Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK II

PENGUKURAN GGL SEL DENGAN CARA SEL POGGENDROFF


Hari/tanggal : Selasa, 04 Juni 2014



Sarip Hidayat
(1112016200047)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan tentang pengukuran GGL sel melalui cara
poggendroff. Pengukuran GGL Sel dengan cara Poggendrof merupakan pengukuran
yang menggunakan konsep sel galvani. Dimana aka nada arus yang tercatat pada
galvanometer ketika arus di jalankan dan set di gerakan pada kumparan. Pada
praktikum kali ini di gunakan larutan CuSO
4
dan ZnSO
4
serta elektroda C da Cu,
namun saat rangkaian di jalankan tak ada reaksi dalam larutan dan ini menyebabkan
pula tidak adanya pergeraka pada jarum galvanometer. Sehingga praktikum di
nyatakan gagal.
PENDAHULUAN
Pengukuran GGL Sel dengan cara Poggendrof merupakan pengukuran yang
menggunakan konsep sel galvani.
Tembaga yang menempel pada logam yang berasal dari larutannya (sebagai
ion tembaga (II), Cu
2+


yang memberikan warna biru dalam pelarut air), sementara
seng menbentuk logam ionnya yang larut dalam air dengan tidak memberi warna
pada larutannya. Reaksi tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan :
Zn
(s)
+ Cu
2+
(aq)


Zn
2+
(aq)
+ Cu
(s)

Dari persamaan reaksi diatas dapat dilihat logam seng mengalami oksidasi
membentuk ion seng (II). Reaksi ini disertai dengan pelepasan electron:
Zn
(s)
Zn
2+
(aq)
+ 2e
-

Ion tembaga (II) membentuk logamnya dengan menerima electron :
Cu
2+
(aq)
+ 2e
-
Cu
(s)

Jika reaksi dilangsungkan seperti diatas, electron yang dilepaskan dari hasil reaksi
oksidasi langsung digunakan untuk hasil reaksi reduksi pada permukaan logam
Zn.(Sri Mulyani&Hendrawan, 1986,114)
Terjadinya GGL induksi dapat dijelaskan seperti berikut. Jika kutub utara
magnet didekatkan ke kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk kumparan makin
banyak. Perubahan jumlah garis gaya itulah yang menyebabkan terjadinya
penyimpangan jarum galvanometer. Hal yang Sama juga Akan terjadi jika magnet
digerakkan keluar dari kumparan. Akan tetapi, arah simpangan jarum galvanometer
berlawanan dengan penyimpangan semula. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa penyebab timbulnya GGL induksi adalah perubahan garis Gaya magnet yang
dilingkupi oleh kumparan. Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung
kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi
kumparan. Artinya, makin cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar
GGL induksi yang timbul. Adapun yang dimaksud fluks magnetic adalah banyaknya
garis gaya magnet yang menembus suatu bidang. (Edo, 2010).
MATERIAL DAN METODE
1. Material
1) Multimeter
2) Galvanometer
3) Power Suplay
4) Tahanan Geser
5) Peluncur
6) Elektroda
7) Jembatan garam
8) Larutan ZnSO
4

9) Larutan CuSO
4

10) Kabel

2. Metode
1) Siapkan bahan yang di butuhkan
2) Buatlah jembatan garam dari agar-agar dan KCl
3) Masukkan kedalam pipa U sebagai jembatan garam
4) Rangkai alat-alat percobaan
5) Masukkan jembatan garam kedalam gelas kimia, dimana gelas kimia
tersebut berisi larutan CuSO4 dan yang satunya lagi berisi larutan ZnSO4
6) Celupkan elektroda karbon yang telah dihubungkan
7) Jalankan peluncur kearah kanan, lalu lihat jarum pada galvanometer, ketika
menunjukkan diangka 0, berhenti di angka berapa cm pada tekanan geser


HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Data pengamatan yang didapat yaitu:
Tegangan (V) Arus listrik (A) Panjang Keterangan
3 v 0 A - Tidak terjadi
reaksi

Pada praktikum kali ini praktikan akan melakukan pengujian pengukuran
GGL melalui sel pangendroff. Dalam percobaan kali ini praktikan melakukan 3 kali
tahap pengujian. Dalam cara seperti ini praktikan juga menggunakan metode sel
galvani. Pada sel galvani terjadi sebaliknya, yaitu energi kimia diubah menjadi
energi listrik. Sel Galvani disebut juga sel kimia. Pada percobaan ini juga digunakan
jembatan garam. Jembatan garam berbentuk tabung U yg diisi dengan agar-agar yang
dijenuhkan dengan KCl. Jembatan garam disini berfungsi untuk menjaga kenetralan
muatan listrik pada larutan.
Pada praktikum yang telah di lakukan, praktikan merangkai peralatan sesuai
dengan pandua, namun ketika arus di alirkan pada catudaya, tidak ada reaksi yag
terjadi, baik reaksi pada larutan CuSO4 dan ZnSO4 maupun reaksi pada jarum
galvanometer. Pengecekan di lakukan kembali pada rangakian kabel namun reaksi
masih tidak terjadi. Sehingga praktikan tidak mendapatkan data. Ketidakberhasilan
percobaan ini kemungkinan di sebabkan oleh rangkaian terputus, seperti kabel yang
sudah rusak sehingga tidak menghantarkan arus. Jika di lihat dari segi rangkaian,
praktikan telah benar dalam perangkaian, percobaan juga telah melibatkan bantuan
dari pihak luar sepert teman yang sudah berhasil melakukan praktikum ini serta kaka
kelas, namun kami masih tidak mendapatkan datanya. Berdasarkan praktikum yang
benar akan muncul perubahan pada larutan seperti terbentuk gelembung pada
elektroda dan tercatat agka pada galvanometer.
KESIMPULAN
Menurut teori, pengukuran GGL sel dengan cara sel poggendroff, GGL
induksi terjadi jika kutub utara magnet didekatkan ke kumparan. Namun, Praktikan
tidak mendapatkan data hasil praktikum karena tidak terjadi perubahan apapun pada
rangkaian. Mungkin kesalahan di sebabkan oleh kabel yang di gunakan ada yang
tidak mengalirkan arus sehingga tidak di dapatkan angka GGL induksi
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani Sri & Hendrawan,. 1986. Kimia Fisika II. Bandung: UPI
Noviando.Edo Satrio. 2010. MAKALAH TENTANG HUKUM HUKUM YANG
BERKAITAN DENGAN LISTRIK:
http://azriyenni.staff.unri.ac.id/files/2012/09/contoh-tugas-mandiri_12.pdf

Anda mungkin juga menyukai