Anda di halaman 1dari 12

Limfadenitis Servikalis

Irma Kusumaningtyas
06700169
Definisi
Limfadenitis servikalis adalah peradangan
pada kelenjar getah bening di daerah servikal.
Peradangan tersebut akan menimbulkan
hiperplasia kelenjar getah bening hingga
terasa membesar secara klinik.

Etiologi
Streptokokus dan bakteri staphylococcal adalah
penyebab paling umum dari limfadenitis,
meskipun virus, protozoa, rickettsiae, jamur, dan
basil TB juga dapat menginfeksi kelenjar getah
bening.

Ciri khasnya, infeksi tersebut menyebar menuju
kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga,
hidung, atau mata atau dari beberapa infeksi
seperti infectious mononucleosis.

Patogenesis
Kelenjar getah bening (KGB) adalah bagian dari
sistem pertahanan tubuh. KGB terbungkus kapsul
fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk
pertahanan tubuh dan merupakan tempat
penyaringan antigen dari pembuluh-pembuluh
getah bening yang melewatinya.

Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke
kelenjar getah bening sehingga dari lokasi
kelenjar getah bening akan diketahui aliran
pembuluh limfe yang melewatinya.

Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh
getah bening yang dapat membawa antigen
dan memiliki sel pertahanan tubuh, maka
apabila ada antigen yang menginfeksi, kelenjar
getah bening dapat menghasilkan sel-sel
pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk
mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar
getah bening membesar.
Manifestasi Klinis
Kelenjar getah bening yang terserang biasanya
akan membesar dan jika diraba terasa lunak dan
nyeri, selain itu gejala klinis yang timbul
adalah demam, nyeri tekan, dan tanda radang.

Kulit di atasnya terlihat merah dan terasa hangat,
pembengkakan ini akan menyerupai daging
tumbuh atau biasa disebut dengan tumor. Dan
untuk memastikan apakah gejala-gejala tersebut
merujuk pada penyakit limfadenitis maka perlu
adanya pengangkatan jaringan
untuk pemeriksaan di bawah mikroskop.

Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium pada limfadenitis :
Kultur darah positif, umumnya pada spesies
stafilokokus atau streptokokus. Pemeriksaan
kultur dan sensitivitas pada eksudat luka atau
pus dapat membantu pengobatan infeksi.

Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi yang meliputi pemeriksaan
mikroskopis dan kultur. Spesimen untuk mikrobiologi
dapat diperoleh dari sinus atau biopsi aspirasi. Dengan
pemeriksaan ini kita dapat memastikan adanya
mikroorganisme pada spesimen.

Kultur (contoh dikirim ke laboratorium dan diletakkan
pada kultur medium yang membiarkan
mikroorganisme untuk berkembang) kemungkinan
diperlukan untuk memastikan diagnosa dan untuk
mengidentifikasikan organisme penyebab infeksi.

Biopsi
Biopsi adalah pengambilan sejumlah kecil
jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan
patologis mikroskopik. Biopsi Aspirasi Jarum
Halus (Fine Needle Aspiration Biopsy/ FNAB),
adalah prosedur biopsi yang menggunakan jarum
sangat tipis yang melekat pada jarum suntik
untuk menarik (aspirasi) sejumlah kecil
jaringan dari lesi abnormal. Sampel jaringan ini
kemudian dilihat di bawah mikroskop.

Penatalaksanaan
Analgesik
Antipiretik
Antibiotik
Kompres dingin untuk mengurangi
peradangan dan nyeri
Operasi mungkin diperlukan untuk
mengeringkan abses.

Prognosis
Baik jika segera diobati dengan pengobatan yang
tepat.
Dalam kebanyakan kasus, infeksi dapat
dikendalikan dalam tiga atau empat hari.
Namun, dalam beberapa kasus mungkin
diperlukan waktu beberapa minggu atau bulan
untuk pembengkakan menghilang, panjang
pemulihan tergantung pada penyebab infeksi.
Pengobatan yang tidak tuntas dapat
menyebabkan resistensi dan septikemia.



Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai