Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Portfolio

I. Investor Institusional VS Investor individu


Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut dengan investor. Investor pada
umumnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual investors)
dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-
individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya
terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana, (bank dan
lembaga simpan-pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
Di negara-negara maju investor institusional banyak menggunakan pendekatan
institusional dalam melakukan aktivitas investasinya. sedangkan calon investor individual
bisa mengambil garis besarnya agar bisa lebih selekti dan mengetahui apa sebenarnya
yang harus diketahui. Pendekatan institusional terdiri dari tiga tahap yaitu!
Penetapan "riteria
Dalam menetapkan kriteria, calon investor mencari aktor-aktor penting yang
menentukan hal-hal yang diinginkan dalam berinvestasi. #al-hal tersebut bukan
hanya perorma return tetapi dapat mencakup proses investasi, pengambilan
resiko, pelayanan terhadap investor, management ee, dan lain-lain. $enetapkan
kriteria dimulai dengan menggali masalah undamental bagi calon investor yang
meliputi jenis asset class (saham, pendapatan tetap, pasar uang, dll), gaya investasi
(saham blue chip, obligasi s%asta, obligasi pemerintah, saham perusahaan
kecil&menengah,internasional,dll),dan manajemen investasi akti (akti dalam
memilih saham&obligasi) vs. pasi (inde' und(). )enis asset class sangat
menentukan return dan resiko yang akan didapatkan. *eberapa riset di +merika
menyebutkan bah%a ,-.-,/. return yang diperoleh ditentukan oleh jenis asset
class di mana investor berinvestasi. )ika investor memilih asset class pendapatan
tetap maka hasil maksimum investasi jangan diharapkan bisa menyamai hasil
maksimum investasi di saham. 0amun pada saat yang bersamaan, resiko yang
dianut juga tidak sebesar resiko saham. Penentuan ini harus sesuai proil resiko
investor masing-masing. 1aya investasi (investment style) bermanaat jika calon
investor mencari diversiikasi melalui alokasi aset (asset allocation). Pada
dasarnya setiap asset class dapat dibagi lagi menjadi beberapa gaya investasi. Di
negara-negara maju, diversiikasi alokasi aset adalah la(im, tetapi di Indonesia
praktek ini masih terbatas karena kendala jumlah saham yang ada di dalam tiap
kategori kapitalisasi (blue chip&kapitalisasi besar, kapitalisasi menengah, dan
kapitalisasi kecil), pengetahuan investor individual, dan jenis produk reksa dana
yang dita%arkan. 2ntuk jenis pendapatan tetap, gaya investasi dapat terdiri dari
investasi dengan okus pada obligasi pemerintah, obligasi s%asta, atau obligasi
internasional&asing.
Penyaringan (Screening)
*erdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, calon investor kemudian
menyeleksi para potensial $I. Datar lengkap seluruh reksa dana di Indonesia dan
jenis-jenisnya dapat dilihat di %ebsite *apepam (%%%.bapepam.go.id&e-
monitoring). 2ntuk lebih mengetahui inormasi tentang suatu perusahaan $I,
calon investor dapat melakukan riset lebih jauh tentang calon $I tersebut. *erita-
berita tentang sebuah perusahaan $I jika dikumpulkan dapat memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang perusahaan tersebut. Sumber lain yang layak
digali adalah pengalaman pihak-pihak lain dalam berinvestasi melalui $I tersebut.
Inormasi dan pengalaman dari orang dalam juga sangat berguna dalam
mengevaluasi $I. *erdasarkan inormasi yang telah dikumpulkan, calon investor
bisa membandingkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dengan keadaan para
$I yang sebenarnya.
Seleksi
Proses screening menghilangkan sebagian besar $I dan menyisakan beberapa saja
yang akan dievaluasi lebih jauh. Dalam tahap seleksi, calon investor
memokuskan dalam mendapatkan gambaran menyeluruh apa yang disebut
dengan P3 yaitu People, Process, Philosophy, Product, Progress, Price, dan
Perormance.
II. Sikap Investor terhadap resiko
Dalam berinvestasi apapun berbagai risiko yang bisa mempengaruhi tingkat
keuntungan atau mengalami kerugian selalu akan menjadi pertimbangan bagi investor.
Sebanyak mungkin aktor risiko yang mungkin akan mempengaruhi tingkat keuntungan
dalam investasi saham harus selalu dideteksi agar seluruh gerak pasar bisa diantisipasi.
2ntuk itu penasihat investasi dan investor proessional sekalipun selalu mencari inormasi
yang relevan dengan kondisi pasar. Di pasar modal, setidaknya risiko yang patut
dicermati investor secara umum, antara lain risiko inlasi, risiko tingkat suku bunga,
risiko pasar, risiko perusahaan dan risiko politik. $asing-masing risiko tersebut ada
kalangan saling kait mengkait, dan berjalan secara dominan. 0amun adakalanya sama
sekali tidak berhubungan.
