Anda di halaman 1dari 29

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GENAP 2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan Mesin-Mesin CNC 2A
Proses manufaktur yang dikendalikan secara otomatis saat ini, tidak lain
adalah perkembangan dari Revolusi Industri yang dimulai di Eropa 2 abad
lampau. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstruksi mesin-mesin produksi dan mekanisme-mekanisme sederhana
mulai dibuat pada tahon 1770, yaitu pada awal revolusi.
2. Mekanisme-mekanisme otomatis yang sederhana dan arus perubahan
untuk produksi massa (mass production) bermula pada awal abad ke 20
ini. Arus perubahan tersebut adalah suatu pengorganisasian pada
fasilitas-fasilitas manufaktur untuk memperbanyak output (hasil
produksi) dan memperpendek waktu produksi. Dimana pada era ini,
siklus kerjanya masih sederhana dan dirancang untuk menghasilkan
suatu produk tertentu.
3. Berikutnya, mesin-mesin perkakas dengan kontrol otomatis sederhana
dan mesin copy dibuat.
4. Pengenalan kontrol numeris pada tahun 1952 telah membuka era baru
dalam bidang otomatisasi. Dimana NC didasarkan pada prinsip-prinsip
komputer digital, yang merupakan teknologi baru pada saat itu.
5. Perkembangan lanjut dari mesin NC adalah CNC (Computerized
Numerical Control) untuk mesin-mesin perkakas, dimana suati mini-
computer dimasukkan sebagai kabinet pengontrol.
6. Robot-robot industri dikembangkan serentak dengan perkembangan
CNC. Robot komersial pertama dibuat pada tahun 1961, akan tetapi
robot-robot tersebut tidak memainkan peran yang penting dalam proses
manufaktur sampai tahun 1970.
7. Perkembangan berikutnya adalah suatu pabrik yang menggunakan
otomasisasi sepenuhnya. Dimana pabrik/industri tersebut menggunakan
teknologi FMS (Flexible Manufacturing System) dan CAD/CAM
(Computer Aided Design/Computer Aided Manufacturing). FMS adalah
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
suatu fasilitas yang mengandung bagian-bagian manufaktur
(Manufacturing Cells), dimana tiap-tiap bagian mempunyai suatu robot
yang melayani beberapa mesin CNC, dan mempunyai suatu sistem
pemindah bahan yang di interface dengan komputer.

1.2 Tahap Perencanaan Proses Permesinan
Sebelum membuat sebuah program untuk mengoperasikan mesin CNC, ada
beberapa tahapan yang harus diikuti diantaranya:
1. Tahap persiapan
a. Mempelajari gambar teknis yaitu ukuran/dimensi benda kerja.
b. Membuat rebcana kerja yang biasanya dibuat dalam bentuk
kolom seperti kecepatan potong dan waktu pemotongan
2. Pelaksanaan pembuatan program
a. Penulisan kode pemrograman
b. Pendefinisian geometri
c. Perintah gerakan dan pengelolaan mesin
d. Penerjemahan koordinat dalam gambar benda kerja
3. Pembuatan Program dengan menggabungkan kode G dan M
4. Mempersiapkan pahat mulai dari bentuk dan ukuran yang telah
ditentukan.
5. Persiapan bahan mentah atau bahan yang akan diproses permesinan.
6. Percobaan yang meliputi:
a. Dry Run, yaitu menjalankan mesin tanpa memotong dengan satu
atau beberapa sumbu mesin untuk mengecek kebenaran program
dan memastikan bahwa tidak terjadi tabrakan.
b. Permesinan material pengganti, yakni mengganti material yang
lunak sehingga produk bentuk secara kasar dapat diperiksa.

