TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Repubk Indonesa tahun 1945 mengamanatkan Pemerntah Negara Indonesa yang mendung segenap bangsa Indonesa dan seuruh tumpah darah Indonesa dan untuk mema|ukan kese|ahteraan umum, mencerdaskan kehdupan bangsa, dan kut meaksanakan ketertban duna yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaan abad dan keadan sosa; b. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Repubk Indonesa Tahun 1945 mengamanatkan Pemerntah mengusahakan dan menyeenggarakan satu sstem penddkan nasona yang menngkatkan kemanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhak mua daam rangka mencerdaskan kehdupan bangsa yang datur dengan undang-undang; c. bahwa sstem penddkan nasona harus mampu men|amn pemerataan kesempatan penddkan, penngkatan mutu serta reevans dan esens mana|emen penddkan untuk menghadap tantangan sesua dengan tuntutan perubahan kehdupan oka, nasona, dan goba sehngga peru dakukan pembaharuan penddkan secara terencana, terarah, dan berkesnambungan; d. bahwa Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sstem Penddkan Nasona tdak memada ag dan peru dgant serta peru dsempurnakan agar sesua dengan amanat perubahan Undang-Undang Dasar Negara Repubk Indonesa Tahun 1945; e. bahwa berdasarkan pertmbangan sebagamana dmaksud pada huruf a, b, c, dan d peru membentuk Undang-Undang tentang Sstem Penddkan Nasona. Menginga : Pasa 20, Pasa 21, Pasa 28 C ayat (1), Pasa 31, dan Pasa 32 Undang-Undang Dasar Negara Repubk Indonesa Tahun 1945; Dengan !e"#e$%$an be"#ama DE&AN PER&AKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menea!'an : UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL( BAB I KETENTUAN UMUM Pa#a) * Daam undang-undang n yang dmaksud dengan: 1. Penddkan adaah usaha sadar dan terencana untuk mewu|udkan suasana bea|ar dan proses pembea|aran agar peserta ddk secara aktf mengembangkan potens drnya untuk memk kekuatan sprtua keagamaan, pengendaan dr, keprbadan, kecerdasan, akhak mua, serta keterampan yang dperukan drnya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Penddkan nasona adaah penddkan yang berdasarkan Pancasa dan Undang-Undang Dasar Negara Repubk Indonesa Tahun 1945 yang berakar pada na-na agama, kebudayaan nasona Indonesa dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 3. Sstem penddkan nasona adaah keseuruhan komponen penddkan yang sang terkat secara terpadu untuk mencapa tu|uan penddkan nasona. 4. Peserta ddk adaah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potens dr meau proses pembea|aran yang terseda pada |aur, |en|ang, dan |ens penddkan tertentu. 5. Tenaga kependdkan adaah anggota masyarakat yang mengabdkan dr dan dangkat untuk menun|ang penyeenggaraan penddkan. 6. Penddk adaah tenaga kependdkan yang berkuakas sebaga guru, dosen, konseor, pamong bea|ar, wdyaswara, tutor, nstruktur, fastator, dan sebutan an yang sesua dengan kekhususannya, serta berpartspas daam menyeenggarakan penddkan. 7. |aur penddkan adaah wahana yang dau peserta ddk untuk mengembangkan potens dr daam suatu proses penddkan yang sesua dengan tu|uan penddkan. 8. |en|ang penddkan adaah tahapan penddkan yang dtetapkan berdasarkan tngkat perkembangan peserta ddk, tu|uan yang akan dcapa, dan kemampuan yang dkembangkan. 9. |ens penddkan adaah keompok yang ddasarkan pada kekhususan tu|uan penddkan suatu satuan penddkan. 10. Satuan penddkan adaah keompok ayanan penddkan yang menyeenggarakan penddkan pada |aur forma, nonforma, dan nforma pada setap |en|ang dan |ens penddkan. 11. Penddkan forma adaah |aur penddkan yang terstruktur dan ber|en|ang yang terdr atas penddkan dasar, penddkan menengah, dan penddkan tngg. 12. Penddkan nonforma adaah |aur penddkan d uar penddkan forma yang dapat
daksanakan secara terstruktur dan ber|en|ang. 13. Penddkan nforma adaah |aur penddkan keuarga dan ngkungan. 14. Penddkan anak usa dn adaah suatu upaya pembnaan yang dtu|ukan kepada anak se|ak ahr sampa dengan usa enam tahun yang dakukan meau pemberan rangsangan penddkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan |asman dan rohan agar anak memk kesapan daam memasuk penddkan ebh an|ut. 15. Penddkan |arak |auh adaah penddkan yang peserta ddknya terpsah dar penddk dan pembea|arannya menggunakan berbaga sumber bea|ar meau teknoog komunkas, nformas, dan meda an. 16. Penddkan berbass masyarakat adaah penyeenggaraan penddkan berdasarkan kekhasan agama, sosa, budaya, aspras, dan potens masyarakat sebaga perwu|udan penddkan dar, oeh, dan untuk masyarakat. 17. Standar nasona penddkan adaah krtera mnma tentang sstem penddkan d seuruh wayah hukum Negara Kesatuan Repubk Indonesa. 18. Wa|b bea|ar adaah program penddkan mnma yang harus dkut oeh warga negara Indonesa atas tanggung |awab Pemerntah dan pemerntah daerah. 19. Kurkuum adaah seperangkat rencana dan pengaturan mengena tu|uan, s, dan bahan pea|aran serta cara yang dgunakan sebaga pedoman penyeenggaraan kegatan pembea|aran untuk mencapa tu|uan penddkan tertentu. 20. Pembea|aran adaah proses nteraks peserta ddk dengan penddk dan sumber bea|ar pada suatu ngkungan bea|ar. 21. Evauas penddkan adaah kegatan pengendaan, pen|amnan, dan penetapan mutu penddkan terhadap berbaga komponen penddkan pada setap |aur, |en|ang, dan |ens penddkan sebaga bentuk pertanggung|awaban penyeenggaraan penddkan. 22. Akredtas adaah kegatan penaan keayakan program daam satuan penddkan berdasarkan krtera yang teah dtetapkan. 