Anda di halaman 1dari 6

Mitigasi Bencana Tsunami

Tsunami berasal dari bahasa jepang yaitu Tsu = pelabuhan dan Nami = Gelombang. Jadi
Tsunami berarti pasang laut besar dipelabuhan. Dalam imu kebumian terminology ini dikenal
dan baku secara umum. Secara singkat Tsunami dapat dideskripsikan sebagai gelombang laut
dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh oleh suatu gangguan impulsive yang terjadi pada
medium laut, seperti gempa bumi, erupsi vulkanik atau longsoran.

Kegiatan mitigasi bencana di antaranya:

1. Pengenalan dan pemantauan risiko bencana
2. Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana
3. Pengembangan budaya sadar bencana
4. Penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana
5. Identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana
6. Pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam
7. Pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi
8. Pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan
hidup
9. Robot sebagai perangkat bantu manusia, dapat dikembangkan untuk turut
melakukan mitigasi bencana. Robot mitigasi bencana bekerja untuk mengurangi
resiko terjadinya bencana.

Contoh robot mitigasi bencana diantaranya:

robot pencegah kebakaran
robot pendeteksi tsunami
robot patroli/pemantau rumah atau gedung
robot pemantau gunung api
robot penghijauan
robot pembersih sungai
robot assistant untuk penyuluhan bencana

Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana dapat dibagi 4
kategori:
1. kegiatan sebelum bencana terjadi (mitigasi)
2. kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi)
3. kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan)
4. kegiatan pasca bencana (pemulihan/penyembuhan dan perbaikan/rehabilitasi)



Pertanda Sebelum Terjadi Tsunami

Bila sebuah daerah berkemungkinan akan terjadi tsunami maka ada beberapa hal
yang perlu diketahui oleh masyarakat yaitu sebagai berikut:


Bisanya didahului oleh gempa besar diatas 6 skala richter. Efek dari gempa
dangkal kurang dari 30 km di dasar laut. Pada daerah patahan, air akan
menimbulkan pusaran seperti dilepas pantai Fukushima, Jepang.
Tiba-tiba air laut mendadak surut akibat air laut tertarik kearah patahan
setelah terjadi gempa, dan ini menandakan gelombang yang sangat besar akan
segera datang.
Setelah gelombang ombak pertama yang datangnya normal, akan diikuti oleh
gelombang yang sangat besar yang bentuknya menakutkan.
Waktu gelombang besar menuju pantai, terlihatlah air laut yang sangat gelap
dengan suara gemuruh yang sangat menyeramkan. Ini pertanda tsunami sedang
menuju pantai.
Biasanya bila kita berdiri didekat pantai maka akan terasa adanya hembusan
air laut yang sangat terasa baunya dan sangat menusuk.

Saat Terjadi Tsunami

Bila kawasan kita berada pada daerah yang rawan terjadinya tsunami, kita harus
melakukan tindakan preventif seperti berikut:


Membuat daerah pemecah ombak disepanjang pantai.
Menanam tanaman seperti bakau pada kawasan rawa untuk memecah
ombak laut.
Menanam pohon pelindung seperti pinus, waru, ketapang, beringin, dan
kelapa disepanjang pantai yang kering.
Membuat benteng/tembok penahan ombak disepanjang pantai seperti di
pantai timur Jepang.
Membuat bangunan bertingkat yang aman di kawasan dekat pantai dengan
posisi tidak sejajar dengan garis pantai.
Sebaiknya masyarakat yang berada pada pantai landai disarankan untuk
pindah mencari tempat tinggal yang jauh dari garis pantai serta aman.
Saat kita berada di tepi pantai tiba-tiba terjadi gempa yang kuat kita harus
secepatnya menjauhi kawasan pantai mencari tempat yang tinggi, bila tidak
ditemukan naik ke atap rumah atau ke atas pohon.
Jauhi pinggiran atau muara sungai dekat laut karena tsunami dapat muncul
melalui kawasan ini.
Menyelamatkan diri melalui daerah kawasan evakuasi yang telah ditentukan
pemerintah.
Beri jalan atau utamakan mendahulukan anak-anak, orang cacat, orang
jompo, dan wanita hamil.
Bila rumah anda tidak terkena tsunami, ajaklah tetangga tinggal dirumahmu
agar mereka terhindar dari tsunami.
Bila anda diseret tsunami, carilah benda yang terapung sehingga anda
selamat.
Usahakan selamatkan jiwa anda dan orang terdekat jangan hiraukan barang-
barang anda.
Bila ada kerusakan disekitar anda, jangan dihiraukan dan teruslah mencari
tempat yang aman dari jangkauan tsunami.
Terus berada ditempat yang tinggi dan aman, jangan kembali ke rumah
sampai ada pengumuman dari pemerintah.
Tetap ditempat dan berpegangan dengan kuat sampai gelombang yang
datang betul-betul tidak berbahaya lagi.
Bila anda berpegangan pada pohon usahakan menghadap kelaut jangan
sampai membelakangi laut agar kita terhindar dari benda-benda yang keras yang
dibawa oleh ombak, membalikan badan dapat dilakukan waktu ombak kembali
kelaut.
.
Setelah Tsunami
Setelah bencana berlalu, walau kita dalam suasana duka, sebaiknya kita
memperhatikan hal-hal yang masih mungkin akan mendatangkan bahaya kepada kita
dan sekaligus juga sebagai upaya agar kita tidak merasa terpuruk secara psikologis.

