Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di bumi. Air
sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-
puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar,
danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi
mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak
tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga
diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa
dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan
satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
1
Syarat air minum sesuai Permenkes itu harus bebas dari bahan-bahan
anorganik dan organik, serta sifat kimiawi air yang bersih mempunyai pH 7 dan oksigen terlarut
jenuh pada 9 mg/L. Dengan kata lain kualitas air minum harus bebas bakteri, zat kimia, racun,
limbah berbahaya dan lain sebagainya. Parameter kualitas air minum yang berhubungan
langsung dengan kesehatan sesuai Permenkes tersebut adalah berhubungan dengan mikrobiologi,
seperti bakteri E.Coli dan total koliform. Yang berhubungan dengan kimia organik berupa
arsenik, flourida, kromium, kadmium, nitrit, sianida dan selenium. Sedangkan parameter yang
tidak langsung berhubungan dengan kesehatan, antara lain berupa bau, warna, jumlah zat padat
terlarut (TDS), kekeruhan, rasa, dan suhu. Untuk parameter kimiawi berupa aluminium,besi,
khlorida, mangan, pH, seng, sulfat,tembaga, sisa khlor dan amonia.
2

Semua bahan kimia tersebut dapat larut dalam air dan apabila kadarnya dalam air berlebih maka
akan mengakibatkan pengaruh pada rasa air tersebut selain itu juga dapat menimbulkan dampak
pada kesehatan apabila mengkonsumsinya, salah satu dampak yang ditimbulkan adalah
penyakitnya berhubungan dengan rongga mulut, seperti penyakit periodontal.
Penyakit periodontal adalah peradangan pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan
oleh bakteri yang terdiri atas dua yaitu gingivitis dan periodontitis. Penyakit periodontal memang
tidak populer, jarang diperbincangkan, tapi perlu diketahui karena merupakan salah satu penyakit
dalam rongga mulut yang sering terjadi. Penyakit ini mengenai jaringan gusi dan penyanggah
gigi lainnya. Yang termasuk penyanggah gigi adalah gusi, serat perekat gigi dan tulang di sekitar
gigi. Penyakit periodontal merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada orang dewasa yang
disebabkan infeksi bakteri dan menimbulkan kerusakan gusi, serat perekat dan tulang di sekitar
gigi. Penyebab utamanya adalah plak. Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Kunjungan
berkala ke dokter gigi sangat berarti untuk mendapatkan diagnosa dini dan perawatan penyakit
periodontal. Kira-kira 15% orang dewasa usia 21 50 tahun dan 30% usia di atas 50 tahun
mengalami penyakit ini.
3
Pada mulanya penyakit periodontal di awali dengan pembentukan plak pada gigi yang
kemudian berkoloni dengan bakteri-bakteri sehingga terjadi pematangan plak, lalu bakteri di
dalam plak ini sendiri dapat memicu terbentuknya kalkulus. Kalkulus memiliki kandungan
anorganik dan organik di dalamnya yang tentu saja dapat disebabkan oleh makanan dan
minuman yang dikonsumsi dan masuk ke rongga mulut. Kandungan anorganik pada kalkulus
seperti tembaga, besi dan fluor ini juga terdapat dalam air.
4,5

Sebuah penelitian di San Francisco mengemukakan bahwa anak-anak yang minum air
dengan tambahan fluoride, setelah beberapa tahun kemudian, saat dewasa, akan mendapat
manfaat bagi kesehatan giginya. Dalam sebuah artikel di American Journal of Public Health
edisi Oktober, Matthew Neidell melaporkan hubungan kuat antara kadar fluoride pada penduduk
di suatu wilayah pada waktu kelahiran mereka dengan dengan kehilangan gigi saat mereka
dewasa.
6
Pada pembahasan di atas, kita telah membahas zat-zat yang terkandung dalam air (zat itu
seperti fluor,besi, dan tembaga) yang dapat menyebabkan penyakit pada rongga mulut, beberapa
zat yang terkandung di dalamnya sama dengan zat yang terkandung pada kalkulus yang dapat
menyebabkan penyakit periodontal.
Adapun pemilihan tempat observasi yaitu di Kabupaten Wajo. Kabupaten Wajo di pilih
karena sebagian besar penduduknya masih menggunakan air sungai untuk di pakai sehari-hari,
terutama penduduk yang bertempat tinggal disekitar danau tempe.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : adakah hubungan penyakit periodontal pada air yang dikonsumsi oleh
masyarakat di Kabupaten Wajo.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan air baku dengan penyakit
periodontal pada masyarakat di Kabupaten Wajo.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis,dan menambah referensi
tentang hubungan air baku dengan penyakit periodontal pada masyarakat di Kabupaten Wajo.

Anda mungkin juga menyukai