis tanah SOIL
9 Curah hujan RAIN
10 Kedalaman solum tanah SOILDEP
11 Tekstur tanah TEXTURE
12 Topografi TOPO


Metode Analisis
Di dalam modul akan dicoba dipraktekkan dua metode analisis, yaitu metode analisis
dengan sistem pembobotan dan metode analisis dengan menggunakan model wilayah
potensi.


Metode Analisis dengan Pembobotan
Keluaran dari proses ini akan menghasilkan peta tingkat kesesuaian lahan untuk
perikanan tambak, yang kemudian dilakukan penampalan dengan peta sarana jalan yang
akan menghasilkan peta potensi pengembangannya.

Hasil evaluasi kesesuaian lahan yang dilakukan di dalam modul ini merupakan
kesesuaian lahan aktual atau kesesuaian lahan pada saat ini (current suitability), di mana
kelas kesesuaian lahan yang dihasilkan hanya didasarkan pada data yang tersedia,
belum mempertimbangkan asumsi atau usaha perbaikan serta tingkat pengelolaan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kendala fisik atau faktor-faktor penghambat yang ada.

Pendekatan evaluasi kesesuaian lahan yang digunakan adalah metode pendekatan
matematis melalui cara perkalian dan penjumlahan parameter, sedangkan penilaian kelas
kesesuaian lahan dilakukan pada tingkat kelas. Pada tingkat kelas, lahan dibedakan
menjadi kelas S1, S2 dan N.

Kelas S1, yaitu tingkat Sesuai, di mana lahan sesuai untuk penggunaan perikanan
tambak tanpa faktor pembatas yang berarti terhadap penggunaannya secara
berkelanjutan, atau memiliki faktor pembatas yang bersifat minor dan tidak akan
MODUL 9, Kesesuaian Lahan untuk Perikanan Tambak
Modul Praktikum SIG 82
menurunkan produktivitasnya secara nyata. Kelas S2, yaitu tingkat Cukup Sesuai, di
mana lahan memiliki faktor pembatas yang berpengaruh terhadap produktivitasnya. Di
dalam pengelolaannya diperlukan tambahan input (masukan) teknologi. Kelas N, yaitu
Tidak Sesuai, di mana lahan tidak sesuai untuk diusahakan bagi perikanan tambak
karena memiliki faktor pembatas yang sangat berat, baik yang permanen maupun tidak
permanen.

Parameter yang digunakan di dalam evaluasi meliputi : penggunaan lahan, jenis tanah,
curah hujan, tekstur tanah, kedalaman solum, kemiringan lahan, topografi, jarak dari
sumber air tawar (sungai) dan jarak dari laut. Tabel 1 berikut menyajikan parameter-
parameter yang digunakan di dalam penilaian klasifikasi dengan masing-masing faktor
pembobot dan nilai (scoring) pada setiap tingkat kelas.

Tabel 2. Parameter, Faktor Pembobot dan Nilai Berdasarkan Tingkat Kelas
Kesesuaian Lahan untuk Perikanan Tambak
No Parameter Faktor Pembobot
3 2 1
1 Tekstur tanah Halus Sedang Kasar
2 Kedalaman solum (m) >90 60 - 90 <60
3 J enis tanah - aluvial - mediteran
- regosol
- latosol
- grumosol

4 Curah hujan (mm/th) <1500 1500-2250 2250-3000
5 Topografi datar berombak berbukit
6 Kemiringan lahan (%) 0 - 3 3 - 10 >10
7 Penggunaan lahan - sawah
- tegalan
- tambak
- belukar
- perkebunan - permukiman
- hutan
8 J arak dari sungai (m) <500 500-2000 >2000
9 J arak dari laut (m) <2000 2000-4000 >4000
catatan: klasifikasi yang digunakan tergantung dari ketersediaan data

Analisis secara kuantitatif terhadap parameter-parameter tersebut akan menentukan
tingkat kelas kesesuaian lahan melalui pendekatan :

Y = ai . Xn

dimana :
Y : nilai bobot total
ai : faktor pembobot
Xn : score pada tingkat kesesuaian lahan