Dari risiko tersebut yang selalu berhubungan adalah risiko inlasi. *iasanya begitu
diketahui inlasi tinggi, akan diikuti dengan kebijakan perubahan tingkat suku bunga. )ika
inlasi tinggi, dapat dipastikan nilai uang turun. 4urunnya nilai uang, bisa karena jumlah
uang yang beredar di masyarakat lebih melimpah. 2ntuk itu sehingga agar mobilitas uang
yang beredar turun, biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat sukubunga, naiknya
tingkat suku bunga dengan sendirinya akan memba%a dana-dana kembali sistem
perbankan, sehingga pada gilirannya bursa saham akan turun. *erikut beberapa resiko
yang mungkin dihadapi!
Risiko Inflasi
Dalam industri inansial khususnya dalam ekonomi berbasis uang, risiko yang
cukup mengkha%atirkan adalah ancaman akan penurunan nilai uang. Penggerusan
nilai uang ini terlalu banyak aktor yang bisa dijadikan alasan, padahal aspek
utamanya adalah menurunnya nilai uang. 5ontoh paling sederhana soal inlasi ini
adalah apabila uang bernominal 6p7.--- yang pada kemarin lusa bisa membeli
dua butir telur, tapi hari ini hanya dapat ditukar dengan satu telur. +kibatnya
untuk membeli dua butir telur kita harus mengeluarkan kocek 6p7.--- lagi. "alau
itu terjadi berarti sudah terjadi inlasi, turunnya nilai uang. Penurunan nilai uang
tersebut juga terjadi tidak saja untuk membeli produk, tapi juga dalam
menggunakan jasa. Dalam kondisi saat ini, pemerintah mengatakan akan
mempertahankan bah%a target inlasi dipatok pada bilangan lima persen. Itu
berarti dalam berinvestasi, investor yang memiliki dana 6p7.--- saat ini harus
bisa memperkerjakan uangnya itu dengan minimal penghasilan (return) di atas
lima persen, sehingga pada akhir tahun nilai uang tersebut tetap bisa digunakan
dan memiliki nilai yang sama pada saat ini. 0ilai uang pada masa kini dan masa
yang akan datang diharapkan bobot (nilai atau harganya) tetap sama. +rtinya
kalau saat ini bisa membeli telur satu butir maka tahun depan minimal nilainya
tetap sama. Inlasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus. Penyebab inlasi ini bisa berupa naiknya harga barang dan
jasa, bisa juga karena turunnya nilai uang yang terjadi secara mekanis. Inlasi
yang disebabkan karena naiknya harga barang, juga tidak bergerak sendirian. *isa
jadi karena bahan baku atas produk itu sulit didapat, seperti **$. +kibat tidak
adanya subtitusi dari **$ ini dipastikan kenaikan harga **$ akan
menyebabkan naiknya harga barang-barang dan jasa. #al ini karena
ketergantungan yang sangat tinggi atas produk yang bernama **$ ini. Inlasi
lainnya adalah karena terlalu banyaknya uang yang beredar, sehingga secara
mekanis akan mempengaruhi nilai uang. 2ntuk inlasi yang disebabkan banyak
uang beredar, *ank Sentral bisa melakukan tindakan dengan cara membuat
kebijakan meningkatkan suku bunga. Peningkatan sukubunga ini dengan
sendirinya akan menarik para pemilik dana untuk kembali memarkir dananya di
perbankan. "endati upaya tersebut harus diikuti oleh kebijakan lain, diantaranya
membuat kebijakan guna terciptanya iklim investasi. *agi pasar modal risiko
inlasi ini akan sangat mempengaruhi keputusan investasi. "alau inlasi tinggi,
kita ibaratkan dalam setahun 7- persen, maka boleh jadi harga saham diciptakan
oleh pasar itu sebenarnya sudah terdiskon sebesar 7- persen. "alau harga saham
6p7.--- maka akibat inlasi yang 7- persen itu harga saham tersebut sebenarnya
hanya 6p,--. +kan tetapi, kondisi yang sebenarnya terjadi akan bertambah
kompleks akibat dampak inlasi. "alau kita ibaratkan harga **$ mengalami
kenaikan dengan begitu biaya produksi perusahaan akan mengalami kenaikan.
*elum lagi dampak dari **$ ini akan diikuti dengan melemahnya daya beli,
sehingga barang yang diproduksi tidak akan laku terjual. "alau hal itu yang terjadi
maka bisa dipastikan pemutusan hubungan kerja, akibat pengurangan produksi
hampir pasti akan dilakukan perusahaan, sehingga pada gilirannya ekspektasi
investor saham atas saham perusahaan itu akan menurun.
Risiko tingkat sukubunga
6isiko tingkat suku bunga dapat menjadi bayangan hitam bagi pelaku pasar.
4ingkat bunga yang tinggi akan menjadikan perusahaan yang menjual sahamnya
di bursa pasti juga akan kedodoran. +palagi bagi perusahaan yang mendanai
sebagian operasionalnya dengan pinjaman kredit. Dari sisi investasi luktuasi
tingkat sukubunga yang gonjang-ganjing akan membuat bingung iklim investasi.
