Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Agitasi merupakan salah satu unit operasi yang paling umum dalam praktek
industri. Ada banyak cara untuk melakukan operasi ini, yang paling umum adalah
penggunaan pencampuran mekanis. Hal ini dilakukan dalam bejana dengan impeller.
Dalam bejana dengan impeller yang terletak di pusat, penerapan pemasangan baffle
meluas. Pemasangan baffle bertujuan untuk memecahkan vortex primer dan
meningkatkan peran serta micromixing. Namun, penggunaan bejana tanpa baffle
lebih disukai dalam industri makanan dan farmasi, dalam proses seperti cat dan
pernis manufaktur, pengolahan air limbah atau kristalisasi. Jenis bejana pencampuran
juga digunakan untuk mencampur cairan dalam rezim laminar aliran cairan,
pencampuran cairan dengan viskositas tinggi, serta cairan non-Newtonian atau sistem
agitasi yang meliputi kultur sel atau bahan biologi lainnya. Penggunaan bejana
pengadukan tanpa baffle secara signifikan mengurangi efisiensi pencampuran. Dalam
kasus tersebut, pembentukan vortex utama yang tidak menguntungkan juga mungkin
(Ali, 2014).

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah di dalam percobaan ini adalah bagaimanakah pola aliran yang
terbentuk oleh impeller (propeller, turbin dan paddle) pada percobaan dengan
penggunaan atau tanpa sekat dan variasi kecepatan impeller serta bagaimana
pengaruh jenis impeller (propeller, turbin dan paddle), penggunaan sekat, fraksi
padatan, posisi pengaduk dan kecepatan impeller terhadap waktu pencampuran.

1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan pencampuran fluida ini adalah:
a. Mengamati pola aliran yang terbentuk melalui penggunaan impeller
(propeller, turbin dan paddle) baik dengan sekat ataupun tanpa sekat.
b. Mengamati pengaruh jenis impeller (propeller, turbin dan paddle), penggunaan
sekat, fraksi padatan, posisi pengaduk dan kecepatan impeller terhadap waktu
pencampuran.




1.4 Manfaat Percobaan
Adapun manfaat dari percobaan pencampuran fluida ini adalah:
a. Memahami pembentukan pola aliran dengan penggunaan impeller dengan
atau tanpa sekat.
b. Memahami pengaruh jenis impeller (propeller, turbin dan paddle),
penggunaan sekat, fraksi padatan, posisi pengaduk dan kecepatan impeller
terhadap waktu pencampuran.

1.5 Ruang Lingkup Percobaan
Percobaan Peralatan Pencampuran Fluida ini dilakukan di Laboratorium Operasi
Teknik Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara pada keadaan ruangan:
- Tekanan ruangan : 760 mmHg
- Suhu : 30
o
C
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah mixer, Beaker glass,
propeller, turbin, paddle dan sekat. Bahan yang digunakan adalah air (H
2
O), pewarna
merah, dan mata ikan sebagai dispersi padatan dengan variasi kecepatan 3, 4, dan 7,
posisi pengaduk 1/4, 1/3, dan 1/2, dan fraksi padatan 35, 45, dan 60 dan minyak
jelantah sebagai dispersi campuran yang tidak saling melarut dengan variasi
kecepatan 3, 4, dan 7.

Anda mungkin juga menyukai