Nilai total untuk - Kelas S1 = 27
- Kelas S2 = 18
- Kelas N = 9

Untuk mendapatkan selang nilai pada setiap kelas dengan tingkat kepercayaan tertentu
ditentukan titik tengah dari selisih (perbedaan) nilai setiap kelas. Dengan demikian akan
diperoleh kisaran nilai dari setiap kelas sebagai berikut :
- Kelas S1 : Y >22,5
- Kelas S2 : 13,5 <Y <22,5
- Kelas N : Y <13,5

MODUL 9, Kesesuaian Lahan untuk Perikanan Tambak
Modul Praktikum SIG 83
Metode Analisis dengan Model Wilayah Potensi
Pembangunan model ini adalah membuat model prosedur analisis keruangan dengan
memanfaatkan teknologi SIG. Melalui analisis ini penentuan wilayah potensi lahan mudah
dilakukan. Kendala dalam penerapan model ini adalah penentuan kriteria dan parameter
untuk menentukan wilayah potensi sesuai dengan tujuannya. Dalam penentuan kriteria
dan parameter tersebut harus melibatkan tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya.
Kriteria yang digunakan dalam pemodelan ini adalah kriteria umum dan parameternya
masih bersifat sementara yang merupakan hasil studi pustaka. Model yang digunakan
dapat diformulasikan sebagai berikut :

Px = f ( kondi si f i si k) + f ( kondi si sosek) + ( kebi j akan pemer i nt ah)

dimana, Px =daerah potensial untuk pengembangan usaha x.

Pemodelan dalam modul ini merupakan contoh model aplikasi sehingga dalam
penerapannya untuk model analisis wilayah potensi hanya meliputi parameter-parameter
fisik. Aspek-aspek sosial ekonomi dan kebijakan pemerintah dalam penelitian ini tidak
dimasukkan.

Sebagai unsur pendukung pengembangan usaha perikanan tambak di pesisir Kabupaten
J eneponto, yang menjadi dasar penilaian adalah :
- J enis tanahnya merupakan aluvium
- J enis penggunaan tanah adalah sawah, tegalan, belukar atau tambak
- J arak dari sungai kurang dari 2000 meter
- J arak dari pantai kurang dari 4000 meter
- Lereng datar (0 - 3%)
- Tekstur tanah halus
- Curah hujan 1500 2250 mm/th

Model untuk kesesuaian lahan perikanan tambak yang disusun berdasar overlay,
dirancang dengan pertimbangan sebagai berikut :

P = L( s, t g, b, t ) + S( A) + SL( <3) + T( h) + R( <2000) + P( <4000) + RF( 1500- 2250)

dimana :
P =Wilayah potensial untuk perikanan tambak
L =J enis penggunaan tanah sawah (s), tegalan (tg), belukar (b) atau tambak (t)
S =J enis tanah A (Aluvium)
SL =Kelerengan datar (0 - 3%)
T =Tekstur tanah h (halus)
R =J arak dari sungai (0 - 2000 meter)
P =J arak dari pantai (0 - 4000 meter)
RF =Curah hujan antara 1500 - 2250 mm/th



PROSES

Pembangunan Basis Data Spasial
Sebagai tahap pertama dalam proses ini adalah pembangunan basis data spasial dimana
setiap peta dijital mempunyai informasi seperti terdapat pada tabel di bawah.




MODUL 9, Kesesuaian Lahan untuk Perikanan Tambak
Modul Praktikum SIG 84
Tabel 3. Daftar nama coverage berikut data atribut
NO TEMA NAMA TIPE ID KETERANGAN
1 Garis pantai Coast Arc 11 Shoreline

2 Sungai River Arc 41 River

3 J alan Road Arc 211 Road class 1
212 Road class 2
213 Road class 3
214 Road class 4

4 Administrasi Adm Arc 311 Province boundary
312 Kabupaten boundary
313 Kecamatan boundary
314 Kelurahan boundary

5 Kota City Point 311 District centre
312 Subdistrict centre
313 Village centre

6 Penggunaan Tanah Landuse Poly 611 Paddy rice field
612 Rainfed rice field
613 Garden
614 Forest
615 Bush
616 Dryland
617 Brackishwater ponds
618 Settlements
619 Rivers
610 Undefined

