Anda di halaman 1dari 12

BIDAN DAN DUNIANYA

Jumat, 07 Maret 2014


Komprehensif asuhan kebidanan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan.AKI juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan
pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang
akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu. AKI
memang menjadi perhatian Dunia Internasional. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau
bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang meninggal. Penurunan angka kematian
ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup masih terlalu lambat untuk mencapai target Tujuan
Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/ MDGs) pada 2015, menurut
WHO(2011)
Angka kematian ibu ( AKI) di Indonesia pada tahun 2012 adalah 359 per 100 ribu kelahiran
hidup dan angka kematian bayi (AKB) 32/1000 kelahiran hidup. (BKKBN,2012) , Sedangkan
tahun 2007 angka kematian ibu (AKI) di indonesia adalah 228 per 100 ribu kelahiran hidup ,
dan angka kematian bayi (AKB) adalah 32 per 1000 kelahiran ( SDKI,2007)
Jumlah AKI di kota Tangerang pada tahun 2008 mencapai 14 orang,di tahun 2011
adalah sebanyak 50 orang , Demikian juga tingkat AKB dari 89 kasus di tahun 2008,turun
menjadi 59 di tahun 2009 (Dinkes Kota Tangerang 2009).
AKI Dan AKB di provinsi banten pada tahun 2012 masih cukup tinggi, yaitu pada tahun 2012
mencapai 189/100.000 kelahiran hidup sedangkan AKB dari 26 menjadi 22,8/1000 kelahiran
hidup. (Dinkes Banten,2012).
Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab langsung kematian ibu, yang terjadi
90 % pada saat persalinan dan segera setelah pesalinan yaitu perdarahan 28 %, eklamsia 24 %,
infeksi 11 %, komplikasi puerperium 8 %, partus macet 5 %, abortus 5 %, trauma obstetris 5 %,
emboli air ketuban 3 %. Kematian ibu juga diakibatkan beberapa faktor resiko
keterlambatan yaitu (Tiga Terlambat), diantaranya terlambat dalam
pemeriksaan kehamilan (terlambat mengambil keputusan), terlambat dalam memperoleh
pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan, dan terlambat sampai di fasilitas kesehatan pada saat
dalam keadaan emergensi. Sedangkan penyebab kematian neonatal karena BBLR
(Bayi Berat Lahir Rendah) 29 %, asfiksia 27 %, masalah pemberian minum 10 %, tetanus 10 %,
gangguan hematologi 6 %, infeksi 5 % dan lain - lain 11 % (SKRT 2009).
Departemen Kesehatan dalam mewujudkan hal ini, salah satu upaya terobosan dan terbukti
mampu meningkatkan indikator persalinan oleh tenaga kesehatan dalam penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yaitu penolong persalinan oleh tenaga kesehatan, pendamping
persalinan yang ibu inginkan, tempat persalinan yang ibu inginkan, transportasi dan donor darah.
Perencanaan pemakaian alat/ obat kontrasepsi pasca persalinan. Ibu juga dikdorong untuk
melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
Selain itu, pemerintah melalui Departemen Kesehatan juga menerapkan Strategi Making
Pregnancy Safer (MPS).
Tugas bidan dalam berperan menurunkan AKI adalah memberikan asuhan kebidanan kepada
ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir, bimbingan terhadap kelompok remaja masa
pra nikah, pertolongan persalinan, melakukan pergerakan dan pembinaan peran serta masyarakat
untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu, mahasiswi ikut
berperan serta dalam upaya menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan memperdalam ilmu
pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dan bayi, salah
satunya dengan magang/praktek di BPM atau kelinik guna mengasah dan melatih kemampuan
dalam memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas di masa ini dan masa yang akan datang
(Saffudin, 2010).
Dines Kesehatan Kota Tangerang Dalam upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi, peran serta bidan di masyarakat sangat diperlukan terutama dalam
menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta peningkatan taraf
hidup kesehatan masyarakat. Hal tersebut seiring dengan komitmen Pemerintah Kota Tangerang
dalam memberikan pelayanan di bidang kesehatan dan juga mendukung percepatan program
Millennium Development Goals (MDGs
Untuk meningkatkan kerja sama BPM dan institusi , Maka kebidanan bhakti asih mahasiswa
semeter 5 wajib mengikuti asuhan kebidanan komprehensif di BPM K S.ST selama 8 minggu
berikut dilaporkan hasil perktik asuhan kebidanan komprehensif pd Ny S G2P1A0 dari mulai
kehamilan , persalinan ,nifas ,Bayi baru lahir dan KB selama 2 minggu .

