REHABILITASI MEDIK PADA PENDERITA FROZZEN SHOULDER (1)
Oleh: A. Marlini (2)
1. PENDAHULUAN Definisi Frozen shoulder merupakan wadah dari gangguan pada sendi bahu ang menimbulkan neri dan ke!erba!asan lingkup gerak sendi. "erakhir ada ang memberi definisi sebagai beriku!# keadaan inflamasi ang menebabkan ke!erba!asan gerak dari sendi bahu. $eberapa sebu!an diberikan pada kelainan ini seper!i halna# o Periar!ri!is s%apulohumeralis o Penaki! Duple o Adhesi&e %apsuli!is o "endini!is dari ro!a!or o Adheren! 'uba%romial $ursi!is o $ursi!is obli!erans o Ar!hrofibrosis 1. Disampaikan pada# Pela!ihan Nasional (ehabili!asi )edik )uskuloskele!al dan *eria!ri di ('UP Dr +ariadi 'emarang. ,. ')F (ehabili!asi )edik ('UP Dr +ariadi 'emarang 1 Dengan meliha! sebu!an dia!as maka sendi bahu merupakan sendi ang sanga! kompleks- banak sekali kelainan ang mungkin didapa!. 'endi bahu ini sanga! mobil ser!a lingkup gerak sendi ang luas berdampak mempunai mul!ifungsi ser!a sanga! pen!ing didalam ak!ifi!as kehidupan sehari.hari. /leh karena i!u anamnesa dan pemeriksaan ang %erma! sanga! dibu!uhkan sehingga diagnose dapa! di!egakkan dengan !epa!. Dan pengoba!an ser!a program dapa! !erarah. Hasil maksimal ang ki!a harapkan dapa! !er%apai. ,. ANA"/)0 Ada 1 sendi ang ki!a dapa!kan pada gelang bahu- ai!u# 2gambar 13 1. glenohumeral ,. skapulokos!a 4. skapulohumeral 5. suprahumeral 6. skapulo!horaksik 7. s!ernokla&ikular 1. akromiokla&ikular. , *ambar 1 *erakan pada sendi bahu# o fleksi 8 eks!ensi o abduksi 8 adduksi o endoro!asi 8 eksoro!asi Lingkup gerak sendi bahu dalam keadaan normal# o fleksi 8 19: o o eks!ensi 8 7: o o abduksi 8 19: o o adduksi 8 16 o o endoro!asi 8 ;: o o eksoro!asi 8 ;: o 'endi glenohumeral- s!ernokla&ikular dan akromiokla&ikular merupakan sendi ar!hrodial ang dapa! bergerak se%ara simul!an dan sinkron sehingga !er%ip!a gerakan ang halus dan mulus. *erakan ele&asi pada sa! mengangka! bahu dilakukan oleh karena gerakan dari sendi akromiokla&ikular dan sendi s!ernokla&ikular ang memungkinkan kla&ikula mengadakan ro!asi sesuai dengan sumbu pan<angna. 'endi glenohumeral diben!uk oleh humerus dan skapula dengan fosa glenoid ang men<adi lebih dalam dengan adana labrum glenoid. Permukaan kapsul sendi %ukup luas dan un!uk memper!ahankan kapu! sendi !e!ap pada !empa!na diperkua! olah ligamen glenohumeri dan ligamen korakohumeral. 4 )uskulo!endineus =ro!a!or %uff> !erdiri a!as gabungan !endon dari o!o! supraspina!us- infraspina!us.- !eres minor- ang berinsersi pada !uberkulum maus humeri- dan subskapularis ang berfungsi sebagai in!ernal ro!a!or- supraspina!us sebagai ele&a!or- sedangkan infraspina!us dan !eres minor berfungsi sebagai eks!ernal ro!a!or. 'endi bahu mempunai gerakan ang paling luas dian!ara sendi.sendi lain. *erakan abduksi bisa sampai 19: o . dua per!iga bagian gerak ini dilakukan oleh sendi glenohumeral dan seper!iga lainna dilakukan oleh sendi skapulo!horaksik. Un!uk men%apai gerak lengan ang penuh sampai dia!as kepala diperlukan sendi !anpa ada gangguan. 2gambar ,3 *ambar , *erakan lain ang pen!ing adalah gerakan ro!asi in!ernal dan ro!asi eks!ernal. *erakan ro!asi in!ernal merupakan gerakan gelang bahu dimana !angan dapa! men%apai bagian punggung a!au belakang kepala. +edua gerakan ini sanga! pen!ing un!uk dapa! melakukan ak!i&i!as memakai ba<u- menisir. 