"alau tingkat sukubunga tinggi maka investor akan dengan senang hati untuk
menempatkan dananya dalam bentuk deposito. *anyaknya uang yang masuk
dalam deposito akan membuat dunia perbankan kebingungan menyalurkan dana
pihak ketiga tersebut. Di sisi lain dana tersebut memang harus diputar ke sektor-
sektor produkti kalau tidak ingin kinerja bank tersebut ambrol karena harus
membayar bunga tinggi. Soal tinggi dan rendahnya tingkat suku bunga, bagi pasar
yang penting bah%a tingkat bunga itu stabil tidak gonjang-ganjing dan
kebijaksanaannya tidak situasional.
Risiko Pasar
6isiko pasar sering terjadi di pasar modal karena kondisi yang tidak bisa
dijelaskan secara ekonomi. "arena ekspektasi seseorang terhadap produk dan jasa
tertentu akan berbeda dengan ekspektasi pasar. Dalam konteks perdagangan
saham, ketika ekspektasi atas saham secara jangka panjang naik, maka boleh jadi
ekspektasi pasar atas saham pada saat pasar bereaksi justru turun. "arenanya bagi
investor saham yang perlu dipahami bah%a investasi saham adalah investasi pada
saham, sedangkan penciptaan harga saham yang dibuat pasar adalah harga yang
terjadi pada saat selama pasar berlangsung. Penyebab ekspektasi pasar berbeda
dengan kondisi sebenarnya atas nilai saham, penyebabnya bisa beragam. 8ang
paling sederhana boleh jadi karena supply dan demand yang tidak seimbang.
"etika supply atas saham berlebih, sementara demand tetap maka dengan
sendirinya harga saham akan turun. Di pasar modal Indonesia sering terjadi begitu
ada perusahaan yang akan melakukan pena%aran umum (IP9) biasanya akan
diikuti dengan penurunan indikator perdagangan. 4urunnya indikator perdagangan
itu lantaran investor menjual saham yang telah menjadi portoolionya untuk
kemudian membeli saham yang akan IP9. Perilaku tersebut merupakan contoh
yang paling sangat sederhana dari aktor risiko pasar. 4idak sama besarnya posisi
supply dan demand ini juga terjadi apabila terjadi investor melakukan perubahan
portoolio sebagaimana yang kerap terjadi pada akhir tahun dan a%al tahun bursa
saham.
2ntuk mengetahui apakah proses investasi yang dilakukan benar atau tidak,
berikut merupakan langkah-langkahnya!
a. Pengetahuan tentang pengembalian dan resiko investasi.
b. $engetahui sikap investor terhadap resiko. Setiap investor harus mau menerima
resiko investasi yang terkadang di dalam aset riil maupun surat berharga, dan
dapat mengidentiikasi kombinasi pengembalian dan resiko yang dapat
diterima. Dengan kata lain, sebelum menerima resiko investasi, investor harus
berada pada posisi inansial yang logis, dan harus siap menggunakan alasan-
alasan yang masuk akal untuk proses pembuatan keputusan.
c. Pengetahuan dari setiap tipe surat berharga & aset yang tersedia untuk investasi,
termasuk pengembalian yang diharapkan dan resiko yang berhubungan dengan
tipe aset & surat berharga tersebut.
d. $emilih beberapa surat berharga & aset yang dapat memberi suatu
pengembalian dan resiko yang dapat diterima berdasarkan kebutuhan
-kebutuhan dari investor tertentu.
"orelasi langsung antara pengembalian dengan resiko, yaitu! semakin tinggi
pengembalian, semakin tinggi resiko. 9leh karena itu, investor harus menjaga
tingkat resiko dengan pengembalian yang seimbang. *erikut beberapa aktor
6isiko dalam +nalisis :inansial!
o pengertian resiko sendiri yaitu penyimpangan hasil (return) yang diperoleh
dari rencana hasil (return) yang diharapkan.
o 6isiko invetasi adalah risiko yang dihadapi investor akan kemungkinan
tidak tercapainya hasil (keuntungan) yang diharpkan. #al tersebut
dikarenakan actor uncertainty yang besar.
o Sikap investor terhadap risiko yaitu ; senang (desire) menghadapi risiko,
anti risiko ( risk aversion), dan acuh (indierence) terhadap risiko.
Diperhitungkannya aktor risiko dalam keputusan keuangan,
mempengaruhi investor untuk menentukan hasil atau mensyaratkan hail
(re<uired rate o return).
o 6isiko tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikelola agar risiko tersebut dapat
diminimalisasi (risiko terkontrol). Dan ada pula risiko yang tidak dapat
dikontrol&dikendalikan. Sehingga jenis risiko terbagi ke dalam!
6isiko Individual, yaitu risiko yang berasal dari proyek investasi secara
individu tanpa dipengaruhi proyek yang lain.
6isiko perusahaan, yaitu risiko yang diukur tanpa mempertimbangkan
penganekaragaman (diversiikasi) atau portoolio yang dilakukan oleh
investor.
