Anda di halaman 1dari 9

HEPATITIS B

Epidemiologi
Hepatitis B merupakan masalah kesehatan besar terutama di Asia, dimana 200.000-
300.000 menderita HBV tiap tahunnya., terutama dewasa muda. Hanya 2! dari mereka
mengalami ikterus, "-2! meninggal. #i $ndonesia% 2,! di ban&armasin' 2,("! di
)upang. *ada tahun "++3, di $ndonesia% (( $bu hamil pengidap HBV, bayi yang tertular
se,ara -ertikal sebanyak 22 bayi ./,+!0.
1aktor 2esiko
3emua golongan usia dapat terkena HBV
$migran dari daerah endemis HBV
*engguna obat $V yang sering bertukar &arum 4 alat suntik
*elaku hubungan 3e5
6arapidana pria
*asien hemodialisa 4 penderita hemo7ilia
)ontak serumah dengan karier HBV
6eonatus dari ibu yang terin7eksi
Etiologi
Virus #6A hepatotropik, hepadna-iridae. Virus berselubung ganda berdiameter /2 nm
partikel s7eris dengan inti nukleokapsid, dan selubung luar lipoprotein dengan ketebalan 8
nm. 2eplikasi di hati dan masa inkubasinya 0-"90 hari .rata% (0-+0 hari0.
:ara *enularan
;elalui parenteral dan menembus membran mukosa .terutama melalui hubungan
3e5ual0.
HBsAg ditemukan pada darah, semen, sali-a, sehingga air mata, A3$, urine, 7eses,
keringat bersi7at in7eksius.
<arum suntik, trans7usi.
=atto, akupuntur, pisau ,ukur
=ransmsi maternal-neonatal, maternal-in7ant.
=anda >e&ala Hepatitis Akut
". 1ase $nkubasi
?aktu antara msknya -irus 4 timbulnya ge&ala@ ikterus.
2. 1ase *rodromal .pra-ikterik0
1ase antara timbulnya keluhan pertama dan timbul ge&ala ikterus.
=anda% mialgia, atralgia, lelah, ge&ala sal. 6a7as, anoreksia, diare@ konstipasi.
HBV% timbul serum si,kness
3. 1ase $kerus
$kterus mun,ul setelah -"0 hari, tapi dapat &uga mun,ul bersamaan dengan
mun,ulnya ge&ala.
Arin bwarna gelap, mata 4 kulit m&d kuning, pruritus, hepatomegali, nyeri tekan
epigastrik
)adang% splenomegali, lim7adenopati.
3etelah timbul ikterus &arang ter&adi perburukan ge&ala, &ustru akan ter&adi
perbaikan klinik.
/. 1ase kon-alesen .*enyembuhan0
;enghilangnya ikterus 4 keluhan lainnya, tapi hepatomegali 4 abnormal 7ungsi
hati masih ada.
)eadaan akut membaik dalam 2-3 minggu.
HBV% membaik dalam "( minggu.
>e&ala Hepatitis akut
masa inkubasi "-( bulan
)ebanyakan asimptomatik
Biasanya ani,teri,
<ika ter&adi $kterik akan timbul ge&ala %
o Anore5ia
o 6ausea
o Vomit
o #emam rendah
o ;yalgia
o Belah
o >angguan sensasi pen,iuman
o )uadran kanan atas dan epigastri,, nyeri .terus menerus, ringan sampai
sedang0.
*asien dengan hiperakut, akut, dan subakut hepatitis kemungkinan ter&adi %
Hepati, En,ephalophaty
3omnolen
>angguan tidur
Bingung, disorientasi
)oma
1ase kronik
Bebih sering asimptomatik
<ika simptomatik %
o >e&ala sama dengan hepatitis akut
o 1atigue
o Anore5ia
o 6ausea
o )uadran atas nyeri atau tidak nyaman
o #ekompensasi hati
#iagnosa
*enanda serologis%
". antigen permukaan.HBsAg0
positi7 C2 minggu sebelum timbul ge&ala klinis dan menghilang pada
masa kon-alesen dini@ bertahan selama /-( bulan.