1.3 Manfaat Penggunaan Mesin CNC 2A
Pada zaman serba modern seperti saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa
kebutuhan manusia akan segala barang hasil perindustrian sangat tinggi. Dengan
kebutuhan yang tinggi maka proses industri masa kini dituntut se efisien mungkin
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
dengan berpedoman pada proses yang cepat dan hasil yang banyak. Mesin CNC
dikembangkan untuk menggantikan proses permesinan konvensional. Keunggulan
mesin CNC diantaranya adalah:
1. Fleksibilitas, suatu bagian program digunakan untuk menghasilkan
bagian-bagian kerja yang baru.
2. Ketelitian dapat dijaga atau dikendalikan secara komputerisasi.
3. Waktu produksi yang pendek.
4. Kemampuan mengerjakan bagian-bagian yang mempunyai
bentuk/kontur yang rumit
Sistem pemrograman pada mesin CNC dapat menggantikan beberapa tugas
manusia dalam proses permesinan menggunakan mesin perkakas konvensional.
Akan tetapi perlu diingat ada hal yang tidak bisa digantikan fungsi operatornya.
Seperti memilih dan menyiapkan perkakas potong ataupun setting benda kerja dan
pahat.
1.4 Tujuan Praktikum
Praktikum CNC ini diadakan guna menunjang teori yang telah / sedang
diberikan pada mata kuliah NC / CNC. Tujuan utama praktikum ini adalah :
a. Untuk mengenal mesin CNC dan mengetahui bagaimana cara
menggunakan atau mengoperasikan serta sifat-sifatnya.
b. Untuk memperoleh pengalaman dalam hal :
- Persiapan proses permesinan.
- Pelaksanaan proses permesinan.
- Kontrol kualitas dari produk yang dihasilkan.
c. Mampu membuat program mesin CNC untuk pembuatan geometri
suatu komponen.
d. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bahan plotter.
e. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi
suatu komponen.
Selain tujuan utama, praktikum ini memiliki tujuan khusus diantaranya
adalah:
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
a. Memahami operasional mesin bubut EMCO TU CNC-2A dan
simulasi gerakan pahat
b. Mampu membuat program mesin CNC untuk geometri suatu
komponen.

























PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Bagian - Bagian Utama dan Spesifikasi Mesin
Gambar 2.1 merupakan gambar dari mesin CNC TU-2A.
.










Gambar 2.1 Mesin CNC TU-2A
(sumber:
http://4.bp.blogspot.com/_RwbbRJfd_IU/TOXRwU37PcI/AAAAAAAAABQ/
eLDMomOl2jU/s1600/cnc5.jpg)

a. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam (chuck) untuk memntar benda
kerja. Motor ini adalah motor yang menggunakan arus searah (DC) dengan
kecepatan yang variabel. Motor utama dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah
ini.


Gambar 2.2 Motor Utama
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
b. Eretan (support)
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin untuk mesin bubut CNC
TU-2A dibagi menjadi:
1. Eretan memanjang (sumbu z) dengan jarak 0-300 mm
2. Eretan melintang (sumbu x) dengan jarak 0-50 mm
Eretan dapat dilihat pada gambar 2.3


Gambar 2.3 Eretan
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

c. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak eretan. Masing-masing eretan memiliki
step motor sendiri-sendiri yakni penggerak sumbu x dan sumbu z ukuran
masing-masing step motor sama. Step motor dapat dilihat pada gambar 2.4


Gambar 2.4 Step Motor
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

d. Rumah alat potong
Digunakan untuk menjepit alat potong pada waktu proses pengerjaan benda
kerja. Adapun jenis alat yang digunakan dinamakan tool truning. Tool turning
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
ini digerakkan oleh step motor. Sehingga dapat digerakkan secara manual atau
terprogram. Rumah alat potong dapat dilihat pada gambar 2.5.


Gambar 2.5 Revolver/Tool Turret
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

e. Cekam (Chuck)
Digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda
kerja berlangsung. Cekam ini dihubungkan langsung dengan spindle utama
dengan motor penggerak melalui sabuk chuck dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Cekam (Chuck)
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

f. Kepala lepas (Tail Stock)
Alat bantu mesin yang digunakan untuk mengerjakan proses kerja sederhana
secara manual. Disamping itu juga digunakan untuk menopang atau mendukung
ujung benda kerja yang panjang pada proses pembubutan Tail Stock dapat
dilihat pada gambar 2.7.

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012

Gambar 2.7 Tailstock
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

g. Meja Mesin (Sliding Bed)
Meja mesin berfungsi sebagai papan luncur eretan dari eretan mesin. Untuk
itu kebersihannya harus selalu dijaga karena kerusakan dari meja mesin akan
sangat mempengaruhi hasil benda kerja. Sliding bed dapat dilihat pada gambar
2.8.


Gambar 2.8 Meja Mesin
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net







PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
h. Bagian Pengendali (Kontrol Panel)
Berikut ini adalah gambar control panel yang dapat dilihat pada gambar 2.9.


Gambar 2.9 Bagian Kontrol mesin CNC TU-2A
Sumber : Buku Petunjuk Praktikum CNC Programing

Keterangan :
1. Saklar Utama
Adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC. Cara kerja
saklar utama adalah jika kunci saklar utama diputar ke posisi 1, arus listrik
masuk ke control CNC.

Gambar 2.10 Saklar Utama
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

2. Lampu Kontrol Saklar Utama
Sebagai indikator mesin hidup atau mati.

Gambar 2.11 Lampu Kontrol Saklar Utama
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya


PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
3. Saklar Penggerak Sumbu Utama
Saklar yang digunakan unutuk memutar sumbu utama yang dihubungkan
dengan rumah alat potong. Saklar ini yang mengatur perputaran sumbu utama
sesuai menu yang dijalankan yaitu perputaran manual dan CNC.

Gambar 2.12 Saklar Penggerak Sumbu Utama
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

4. Tombol Pengatur Pengatur Sumbu Utama
Saklar ini berfungsi untk mengatur kecepatan putar alat potong pada
sumbu utama. Saklar ini berfungsi pada layanan CNC atau manual.
Kecepatan putaran sumbu utama berkisar antara 50-3000 rpm, sesuai table
putaran pada mesin.

Gambar 2.13 Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

5. Penunjukkan Jumlah Putaran Sumbu Utama
Untuk menunjukkan jumlah putaran yang digunakan.


Gambar 2.14 Petunjuk Jumlah Putaran Sumbu Utama
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya

6. Tombol Pengatur Kecepatan Asutan Pelayanan Manual
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan asutan dari eretan
mesin. Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesin secara
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
manual. Kecepatan asutan untuk mesin CNC TU-2A berkisar antara 5-400
mm/menit.

Gambar 2.15 Saklar Pengatur Asutan
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

7. Lampu Kontrol - Pelayanan Manual
Sebagai indikator kontrol untuk manual.


Gambar 2.16 Lampu Kontrol Layanan Manual
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya

8. Tombol Asutan Pelayanan Manual
Untuk menggerakkan pahat searah sumbu x dan sumbu z

Gambar 2.17 Tombol Koordinat x,z
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya

9. Tombol Gerakan Cepat
Tombol yang digunakan untuk menggerakkan pahat secara cepat pada
pelayanan manual.

Gambar 2.18 Tombol Gerakan Cepat
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
START
10. Sajian Menunjukkan Jalannya
Layar yang menunjukkan nilai untuk pengkodean.

Gambar 2.19 Sajian Menunjukkan Jalannya
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya

11. A.) Tombol Pelayanan CNC atau Manual
Tombol yang digunakan untuk mengubah pelayanan yang
digunakan dari manual ke CNC atau sebaliknya.

Gambar 2.20 Tombol Pelayanan CNC atau Manual
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya
B.) Tombol Start
Tombol yang digunakan untuk memulai menjalankan mesin CNC
dengan program yang dipilih.

Gambar 2.21 Tombol Start
Sumber : Gambar Manual
12. Amperemeter
Digunakan sebagai display besarnya arus actual yang dipakai dari motor
utama. Fungsi utamanya adalah mencegah beban berlebih pada motor utama.

Gambar 2.22 Amperemeter
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net


PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
13. Tombol Emergency
Tombol ini digunakan untuk memutus aliaran arus listrik yang masuk ke
control mesin. Hal ini dilakukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
akibat kesalahan yang telah dibuat.

Gambar 2.23 Tombol Emergency
Sumber : http://bse.ictcentre-llg.net

14. A.) Tombol Hapus
Tombol yang digunakan untuk menghapus masukan kode yang
salah.

Gambar 2.24 Tombol Hapus
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya

B.) Tombol REV
Tombol yang digunakan untuk menggerakkan kursor mundur dari
satu blok / baris ke blok / baris sebelumnya.

Gambar 2.25 Tombol REV
Sumber : Gambar Manual
C.) Tombol FWD
Tombol yang digunakan untuk menggerakkan kursor maju dari satu
blok / baris ke blok / baris berikutnya.

