Paper Kimia Unsur Terbaru
Paper Kimia Unsur Terbaru
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Halogen..................................................................................4
2.2 Sifat Sifat Unsur Halogen
1. Sifat Fisika Unsur Halogen.....................................................................4
2. Sifat Kimia Unsur Halogen.....................................................................5
2.3 Anion Golongan Halida
1. Fluor................................................................................................... 6
2. Klor ................................................................................................... 6
3. Brom.................................................................................................. 6
4. Iodium.................................................................................................6
2.4 Senyawa Halogen
1. Halogen Berbentuk Garam......................................................................7
2. Senyawa Halogen Berbentuk Asam
a. Asam Halida......................................................................................7
b. Asam Oksihalida................................................................................8
2.5 Reaksi-reaksi Halogen
1. Reaksi Halogen dengan Hidrogen.............................................................8
2. Reaksi dengan Logam..............................................................................8
3. Reaksi dengan Nonlogam.........................................................................9
4. Reaksi Halogen dengan Air
a. Fluorin dalam air.................................................................................9
b. Klorin dalam air..................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Halogen adalah kelompok unsur kimia golongan VIIA dan mempunyai 7 elektron
valensi. Konfigurasi elektron valensinya adalah ns2np5. Unsur-unsur halogen meliputi fluorin/
luor (F), klorin/ klor (Cl), bromin/ brom (Br), idin (I), dan Astatin (At). Dari kelima unsur
halogen ini hanya astatin yang bersifat radioaktif. Unsur halogen merupakan unsur nonlogam
yang paling reaktif sehingga halogen tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam. Halogen
ditemukan dalam bentuk garamnya. Unsur-unsur halogen berbentuk molekul atom diatomik,
yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2.
Anion golongan halida yang terdiri dari F-, Cl-, Br-, I- dapat berikatan dengan hydrogen
membentuk senyawa yang disebut dengan asam halida. Anion golongan halogen ini juga
dapat membentuk senyawa garam halida. Garam halida ini terjadi reaksi asam halida dengan
basa.
Analisis anion dilakukan dengan mengamati perubahan spesifik dari sampel yang diuji
meliputi perubahan warna/terjadinya gas/bau dari sampel yang diuji. Beberapa anion halida
dalam larutan dapat dianalisis dengan penambahan asam sulfat encer atau pekat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia golongan VIIA dan mempunyai 7 elektron
valensi. Konfigurasi elektron valensinya adalah ns2np5. Unsur-unsur halogen meliputi fluorin/
luor (F), klorin/ klor (Cl), bromin/ brom (Br), idin (I), dan Astatin (At). Dari kelima unsur
halogen ini hanya astatin yang bersifat radioaktif. Unsur halogen merupakan unsur nonlogam
yang paling reaktif sehingga halogen tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam. Halogen
3
ditemukan dalam bentuk garamnya. Unsur halogen di alam ditemukan dalam bentuk
senyawa, misalnya NaCl, KI, KBr, CaF2, dan MgBr2. Karena sifatnya yang reaktif, unsur
halogen dapat bergabung antarunsur halogen melalui ikatan kovalen, misalnya F2, Cl2, Br2,
dan I2.
Proses pembentukan ikatan kimia oleh unsur halogen dapat dilakukan dengan menarik 1
elektron dari luar, sehingga unsur halogen mempunyai bilangan oksidasi -1. Tetapi, unsur
halogen dapat memiliki bilangan oksidasi lebih dari 1.
