Anda di halaman 1dari 4

PNS - Jabatan Eselon dan Golongannya

Di jaman globalisali dan penuh persaingan seperti sekarang ini, mencari pekerjaan
yang andal bukanlah hal mudah seperti ketika Anda mencari segelas es teh atau mie
ayam. Berdasakan kalimat barusan tadi, tentunya yang tersirat di pikiran Anda
adalah masalah es teh, mie ayam, atau PNS sebagai maskot setiap masyarakat
yang ingin mencari pekerjaan yang pasti. Namun kali ini saya tidak akan membahas
mengenai es teh ataupun mie ayam. Pada postingan kali ini saya ingin
menggambarkan sedikit struktur jabatan dan golongan pada PNS yang banyak
peminatnya oleh masyarakat sehingga masyarakat itu tidak hanya asal mendaftar
CPNS saja, tetapi juga harus mengenal lebih dalam bagaimana sih struktur
organisasi PNS.

Jadi PNS itu terbagi menjadi 4 golongan:
1. Golongan I
Ia juru muda
Ib juru muda tingkat I
Ic juru
Id juru tingkat I
*tamatan SD sederajad ke golongan Ia
*tamatan SMP sederajad ke golongan Ib

2. Golongan II
IIa pengatur muda
IIb pengatur muda tingkat I
IIc pengatur
IId pengatur tingkat I
*tamatan SMA sederajad ke golongan IIa
*tamatan D1 dan D2 sederajad ke gol. IIb
*tamatan D3 sederajad ke gol IIc
3. Golongan III
IIIa penata muda
IIIb penata muda tingkat I
IIIc penata
IIId penata tingkat I
*tamatan S1 sederajad ke gol IIIa
*tamatan dokter, apoteker, dokter gigi, S2 dan sederajad ke gol IIIb.
*tamatan S3 sederajad ke gol IIIc
4. Golongan IV
IVa pembina
IVb pembina tingkat I
IVc Pembina utama muda
IVd pembina utama madya
IVe pembina utama

Nah setelah kita tau golongan dalam PNS, kita akan mempelajari bagaimana struktur
organisasi PNS(tingkat jabatan struktural) yang biasa disebut dengan Eselon. Tinggi
rendahnya jabatan pada struktur organisasi ini berkaitan dengan golongan-golongan
yang tadi. Apabila ada yang masih bingung bedanya tingkat jabatan struktural dan
fungsional bisa baca pada postingan Jabatan Struktural dan Fungsional PNS.

Eselon adalah tingkat jabatan struktural, eselon tertinggi sampai dengan eselon
terendah dan jenjang pangkat untuk setiap eselon sebagaimana tersebut dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 adalah sebagai berikut:
1.Eselon la Pembina Utama Madya IV/d Pembina Utama IV/e
2 Eselon lb Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama IV/e
3 Eselon II a Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama Madya IV/d
4 Eselon lIb Pembina Tingkat I IV/b Pembina Utama Muda IV/c &
5.Eselon IIIa Pembina IV/a Pembina Tingkat I IV/b
6 Eselon III b Penata Tingkat I Ill/d Pembina IV/a
7 Eselon IV a Penata III/c Penata Tingkat I Ill/d
8 Eselon IV b Penata Muda Tingkat I Ill/b Penata III/c
9 Eselon V Penata Muda Ill/a Penata Muda Tingkat I Ill/b

Sedangkan penerapannya, eselon-eselon tersebut dalam sebuah lembaga dengan
lembaga lainnya itu berbeda namanya walaupun sama tingkatannya. Contohnya :

Di tingkat pusat (Kementerian):
Eselon I terdiri dari Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal,
Kepala Badan, dan lain-lain
Eselon II terdiri dari Kepala Biro, Kepala Pusat, Sekretaris Direktorat Jenderal,
Sekretaris Badan, dan lain-lain
Eselon III terdiri dari Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan lain-lain
Eselon IV terdiri dari Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi.

Di tingkat daerah (Provinsi misalnya):
Eselon I yaitu Sekretaris Daerah
Eselon II yaitu Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Biro, Kepala Dinas, Kepala Badan,
dan lain-lain
Eselon III yaitu Sekretaris Badan, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Bagian,
dan lain-lain
Eselon IV terdiri dari Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi.

Yang perlu dipahami betul-betul, bahwa para Menteri, Kepolri, Panglima TNI, Jaksa
Agung, Ketua Mahkamah Agung, Ketua Mahkamah Konstitusi, KETUA KPK itu
bukan jabatan eselon. Jangan sampai pengertian anda menjadi bias. Begitu juga
dengan jabatan sebagai Gubernur atau Bupati/Walikota, itu bukan jabatan dalam
Eselon, itu adalah jabatan politik.

Mungkin itu sedikit banyak gambaran mengenai golongan dan tingkat jabatan
struktural (eselon) pada PNS. Apapun golongan dan jabatannya, jadilah abdi negara
yang andal pada masing-masing posisinya, sehingga tidak ada struktur negara ini
yang lemah.










PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN STRUKTURAL
(PP No.100 Tahun 2000 Jo PP No.13 Tahun 2002)

Anda mungkin juga menyukai