NIM : 12250099 PESANTREN, TRADISIONALISME, dan INTELEKTUALISME DALAM KONSEP BAROKAH Judul : Pesantren, Tradisionalisme, dan Intelektual dalam konsep Barokah Pengarang : Muhamad Asvin Abdur Rohman Sumber : Cendekia, Vol 6 No 1 Januari Juni 2008 A. Latar belakang dan Tujuan penelitian Setelah membaca pendahuluan yang ada dalam jurnal,penelitian yang di lakukan oleh peneliti di landasi oleh beberapa hal diantaranya yaitu pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa, pendidikan yang maju dan kuat akan mempercepat perubahan sosial Namun berbeda kondisinya jika pendidikan mengalami kemerosotan dan kemunduran maka bisa di pastikan akan terjadi kontra produkif sehingga akan menghambat jalannya perubahan sosial dan menimbulkan ketidak harmonisan pada tatanan sosial. Pesantren adalah lembaga pendidikan dengan bentuk khas sebagai proyeksi totalitas kepribadiannya. Masalah pendidikan, khususnya menyangkut agama Islam, selalu menghadapi tantangan dan problematika yang tak kunjung henti. Pada zaman sekarang barokah masih menjadi tradisi di dalam kalangan pesantren. Dalam dunia kependidikan masih di yakini bahwasanya motivasi belajar untuk mencapai cita-cita dan harapan merupakan suatu tujuan hidup. Melihat kasus yang di temukan oleh peneliti di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo dijelaskan salah satu masalahnya adalah tentang Barokah yang bisa merubah suatu sikap tertentu yang jarang di jumpai, tetapi apabila terjadi di dalam diri seorang santri cenderung menyebabkan santri tersebut menjadi giat dan bersemanga dengan adanya keyakinan atas barokah itu. Selain itu peneliti juga Mensurvei bahwa barokah dalam tradisi Pondok Pesantren Darul Huda Mayak merupakan faktor sangat dominan dan penting di bandingkan dengan pesantren modern yang lainnya di daerah Ponorogo. Oleh karena itu tujuan adanya penelitian ini yaitu mendeskripsikan dan memaknai konsep barokah yang diyakini para santri pada Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo, serta bagaimanakah konsep brokah yang di pahami oleh para Santri sebagai motivasi belajar di Pondok Pesantren Darul HUda Mayak Ponorogo. B. METODE Penelitian ini menggunakan kegiatan wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi serta rekaman dan dokumen lainnya. 1. Pengambilan data Teknis yang di gunakan dalam penelitian adalah dengan mengamati perilaku para santri serta masyarakat yang berada di lingkungan tersebut, para guru yang mengajar di madrasah, serta wawancara kepada sebagian elemen yang berada di madrasah atau pondok tersebut (seperti kepala bagian, kepala sekolah tingkat Dinniyah, tsanawiyah, dan Aliyah saja). 2. Analisis Data Teknis analisis data yang di gunakan adalah metodologi penelitian kualitatif yaitu prosedur yang menghasilkan data deskritif kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat dialami yang menggunakan latar alami.
C. HASIL dan PEMBAHASAN Setelah diadakannya penelitian di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo, maka hasil dari penelitian tersebut diantaranya sebagai berikut : 1. Dengan melakukan wawancara dengan Pengasuh, Kabag pesantren, Kepala Madrasah Tsanawiyah, kepala Madrasah Aliyah dan Madrasah Dinniyah, mereka semua mengatakan bahwa barokah adalah suatu kebaikan yang di berikan kepada Allah SWT kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan akan berdampak pada bertambahnya kemanfaatan secara terus-menerus. Dan mereka yakin setiap perbuataan baik akan mendapat balasan dari Allah SWT, sedangkan belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan santri, Selain itu motivasi mendapatkan barokah tersebut juga dilakukan dengan mengabdi di Pondok degan ikhlas. Serta faktor lainnya seperti Kyai , kitab yang di pelajari, serta tempat-tempat yang di lingkungan pondok. 2. Dikalangan masyarakat meyakini orang yang selesai dan keluar dari pondokya akan mendapatkan berkah karena telah di buktikan bahwa banyak orang yang keluar dari pondok menduduki tempat penting di dalam birokrasi, tingkat kelurahan, negara, sampai ilmuan yang mendunia.
D. KESIMPULAN Dari pembahasan yang sudah di paparkan berdasarkan study lapangan dan hasil wawancara berbagai pihak, maka berikut hasil analisa pembahasan Barokah dalam meningkatkan motivasi belajar di pondok pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo : 1. Dari analisis sebelumnya terlihat bahwa pada umumnya Santri Darul Huda Mayak mempunyai motivasi karena pengaruh oleh keyaninan Barokah. 2. Dalam pendidikan di Pondok Pesatren Darul Huda Mayak semata-mata untuk memperkaya pikiran santri, memberi motivasi belajar yang tinggi, mempertinggi nilai- nilai spiritual dan kemanusiaan, serta mengajarkan sikap dan tingkah yang jujur.mal, 3. Peran Barokah dalam meningkatkan motivasi belajar di pengaruhi beberapa faktor di antaranya : sifat taqwa, ikhlas dalam beramal, dalam kaitannya dengan bahasan ini mengungkapkan ada faktor yang lebih penting yaitu faktor peran kyai. Sebab kultur pesantren para santri meyakini bahwa para kyai mempunyai barokah yang bisa menumbuhkan semangat belajar. Selain itu penulis memberikan masukan akan bisa di lakukan untuk menigkatkan motivasi belajar yang di berkahi dan dapat di terima di semua level tingkatan pesantren, diantaranya berikut : pertama Reigious skillful people memberikan kepada santri yang terampil dengan mempunyai keimanan yg teguh, kuat dan utuhsecara sempurna dan menimbulkan hidup yang di berkahi Allah, kedua religious intellectual mendewasakan para santri, supaya terampil ketika terjun di masyarakat, ketiga Religious Leader para santri di bekali keagamaan dan keyakinan terhadap ketauhidan agar supaya bisa memimpin masyarakat dan masyarakat tersebut di berkahi.
E. CRITICAL REVIEW Secara keseluruhan jurnal ini sudah bagus, karena judul serta pembahasannya sudah lengkap dan penggunaan bahasa juga cukup lugas. Namun ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan saya penulis sudah memberikan beberapa ulasan mengenai eksistensi barokah yang sangat di yakini dengan beberapa tindakan baik. Tetapi di sisi lain saya masih bertanya apakah dengan melakukan hal-hal yang sudah di jelaskan untuk mendapat berkah itu, santri dan masyarakat benar-benar mendapatkan berkah? Di dalam jurnal ini penulis juga menjelaskan dengan apa beliau mendapatkan informasi mengenai keyakinan akan saktinya mendapatkan barokah. Tetapi di dalam hasilnya para santri tidak di wawancarai tanggapan mengenai barokah tersebut. Sehingga pembaca tidak mengetahui bagaimana santri menanggapi hal tersebut. Sumber yang di gunakan penulis sudah sangat banyak dan saya kira mencukupi dan penulis juga memberikan beberapa peran yang bisa di lakukan oleh santri serta masyarakat untuk hidup yang lebih baik dan di berkahi oleh Allah SWT.
F. DAFTAR PUSTAKA Muhamad Asvin Abdur Rohman. Pesantren, Tradisionalisme, dan Intelektualisme dalam Konsep barokah. Cendekia 2008.