6isiko pasar atau beta, yaitu risiko investasi ditinjau dari investor yang
menanamkan modalnya pada investasi yang juga dilakukan oleh
perusahaan dan perusahaan-perusahaan lain. *esarnya risiko ini tidak
dapat dihilangkan dengan melakukan diversiikasi.
III. Formulasi Kebijakan Investasi (ujuan! Kendala! dan Preferensi"
ujuan
"ebijakan investasi mengandung pernyataan mengenai return yang telah
disesuaikan dengan inlasi. Inlasi merupakan sebuah masalah bagi investor, karena
nominal uang pada masa sekarang berbeda dengan nominal uang di masa yang akan
datang. 9leh karena itu, investor selalu berusaha mendapatkan return yang lebih tinggi
daripada tingkat inlasi. Saham, tidak selalu menjadi perlindungan terhadap inlasi, karena
nilai saham dapat berubah naik atau turun se%aktu-%aktu.
$asing-masing investor juga memiliki kebutuhan dan keadaan yang unik, bersiat
pribadi dan berbeda-beda tiap investor, hal ini dapat menyebabkan pembatasan seorang
investor untuk melakukan investasi aset pada kelas tertentu.
Kendala dan preferensi
=aktu
4ujuan investasi dari masing-masing investor berbeda. 9leh karena itu, untuk
mencapai tujuannya, investor memerlukan perencanaan %aktu melakukan investasi secara
khusus. Investor bisa melakukan investasi dalam jangka pendek atau dalam jangka
panjang, disesuaikan dengan tujuan dari investasi yang dia lakukan.
"ebutuhan >i<uiditas
Investor dalam melakukan investasi kadang terbentur dengan kebutuhan
li<uiditasnya. Dia dapat memerlukan uang se%aktu-%aktu. 9leh karena itu, investor
sebaiknya mengetahui kebutuhan kas dia di masa yang akan datang, sehingga tidak
menghambat investasi yang telah dilakukan.
"esadaran atas Pajak
4ingkat pajak atas pendapatan berbeda dengan tingkat pajak atas keuntungan atas
penjualan aset. Investor mempunyai preerensi untuk melakukan investasi untuk
mendapatkan keringanan pajak dari keuntungan penjualan aset. Pendapatan bekerja
memiliki tingkat pajak yang lebih tinggi. 4etapi, program-program pensiun biasanya
memberikan perlindungan tersendiri atas pajak (pengurangan pendapatan). Investor
mempertimbangkan hal ini dalam membuat keputusan investasi, apakah melakukan
investasi dalam instrumen investasi (portoolio) atau melakukan investasi jangka panjang
dalam bentuk dana pensiun.
IV. Implementasi Strategi Investasi (#lokasi #set dan $ptimisasi Portofolio"
+sumsi 4ingkat Pengembalian
Investor memiliki asumsi atas tingkat pengembalian yang dapat diterima.
+rgumen mengenai mean-reversion saham menyatakan bah%a harga saham yang tinggi
atau rendah hanya bersiat sementara, pada akhirnya harga saham akan cenderung
kembali ke tengah (rata-rata). Selain itu, return saham mengandung risiko yang harus
diperhitungkan. 4idak ada yang jaminan bah%a return yang diharapkan investor akan
didapatkan dengan mudah. #al ini menyebabkan investor berusaha mendapatkan return
yang lebih tinggi dengan melakukan optimisasi portoolio.
$embentuk Portoolio
Investor menggunakan kebijakan investasi dan ekspektasi pasar modal untuk
memilih portoolio atau aset. Pada pemilihan portoolio dan aset, investor harus
menentukan saham-saham mana saja yang sesuai untuk dimasukkan ke dalam
portoolionya. Investor juga menggunakan prosedur optimisasi untuk memilih saham dari
saham-saham yang sesuai dan menentukan berat (proporsi) saham pada portoolionya.
$odel $arko%it( adalah model ormal dari investasi yang dilakukan oleh investor.
+lokasi +set
+lokasi aset berhubungan dengan keputusan untuk menentukan berat (proporsi)
bagi kas, obligasi, atau saham yang akan dimiliki oleh investor. "eputusan ini sangat
penting karena perbedaan alokasi atas aset akan menyebabkan perbedaan perorma dari
portoolio itu sendiri.
+da beberapa aktor yang harus diperhitungkan investor. :aktor-aktor itu antara lain
return yang disyaratkan, toleransi risiko dan umur dari investor itu sendiri. Investor yang
lebih muda cendering bersiat risk taker. Sebaliknya, investor yang lebih tua cenderung
bersiat risk averse. Perbedaan aktor yang diperhitungkan akan mempengaruhi alokasi
aset investasi.
+lokasi Strategis +set
Investor perlu melakukan prosedur simulasi yang digunakan untuk menentukan
kemungkinan range hasil yang dihubungkan dengan tiap-tiap komposisi aset. Simulasi ini
akan memberikan gambaran mengenai keuntungan dan risiko yang mungkin akan
diperoleh investor apabila memilih komposisi aset tersebut. Investor juga perlu
membentuk strategi alokasi aset untuk jangka panjang.