23. Sumber daya penddkan adaah segaa sesuatu yang dpergunakan daam penyeenggaraan penddkan yang meput tenaga kependdkan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana. 24. Dewan penddkan adaah embaga mandr yang beranggotakan berbaga unsur masyarakat yang pedu penddkan. 25. Komte sekoah/madrasah adaah embaga mandr yang beranggotakan orang tua/wa peserta ddk, komuntas sekoah, serta tokoh masyarakat yang pedu penddkan. 26. Warga negara adaah warga negara Indonesa bak yang tngga d wayah Negara Kesatuan Repubk Indonesa maupun d uar wayah Negara Kesatuan Repubk Indonesa. 27. Masyarakat adaah keompok warga negara Indonesa nonpemerntah yang mempunya perhatan dan peranan daam bdang penddkan. 28. Pemerntah adaah Pemerntah Pusat. 29. Pemerntah daerah adaah pemerntah provns, pemerntah kabupaten, atau pemerntah kota. 30. Menter adaah menter yang bertanggung |awab daam bdang penddkan nasona. BAB II DASAR+ ,UNGSI DAN TU-UAN Pa#a) 2 Penddkan nasona berdasarkan Pancasa dan Undang-Undang Dasar Negara Repubk Indonesa Tahun 1945. Pa#a) 3 Penddkan nasona berfungs mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat daam rangka mencerdaskan kehdupan bangsa, bertu|uan untuk berkembangnya potens peserta ddk agar men|ad manusa yang berman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhak mua, sehat, bermu, cakap, kreatf, mandr, dan men|ad warga negara yang demokrats serta bertanggung |awab. BAB III PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pa#a) . (1) Penddkan dseenggarakan secara demokrats dan berkeadan serta tdak dskrmnatf dengan men|un|ung tngg hak asas manusa, na keagamaan, na kutura, dan kema|emukan bangsa. (2) Penddkan dseenggarakan sebaga satu kesatuan yang sstemk dengan sstem terbuka dan mutmakna. (3) Penddkan dseenggarakan sebaga suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta ddk yang berangsung sepan|ang hayat. (4) Penddkan dseenggarakan dengan member keteadanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatvtas peserta ddk daam proses pembea|aran. (5) Penddkan dseenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menus, dan berhtung bag segenap warga masyarakat. (6) Penddkan dseenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat meau peran serta daam penyeenggaraan dan pengendaan mutu ayanan penddkan. BAB I/ HAK DAN KE&A-IBAN &ARGA NEGARA+ ORANG TUA+ MASYARAKAT+ DAN PEMERINTAH Bagian Ke#a$ Ha' 0an Ke1a%iban &a"ga Nega"a Pa#a) 2 (1) Setap warga negara mempunya hak yang sama untuk memperoeh penddkan yang bermutu. (2) Warga negara yang memk keanan sk, emosona, menta, nteektua, dan/atau sosa berhak memperoeh penddkan khusus. (3) Warga negara d daerah terpenc atau terbeakang serta masyarakat adat yang terpenc berhak memperoeh penddkan ayanan khusus. (4) Warga negara yang memk potens kecerdasan dan bakat stmewa berhak memperoeh penddkan khusus. (5) Setap warga negara berhak mendapat kesempatan menngkatkan penddkan sepan|ang hayat. Pa#a) 3 (1) Setap warga negara yang berusa tu|uh sampa dengan ma beas tahun wa|b mengkut penddkan dasar. (2) Setap warga negara bertanggung |awab terhadap keberangsungan penyeenggaraan penddkan Bagian Ke0$a Ha' 0an Ke1a%iban O"ang T$a Pa#a) 4 (1) Orang tua berhak berperan serta daam memh satuan penddkan dan memperoeh nformas tentang perkembangan penddkan anaknya. (2) Orang tua dar anak usa wa|b bea|ar, berkewa|ban memberkan penddkan dasar kepada anaknya. Bagian Keiga Ha' 0an Ke1a%iban Ma#5a"a'a Pa#a) 6 Masyarakat berhak berperan serta daam perencanaan, peaksanaan, pengawasan, dan evauas program penddkan. Pa#a) 7 Masyarakat berkewa|ban memberkan dukungan sumber daya daam penyeenggaraan penddkan. Bagian Keem!a Ha' 0an Ke1a%iban Peme"ina8 0an Peme"ina8 Dae"a8 Pa#a) *0 Pemerntah dan pemerntah daerah berhak mengarahkan, membmbng, membantu, dan mengawas penyeenggaraan penddkan sesua dengan peraturan perundang-undangan yang beraku. Pa#a) ** (1) Pemerntah dan pemerntah daerah wa|b memberkan ayanan dan kemudahan, serta men|amn terseenggaranya penddkan yang bermutu bag setap warga negara tanpa dskrmnas. (2) Pemerntah dan pemerntah daerah wa|b men|amn tersedanya dana guna terseenggaranya penddkan bag setap warga negara yang berusa tu|uh sampa dengan ma beas tahun. BAB / PESERTA DIDIK Pa#a) *2 (1) Setap peserta ddk pada setap satuan penddkan berhak: a. mendapatkan penddkan agama sesua dengan agama yang danutnya dan da|arkan oeh penddk yang seagama; b. mendapatkan peayanan penddkan sesua dengan bakat, mnat, dan kemampuannya; c. mendapatkan beasswa bag yang berprestas yang orang tuanya tdak mampu membaya penddkannya; d. mendapatkan baya penddkan bag mereka yang orang tuanya tdak mampu membaya penddkannya; e. pndah ke program penddkan pada |aur dan satuan penddkan an yang setara; f. menyeesakan program penddkan sesua dengan kecepatan bea|ar masng-masng dan tdak menympang dar ketentuan batas waktu yang dtetapkan. (2) Setap peserta ddk berkewa|ban: a. men|aga norma-norma penddkan untuk men|amn keberangsungan proses dan keberhasan penddkan; b. kut menanggung baya penyeenggaraan penddkan, kecua bag peserta ddk yang dbebaskan dar kewa|ban tersebut sesua dengan peraturan perundang-undangan yang beraku. (3) Warga negara asng dapat men|ad peserta ddk pada satuan penddkan yang dseenggarakan daam wayah Negara Kesatuan Repubk Indonesa. (4) Ketentuan mengena hak dan kewa|ban peserta ddk sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. BAB /I -ALUR+ -EN-ANG+ DAN -ENIS PENDIDIKAN Bagian Ke#a$ Um$m Pa#a) *3 (1) |aur penddkan terdr atas penddkan forma, nonforma, dan nforma yang dapat sang meengkap dan memperkaya. (2) Penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1) dseenggarakan dengan sstem terbuka meau tatap muka dan/atau meau |arak |auh. Pa#a) *. |en|ang penddkan forma terdr atas penddkan dasar, penddkan menengah, dan penddkan tngg. Pa#a) *2 |ens penddkan mencakup penddkan umum, ke|uruan, akademk, profes, vokas, keagamaan, dan khusus. Pa#a) *3 |aur, |en|ang, dan |ens penddkan dapat dwu|udkan daam bentuk satuan penddkan yang dseenggarakan oeh Pemerntah, pemerntah daerah, dan/atau masyarakat. Bagian Ke0$a Pen0i0i'an Da#a" Pa#a) *4 (1) Penddkan dasar merupakan |en|ang penddkan yang meandas |en|ang penddkan menengah. (2) Penddkan dasar berbentuk sekoah dasar (SD) dan madrasah btdayah (MI) atau bentuk an yang sedera|at serta sekoah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawyah (MTs), atau bentuk an yang sedera|at. (3) Ketentuan mengena penddkan dasar sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Keiga Pen0i0i'an Menenga8 Pa#a) *6 (1) Penddkan menengah merupakan an|utan penddkan dasar. (2) Penddkan menengah terdr atas penddkan menengah umum dan penddkan menengah ke|uruan. (3) Penddkan menengah berbentuk sekoah menengah atas (SMA), madrasah ayah (MA), sekoah menengah ke|uruan (SMK), dan madrasah ayah ke|uruan (MAK), atau bentuk an yang sedera|at. (4) Ketentuan mengena penddkan menengah sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Keem!a Pen0i0i'an Tinggi Pa#a) *7 (1) Penddkan tngg merupakan |en|ang penddkan seteah penddkan menengah yang mencakup program penddkan dpoma, sar|ana, magster, spesas, dan doktor yang dseenggarakan oeh penddkan tngg. (2) Penddkan tngg dseenggarakan dengan sstem terbuka. Pa#a) 20 (1) Perguruan tngg dapat berbentuk akadem, poteknk, sekoah tngg, nsttut, atau unverstas. (2) Perguruan tngg berkewa|ban menyeenggarakan penddkan, penetan, dan pengabdan kepada masyarakat. (3) Perguruan tngg dapat menyeenggarakan program akademk, profes, dan/atau vokas. (4) Ketentuan mengena perguruan tngg sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) 2* (1) Perguruan tngg yang memenuh persyaratan pendran dan dnyatakan berhak menyeenggarakan program penddkan tertentu dapat memberkan gear akademk, profes, atau vokas sesua dengan program penddkan yang dseenggarakannya. (2) Perseorangan, organsas, atau penyeenggara penddkan yang bukan perguruan tngg darang memberkan gear akademk, profes, atau vokas. (3) Gear akademk, profes, atau vokas hanya dgunakan oeh uusan dar perguruan tngg yang dnyatakan berhak memberkan gear akademk, profes, atau vokas. (4) Penggunaan gear akademk, profes, atau vokas uusan perguruan tngg hanya dbenarkan daam bentuk dan sngkatan yang dterma dar perguruan tngg yang bersangkutan. (5) Penyeenggara penddkan yang tdak memenuh persyaratan pendran sebagamana dmaksud pada ayat (1) atau penyeenggara penddkan bukan perguruan tngg yang meakukan tndakan sebagamana dmaksud pada ayat (2) dkenakan sanks admnstratf berupa penutupan penyeenggaraan penddkan. (6) Gear akademk, profes, atau vokas yang dkeuarkan oeh penyeenggara penddkan yang tdak sesua dengan ketentuan ayat (1) atau penyeenggara penddkan yang bukan perguruan tngg sebagamana dmaksud pada ayat (2) dnyatakan tdak sah. (7) Ketentuan mengena gear akademk, profes, atau vokas sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) 22 Unverstas, nsttut, dan sekoah tngg yang memk program doktor berhak memberkan gear doktor kehormatan (doktor honoris causa) kepada setap ndvdu yang ayak memperoeh penghargaan berkenaan dengan |asa-|asa yang uar basa daam bdang mu pengetahuan, teknoog, kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan, atau sen. Pa#a) 23 (1) Pada unverstas, nsttut, dan sekoah tngg dapat dangkat guru besar atau profesor sesua dengan peraturan perundang-undangan yang beraku. (2) Sebutan guru besar atau profesor hanya dpergunakan seama yang bersangkutan mash aktf beker|a sebaga penddk d perguruan tngg. Pa#a) 2. (1) Daam penyeenggaraan penddkan dan pengembangan mu pengetahuan, pada perguruan tngg beraku kebebasan akademk dan kebebasan mmbar akademk serta otonom kemuan. (2) Perguruan tngg memk otonom untuk mengeoa sendr embaganya sebaga pusat penyeenggaraan penddkan tngg, penetan mah, dan pengabdan kepada masyarakat. (3) Perguruan tngg dapat memperoeh sumber dana dar masyarakat yang pengeoaannya dakukan berdasarkan prnsp akuntabtas pubk. (4) Ketentuan mengena penyeenggaraan penddkan tngg sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) 22 (1) Perguruan tngg menetapkan persyaratan keuusan untuk mendapatkan gear akademk, profes, atau vokas. (2) Luusan perguruan tngg yang karya mahnya dgunakan untuk memperoeh gear akademk, profes, atau vokas terbukt merupakan |pakan dcabut gearnya. (3) Ketentuan mengena persyaratan keuusan dan pencabutan gear akademk, profes, atau vokas sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke)ima Pen0i0i'an N9n:9"ma) Pa#a) 23 (1) Penddkan nonforma dseenggarakan bag warga masyarakat yang memerukan ayanan penddkan yang berfungs sebaga penggant, penambah, dan/atau peengkap penddkan forma daam rangka mendukung penddkan sepan|ang hayat. (2) Penddkan nonforma berfungs mengembangkan potens peserta ddk dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampan fungsona serta pengembangan skap dan keprbadan profesona. (3) Penddkan nonforma meput penddkan kecakapan