4. E"0/L/*0 E!iologi dari frozen shoulder oleh karena# 5 o +on!usio a!au !rauma pada <aringan 2!ermasuk didalamna <e<as wak!u operasi3. o 0mobilisasi lama sepr!i frak!ur lengan- frak!ur bahu- dan sebagaina. o Ada beberapa penulis ang menghubungkan dengan "$? paru dan !umor apa@ paru. o D). o 'indrom ser&i%al o =Disuse> dari sendi bahu ang !er<adi pada hemipareseA monoparese dari lengan ang !erliba!. $iasana frozen shoulder !er<adi akiba! dari# o robekan = (o!a!or %uff> o !endini!is supraspina!us o bursi!is subakromialis- glenohumeral o ar!hri!is o de Palma melaporkan bahwa se!iap hamba!an ang mengahalangi gerak sendi skapulohumeralA skapulo!horaksisk menebabkan inak!i&i!as dari o!o! sehingga merupakan predisposisi !er<adina frozen shoulder. o pada sa!u peneli!ian- ;:B penderi!a ang menun<ukkan HLA $,1 posi!if !erdapa! kelainan ini. Hal ini berar!i bahwa perleka!an !ersebu! merupakan manifes!asi reaksi inflamasi au!oimun. 5. PA"/F0'0/L/*0 6 Pa!ofisiologi =frozen shoulder> masih belum <elas- !e!api beberapa penulis mena!akan bahwa dasar !er<adina kelainan adalah immobiliasi lama. 'e!iap neri ang !imbul pada bahu dapa! merupakan awal kekakuan sendi bahu. Hal ini sering !imbul bila sendi !idak digunakan !eru!ama pada pasien ang apa!is dan pasif a!au dengan nilai ambang neri ang rendah- dimana!idak !ahan dengan neri ang ringan akan membidai lenganna pada posisi !ergan!ung. Lengan ang immobil akan menebabkan s!asis &ena dan konges!i sekunder dan bersama.sama dengan &aso spas!ik- anoksia akan menimbulkan reaksi !imbunan pro!ein- edema- eksudasi dan akhirna reaksi fibrous. Fibrous akan menebabkan adhesi an!ara lapisan bursa subdel!oid- adhesi eks!ra ar!ikular dan in!raar!ikular- kon!rak!ur !endon subskapularis dan biseps- perleka!an kapsul sendi 2disebu! kapsuli!is adhesi&a3. Akhir.akhir ini ada ang berpendapa! bahwa# 0nflamasi pada sendi menebabkan !hrombine dan fibrinogen memben!uk pro!ein ang disebu! fibrin. Pro!ein !ersebu! menebabkan pen<ndalan dalam darah dan memben!uk sua!u =subs!an%e> ang meleka! pada sendi. Perleka!an pada seki!ar sendi inilah ang menebabkan perleka!an sa!u sama lain sehingga menghamba! =full (/)>. ?apsuli!is adhesi&a pada bahu inilah ang disbu! sebagai frozen shoulder. 6. *A)$A(AN +L0N0' Penderi!a da!ang dengan keluhan neri dan ngilu pada sendi ser!a gerakan sendi bahu ang !erba!as ke segala arah- !eru!ama gerakan abduksi adan ele&asi- sehingga mengganggu lingkup gerak sendi bahu. (asa neri akan meningka! in!ensi!asna dari hari ke hari. $ersamaan dengan hal i!u !er<adi gangguan lingkup 7 gerak sendi bahu. Penembuhan !er<adi lebih kurang selama 7 8 1, bulan- dimana lingkup gerak sendi bahu akan meningka! dan akhir bulan ke 19 hana sediki! !er<adi ke!erba!asan gerak sendi bahu. $eberapa penulis membagi keadaan !ersebu! dalam 5 s!adium# o '!adium 0# rasa neri umumna !erdapa! seki!ar sendi glenohumeral- ser!a makain ber!ambah neri bila digerakkan !e!api belum menimbulkan ke!erba!asan gerak sendi bahu. Pemeriksaan gerak se%ara pasif menimbulkan rasa neri pada akhir gerakan. o '!adium 00# rasa neri ber!ambah- !imbul pada malam hari sehingga mengganggu !idur. Hampir se!iap gerakan sendi bahu menimbulkan rasa neri dan gerakan !iba.!iba akan menimbulkan rasa neri heba!. Neri !er<adi pada daerah insersi o!o! del!oid dan men<alar ke lengan dan siku. +arena rasa neri dan adana ke!erba!asn gerak sendi bahu maka akan menimbulkan gengguan pasda saa! menisir rambu!. o '!adium 000# rasa neri !imbul se%ara spon!an pada saa! is!iraha!