Anda di halaman 1dari 2

Pada proses pembuatan amoniak dengan tekanan rendah dalam reaktor

(150 atmosfir) yaitu dengan reaksi reforming merubah CO menjadi


CO2, penyerapan CO2 dan metanasi. Reaksi reforming ini dilakukan
dalam 2 tingkatan yaitu :
Tingkat Pertama :
Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa
vertikal dalam dapur reforming pertama dan secara umum reaksi yang
terjadi sebagai berikut:


Cn H2n + nH2O ---> NCO + (2n+1)H2 - panas

CH4 + H2O ---> CO + 3H2 -
panas

Tingkat Kedua :
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di
dalam reformer kedua, hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan
reaksi reforming dan untuk memperoleh campuran gas yang
mengandung nitrogen (N)


2 CH4 + 3 O2 ---> 12 N2

2 CO + 4 H2O --->
12 N2

lalu campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam
converter CO untuk mengubah CO menjadi CO2

CO + H2O ---> CO2 + H2

CO2 yang terjadi dalam campuran gas diserap dengan K2 CO3
K2 CO3 + CO2 + H2O --->
KHCO3

larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku
pembuatan urea.
Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas
harus dihilangkan yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4
kembali
CO + 3H2 ---> CH4 + H2O

CO2 + 4H2 ---> CH4 + 2H2O

Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran
ganda pada tekanan 150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam
converter amoniak.

N2 + 3H2 ---> 2NH3



Setelah didapatkan CO2 (gas) dan NH3 (cair), kedua senyawa ini
direaksikan dalam reaktor urea dengan tekanan 200-250 atmosfer.
2NH3 + CO2 ---> NH2COONH4 + Q

amoniak
karbon
dioksida
ammonium
karbamat

NH2COONH4

---> NH2 CONH2 + H2O -
Q

Reaksi ini berlangsung tanpa katalisator dalam waktu 25 menit. Proses
selanjutnya adalah memisahkan urea dari produk lain dengan
memanaskan hasil reaksi (urea, biuret, ammonium karbamat, air dan
amoniak kelebihan) dengan penurunan tekanan, dan temperatur 120-165
derajat Celsius, sehingga ammonium karbamat akan terurai menjadi
NH3 dan CO2, dan kita akan mendapatkan urea berkonsentrasi 70-75%.
Untuk mendapatkan konsentrasi urea yang lebih tinggi maka dilakukan
pemekatan dengan cara:
1. Penguapan larutan urea di bawah vacuum (ruang hampa
udara, tekanan 0,1 atmosfir mutlak), sehingga larutan menjadi
jenuh dan mengkristal.
2. Memisahkan kristal dari cairan induknya dengan centrifuge
3. Penyaringan kristal dengan udara panas
Untuk mendapatkan urea dalam bentuk butiran kecil, keras, padat maka
kristal urea dipanaskan kembali sampai meleleh dan urea cair lalu
disemprotkan melalui nozzle-nozzle kecil dari bagian atas menara
pembutir (prilling tower).
Sementara tetesan urea yang jatuh melalui nozzle tersebut, dihembuskan
udara dingin ke atas sehingga tetesan urea akan membeku dan menjadi
butir urea yang keras dan padat.

Anda mungkin juga menyukai