hdup, penddkan anak usa dn, penddkan kepemudaan, penddkan pemberdayaan perempuan, penddkan keaksaraan, penddkan keterampan dan peathan ker|a, penddkan kesetaraan, serta penddkan an yang dtu|ukan untuk mengembangkan kemampuan peserta ddk. ` (4) Satuan penddkan nonforma terdr atas embaga kursus, embaga peathan, keompok bea|ar, pusat kegatan bea|ar masyarakat, dan ma|es takm, serta satuan penddkan yang se|ens. (5) Kursus dan peathan dseenggarakan bag masyarakat yang memerukan beka pengetahuan, keterampan, kecakapan hdup, dan skap untuk mengembangkan dr, mengembangkan profes, beker|a, usaha mandr, dan/atau mean|utkan penddkan ke |en|ang yang ebh tngg. (6) Has penddkan nonforma dapat dharga setara dengan has program penddkan forma seteah meau proses penaan penyetaraan oeh embaga yang dtun|uk oeh Pemerntah atau pemerntah daerah dengan mengacu pada standar nasona penddkan. (7) Ketentuan mengena penyeenggaraan penddkan nonforma sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Keenam Pen0i0i'an In:9"ma) Pa#a) 24 (1) Kegatan penddkan nforma yang dakukan oeh keuarga dan ngkungan berbentuk kegatan bea|ar secara mandr. (2) Has penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1) daku sama dengan penddkan forma dan nonforma seteah peserta ddk uus u|an sesua dengan standar nasona penddkan. (3) Ketentuan mengena pengakuan has penddkan nforma sebagamana dmaksud pada ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke$%$8 Pen0i0i'an Ana' U#ia Dini Pa#a) 26 (1) Penddkan anak usa dn dseenggarakan sebeum |en|ang penddkan dasar. (2) Penddkan anak usa dn dapat dseenggarakan meau |aur penddkan forma, nonforma, dan/atau nforma. (3) Penddkan anak usa dn pada |aur penddkan forma berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk an yang sedera|at. (4) Penddkan anak usa dn pada |aur penddkan nonforma berbentuk keompok berman (KB), taman pentpan anak (TPA), atau bentuk an yang sedera|at. (5) Penddkan anak usa dn pada |aur penddkan nforma berbentuk penddkan keuarga atau penddkan yang dseenggarakan oeh ngkungan. (6) Ketentuan mengena penddkan anak usa dn sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke0e)a!an Pen0i0i'an Ke0ina#an Pa#a) 27 (1) Penddkan kednasan merupakan penddkan profes yang dseenggarakan oeh departemen atau embaga pemerntah nondepartemen. (2) Penddkan kednasan berfungs menngkatkan kemampuan dan keterampan daam peaksanaan tugas kednasan bag pegawa dan caon pegawa neger suatu departemen atau embaga pemerntah nondepartemen. (3) Penddkan kednasan dseenggarakan meau |aur penddkan forma dan nonforma. (4) Ketentuan mengena penddkan kednasan sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke#embi)an Pen0i0i'an Keagamaan Pa#a) 30 (1) Penddkan keagamaan dseenggarakan oeh Pemerntah dan/atau keompok masyarakat dar pemeuk agama, sesua dengan peraturan perundang-undangan. (2) Penddkan keagamaan berfungs mempersapkan peserta ddk men|ad anggota masyarakat yang memaham dan mengamakan na-na a|aran agamanya dan/atau men|ad ah mu agama. (3) Penddkan keagamaan dapat dseenggarakan pada |aur penddkan forma, nonforma, dan nforma. (4) Penddkan keagamaan berbentuk penddkan dnyah, pesantren, pasraman, pabha|a samanera, dan bentuk an yang se|ens. (5) Ketentuan mengena penddkan keagamaan sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke#e!$)$8 Pen0i0i'an -a"a' -a$8 Pa#a) 3* (1) Penddkan |arak |auh dseenggarakan pada |aur, |en|ang, dan |ens penddkan. (2) Penddkan |arak |auh berfungs memberkan ayanan penddkan kepada keompok masyarakat yang tdak dapat mengkut penddkan secara tatap muka atau
reguer. (3) Penddkan |arak |auh dseenggarakan daam berbaga bentuk, modus, dan cakupan yang ddukung oeh sarana dan ayanan bea|ar serta sstem penaan yang men|amn mutu uusan sesua dengan standar nasona penddkan. (4) Ketentuan mengena penyeenggaraan penddkan |arak |auh sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke#ebe)a# Pen0i0i'an K8$#$# 0an Pen0i0i'an La5anan K8$#$#( Pa#a) 32 (1) Penddkan khusus merupakan penddkan bag peserta ddk yang memk tngkat kesutan daam mengkut proses pembea|aran karena keanan sk, emosona, menta, sosa, dan/atau memk potens kecerdasan dan bakat stmewa. (2) Penddkan ayanan khusus merupakan penddkan bag peserta ddk d daerah terpenc atau terbeakang, masyarakat adat yang terpenc, dan/atau mengaam bencana aam, bencana sosa, dan tdak mampu dar seg ekonom. (3) Ketentuan mengena peaksanaan penddkan khusus dan penddkan ayanan khusus sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah BAB /II BAHASA PENGANTAR Pa#a) 33 (1) Bahasa Indonesa sebaga Bahasa Negara men|ad bahasa pengantar daam penddkan nasona. (2) Bahasa daerah dapat dgunakan sebaga bahasa pengantar daam tahap awa penddkan apaba dperukan daam penyampaan pengetahuan dan/atau keterampan tertentu. (3) Bahasa asng dapat dgunakan sebaga bahasa pengantar pada satuan penddkan tertentu untuk mendukung kemampuan berbahasa asng peserta ddk. BAB /III &A-IB BELA-AR Pa#a) 3. (1) Setap warga negara yang berusa 6 tahun dapat mengkut program wa|b bea|ar. (2) Pemerntah dan pemerntah daerah men|amn terseenggaranya wa|b bea|ar mnma pada |en|ang penddkan dasar tanpa memungut baya. (3) Wa|b bea|ar merupakan tanggung |awab negara yang dseenggarakan oeh embaga penddkan Pemerntah, pemerntah daerah, dan masyarakat. (4) Ketentuan mengena wa|b bea|ar sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. BAB I; STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Pa#a) 