+lokasi 4aktis +set
Perubahan atas komposiss aset yang dilakukan biasanya disebabkan oleh
perubahan tingkat pengembalian yang diharapkan investor. Selain itu perubahan
komposisi aset ini juga bisa dilakukan oleh investor dengan pendekatan market timing
(%aktu dimana pasar bergerak). Investor cenderung melakukan antisipasi atas perubahan
pasar. Pada saat yang tepat, investor melakukan perubahan atas komposisi asetnya untuk
mendapatkan keuntungan atau menjaga nilai asetnya.
V. Monitoring dan Pen%esuian Portofolio
Monitoring
"eadaan investor dapat berubah karena beberapa alasan, yaitu sebagai berikut!
Perubahan kesejahteraan yang mempengaruhi toleransi terhadap risiko
Perubahan hori(on investasi
Perubahan kebutuhan likuiditas
Perubahan aturan perpajakan
Pertimbangan regulasi pemerintah
"eadaan dan kebutuhan unik
Pen%esuaian Portofolio
"omposisi portolio tidak dimaksudkan untuk tetap sama . 8ang paling penting
diketahui adalah kapan harus melakukan penyeimbangan kembali (rebalancing). *iaya
6ebalancing mencakup!
7. "omisi broker
?. Dampak dari perdagangan yang mungkin mempengaruhi harga pasar
@. +spek %aktu dalam memutuskan untuk bertransaksi
*iaya untuk tidak melakukan rebalancing adalah berada dalam posisi yang tidak
menguntungkan
VI. Return &ominal vs Return Riil
Return investasi yang positi tetapi lebih kecil daripada inlasi periodik akan
mengakibatkan total kekayaan investor bertambah secara nominal, tetapi berkurang
secara riil.
Ilustrasinya, seorang investor yang hanya mendapatkan returnsebesar 7-. dalam
satu tahun saat tingkat inlasi tahunan mencapai 7?. akan mengalami penurunan
kekayaan riil sebesar ?. (7-. - 7?.); %alaupun jumlah uangnya secara nominal
meningkat sebesar 7-., katakan dari 6p7-- juta menjadi 6p77- juta. $aksudnya adalah
daya beli dari uang 6p77- juta ini adalah ?. lebih rendah daripada daya beli 6p7-- juta
setahun sebelumnya.
Secara umum, return riil adalah return nominal dikurangi tingkat inlasi. +gar
daya beli tidak berkurang, return nominal sebuah investasi harus melebihi tingkat inlasi.
$enghitung return untuk periode satu tahun tanpa setoran tambahan atau pengambilan
uang relati mudah, karena kita cukup mengurangi investasi akhir dengan investasi a%al
dan hasilnya dibagi dengan investasi a%al.
Penghitungan return menjadi tidak sederhana lagi untuk investasi lebih dari satu
periode, jika ada penambahan atau pengambilan uang selama periode investasi, atau jika
risiko diperhitungkan.
Return &ominal
Akonomi modern memperoleh eisien mereka melalui penggunaan uang. $edia
pertukaran yang diterima secara umum. *ukannya memperdagangkan jagung untuk
mendapatkan stereo yang akan diberikan satu tahun mendatang, seperti pada ekonomi
barter, penduduk ekonomi modern dapat menjual jagungnya untuk memperoleh uang dan
kemudian memperdagangkan uang BsekarangC untuk uang Bmasa depanC dengan
menginvestasikannya. "emudian uang Bmasa depanC tersebut dapat digunakan untuk
membeli stereo. 4ingkat bunga yang digunakan penduduk memperdagangkan uang
BsekarangC untuk mendapatkan uang Bmasa depanC tergantung pada investasi yang
dilakukan dan disebut return nominal (juga disebut tingkat bunga nominal).
Return Riil
Pada periode harga berubah-ubah, return nominal investasi mungkin suatu indikasi yang
jelek dari return riil (tingkat bunga riil) yang memperoleh investor. #al ini sebagian
disebabkan oleh tambahan dolar yang diterima dari investasi mungkin diperlukan untuk
menutup penurunan daya beli yang disebabkan oleh inlasi yang terjadi pada periode
investasi. +kibatnya, penyesuaian return nominal diperlukan untuk menyingkirkan
dampak inlasi untuk menentukan return riil. Inlasi sering digunakan untuk tujuan ini.
5ontoh! 6eturn sebesar 73. yang diterima setahun dari sebuah surat berharga jika
disesuaikan dengan tingkat inlasi sebesar / . untuk tahun yang sama, akan memberikan
return riel sebesar !
46(ia) D (7E-.73 ) - 7
(7E-.-/)
D -.77F?, atau 77.F?,.