1.2 Tujuan Penulisan
1.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan komprehensif mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas,
bayi baru lahir dan KB secara komprehensif dengan menggunakan manajemen kebidanan varney
dan pendokumentasian dengan menggunakan metode SOAP pada Ny. S di BPM K, S.ST Periode
November 2013 Febuari 2014 .
1.1.2 Tujuan Khusus
A. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir dan KB pada Ny. S di BPM K, S.ST
B. Mahasiswa mampu menganalisa diagnosa/ masalah potensial atau resiko yang terjadi mulai
dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny. S di BPM K, S.ST
C. Mahasiswa mampu melakukan tindakan segera/ kolaborasi mulai dari kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny. S di BPM K, S.ST
D. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan tindakan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir dan KB pada Ny. S di BPM K, S.ST
E. Mahasiswa mampu melakukan implementasi tindakan mulai dari kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny. S di BPM K, S.ST
F. Mahasiswa mampu mendokumentasikan tindakan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir dan KB pada Ny. S di BPM K, S.ST
G. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir dan KB pada Ny. S di BPM K, S.SiT

1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi BPM
Hasil asuhan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi untuk tempat lahan praktek
dalam meningkatkan pelayanan kebidanan dalam memberikan konseling mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir. Dengan pelayanan kebidanan sesuai standar standar
kebidanan
1.3.2 Bagi Institusi
Hasil asuhan ini diharapan dapat sebagai evaluasi institusi untuk mengetahui kemampuan
mahasiwanya dalam melakukan asuhan secara komprehensif mulai dari ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir. Sebagai referensi perpustakaan untuk bahan bacaan yang dapat
dimanfaatkan sebagai perbandingan untuk angkatan selanjutnya
1.3.3 Bagi Penulis
Diharapkan dari hasil asuhan ini penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan secara
komprehensif mulai dari ibu hami, bersalinn, nifas, bayi baru lahir sesuai dengan pembelajaran
yang telah ada.
1.3.4 Bagi Pasien
Dapat menambah ilmu pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu selama hamil, persiapan
persalinan yang aman, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), ASI Ekskulsif, perawatan bayi, perawatan
masa nifas dan perencanaan penggunaan KB.




BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. (Prawirohardjo , 2010 : 213)
Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. (Prawirohardjo, 2010 : 213).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah
280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (
Saifuddin,2006 : 90)
2.1.2 Tanda-tanda Kehamilan
A. Tanda kemungkinan hamil
a) Tanda subjektif hamil
Terlambat datang bulan.
Mual muntah.
Terasa sesak atau nyeri di bagian bawah.
Terasa gerakan janin dalam perut.
Sering kencing.
b) Tanda objektif hamil
Pembesaran dan perubahan konsistensi rahim, dengan memperhatikan tanda piscacacek dan
hegar.
Teraba ballottement.
Teraba bagian janin.
Terdapat hiperpigmentasi kulit.

Terdapat tanda chadwick.
Tes biologis positif
B. Tanda pasti kehamilan
1. Teraba gerakan janin.
2. Terdengar DJJ.
3. Pemeriksaan ultrasonografi.
Terdapat kantong kehamilan (UK 4 mgg).
Terdapat fetal plate (UK 4 mgg).
Terdapat kerangka janin (UK 12 mgg).
Terdapat DJJ (UK 6 mgg). (Manuaba, 2010 : h. 127)
C. Tanda tidak pasti hamil
a) Amenore (tidak dapat haid).
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid lagi. Penting diketahui
tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan perkiraan
persalinan.
b) Nausea (enek) dan Emesis (muntah).
Enek umumnya terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan disertai kadang - kadang oleh
emosi. Morning sickness dalam batas - batas tertentu keadaan ini masih fisiologi.
c) Payudara Tegang dan Membesar.
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli
dan alveoli di payudara.
d) Anoreksia (tidak nafsu makan).
Pada bulan - bulan pertama anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
e) Sering kencing.
Kejadian ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan karena
tertekan uterus yang mulai membesar.