- walaupun demikian neri !e!ap akan !imbul bila melakukan gerakan !iba.!iba seper!i meregangkan sendi. Pada s!adium ini ke!erba!asan gerak sendi bahu ber!ambah na!a- hal ini disebabkan oleh adhesi dan kon!rak!ur dari penebalan mangkok sendi bahu. /!o!.o!o! seki!ar sendi seper!i supraspina!us dan infraspina!us akan men<adi a!rofi. Lamana s!adium 0 sampai 000 ber&ariasi 1 an!ara beberapa minggu sampai lebih kurang , bulan. Pada s!adium 000 dan 0C ke!erba!asan gerak sendi merupakan masalah ang dihadapi. o '!adium 0C# mulai !er<adi penembuhan dari ke!erba!asan sendi bahu se%ara ber!ahap dan pemulihan gerakan sendi bahu mulai lebih kurang pada bulan ke 0C dan C dari saa! mulai !imbulna keluhan dan berakhir seki!ar 7 sampai 1, bulan. Dalaupun demikian ,:B dari penderi!a masih didapa!i adana ke!erba!asan gerak sendi meskipun sediki! sekali. *ambaran radiologi umumna !idak menun<ukkan adana kelainan. 7. D0A*N/'A 7.1. Anamnesa Pada penderi!a frozen shoulder didapa!kan keluhan neri dibagian depan dan samping bahu- sehingga penderi!a !idak dapa! mengan%ingkan ba<u 2bila resle!ing berada dibelakang3. Demikian <uga penderi!a !idak dapa! menisir rambu! maupun keluhan ke!erba!asan gerak sendi bahu lainna. 7.,. Pemeriksaan fisik Daerah sendi bahu dapa! dibagi dalam 5 daerah pemeriksaan- ai!u# 1. +awasan 0# men%akup kelompok =ro!a!or %uff> ,. +awasan 00# bursa subakromialis dan subdel!oid 4. +awasan 000# iden!ik dengan daerah aksilar 5. +awasan 0C# kelompok o!o!.o!o! didaerah i!u ke%uali o!o!.o!o! =ro!a!or %uff> Palpasi kawasan 0# 9 /!o!.o!o! ang ber!indak sebagai =ro!a!or %uff> /!o! supraspina!us /!o! infraspina!us ' 0 " mus%les /!o! !eres minor /!o! subskapularis ini !idak dapa! dipalpasi dari luar. Un!uk dapa! memegang o!o!.o!o! '0" maka lengan a!as harus dieksoro!asikan. Palpasi kawasan 00# $ursa subakromial dan bursa subdel!oid. $ursa subdel!oid !erle!ak an!erior o!o! del!oid dan !uberosi!as maus humeri. Un!uk menun<ukkan palpasi bursa subakromial maka lengan harus digerakkan kebelakang sebagian dari bursa subdel!oid dapa! diraba pada sikap a!as ini. $ursi!is pada kedua bursa ini sering kali !er<adi. Palpasi kawasan 000# +e!iak berben!uk piramid- dimana# o Dinding depan diben!uk oleh o!o! pek!oralis maor. o Dinding belakang oleh o!o! la!isimus dorsi. o Dinding medial oleh iga , 8 7 dan o!o! sera!us an!erior o Dinding la!eral oleh humerus o Pun%ak piramid berada pada ar!ikulasio glenohumeral. $erkas ar!eri dan saraf un!uk lengan masuk melalui apae@ ke!iak- sehingga a brakialis dapa! dipalpasi pada dinding la!eral. ; Palpasi pada kawasan 0C# Eang dapa! dipalpasi pada kawasan ini adalah# o /!o! s!ernokleidomas!oid o /!o! pek!oralis o /!o! biseps o /!o! !rapezius o /!o! del!oid o /!o! rhomboid minor dan maor o /!o! la!issimus dorsi o /!o! sera!us an!erior Pada =frozen shoulder> merupakan gangguan pada kapsul sendi- maka gerakan ak!if maupun pasif !erba!as dan neri. Neri dapa! men<alar ke leher- lengan a!as dan punggung- perlu diliha! fak!or pen%e!us !imbulna neri. *erakan pasif dan ak!if !erba!as. Per!ama.!ama pada gerakan ele&asi dan ro!asi in!erna lengan- !e!api kemudian !er<adi un!uk semua gerakan sendi bahu. "es =apple s%ra!