Anda di halaman 1dari 8

RANCANG BANGUN MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

BAYU SKALA KECIL DENGAN PENGGERAK MULA TURBIN


SAVONIUS TIPE SUDU ELIPS


Farida
1)
, FX Freedy Harya P
2)
, Ihsan Tri N
3)
, Kresnha Bayu W
4)
, Wahyono, S.T., M.T.
5)
, Ir. Mulyono
6)

1)
Mahasiswa DIII Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
2)
Mahasiswa DIII Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
3)
Mahasiswa DIII Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
4)
Mahasiswa DIII Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
5)
Dosen Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
6)
Dosen Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang

Abstrak
Tujuan utama rancang bangun ini dimaksudkan untuk mengembangkan desain turbin angin yang sederhana
memanfaatkan kontruksi sudu berbentuk elips, yang digunakan untuk memutar generator. Turbin yang
digunakan berjenis VAWT dengan rotor Savonius tipe elips atau tipe L. Tahap selanjutnya adalah pengujian
turbin VAWT untuk mengetahui Karakteristik turbin.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan variasi kecepatan angin yang disesuaikan dengan kecepatan angin
yang ada di Indonesia. Beban lampu yang divariasikan masing-masing 7, 9, 11, 15, sampai 18 Watt untuk
mencari kinerja maksimal turbin. Perhitungan kecepatan angin dari 10-13 m/s akan didapatkan efisiensi sistem
pada kecepatan 13 m/s lebih tinggi. Efisiensi sistem yang paling tinggi pada kecepatan angin 13 m/s. Hal ini
berarti turbin angin mengalami trend peningkatan kinerja apabila kecepatan angin semakin tinggi. Hasil
pengujian generator pada pengisian baterai dengan turbin ini, dengan kecepatan 10-13 m/s maka tegangan
yang paling tinggi pada kecepatan angin 13 m/s dengan waktu pengisian 3000 detik.

Kata kunci: Turbin Savonius, TASH,

I. Pendahuluan
Angin merupakan salah satu
sumber energi alternatif yang
terbaharukan. Angin terjadi karena
perbedaan suhu atau temperatur antara
udara panas dan udara dingin. Di daerah
khatulistiwa yang panas, udara menjadi
panas, mengembang dan menjadi ringan
sehingga naik ke atas dan bergerak ke
daerah yang lebih dingin, misalnya daerah
kutub.Energi angin merupakan suatu
bentuk energi yang berasal dari angin yang
akan diubah menjadi energi mekanik atau
energi lain yang diinginkan. Dalam
pemanfaatanya bisa digunakan untuk
menggerakkaan pompa atau kincir angin,
yaitu dengan cara mengubah energi kinetik
menjadi energi mekanik.
Berbagai macam turbin angin yang
biasa digunakan saat ini adalah turbin
angin jenis Nibe, Darrieus, dan Maglev.
Perkembangan energi angin di Indonesia
untuk saat ini masih tergolong rendah.
Salah satu penyebabnya adalah karena
kecepatan angin rata-rata di wilayah
Indonesia tergolong kecepatan angin
rendah, yaitu berkisar antara 3 m/s hingga
5 m/s, sehingga sulit untuk menghasilkan
energi listrik dalam skala besar. Meskipun
demikian, potensi angin di Indonesia
tersedia hampir sepanjang tahun, sehingga
memungkinkan untuk dikembangkan
sistem pembangkit listrik skala kecil.
Turbin yang sesuai untuk kecepatan angin
rendah adalah turbin Savonius. Turbin ini
memiliki torsi awal yang besar pada
kecepatan angin rendah (Kamal, 2008).
Secara sederhana pembuatan prototipe
dapat dilakukan dengan membelah sebuah
kaleng menjadi dua kemudian
menggesernya, turbin seperti ini disebut
juga dengan rotor Savonius tipe U. Turbin
Savonius termasuk turbin tipe sumbu tegak
(vertical axis) yang rotornya dapat
berputar untuk semua arah angin. Turbin-
turbin tersebut memiliki desain yang rumit
dan cara pembuatannya yang memerlukan
keahlian khusus. Pengembangan desain
turbin angin ke arah yang lebih sederhana
(Eric Hau, 2005 :94)
sangat diperlukan, agar masyarakat dapat
secara mandiri memanfaatkan potensi
angin di daerahnya untuk memenuhi
kebutuhan energi. Rancang bangun ini
dimaksudkan untuk mengembangkan
desain turbin angin yang sederhana
memanfaatkan konstruksi sudu berbentuk
elips yang digunakan untuk memutar
generator.

2. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah
Membuat turbin angin berbentuk elips atau
sudu L sebagai PLT Bayu.

3. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari rancang bangun ini
adalah :
a. Hasil rancang bangun ini akan
menghasilkan energi listrik skala
kecil.
b. Memberikan manfaat ekonomis
dalam upaya pemenuhan energi
nasional.
c. Memberikan solusi terhadap
masalah penyediaan energi yang
murah dan ramah lingkungan.
d. Sebagai acuan bagi peneliti yang
akan mengambil judul serupa.

4. DASAR TEORI
Potensi energi angin yang
digunakan dalam menggerakkan turbin
angin dengan penampang A (m)
dihembuskan angin di areanya dengan
kecepatan v (m/s), maka laju aliran massa
udara yang melewati sebuah tempat adalah
= . A.v (1)
(E.H.Leysen, 1983:16)

Keterangan :
= laju aliran massa udara [kg/s]

= massa jenis udara [kg/m]


A = luas sapuan angin [m]
v = kecepatan angin [m/s]

sehingga energi kinetik maksimum yang
dihasilkan persatuan waktu atau daya
kinetik maksimum angin yang melewati
rotor turbin :
P
kin
=

..v
2
(2)
(E.H.Leysen, 1983:16)

Tip Speed Ratio adalah perbandingan
antara kecepatan ujung sududengan
kecepatan angin yang melewatinya.

(3)
(Eric Hau, 2005 :94)

Keterangan :
= tip speed ratio
d = Diameter Rotor ( m )
n = Putaran Rotor( rpm )
v = Kecepatan angin ( m/s )

Daya generator dapat dibedakan menjadi 2
dilihat dari fasanya:
a. Daya generator satu fasa
P
generator
= V
P
x I
P
x cos (4)

b. Daya generator tiga fasa
P
generator
= 3 x V
p
x I
p
x cos (5)

Keterangan :
V
p
= tegangan kelauaran generator (V)
I
p
= arus keluaran generator (Ampere)
cos = beda fasa antara V
p
dengan I
p


Sehingga untuk efisiensi sistem dapat
dicari dengan persamaan berikut:

sistem
=

x 100 % (6)

5. DESAIN TURBIN ANGIN
Turbin Savonius banyak
mengalami pengembangan desain. Salah
satunya adalahdesain rotor Savonius tipe
L. Bentuk dari rotor Savonius L
merupakan kombinasiprofil datar dan
lengkungan yang umumnya berbentuk
seperempat lingkaran.Rotor Savonius L ini
memiliki kelebihan dari Savonius U, yaitu
pada Savonius Langin yang menumbuk
rotor lebih banyak mengalir ke bilah rotor
lainnya melaluicelah di pusat turbin,
sehingga memberikan energi tambahan
pada bilah rotor ini (Soelaiman, 2006)
karena profil sudu savonius tipe L
merupakan kombinasi profil datar serta
lengkungan, sehingga profil sudu tersebut
juga menyerupai bentuk elips. Dalam
tugas akhir ini diuji cobakan pembuatan
model pembangkit listrik tenaga angin
dengan turbin angin tipe savonius sudu
berbentuk elips.
Ukuran sudu yang digunakan adalah
diameter sudu (d) = 0,75 m dan tinggi sudu
(h) = 0,85 m. Dapat dilihat pada gambar 1.
d
h

Gambar 1. Dimensi sudu turbin

Desain akhir turbin tersebut adalah seperti
pada gambar 2.

Gambar 2. Desain akhir turbin angin sudu
elips


6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data pengujian turbin angin savonius sudu tipe elips untuk pembangkit listrik
tenaga angin sebagai berikut :
Pengujian dilakukan pada : 15 Juli 2014
Tempat : Laboratorium Teknik Konversi Energi.
Waktu : 08:00 WIB
Luas Sapuan Angin : 0,637m
2
(A = d . h= 0,75m . 0,85m)
Beban lampu : 7,9,11,15,18 Watt
Kecepatan Angin : 10-13 m/s
Kondisi Lingkungan : Temperatur udara kering : 28C
Temperatur udara basah : 24,5 C
















Tabel 1 Data hasil pengujian pengisian pada baterai dengan variasi kecepatan angin

Tabel 2 Data hasil pengujian turbin dengan variasi kecepatan angin dan variasi beban.


Berdasarkan data hasil pengujian yang diperoleh seperti pada tabel 1, maka dapat
dihitung harga dari daya kinetik

, daya generator (P
gen
), dan efisiensi sistem.
Pada sampel perhitungan mengambil data sebagai berikut :


= 10 m/s

udara
= 1,187 kg/m
3

n
poros
= 90,7 rpm
n
generator
= 326,8 rpm
V
generator
= 9,1 volt
vangin udara n poros n gen v out gen t pengisian v pengisian I pengisian
m/s kg/m3 kg/s rpm rpm volt sekon volt ampere
1 600 7.32
2 1200 7.8
3 1800 8.02
4 2400 8.06
5 3000 8.12
1 600 7.46
2 1200 7.88
3 1800 8.04
4 2400 8.12
5 3000 8.16
1 600 7.59
2 1200 7.98
3 1800 8.04
4 2400 8.14
5 3000 8.18
1 600 7.47
2 1200 8.14
3 1800 8.16
4 2400 8.19
5 3000 8.22
0.054
0.12
0.25
N0
124
444
472
496
9.26
9.5
10.3
90.7 362.8 9.1 0.02
1.187
1.187
8.317
9.073
111
119
10
11
12
13
1.187 7.561
1.187 9.830
v angin Beban V dc V ac I ac n poros n gen
m/s (watt) (volt) (volt) (ampere) rpm rpm
7 0.2
9 0.2
11 0.22
15 0.24
18 0.26
7 0.2
9 0.2
11 0.22
15 0.24
18 0.26
7 0.2
9 0.2
11 0.22
15 0.24
18 0.26
7 0.2
9 0.2
11 0.22
15 0.24
18 0.26
362.8
444
472
496
220
220
220
220
90.7
111
119
124
10
11
12
13
8
8
8
8
I
generator
= 0,02 Ampere

Penyelesaian :
P
Kin
=

A v
3

=

1,187

. 0,637 m
3
. (10

)
3
= 378,05 Watt
P
gen
= V. I. Cos
= 9,1 V. 0,02 A . 1
= 0,182 Watt

sistem
=

x 100%
=

x 100%
= 0,0481 %

Data hasil perhitungan daya kinetik

, daya generator (P
gen
), Coefficient of
Power

, efisiensi turbin dan efisiensi sistem. selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Data hasil perhitungan

, (P
gen
), dan efisiensi sistem.


Grafik hubungan tegangan pengisian baterai dengan waktu pengisian baterai dapat
dilihat pada gambar 3.


Gambar 3 Grafik hubungan tegangan pengisian baterai dengan waktu pengisian baterai

Vangin Pkin Pgen sistem
m/s watt watt %
10 378.06 0.18 0.047612
11 503.197 0.5 0.099365
12 653.287 1.14 0.174502
13 830.597 2.57 0.309416
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
7.2 7.4 7.6 7.8 8 8.2 8.4
W
a
k
t
u

P
e
n
g
i
s
i
a
n

(
s
e
k
o
n
)

Tegangan Pengisian (volt)
v angin 10 m/s v angin 11 m/s v angin 12 m/s v angin 13 m/s
Berdasarkan gambar grafik hubungan tegangan pengisian baterai dengan waktu
pengisian dengan kecepatan angin 10
s
m
, 11
s
m
, 12
s
m
, dan 13
s
m
menujukan bahwa waktu
pengisian pada saat angin berkecepatan 10
s
m
dengan waktu 3000 detik dapat menaikan
tegangan baterai dari 7 volt menjadi 8,12 volt. Dan waktu pengisian pada saat angin
berkecepatan 11
s
m
dengan waktu 3000 detik dapat menaikan tegangan baterai dari 7 volt
menjadi 8,16 volt. Untuk kecepatan angin 12
s
m
dengan waktu 3000 detik dapat menaikan
tegangan baterai dari 7 volt menjadi 8,18 volt. Dan waktu pengisian pada saat angin
berkecepatan 13
s
m
dengan waktu 3000 detik dapat menaikan tegangan baterai dari 7 volt
menjadi 8,22 volt. Dapat dilihat bahwa semakin besar kecepatan angin, maka nilai tegangan
pengisian baterai akan semakin besar.

Grafik hubungan kecepatan angin dengan efisiensi sistem dapat dilihat pada
gambar 4.

Gambar 4 Grafik hubungan kecepatan angin dengan efisiensi sistem

Dari grafik hubungan kecepatan angin dengan efisiensi sistem dapat dilihat bahwa
semakin besar kecepatan angin, maka nilai efisiensi sistem akan semakin besar. Hal ini
terlihat pada gambar grafik, pada titik kecepatan angin 13 m/s adalah titik tertinggi efisiensi
sistem yaitu sebesar 0,3094 %. Nilai efisiensi sistem terendah yaitu sebesar 0,04761 % dan
pada kecepatan angin 10 m/s.

Grafik hubungan kecepatan angin dengan daya kinetik dapat dilihat pada gambar 5.
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
8 9 10 11 12 13 14


s
i
s
t
e
m

(
%
)

v angin (m/s)

Gambar 5
Grafik hubungan kecepatan angin dengan daya kinetik

Untuk grafik hubungan kecepatan angin dengan daya kinetik terlihat bahwa
semakin besar nilai kecepatan angin maka nilai daya kinetik akan semakin besar pula. Hal
tersebut juga ditunjukkan garis pada grafik tersebut yang semakin naik. Untuk nilai daya
kinetik tertinggi yaitu pada kecepatan angin 13 m/s, yaitu sebesar 830,597 watt, sedangkan
nilai daya kinetik terendah yaitu pada kecepatan angin 10 m/s sebesar 378,06 watt.

Grafik hubungan hubungan kecepatan angin dengan daya generator dapat dilihat
pada gambar 6.

Gambar 6 Grafik hubungan kecepatan angin dengan daya generator

Gambar 6 yaitu untuk grafik hubungan hubungan kecepatan angin dengan daya
generator, dari grafik tersebut juga tampak bahwa semakin besar kecepatan angin maka nilai
daya generator yang dihasilkan akan semakin besar, terlihat dari garis yang semakin
meningkat.Nilai daya generator tertinggi yaitu pada kecepatan angin 13 m/s sebesar 2,57
watt, sedangkan daya generator terendah yaitu pada kecepatan angin 10 m/s sebesar 0,18
watt.


300
400
500
600
700
800
900
9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5
P
k
i
n

(
w
a
t
t
)

v angin (m/s)
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
9 10 11 12 13 14
D
a
y
a

G
e
n
e
r
a
t
o
r

(
w
a
t
t
)

Kecepatan Angin (m/s)

7. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengujian
pada turbin angin savonius dengan sudu
elips atau sudu tipe L, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Semakin tinggi kecepatan angin maka
efisiensi sistem, daya kinetik dan daya
generator akan meningkat. Hal ini
berarti turbin angin mengalami trend
peningkatan kinerja apabila kecepatan
angin semakin tinggi.
2. Pada proses pengisian baterai dengan
turbin ini, dengan kecepatan angin
dari 10-13 m/s maka tagangan yang
paling tinggi dihasilkan oleh generator
pada kecepatan angin 13 m/s yaitu
10,3 v dengan waktu pengisian 3000
detik dan putaran poros turbin 124
rpm.

DAFTAR PUSTAKA
1. Leysen E. H, 1983. Introduction to
Wind Energy, Basic and Advance
Introducing to Wind Energy with
Emphasisi on Water Pumping
Wingmills : Netherland, By
Development Coorporation.
2. Lustia Dewi, Marizka. Analisis Kinerja
Turbin Angin Poros Vertikal dengan
Modifikasi Rotor Savonius L untuk
Optimasi Kinerja Turbin.Juli 2010.
Diunduh pada 13 Januari 2014.
http://eprints.uns.ac.id/8109/1/1444013082
01009461.pdf
3. Patabang, Daud. Rancang Bangun
Kincir Angin Savonius Untuk
Membangkitkan Energi Listrik Skala
Kecil.1 Januari 2010.Diunduh pada 8
Oktober 2013.
http://www.ebookspdf.org/download/desai
n-kincir-angin.html
4. Priyanto, Guntur, T.A, dkk. 2012.
Rancang Bangun Unjuk Kerja Tubin
Angin VAWT Tipe Savonius Multiblade
dengan Variasi Rumah Rotor, Jumlah
Sudu dan Sudut Sudu. Semarang :
Politeknik Negeri Semarang.
5. Putranto, Adityo, T.A, dkk.2011.
Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal
Untuk Penerangan Rumah
Tangga.Semarang : Universitas
Diponegoro. Diunduh pada 13 Januari
2014.
http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/1
1733541.pdf
6. Siswanto, Arif, T.A, dkk. 2010.
Rancang Bangun Turbin Angin
Savonius Tipe L Satu Tingkat terhadap
Variasi Sudut Sudu untuk Penggerak
Mula Pompa Torak. Semarang :
Politeknik Negeri Semarang.
7. Sularso, Ir, MSME dan Kiyakatsu Suga,
Prof, 1994. Dasar Perancangan dan
Pemilihan Elemen Mesin : Jakarta,
Pradnya paramita.

Anda mungkin juga menyukai