7 J enis Tanah Soil Poly 621 hydromorph alluvial
622 light grey grummosol
623 reddish brown meditteran
624 dark grey grummosol
625 black grummosol
626 greyish brown regosol
627 brown meditteran
628 latosol complex
629 greyish brown alluvial

8 Lereng Slope Poly 631 0-3%
632 3-5%
633 5-10%
634 10-15%
635 15-30%
636 30-70%
637 >70%

9 Tekstur Tanah Texture Poly 6411 Fine/clay
6412 Medium/loam
6413 Coarse/sand

10 Kedalaman Solum Soildept Poly 6421 <30
6422 30-60
6423 60-90
6424 >90

11 Curah Hujan Rain Poly 651 0-1500 mm/th
652 1500-2250 mm/th
653 2250-3000 mm/th

12 Topografi Topo Poly 661 Flat
662 Undulating
663 Hilly


Pada folder :\Latihan terdapat coverage yang belum memiliki atribut, sedang pada folder
:\Hasil semua coverage sudah memiliki atribut. Anda dapat melakukan percobaan dengan
coverage yang ada pada folder :\Latihan.
MODUL 9, Kesesuaian Lahan untuk Perikanan Tambak
Modul Praktikum SIG 85
Anda dapat melakukan proses pengisian data atribut dengan menggunakan fasilitas
Tables pad ArcView atau ArcInfo, dan untuk membandingkan hasilnya dapat dilihat atribut
yang terdapat pada folder :\Hasil.


Proses Buffering
Proses ini diperlukan untuk menghasilkan coverage yang menyatakan jarak dari sungai
dan pantai. Lakukan buffer terhadap coverage RIVER dan COAST berdasarkan jarak
yang sudah ditentukan (masing-masing coverage di-buffer dua kali). Kemudian buat
coverage baru yang menampilkan poligon-poligon sesuai dengan jaraknya.
Buffer coverage RIVER dua kali dengan jarak 500 dan 2000
Lakukan proses overlay (UNION) terhadap hasil buffer
Hasil overlay tersebut dioverlay lagi (IDENTITY) dengan coverage BOUND
Perbaiki tabel atributnya
Bandingkan dengan coverage RIVDIST pada folder :\Hasil
Lakukan hal yang sama terhadap coverage COAST dengan jarak 2000 dan 4000.


Pengisian Bobot Nilai
Setelah semua basis data disiapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengisian
bobot nilai sesuai dengan yang terdapat pada Tabel 2. Bobot nilai ditempatkan pada field
baru pada setiap coverage. Agar memudahkan proses analisis, field yang memuat bobot
nilai diberi nama NCOVER.


Proses Overlay
Tahap selanjutnya adalah melakukan proses overlay terhadap semua coverage yang
sudah memiliki bobot nilai. Proses overlay dilakukan dengan menggunakan perintah
UNION. Hasil overlay akhir dapat dilihat pada coverage OVLFIN.
Pada coverage OVLFIN anda dapat menghapus field-field yang sudah tidak dipergunakan
lagi, seperti landuse_ , landuse_id , rain_ dll. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi space
yang digunakan oleh coverage tersebut.


Penjumlahan Bobot Nilai
Setelah semua coverage dioverlay, langkah selanjutnya menjumlahkan bobot nilai dari
setiap parameter. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah melalui fasilitas Tables pada
ArcView. J umlah bobot nilai ditempatkan pada coverage OVLFIN di dalam field baru
(Ntotal).