%h> merupakan !es !er%epa! un!uk menge&aluasi lingkup gerak sendi ak!if pasien. Pasien dimin!a menggaruk daerah angulus medialis skapula dengan !angan sisi kon!ra la!eral melewa!i belakang kepala. Pada =frozen shoulder> pasien !idak dapa! melakukan gerakan ini. $ila sendi dapa! bergerak penuh pada bidang gerakna se%ara pasif- !e!api !erba!as pada gerak ak!if- maka kemungkinan kelemahan o!o! bahu sebagai penebab ke!erba!asan. 2gambar 43 1: Neri akan ber!ambah pada penekanan dari !endodn ang memben!uk muskulo!endineus =ro!a!or %uff>. $ila gangguan berkelan<u!an akan !erliha! bahu ang !erkena reliefna menda!ar- bahkan kempis- karena a!rofi o!o! del!oid- supraspina!us dan o!o! =ro!a!or %uff> lainna. *ambar 4 7.4. Pemeriksaan penun<ang o (adiologi polos o Ar!hrograph o $ones%an o ?" s%an o ) ( 0 o E ) * o Ar!hros%op o Labora!orium 1. D0A*N/'A $AND0N* 11 1.1. "endini!is degenera!if "imbul pada dekade ke 6- !eru!ama pria- sering mengenai o!o! supraspina!us pada daerah zona kri!ikal ?odman 21., %m sebelah medial !uberosi!as maor3. +eluhan neri !eru!ama malam hari. *erakan abduksi lengan !erba!as. *erakan pasif seringkali normal. Neri pada !uberosi!as minor menun<ukkan peradangan pada subskapularis- neri pada superior a!au inferior la!eral dari !uberosis!as maor memberi kesan adana !endini!is supraspina!us a!au !rauma pada o!o! infraspina!us. *ambaran radiologis pada !ipe kronis didapa!kan perubahan degenera!if- pseudo%s! dan os!eofi! pada daerah !uberosi!as maor dan kapu! humeri. 1.,. "endini!is kalsifikan )erupakan akiba! lan<u! dari !endini!is degenera!if. Dapa! mengenai wani!a dan pria sama banakna. *erakan ang ringanA sediki! sa<a dari lenagn menimbulkan rasa neri ang heba! sehingga suli! mengadakan pemeriksaan ang lengkap. *ambaran radiologis menun<ukkan deposi! kalsium 1.4. $ursi!is Umumna merupakan akiba! dari !rauma- degenera!if- deposi! kalsium dari =ro!a!or %uff>. $ursa subaromion ang paling sering !erkena- kemudian subdel!oid. Pada gerakan ak!if abduksi !erba!as. Didaerah !ersebu! di<umpai neri !ekan. *ambaran radiologisna !erdapa! perubahan pada !ulang- deposi! kalsium- a!au pelebaran bursa. 1.5. (up!ur dari (o!a!or ?uff 1, E!iologi adana !rauma aku!- kronis a!au idiopa!ik. *ambaran klinis# bila rup!ur !o!al maka !imbul neri heba!- sedangkan bila parsial maka neri bersifa! ringan. =Drop arm !es!> posi!if- ai!u lengan suka diabduksikan se%ara ak!if 2se%ara pasif dapa! diker<akan3 !e!api dengan !ahan ang ringan sa<a lengan akan <a!uh kebawah. 1.6. "endini!is $isipi!alis Penebabna adalah iri!asi dan inflamasi !endon biseps. Pada umumna penderi!a mengeluh neri bahu sepan<ang o!o! biseps ang men<alar kelengan bawah- neri !ekan pada daerah sulkus bisipi!alis. "es spesifik# !es Eergason menun<ukkan !anda ang posi!if. Lengan dalam posisi abduksi dan fleksi pada siku- lakukan eksoro!asi dari lengan bawah ser!a diberi !ahanan- maka rasa saki! akan !imbul pada !endon biseps. 1.7. 'indroma ="hora@i% /u!le!> Neri bahu ang disebabkan oleh penekanan pada berkas neuro&askuler lengan a!as ang berasal dari leher dan !horaks menu<u aksila- ai!u a subkla&ia a!au a aksilaris dan pleksus brakialis. *e<alana berupa pares!esi- baal- edema- ulkus- gangren- kadang.kadang diser!ai (anaudFs phenomenon. 'indroma ini an!ara lain# a. 'indroma skalenus an!ikus dan sindroma iga ser&ikal. 14 +elainan ini dapa! diperiksa dengan !es Adson. "es ini dilakukan dengan posisi leher !egak- dan menoleh kesisi ang saki!- sambil menahan nafas. )aka denu! a radialis akan menge%il- a!au keluhan ber!ambah bera!. b. 'indroma kos!okla&ikular. *e<ala akan !imbul bila posisi bahu di!arik kebelakang dan kebawah- disebu! <uga =mili!ar s!and posi!ion>. *e<alana sama dengan sindroma skalenus an!ikus. %. 