Anda di halaman 1dari 4

Secara anatomis, sistem rangka manusia dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni rangka aksial dan

rangka apendikular. Rangka aksial terbentuk atas kurang lebih 80 tulang yang terbagi menjadi tiga
bagian, yakni cranium, kolumna vertebralis, dan thoracic cage. Rangka apendikular dapat dibagi
menjadi ekstremitas atas dan ekstremitas bawah.

Columna Vertebralis
Tulang belakang, atau columna spinalis, terdiri atas 7 bagian cervical, 12 bagian thorcal, 5 bagian
lumbal, 1 bagian sacrum (yang berfusi dari 5 bagian sacral), serta 1 coccyx (terbentuk dari 4 bagian
coccygeal). Susunan tulang belakang ini tidaklah lurus jika dilihat dari lateral, melainkan memiliki
kelengkungan yang normal. Terdapat 4 kelengkungan normal, yakni kelengkungan cervical, lumbar,
thoracic, dan sacral.Secara umum, seluruh vertebra memiliki corpus vertebrae, processus spinosus,
processus transversus, arcus vertebrae anterior, arcus vertearae posterior, facies articularis superior
dan inferior, serta foramen vertebrale dan foramen transversarium. Walaupun ini merupakan
struktur umum, pada lokasi tertentu vertebrae memiliki ciri khas tertentu.Columna vertebralis pada
regio cervical memiliki tiga lubang (1 foramen verbebralis dan 2 foramentransversarium).Sebagai
contoh, C1, atau atlas, merupakan tulang yang bersendi dengan condylus occipitalis dari os.
occipitale. Persendian ini disebut dengan persendian occipitoatlantis. C1 memiliki massa lateral dan
tidak memiliki corpus vertebrae dan processus spinosus. Sementara itu, C2, atau axis, dapat
dibedakan dari C1 karena telah memiliki corpus vertebrae dan tonjolan ke atas (yang disebut dengan
dens axis. Tonjolan ini membentuk sumbu yang berotasi terhadap C1 sehingga memungkinkan
terjadi pergerakan putaran kepala. Persendian antara C1 dan C2 disebut dengan persendian
atlantoaxial. Pada C7, segmen ini memiliki ciri khas berupa tonjolan processus spinosus yang sangat
menonjol, sehingga dapat diraba dari permukaan kulit luar.Columna vertebralis pada regio thoracic
lebih besar dan memiliki processus spinsosus yang lebihbesar dibandingkan dengan regio cervical.
Ciri utama lainnya adalah adanya artikulasi dengan costae yang menyebabkan adanya fovea costalis.
Pada bagian lumbal, bentuk segmennya semakin besar (bagian corpus vertebrae) dan processus
spinosusnya semakin menonjol ke luar. Tidak lagi memiliki artiulasi dengan costae.

Sternum dan Costae
Sternum memiliki bagian atas yang disebut dengan manibrium sterni, serta bagian tengah dan
terbesar yang merupakan corpus sterni. Tonjolan di bagian bawah corpus sterni disebut dengan
processus xiphodieus. Antara manubrium dan corpus sterni, terdapat sudut yang dibentuk oleh
manubrium sterni yang disebut dengan angulus ludovici. Manibrium sterni memiliki facies untuk
berartiulasi dengan clavicula, costa I dan bagian atas kartilago costa II. Costae tersusun atas 12
pasang, diberi nomor 1 sampai 12 mulai dari superior hingga inferior. Costae berperan dalam
memberi dukungan struktural ke sisi rongga toraks. Costa I hingga VII memiliki hubungan anterior ke
sternum dengan menggunakan kartilago hialin. Kartilago ini berperan dalam menentukan elastisitas
rongga toraks. Artikulasi ini disebut dengan persendian sternocostal. Kelima pasang costae tersisa
(VIII XII) memiliki hubungan dengan sternum melalui kartilago yang tidak langsung, maupun tidak
memiliki hubungan sama sekali dengan sternum.

Ekstremitas Atas
Selain cingulum pectorale, ekstremitas atas memiliki 30 tulang, berupa humerus, ulna, radius,
karpal,metakarpal, dan phalanges.