32 (1) Standar nasona penddkan terdr atas standar s, proses, kompetens uusan, tenaga kependdkan, sarana dan prasarana, pengeoaan, pembayaan, dan penaan penddkan yang harus dtngkatkan secara berencana dan berkaa. (2) Standar nasona penddkan dgunakan sebaga acuan pengembangan kurkuum, tenaga kependdkan, sarana dan prasarana, pengeoaan, dan pembayaan. (3) Pengembangan standar nasona penddkan serta pemantauan dan peaporan pencapaannya secara nasona daksanakan oeh suatu badan standardsas, pen|amnan, dan pengendaan mutu penddkan. (4) Ketentuan mengena standar nasona penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. BAB ; KURIKULUM Pa#a) 33 (1) Pengembangan kurkuum dakukan dengan mengacu pada standar nasona penddkan untuk mewu|udkan tu|uan penddkan nasona. (2) Kurkuum pada semua |en|ang dan |ens penddkan dkembangkan dengan prnsp dverskas sesua dengan satuan penddkan, potens daerah, dan peserta ddk. (3) Kurkuum dsusun sesua dengan |en|ang penddkan daam kerangka Negara Kesatuan Repubk Indonesa dengan memperhatkan: a. penngkatan man dan takwa; b. penngkatan akhak mua; c. penngkatan potens, kecerdasan, dan mnat peserta ddk; d. keragaman potens daerah dan ngkungan; e. tuntutan pembangunan daerah dan nasona; f. tuntutan duna ker|a; g. perkembangan mu pengetahuan, teknoog, dan sen; h. agama; . dnamka perkembangan goba; dan |. persatuan nasona dan na-na kebangsaan. (4) Ketentuan mengena pengembangan kurkuum sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) 34 (1) Kurkuum penddkan dasar dan menengah wa|b memuat: a. penddkan agama; b. penddkan kewarganegaraan; c. bahasa; d. matematka; e. mu pengetahuan aam; f. mu pengetahuan sosa; g. sen dan budaya; h. penddkan |asman dan
oahraga; . keterampan/ke|uruan; dan |. muatan oka. (2) Kurkuum penddkan tngg wa|b memuat: a. penddkan agama; b. penddkan kewarganegaraan; dan c. bahasa. (3) Ketentuan mengena kurkuum sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) 36 (1) Kerangka dasar dan struktur kurkuum penddkan dasar dan menengah dtetapkan oeh Pemerntah. (2) Kurkuum penddkan dasar dan menengah dkembangkan sesua dengan reevansnya oeh setap keompok atau satuan penddkan dan komte sekoah/madrasah d bawah koordnas dan supervs dnas penddkan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk penddkan dasar dan provns untuk penddkan menengah. (3) Kurkuum penddkan tngg dkembangkan oeh perguruan tngg yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasona penddkan untuk setap program stud. (4) Kerangka dasar dan struktur kurkuum penddkan tngg dkembangkan oeh perguruan tngg yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasona penddkan untuk setap program stud. BAB ;I PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pa#a) 37 (1) Tenaga kependdkan bertugas meaksanakan admnstras, pengeoaan, pengembangan, pengawasan, dan peayanan tekns untuk menun|ang proses penddkan pada satuan penddkan. (2) Penddk merupakan tenaga profesona yang bertugas merencanakan dan meaksanakan proses pembea|aran, mena has pembea|aran, meakukan pembmbngan dan peathan, serta meakukan penetan dan pengabdan kepada masyarakat, terutama bag penddk pada perguruan tngg. Pa#a) .0 (1) Penddk dan tenaga kependdkan berhak memperoeh: a. penghasan dan |amnan kese|ahteraan sosa yang pantas dan memada; b. penghargaan sesua dengan tugas dan prestas ker|a; c. pembnaan karer sesua dengan tuntutan pengembangan kuatas; d. perndungan hukum daam meaksanakan tugas dan hak atas has kekayaan nteektua; dan e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fastas penddkan untuk menun|ang keancaran peaksanaan tugas. (2) Penddk dan tenaga kependdkan berkewa|ban: a. mencptakan suasana penddkan yang bermakna, menyenangkan, kreatf, dnams, dan daogs; b. mempunya komtmen secara profesona untuk menngkatkan mutu penddkan; dan c. member teadan dan men|aga nama bak embaga, profes, dan kedudukan sesua dengan kepercayaan yang dberkan kepadanya. Pa#a) .* (1) Penddk dan tenaga kependdkan dapat beker|a secara ntas daerah. (2) Pengangkatan, penempatan, dan penyebaran penddk dan tenaga kependdkan datur oeh embaga yang mengangkatnya berdasarkan kebutuhan satuan penddkan forma. (3) Pemerntah dan pemerntah daerah wa|b memfastas satuan penddkan dengan penddk dan tenaga kependdkan yang dperukan untuk men|amn terseenggaranya penddkan yang bermutu. (4) Ketentuan mengena penddk dan tenaga kependdkan sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) .2 (1) Penddk harus memk kuakas mnmum dan sertkas
sesua dengan |en|ang kewenangan menga|ar, sehat |asman dan rohan, serta memk kemampuan untuk mewu|udkan tu|uan penddkan nasona. (2) Penddk untuk penddkan forma pada |en|ang penddkan usa dn, penddkan dasar, penddkan menengah, dan penddkan tngg dhaskan oeh perguruan tngg yang terakredtas. (3) Ketentuan mengena kuakas penddk sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) .3 (1) Promos dan penghargaan bag penddk dan tenaga kependdkan dakukan berdasarkan atar beakang penddkan, pengaaman, kemampuan, dan prestas ker|a daam bdang penddkan. (2) Sertkas penddk dseenggarakan oeh perguruan tngg yang memk program pengadaan tenaga kependdkan yang terakredtas. (3) Ketentuan mengena promos, penghargaan, dan sertkas penddk sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) .. (1) Pemerntah dan pemerntah daerah wa|b membna dan mengembangkan tenaga kependdkan pada satuan penddkan yang dseenggarakan oeh Pemerntah dan pemerntah daerah. (2) Penyeenggara