'indroma hiperabduksi 2'indroma pek!oralis minor3. Dengan mengangka! !anganA lengan kea!as dan kebelakang maka ge<ala akan ber!ambah. 1.1. Penekanan pada 'araf 'er&ikal $iasana disebabkan oleh ar!ri!is degenera!if a!au spondiloar!rosis- paling sering mengenai saraf ?6 8 ?7 sehingga pasien mengeluh bahu dan leher kaku. Neri dapa! ber!ambah dengan menggerakkan leher- ba!uk- bersin- dimana pada keadaan !ersebu! saraf ang !erkena akan !eregang. "erdapa! gangguan mo!orik- sensorik- refleks !endon- dan dapa! !er<adi a!rofi. 1.9. Neri (u<ukan Adalah neri bahu ang berasal dari ala! dalam. Paling sering adalah lesi pada n frenikus 2?53 <uga %abang.%abang ?4 dan ?5 a!au diafragma. Diafragma dapa! !erangsang oleh karena keadaan pada medias!inum- perikardium- hepar- a!au duk!us biliaris. +elainan seper!i infark miokard- perforasi in!raabdominal- aneurisma aor!a dapa! <uga menimbulkan neri pada bahu. 15 9. PENA"ALA+'ANAAN "erapi di!u<ukan# o 'ehubungan dengan nerina o +ekakuan dan spasme o!o! o =Disuse a!rofi> o +e!erba!asan gerak Pilihan per!ama adalah !erapi medikamen!osa. $ila dengan medikamen!osa belum baik maka ki!a berikan# medikamen!osa dan rehabili!asi medik 2fisio!erapi- okupasi !erapi- dsb3. Pilihan ang !erakhir adalah pembedahan. Dun%an ?. )% +ee&er menebu!kan <uga ki!a harus menginga! e!iologi dan pa!ogenesis dari proses frozen shoulder ini dimana manifes!asina adalah sua!u proses degenerasi angmana !er<adi keseimbangan me!abolik ang nega!if 2ka!abolik lebih besar daripada proses anabolik3. Eang selalu perlu diinga! adalah# apakah i!u benar frozen shoulder dan proses apa sa<a ang mendasarina. Un!uk mengurangi rasa neri diberikan analgesik dan oba! an!i inflamasi nons!eroid. Pemakaian relaksan o!o! ber!u<uan un!uk mengurangi kekakuan dan neri dengan menghilangkan spasme o!o!. $eberapa penulis mengan<urkan pemberian sun!ik kor!ikos!eroid di!ambah anes!esi lokal pada =ro!a!or %uff> dan in!ra ar!ikuler un!uk menghilangkan neri se%ara %epa!. Harus diperha!ikan kemungkinan rup!ur dari !endon pada penun!ikan !ersebu!- maka penun!ikan !idak boleh dilakukan lebih dari , kali dalam se!ahun. 16 PENAN*ANAN DALA) $0DAN* (EHA$0L0"A'0 )ED0+ (ehabili!asi medik merupakan sua!u proses pelaanan keseha!an ang di!u<ukan un!uk mengembangkan kemampuan fungsional dan bila perlu mengembangkan mekanisme kompensasina agar indi&idu dapa! mandiri. Usaha ini melipu!i pelaanan fisio!erapi- !erapi okupasi- or!o!ik pros!e!ik- sosial medik- psikologi dan !erapi wi%ara. 9.A. Fisio!erapi 1. "erapi dingin un!uk frozen shoulder )odali!as !erapi ini biasana digunakan un!uk neri ang disebabkan oleh %idera muskuloskele!al aku!. Demikian pula pada neri aku! frozen shoulder lebih baik diberikan !erapi dingin. Efek !erapi ini dian!arana mengurangi edema dan ak!ifi!as enzim des!ruk!if 2kolagenase3 pada radang sendi. Pemberian !erapi dingin pada peradangan sendi kronis menun<ukkan adana perbaikkan klinis dalam hal pengurangan neri. Adapun pemberian !erapi dingin adalah sebagai beriku!# o +ompres dingin. "eknik# masukkan po!ongan es kedalam kan!ongan ang !idak !embus air- lalu kompreskan pada bagian ang dimaksud. Lamana ,: meni!