Cingulum Pectorale
Dalam bahasa Indonesia disebut dengan gelang bahu. Bangunan ini dibentuk oleh scapula dan
clavicula. Clavicula, berbentuk seperti huruf S, di anterior bersendi dengan manubirum sterni
(persendian sternovlavicular) tepat berada di atas costa I; serta bersendi dengan clavicula di bagian
acromionscapulae (persendian acromioclavicular). Setengah bagian medial clavicula melengkung ke
depan, sementara setengah sisanya melengung ke belakang. Pada permukaan posterior dekat
dengan extremitas sternalis, dapat terlihat adanya impressio ligamentum costoclaviularis yang
merupakan tempat perlekatan ligamen yang menghubungkan costa dengan clavicula. Sementara itu,
tuberculum conoideum berada dekat dengan extremitas acromialis dan merupakan tempat
pelekatan ligamentum conoidale yang mengghubungkan clavicula dan scapula. Scapula merupakan
tulang yang besar dan berbentuk menyerupai segitiga. Lokasinya ada di posterior, berada di antara
costa II dan costa VII. Di bagian posterior, terdapat spina scapulae yang akan berujung di
acromion. Acromion mudah teraba pada daerah bahu dan merupakan tempat berartikulasi dengan
clavicula. Spina scapulae membagi wilayah posterior menjadi dua bagian, fossa supraspinata (tempat
menempel M. supraspinatus) dan fossa infraspinata (m. infraspinatus). Di bawah acromion, terdapat
cavitas glenoidalis yang sedikit cekung dan akan bersendi denganhumerus (persendian
glenohumeral). Tonjolan permukaan anterior membentuk processus coreacoideus yang merupakan
tempat perlekatan dengan tendon-tendon beberapa otot (m. pectoralis minor; m. coracobrachialis;
m. biceps brachii), serta beberapa ligamen (ligamentum coracoacromial, conoidal, trapezoidal). Di
bagian anterior pula terlihat fossa yang cukup besar, yakni fossa subscapularis (untuk perlekatan m.
subscapularis).

HUMERUS
Humerus adalah tulang terpanjang dan terbesar dari ekstremitas atas. Tulang ini bersendi di
proksimal dengan scapula dan di distal bersendi dengan dua tulang, yakni radius dan ulna. Dilihat
dari strukturnya, ujung proksimal humerus berbentuk melingar, disebut dengan caput humeri.
Mengelilingi caput humeri adalah collum anatomicum (collum humeri). Di permukaan superior juga
dapat ditemukan dua tuberculum, yakni tuberculum majus dan tuberculum minus. Tuberculum
majus dapat teraba di kulit. Antara kedua tuberculi terdapat sulcus intertubercularis. Struktur collum
chirugicum juga dapat ditemukan sebagai penyempitan humerus pada bagian distal dari tuberculi.
Fraktur pada tulang humerus seringkali mengenai daerah ini. Di bagian tengah tulang ini dapat
ditemukan tuberositas deltoidea yang merupakan tempat pelekatan tendon otot deltoid. Struktur
capitulum dan trochlea dapat ditemukan di bagian distal humerus. Capitulum merupakan
penonjolan di daerah lateral dan berartikulasi dengan radius. Sementara itu, trochlea berada lebih
ke medial daripada capitulum dan berartikulasi dengan ulna. Fossa radialis terletak di atas
capitulum; sementar fossa coronidea terletak di atas trochlea. Pada bagian belakang, terdapat fossa
olecrani yang merupakan tempat persendian dengan olecranon ulnae. Epicondylus medial dan
lateral adalah penonjolan di kedua sisi humerus tempat perlekatan tendon otot-otot lengan atas.

ULNA
Ulna terletak di medial dan lebih panjang dari radius dikarenakan memiliki olecranon. Olecranon
merupakan penonjolan di ujung proksimal yang akan bersendi dengan fossa olecrani. Sementara itu,
processus coronoideus akan bersendi dengan fossa coronoidea di humerus. Tepat di bawah
processus coronideus adalah tuberositas ulnae yang merupakan tempat perlekatan m. bicepsbrachii.
Incisura radialis adalah lekukan yang berartikulasi dengan caput radii. Ujung distal ulna merupakan
caput ulnae serta memiliki processus styloideus yang terletak di posterior.

RADIUS
Radius berukuran lebih pendek dan terletak di lateral. Ujung proksimalnya sempit dan semakin
melebar di ujung distalnya. Pada ujung proksimal terdapat caput radii yang memiliki fovea
articularis. Ujung ini bersendi dengan capitulum humeri serta dengan incisura radialis. Tuberositas
radii merupakan tempat perlekatan m. biceps brachii. Pada sisi lateral ujung distal terdapat
processus styloideus. Ulna dan radius berhubungan melalui tiga lokasi, yakni melalui membrana
interossea antebrachii, ujung proksimal melalui caput radii yang berartikulasi dengan incisura radialis
ulnae, serta di ujung distal.

CARPAL, METACARPAL, PHALANGES
Carus tersusun atas delapan tulang carpal yang dihubungkan melalui ligamen dan disebut dengan
persendian intercarpal. Tulang-tulang ini tersusun atas 2 baris dan 4 kolom. Dari baris proksimal,
mulai dari lateral ke arah medial, adalah os. Schapoid; os. Lunatum; os. Triquetrum; dan
os.Pisiformis. Pada baris distal dapat ditemukan os. Trapezium; os. Trapezoid; os. Capitatum; dan
os.Hamatum.Metacarpus merupakan telapak tangan, dan terbentuk dari tulang-tulang metacarpal.
Setiap tulang metacarpal memiliki ujung proksimal, intermediate, dan ujung distal (kepala, caput os
metacarpus). Tulang metacarpi diberi nomor I sampai V, mulai dari ibu jari hingga kelingking. Caput
os metacarpus dapat terlihat dengan jelas saat mengepalkan tangan Anda. Persendian antara caput
os metacarpus dengan basis phalanx disebut dengan sendi metacarpophalangeal. Phalanges, sama
seperti metacarpi, diberi nomor I hingga V. Phalanges terdiri atas basis proksimal, intermediate, dan
kepala distral. Ibu jari (pollex) hanya memiliki dua phalanges, sedangkan keempat jari lain memiliki
tiga phalanges.

Ekstremitas Bawah
Struktur ini terdiri atas 30 tulang, berupa femur, patella, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, serta
phalanges.

FEMUR
Tulang terbesar, terpanjang, dan terberat dalam tubuh manusia. Ujung proksimal bersendi
denganacetabulum os coxae; ujung distal bersendi dengan tibia dan fibula. Persendian femur
denganacetbulum os coxae agak mengarah ke medial tubuh. Bentuk proksimal femur menyerupai
seperti kepala (caput femoris) yang memiliki cekungan kecil (fovea capitis). Fovea capitis dengan
acetabulum os coxae dihubungkan dengan ligamen. Trochanter major dan trochanter minor
merupakan tonjolan yang merupakan tempat perlekatandengan tendon otot-otot paha dan bokong.
Antara kedua trochanter, di bagian anterior terdapat linea intertrochanterica sementara di bagian
posterior terdapat crista intertrochanterica. Di bagian posterior femur, tepatnya di bawah crista
intertrochanterica, terdapat tuberositas gluteayang bergabung bersama linea aspera sebagai tempat
perlekatan otot-otot paha. Di ujung distal femur terdapat condylus medialis dan condylus lateralis
yang bersendi dengan condylus medialis dan condylus lateralis dari tibia. Di atasnya, terdapat
epicondylus medialis dan epicondylus lateralis yang merupakan tempat pelekatan ligamen
persendian lutut. Antara kedua condylus di permukaan anterior femur terdapat facies patellaris.

PATELLA
Patella, berarti piring kecil, merupakan tulang berbentuk triangular yang terletak di bagian anterior
articulatio genus (persendian lutut). Dalam bahasa Indonesia, patella sering disebut tempurung
lutut. Patella adalah tulang sesamoid. Ujung proksimalnya lebih lebar, disebut basis patellae,
merupakan tempat perlekatan tendo otot quadriceps femoris. Ujung distalnya disebut apex patellae.
Pada bagian posterior patella, dapat ditemukan dua facies articularis, masing-masinguntuk bersendi
dengan epicondylus medialis dan epicondylus lateralis dari femur.Terdapat sendi patella femoral
antara permukaan posterior patella (facies articularis) dengan facies patellaris dari femur. Struktur
ini merupakan bagian dari articulatio tibio femoralis. Kegunaan dari patella adalah untuk
meningkatkan daya ungkit tendon m. quadriceps femoris serta mempertahankan posisi tendon
ketika lutut ditekuk, dan melindungi articulatio genu.

TIBIA
Bagian proksimal bersendi dengan femur dan fibula, sementara bagian distal bersendi dengan talus.
Ujung proksimalnya terbagi menjadi condylus lateralis dan condylus medialis, yang bersendi sesuai
dengan condylus lateralis dan condylus medialis femur. Condylus lateralis, selain bersendi dengan
femur, pada bagian bawahnya juga bersendi dengan fibula. Di antara condylus ini terdapat
penonjolan ke atas yang disebut dengan eminentia intercondylaris. Tuberositas tibiae berada
dipermukaan anterior dan merpakan tempat pelekatan dengan ligamen patella. Pada ujung distal
bagian medial, terdapat malleous medialis yang berartikulasi dengan talus. Struktur ini dapat
dirasakan dengan meraba bagian medial pergelangan kaki. Incisura fiburalis berada di sisi lateral dan
berartikulasi dengan fibula bagian distal membentuk persendian tibio fibural distal.

FIBULA
Letaknya sejajar dengan tibia, namun letaknya lebih lateral dibandingkan tibia dan ukurannya
lebihkecil. Tibia tidak bersendi dengan femur, melainkan hanya bersendi dengan tibia baik di
bagianproksimal maupun di bagian distal. Caput fibulae bersendi dengan bagian inferior condylus
lateralis tibia. Ujung distal fibula berbentuk seperti anak panah dan memiliki tonjolan yang disebut
malleolus lateral. Malleous lateralis (bersama dengan malleous medialis tibia) bersendi dengan talus.
Sepanjang sisi dalam fibula dan tibia, terdapat membran antartulang yang disebut membrana
interossea cruris.

TARSAL, METATARSAL, PHALANGES
Tarsus merupakan pergelangan kaki, bagian proksimal dari kaki. Tulang yang membentuk
tarsus(disebut tulang tarsal) terdiri atas 7 tulang, yakni:
1. Talus tulang pergelangan kaki. Tulang tarsal yang paling seperior, bersendi dengan fibuladan
tibia. Sisi medialnya dengan malleolus medialis tibia dan sisi lateralnya denganmalleolus lateralis
fibula. Persendiannya disebut dengan persendian talocrural. Talus menahan kurang lebih setengah
beban tubuh ketika berjalan. Talus juga bersendi dengan calcaneus di bawahnya.
2. Calcaneus tumit, merupakan tulang tarsal terkuat dan terbesar. Calcaneus merupakantulang
yang akan menahan setengah beban tubuh setelah beban ini diteruskan oleh talusyang pertama kali
menerimanya.
3. Navicular tulang tarsal yang berbentuk seperti perahu kecil
4. Cuboid tulang tarsal yang berbentuk seperti kubus
5. 3 Cuneiform tulang-tulang tarsal yang berbentuk seperti baji, yang diberi nama lateral (ketiga);
intermediate (kedua); dan medial (pertama) Antar tulang tarsal dihubungkan oleh articular
intertarsalis. Metatarsal merupakan bagian pertengahan dari telapak kaki yang tersusun atas 5
tulang metatarsal (I sampai V) yang disebut dari medial menuju ke arah lateral (I merupakan ibu jari
kaki). Tulang metatarsal bersendi dengan cuneiform pertama, kedua, ketiga, dan kuboid untuk
membentuk persendian tarsometatarsal. Pada daerah distral, tulang-tulang ini bersendi dengan
phalanges membentuk sendi metatarsophalangeal.Phalanges terdiri atas bagian distal yang mirip
dengan phalanges tangan, serta bagian intermediate dan bagian proksimal. Ibu jari kaki disebut juga
dengan hallux dan memiliki bagian proksimal dan distal yang besar; sedangkan keempat jari lain
memiliki tiga bagian. Persendian antara jari-jari kaki disebut persendian interphalangeal.

Referensi
1. Tortora JG. Derrickson B. Principles of anatomy and physiology: 12th edition. Danvers:John Wiley
& Sons; 2009. p. 235-632.
Marieb EN. Hoehn K. Human anatomy & physiolo0gy: 7th edition. New York: BenjaminCummings;
20063.
Putz R. Pabst R. Sobotta: Atlas anatomi manusia: kepala, leher, ekstremitas atas: Edisi ke-22. Jakarta:
EGC; 2007.4.
Putz R. Pabst R. Sobotta: Atlas anatomi manusia: batang badan dan ekstremitas bawah:Edisi ke-22.
Jakarta: EGC; 2007

Anda mungkin juga menyukai