Hal-hal yang harus dilakukan setelah tsunami berlalu adalah sebagai berikut :

Jauhi reruntuhan bangunan karena dapat membahayakan
Hindari kawasan instalasi listrik. Bila ada gejala yang mencurigakan laporkan
kepada instasi terkait
Hindari memasuki kawasan yang mengalami kerusakan kecuali sudah
dinyatakan aman
Melapor kepada instasi terdekat bahwa rumah anda salah satu yang terkena
musibah tsunami
Bila sudah terdata segera bangun kembali kehidupan baru jangan sampai terlalu
lama larut dalam keterpurukan
Melakukan konsolidasi dan mengumpulkan warga yang anda kenal untuk segera
bangkit
Usahakan mengumpulkan barang-barang yang masih mungkin digunakan
termasuk menguburkan jenazah dan berdoa bersama
Bentuk kerjasama dengan LSM atau bantuan lainnya termasuk dengan
pemerintah untuk membentuk kehidupan baru
Tsunami dalam sejarah
* 1755 1 November, Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu kota Portugal, dan menelan 60.000
korban jiwa.
* 1883 Pada tanggal 26 Agustus, letusan gunung Krakatau dan tsunami menewaskan lebih dari
36.000 jiwa.
* 2004 Pada tanggal 25-26 Desember 2004, gempa besar yang menimbulkan tsunami menelan
korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Ketinggian tsunami
35 m.
* 2006 17 Juli, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di selatan pulau Jawa, Indonesia,
dan setinggi maksimum ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan. Memakan korban jiwa
lebih dari 500 orang. Dan berasal dari selatan kota Ciamis.
* 2007 12 September, Bengkulu, Memakan korban jiwa 3 orang. Ketinggian tsunami 3-4 m.
* 2010 27 Februari, Santiago, Chili
* 2010 26 Oktober, Kepulauan Mentawai, Indonesia
* 2011 11 Maret, Sendai dan wilayah sekitarnya, Jepang
Tahun 2006


Pada tanggal 17 Juli 2006, terjadi gempa di pesisir pantai perbatasan Jawa Tengah
dan Jawa Barat. Gempa tersebut kemudian disusul dengan gelomabng tsunami
yang mencapai sekitar 6 meter dan menyapu beberapa daerah di sekitar pantai
Pangandaran, Ciamis, kebumen dan beberapa daerah lainnya.

Akibat gempa dan tsunami tersebut, diperkirakan ada lebih dari 550 orang
meninggal dunia dan 200 lebih lainnya hilang. Bencana ini juga mengakibatkan
kerusakan fasilitas umum atau juga rumah-rumah warga.


Tahun 2004 . Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa bumi di dasar lautan
terjadi. Gempa yang berkekuatan 9.1-9.3 skala Richter tersebut memunculkan
tsunami besar yang gelombangnya sampai menyentuh daerah di Sri lanka, India,
Indonesia, Thailand dan beberapa negara lainnya.

Di banding daerah dan tempat lainnya, Indonesia, khususnya di Aceh dan
sekitarnya, mengalami kerusakan yang cukup parah. Diperkirakan sebanyak 167
ribu lebih orang meninggal dunia dan banyak lagi yang terluka.


Tahun 1883 .Pada tanggal 26 Agustus 1883, gunung Krakatau meletus dengan
sebegitu hebatnya. Bahkan letusan ini tercatat sebagai letusan gunung berapi paling
mematikan di dunia.

Letusan Krakatau ini selain menghasilkan lahar, awan panas dan debu vulkanik,
juga menciptakan tsunami besar. Diperkirakan sekitar 36 ribu lebih orang
meninggal dunia karena bencana alam tersebut.

Tahun 1833
Pada tanggal 25 November 1833, pernah terjadi gempa bumi yang diperkirakan
berkekuatan sekitar 8.8-9.2 skala Ritcher. Gempa bumi tersebut memunculkan
tsunami besar yang menghantam pesisir Sumatera.




NAMA : DIAH PITALOKA
TUGAS : GEOGRAFI
KELAS : X-SOCIAL2

MITIGASI BENCANA TSUNAMI

Anda mungkin juga menyukai