*ada in7eksi -irus Hepatitis B .VHB0, hepatitis B surface antigen .HBsAg0
merupakan petanda serologik in7eksi VHB pertama yang mun,ul di dalam serum
dan mulai terdeteksi antara " sampai "2 minggu pas,a in7eksi, mendahului
mun,ulnya ge&ala klinik serta meningkatnya 3>*=. 3elan&utnya HBsAg
merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 D minggu. *ada kasus yang
sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai ( bulan pas,a in7eksi sedangkan
pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari ( bulan. 3elain
merupakan selubung luar partikel #ane, HBsAg &uga merupakan selubung
partikel bulat dan partikel tubuler yang masing-masing tidak mengandung protein
core serta HBV #6A. *emeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa in7eksi
VHB, baik untuk keprluan klinis maupun epidemiologik. skrining darah di unit-
unit trans7usi darah, serta digunakan pada e-aluasi terapi hepatitis B kronis.
2. Antibodi terhadap antigen permukaan.anti HBsAg0
Anti HBs merupakan antibodi spesi7ik untuk HBsAg, mun,ul di darah " sampai /
bulan setelah timbulnya ge&ala. ;un,ulnya antiHBs menyusul hilangnya HBsAg
menandakan kesembuhan dan karena antiHBs dapat menetralisir VHB maka
antiHBs disebut antibodi yang protekti7. )adang-kadang, pada "0 D 20!
penderita dengan hepatitis B kronis, bisa ditemukan anti HBs, dikatakan bahwa
antiHBs tersebut ditu&ukan kepada determinan subtipe yang berlainan dengan
HBsAg yang ada.
3. Antigen $nti .HB,Ag0
*rotein ,ore, dikenal sebagai HB,Ag .2" kd0 dan protein pre,ore atau HBeAg ."9
kd0 keduanya merupakan protein yang dikode gene core tetapi ditranslasi melalui
2 ma,am 26A yang berbeda. HB,Ag di translasi melalui pregenom 26A,
sedangkan HBeAg melalui precore m26A. HB,Ag berperan penting pada proses
replikasi -irus dan pembentukan partikel #ane, serta merupakan bagian utama
nukleokapsid yang membungkus #6A VHB. )arena letaknya di dalam .tertutup
HBsAg0 maka antigen ini tidak terdeteksi di dalam serum, meskipun demikian
tubuh akan membentuk antiHB,, antibody spesi7ik untuk HB,Ag, karena adanya
peptida HB,Ag .partikel HB,Ag yang ke,il0 yang dipresentasikan pada
permukaan Antigen Presenting Cell dan permukaan sel-sel hepar bersama ;H:
kelas $ atau 2.
/. Antibodi terhadap antigen inti .anti HB,0
Anti HB, merupakan antibodi pertama yang mun,ul di dalam darah pas,a in7eksi,
biasanya mulai terdeteksi pada minggu ke ( D 9. ;ula-mula $g; antiHB,
bentuk $g; mendominasi selama ( bulan pertama dan setelah ( bulan bentuk
$g> yang dominan. $g; antiHB, merupakan petanda serologik hepatitis B akut
atau hepatitis B kronik 7ase reakti-asi. *ada window period &uga didapat $g;
antiHB, positi7. *ada " D ! penderita dengan hepatitis B akut, HBsAg tidak
terdeteksi karena titer yang rendah. *ada kasus tersebut adanya $g; anti HB,
dapat digunakan untuk memastikan diagnosa hepatitis B akut. )adang-kadang
ditemukan $g> antiHB, dengan HBsAg dan anti HBs yang negati7, bila hal ini
ditemukan pada indi-idu dengan 7aktor resiko tertular in7eksi VHB yang tinggi
atau pada indi-idu yang tinggal di daerah dengan pre-alensi HBsAg yang tinggi,
besar kemungkinan hasil tersebut positi7 palsu, akan tetapi sebaliknya bila
indi-idu tersebut bukan seseorang dengan 7aktor resiko tertular in7eksi VHB atau
tinggal di daerah dengan pre-alensi HBsAg rendah, maka kemungkinan indi-idu
tersebut baru sa&a terin7eksi VHB, dengan antiHBs yang belum mun,ul (window
period). )emungkinan lain, $g> antiHB, positi7 dengan HBsAg dan anti HBs
negati7 bisa ditemukan pada occult hepatitis yaitu bila ditemukan HBV #6A
positi7.
. Antigen pre,ore .HBeAg0
HBeAg tidak ikut membentuk -irus utuh, tidak berperan pada proses replikasi,
-irus tetapi disekresi langsung dari hepatosit ke dalam serum. #alam klinik
HBeAg digunakan sebagai indeks replikasi -irus, tingkat in7ekti-itas, beratnya
penyakit dan respon terapi. Antigen ini mun,ul pada minggu 3 D ( pas,a in7eksi
yang merupakan periode yang paling in7eksius. *ada kasus-kasus hepatitis B akut
yang self limited, HBeAg akan hilang segera setelah pun,ak meningkatnya
3>*=, sebelum hilangnya HbsAg dan selan&utnya akan mun,ul anti Hbe.
*ersistensi HBeAg positi7 lebih dari "0 minggu menun&ukkan adanya progresi
penyakit menu&u kronis
(. Antibodi terhadap antigen pre,ore .Anti HBeAg0
AntiHBe merupakan antibodi spesi7ik untuk HBeAg. ;eskipun terdapat
kesamaan yang signi7ikan dalam susunan asam amino antara HB,Ag dan HBeAg,
akan tetapi pengenalan kedua antigen oleh sistim imun berbeda. 6amun demikian
ada suatu cross reactive kedua antigen tersebut pada tingkat :#/E =,ell.
8. #6A HBV
HBV #6A bisa ditemukan dalam 30 hari pas,a in7eksi, dengan pun,aknya pada (
minggu. *emeriksaan HBV #6A dilakukan dengan sampel dari serum dan sel-sel
hepar, pemeriksaan tersebut dilakukan se,ara kualitati7 maupun kuantitati7.
*emeriksaan HBV #6A kuantitati7 di dalam serum penting dalam rangka
mengetahui akti7itas penyakit, e7ekti7itas obat anti-iral, memprediksi hasil terapi
anti-iral, deteksi dini timbulnya resistensi serta menentukan adanya occult
hepatitis. ;ula-mula metode yang digunakan adalah hibridisasi dengan
sensiti7itas sekitar F "0

kopi@ml, selan&utnya digunakan metode *:2 yang


mampu mendeteksi 300 kopi@ml. )arena belum adanya keseragaman dalam hal
,ara pemeriksaan dan hasil, ?HG menyarankan penggunaan $A@ml, dengan "
$A@ml H -( kopi@ml. 3elain pemeriksaan HBV #6A kualitati7 dan kuantitati7,
dilakukan pula sekuensing HBV #6A untuk menentukan genotype dan adanya
mutasi. *emeriksaan genotype penting karena ada kaitannya dengan terapi
hepatitis B. *emeriksaan HBV #6A di dalam sel-sel hepar, menggunakan metode
*:2 menge-aluasi ,,,#6A (covalently closed circular !A) di dalam nucleus
hepatosit yang mentranskripsi pregenom 26A. Bukti penelitian menyatakan
karena ,,,#6A tidak mengadakan replikasi, maka ,,,#6A tidak terpengaruh
oleh obat-obat analog nu"leos(t)ide.
*atogenesis
Virus msk ke dlm tbh *artikel #ane masuk ke hati dan ter&adi replikasi -irus 3el-
sel hati memproduksi dan mensekresi partikel #ane utuh, partikel HBsAg, dan HBeAg
yang tidak membentuk partikel -irus VHB mrngsng respon imun nonspesi7ik
2espon imun spesi7ik . akti-asi sel lim7osit = 0 VHB masuk )ompleks peptida
VHB-;H: kelas $ )ontak dengan reseptor sel = pada permukaan sel hati dan permukaan
dinding A*: 2angsangan sel = :#/E Akti-asi sel = :#9E ;engeliminasi -irus
*roses eliminasi tersebut ter&adi dalam bentuk nekrosis sel.
Akti-asi sel lim7osit B
#engan bantuan sel :#/E akan diproduksi antibodi ' anti HBs, anti HB,, dan anti
Hbe. 1ungsi anti-HBs adalah netralisasi partikel VHB bebas dan men,egah
masuknya -irus ke dalam sel.
Perjalanan akut hepatitis tipe B
3umber % Harrison. =e5tbook o7 $nternal ;edi,ine.
Perjalanan kronik hepatitis B
3umber % Harrison. =e5tbook o7 $nternal ;edi,ine.
=emuan pada *emeriksaan 1isik
Hepatitis Akut
#emam rendah
<aundi,e
Hepatomegaly
3plenomegaly .-"!0
*almar erythema .&arang0
3pider ne-i .&arang0
Hepatitis )ronik
Hepatomegaly
*almar erythema
3pider angioma
=emuan pada *emeriksaan Bab
Hepatitis B akut
AB= dan A3= tinggi
AB* mungkin meningkat tapi tidak lebih dari 35 lipat normal
Albumin sedikit rendah
Anemia
*ada hepatitis berat ada perpan&angan *=
HBsAg, HBeAg E
Hepatitis B kronik inakti7
A3= dan AB= normal
HbeAg dan HBV #6A mungkin negati-e
HBsAg, HB,Ab o7 $g> type, dan HBeAb positi-e dalam serum
Hepatitis B kronik akti7
AB= dan A3= sedikit meningkat. AB= lebih tinggi dari A3=
AB= sangat tinggi menandakan adanya eksaserbasi @ reakti7asi penyakit
HBV #6A tinggi
HBsAg and HB,Ab o7 $g> positi-e dalam serum
<ika A3= lebih tinggi dari AB= kemungkinan ter&adi sirosis
3kor >ambaran Histopatologik Hepatitis B )ronik
$. Akti-itas *eradangan *ortal dan Bobular
Grade Patologi
0 =idak ada peradangan portal atau peradangan portal minimal
1 *eradangan portal tanpa nekrosis atau peradngan lobular tanpa
nekrosis
2 #imitting plate necrosis ringan .inter7a,e hepatitis ringan0
3 #imtting plate necrosis sedang .inter7a,e hepatitis sedang0 dan atau
nekrosis 7okal berat
#imtting plate necrosis berat dan atau bridging nekrosis
$$. 1ibrosis
Stage Patologi
0 =idak ada 7ibrosis
1 1ibrosis terbatas pada Iona portal yang melebar
2 *embentukan septa periportal atau septa portal-portal dengan arsitektur yang
masih utuh
3 #istorsi arsitektur .7ibrosis septa bridging0 yang &elas
)emungkinan sirosis atau pasti sirosis
*enatalaksanaan
$. )elompok $munomodulasi
$nter7eron Al7a
=imosin al7a "
Vaksinasi terapi
$$. )elompok anti-iral
Bami-udin
Ade7oir
Epi-ir % "5@ hari per oral
Hespera % &ika obat epi-ir tidak ada e7eknya
<ika ter&adi gagal hati dilakukan transplantasi hati
*en,egahan
". 3ebelum *aparan
Vaksin rekombinan ragi
;engandung HBsAg sebagai imunogen
E7ekti-itas sebesar 9-+!
$ndikasi% imun untuk bayi baru lahir, -aksinasi untuk anak sampai umur "+ thn,
homose5, bise5, resipien trans7usi, narapidana.
E7ek samping % nyeri pd tempat suntikan, demam ringan 4 singkat
2. 3esudah *aparan
Vaksin hepatitis B 4 imunoglobulin hepatitis B .HB$>0
kontak se5 dengan indi-idu yang terin7eksi hepatitis%
0,0/-0,08 mB@kg HB$> sesegera mungkin,
Vaksin HBV diberikan pada saat atau hari yang sama -aksin
6aeonatus dr ibu yg mngidap HBaAg positi7%
J mB HB$> dlm waktu "2 &am setelah lahir di bagian Anterolateral otot
paha atas.
-aksin HBV -"0 ug dalam wkt "2 &m pada sisi lain, diulang pada " 4 (
bln.
*rognosis
2esiko untuk kronisitas tergantung umur, menurun se,ara progresi7 dengan
meningkatnya umur.
+0! in7eksi neonatus berkembang men&adi karier
"-! dewasa berkembang men&adi kronik
>agal gin&al akut pd K"! in7eksi akuat
$n7eksi persisten .HBaAg positi7 dengan atau tanpa replikasi akti7 HBV0
)omplikasi
>lomerulone7ritis
*olyarteritis nodosa
;ani7estasi ,ardiopulmonary
;ani7estasi neurologi,
;ani7estasi hematologi, dan >$=
!e"erensi
L >unawan, 3tephanus. *etanda serologik hepatitis B. ;ataram biomedi,al
resear,h group. http%@@biomedikamataram.wordpress.,om@200+@0/@2/@petanda-
serologik-in7eksi-hepatitis-b. 200+.
L #r. $nge )omala, 3p*). *emeriksaan Baboratorium Hepatitis B. Baboratorium
*atologi )linik 23 3umber ?aras. <akarta. 0( 1eb 2003
http%@@www.pdpersi.,o.id@MshowHartikel. 2003
L 3udoyo ?. Aru, Buku a&ar $lmu *enyakit #alam <ilid $ edisi $V, 200(, <akarta%
*usat penerbitan #epartemen $lmu *enyakit #alam 1akultas )edokteran
Ani-ersitas $ndonesia.
L http%@@emedi,ine.meds,ape.,om@

Anda mungkin juga menyukai