f) Pigmentasi kulit.
Terjadi pada usia kehamilan 12 minggu keatas pada pipi hidung dan dahi. Kadang - kadang
nampak deposit pigmen yang berlebihan dikenal sebagai cloasma gravidarum. Aerola mamae
lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih.
2.1.3 . Perubahan Kehamilan
A. Perubahan Anatomik dan Fisiologik pada hamil
Menurut winkjosastro (2008), perubahan anatomi dan fisiologikpada
kehamilan terjadi pada :
a) Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama oleh karena uterus berada dibawah
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat pada waktu hamil.
Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi (pembesaran) otot polos uterus, selain
itu serabut-serabut kolagen yang ada menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen
sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
b) Serviks
Serviks bertambah vaskularasinya dan menjadi lunak (soft) di sebut tanda Goodell. Kelenjar
endoservical membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livide dan ini di sebut tanda Chadwick.
c) Vagina dan Vulva
Oleh karena hormon estrogen vagina dan vulva akan mengalami perubahan juga karena
adanya hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak
kebiru-biruan (livide). Warna livide pada vagina dan portio disebut tanda Chadwick.
d) Ovarium
Pada saat hamil proses ovulasi terhenti dan pada awal kehamilan masih terdapat korpus
luteum graviditatis sampai pada usia kehamilan 16 minggu hingga terbentuknya plasenta. Korpus
luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal kehamilan, relaxin mempunyai pengaruh
dalam pertumbuhan janin agar menjadi baik. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen
dan progesteron yang dibutuhkan dalam masa kehamilan, lambat-laun fungsi ini diambil alih
oleh plasenta
e) Perubahan pada payudara (Mammae)
Selama masa kehamilan, payudara akan membesar dan bertambah tegang dan berat. Dapat
teraba noduli-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli; bayangan vena-vena lebih membiru.
Hiperpegmentasi pada putting susu dan areola payudara. Kalau diperas keluar, air susu jolong
(kolostrum) berwarna kuning.
f) Kulit
Pada kulit dinding perutakan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan
kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan
nama striae gravidarum.
Pada banyak perempuan kulit digaris pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi
hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran
yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut cloasma gravidarum. Selain itu areola juga
akan mengalami hiperpigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan akan hilang
setelah persalinan.
Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal yang
menyebabkan pastinya belum diketahui. Adanya peningkatan kadar serum melanocyte
stimulating hormone pada akhir bulan kedua masih sangat diragukan sebagai penyebabnya.
Estrogen dan progesteron diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dan iduga bisa
menjadi faktor pendorongnya.
g) Perubahan pada Sistem Respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sesak dan nafas pendek, hal ini dikarenakan oleh usus-
usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran uterus. Untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil harus bernafas lebih dalam dan
yang sering digunakan wanita hamil adalah pernapasan dari dada.


h) Perubahan pada Traktus Digestivus (Saluran Pencernaan)
Pada trimester pertama jumlah saliva meningkat, wanita hamil akan sering mengeluh mual
dan muntah. Ini diakibatkan kadar hormon estrogen yang meningkat, tonus otot-otot traktus
digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang dan reabsorbsi
makanan menjadi lebih lama dalam saluran pencernaan akan tetapi dapat menimbulkan obstipasi.
Gejala muntah (emesis) sering terjadi pada pagi hari yang dikenal sebagai morning sickness.
i) Perubahan pada Traktus Urinarius (Saluran berkemih)
Ureter membesar, tonus otot kemih menurun akibat pengaruh estrogen dan progesterone.
Kencing lebih sering (poli uria). Laju filtrasi meningkat sampai 60-150% dinding saluran kemih
dapat tertekan oleh pembesaran uterus, menyebabkan hidronefrosis sementara kadar kreatinin
uretra dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.
B. Perubahan psikologi
a) Trimester 1
1. Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
2. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
3. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
4. Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
5. Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
6. Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
7. Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
8. Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil
9. Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan wanita
hamil mengalami penurunan pada periode ini.
b) Trimester II
1. Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
2. Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar
dirinya.
3. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
4. Libido dan gairah seks meningkat.
5. Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu
merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi
6. Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai
timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat
7. Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu
mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
c) Trimester III
1. ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
2. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal.
3. Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
4. Tidak sabaran dan resah.
5. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
6. Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
2.1.4 Tanda Tanda bahaya kehamilan
Menurut Winkjosastro (2008), Mengatakan tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah
sebagai berikut :
a) Pendarahan pervaginam,
b) Sakit kepala yang hebat,
c) Gangguan penglihatan,
d) Pembengkakan pada wajah dan tangan,
e) Nyeri Abdomen,
f) Janin tidak bergerak seperti biasa.