Pengklasifikasian
Langkah selanjutnya adalah membuat klasifikasi terhadap total bobot nilai sesuai dengan
klasifikasi yang terdapat pada halaman 3. klasifikasi bobot nolai doletakkan pada field
baru juga (Nkelas), dengan ketentuan sebagai berikut :
Kelas 1, memiliki total bobot nilai lebih dari 22,5; tergolong kelas kesesuaian S1
Kelas 2, memiliki total bobot nilai antara 13,5 - 22,5; tergolong kelas kesesuaian S2
Kelas 3, memiliki total bobot nilai kurang dari 13,5; tergolong kelas kesesuaian N


Pembuatan Coverage Tambak
J ika proses analisis yang telah dilakukan berlangsung pada coverage OVLFIN sehingga
menghasilkan kelas kesesuaian tambak, maka langkah selanjutnya adalah membuat
coverage kesesuaian tambak yang akan diberi nama TAMBAK.
MODUL 9, Kesesuaian Lahan untuk Perikanan Tambak
Modul Praktikum SIG 86
Untuk melakukan hal tersebut, dapat digunakan perintah DISSOLVE pada ArcInfo.

[ ARC] DI SSOLVE [ i n_cover ] [ out _cover ] [ begi n_i t em{end_i t em} / #ALL]

[ ARC] DI SSOLVE ovl f i n t ambak nkel as

Sekarang anda sudah memiliki coverage yang memuat informasi kesesuaian tambak di
Kabupaten J eneponto.


Penentuan Wilayah Tambak dengan Model
Langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas adalah tahapan mencari wilayah
kesesuaian lahan untuk perikanan tambak dengan cara pembobotan. Selanjutnya akan
dicoba penentuan wilayah kesesuaian tambak dengan menggunakan model kesesuaian
seperti yang terdapat pada persamaan pada halaman 5, yaitu :

P = L( s, w) + S( A) + SL( <2) + T( h) + R( <2000) + P( <4000) + RF( 1000- 2000)

dimana :
P =Wilayah potensial untuk perikanan tambak
L =J enis penggunaan tanah sawah (s) atau tambak (t)
S =J enis tanah A (Aluvium)
SL =Kelerengan datar (0 - 3%)
T =Tekstur tanah h (halus)
R =J arak dari sungai (0 - 2000 meter)
P =J arak dari pantai (0 - 4000 meter)
RF =Curah hujan antara 1500 - 2250 mm/th

Untuk dapat melakukan hal ini, anda bisa menggunakan coverage hasil overlay
(OVLFIN). Proses dilakukan dengan fasilitas Tables pada ArcView, dengan tahapan :
Buka ArcView
Panggil theme Ovlfin pada dokumen View
Panggil tabel atribut Ovlfin dengan mengklik icon Open Theme Table
Panggil window query builder untuk melakukan perhitungan matematik dengan
logical expression sebagai berikut :

( ( ( [ Lu_t ype] = " Paddy r i ce f i el d" ) or ( [ Lu_t ype] = " Dr yl and" ) or
( [ Lu_t ype] = " Bush" ) or ( [ Lu_t ype] = " Rai nf ed r i ce f i el d" ) or
( [ Lu_t ype] = " Br acki shwat er ponds" ) ) and ( ( [ Soi l _cl ass] = " hydr omor ph
al l uvi al " ) or ( [ Soi l _cl ass] = " gr eyi sh br own al l uvi al " ) ) and ( [ Sl ope]
= " 0- 3%" ) and ( [ Text ur e] = " Fi ne/ cl ay" ) and ( ( [ Ri ver di st ] = " < 500" )
or ( [ Ri ver di st ] = " 500 - 2000" ) ) and ( ( [ Coast di st ] = " < 2000" ) or
( [ Coast di st ] = " 2000 - 4000" ) ) and ( ( [ Rai n_cl ass] = " 1500 - 2250 mm" )
or ( [ Rai n_cl ass] = " 2250 3000 mm" ) ) )

Ternyata hanya terdapat sebagian kecil wilayah yang memenuhi semua syarat-syarat
di atas, yaitu di sekitar Desa Pantai Bahari 1, Pantai Bahari 2, Pallengu, Punagaya
dan Bontorannu.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui dua metode dalam melakukan analisis kesesuaian
lahan, dimana metode dengan menggunakan model adalah merupakan metode yang
paling ideal. Selanjutnya, jika penggunaan metode ini tidak memberikan hasil yang
memuaskan, dapat digunakan metode scoring seperti yang dijelaskan di atas. Akan tetapi
penggunaan metode scoring juga mengandung kelemahan.

Anda mungkin juga menyukai