- dapa! diulang dengan <arak wak!u 1: meni!. o )asase es. 17 "eknik# dengan menggosokkan es se%ara langsung a!au es ang !elah dibungkus. Lama# 6.1 meni!. Frekuensi# dapa! berulang kali dengan <arak wak!u 1: meni!. o ?ro!herap. ,. "erapi pemanasan un!uk frozen shoulder Efek !erapi dari pemberian panas lokal- baik dangkal maupun dalam- !er<adi oleh adana produksi a!au perpindahan panas. Pada umumna reaksi fisiologis ang dapa! di!erima sebagai dasar aplikasi !erapi panas adalah bahwa panas akan meningka!kan &iskoelas!ik <aringan kolagen dan mengurangi kekakuan sendi. Panas mengurangi rasa neri dengan <alan meningka!lkan nilai ambang neri serabu! saraf. Efek lain adalah memperbaiki spasme o!o!- meningka!kan aliran darah- memban!u resolusi infil!ra! radang- edema dan efek eksudasi. $eberapa penulis mengan<urkan pemanasan dilakukan bersamaan dengan peregangan- dimana efek pemanasan meningka!kan sirkulasi bermanfaa! sebagai analgesik. "erapi panas dangkal menghasilkan panas ang !er!inggi pada permukaan !ubuh- namun pene!rasina ke dalam <aringan hana beberapa milime!er. Pada !erapi panas dalam- panas diproduksi se%ara kon&ersi dari energi lis!rik a!au suara ke energi panas didalam <aringan !ubuh. Panas ang !er<adi masuk ke <aringan !ubuh ki!a ang lebih dalam- !idak hana sampai <aringan dibawah kuli!A subku!an. *olongan ini ang sering disebu! dia!ermi- !erdiri a!as# 11 o Dia!ermi gelombang pendek 2shor! wafe dia!herm 8 'DD3 o Dia!ermi gelombang mikro 2mi%ro wafe dia!herm 8 )DD3 o Dia!ermi suara ul!ra 2ul!rasound dia!herm 8 U'3 'ebelum pemberian !erapi panas perlu diinga! kon!raindikasina. Pada frozen shoulder modali!as ang sering digunakan adalah U' ang merupakan gelombang suara dengan frekuensi dia!as 11.::: hz dengan daa !embus ang paling dalam dian!ara dia!ermi lain. *elombang suara ini selain memberikan efek panasA !ermal- <uga ada efek non !ermalA mekanikA mikromasase- oleh karena i!u banak digunakan pada kasus perleka!an <aringan. Frekuensi ang dipakai un!uk !erapi :-9 danm 1 )Hz. dosis !erapi :-6 8 5 wa!!A %m,- lama pemberian 6 8 1: meni!- diberikan se!iap hari a!au , hari sekali. U' memerlukan media sebagai penghan!arna dan !idak bisa melalui daerah hampa udara. )enuru! peneli!ian medium kon!ak ang paling ideal adalah gel. Efek U' pada frozen shoulder adalah# 1. )eningka!kan aliran darah. ,. )eningka!kan me!abolisme <aringan. 4. )engurangi spasme o!o!. 5. )engurangi perlengke!an <aringan. 6. )eningka!kan eks!ensibili!as !endon. )odali!as lain ang digunakan adalah =shor! wa&e dia!herm>. Disini digunakan arus lis!rik dengan frekuensi !inggi 2,1-44 Hz3 dengan pan<ang gelombang 11 me!er ang diubah men<adi panas sewak!u melewa!i <aringan. Pada umumna pemanasan ini 19 paling banak diserap <aringan dibawah kuli! dan o!o!.o!o! ang !erle!ak dipermukaan. 4. Elek!ros!imulasi 4.a. "EN' 2"rans%u!aneus Ele%!ri%al Ner&e '!imula!ion3 modali!as !erapi fisik ini dapa! dipergunakan un!uk neri aku! maupun kronis- dan sering digunakan un!uk meredakan neri pada frozen shoulder. Un!uk pele!akkan elek!rode dan pemilihan parame!er perangsangan sampai sekarang masih lebih banak bersifa! seni dan subek!if. Namaun pele!akkan elek!rode harus !e!ap berdasarkan penge!ahuan akan dasar.dasar ana!omi dan fisiologi. Le!ak elek!roda ang biasa dipilih ai!u# daerah ang paling neri- seki!ar daerah neri- derma!om saraf !epi- =mo!or poin!>- =!rigger poin!>- !i!ik akupun!ur. '!imulasi dapa! <uga diser!ai dengan la!ihan. )isal ke!erba!asan gerak abduksi- elek!roda ak!if 2nega!if3 di!empa!kan pada !epi depan aksila dan elek!rode kedua dile!akkan pada bahu a!au dia!as o!o! del!oid penderi!a. Pasien berdiri disamping sebuah dinding dan dimin!a mele!akkan <ari.<arina pada permukaan dinding. Pada saa! s!imulasi- <ari.<ari !angan pasien dimin!a un!uk ber<alan kea!as di dinding !ersebu!. Lama wak!u pemberian s!imulasi ber&ariasi dari 4: meni! sampai beberapa <am dan dapa! dilakukan sendiri oleh penderi!a. Angka keberhasilan un!uk menghilangkan neri ber&ariasi dari ,6 B sampai 9:.;6 B. 4.b. 0n!erferensial 1; 'alah sa!u modali!as fisio!erapi un!uk mengurangi neri adalah in!erferensial. )odali!as ini !ermasuk !erapi lis!rik dengan frekuensi menengah. 'anga! efek!if un!uk mengurangi neri. 5. Laser akhir.akhir ini orang <uga menggunakan laser sebagai modali!as un!uk kasus. kasus dengan frozen shoulder. $eberapa keun!ungan ang didapa! dengan penggunaan modali!as ini# o (ela!if ekonomis o Non in&asif o Dapa! dipakai pada s!adium aku! maupun kronis Dalam bidang kedok!eran ada , ma%am laser ai!u# o Laser berdaa !inggi 2high power laser3 o Laser berdaa rendah 2low power laser3 Laser berdaa !inggi banak digunakan dalam bidang bedah- "H"- bedah saraf- kandungan- dll. Laser ini mempuinai kemampuan un!uk memo!ong. Laser dengan daa rendah !idak ada efek panas. Namun efek biologisna ang dimanfaa!kan. Efek biologis ang dimaksud adalah# 1. )emper%epa! penembuhan <aringan ,. )eningka!kan ak!ifi!as limfosi! 4. Peningka!an a!au remodelling !ulang dan sendi 5. )engurangi neri ,: 6. )eningka!kan &askularisasi 7. )emban!u sin!esa kolagen Ada 4 sifa! dasar laser ang membedakan dengan sumber sinar pi<ar dan flouresen a!au neon- ai!u# o +oheren ar!ina semua fo!on ang diemisis dari !iap.!iap molekul mempunai fase pan<ang gelombang ang sama. o )onokroma!is ar!ina sinar dalam pan<ang gelombang !er!en!u dan !unggal ser!a frekuensi ang sama memberikan sifa! murni ang !idak di!emukan pada sumber sinar pada umumna. o "erkolinasi ar!ina di&ergensi po!on minimal sehingga sinar ber<alan paralel. Un!uk pena!alaksanaan neri dapa! melipu!i s!imulasi langsung pada lokasi disfungsi a!au s!imulasi pada !i!ik.!i!ik ang berhubungan dengan # akupun!ur- !rigger poin!- dan mo!or poin!. Dosis ang dipakai pada fase aku!# :-:6 8 :-6 <ouleA %m,- dan pada keadaan kronis :-6.4-: <ouleA %m,. +eberhasilan !erapi# o Pada keadaan aku!# reaksi di!andai dengan pengurangan neri se!elah 6 meni! iradiasi laser. 'e%ara obek!if !er<adi pengurangan edema dan inflamasi. ,1 o Pada keadaan kronis# reaksi didapa! biasana se!elah ,5 <am pengoba!an per!ama- 19 <am se!elah pengoba!an kedua- dan 1, <am se!elah pengoba!an ke!iga. $asford mengusulkan 4 kali seminggu selama kurang lebih 5 minggu- !eru!ama un!uk pasien.pasien kronis. 6. La!ihan Pada la!ihan gerak ang menimbulkan rasa neri maka sebaikna di!unda. Apabila gerakan !ersebu! !idak menambah neri ki!a dapa! menggunakan dengan ala!. ala! sebagai beriku!# shoulder wheels- o&erhead pulles- fingger ladder- dan !ongka!.G 6.a. La!ihan pendulum 2?odman3 *ra&i!asi menebabkan !raksi pada sendi dan !endo dari lengan. ?odman memperkenalkan la!ihan ini un!uk sendi bahu dengan menggunakan gra&i!asi. Pada gerakan pendulum penderi!a membungkuk kedepan lengan ang !erkena !ergan!ung bebas !anpa a!au dengan beban. "ubuh dapa! di!opang dengan mele!akkan lengan sa!una dia!as me<a a!au bangku. Lengan digerakkan kedepan dan kebelakang pada bidang sagi!al 2fleksi eks!ensi- gambar 53. )akin lama makin <auh gerakanna dilan<u!kan dengan gerakan kesamping- gerakan lingkar a!au sirkuler searah maupun berlawanan dengan arah <arum <am. Pemberian beban pada la!ihan ini menebabkan o!o! meman<ang dan menimbulkan relaksasi pada o!o! bahu. ,, *ambar 5 6.b. La!ihan dengan menggunakan !ongka! la!ihan ini dapa! berupa gerakan fleksi.eks!ensi- adduksi.abduksi- dan ro!asi. *erakan ini dapa! dilakukan dengan posisi berdiri- duduk- dan berbaring. 