Gambar 2.26 Tombol FWD
Sumber : Gambar Manual



FWD
REV
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
15. A.) Tombol Pemindah Sajian
Tombol yang digunakan untuk memindahkan tempat sajian kode.

Gambar 2.27 Tombol Pemindah Sajian
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya

B.) Tombol - (M)
Tombol yang digunakan untuk melakukan uji jalan program secara
matematis dan dapat digunakan untuk memasukkan data bernilai negatif.


Gambar 2.28 Tombol - (M)
Sumber : Gambar Manual
16. Tombol Memori
Tombol yang digunakan untuk menyimpan masukan pada memori mesin.

Gambar 2.29 Tombol Memori
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya

17. Saklar Untuk Memilih Satuan Metric atau Inch
Untuk memilih satuan yang digunakan mm atau inch.

Gambar 2.30 Saklar Untuk Memilih Satuan
Sumber : Laboratorium CNC Teknik Mesin Universitas Brawijaya

i. Spesifikasi Mesin Bubut / Turning CNC
Merk : EMCO (Austria)
Jenis : Turning
Model : TU CNC 2A
M

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
Spindel utama : - Putaran : 50-3200 rpm
- Daya : 300 w
Jumlah pahat : 6 biji
Kapasitas : - Max turning Dia : 36 mm
- Max turning length : 40 mm
- Distance between centers : 40 mm
- Swing over bed : mm
Gerakan makan : - Jarak sumbu x : 59,99 mm
- Jarak sumbu z : 327, 60 mm
- Feed maks : 2 499 mm/mm
: 2 199 inch/min
Ketelitian : 0,01 mm

2.2 Prinsip Kerja Mesin CNC 2A
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya mesin
bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang dan horizontal dengan sistem
koordinat sumbu Xdan Z. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama denganMesin
Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang padacekam bergerak sedangkan
alat potong diam.
Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang sebagai berikut :
a) Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
b) Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNCTU-2A dapat dilihat
pada gambar ilustrasi di bawah ini :

Gambar 2.31 Mekanisme arah gerakan CNC 2A
Sumber : http://www.scribd.com/Fadlisyah/d/17156178/40-Prinsip-Kerja-Mesin-Bubut-
CNC-TU-2-Axis
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
Metode Pemrograman ada 2, yaitu :
2. Metode Inkremental : suatu metode pemrograman dimana titik
referensinya selalu berubah, yaitu titik aktif yang dituju menjadi titik
referensi baru untuk koordinat selanjutnya.
3. Metode Absolut : metode dimana titik referensinya tetap, yaitu
suatu titik dijadikan referensi untuk semua koordinat.

2.3 Sistem Koordinat Mesin CNC 2A
Sistem koodinat mesin CNC 2A menggunakan sistem koordinat kartesius,
yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif (inkremental).
a) Koordinat kartesius mutlak (absolut)
Metode dimana titik referensinya tetap, yaitu suatu titik dijadikan
referensi untuk semua koordinat.

Gambar 2.32 Pembacaan letak titik dengan koordinat absolut
Sumber: http://suryaputra2009.wordpress.com/2011/11/28/dasar-
pemrograman-cnc-tu-2a/


Gambar 2.33 Pembacaan titik pergerakan pahat dengan sistem absolut
Sumber: http://suryaputra2009.wordpress.com/2011/11/28/dasar-
pemrograman-cnc-tu-2a/
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012

b) Koordinat Kartesius Relatif
Metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu
titik aktif yang dituju menjadi titik referensi baru untuk koordinat
selanjutnya.

Gambar 2.34 Pembacaan letak titik dengan koordinat Inkremental
Sumber: http://suryaputra2009.wordpress.com/2011/11/28/dasar-
pemrograman-cnc-tu-2a/


Gambar 2.35 Pembacaan titik pergerakan pahat dengan sistem
Inkremental
Sumber: http://suryaputra2009.wordpress.com/2011/11/28/dasar-
pemrograman-cnc-tu-2a/

2.5 Perintah Perintah Pemrograman
2. Fungsi G, format blok
G 00 : Gerakan cepat
N/ G 00 / x / z
G 01 : Interpolasi lurus
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
N/ G 01 / x / z / F
G 02 : Interpolasi melingkar/arah ke kanan
N/ G 02 / x / z / F
G 03 : Interpolasi melingkar/arah ke kiri
N/ G 03 / x / z / F
G 04 : Waktu tinggal diam
N/ G 04 / x
G 21 : Blok kosong
N/ G 21
G 24 : Pemrograman radius
N/ G 24
G 25 : Pemanggilan sub program
N/ G 25 / L
G 27 : Perintah melompat
N/ G 27 / L
G 33 : Pemotongan ulir
N/ G 33 / z/ k
G 64 : Motor asutan tak berarus
N/ G 64
G 65 : Pelayanan kaset
N/ G 65
G 66 : Pelayanan RS 232
N/ G 66
G 73 : Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
N/ G 73 / z / F
G 78 : Siklus penguliran
N/ G 78 / x / z/ k
G 81 : Siklus pemboran
N/ G 81 / z/ F
G 82 : Siklus pemboran dengan tinggal diam
N/ G 82 / z/ F
G 83 : Siklus pemboran dengan penarikan
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
N/ G 83 / z/ F
G 84 : Siklus pembubutan memanjang
N/ G 84 / x / z/ F/H
G 85 : Siklus pereameran
N/ G 85 / z/ F
G 86 : Siklus pengeluaran
N/ G 86 / x / z/ F/ H
G 88 : Siklus pembubutan melintang
N/ G 88 / x / z/ F/ H
G 89 : Siklus pereameran dengan tinggal diam
N/ G 89 / z/ F
G 90 : Pemrograman harga absolut
N/ G 90
G 91 : Pemrograman harga inkremental
N/ G 91
G 92 : Pencatatan penetapan
N/ G 92 / x / z
G 94 : Asutaan dalam mm/min.
N/ G 94
G 95 : Asutan dalam mm/rev.
N/ G 95
3. Fungsi M, format blok
M 00 : Berhenti terprogram
N/ M 00
M 03 : Sumbu utama searah jarum jam
N/ M 03
M 05 : Sumbu utama berhenti
N/ M 05
M 06 : Perhitungan panjang pahat
N/ M 06/ x / z/ T
M 17 : Akhir sub program
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
N/ M 17
M 30 : Akhir program
N/ M 30
M 98 : Kompensasi kelonggaran secara otomatis
N/ M 98/ x / z
M 99 : Parameter lingkaran
N/ M 99/ i./ k

4. Tanda-Tanda Alarm
A 00 : Salah perintah G, M
A 01 : Salah radius (M 99)
A 02 : Salah harga x
A 03 : Salah harga F
A 04 : Salah harga z
A 05 : Kurang perintah M 30
A 06 : Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi
A 08 : Akhir pita pada perekaman
A 09 : Pemrograman tidak ditemukan
A 10 : Pemrograman kaset
A 11 : Salah memuat
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Pengalihan inchi/mm dengan memori penuh
A 14 : Salah satuan jalan pada program terbaca
A 15 : Salah harga H
A 17 : Salah sub program
Tombol Kombinasi
+ = Menyisipkan 1 baris blok program

+ = Menghapus 1 baris blok program

+ = Menghapus alarm atau kembali ke
program manuskrip awal
INP
REV INP
DEL
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012

+ = Eksekusi program berhenti sementara

+ = Pengecekan program selain dengan M

+ = Menghapus program keseluruhan


2.5 Penentuan Parameter Permesinan
a. Kecepatan Pemotongan
Adalah harga yang diperlukan dalam menentukan kecepatan pada
proses pemotongan benda kerja. Secara teoritis, kecepatan pemotongan
dapat dirumuskan sebagai berikut:


Dengan : d = diameter benda kerja (mm)
n = putaran spindel (rpm)

b. Kedalaman Pemotongan
Adalah tebal material terbuang pada arah radial dengan satuan
milimeter (mm).

[mm]
Dengan : D = diameter awakl benda kerja (mm)
d = diameter akhir benda kerja (mm)

c. Asutan dalam mm/putaran
Adalah pemotongan benda. Semakin besar jarak asutan, maka
harga kecepatan potong semakin kecil.

Dimana : F = asutan


n = putaran spindel



d. Machining Time
FWD INP
DEL
START

1
INP
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
Adalah waktu ketika mesin memproses sesuatu. Umumnya
machining time digunakan ketika ada pengurangan bahan atau
menghapus beberapa bagian yang tidak diinginkan dari suatu material.



(menit)
Dimana : l = panjang pembubutan (mm)
i = jumlah pemotongan
s = feed motion



e. Jumlah Potongan


Dimana : t = kedalaman pemotongan (mm)
t = dept of cut (mm)
Penentuan parameter di atas dapat juga dilakukan dengan membaca grafik
seperti contoh berikut :

Gambar 2.36 Grafik Cutting Speed
Sumber : Buku Panduan Praktikum CNC Programming
Dari grafik kita dapat memilih jumlah putaran.
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
Contoh : - Diameter benda kerja : 40 mm
- Kecepatan potong : 150


- Jumlah putaran : 1200


Dan untuk mendapatkan kecepatan asutan, jika diketahui
- Diameter benda kerja
- Ketentuan asutan dalam


Dari grafik di bawah kita dapat memilih asutannya dalam mm/min
Contoh : - Jumlah putaran : 1200 putaran / min
- Asutan : 0.06 min / putaran
- Kecepatan asutan : 70 mm/min

Gambar 2.37 Grafik Kecepatan Asutan
Sumber : Buku Panduan Praktikum CNC Programming



PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
2.6 Macam Macam Pahat CNC 2A


Gambar 2.38 Pahat luar


1. Pahat sisi kanan : digunakan unutk melakukan pemakanan dari kanan ke
kiri
2. Pahat sisi kiri : dignakan unutk melakukan pemakanan dari kiri ke
kanan
3. Pahat netral : Digunakan untuk pembubutan memanjang, menyudut
maupun radius
4. Pahat ulir luar : digunakan untuk membuat ulir luar
5. Pahat alur : Digunakan untuk membuat alur
6. Pahat penghalusan : digunakan untuk penghalusan permukaan
7. Pahat potong : digunakan untuk memotong benda kerja
8. Pahat ulir dalam : untuk membuat ulir dalam
9. Pahat drill : digunakan untuk boring dan drilling



PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Persiapan Praktikum
Sebelum praktikum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
disiapkan agar pelaksanaanya berjalan lancar :
1. Menyiapkan alat bantu berupa alat tulis, kalkulator, dll.
2. Menyiapkan jangka sorong.
3. Menyiapkan manuskrip program.
4. Menyiapkan benda kerja.
5. Memeriksa kondisi mesin CNC.

3.2 Operasi Kaset dan Pelayanan RS-232
a. Memformat disket
1. Kaset dimasukkan
2. CNC mode
3. Tombol ditekan
4. Tekan
5. Tekan
6. Tekan +
7. Tunggu 10 detik
8. Tekan +
b. Menyimpan program
1. Kaset dimasukkan
2. CNC mode
3. Tombol ditekan
4. Tekan
5. Tekan
6. Tekan

DEL
6 5 INP
DEL
INP REV


DEL
6 5 INP
FWD
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
7. Nomor program diketik
8. Tekan
c. Memanggil program
1. Kaset dimasukkan
2. CNC mode
3. Tekan
4. Tekan
5. Tekan
6. Tekan
7. Nomor program diketik
8. Tekan
d. Pelayanan RS-232
1. Siapkan kabel colokan RS-232 dan pastikan terhung antara mesin
CNC dengan PC anda.
2. Buka notepad dengan pc anda dan kemudian tuliskan dengan format
yang benar.
3. Buka software yang digunakan untuk interface antara PC dengan
mesin CNC dengan program yang disebut CAM (computer aided
manufacturing)
4. Masukkan kode G66 pada mesin CNC dan tekan tombol input.

3.3 Pengeplotan
Pengeplotan dilaksanakan untuk mengetahui jalannya pahat sesuai dengan
program yang dibuat. Langkah langkah :
1. Waktu mulai dicatat
2. Operasi dipindah ke manual tekan
3. Gerakkan tool turret ke arah pemasangan plotter untuk eksekusi program
4. Pasang tangkai plotter dan atur posisi pena pada kertas
5. Tempatkan/posisikan plotter pada start point
6. Pilih operasi ke CNC tekan
7. Panggil program pada kaset
INP
6 5

DEL
INP
INP
INP
H / C
H / C
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
8. Atur putaran spindle
9. Mulailah eksekusi program dengan plotter tekan
10. Lakukan pengamatan hingga selesai
11. Mencatat waktu selesai
12. Konsultasikan hasilnya dengan asisten/dosen

3.4 Setting Pahat dan Benda Kerja
a. Setting Tool Offset
Setting pahat dilakukan dengan tujuan agar mengetahui nilai
kompensasi pahat. Karena pada saat proses eksekusi menggunakan 3 buah
pahat yang masing-masing memiliki posisi yang berbeda pada tool turret,
untuk melakukannya digunakan bantuan Loop. Setting pahat dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Catat waktu mulai set-up
2. Pilih operasi ke manual tekan
3. Pastikan turret hingga kedudukannya aman untuk pemasangan pahat
4. Pasang pahat pada tool turret sesuai dengan urutan proses
5. Posisikan turret sedemikian rupa sehingga ada ruang untuk
memasang loop
Pilih pahat referensi pada turret
Dekatkan turret mendekati Loop dan amati hingga kedudukan
pahat tepat pada
salib sumbu
Untuk pahat referensi, harga x dan z adalah nol (dengan jalan
dan tekan 2x)
Untuk pahat lain, catat harga x dan z untuk kemudian
masukkan kedalam
program, lakukan hingga semua pahat telah di set-up semua
Setelah selesai, lepaskan loop
Catat waktu akhir set up



START
H / C
H / C DEL
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
b. Setting Start Point Tool
Setting Start Point Tool atau setting benda kerja dilakukan untuk
menentukan titik nol pahat terhadap benda kerja langkah-langkah pada
setting benda kerja adalah :
1. Catat waktu mulai Set Up
2. Pilih operasi ke manual, tekan
3. Posisikan turret hingga kedudukannya aman untuk pemasangan
pahat (agak menjauh dari chuck)
4. Posisikan benda kerja pada chuck hingga benar
5. Pilih pahat referensi untuk pertama kali proses
6. Gerakkan tool turret ke arah benda kerja
7. Sentuhkan ujung tool ke arah (x) facing makankan sedikit kemudian
tekan masukkan nilai L benda
8. Sentuhkan ujung tool kea rah (z) memanjang dari permukaan benda
kerja kemudian tekan
9. Tool pada bagian x dan z diposisikan pada start poin (sesuai G 92
pada line number 00)
10. Setting start poin selesai
11. Catat waktu selesai

3.5 Dry Run
Dry run berfungsi untuk mengetahui apakah gerakan sudah asutan atau
belum (gerakan pahat).
1. Catat waktu mulai.
2. Pilih operasi ke manual, takan tombol
3. Posisikan Tool Turret agak menjauh dan chuck untuk pemasangan benda
kerja.
4. Pasanglah benda kerja pada chuck hingga benar.
5. Pilih pahat referensi untuk pertama kali proses.
6. Gerakkan Tool Turret ke arah benda kerja.

H / C
DEL
DEL
H / C
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 20

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR
SEMESTER GENAP 2011/2012
7. a. Sentuhkan ujung Tool ke arah facing (makankan sedikit),
kemudian tekan tombol
b. Sentuhkan ujung Tool ke arah memanjang dari permuakaan
benda kerja (makankan sedikit), kemudian tekan tombol
8. Posisikan Tool pda harga x dan z pada start point (sesuai dengan program
pada Line Number ).
9. Lepaskan benda kerja dari chuck.
10. Atur putaran spindle.
11. Pilih operasi ke CNC, tekan tombol
12. Panggil program dari kaset.
13. Mulailah eksekusi program (dry-run) dan amati gerakan Tool sampai selesai.
14. Catat waktu selesai.

3.6 Eksekusi Program
Setelah eksekusi program dengan dry run selesai dan benar, maka
pasanglah benda kerja pada chuck, kemudian
1. Catat waktu mulai
2. Pilih operasi ke CNC
3. Tempatkan tangan anda pada posisi dan yang lain
tempatkan tangan pada tombol
4. Mulailah eksekusi program tekan amati eksekusi
program hingga selesai
5. Catat berapa ampere yang digunakan
6. Lepaskan benda kerja dan chuck
7. Catat waktu selesai berapa menit
8. Konsultasikan hasilnya dengan asisten dan dosen

H/C
INP FWD
EMERGENCY STOP
START
DEL
DEL
H / C

Anda mungkin juga menyukai