2.2 Sifat Sifat Unsur Halogen
Sifat sifat unsur Halogen dibagi menjadi dua yaitu:
1. Sifat Fisika yang terdiri atas:
a. Wujud zat
Dari atas ke bawah (dari F ke I) titik leleh dan titik didih bertambah. Pada suhu
ruang (250C, 1 atm) F2 dan Cl2 berwujud gas, Br2 berwujud cair yang sangat mudah
menguap, dan I2 berwujud padat yang sangat mudah menyublim
Titik didih dari atas ke bawah makin besar karena molekul diatomik halogen (F 2, Cl2,
Br2, dan I2) bersifat non polar sehingga interaksi antar molekulnya adalah dengan gaya
london. Gaya london makin besar jika massa molekul (Mr) makin besar.
b. Kelarutan
Kelarutan halogen dalam air (dari F2 ke I2) adalah makin kecil. Molekul F2
bereaksi
sempurna dalam air, Cl2 dan Br2 tidak melarut sempurna dalam air dan
reaksinya lambat, sedangkan I2 sedikit larut dalam air dan kelarutannya bertambah jika
terdapat ion II2(s) + I-
I3-(aq)
c. Warna
Molekul halogen berwarna karena menyerap sinar tampak sebagai hasil eksitasi
elektron ke tingkat yang lebih tinggi. F2 berwarna kuning muda, Cl2 berwarna hijau
muda, Br2 berwarna merah tua, dan I2 berwarna hitam, tetapi uap I2 berwarna ungu.
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810.
Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl 2, senyawa dan
mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning-hijau, larut dalam air,
dalam wujud cair dapat merusak kulit (membakar), mempunyai massa atom relatif =
35,45, titik leleh =-1010C, dan titik didih = -34,60C
3. Brom
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. Merupakan zat cair berwarna cokelat
kemerah-merahan, sedikit menguap pada suhu ruang membentuk gas merah
menyebabkan iritasi pada kerongkongan dan mata serta berbau tidak sedap. Larut
dalam CS2 dan air, larutan berwarna merah, kurang aktif dibanding klor tetapi lebih
aktif dibanding iod. Mempunyai massa atom relatif 79,9, titik leleh = -7,3 0C, dan titik
didih = 58,80C.
4. Iodium
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan
mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa
membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan
dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl 3,
CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air.
5. Astatin
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman
Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,
K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)
mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding
iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI,
AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom
seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan
CH3At.
2.4 Senyawa Halogen
Unsur Halogen tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas. Di alam, unsur
halogen ditemukan dalam bentuk senyawanya, antara lain:
1. Halogen Berbentuk Garam
Unsur Halogen mampu berikatan dengan unsur logam melalui ikatan ion untuk
membentuk garam, misalnya NaCl,KBr, dan MgCl2.
Pembentukan garam dapat juga terjadi dari reaksi antara asam dan basa. Contohnya
sebagai berikut:
HCl + NaOH
NaCl + H2O
Asam Halida
Asam halida terdiri dari HF, HCl, HBr, dan HI. Dalam keadaan gas, asam halida
adalah senyawa kovalen, tetapi di dalam air senyawa tersebut akan terdisosiasi
kuat sehingga senyawa HCl, HBr, dan HI adalah asam kuat. Dalam pelarut bukan
air, misalnya metanol maka senyawa HF, HCl, HBr, dan HI akan terdisosiasi lebih
sempurna dari senyawa HCl.Oleh karena itu, senyawa HI adalah asam terkuat di
antara asam halida lainnya. Urutan kekuatan asam untuk asam halida ialah HI >
HBr > HCl > HF.
b. Asam Oksihalida
Semua unsur halogen, kecuali fluor dapat membentuk asam oksihalida dengan
rumus umum, yaitu HXO, HXO2, HXO3, dan HXO4 dengan nama asam hipohalit,
asam halit, asam alat, dan asam perhalat.
Contohnya, HClO adalah asam hipoklorit, HClO 2 adalah asam klorit, HClO3
adalah asam klorat, dan HClO4 adalah asam perklorat.
Asam oksihalida diperoleh melalui reaksi antara endapan HgO dalam air dan
senyawa halogen yang sesuai. Rumus umum reaksinya sebagai berikut:
2 HgO + H20 + 2 X2
Keterangan :
X = unsur halogen
2.5 Reaksi-Reaksi Halogen
Halogen adalah golongan unsur yang sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi
dengan unsur-unsur maupun dengan senyawa-senyawa lain. Berikut ini diberikan
beberapa reaksi halogen.
