Anda di halaman 1dari 39

EPIDEMIOLOGI

HIRYADI,M.Kep,Sp.Kom
WHAT IS EPIDEMIOLOGY ??
DARI BAHASA YUNANI (EPI = TENTANG,
DEMOS = PENDUDUK, DAN LOGOS = ILMU)
EPIDEMIOLOGI ADL STUDI YG MEMPELAJARI
DISTRIBUSI DAN DETERMINAN PENYAKIT DAN
KEADAAN KESEHATAN PD POPULASI, SERTA
PENERAPANNYA UNTUK MENGENDALIKAN
MASALAH-MASALAH KESEHATAN
(GORDIS,2000)

EPIDEMIOLOGI : ILMU YG MEMPELAJARI
TTG FREKUENSI DAN PENYEBARAN
MASALAH KESEHATAN PD KELOMPOK
MANUSIA SERTA FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHINYA (AZRUL
AZWAR,1999)
Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagai
studi tentang epidemi.
Hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya
mempelajari penyakit-penyakit menular saja
tetapi dalam perkembangan selanjutnya
epidemiologi juga mempelajari penyakit-
penyakit non infeksi, sehingga dewasa ini
epidemiologi dapat diartikan sebagai studi
tentang penyebaran penyakit pada manusia di
dalam konteks lingkungannya.
BATASAN
FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
BESARNYA MASALAH KES. YG TERDAPAT
PADA SEKELOMPOK MASYARAKAT.
MELALUI :
MENEMUKAN MASALAH KES. (PENDERITA KE
PUSKESMAS, LAP. MASYARAKAT)
PENELITIAN /SURVEI KES.
STUDI KASUS
insiden
Gambaran ttg frekuensi penderita baru
suatu penyakit yg ditemukan pada suatu
waktu tertentu di satu kelompok masy.
Insidence rate
Attack arte
Secondary attack rate
Insedence rate : jumlah penderita baru suatu penyakit yg
ditemukan pd suatu jangka waktu ttt (umumnya satu tahun)
dibandingkan dg jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit
baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yg bersangkutan
dalam persen atau permil.
Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tgl 1 Juli 2005
sebanyak 100.000 orang semua rentan terhadap penyakit Diare
ditemukan laporan penderita baru sebagai berikut : bulan januari 50
orang, Maret 100 orang, Juni 150 orang, September 10 orang dan
Desember 90 orang
( 50+ 100+150+10 +90)
Incidence Rate = ------------------------------- X 1000 = 4
100.000
Attack rate : jumlah penderita baru suatu
penyakit yg ditemukan pd satu saat
dibandingkan dg jumlah penduduk yg
mungkin terkena penyakit tsb pada saat
yg sama dlm persen atau permil.

Secondary attack rate : jumlah penderita
baru suatu penyakit yg terjangkit pd
serangan kedua dibandingkan dg jumlah
penduduk dikurangi yg telah pernah
terkena pada serangan pertama dala
persen atau permil.
prevalen
Adl gambaran ttg frekuensi penderita lama
dan baru yg ditemukan pd suatu jangka
waktu ttt di sekelompokan masy. Ttt.
Period prevalence rate
Point prevalence rate
A. Period Prevalence
Period Prevalens =


Contoh :
Pada suatu daerah penduduk pada 1 juli 2005 100.000 orang, dilaporkan
keadaan penyakit A sbb: Januari 50 kasus lama dan 100 kasus baru.
Maret 75 kasus lama dan 75 kasus baru, Juli 25 kasus lama dan 75
kasus baru; Sept 50 kasus lama dan 50 kasus baru dan Des. 200 kasus
lama dan 200 kasus baru.
Period Prevalens rate :



Jum Penderita lama
Dan baru ( t0-t1)
Jum.Pendd tengah
Tahun t0-t1
X 100 %
(50+100) +(75+75)+(25+75)+(50+50)+(200+200)
100.000
X 1000 = 9
Point Prevalence Rate:-> Prevalence Rate saja.
Jumlah penderita lama dan baru pada satu saat,
dibagi dengan jumlah penduduk saat itu dalam
persen/permil.
Point Prevalens Rate=

Contoh Satu sekolah dengan murid 100 orang,
kemarin 5 orang menderita penyakit campak,
dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit
campak
Point Prevalence rate = 10/100 x 1000 = 100


Juml Penderita lama dan
Baru pada satu saat
Juml penduduk saat itu
X 100%
PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN
Di dalam epidemiologi biasanya timbul
pertanyaan yang perlu direnungkan yakni
:
Siapa (who), siapakah yang menjadi sasaran
penyebaran penyakit itu atau orang yang
terkena penyakit.
Di mana (where), di mana penyebaran atau
terjadinya penyakit.
Kapan (when), kapan penyebaran atau
terjadinya penyakit tersebut.
Sehingga tergambar MAN, PLACE, TIME
ORANG (person)
Disini akan dibicarakan peranan umur,
jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan,
golongan etnik, status perkawinan,
besarnya keluarga, struktur keluarga dan
paritas.
Umur
Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan didalam
penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan
maupun kematian didalam hampir semua keadaan menunjukkan
hubungan dengan umur
Untuk keperluan perbandingan maka WHO menganjurkan
pembagian-pembagian umur sebagai berikut :
a. Menurut tingkat kedewasaan :
0 - 14 tahun : bayi dan anak-anak
5 - 49 tahun : orang muda dan dewasa
50 tahun keatas : orang tua
b. Interval 5 tahun :
Kurang 1 tahun
1 - 4 tahun
5 - 9 tahun
10 - 14 tahun, dan sebagainya.
Jenis Kelamin
terkait dengan jenis kelamin atau
perbedaan hormonal sedangkan yang
kedua diduga oleh karena berperannya
faktor-faktor lingkungan (lebih banyak pria
mengisap rokok, minum minuman keras,
candu, bekerja berat, berhadapan dengan
pekerjaan-pekerjaan berbahaya, dan
seterusnya).
Kelas Sosial
Kelas sosial ini ditentukan oleh unsur-unsur
seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan
banyak contoh ditentukan pula oleh tempat
tinggal. Karena hal-hal ini dapat mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan termasuk
pemeliharaan kesehatan maka tidaklah
mengherankan apabila kita melihat perbedaan-
perbedaan dalam angka kesakitan atau
kematian antara berbagai kelas sosial
Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan dapat berperan didalam timbulnya penyakit melalui
beberapa jalan yakni :
a. Adanya faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan
kesakitan seperti bahan-bahan kimia, gas-gas beracun, radiasi, benda-
benda fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan dan sebagainya.
b. Situasi pekerjaan yang penuh dengan stress (yang telah dikenal
sebagai faktor yang berperan pada timbulnya hipertensi, ulkus
lambung).
c. Ada tidaknya "gerak badan" didalam pekerjaan; di Amerika Serikat
ditunjukkan bahwa penyakit jantung koroner sering ditemukan di
kalangan mereka yang mempunyai pekerjaan dimana kurang adanya
"gerak badan".
d. Karena berkerumun di satu tempat yang relatif sempit maka dapat
terjadi proses penularan penyakit antara para pekerja.
e. Penyakit karena cacing tambang telah lama diketahui terkait dengan
pekerjaan di tambang.
Golongan Etnik
Berbagai golongan etnik dapat berbeda
didalam kebiasaan makan, susunan
genetika, gaya hidup dan sebagainya yang
dapat mengakibatkan perbedaan-
perbedaan didalam angka kesakitan atau
kematian
Status Perkawinan
Dari penelitian telah ditunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara angka
kesakitan maupun kematian dengan status
kawin, tidak kawin, cerai dan janda;
Struktur Keluarga
Suatu keluarga besar karena besarnya
tanggungan secara relatif mungkin harus tinggal
berdesak-desakan didalam rumah yang luasnya
terbatas hingga memudahkan penularan
penyakit menular di kalangan anggota-
anggotanya; karena persediaan harus digunakan
untuk anggota keluarga yang besar maka
mungkin pula tidak dapat membeli cukup
makanan yang bernilai gizi cukup atau tidak
dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
tersedia dan sebagainya.
Paritas
Tingkat paritas telah menarik perhatian
para peneliti dalam hubungan kesehatan
si ibu maupun anak. Dikatakan
umpamanya bahwa terdapat
kecenderungan kesehatan ibu yang
berparitas rendah lebih baik dari yang
berparitas tinggi, terdapat asosiasi antara
tingkat paritas dan penyakit-penyakit
tertentu
TEMPAT (PLACE)
Perbandingan pola penyakit sering
dilakukan antara :
1. Batas daerah-daerah pemerintahan
2. Kota dan pedesaan
3. Daerah atau tempat berdasarkan batas-
batas alam (pegunungan, sungai, laut atau
padang pasir)
4. Regional
Hal-hal yang memberikan kekhususan pola penyakit di
suatu daerah dengan batas-batas alam ialah : keadaan
lingkungan yang khusus seperti temperatur,
kelembaban, turun hujan, ketinggian diatas permukaan
laut, keadaan tanah, sumber air, derajat isolasi terhadap
pengaruh luar yang tergambar dalam tingkat kemajuan
ekonomi, pendidikan, industri, pelayanan kesehatan,
bertahannya tradisi-tradisi yang merupakan hambatan-
hambatan pembangunan, faktor-faktor sosial budaya
yang tidak menguntungkan kesehatan atau
pengembangan kesehatan, sifat-sifat lingkungan biologis
(ada tidaknya vektor penyakit menular tertentu,
reservoir penyakit menular tertentu, dan susunan
genetika), dan sebagainya.
WAKTU (TIME)
Mempelajari hubungan antara waktu dan
penyakit merupakan kebutuhan dasar
didalam analisis epidemiologis, oleh
karena perubahan-perubahan penyakit
menurut waktu menunjukkan adanya
perubahan faktor-faktor etiologis
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Menunjuk kpd faktor penyebab dr suatu
masalah kes.
Ada 3 langkah :
Merumuskan hipotesa
Pengujian terhadap rumusan hipotesa
Menarik kesimpulan
TUJUAN EPIDEMIOLOGI
Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan
dan riwayat alamiah penyakit atau kead.
Kesehatan populasi
Menjelaskan etiologi penyakit
Meramalkan kejadian penyakit
Mengendalikan distribusi penyakit dan
masalah kesehatan populasi
Ruang lingkup epidemiologi
1. Subjek dan objek epidemiologi :
* masalah kesehatan ( p.menular,p.tdk
menular, kecelakaan, bencana alam dsb).
2. Masalah kesehatan yang ditemukan pada
sekelompok manusia.( bedakan dengan ilmu
kedokteran klinik?).
3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu
masalah kesehatan dimanfaatkan data
tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan tesebut ->Metode Lit epid->
penyebab msl dan timbulnya masalah
kesehatan.
Peranan dan Manfaat epidemiologi
1. Membantu pekerjaan Administrasi
Kesehatan ->POAC masalah Kesehatan
2. Dapat menerangkan penyebab suatu
masalah kesehatan -> langkah
penanggulangan( preventif dan kuratif).
3. Dapat menerangkan perkembangan
alamaiah suatu penyakit -> guna
menghentikan perjalanan penyakit
supaya dapat dicegah efek
berkelanjutan.

1. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
menurut PPT.
a. Epidemi -> msl kesehatan(penyakit) pada daerah ttt,
waktu singkat frekuensi meningkat.
b. Pandemi -> epidemi + penyebarannya meluas.
c. Endemi -> keadaan dimana masalah kesehatan
frekuensinya pada suatu wilayah ttt menetap dlm waktu
lama.
d. sporadik : Maslah kesehatan pada wil ttt -> frekuensi
berubah-ubah menurut perubahan waktu.
e. Wabah : kejadian berjangkitnya suatu penyakit dalam
masyarakat dengan jumlah penderita meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu, serta dapat menimbulkan
malapetaka.

JENIS EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
EPIDEMIOLODI ANALITIK
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
Didalam epidemiologi deskriptif dipelajari
bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut
perubahan variabel-variabel epidemiologi yang
terdiri dari orang (person), tempat (place) dan
waktu (time).
Tanpa memandang perlu mencari jawaban thd
faktor-faktor penyebab yg mempengaruhi
frekuensi, penyebaran dan munculnya masalah
kes. Tsb.
Menjawab ; siapa (who), dimana (where) dan
kapan (when).
EPIDEMIOLODI ANALITIK
mencari jawaban thd faktor-faktor
penyebab yg mempengaruhi frekuensi,
penyebaran dan munculnya masalah kes.
Menjawab ; WHY ??
Contoh ingin melihat hubungan pengaruh
rokok dg kanker paru.


Jenis epidemiologi Analatik
Studi Riwayat Kasus (Case History
Studies)
Studi Kohort (Kohort Studies)
Epidemiologi Eksperimen
Studi Riwayat Kasus (Case History
Studies)
Dalam studi ini akan dibandingkan antara 2 kelompok orang, yakni
kelompok yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang
yang tidak terkena (kelompok kontrol).
Contoh : Ada hipotesis yang menyatakan bahwa penyebab utama
kanker paru-paru adalah rokok. Untuk menguji hipotesis ini diambil
sekelompok orang penderita kanker paru-paru. Kepada penderita ini
ditanyakan tentang kebiasaan merokok.
Dari jawaban pertanyaan tersebut akan terdapat 2 kelompok, yakni
penderita yang mempunyai kebiasaan merokok dan penderita yang
tidak merokok. Kemudian kedua kelompok ini diuji dengan uji
statistik, apakah ada perbedaan yang bermakna antara kedua
kelompok tersebut.
Studi Kohort (Kohort Studies)
Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan (exposed) pada suatu
penyebab penyakit (agent). Kemudian diambil sekelompok orang
lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan kelompok pertama
tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab penyakit.
Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa
saat yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan,
dicari perbedaan antara kedua kelompok tersebut, bermakna atau
tidak.
Contoh : Untuk membuktikan bahwa merokok merupakan faktor
utama penyebab kanker paru-paru, diambil 2 kelompok orang,
kelompok satu terdiri dari orang-orang yang tidak merokok
kemudian diperiksa apakah ada perbedaan pengidap kanker paru-
paru antara kelompok perokok dan kelompok non perokok.
Epidemiologi Eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen
(percobaan) kepada kelompok subjek kemudian
dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak
dikenakan percobaan).
Contoh : untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat
diambil suatu kelompok anak kemudian diberikan vaksin
tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula
sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah
beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan-
kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah
dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara
kelompok percobaan dan kelompok kontrol

Anda mungkin juga menyukai