VII. Return #ritmetik dan Return 'eometrik
4erdapat dua konsep&ukuran pengembalian nominal berdasarkan %aktu, yaitu
pengembalian aritmetik dan pengembalian geometrik. Pada umumnya, pengembalian
aritmetik digunakan untuk periode tunggal atau untuk data cross section, sedangkan
pengembalian geometric digunakan untuk beberapa periode atau untuk data time series.
6eturn aritmetik lebih tepat digunakan untuk prediksi ke depan, sedangkan untuk kinerja
masa lalu, perhitungan return geometrik akan lebih tepat.
Perhitungan return aritmetik dan geometrik ini adalah sama dengan perhitungan
rata-rata aritmetik (arithmetic mean) dan rata-rata geometrik (geometric mean) dalam
statistik. 2ntuk menghitung tingkat pengembalian aritmetik atau geometrik suatu
investasi atsu suatu portoolio, terlebih dahulu dihitung tingkat pengembalian untuk tiap-
tiap periode (r7, r?, G, rn). *erikut merupakan rumusan perhitungan tersebut!
r# (
r) * r+ * , * rn
n
r' ( -.()*r)"()*r+",()*rn" / )
keterangan!
r+ D pengembalian aritmetik
r1 D pengembalian geometrik
r7 D pengembalian (return) periode 7
r? D pengembalian (return) periode ?
rn D pengembalian (return) periode n
n D jumlah periode
5ontoh!
#arga dari suatu saham pada periode ke-- (periode a%al) adalah 6p./--,- Pada periode
selanjutnya (periode ke-7), harga saham meningkat menjadi 6p.H--,- dan turun di periode
ke-? menjadi 6p.//-,-
6eturn pada masing-masing periode adalah sebagai berikut!
r7 D (6p.HH- I 6p./--) & 6p./--
D -.?-
D ?-.
r? D (6p.//- I 6p.H--) & 6p.H--
D - -.-J@
D - J.@@.
Return yang dihitung berdasarkan rata-rata aritmetik adalah sebagai berikut!
r+ D
(-.?--.-J@)
D -.-/J@@ atau /.J@@.
?
Sedangkan return jika dihitung berdasarkan rata-rata geometrik adalah sebagai berikut!
r1 D K(7E-.?)(7E-.-J@) I 7
D -.-FJJ@ atau F.JJ@.
)ika dihitung dengan metode rata-rata arimatika, pertumbuhan harga saham ini adalah
sebesar /.J@@.. )ika return ini benar, maka untuk periode ke-?, harga saham ini
seharusnya menjadi 6p./H-.-@. Padahal yang sebenarnya, harga saham ini di akhir
periode ke-? adalah sebesar 6p.//-,-. Dengan demikian perhitungan dengan metode
aritmatika ini kurang tepat. )ika dihitung dengan metode rata-rata geometrik,
pertumbuhan harga saham ini adalah sebesar F.JJ@.. Dengan menggunakan tingkat
pertumbuhan ini harga saham di akhir periode ke-? adalah sebesar 6p.//-,-, sesuai
dengan nilai yang sebenarnya.
)adi metode rata-rata geometrik lebih tepat digunakan untuk situasi yang melibatkan
pertumbuhan, sedangkan metode rata-rata arimatika lebih tepat digunakan untuk
menghitung rata-rata untuk satu periode yang sama dari banyak return tanpa melibatkan
pertumbuhan.
VIII. Return ertimbang 0erdasarkan 1ang
"onsep return tertimbang berdasarkan uang diaplikasikan pada saat dana yang
diinvestasikan berubah-ubah karena adanya penambahan atau pengembalian uang. Dalam
mencari tingkat pengembalian berdasarkan uang, besar penerimaan atau pengeluaran
uang dalam setiap periode sangat penting dan diperhitungkan. 5ontoh!
Seorang investor pada tahun ?--F membeli sebuah obligasi senilai 6p.?--,---,---,-
Setahun kemudian, ?--/, dia membeli kembali obligasi yang sama seharga
6p.??/,---,---,- Pada tahun ?--/ tersebut, atas kepemilikan obligasi yang pertama,
investor tersebut menerima bunga sebesar 6p./,---,---,- sedangkan pada tahun ?--H,
karena memiliki dua obligasi, ia menerima bunga 6p.7-,---,---,-
)ika pada tahun ?--H investor tersebut menjual obligasinya pada harga masing-masing 6p
?@/.---.---, berapa tingkat pengembalian berdasarkan uang diperolehnyaL
PM (pengeluaran) D PM (penerimaan)
?--,---,--- E ??/,---,--- D /,---,--- E 7-,---,--- E F3-,---,---
7 E r 7 E r (7 E r)N
r D ,.@,.
I2. Risk/#djusted Return
Dalam berinvestasi, tidak memberikan perhatian khusus pada risiko adalah tidak
bijak. Dalam keadaan pasar sedang bullish, risiko sangat sering dinomorduakan. 6isiko
sering mulai kembali diingat ketika pasar bearish. $estinya, dalam segala kondisi,
investor tidak melupakan risiko.
6isiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau return negati dari suatu investasi.