1. Reaksi Halogen dengan Gas Hidrogen
Semua halogen (X2) dapat bereaksi dengan gas hydrogen, membentuk
hydrogen halide (HX) Persamaan reaksinya sebagai berikut H2 + X2 2HX
Contoh:
H2(g) + Cl2(s) 2HCl(g)
H2(g) + I2(s) 2HI(g)
Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin
dengan lambat.
2. Reaksi dengan Logam
Pada reaksi halogen dengan logam terbentuk halida yang berupa senyawa
ion yang dikenal dengan garam halida. Halogen bersifat sebagai pengoksidasi
(oksidator) dan unsur yang bereaksi dengan halogen bersifat pereduksi (reduktor).
Halogen menerima elektron dan logam menjadi ion halida yang bermuatan
negatif.
Contoh:
2Na(s) + Br(l) 2NaBr(s)
2Fe(s) + 3Cl2(g) 2FeCl3(l)
Fluorin, klorin dan bromin bereaksi langsung, sedangkan iodin bereaksi langsung
tapi lambat.
3. Reaksi dengan Nonlogam
Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen dengan unsur nonlogam
menunjukkan pola yang sama, yaitu kereaktifannya berkurang dari fluorin sampai
iodin. Fluorin bereaksi langsung dengan semua unsur nonlogam kecuali nitrogen,
helium, neon, dan argon. Bahkan dengan pemanasan fluorin dapat bereaksi
dengan intan dan xenon.
C(s) + 2F2(g) CF4(s)
Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s)
Fluorin dapat juga bereaksi dengan kaca, kuarsa, dan silica.
SiO2(s) + 2F2(g) SiF4(s) + O2(g)
Klorin dan Bromin tidak dapat bereaksi langsung dengan gas mulia, karbon,
nitrogen dan oksigen. Iodin tidak bisa bereaksi dengan unsur-unsur tersebut,
tetapi dapat bereaksi langsung dengan fosfat.
P4(s) + 6I2(s) 4PI3(s)
4.
Dari data energi potensial pada reaksi di atas (Eo = +0,13V) menunjukkan bahwa
klorin bereaksi dengan air sangat lambat. Hal ini disebabkan karena klorin
dahulu membentuk asam hipoklorit, kemudian terurai menjadi asam klorida dan
oksigen. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.
Cl2 + 2H2O H + Cl- + HClO
2HClO(aq) 2H + 2Cl- + O2
Reaksi tersebut dapat dipercepat dengan bantuan sinar matahari atau
memakai katalis. Larutan klorin dalam air disebut aqua klorata sedangkan larutan
bromin dalam air disebut aqua bromata.
2.6 Pembuatan Unsur Halogen
1. Unsur Fluor
Unsur fluor dapat ditemukan dalam beberapa senyawa, misalnya CaF2 (fluorit),
Na3AlF6 (kriolit), dan 3Ca3(PO4)2Ca(F,Cl)2(Fluorapatit). Unsur fluor di
diperoleh melalui elektrolisis lelehan senyawa HF dengan menggunakan elektrolit
KF. Selama elektrolisis berlangsung, titik leleh naik. Sel fluor tersusun dari
baja dan dilapisi oleh selaput fluorida yang tidak reaktif. Katodanya terbuat dari
baja atau logam Cu dana nodanya ialah karbon.
Senyawa F2 memiliki kereaktifan yang besar karena energi disosiasi ikatan F-F
rendah disebabkan oleh adanya tolakan antarelektron yang tidak berikatan.
2. Unsur Klor
Unsur klor dapat dijumpai dalam senyawa NaCl, KCl. dan MgCl 2. Unsur klor
diperoleh melalui elektrolisis air laut dengan menggunakan anoda merkuri.
Reaksinya sebagai berikut:
Na+ + e
Cl-
Na
Cl2 + e
10
2Cl- + Br2
2Br- + Cl2
4. Unsur Iodium
Unsur iodium dapat ditemukan dalam airlaut dan garam Chili. Unsur iodium
sedikit larut dalam air dan larut dengan sempurna dalam CHCl3, CCl4, dan CS2.
Unsur iodium dibuat melalui elektrolisis larutan pekat garam NaI. Reaksinya
sebagai berikut:
2Na+ + 2I-+ 2 H2O
2.7
2 Na+ + 2 OH- + I2 + H2
a. Senyawa Fluor
Berikut ini merupakan kegunaan senyawa fluor:
1. Gas CIF5 digunakan sebagai oksidator.
2. Senyawa HF dapat digunakan untuk mengukir gelas.
3. Senyawa CCl2F2 dapat dipakai sebagai zat pendingin pada AC dan kulkas.
4. Unsur Fluor dapat dijumpai dalam mineral fluorit di alam.
5. Unsur fluor juga terdapat dalam senyawa CF2 = CF2 yang dapat dibuat menjadi
plastik tahan panas, misalnya teflon.
6. Senyawa fluor juga berperan untuk mencegah kerusakan gigi.
b. Senyawa Klor
Berikut ini merupakan kegunaan senyawa klor:
1. Gas klor dapat digunakan sebagai oksidator pada pembuatan brom.
2. Senyawa Hipoklorit dapat digunakan sebagai pemutih untuk bubur serat kertas
dan tekstil.
3. Senyawa hipoklorit dapat digunakan sebagai pembunuh bakteri (desinfektan)
pada air minum, kolam renang, dan air limbah.
4. Senyawa klorin digunakan sebagai zat antiseptik dan pestisida.
c. Senyawa Brom
Berikut ini merupakan kegunaan senyawa Brom:
1. Senyawa Brom dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat obat-obatan,
misalnya KBr dan NaBr untuk obat penenang.
11
penambahan asam
Anion
Cl-
Pengamatan
Bergelembung, tidak
Reaksi
NaCl+H2SO4NaHSO4-+HCl
menjadi merah
Bergelembung, berwarna NaBr+2H2SO4HBr+NaHSO4coklat, bau menusuk,
2HBr+H2SO4Br2+SO2+2H2O
menjadi merah
Bergelembung, uap ungu
NaI+H2SO4 NaHSO4+HI
jika dipanaskan
H2SO4+HIH2S+4H2O+4I2
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Halogen adalah kelompok unsur kimia golongan VIIA dan mempunyai 7 elektron
valensi. Unsur-unsur halogen meliputi fluorin/ luor (F), klorin/ klor (Cl), bromin/ brom (Br),
idin (I), dan Astatin (At). Dari kelima unsur halogen ini hanya astatin yang bersifat
radioaktif. Unsur halogen merupakan unsur nonlogam yang paling reaktif sehingga halogen
tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam. Halogen ditemukan dalam bentuk garamnya.
Unsur halogen di alam ditemukan dalam bentuk senyawa, misalnya NaCl, KI, KBr, CaF2,
dan MgBr2. Karena sifatnya yang reaktif, unsur halogen dapat bergabung antarunsur halogen
melalui ikatan kovalen, misalnya F2, Cl2, Br2, dan I2. Proses pembentukan ikatan kimia oleh
unsur halogen dapat dilakukan dengan menarik 1 elektron dari luar, sehingga unsur halogen
mempunyai bilangan oksidasi -1. Tetapi, unsur halogen dapat memiliki bilangan oksidasi
lebih dari 1.
3.2 Saran
Sebaiknya untuk analisis anion dilakukan dengan mengamati perubahan spesifik dari
sampel yang diuji meliputi perubahan warna/terjadinya gas/bau dari sampel yang diuji.
Salah satu metode atau uji yang dapat dilakukan untuk anion halida dalam larutan yaitu
dapat dianalisis dengan penambahan asam sulfat encer atau pekat.
13
DAFTAR PUSTAKA
-
Parning, Marlan, dan Mika.2004. Penuntun Belajar Kimia. Edisi Ke-2. Jakarta:
Yudhistira
Suharsini, Maria dan Saptarini Dyah.2006.Kimia dan Kecakapan hidup. Jilid 3B.
Jakarta: Ganeca Exact
www.google.com
www.wikipedia.com
14
15