Anda di halaman 1dari 11

Difteri

Definisi
Suatu penyakit infeksi akut yang terjadi secara lokal pada
mukosa sal. Pernapasan atau kulit, yang disebabkan oleh
basil gram positif Corynebacterium dyphteriae, dan
ditandai dengan terbentuknya membran pada tempat
infeksi.
Epidemiologi
Penyakit ini tersebar diseluruh dunia terutama di negara
miskin yang padat penduduk dan memiliki higiene dan
sanitasi yang buruk.
Klasifikasi
Menurut lokasi:
1. difteri nasal anterior
2. Difteria nasal posterior
3. Difteria laring
4. Difteria faring (paling banyak)
5. Difteria konjungtiva
6. Difteria kulit
7. Difteria vulva/vagina
Menurut keparahannya:
1. infeksi ringan :
pseudomembran hanya terdapat
pd mukosa hidung dengan
gejala hanya pilek / nyeri
menelan
2. Infeksi sedang:
pseudomembran telah
menyerang sampai faring/
laring dgn keluhan sesak napas.
3. Infeksi berat : terjadi sumbatan
napas yang berat dan adanya
gejala yang ditimbulkan oleh
eksotoksin spt miokarditis ,
paralisis dan nefritis.
Manifestasi klinis
1. Difteria traktus respiratorius
masa inkubasi difteri biasanya 2-4 atau 2-5 hari
a. difteri nasal anterior
manifestasi klinis jenis ini mirip dengan common cold, namun
mempunyai karakteristik adanya pus dan lendir yang keluar dari
hidung diserati terdapat selaput di septum nasal
b. Difteri tonsil dan faring
lesu, sakit menelan, anoreksia, demam yang tidak tinggi, terdapat
membran yang jika diangkat akan berdarah , bull neck appearance.
Manifestasi klinis
c. difteri laring
suara parau, sumbatan aliran napas dan batuk hebat

2. Difteria kulit
ditandai dengan adanya ulkus superficial yang tidak sembuh sembuh
dan mempunyai membran yang berwarna hijau abu-abu, ulkus dangkal
dan terdapat rasa sakit disertai eritem.

3. Difteri ditempat lain
dapat terjadi di telinga, mata serta traktus genitalia dengan manifestasi
terdapat ulkus dan pseudomembran .
Manifestasi klinis
4. Kardiomiopati toksik
terjadi takikardi di luar demam, pada EKG akan terlihat perpanjangan
interval P-R atau perubahan segmen S-T dan gelombang T, adanya
aritmia dan kardiomegali.

5. Neuropati toksik
hiperestesia dan parasilis lokal palatum.
Diagnostik
1. pemeriksaan fisik
suhu 38 c, kesulitan bernapas, takikardi dan pucat. Pada px fisik
saluran pernapasan terdapat pseudomembran.
2. Pemeriksaan darah
ditemukan leukositosis dan trombositopenia.
3. Pemeriksaan bakteri
pewarnaan langsung dengan methylene blue, akan ditemukan basil
gram positif berkelompok, tidak bergerak dan tidak berkapsul.
4. Pemeriksaan shick test
pemeriksaan serum terhadap antibodi untuk toksin difteri.
Sebanyak 0,1 ml toksin difteri
Disuntikkan intrakutan pada salah satu lengan
pada lengan yang lain disuntikkan toksin yang sudah dipanaskan


Tunggu 4-5 hari


indurasi eritem dengan diameter 10 mm


negatif jika positif jika
indurasi hilang dalam beberapa hari.


Diagnosa banding
1. Difteri nasal anterior :
korpus alineum dihidung, common cold, sinusitis

2. Difteri fausial:
tonsilofaringitis, kandidiasis mulut, herpes zooster.

3. Difteri laring :
laringotrakeobronkitis, aspirasi benda asing.
Komplikasi
1. Kegagalan pernapasan
2. Miokarditis
3. Neuritis
4. Pneumonia bakterilis sekunder
5. Aritmia

Komplikasi dipengaruhi virulensi basil difteri, luas membran yang
terbentuk, jumlah toksin yang diproduksi, waktu antara mulai, dan
timbulnya penyakit.

Anda mungkin juga menyukai