Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

Daftar isi
Daftar Gambar
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Perumusan masalah
1.2.1 Pernyataan masalah
1.2.2 Pertanyaan masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
1.3.2 Tujuan khusus
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa
1.4.2 Manfaat bagi puskesmas suradita
1.5 Ruang Lingkup
1.5.1 Ruang lingkup tempat
1.5.2 Ruang lingkup waktu
1.5.3 Ruang lingkup materi
Bab II Landasan Teori
2.1.Status Gizi
2.2.Metode Food Recall
2.3.Standar Kecukupan Gizi
2.4.Pos Gizi
2.5.ASI eksklusif
2.6.Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Bab III Profil Puskesmas Suradita
3.1.Keadaan umum
3.2.Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan
3.3.Sarana dan prasarana
Bab IV Metodologi Penelitian
4.1. Kerangka konsep
4.2. Hipotesis
4.3. Desain penelitian
4.4.Waktu dan tempat
4.5. Populasi studi
4.6.Variabel penelitian
4.7.Definisi operasional
4.8.Sampel studi dan besar studi
4.9.Instrument penelitian
4.10. Pengumpulan data
4.11. Pengolahan data
4.12. Penyajian data
4.13. Analisis data
4.14. Penentuan alternatif jalan keluar
Bab V Metodologi Evaluasi
5.1. Evaluasi program kesehatan
5.1.1. Landasan teori
5.1.2. Batasan evaluasi
5.1.3. Jenis evaluasi
5.1.4. Ruang lingkup
5.1.5. Langkah evaluasi
5.2. Penentuan prioritas masalah
5.3. Penentuan alternatif jalan keluar
Bab VI Hasil Penelitian dan Evaluasi
6.1. Hasil penelitian
6.1.1. Analisis univariat
6.1.2. Analisis bivariat
6.2. Hasil evaluasi kinerja pos gizi puskesmas suradita periode-------------------
Bab VII Pembahasan
7.1. Pembahasan penelitian
7.2.1. Hasil analisis univariat
7.2.2. Hasil anailisis bivariat
7.2. Pembahasan evaluasi masalah
7.2.1. Perumusan masalah
7.2.2. Prioritas masalah
7.2.3. Penyelesaian masalah
Bab VIII Kesimpulan
8.1. Kesimpulan
8.2. Saran
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah
Keadaan gizi balita merupakan masalah yang selalu mendapatkan fokus perhatian,
bukan hanya dari Pemerintah Indonesia, namun juga dari kacamata Internasional. Hal ini
dkarenakan status gizi balita tidak hanya menggambarkan kondisi kesehatannya saja,
tetapi juga memberikan gambaran akan tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Masalah gizi kurang dan gizi buruk akan membeerikan dampak yang tidak diinginkan
dan berujung pada kematian balita jika penanganan yang diberikan tidak cepat dan
cermat. Millenium Development Goals (MDGs) menyebutkan bahwa penurunan
prevalensi gizi kurang merupakan indokator keberhasilan dalam memerangi kemiskinan
dan kelaparan. Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan mengurangi angka balita dengan
gizi kurang dan gizi buruk, maka kualitas bibit generasi penerus bangsa Indonesia akan
mengalami peningkatan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup
masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini semakin menekankan bahwa masalah gizi bukan
hanya masalah keluarga atau pemerintah saja, tetapi merupakan suatu masalah yang harus
ditangani bersama dan memerlukan baik kerjasama maupun kontribusi dari semua pihak.
Masalah gizi di Indonesia masih merupakan mimpi buruk yang belum berakhir.
Dewasa ini, tidak hanya masyarakat menengah ke bawah saja yang mengalami masalah
gizi. Permasalahan klasik ini juga sudah mulai merambat di kalangan menengah ke atas
yang lain. Di tahun 2012, Indonesia termasuk ke dalam 5 besar yang masih mengalami
kasus gizi buruk terbanyak di dunia. Masalah gizi di Indonesia masih dihantui terutama
oleh KEP (Kurang Energi Protein), anemia oleh zat besi, kekurangan vitamin A, dan
gangguan akibat kekurangan yodium.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2010 prevalensi gizi
kurang pada anak balita adalah 17,9%; yang berarti bahwa ada sekitar 2 anak dari 10
balita yang mengalami gizi kurang. Di Puskesmas Suradita sendiri, pada tahun 2012, dari
3132 balita yang ditimbang, 194 balita mengalami gizi kurang, dan 29 balita lainnya
mengalami gizi buruk. Dengan demikian, prevalensi balita dengan gizi kurang di
Puskesmas Suradita mencapai 6,9%.
Permasalahan gizi merupakan suatu hal yang kompleks, karena penangannya
membutuhkan usaha dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pos Gizi hadir dan
diharapkan mampu menjadi salah satu solusi yang efektif karena menawarkan konsep
perubahan perilaku dan pemberdayaan keluarga dengan memanfaatkan pengetahuan dan
sumber daya lokal, serta didukung oleh pemerintah, sehingga diharapkan dapat
merehabilitasi keadaan gizi balita (Core, 2003).

1.2 Perumusan Masalah
Pos Gizi merupakan program gizi yang berbasis keluarga dan masyarakat bagi anak yang
berisiko kurang energi-protein di negara sedang berkembang. Pos Gizi merupakan tempat
atau rumah yang digunakan untuk mengadakan kegiatan pemulihan dan pendidikan gizi.
Sebagai salah satu program yang dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan
berat badan balita dengan gizi buruk dan gizi kurang, kita perlu melakukan evaluasi
program Pos Gizi dengan menilai keefektifitasan pelaksanaan program ini sendiri.
Dengan demikian, pada akhirnya kita dapat mengidentifikasikan faktor masalah yang
dihadapi dan menemukan solusi untuk terus dapat membenahi program Pos Gizi tersebut.

1.2.1 Pertanyaan Masalah
Berikut adalah pertanyaan yang akan dijawab dalam evaluasi program ini:
1.2.1.1 Pertanyaan Masalah
1. Apakah penyelanggaraan Pos Gizi di Desa Suradita, Desa Mekarwangi,
dan Desa Dangdang di wilayah Puskesmas Suradita efektif dalam
meningkatkan berat badan balita gizi buruk dan gizi kurang yang
tergabung dalam program Pos Gizi?
2. Apakah penyelanggaraan Pos Gizi di Desa Suradita, Desa Mekarwangi,
dan Desa Dangdang di wilayah Puskesmas Suradita efektif dalam
meningkatkan pengetahuan ibu yang tergabung dalam program Pos Gizi
mengenai pos gizi dan gizi buruk?
3. Bagaimana perbadingan keefektifitasan pos gizi antara Desa Suradita,
Desa Dangdang, Desa Mekarwangi?
4. Apa saja solusi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan keefektifitasan
dalam penyelenggaraan Pos Gizi di Desa Suradita, Desa Mekarwangi, dan
Desa Dangdang di wilayah Puskesmas Suradita?

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Meningkatkan berat badan balita dengan gizi buruk dan gizi kurang melalui Pos
Gizi di Desa Suradita, Desa Mekarwangi, dan Desa Dangdang di wilayah
Puskesmas Suradita.

1.2.2 Tujuan khusus
1. Meningkatnya efektifitas penyelanggaraan Pos Gizi di Desa Suradita,
Desa Mekarwangi, dan Desa Dangdang di wilayah Puskesmas Suradita
dalam meningkatkan berat badan balita gizi buruk dan gizi kurang yang
tergabung dalam program Pos Gizi.
2. Meningkatnya pengetahuan ibu yang tergabung dalam program Pos Gizi
di Desa Suradita, Desa Mekarwangi, dan Desa Dangdang di wilayah
Puskesmas Suradita mengenai pos gizi dan gizi buruk.
3. Mengetahui perbandingan keefektifitasan pos gizi antara Desa Suradita,
Desa Dangdang, Desa Mekarwangi.
4. Menerapkan solusi yang dapat meningkatkan keefektifitasan
penyelenggaraan Pos Gizi di Desa Suradita, Desa Mekarwangi, dan Desa
Dangdang di wilayah Puskesmas Suradita.

1.3 Manfaat
Hasil dari evaluasi program ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
1.3.1 Manfaat bagi mahasiswa
Menerapkan Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah didapat semasa
pendidikan pra-klinik.
Memberikan kesempatan dan pengalaman untuk melakukan evaluasi
terhadap suatu program kerja.
Memberikan kesempatan untuk bersosialisasi di dalam masyarakat.
Mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan mengenai gizi yang
telah diperoleh untuk dapat membantu meningkatkan efektifitas
pelaksanaan Pos Gizi.

1.3.2 Manfaat bagi Puskesmas Suradita
1. Mengetahui efektifitas penyelanggaraan Pos Gizi di Desa Suradita, Desa
Mekarwangi, dan Desa Dangdang di wilayah Puskesmas Suradita dalam
meningkatkan berat badan balita gizi buruk dan gizi kurang yang
tergabung dalam program Pos Gizi.
2. Mengetahui efektifitas penyelanggaraan Pos Gizi di Desa Suradita, Desa
Mekarwangi, dan Desa Dangdang di wilayah Puskesmas Suradita dalam
meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pos gizi dan gizi buruk.
3. Mengetahui perbandingan keefektifitasan pos gizi antara Desa Suradita,
Desa Dangdang, Desa Mekarwangi.
4. Mendapatkan solusi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan
keefektifitasan penyelenggaraan Pos Gizi di Desa Suradita, Desa
Mekarwangi, dan Desa Dangdang di wilayah Puskesmas Suradita.

a. Ruang Lingkup
i. Ruang lingkup tempat
Evaluasi program Pos Gizi ini dilakukan terhadap 3 desa di wilayah
Puskesmas Suradita, yaitu Desa Suradita, Desa Dangdang, dan Desa
Mekarwangi, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

ii. Ruang lingkup waktu
Evaluasi program Pos Gizi ini dilakukan terhadap Pos Gizi yang
dijalankan pada periode Oktober Desember 2013.

Anda mungkin juga menyukai