penddkan oeh masyarakat berkewa|ban membna dan mengembangkan tenaga kependdkan pada satuan penddkan yang dseenggarakannya. (3) Pemerntah dan pemerntah daerah wa|b membantu pembnaan dan pengembangan tenaga kependdkan pada satuan penddkan forma yang dseenggarakan oeh masyarakat. BAB ;II SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Pa#a) .2 (1) Setap satuan penddkan forma dan nonforma menyedakan sarana dan prasarana yang memenuh keperuan penddkan sesua dengan pertumbuhan dan perkembangan potens sk, kecerdasan nteektua, sosa, emosona, dan ke|waan peserta ddk. (2) Ketentuan mengena penyedaan sarana dan prasarana penddkan pada semua satuan penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. BAB ;III PENDANAAN PENDIDIKAN Bagian Ke#a$ Tangg$ng -a1ab Pen0anaan Pa#a) .3 (1) Pendanaan penddkan men|ad tanggung |awab bersama antara Pemerntah, pemerntah daerah, dan masyarakat. (2) Pemerntah dan pemerntah daerah bertanggung |awab menyedakan anggaran penddkan sebagamana datur daam Pasa 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Repubk Indonesa Tahun 1945. (3) Ketentuan mengena tanggung |awab pendanaan penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke0$a S$mbe" Pen0anaan Pen0i0i'an Pa#a) .4 (1) Sumber pendanaan penddkan dtentukan berdasarkan prnsp keadan, kecukupan, dan keberan|utan. (2) Pemerntah, pemerntah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada sesua dengan peraturan perundang-undangan yang beraku. (3) Ketentuan mengena sumber pendanaan penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Keiga Penge)9)aan Dana Pen0i0i'an Pa#a) .6 (1) Pengeoaan dana penddkan berdasarkan pada prnsp keadan, esens, transparans, dan akuntabtas pubk. (2) Ketentuan mengena pengeoaan dana penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Keem!a Penga)9'a#ian Dana Pen0i0i'an Pa#a) .7 (1) Dana penddkan sean ga| penddk dan baya penddkan kednasan daokaskan mnma 20% dar Anggaran Pendapatan dan Bean|a Negara (APBN) pada sektor penddkan dan mnma 20% dar Anggaran Pendapatan dan Bean|a Daerah (APBD). (2) Ga| guru dan dosen yang dangkat oeh Pemerntah daokaskan daam Anggaran Pendapatan dan Bean|a Negara (APBN). (3) Dana penddkan dar Pemerntah dan pemerntah daerah untuk satuan penddkan dberkan daam bentuk hbah sesua dengan peraturan perundang-undangan yang beraku. (4) Dana penddkan dar Pemerntah kepada pemerntah daerah dberkan daam bentuk hbah sesua dengan peraturan perundang- undangan yang beraku. (5) Ketentuan mengena pengaokasan dana penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. BAB ;I/ PENGELOLAAN PENDIDIKAN Bagian Ke#a$ Um$m Pa#a) 20 (1) Pengeoaan sstem penddkan nasona merupakan tanggung |awab menter. (2) Pemerntah menentukan keb|akan nasona dan standar nasona penddkan untuk men|amn mutu penddkan nasona. (3) Pemerntah dan/atau pemerntah daerah menyeenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan penddkan pada semua |en|ang penddkan untuk dkembangkan men|ad satuan penddkan yang bertaraf nternasona. (4) Pemerntah daerah provns meakukan koordnas atas penyeenggaraan penddkan, pengembangan tenaga kependdkan, dan penyedaan fastas penyeenggaraan penddkan ntas daerah kabupaten/kota untuk tngkat penddkan dasar dan menengah. (5) Pemerntah kabupaten/kota mengeoa penddkan dasar dan penddkan menengah, serta satuan penddkan yang berbass keungguan oka. (6) Perguruan tngg menentukan keb|akan dan memk otonom daam mengeoa penddkan d embaganya. (7) Ketentuan mengena pengeoaan penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) 2* (1) Pengeoaan satuan penddkan anak usa dn, penddkan dasar, dan penddkan menengah daksanakan berdasarkan standar peayanan mnma dengan prnsp mana|emen berbass sekoah/madrasah. (2) Pengeoaan satuan penddkan tngg daksanakan berdasarkan prnsp otonom, akuntabtas, |amnan mutu, dan evauas yang transparan. (3) Ketentuan mengena pengeoaan satuan penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) 22 (1) Pengeoaan satuan penddkan nonforma dakukan oeh Pemerntah, pemerntah daerah, dan/atau masyarakat. (2) Ketentuan mengena pengeoaan satuan penddkan nonforma sebagamana dmaksud pada ayat (1) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke0$a Ba0an H$'$m Pen0i0i'an Pa#a) 23 (1) Penyeenggara dan/atau satuan penddkan forma yang ddrkan oeh Pemerntah atau masyarakat berbentuk badan hukum penddkan. (2) Badan hukum penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1) berfungs memberkan peayanan penddkan kepada peserta ddk. (3) Badan hukum penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1) berprnsp nraba dan dapat mengeoa dana secara mandr untuk mema|ukan satuan penddkan. (4) Ketentuan tentang badan hukum penddkan datur dengan undang-undang tersendr. BAB ;/ PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN Bagian Ke#a$ Um$m Pa#a) 2. (1) Peran serta masyarakat daam penddkan meput peran serta perseorangan, keompok, keuarga, organsas profes, pengusaha, dan organsas kemasyarakatan daam penyeenggaraan dan pengendaan mutu peayanan penddkan. (2) Masyarakat dapat berperan serta sebaga sumber, peaksana, dan pengguna has penddkan. (3) Ketentuan mengena peran serta masyarakat sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke0$a Pen0i0i'an Be"ba#i# Ma#5a"a'a Pa#a) 22 (1) Masyarakat berhak menyeenggarakan penddkan berbass masyarakat pada penddkan forma dan nonforma sesua dengan kekhasan agama, ngkungan sosa, dan budaya untuk kepentngan masyarakat. (2) Penyeenggara