1.1 Teknik Perbaikan Tanah
1.1 Teknik Perbaikan Tanah
\
| +
=
total
v
C
K
Nilai Undrained Shear Strength diperoleh dengan formula berikut:
2 / ) ' ' (
3 1
o o =
u
C
15
STABILISASI ELEKTROKINETIK
Pemberian potensial listrik pada tanah jenuh air sehingga terjadi
aliran air ke katoda. Aliran air ini setara dengan proses
konsolidasi yang menyebabkan menurunnya kadar air
sehingga kuat geser meningkat dan kompressibilitas menurun.
Efek samping dari proses ini adalah perubahan komposisi psiko-
kimia dari tanah yang ,mempunyai pengaruh baik bagi
peningkatan kuat geser.
16
PERBAIKAN SECARA FISIKA & KIMIAWI
Prinsip dasar
Mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah dengan
menambahkan admixture sehingga terjadi peningkatan
kepadatan dan kohesi serta modulus kekakuan tanah terhadap
pembebanan
Jenis Perbaikan yang dilakukan
Penambahan Admixture (di permukaan dan pada kedalaman
tertentu
Penggunaan Grouting
Metode Thermal (Heating & Freezing)
17
PRINSIP KERJA
Penggunaan Admixtrure
Dilakukan pada tanah permukaan (misalnya timbunan jalan raya,
oprit jembatan, lantai gudang, open storage, perkuatan lereng,
mengurangi erosi dll.
Deep mixing dilakukan dengan membuat kolom kolom dalam
tanah yang diisi dengan admixture
Perbaikan dengan Grouting
Grouting adalah menyintikkan suatu bahan kimia pada suatu
lokasi dalam tanah yang merupakan perlemahan. Umumnya
grouting digunakan pada daerah terbatas (pada sebaian dari
struktur) untuk memperkuat (lihat gambar)
Metode Thermal
Groung freezing merupakan metode yang cocok untuk semua jenis
tanah namun jarang digunakan karena mahal
18
BAHAN YANG DIGUNAKAN
Semen & kapur memberikan hasil yang paling baik karena reksi
yang terjadi adalah hidrasi dan penggumpalan untuk jangka
pendek serta sementasi dan karbonasi pada jangka panjang.
Namun stabilisasi dengan kapur terbukti meberikan durabilitas
yang lebih rendah dari pada pemakaian semen
Fly ash dan Abu sekam padi juga digunakan, namun reaksi/ikatan
kimiawi dengan tanah lemah, sehingga peningkatan kekuatan
hanya didapatkan dari pengisian pori-pori tanah karena ukuran
partikelnya yang kecil dan ringan. Pengisian pori-pori ini berakibat
peningkatan kerapatan dan kuat geser tanah.
Bahan lain yang juga pernah digunakan adalah Terak baja,
bitumen dan Tar serta beberapa macam bahan kimia lainnya,
19
Beberapa contoh stabilisasi tanah dengan admixtures
20
Kurva kenaikan strength dan density akibat campuran cement/lime
21
Perbaikan tanah dengan Grouting
22
PERBAIKAN DENGAN REINFORCEMENT
(INKLUSI & PENGEKANGAN)
Prinsip Kerja
Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap tekanan
Kuat geser tanah didapat dari gesekan antar butiran tanah akibat
beban vertikal/normal
Pada saat butiran tanah saling bergerak untuk memobisasi
kekuatannya, terjadi deformasi elastik dan deformasi geser tanah
yang dapat dilihat sebagai regangan (baik tekan maupun tarik).
Bila pada tanah dipasang perkuatan, maka gesekan antar tanah dan
perkuatan akan menimbulkan ikatan diantara keduanya dan
berfungsi menahan tarikan yang terjadi dalam tanah
23
PRINSIP KERJA PERBAIKAN TANAH DENGAN INKLUSI
Komposit material yang dibentuk oleh reinforcement dan tanah
butiran yang berinteraksi melalui gaya gesekan yang terjadi pada
kedua material akibat gravitasi dan memberikan tahanan tarik
kepada tanah untuk menahan beban-beban yang bekerja (gaya luar
+ gaya gravitasi)
Inklusi berfungsi meningkatkan permeabilitas,
menaikkan kuat geser, menurunkan
kompresibilitas
Syarat : Inklusi tidak mengandung bahan kimia yang korosif
atau sebaliknya tanah juga tidak korosif
24
BAHAN DAN APLIKASI
Bahan yang digunakan
Fiber
Metal strips
Meshes
Fabrics
Perkuatan insitu dengan: soil nailings dan angkur (baja, beton,
geosintetis)
Aplikasi umumnya untuk perkuatan lereng dan
tembok penahan tanah
25
26
PERBAIKAN DENGAN BAHAN RINGAN
Prinsip dasar
Mengurangi beban timbunan (backfill) dengan menggunakan bahan yang
sangat ringan (0.02 gr/cm
3
), tahan air, dan ramah lingkungan.
Spesifikasi bahan
Kuat tekan
Densitas
Geometri (pemasangan harus saling mengunci untuk mencegah
lulusnya air.
27
Pemakaian EPS Block
EPS diletakkan pada kondisi drainase yang baik sesuai dengan prinsip Hukum
Archimedes. Muka air tanah diharuskan berada di atas elevasi dasar dari EPS. Lalu
kekuatan daya apung memainkan peranan penting dalam rancangan ini. Bagian atasnya
adalah aplikasi dari faktor keamanan yang melawan pengaruh daya angkat yang
mungkin teriadi pada material ini. Selain itu terdapat pula faktor keamanan dalam
system drainase. Bila semua ini dilaksanakan, maka, efektifitas kerja dan keamanan dari
struktur jembatan dapat dicapai.
EPS Block diletakkan pada lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketinggian 100-150
mm. Keakuratan ketinggiannya kurang lebih 10 mm melebibi setiap panjang 3 meter.
EPS Block ditimbun menjadi beberapa lapisan dengan susunan seperti pada. susunan
batu bata dengan perubahan arah dari satu lapisan ke lapisan berikutnya sesuai dengan
perjanjian dan perhitungan tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghindari pergeseran
berkelanjutan pada konstruksi.
Koefisien gesekan, , antara batas perternuan antar block, diambil 0,5. Hal ini untuk
melindungi kecenderungan darl pergerakan dari pergerakan yang lambat antar
masing-masing lapisan. Untuk meyakinkan tidak ada gerakan yang berupa pergeseran
dan peluncuran pada masing-masing lapisan dari material, dapat digunakan paku atau
dengan memasang pasak yang digandakan dengan jarak 1, 5 m di tengah-tengah pada
tiap sisinya.
28
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
29
30