2gambar 63 *ambar 6. 6.%. La!ihan dengan finger ladder. )odali!as ini dapa! memberikan ban!uan se%ara obek!if sehingga penderi!a mempunai mo!i&asi ang kua! un!uk melakukan la!ihan un!uk menambah lingkup gerak sendi. Perlu diperha!ikan posisi ang benar <angan sampai penderi!a memiringkan !ubuh- ber<in<i!- a!au melakukan ele&asi skapula. *erakan ang dilakukan disini adalah fleksi dan abduksi bahu. ?ara# penderi!a berdiri menghadap dinding dengan u<ung <ari pada lengan ang !erkena menen!uh dinding sehingga gerakan fleksi dan abduksi dimungkinkan. 2gambar 73 ,4 *ambar 7 6.d. La!ihan dengan o&erhead pulles 2ka!rol3 $ila dia<arkan dengan benar- la!ihan ini sanga! efek!if un!uk memban!u men%apai (/) sendi ang =full>. Perala!an# , buah ka!rol digan!ungkan pada !iang dengan seu!as !ali ang dihubungkan dengan kedua ka!rol !ersebu!. Diusahakan !angan dapa! menggengam dengan baik. Pada la!ihan ini pasien dapa! dalam posisi duduk- berdiri- berbaring- berbaring !erlen!ang- dengan bahu !erle!ak dibawah ka!rol !ersebu!. 2gambar 13 *ambar 1 6.e. La!ihan dengan shoulder wheel ,5 dengan ins!ruksi ang benar- shoulder wheel dapa! dipergunakan un!uk memberikan mo!i&asi pada penderi!a melakukan la!ihan (/) se%ara ak!if. Penderi!a diharuskan menggerakkan roda seba!as kemampuan gerakan sendi bahuna. *ambar 9 6.f. ?be@ dibeberapa rumah saki! di 0ndonesia sudah ada ala! ini. ?be@ digunakan un!uk menilai dan memberikan la!ihan peningka!an (/) ser!a kekua!an o!o!. *ambar ; 9.$. "E(AP0 /+UPA'0 Disini dilakukan penilaian ADL apa sa<akah ang masih bisa dilakukan. Diberikan <uga la!ihan ang ber!u<uan# . )emper!ahankan lingkup gerak sendi . )enaikkan (/) . )engurangi spasme ,6 . )emper!ahankan dan menaikkan kekua!an o!o! . Huga memberikan penguluran un!uk o!o!.o!o! ang memendek $iasana digunakan ak!ifi!as permainan bola- makrame- ak!i&i!as memakai ba<u- menisir rambu!- ser!a menggosok punggung dengan handuk. 9.?. /("/"0+ P(/'"E"0+ biasana pada keadaan aku! bisa digunakan sling dan bidai. "u<uan or!ose disini adalah mengurangi gerak sendi- men%egah deformi!as ser!a mengurangi rasa neri. ;. PENU"UP "elah dibi%arakan frozen shoulder mengenai definisi- ana!omi- pa!ogenesis- e!iologi- ge<ala klinis- dan pena!alaksanaanna. $erbagai kemungkinan ang !er<adi pada frozen shoulder dapa! oleh karena proses# pada !endo- labrum- sendi- ro!a!or %uff- o!o!- maupun bursana. Perlu diperha!ikan <uga s!adium awi!an dari penaki! dimana semua ini akan menen!ukan prognosis dari frozen shoulder !ersebu!. Penanganan ang !epa! akan memberikan hasil ang maksimal. DAF"A( PU'"A+A ,7 1. 'aeki '- e! all. (e!urn !o work af!er Frozzen 'houlder. Dilliams and Dilkins. 1;91I ,7#4;;.5:1. ,. Dun%an PD. )easuring re%o&er fu%!ion on frozzen shoulder. "he *ruppo 0!aliano '!udio. 1;;:I ,5#4,1.,9. 4. +irs%hblum '?- e! all. Predi%!ing neurologi% re%o&er in !rauma!i%. Ar%h Phs )ed (ehabil 1;;9I 1;# 1567.;. 5. ?aillie! (. 'houlder pain. , nd ed. Philadelphia#FA Da&is ?omp-1;91# 65- 9,.;. 6. se!iawan. Neri bahu. Dalam# Neri- pengenalan dan !a!alaksana. 'emarang# badan Penerbi!an UND0P- 1;;1# 1,:.6. 7. birnbaum H'. "he mus%uloskele!al manual. "aiwan- 1;94# 11.91. ,1