Dalam statistika, ukuran risiko adalah standar deviasi, dinotasikan s (dibaca! sigma) yang
dihitung dari gejolak turun-naiknya atau volatilitas harga. Semakin besar goyangan harga,
semakin besar volatilitas, semakin besar debaran jantung investor sehingga semakin besar
risiko.
6isiko yang mengukur berapa banyak investasi yangkembali dalam kaitannya dengan
jumlah risiko yang diambil. Sering digunakan untuk membandingkan berbagai jenis
investasi yang melibatkan tingkat risiko yang berbeda. Risk-adjusted return akan
menempatkan dua investasi yang berbeda pada nilai yang sama (dengan menghilangkan
perbedaan risiko) dan memberitahu anda investasi yang menghasilkan hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan risiko yang diperlukan
"arena ada dua ukuran risiko yaitu total risiko dan risiko sistematis, maka kita mengenal
dua ukuran utama risk-adjusted return. =illiam Sharpe (7,HH) memperkenalkan rasio
Sharpe yaitu e'cess return per satuan total risiko (s) atau (return portoolio - bunga bebas
risiko) & s, untuk mengukur kinerja reksa dana saat itu. Sebelum itu, )ack 4reynor (7,H/)
sudah menggunakan rasio 4reynor yaitu e'cess return per satuan risiko sistematis (b) atau
(return portoolio - bunga bebas risiko) & b, untuk tujuan yang sama. 2kuran risk-adjusted
return mana yang lebih baikL )ones dalam bukunya Investment (?--3) mengatakan kalau
rasio Sharpe sebaiknya digunakan jika portoolio investor seluruhnya (atau sebagian
besar) dalam sekuritas. 2ntuk investor yang portoolionya terdiri dari banyak aset
sehingga sekuritas hanya sebagian kecil saja, rasio 4reynor yang lebih tepat.
*erdasarkan risk-adjusted return, portoolio&reksa dana yang berkinerja terbaik bukanlah
portoolio yang memberikan return nominal terbesar. Portoolio&reksa dana terbaik adalah
yang mampu memberikan premi risiko per unit terbesar atau yang mempunyai rasio
Sharpe dan atau rasio 4reynor tertinggi.
2. Rasio re%nor
Diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko portoolio dengan risiko
portoolio yang dinyatakan dengan beta. *eta adalah risiko pasar atau risiko sistematis.
$enghitung kemiringan I slope garis yang menghubungkan portoolio yang berisiko
dengan risiko Pasar.Semakin besar nilai slope semakin baik portoolio atau semakin besar
rasio premi risiko portoolio terhadap beta, kinerja portoolio semakin baik
"eterangan
4 ! Treynor ratio
6i ! 6ata- rata tingkat pengembalian portoolio i
6 ! 6ata Irata atas bunga investasi bebas risiko
Oi ! *eta portoolio
6i I 6 ! Premi risiko potoolio i
6elevan bagi investor yang !
$emiliki berbagai portoolio atau menanamkan dana pada berbagai reksa dana I
mutual unds
$elakukan diversiikasi pada berbagai portoolio
2I. Rasio Sharpe
6asio Sharpe digunakan untuk menandakan seberapa baik kembalinya aset
investor untuk mengkompensasi risiko yang diambil.
6asio ini diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko portoolio dengan risiko
portoolio yang dinyatakan dengan standar deviasi I total risiko. Premi risiko portoolio
adalah selisih rata-rata tingkat pengembalian portoolio dengan rata-rata tingkat bunga
bebas risiko
"eterangan
S ! Indeks sharpe portoolio i
6 ! 6ata- rata tingkat pengembalian portoolio i
6 ! 6ata Irata atas bunga investasi bebas risiko
P ! Standar deviasi dari tingkat pegembalian portoolio i
6 I 6 ! Premi risiko potoolio i
6umus Sharpe menghitung kemiringan I slope garis yang menghubungkan portoolio
yang berisiko dengan bunga bebas risiko. Semakin besar nilai slope semakin baik
portoolio atau semakin besar rasio premi risiko portoolio terhadap standar deviasi
kinerja portoolio semakin baik. Investor sering disarankan untuk memilih investasi
dengan rasio Sharpe tinggi
2II. #lpha 3ensen
Di bidang keuangan, )ensenQs alpha (atau )ensenQs Perormance Inde', e'-post ala)
digunakan untuk menentukan pengembalian kelebihan sekuritas atau portoolio eek atas
teoretis keamanan pengembalian yang diharapkan. *isa keamanan aset apapun, seperti
saham, obligasi, atau derivati. "embali teoretis diperkirakan oleh model pasar, yang
paling sering 5+P$. $odel pasar menggunakan metode statistik untuk memprediksi
risiko yang sesuai-disesuaikan kembali aset. 5+P$ misalnya menggunakan beta sebagai
pengganda.
Dalam konteks 5+P$, menghitung ala memerlukan input berikut!
realisasi kembali (di portoolio),
yang pasar kembali,
dengan risiko-ree rate o return, dan
yang beta portoolio.
3ensen4s alpha ( (Portfolio Kembali / Risk Free Rate" / (Portofolio 0eta 5 (Pasar
Kembali / Risk Free Rate""

Pada model ini kita juga memperhitungkan return yang diharapkan atau minimum return
yang diharapkan.
A6p D 6 E * (A6m - 6)
dengan!
A6p D $inimum return reksa dana yang diharapkan;
A6m D $inimum return pasar yang diharapkan.
Setelah A6p didapatkan, return rata-rata reksa dana kemudian dikurangi minimum
return reksa dana yang diharapkan untuk mendapatkan nilai alpha model )ensen. Semakin
besar nilai alpha tersebut menunjukkan reksa dana tersebut semakin bagus.
Ide dasarnya adalah bah%a untuk menganalisis kinerja manajer investasi +nda
tidak hanya harus melihat pada keseluruhan laba dari portoolio, tetapi juga pada
portoolio risiko itu. Sebagai contoh, jika ada dua reksa dana yang keduanya memiliki
pengembalian sebesar 7?., seorang investor rasional akan menginginkan dana yang
kurang berisiko. )ensen mengukur salah satu cara untuk membantu menentukan apakah
sebuah portoolio adalah menghasilkan laba yang tepat untuk mengembalikan tingkat
risiko. )ika nilai positi, maka kelebihan portoolio adalah pengembalian laba. Dengan
kata lain, nilai positi bagi )ensenQs alpha berarti und manager telah Rmengalahkan pasarR
dengan pemilihan saham yang tepat.
2III. 0eta+
0ilai beta? mencerminkan kemampuan market timing dari manajer investasi reksa
dana bersangkutan sedangkan nilai alpha mencerminkan kemampuan pemilihan saham
manajer investasi dalam membentuk portoolio reksa dana yang dimaksud. Semakin besar
nilai beta? dan alpha suatu reksa dana maka semakin baik reksa dana tersebut
Dalam menentukan beta, kita dapat menggunakan sebuah judgement, di samping
itu kita bisa menggunakan beta historis untuk menghitung beta %aktu lalu yang
dipergunakan sebagai taksiran beta di masa yang akan datang. *eta historis memberikan
inormasi yang berguna tentang beta di masa yang akan datang karena itu seringkali para
analis menggunakan beta historis sebelum mereka menggunakan judgement untuk
memperkirakan beta.
Rumus 6stimating 0eta !
6i D Si E Oi Tm E ei
Persamaan ini merupakan persamaan regresi sederhana. *eta menunjukkan
kemiringan (slope) garis regresi tersebut. +lpha menunjukkan intercept dengan sumbu
6ij. $akin besar beta, makin curam kemiringan garis tersebut dan sebaliknya.
*eta sekuritas individual cenderung mempunyai koeisien determinasi (yaitu
bentuk k%adrat dari koeisien korelasi) yang lebih rendah dari beta portoolio. "oeisien
determinasi menunjukkan proporsi perubahan nilai 6i yang bisa dijelaskan oleh 6m.
Dengan menghitung koeisien beta yang mencerminkan tingkat risiko masing-
masing saham yang diamati, dan tingkat return saham, maka kita dapat menentukan
e'cess return to beta (A6*) yang mencerminkan tingkat keuntungan yag sangat mungkin
dapat dicapai. 2ntuk mendapatkan kandidat portoolio kuat, kita tinggal membandingkan
A6* dengan 5ut o 6ate untuk menhasilkan saham-saham yang memiliki tingkat return
yang tinggi dan risiko yang minimal yang dapat mengeliminir risiko tidak sistematis. jika
suatu jenis saham angka A'cess 6eturn to *eta (A6*)-nya lebih besar dari angka batas 5
(cut o rate) maka saham tersebut masuk sebagai kandidat portoolio.
2IV. Rasio #ppraisal
Sebuah rasio yang membandingkan nilai dari ala untuk deviasi standar residu,
dan dirancang untuk menunjukkan kualitas pendanaan.
+la dari sebuah portoolio dibagi dengan risiko non-sistematis dari portoolio.
6asio mengukur return abnormal per unit risiko yang pada prinsipnya dapat
terdiversiikasi jauh dari memegang portoolio indeks pasar.
Di 6ussell Style "lasiikasi (6S5), rasio appraisal dihitung sebagai berikut!

Simbol Keterangan
p )ensen alpha
(E p) Standard error
1'#S P#S#R M$7#8 7#& M#&#36M6& K61#&'#&
Manajemen Portofolio
#ngkatan +99: ; +9)9
Kelompok <
Arika 0. & -F-,@7--F & -F
6icky Sanjaya & -F-,@7-7/ & 7@
+ngga Pramada & -F--,@7-7H & 7F
$arisa & -F-,@7-?3 & ?/
Sabrina :r. S. & -F-,@7-?J & ?H
+gnes +ndriyani S. & -F-,@7-@@ & @7
2niversitas +irlangga
Surabaya
?--,

Anda mungkin juga menyukai