OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

DEFINISI
Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah infeksi kronis pada telinga tengah
dengan perforasi membran tympani dan sekret keluar dari telinga terus menerus atau
hilang timbul sekret dapat en!er atau kental bening atau berupa nanah"
K#$SIFIK$SI
%" &ipe tubotimpani ' tipe (inak ' tipe aman ' tipe rhinogen"
)enyakit tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa
dan ge(ala klinik yang ber*ariasi dari luas dan keparahan penyakit"
+" &ipe atikoantral ' tipe ganas ' tipe tidak aman ' tipe tulang
)ada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya" )enyakit
atikoantral lebih sering mengenai pars flasida dan khasnya dengan
terbentuknya kantong retraksi yang mana bertumpuknya keratin sampai
menghasilkan kolesteatom"
)ada OMSK dapat ter(adi beberapa tipe perforasi ,
%" )erforasi sentral
#okasi pada pars tensa bisa antero-inferior postero-inferior dan postero-
superior kadang-kadang sub total"
+" )erforasi marginal
&erdapat pada pinggir membran timpani dengan adanya erosi dari anulus
fibrosus" )erforasi marginal yang sangat besar digambarkan sebagai
perforasi total" )erforasi pada pinggir postero-superior berhubungan
dengan kolesteatom"
." )erforasi atik
&er(adi pada pars flasida berhubungan dengan primary a!/uired
!holesteatoma"
E&IO#O0I)enyebab OMSK antara lain ,
%" #ingkungan
+" 0enetik
." Otitis media sebelumnya"
1" Infeksi
2" Infeksi saluran nafas atas
3" $utoimun
4" $lergi
5" 0angguan fungsi tuba eusta!hius"
Epidemiologi Otitis Media Supuratif Kronis

)re*alensi OMSK pada beberapa negara antara lain dipengaruhi
kondisi sosial ekonomi suku tempat tinggal yang padat hygiene dan
nutrisi yang (elek" Kebanyakkan studi mengukur nilai pre*alensi bukannya
menilai angka insidensi seperti table %" )re*alensi OMSK setiap negara
dikategorikan oleh WHO regional classification ketika 6orkshop
78O9:I;$ pada tahun %<<3" Nilai pre*alensi %-+= dianggap rendah dan
nilai .-3= dianggap tinggi"

&abel +"% )re*alensi OMSK Setiap Negara oleh WHO Regional
Classification
Kategori )opulasi
)aling tinggi ( >1= ) , &an?ania India Solomon Islands
0uam $ustralian $borigines 0reenland
&inggi ( +-1= ) ,Nigeria $ngola Mo?ambi/ue
@epubli! of Korea &hailand
)hilippines Malaysia Aietnam
Mi!ronesia :hina Eskimos
@endah (%-+= ) ,;ra?il Kenya
)aling rendah ( B%= ) , 0ambia Saudi $rabia Israel
$ustralia Cnited Kingdom
Denmark Finland $meri!an
Indians

Dari sur*ei pada 4 propinsi di Indonesia pada tahun %<<3 ditemukan
insiden Otitis Media Supuratif Kronis (atau yang oleh a6am dikenal
sebagai DcongeD) sebesar .= dari penduduk Indonesia" Dengan kata lain
dari ++E (uta penduduk Indonesia diperkirakan terdapat 33 (uta penderita
OMSK" Fumlah penderita ini ke!il kemungkinan untuk berkurang bahkan
mungkin bertambah setiap tahunnya mengingat kondisi ekonomi masih
buruk kesadaran masyarakat akan kesehatan yang masih rendah dan
sering tidak tuntasnya pengobatan yang dilakukan (:ermin dunia
kedokteran no"%.1 +EE+)"
Faktor risiko
&er(adinya OMSK ,
%" gangguan fungsi tuba eusta!hia yang kronis atau berulang
a" infeksihidung dan tenggorokan yang kronis atau berulang
b" obstruksi anatomi! tuba eustha!ius oarsial atau total
+" perforasi membran timpani yang menetap
." ter(adinya metaplasia skuamosa atau perubahan patologik menetap lainnya
pada telinga tengah
1" obstruksi menatap terhadap aerasi telinga atau rongga mastoid
2" terdapat daerah- daerah dengan sekuester atau osteomielitis persisten di
mastoid
3" fa!tor fa!tor konstitusi dasar seperti alergi kelemahan umum atau perubahan
mekanisme pertahanan tubuh
&er(adinya perforasi menetap pada omsk,
%" infeksi yang menetap pada telinga tengah mastoid yang mengakibatkan
produksi sekret telinga purulen berlan(ut"
+" ;erlan(utnya obstruksi tuba eusta!hius yang mengurangi penutupan
spontan pada perforasi"
." ;eberapa perforasi yang besar mengalami penutupan spontan melalui
mekanisme migrasi epitel"
1" )ada pinggir perforasi dari epitel skuamosa dapat mengalami
pertumbuhan yang !epat diatas sisi medial dari membran timpani"
)roses ini (uga men!egah penutupan spontan dari perforasi"