penddkan berbass masyarakat mengembangkan dan meaksanakan kurkuum dan evauas penddkan, serta mana|emen dan pendanaannya sesua dengan standar nasona penddkan. (3) Dana penyeenggaraan penddkan berbass masyarakat dapat bersumber dar penyeenggara, masyarakat, Pemerntah, pemerntah daerah dan/atau sumber an yang tdak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang beraku. (4) Lembaga penddkan berbass masyarakat dapat memperoeh bantuan tekns, subsd dana, dan sumber daya an secara ad dan merata dar Pemerntah dan/atau pemerntah daerah. (5) Ketentuan mengena peran serta masyarakat sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Keiga De1an Pen0i0i'an 0an K9mie Se'9)a8<Ma0"a#a8 Pa#a) 23 (1) Masyarakat berperan daam penngkatan mutu peayanan penddkan yang meput perencanaan, pengawasan, dan evauas program penddkan meau dewan penddkan dan komte sekoah/madrasah. (2) Dewan penddkan sebaga embaga mandr dbentuk dan berperan daam penngkatan mutu peayanan penddkan dengan memberkan pertmbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan penddkan pada tngkat nasona, provns, dan kabupaten/kota yang tdak mempunya hubungan hrarks. (3) Komte sekoah/madrasah, sebaga embaga mandr, dbentuk dan berperan daam penngkatan mutu peayanan dengan memberkan pertmbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan penddkan pada tngkat satuan penddkan. (4) Ketentuan mengena pembentukan dewan penddkan dan komte sekoah/madrasah sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. BAB ;/I E/ALUASI+ AKREDITASI+ DAN SERTI,IKASI Bagian Ke#a$ E=a)$a#i Pa#a) 24 (1) Evauas dakukan daam rangka pengendaan mutu penddkan secara nasona sebaga bentuk akuntabtas penyeenggara penddkan kepada phak-phak yang berkepentngan. (2) Evauas dakukan terhadap peserta ddk, embaga, dan program penddkan pada |aur forma dan nonforma untuk semua |en|ang, satuan, dan |ens penddkan. Pa#a) 26 (1) Evauas has bea|ar peserta ddk dakukan oeh penddk untuk memantau proses, kema|uan, dan perbakan has bea|ar peserta ddk secara berkesnambungan. (2) Evauas peserta ddk, satuan penddkan, dan program penddkan dakukan oeh embaga mandr secara berkaa, menyeuruh, transparan, dan sstemk untuk mena pencapaan standar nasona penddkan. Pa#a) 27 (1) Pemerntah dan pemerntah daerah meakukan evauas terhadap pengeoa, satuan, |aur, |en|ang, dan |ens penddkan. (2) Masyarakat dan/atau organsas profes dapat membentuk embaga yang mandr untuk meakukan evauas sebagamana dmaksud daam Pasa 58. (3) Ketentuan mengena evauas sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Ke0$a A'"e0ia#i Pa#a) 30 (1) Akredtas dakukan untuk menentukan keayakan program dan satuan penddkan pada |aur penddkan forma dan nonforma pada setap |en|ang dan |ens penddkan. (2) Akredtas terhadap program dan satuan penddkan dakukan oeh Pemerntah dan/atau embaga mandr yang berwenang sebaga bentuk akuntabtas pubk. (3) Akredtas dakukan atas dasar krtera yang bersfat terbuka. (4) Ketentuan mengena akredtas sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Bagian Keiga Se"i>'a#i Pa#a) 3* (1) Sertkat berbentuk |azah dan sertkat kompetens. (2) I|azah dberkan kepada peserta ddk sebaga pengakuan terhadap prestas bea|ar dan/atau penyeesaan suatu |en|ang penddkan seteah uus u|an yang dseenggarakan oeh satuan penddkan yang terakredtas. (3) Sertkat kompetens dberkan oeh penyeenggara penddkan dan embaga peathan kepada peserta ddk dan warga masyarakat sebaga pengakuan terhadap kompetens untuk meakukan peker|aan tertentu seteah uus u| kompetens yang dseenggarakan oeh satuan penddkan yang terakredtas atau embaga sertkas. (4) Ketentuan mengena sertkas sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. BAB ;/II PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN Pa#a) 32 (1) Setap satuan penddkan forma dan nonforma yang ddrkan wa|b memperoeh zn Pemerntah atau pemerntah daerah. (2) Syarat-syarat untuk memperoeh zn meput s penddkan, |umah dan kuakas penddk dan tenaga kependdkan, sarana dan prasarana penddkan, pembayaan penddkan, sstem evauas dan sertkas, serta mana|emen dan proses penddkan. (3) Pemerntah atau pemerntah daerah member atau mencabut zn pendran satuan penddkan sesua dengan peraturan perundang- undangan yang beraku. (4) Ketentuan mengena pendran satuan penddkan sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. Pa#a) 33 Satuan penddkan yang ddrkan dan dseenggarakan oeh Perwakan Repubk Indonesa d negara an menggunakan ketentuan undang- undang n. BAB ;/III PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA NEGARA LAIN Pa#a) 3. Satuan penddkan yang dseenggarakan oeh perwakan negara asng d wayah Negara Kesatuan Repubk Indonesa, bag peserta ddk warga negara asng, dapat menggunakan ketentuan yang beraku d negara yang bersangkutan atas persetu|uan Pemerntah Repubk Indonesa. Pa#a) 32 (1) Lembaga penddkan asng yang terakredtas atau yang daku d negaranya dapat menyeenggarakan penddkan d wayah Negara Kesatuan Repubk Indonesa sesua dengan peraturan perundang- undangan yang beraku. (2) Lembaga penddkan asng pada tngkat penddkan dasar dan menengah wa|b memberkan penddkan agama dan kewarganegaraan bag peserta ddk warga negara Indonesa. (3) Penyeenggaraan penddkan asng wa|b beker|a sama dengan embaga penddkan d wayah Negara Kesatuan Repubk Indonesa dengan mengkutsertakan tenaga penddk dan pengeoa warga negara Indonesa. (4) Kegatan penddkan yang menggunakan sstem penddkan negara an yang dseenggarakan d wayah Negara Kesatuan Repubk Indonesa dakukan sesua dengan peraturan perundang-undangan yang beraku. (5) Ketentuan mengena penyeenggaraan penddkan asng sebagamana dmaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. BAB ;I; PENGA&ASAN Pa#a) 33 (1) Pemerntah, pemerntah daerah, dewan penddkan, dan komte sekoah/madrasah meakukan pengawasan atas penyeenggaraan penddkan pada semua |en|ang dan |ens penddkan sesua dengan kewenangan masng-masng. (2) Pengawasan sebagamana dmaksud pada ayat (1) dakukan dengan prnsp transparans dan akuntabtas pubk. (3) Ketentuan mengena pengawasan sebagamana dmaksud pada ayat (1) datur ebh an|ut dengan peraturan pemerntah. BAB ;; KETENTUAN PIDANA Pa#a) 34 (1) Perseorangan, organsas, atau penyeenggara penddkan yang memberkan |azah, sertkat kompetens, gear akademk, profes, dan/atau vokas tanpa hak dpdana dengan pdana pen|ara pang ama sepuuh tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp1.000.000.000,00 (satu mar rupah). (2) Penyeenggara perguruan tngg yang dnyatakan dtutup berdasarkan Pasa 21 ayat (5) dan mash beroperas dpdana dengan pdana pen|ara pang ama sepuuh tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp1.000.000.000,00 (satu mar rupah). (3) Penyeenggara penddkan yang memberkan sebutan guru besar atau profesor dengan meanggar Pasa 23 ayat (1) dpdana dengan pdana pen|ara pang ama sepuuh tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp1.000.000.000,00 (satu mar rupah). (4) Penyeenggara penddkan |arak |auh yang tdak memenuh persyaratan sebagamana dmaksud daam Pasa 31 ayat (3) dpdana dengan pdana pen|ara pang ama sepuuh tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp1.000.000.000,00 (satu mar rupah). Pa#a) 36 (1) Setap orang yang membantu memberkan |azah, sertkat kompetens, gear akademk, profes, dan/atau vokas dar satuan penddkan yang tdak memenuh persyaratan dpdana dengan pdana pen|ara pang ama ma tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp500.000.000,00 (ma ratus |uta rupah). (2) Setap orang yang menggunakan |azah, sertkat kompetens, gear akademk, profes, dan/atau vokas yang dperoeh dar satuan penddkan yang tdak memenuh persyaratan dpdana dengan pdana pen|ara pang ama ma tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp500.000.000,00 (ma ratus |uta rupah). (3) Setap orang yang menggunakan gear uusan yang tdak sesua dengan bentuk dan sngkatan yang dterma dar perguruan tngg yang bersangkutan sebagamana dmaksud daam Pasa 21 ayat (4) dpdana dengan pdana pen|ara pang ama dua tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus |uta rupah). (4) Setap orang yang memperoeh dan/atau menggunakan sebutan guru besar yang tdak sesua dengan Pasa 23 ayat (1) dan/atau ayat (2) dpdana dengan pdana pen|ara pang ama ma tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp500.000.000,00 (ma ratus |uta rupah). Pa#a) 37 (1) Setap orang yang menggunakan |azah, sertkat kompetens, gear akademk, profes, dan/atau vokas yang terbukt pasu dpdana dengan pdana pen|ara pang ama ma tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp500.000.000,00 (ma ratus |uta rupah). (2) Setap orang yang dengan senga|a tanpa hak menggunakan |azah dan/atau sertkat kompetens sebagamana dmaksud daam Pasa 61 ayat (2) dan ayat (3) yang terbukt pasu dpdana dengan pdana pen|ara pang ama ma tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp500.000.000,00 (ma ratus |uta rupah). Pa#a) 40 Luusan yang karya mah yang dgunakannya untuk mendapatkan gear akademk, profes, atau vokas sebagamana dmaksud daam Pasa 25 ayat (2) terbukt merupakan |pakan dpdana dengan pdana pen|ara pang ama dua tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus |uta rupah). Pa#a) 4* Penyeenggara satuan penddkan yang ddrkan tanpa zn Pemerntah atau pemerntah daerah sebagamana dmaksud daam Pasa 62 ayat (1) dpdana dengan pdana pen|ara pang ama sepuuh tahun dan/atau pdana denda pang banyak Rp1.000.000.000,00 (satu mar rupah). BAB ;;I KETENTUAN PERALIHAN Pa#a) 42 Penyeenggaraan penddkan yang pada saat undang-undang n dundangkan beum berbentuk badan hukum penddkan sebagamana dmaksud daam Pasa 53 tetap beraku sampa dengan terbentuknya undang-undang yang mengatur badan hukum penddkan. Pa#a) 43 Pemerntah atau pemerntah daerah wa|b memberkan zn pang ambat dua tahun kepada satuan penddkan forma yang teah ber|aan pada saat undang-undang n dundangkan beum memk zn. Pa#a) 4. Semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan peaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sstem Penddkan Nasona (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3390) yang ada pada saat dundangkannya undang-undang n mash tetap beraku sepan|ang tdak bertentangan dan beum dgant berdasarkan undang-undang n. BAB ;;II KETENTUAN PENUTUP Pa#a) 42 Semua peraturan perundang-undangan yang dperukan untuk meaksanakan undang-undang n harus dseesakan pang ambat dua tahun terhtung se|ak berakunya undang-undang n. Pa#a) 43 Pada saat mua berakunya undang-undang n, Undang-Undang Nomor 48/Prp./1960 tentang Pengawasan Penddkan dan Penga|aran Asng (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2103) dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sstem Penddkan Nasona (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3390) dnyatakan tdak beraku. Pa#a) 44 Undang-undang n mua beraku pada tangga dundangkan.Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan pengundangan undang- undang n dengan penempatannya daam Lembaran Negara Repubk Indonesa.