2.1.5. Pemantauan pada kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal kira - kira 280 hari (40 minggu)
sampai 300 hari (42 minggu) yang terhitung dari haid terakhir. Kehamilan dibagi 3 fase yaitu
(Prawirohardjo, 2009) :
A. Trimester I (antara 0 sampai 12 minggu)
Pada trimester 1, calon ibu akan melakukan sejumlah penyesuaian. Kebutuhan penambahan
gizi pada trimester ini masih relatif kecil. Hal itu dimungkinkan karena pertumbuhan janin yang
masih lambat. Trimester 1 merupakan masa penting bagi ibu menginvestasikan zat gizi
sebanyak-banyaknya. Setiap sari pati makanan yang disantap pada trimester 1 akan dijadikan
cadangan untuk trimester berikutnya. Pada trimester ini ibu belum memperlihatkan perubahan
yang berarti.
B. Trimester II (antara 12 minggu sampai 28 minggu).
Pada trimester II janin mulai tumbuh pesat. Trimester II ini bisa dikatakan sebagai kontak
antara bayi dan ibu, dimana adanya gerakan janin yang mulai dapat dirasakan, morning sickness
mulai berlangsung hilang. Trimester II bisa dikatakan sebagai periode yang paling
menyenangkan, karena ibu merasa nyaman, kondisi tubuh yang membaik juga bisa mendorong
nafsu makan tersebut.
C. Trimester III (antara 28 minggu sampai 40 minggu).
Pada trimester III ini ibu membutuhkan vitamin dan mineral. Hal ini diperlukan untuk
mengimbangi pesatnya pertumbuhan tubuh dan pembentukan otak janin. Pasalnya, selama proses
pertumbuhan yang pesat ini, janin memanfaatkan cadangan energi yang disimpan ibu pada masa-
masa kehamilan sebulumnya. Penting diperhatikan bahwa pada trimester III ini ibu hamil
cenderung terkena anemia, ini terjadi karena janin menimbun cadangan zat besi untuk ketahanan
dirinya pada bulan pertama sesudah lahir.


Tabel 2.1
Program kehamilan

NO TRIMESTER PROGRAM
1 TRMSTER I ( 0-
12 MNGGU)
a. Menjalin hubungan saling percaya antara
petugas kesehatan dan klien
b. Mendeteksi komplikasi-komplikasi atau
masalah yang dapat diobati sebelum
mengancam jiwa ibu.
c. Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau
penggunaan praktek tradisional yang
merugikan
d. Memulai mempersiapkan kelahiran dan
memberikan pendidikan. Asuhan itu penting
untuk menjamin bahwa proses alamiah dari
kalahiran berjalan normal dan tetap demikian
seterusnya.
e. mendorong perilaku yang sehat (gizi,
latihan dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan
mewaspadai.
f. Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif
bagi ibu maupun bayinya dengan jalan
menegakkan hubungan kepercayaan dengan
ibu
g. Mengidentifikasi faktor risiko dengan
mendapatkan riwayat detail kebidanan masa
lalu dan sekarang, riwayat obstetrik, medis,
dan pribadi serta keluarga.
h. Memberi kesempatan pada ibu dan
keluarganya mengekspresikan dan
mendiskusikan adanya kekhawatiran tentang
kehamilan saat ini dan kehilangan kehamilan
yang lalu, persalinan, kelahiran atau
puerperium.

2 TRMSTER II
(12-28 MNGGU)
a. Menjalin hubungan saling percaya antara
petugas kesehatan dan klien
b. mendeteksi komplikasi-komplikasi yang
dapat mengancam jiwa
c. Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau
penggunaan praktek tradisional yang
merugikan
d. Memulai mempersiapkan kelahiran dan
memberikan pendidikan. Asuhan itu penting
untuk menjamin bahwa proses alamiah dari
kalahiran berjalan normal dan tetap demikian
seterusnya
e. Mendorong perilaku yang sehat (gizi,
latihan dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan
mewaspadai.
f. Kewaspadaan khusus mengenai PIH
(Hipertensi dalam kehamilan), tanyakan
gejala, pantau TD (tekanan darah), kaji
adanya edema dan protein uria.
g. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan
dan pengobatannya
h. Penapisan pre-eklamsia, gameli, infeksi,
alat rerproduksi dan saluran perkemihan.
i. Mengulang perencanaan persalinan.
3 TRMSTER III
(28-40 MNGGU)
a. Sama dengan kunjungan I dan II
..
Diposkan oleh yeni sri susantiie di 02.27
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Tentang Abdi

yeni sri susantiie
asalamualaikum
...
Lihat profil lengkapku
MENU Blog
2014 (6)
o April (2)
o Maret (1)
Komprehensif asuhan kebidanan
o Januari (3)
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai