Anda di halaman 1dari 74

Keragaman dan sifat umum sel

Pembagian Sel
Berdasarkan Ada tidaknya membran Inti
Berdasarkan ada tidaknya dinding sel
Berdasarkan kromosom dan fungsinya
Berdasarkan anatomis
Ada tidaknya membran inti
Prokaryota
Bahasa Yunani, Pro artinya sebelum, Karyon
artinya kernel atau nukleus. Maksudnya, sel
prokaryotik tidak memiliki nukleus. Contoh: Bakteri
Eukaryota
Bahasa Yunani, Eu artinya sebenarnya, karyon
artinya nukleus. Maksudnya, sel eukaryotik memiliki
nukleus yang diselubungi selubung nukleus. Contoh:
Protista, Hewan, Tumbuhan


Campbell.2005.Biologi Edisi ke 5 Jilid 1. terj. Dari: Biology 5th Ed. Oleh Manalu, W.
Jakarta: Erlangga
Ada tidaknya dinding sel
Memiliki Dinding Sel
berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan
melindungi sel dari kerusakan mekanis. Contoh : sel
tumbuhan
Tidak Memiliki Dinding Sel
contoh : sel hewan
Kromosom dan Fungsinya
Sel somatis
sel-sel penyusun tubuh. Bersifat diploid
Sel germinal
sel-sel penyusun kelamin. Bersifat haploid
Anatomis
Selaput Plasma
Selaput yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan
antarmuka yang disebut membran plasma, yang
memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel, terutama
untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup
yang bekerja di dalam sitoplasma.
Sitoplasma dan Organel
bagian sel yang dibungkus membran sel. Berisi cairan
sitosol dan organel.
Inti Sel
tempat DNA sel dan melangsungkan kerja sel
Perbedaan sel Prokaryot dan Eukaryot
Prokaryot
Bahasa Yunani, Pro artinya
sebelum, Karyon artinya kernel
atau nukleus. Maksudnya, sel
prokaryotik tidak memiliki
nukleus. Contoh: Bakteri


Eukaryot
Bahasa Yunani, Eu artinya
sebenarnya, karyon artinya
nukleus. Maksudnya, sel
eukaryotik memiliki nukleus
yang diselubungi selubung
nukleus. Contoh: Protista,
Hewan, Tumbuhan
Perbedaan sel Hewan dan Tumbuhan
Sel Hewan
Tidak memiliki dinding sel
Tidak memiliki plastida
Bentuk tidak tetap dan tidak
kuat karena tidak memiliki
dinding sel
Jumlah mitokondria relatif
banyak
Vakuola banyak dan kecil
Sentrosom dan sentriol jelas
Sel Tumbuhan
Memiliki dinding sel
Memiliki butir plastida
Bentuknya tetap dan kuat
karena memiliki dinding sel
Jumlah mitokondria relatif
lebih sedikit
Jumlah vakuola relatif
sedikit, tapi besar
Sentrosom dan sentriol
tidak jelas
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
Perkembangan Sel menjadi Organisme
Sel
Jaringan
Organ
Sistem
Organ
Organisme
Sel melakukan pembelahan (profase, metafase, anafase,
telofase) kemudian sel lain yang sama berkumpul dan
membentuk jaringan


Jaringan berasal dari kumpulan sel-sel yang sama


Organ berasal dari kumpulan jaringan-jaringan



Sistem organ berasal dari kumpulan organ-organ


Semua sistem organ membentuk organisme
Stem Cell
In 2006, Shinya Yamanaka made a groundbreaking discovery
that would win him the Nobel Prize in Physiology or Medicine
just six years later: he found a new way to reprogramme adult,
specialized cells to turn them into stem cells. These laboratory-
grown stem cells are pluripotent they can make any type of cell
in the body - and are called induced pluripotent stem cells, or iPS
cells. Only embryonic stem cells are naturally pluripotent.
Yamanakas discovery means that theoretically any dividing cell
of the body can now be turned into a pluripotent stem cell.

Sumber :
http://www.eurostemcell.org/factsheet/reprogramming-how-
turn-any-cell-body-pluripotent-stem-cell
Apa itu stem cell?
Stem cell/sel punca adalah reservoir alami tubuh
yang dapat memulihkan kembali stok sel khusus yang
telah habis atau rusak. Mereka dapat terus
menghasilkan salinan diri sendiri maupun jenis sel
yang lebih khusus lainnya. Hal ini membuat sel punca
unik, menarik para ilmuwan, dan menjanjikan cara
baru dalam pengobatan.
Stem Cell
Terdapat 2 tipe stem cell, yaitu :
Embryonic stem cell, yaitu stem cell yang terdapat
pada hari ke 4 sampai 5 dari pertumbuhan embryo
manusia
Adult stem cell, yaitu stem cell yang terdapat di
manusia dewasa. Terutama pada sumsum tulang dan
jaringan adiposa
iPS
IPS cells and embryonic stem cells are very similar. They
are self-renewing, meaning they can divide and
produce copies of themselves indefinitely. Both types
of stem cell can be used to derive nearly any kind of
specialized cell under precisely controlled conditions in
the laboratory. Both iPS cells and embryonic stem cells
can help us understand how specialized cells develop
from pluripotent cells. In the future, they might also
provide an unlimited supply of replacement cells and
tissues for many patients with currently untreatable
diseases.
iPS
Sel Kanker
Kanker terjadi saat sel-sel dalam tubuh membelah diri
diluar kendali. Sel-sel abnormal ini kemudian menyerang
jaringan terdekat, atau berpindah ke daerah yang jauh
dengan cara masuk ke dalam pembuluh darah atau
sistem limpatik.
Kanker disebabkan oleh antara lain : karsinogek fisik,
karsinogen kimiawi, karsinogen biologi, dan gaya hidup.
Kanker umumnya dapat disembuhkan dengan :
kemoterapi, biopsy, dan cryotherapy (penurunan suhu
hingga sel mati)

4 MOLEKUL UTAMA PENYUSUN
SEL BESERTA PERANANNYA
DALAM SEL

Karbohidrat

Bahan bakar dan
materi pembangun
Monosakarida
Glukosa Fruktosa
Disakarida
Laktosa
Sukrosa
Karbohidrat

Bahan bakar dan
materi pembangun
Bahan bakar

Sumber karbon yang dapat
diubah menjadi molekul lain/
dikombinasikan menjadi
polimer
Fungsi :
Polisakarida
Selulosa
Pati
Tumbuhan
Karbohidrat

Bahan bakar dan
materi pembangun
Polisakarida
Glikogen
Kitin
Hewan
Hewan dan Tumbuhan
Karbohidrat

Bahan bakar dan
materi pembangun
Fungsi :
Memperkuat dinding sel
tumbuhan

Menyimpan glukosa untuk
energi

Memperkuat eksoskeleton dan
dinding sel fungi
Karbohidrat

Bahan bakar dan
materi pembangun
Lipid

Kelompok molekul
hidrofobik yang
beraneka ragam
Trigliserol :
gliserol + 3 asam lemak
Fungsi :
Sumber energi penting

Fosfolipid :
Gugus fosfat + 2 asam lemak
Fungsi :
Lapisan ganda pada membran

Steroid :
4 cincin menyatu yang dilekati
gugus kimia






Fungsi :
Komponen membran sel
(kolesterol)
Sinyal yang berjalan melalui
tubuh (hormon)

Lipid

Kelompok molekul
hidrofobik yang
beraneka ragam
Protein

Memiliki banyak
struktur yang
menimbulkan
banyak ragam
fungsi
Contoh Fungsi
Enzim Mengkatalis reaksi
kimia
Protein Struktural Memberikan
sokongan struktural
Protein Simpanan Menyimpan asam
amino
Hormon Mengkoordinasi
respons organisme
Protein transpor Mentransport zat
Protein reseptor Menerima sinyal
dari luar sel
Protein motorik Pergerakan sel
Protein pertahanan Melindungi dari
penyakit
Asam
Nukleat

Menyimpan dan
meneruskan
informasi yang
diwariskan
D
N
A
R
N
A
Gula : deoksiribosa
Basa bernitrogen C, G, A, T
Beruntai ganda
Fungsi :
Menyimpan semua
informasi yang diwariskan
Gula : ribosa
Basa bernitrogen C, G, A, U
Beruntai tunggal
Fungsi :
Membawa instruksi
pengkode protein dari DNA
ke mesin penyintesis protein
Asam
Nukleat

Menyimpan dan
meneruskan
informasi yang
diwariskan
D
N
A
R
N
A
Molekul-Molekul Penyusun Sel
Gen sebagai kode dasar
bentuk dan sifat sel
Gen adalah bagian dari kromosom
yang mengandung informasi genetik,
gen sendiri terbentuk dari susunan
DNA.
DNA yang diwarisi oleh suatu
organisme menyebabkan sifat-sifat
spesifik dengan cara mensistesis
protein dan molekul RNA yang terlibat
dalam sintesis protein.
Gen menyediakan instruksi untuk
membuat protein spesifik, tetapi gen
tidak membangun secara langsung
Asam Nukleat
DNA
RNA
Nukleo
sida
Fosfat
Gula
Pentosa
Basa
Nitrogen
3 basa nitrogen
pembawa kode
genetik
Molekul-Molekul Penyusun Sel
Kromosom, dasar struktur dan
organisasinya
Kromosom
Bagian utama
sebuah sel : nukleus
dan sitoplasma
Di dalam nukleus
terdapat benang-benang
halus disebut kromatin
Jika sel siap membelah,
benang-benang halus
dipintal membentuk
kromosom
Pengemasan DNA di dalam Kromosom
HISTON
KROMOSO
M
KROMATID
KROMATI
N
SOLENOID
NUKLEOS
OM
Dari histon
menjadi
suatu
bentukkan
Unit
nukleosom
memadat
dan
memintal
Benang
kromatin
menjadi
lengan
kromatid
Lengan
kromatid
kembar
Lipatan
solenoid
tersusun
padat
Pengemasan DNA di dalam Kromosom
Bagian-Bagian
Kromosom
Kromatid : salah satu dari dua
lengan hasil replikasi kromosom.
Kromomer : struktur berbentuk
manik-manik yang merupakan
akumulasi dari materi kromatin.
Sentromer : daerah pelekukan di
sekitar pertengahan kromosom.
Satelit : bagian kromosom
yang berbentuk bulatan dan
terletak di ujung lengan kromatid.
Telomer : istilah yang
menunjukkan daerah terujung
pada kromosom dan berfungsi
untuk menjaga stabilitas bagian
ujung kromosom agar DNA di
daerah tersebut tidak terurai.
Bentuk-Bentuk
Kromosom
Kromosom Metasentrik :
letak sentromernya di tengah-
tengah lengan kromatid.
Kromosom Submetasentrik :
letak sentromernya tidak berada di
tengah-tengah lengan kromatid
sehingga kromatid tidak terbagi
sama panjang.
Kromosom Akrosentrik : letak
sentromernya berada pada posisi
antara ujung dengan bagian tengah
kromatid.
Kromosom Telosentrik :
letak sentromernya di ujung suatu
lengan kromatid
KERJA SEL
Pertumbuhan sel
Pertumbuhan merupakan bertambahnya volume dan
ukuran tinggi suatu makhluk hidup yang tidak dapat
kembali lagi ke bentuk semula (irreversible). Makhluk
hidup tersusun oleh banyak sel, pertumbuhan
disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran
sel- sel penyusun makhluk hidup.
Pertumbuhan mengikuti pola
Bertambah jumlah dan ukuran sel-sel
berarti bagaimana sel itu membelah.

Pembelahan sel

Pembelahan sel dibagi menjadi 2 jenis
menurut jenis sel yang membelah, yaitu
pembelahan pada sel prokariotik dan
pada sel eukariotik.
Pembelahan pada Sel prokariotik

Pembelahan pada sel prokariotik dikenal
dengan pembelahan biner yang artinya
pembelahan ini berlangsung secara
sederhana dan spontan.


Pembelahan sel pada sel eukariotik
Mitosis
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang
menghasilkan sel anak yang dapat membelah
lagi. Pembelahan ini bertahap dan terjadi pada
sel tubuh (somatis) dengan tujuan
pertumbuhan, pertambahan sel, dan
regenerasi sel.
Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel
anak yang identic dengan induknya. Hal ini
berarti sel haploid akan menghasilkan 2 sel
haploid dan sel diploid akan menghasilkan 2
sel diploid.

interfase
profase
metafase
anafase
telofase
Setelah pembelahan, sel akan kembali ke fase
interfase dan sentriosol menjadi empat (2 di
setiap sel) serta aster hilang. Kromosom akan
berubah kembali menjadi benang-benang.
Beberapa jenis kromosom yang mengalami
pembelahan adalah kromosom parental dan
maternal.


meiosis
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan
yang menghasilkan gamet. Gamet ini tidak
dapat membelah lagi sampai tahap
pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini
terjadi pada pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar kelamin
(gonad) pada hewan dan tumbuhan. Tujuan
pembelahan ini adalah mengurangi jumlah
kromosom yang berguna untuk menyamakan
komposisi kromosom anak dan induk.
Berbeda dengan proses mitosis, pembelahan
ini menghasilkan 4 sel yang tidak identik
dengan induknya (diploid menjadi
haploid) akibat pengurangan kromosom.
Inilah mengapa pembelah ini juga dikenal
dengan pembelahan reduksi. Pembelahan ini
memiliki proses ProMAT I dan ProMAT II.
Proses pembelahannya kurang lebih sama
kecuali pada proses Profase I. Pada tahap
profase I terdiri dari leptoten, zigoten, pakiten,
diploten, diakinesis.
1. Leptoten
Leptoten adalah tahap dimana benang kromatin
berubah menjadi kromosom. Hal ini dilakukan
dengan cara memadatkan diri.
2. Zigoten/Zigonema
Pada tahap ini, kromatid homolong saling
berpasangan atau bersinapsis membentuk bivalen.
Sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak
ke kutub berlawanan

3. Pakiten/Pakinema
Kromosom kemudian berdupkikat menjadi 4 pada tahap
ini dan disebut tetrad (kromosom homolog yang
mengganda sehingga ada 4 kromatid berpasangan). Pada
tahap ini sering terjadi rekombinasi gen melalui proses
perpindahan silang.

4. Diploten
Kromosom homolog yang tadinya bivalen terpisah. Bila
terjadi perpindahan silang, akan terdapat kiasma sebagai
tanda.

5. Diakinesis
Pada fase diakinesis, nukleolus (membrane inti) akan
hilang dan sentriol bergerak ke masing-masing kutub
serta membentuk benang-benang spindel.

Setelah ke lima tahap ini, proses pembelahan akan berlanjut
ke metafase, anafase, telofase, dan kemudian mengulang
sekali lagi tanpa melewati profase yang di atas (profase biasa,
yang terjadi di mitosis).
Perubahan sel

Diferensiasi sel adalah suatu perubahan sel
dimana sel yang telah mencapai volume
pertumbuhan akhir menjadi terspesialisasi
sesuai fungsinya menghasilkan jenis jaringan,
organ atau organisme baru. Diferensiasi
meliputi 2 hal :

1. Perubahan struktur dan aktivitas biokimia.
2. Perubahan aktivitas fisiologis.


Diferensiasi sel terjadi karena :

1. Semua informasi genetik yang dimiliki oleh suatu
organisme akan diwariskan kepada sel anak pada saat
pembelahan sel. Artinya : Informasi genetik yang tepat
perlu diterima oleh setiap sel, sehingga setiap organ pada
organisme dapat berkembang pada jalur yang tepat.
Dalam perjalanan proses perkembangan, setiap informasi
genetik yang tidak relevan atau tidak dibutuhkan atau
disimpan dan tidak digunakan.

2. Semua sel anak mula-mula memperoleh semua
informasi genetik, tetapi bila pada jaringan tertentu tidak
diperlukan lagi akan mengalami degenerasi.

.
3. Semua informasi genetik diwariskan sama
banyak, tetapi pada jaringan tertentu
informasi tersebut dilipat gandakan

Selain disebabkan oleh perbedaan aktivitas
gen tersebut diatas, diferensiasi juga dapat
disebabkan karena :
a). Polaritas pada saat pembelahan sel tidak
merata.
b). Pembelahan sel tidak setara
c). Letak sel dalam jaringan. (digunakan dalam
teknik kultur jaringan).




d). Faktor Hormon.

Diperlukan dalam jumlah sedikit, karena tidak
berpengaruh secara langsung dan kerjanya
relatif lambat.

e). Faktor lingkungan (cahaya, suhu,
ketersediaan air, oksigen, dll).

Semua sel yang telah mengalami diferensiasi,
asal masih hidup bersifat totipotens. Artinya :
bila lingkungan sesuai dapat tumbuh
membentuk individu baru.



Khusus dalam kaitannya dengan diferensiasi sel
pada hewan atau manusia,
Pergerakan sel
Sinyal dari luar merangsang migrasi sel
Alat Gerak Sel
1. Silium
Silium (jamak:silia) adalah tonjolan mirip rambut
halus yang memiliki jumlah banyak pada
permukaan sel. Silia bergerak bersama-sama
dengan gerakan yang aktif dan cepat.
Strukutur silia:

Mekanisme gerak silia:
Silia bergerak ke depan dengan cepat dan tiba-
tiba dan berbelok tajam pada tempat
penonjolannya dari permukaan sel, sehingga
menyebabkan terdorongnya cairan yang ada
di dekat sel tersebut searah gerakan silia.
Setelahnya silia akan bergerak ke belakang
dengan perlahan namun tidak berpengaruh
terhadap cairan tersebut. Karena gerakan
tersebut dilakukan berkali-kali, cairan pun
akan terdorong secara terus-menerus searah
dengan gerakan ke depan tadi.

Terdapat di:
1. Sel-sel di saluran pernapasan
Ribuan silia yang melapisi cavum nasalis dan jalan nafas
menonjol ke dalam suatu lapisan mukus yang menangkap
debu dan partikel-partikel lain sehingga menyebabkan
lapisan tersebut bergerak ke atas menuju faring.
Pergerakan tersebut menyebabkan benda-benda asing
tertahan di luar paru-paru dan jalan nafas pun menjadi
bersih.
2. Tuba fallopii
Silia yang melapisi tuba fallopii menyebabkan gerakan
yang lambat dari cairan yang berasal dari ostium uteri
menuju cavum uteri, dan menarik ovum yang dilepaskan
dari ovarium ke dalam tuba fallopii lalu menuntun telur
tersebut ke arah uterus.
2. Flagellum
Flagellum (jamak:flagella) adalah penjuluran
panjang seperti cambuk dari permukaan sel.
Flagella memiliki struktur internal dasar yang
identik dengan silia, namun flagella memiliki
ukuran yang lebih panjang.
Mekanisme gerak flagella:
-Transpor interflagella melibatkan subunit
aksonemal, respetor transmembran, dan
protein-protein lain yang bergerak sepanjang
flagella, yaitu melakukan gerakan motil atau
spontan dan juga transduksi sinyal.
Terdapat di:


- Sel sperma

Gerakan memecut dari flagella memungkinkan
sperma bergerak di lingkungannya.
Kemampuan ini terutama berguna saat
sperma bergerak menembus ovum selama
fertilitasi

3. Pseudopodium

Pseudopodium (jamak:pseudopodia) atau sering
disebut kaki semu tonjolan yang disebabkan
endoplasma. Pseudopodia ini melakukan gerakan
amuboid.
Mekanisme gerak pseudopodia:
- Saat ada rangsangan kemotaksis di depan,
terjadilah penebalan ektoplasma di bagian belakang
dan penipisan ektoplasma di bagian depan, dan
mengakibatkan terjulurnya pseudopodia ke arah
depan yang sebenarnya merupakan endoplasma
yang mengalir. Siklus ini berulang sehingga sel
bergerak ke depan secara progresif.
Terdapat di:


- Sel darah putih
Sel-sel darah putih meninggalkan sistem sirkulasi dan
berjalan dengan gerakan amuboid ke tempat-tempat
infeksi atau peradangan. Di tempat ini, sel-sel
tersebut memakan dan menghancurkan
mikroorganisme dan sisa-sisa sel.
Rangka Sel

Proses Komunikasi Sel
Pengaktifan
Respon
Seluler
Trans
-
duksi
Reseptor
Fluida
Ekstraselul
er
Membran
Plasma
Sitoplasma
Proses Komunikasi Sel
Proses Komunikasi
Sel
Sinyal
Juktakrin
Komunikasi 2 sel
yang berdekatan
dengan
membentuk pori
tempat lewat ligan
Sinyal
Otokrin
Respon sel
terhadap molekul
yang
disekresikannya
sendiri
Sinyal
Parakrin
Komunikasi sel
jarak pendek,
dengan ligan
berupa
neurotransmitter
Sinyal
Endokrin
Komunikasi sel
jarak jauh, dengan
ligan berupa
hormon
Proses Respons Sel
Sinyal spesifik -> Ligan spesifik ->
Reseptor spesifik -> Respon spesifik

Proses Respons Sel
Jenis
Reseptor
Reseptor
Terkait-Protein-
G
Reseptor
Tirosin-Kinase
Reseptor
Saluran Ion
Reseptor
Intraseluler
Proses Kematian Sel
Proses
Kematian Sel
Apoptosis
Suatu proses dari
kematian sel teprogram
yang terjadi tanpa
membahayakan
organisme tersebut.
Necrosis
Kematian sel
traumatis yang
terjadi diluar
kehendak sel,
serta merugikan
Proses Kematian Sel
Daftar pustaka
Campbell.2005.Biologi Edisi ke 5 Jilid 1. terj. Dari:
Biology 5th Ed. Oleh Manalu, W. Jakarta: Erlangga
http://www.parkwaycancercentre.com/id/informasi-
kanker/tentang-kanker/apa-penyebab-kanker/
http://www.parkwaycancercentre.com/id/informasi-
kanker/tentang-kanker/apa-itu-kanker/
http://www.eurostemcell.org/stem-cells
http://www.eurostemcell.org/factsheet/reprogramming-
how-turn-any-cell-body-pluripotent-stem-cell
http://afriathinks.blogspot.com/2010/11/alat-gerak-
sel.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai