Sanak Saudara, pihak asuransi, peraturan pemerintah, hukum, masyarakat, dsb.
(Sumber : Reformasi Perumasakitan Indonesia, Soejitno dkk, 2002) BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Tinjauan Teori dan Konsep Kunci 2.1.1 Tinjauan Teori Rumah Sakit merupakan suatu institusi yang fungsi utamanya memberikan peayanan kesehatan kepada masyarakat. !ugas rumah sakit adaah meaksanakan upaya kesehatan se"ara berdaya guna dan berhasi guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemuihan yang diaksanakan se"ara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pen"egahan serta meaksanakan upaya rujukan. #ntuk dapat menyeenggarakan upaya$upaya tersebut dan mengeoa Rumah Sakit agar tetap dapat menyeenggarakan kebutuhan pasien dan masyarakat yang dinamis, maka setiap komponen yang ada di Rumah Sakit harus terintegrasi daam satu sistem (Soejitno dkk, 2002). Rumah Sakit merupakan suatu sistem dapat diihat pada %ambar berikut: Gambar 2.1 Ruma !aki" !ebagai !ua"u !is"em &enurut 'a"obais (()*)) Rumah Sakit sebagai suatu sistem terdiri dari : 0 #asukan Peanggan (sehat+sakit) ,okter -arya.an Sarana dan Prasarana Peraatan, dsb $roses Peayanan &edik I/#+#%, Ra.at Inap Ra.at 'aan 0aboratorium 1dministrasi Luaran Pesien Sembuh2 /a"at &eningga %asi& Akir Peanggan (sehat+sakit) ,okter -arya.an Sarana dan Prasarana (. Input adaah sarana fisik, perengkapan atau peraatan, organisasi dan manajemen, keuangan dan sumber daya manusia dan sumber daya ainnya. 2. Proses adaah semua kegiatan dan keseuruhan input baik itu tindakan medis maupun tindakan non medis daam interaksinya dengan pemberian peayanan kesehatan. 3. -euaran adaah hasi akhir dari kegiatan proses yaitu tindakan dokter dan profesi ain terhadap pasien daam arti derajat kesehatan. Seain itu faktor ain yang mempengaruhi adaah faktor ingkungan. 4ang dimaksud dengan unsur ingkungan adaah keadaan sekitar yang mempengaruhi penyeenggaraan peayanan kesehatan. #ntuk suatu institusi kesehatan, keadaan sekitar yang terpenting adaah kebijakan, organisasi dan manajemen institusi kesehatan tersebut. Peayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari: (. Peayanan medis, merupakan peayanan yang diberikan oeh tenaga medis yang professiona daam bidangnya baik dokter umum maupun dokter spesiais. 2. Peayanan kepera.atan, merupakan peayanan yang bukan tindakan medis terhadap pasien, tetapi merupakan tindakan kepera.atan yang diakukan oeh pera.at sesuai aturan kepera.atan. 3. Peayanan penunjang medis iaah peayanan penunjang yang diberikan terhadap pasien, seperti : peayanan gi5i, aboratorium, farmasi, Rehabiitasi medik dan ain$ain. 6. Peayanan administrasi dan keuangan, peayanan administrasi antara ain saah satunya adaah bidang ketatausahaan seperti pendaftaran, rekam medis, dan kerumahtanggaan, sedangkan bidang keuangan seperti proses pembayaran biaya ra.at jaan dan ra.at inap pasien. 1 &enurut ,epkes RI (())2) berdasarkan pembedaan tingkatan menurut kemampuan unsur peayanan kesehatan yang dapat disediakan, ketenagaan, fisik dan peraatan, maka Rumah Sakit #mum pemerintah pusat dan daerah dikarifikasikan menjadi: (. Rumah Sakti #mum -eas 1 adaah rumah sakit umum yang mempunyai fasiitas dan kemmapuan peayanan medis spesiais uas dan subspesiaistik uas. 2. Rumah Sakit #mum -eas 7 adaah rumah sakit umum yang mempunyai fasiitas dan kemampuan peayanan medis sekurang$kurangnya (( spesiaistik uas dan subspesiaistik terbatas. 3. Rumah Sakit #mum -eas / adaah rumah sakit umum yang mempunyai fasiitas dan kemampuan peayanan medis spesiaistik dasar. 6. Rumah Sakit #mum -eas , adaah rumah sakit umum yang mempunyai faisiitas dan kemampuan peayanan medis dasar. Peayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan produk jasa yang diberikan pihak Rumah Sakit kepada kiennya. Peayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit merupakan toak ukur dari kuaitas Rumah Sakit tersebut. 7ia suatu Rumah Sakit teah berhasi memberikan peayanan kesehatan dengan baik sehingga dapat memberikan kepuasan kepada kiennya, itu berarti Rumah Sakit tersebut teah memiiki kuaitas yang baik. ,engan demikian, ambat aun pada Rumah Sakit tersebut akan ter"ipta suatu "itra yang positif dari masyarakatnya (0estari, 2006). 2.1.1.2 Kua&i"as $e&a'anan Kesea"an -uaitas atau mutu menurut %oesth dan ,a8is (())6) merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan ingkungan yang memenuhi atau meebihi harapan. 2 -uaitas meiputi setiap aspek dari suatu perusahaan dan sesungguhnya merupakan suatu pengaaman emosiona bagi peanggan. Peanggan ingin merasa senang dengan pembeian mereka, merasa bah.a mereka teah dibeanjakan dengan baik, dan mereka merasa bangga akan hubungan mereka dengan sebuah perusahaan yang ber"itra mutu tinggi (0o8eo"k dan 9right, 200:). -uaitas sangat bersifat subjektif, tergantung pada persepsi, system niai, atar beakang sosia, pendidikan, ekonomi, budaya dan banyak faktor ain pada masyarakat atau pribadi yang terkait dengan jasa peayanan perusahaan tersebut &enurut %oets"h dan ,a8is (());), kuaitas adaah keadaan dinamik yang diasosiasikan dengan produk jasa, orang, proses dan ingkungan yang men"apai atau meebihi harapan. &utu adaah keadaan produk yang seau menga"u pada kepuasan peanggan,karena kepuasan peanggan merupakan kun"i utama yang menjadikan organisasi mampu bersaing dan dapat menjaga keangsungan hidup organisasi daam jangka panjang. Seanjutnya dikatakan suatu produk hanya dapat dijaman dengan menerapkan Total Quality Management yang dapat diandasi metode manajemen yang dipi"u oeh peanggan. -uaitas dapat diartikan sebagai aat organisasi untuk meningkatkan produkti8itas, aat organisasi untuk mengurangi pemborosan, aat untuk menurunkan biaya atau untuk meningkatkan financial return atau sisa hasi usaha Sabarguna, 2006). &enurut 0o8ee"k dan 9right (200:), kuaitas peayanan dapat diukur dengan membandingkan persepsi antara peayanan yang diharapkan (expected service) dengan peayanan yang diterima dan dirasakan (perceived service) oeh peanggan. ,aam pengukuran mutu peayanan, menurut -oter (();;), harus bermua dari mengenai kebutuhan peanggaran dan berakhir pada persepsi peanggaran. <a ini berarti bah.a gambaran kuaitas peayanan harus menga"u pada pandangan peanggan dan bukan pada penyedia jasa, karena peanggan mengkonsumsi dan memakai jasa. Peanggan ayak menentukan apakah peayanan itu berkuaitas atau tidak. &enurut Robert dan Pre8est daam 0upiyoadi (200(), kuaitas peayanan kesehatan bersifat muti dimensi. ,itinjau dari pemakai jasa peayanan kesehatan (health consumer) maka pengertian kuaitas peayanan ebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kean"aran komunikasi antara petugas dengan pasien, keprihatinan serta keramahtamahan petugas daam meayani pasien, kerendahan hati dan kesungguhan. ,itinjau dari penyeenggara peayanan kesehatan (health provider) maka kuaitas peayanan ebih terkait pada kesesuaian peayanan yang diseenggarakan dengan perkembangan imu dan teknoogi kedokteran mutakhir. <a ini terkait pua dengan otonomi yang dimiiki oeh masing$masing profesi daam menyeenggarakan peayanan kesehatan 3 sesuai dengan kebutuhan pasien. &enurut 15.ar (())=), pengertian kuaitas peayanan kesehatan peru diakukan pembatasan yang se"ara umum dapat disebutkan bah.a yang dimaksud dengan kuaitas peayanan adaah menga"u pada tingkat kesempurnaan peayanan kesehatan. Pada satu sisi dapat menimbukan kepuasan kepada pasien, sedangkan pada sisi ain prosedurnya harus sesuai dengan kode etik standar profesi yang diterapkan. &enurut >eintha (()*:), terdapat sepuuh dimensi kuaitas peayanan, yaitu: (. Reliability, men"akup dua ha pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk diper"aya (dependability). <a ini berarti organisasi jasa kesehatan memberikan jasanya se"ara tepat semenjak saat pertama (right the first time). Seain itu juga memenuhi janjinya, misanya menyampaikan jasanya sesuai dengan jad.a disepakati. 2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karya.an untuk memberi kan jasa yang dibutuhkan peanggan. 3. Competence, artinya setiap orang daam suatu organisasi kesehatan memiiki keterampian dan pengetahuan yang dibutuhkan dapat memberikan jasa tertentu. 6. Acces, meiputi kemudahan untuk dihubungkan dan ditemui. <a ini berarti okasi fasiitas jasa yang mudah dijangkau, .aktu menuggu yang tidak terau ama, sauran komunikasi organisasi mudah dihubungi, dan ain$ain. :. Courtesy, meiputi sikap sopan santun, respek, perhatian, keramahan yang dimiiki para contact personel (seperti resepsionis, petugas pendaftaran, kasir, operator teepon, dan Iain$Iain). =. Communication, artinya memberikan informasi kepada peanggan daam bahasa yang dapat mereka pahami, serta seau mendengarkan saran dan keuhan peanggan. ;. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat diper"aya. -redibiitas men"akup nama organisasi peayanan kesehatan, reputasi, karakteristik pribadi contact personel, dan interaksi dengan peanggan. *. Security, yaitu aman dan bahaya, risiko, atau keragu$raguan. 1spek ini meiputi keamanan se"ara fisik, keamanan finan"ia, dan kerahasiaan. ). Understanding2Knoing the customer, bisa berupa fasiitas fisik, peraatan yang dipergunakan. (0. Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasiitas fisik, peraatan yang dipergunakan. Parasuraman, >eithma dan 7erry daam 0upiyoadi (20((), menyimpukan terdapat ima dimensi kuaitas peayanan yang disebut dengan S?R@A#10. -eima dimensi kuaitas peayanan tersebut adaah sebagai berikut : (. 7ukti fisik (Tangibles) yaitu kemampuan suatu perusahaan daam 4 menunjukkan eksistensi kepada pihak eksterna. Penampian dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan ingkungan sekitarnya adaah bukti nyata dari peayanan yang diberikan oeh pemberi jasa. 4ang meiputi fasiitas fisik (gedung, gudang dan sebagainya), perengkapan dan peraatan yang dipergunakan (teknoogi) serta penampian pega.ainya. 2. -eandaan (Reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan peayanan sesuai dengan yang dijanjikan se"ara akurat dan terper"aya -inerja harus sesuai dengan harapan peanggan yang berarti ketepatan .aktu, peayanan yang sama untuk semua peanggan tanpa kesaahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. 3. -etanggapan (Responsiveness) yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan peayanan yang "epat (responsive) dan tepat kepada peanggan dengan penyampaian informasi yang jeas. &embiarkan konsumen menunggu tanpa adanya aasan yang jeas menyebabkan persepsi yang negati8e daam kuafitas peayanan. 6. 'aminan (Asurance) yaitu pengetahuan, komponen antara ain komunikasi (communication), kredibiitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence) dan sopan santun (courtesy). :. Perhatian (emphaty) yaitu memberikan perhatian yang tuus dan bersifat indi8idua atau pribadi yang diberikan kepada para peanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. ,imana suatu perusahaan diharapkan memiiki pengertian dan pengetahuan tentang peanggan, memahami kebutuhan peanggan se"ara spesifik, serta memiiki .aktu pengoperasian yang nyaman. &enurut %ar8in (daam 0o8eo"k, ())6) dimensi$dimensi kuaitas peayanan kesehatan adaah: (. -inerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti, misanya ke"epatan, jumah pasien, kemudahan daam pembayaran2 pendaftaran, kenyamanan dan sebagainya. 2. /iri$"iri keistime.aan tambahan (feature), yaitu karakteristik sekunder atau peengkap misanya keengkapan interior dan eksterior rumah sakit 3. -ehandaan (reliability), yaitu diagnose tepat, terapi "epat, d. 6. -esesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar$ standar yang teah ditetapkan sebeumnya. &isanya standar keamanan, tindakan sesuai prosedur, pendaftaran sesuai prosedur. :. ,aya tahan (durablility! berkaitan dengan berapa ama suatu produk dapat terus digunakan. =. Serviceability, meiputi ke"epatan, kompetensi, kenyamanan, serta penanganan keuhan yang memuaskan. Peayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebeum penjuaan, tetapi juga seama proses penjuaan hingga purna jua. ;. "steti#a, yaitu daya tarik pan"a indera, misanya bentuk gedung, .arna, ruang tunggu, desain kamar ra.at inap, d. *. -uaitas yang dipersepsikan (perceived $uality), yaitu "itra dan 5 reputasi produk serta tanggung ja.ab organisasi peayanan kesehatan terhadapnya. 7iasanya karena kurangnya pengetahuan pasien akan atribut2"iri$"iri produk2peayanan yang akan diperoeh, maka pembei mempersepsikan kuaitasnya dari aspek harga, nama organisasi peayanan kesehatan, ikan, reputasi organisasi peayanan kesehatan. &enurut 1nderson (()):) daam Pohan (2003) bah.a 'fiBr$faktor yang mempengaruhi pen"anaan peayanan kesehatan dapat digoongkan ke daam 3 (tiga) bagian, yaitu: (. Ca"tor predisposisi (predisposing factor) -omponen predisposisi menggambarkan karakteristik pasien yang mempunyai ke"enderungan untuk memanfaatkan peayanan kesehatan terdiri dari: a. ,emografi (umur, jenis keamin, status sosia ekonomi) b. Struktur sosia (suku, ras, kebudayaan, pekerjaan, pendidikan) ". -eper"ayaan (keper"ayaan terhadap penyakit, dokter, petugas kesehatan) 2. Caktor pemungkin (enabling factor) Caktor pemungkin terdiri dari: a. -uaitas peayanan kesehatan b. <asi peneitian 7ank ,unia di Indonesia pada tahun ()** menunjukkan saah satu penyebab rendahnya pemanfaatan rumah sakit oeh masyarakat adaah kuaitas peayanan yang rendah. ". 'arak peayanan Saah satu pertimbangan pasien daam menentukan sikap untuk mendapatkan peayanan kesehatan adaah jarak yang ditempuh dari tempat tingga pasien sampai ke tempat sumer pera.atan. d. Status sosia ekonomi Status ekonomi mempengaruhi seseorang daam membayar peayanan kesehatan. Setiap orang dari segaa apisan berhak menerima kesehatan. !etapi kenyataannya menunjuukan bah.a ebih sering diprioritaskan orang dengan status ekonomi yang ebih tinggi. Status ekonomi merupakan saah satu faktor terhadap peayanan kesehatan. 3. -ebutuhan Peayanan (need) -eadaan status kesehtan seseorang menimbukan suatu kebutuhan yang dirasakan dan membuat seseorang mengambi keputusan untuk men"ari pertoongan kesehatan. Seain dipengaruhi faktor di atas ada beberapa faktor agi yang mempengaruhi pemanfaatan peayanan kesehatan, yaitu: a. !arif atau biaya !arif atau biaya kesehatan sangat penting untuk menentukan daam pemanfaatan peayanan kesehatan. 1danya peningkatan harga peayanan kesehatan akan menyebabkan penurunan permintaan. b. Casiitas Casiitas yang baik akan mempengaruhi sikap dan periaku pasien, pembentukan fasiitas yang benar akan men"iptakan peiasaan sehat, dan nyaman. Setiap fasiitas peayanan kesehatan dan peayanan sosia mempunyai pandangan yang mungkin menambahi atau 6 mengurangi kepuasan pasien dan penampian kerja (-oter, ());). ". Peayanan personi Peayanan personi memegang peranan daam menjaga mutu peayan sehingga pemakai jasa peayanan kesehatan menjadi puas. Personi itu terdiri dari dokter maupun pera.at, tenaga para medis serta penunjang non medis. Peayanan personi dapat berupa peayanan se"ara professiona dan keraraahan sehingga meningkatkan "itra dari rumah sakit tersebut. d. 0okasi 0okasi peayanan kesehatan yang berada di ingkungan sosia ekonomi rendah biasanya yang berkunjung, juga peanggan dari masyarakat miskin, karena orang berpenghasian tinggi akan datang ke ingkungan miskin untuk pera.atan medis (-oter, ()*6 <armesta dan Suprihantom, ()):). 0okasi adaah yang paing diperhatikan bagi pen"ari peayanan kesehatan karena jarak yang dekat akan mempengaruhi bagi pen"ari peayanan kesehatan untuk berkunjung. Suatu studi mengatakan bah.a aasan yang pentung untuk m"miih rumah sakit adaah yang dekat dengan Iokasi. e. -e"epatan dan -emudahan Peayanan Pada dasarnya manusia ingin kemudahan, begitu juga dengan men"ari peayanan kesehatan, mereka suka peayanan yang "epat muai dari pendaftaran sampai pada .aktu puang. f. Informasi ,engan adanya ikan dan promosi sangat efektif karena dapat angsung didengar dan diihat baik itu mengenai fasiitas, harga yang akan mempengaruhi piihan konsumen. Informasi dapat berupa pengaaman pribadi, teman$teman, surat kabar. -eputusan untuk memanfaatkan peayanan kesehatan merupakan kombinasi dari kebutuhan normatif dengan kebutuhan yang dirasakn karena untuk konsumsi peayanan kesehatan. -onsumen sering tergantung kepada informasi yang disediakan oeh institusi peayanan kesehatan ditambah dengan profesinya. Caktor$ faktor ain yang berpengaruh antara ain, harga, okasi, dan mutu peayanan (&is, ())0). &enurut %roner dan Sorhin (();;) daam Pohan I (2003), : (ima) faktor utama yang mempengaruhi demand terhadap kesehatan adaah: a. Persepsi sakit b. Reaisasi kebutuhan (harapan, keper"ayaan, pengaaman sebeumnya, adat istiadat ". -emampuan membayar. d. &oti8asi untuk memperoeh p"ayanan kesehatan e. 0ingkungan (tersedi adanya fasiitas peayanan kesehatan) &enurut ,e8er (();3) daam &uninjaya (2006) : Dfaktor$faktor yang 7 mempengaruhi pemanfaatan peayanan kesehatan adaah sosia budaya, organisasi, faktor konsumen, proses peayanan kesehatan.E &enurut <andoko (()))) daam 0upyoadi (200(), bah.a pengambian keputusan merupakan bagian dan proses berpikir ketika seseorang mempertimbangkan, memahami, mengingat, dan menaar tentang segaa sesuatu. Sesuatu diputuskan akan diakukan seteah meniai suatu keadaan, kenyataan atau peristi.a yang sedang dihadapi. Proses pengambian keputusan pembei2indi8idu atas jasa$jasa professiona berbeda$beda, tergantung dari jenis keputusan, partisipasi daam pengambian keputusan, jenis jasa, dan beberapa faktor ainnya. ,aam upaya mengurangt ketidak pastian yang diaami pembeian jasa$ jasa professiona, orang "enderung untuk men"ari informasi seuas$uasnya dari orang ain sebeum mengambi keputusan. 1nggota keuarga, teman, rekan, dan sumber$sumber terper"aya ainnya seringkai terihat daam pengambian keputusan seseorang. 1dapun jenis$jenis orang mungkin ikut berperan daam pengambian keputusan mdi8idu adaah: a. Pengambian inisiatif adaah orang$orang yang pertama$tama menyarankan atau memikirkan ide pembeian jasa$jasa tertentu b. Pemberi p"ngaruh adaah orang$orang yang berpandangan dan nasehatnya berperan "ukup besar daam pengambian keputusan. ". Pengambian keputusan adaah orang yang akhirnya menentukan sebagian atau seuruh pengambian keputusan, membei atau tidak, apa yang dibei, bagaimana atau di mana membei. d. Pembei adaah orang$orang yang meakukan pembeian sebenarnya. e. Pemakai adaah orang (badan usaha) yang menerima jasa. Sedangkan menurut <erbert (())*) daam Ikba & (200=), proses pengambian keputusan dipengaruhi oeh tingkat pengetahuan seseorang. Periaku konsumen daam proses pengambian keputusan merupakan fungsi dari determinan$determinan : pengaruh ingkungan, perbedaan 8 indi8idu, proses psikoogis yang masing$masing mempunyai kekuatan pengaruh terhadap proses keputusan konsumen. Proses ini merupakan tahapan dari pengambian keputusan oeh konsumen yang terdin dari pengenaan kebutuhan, pen"arian informasi, e8auasi, aternatif, pembeian, e8auasi hasi dan pembeian uang. 2.1.1.( Kepuasan $asien -epuasan adaah respons pemenuhan dari konsumen. -epuasan adaah hasi peniaian dari konsumen bah.a produk atau peayan teah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ebih atau kurang. &enurut Ro.and, et at (daam Sabarguna, 2006), kepuasan berarti keinginan dan kebutuhan seseorang terpenuhi sehingga ini adaah merupakan aspek yang paing menonjo daam meningkatkan kuaitas peayanan kesehatan. <arapan pasien daam proses pengobatan akan menimbukan suatu keputusan, dimana diharapkan dapat memper"epat proses penyembuhan. &enunrt Ira.an (2002), kepuasan sebagai persepsi terhadap produk atau jasa yang teah memenuhi harapan. -arena itu peanggan tidak akan puas apabia peanggan mempunyai persepsi bah.a harapannya beum terpenuhi. Peanggan akan merasa puas jika persepsinya sama atau ebih dari yang diharapkan. &enurut 0upyoadi (200(), daam menentukan tingkat kepuasan peanggan terdapat ima faktor utama yang diperhatikan oeh perusahaan yaitu : a. -uaitas produk, peanggan akan merasa puas bia hasi e8auasi mereka menunjukkan bah.a produk2jasa yang mereka dapatkan berkuattas. b. -uaitas peayanan, peanggan akan merasa puas bia mereka m"ndapatkan peayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. ". ?mosiona, peanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bah.a orang ain akan kagum terhadap dia bia menggunakan produk dengan merk tertentu yang "enderung mempunyai tingkat kepuasan yang ebih tinggi. -epuasan yang diperoeh bukan karena kuaitas dari produk, tetapi niai sosia atau self esteem yang membuat peanggan menjadi puas terhadap merk tertentu. d. <arga, produk yang mempunyai kuaitas yang sama tetapi harga reatif murah akan memberikan niai yang ebih tinggi kepada peanggan. e. 7iaya, peanggan yang tidak peru mengeuarkan biaya tambahan atau tidak peru membuang .aktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa "enderung puas terhadap produk atau jasa itu. 9 ,apat disimpukan bah.a kepuasan adaah hasi akumuasi dan konsumen atau peanggan daam menggunakan produk atau jasa. Feh karena itu, setiap transaksi atau pengaaman baru akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan peanggan. &enurut -oter (());), kepuasan peanggan dapat diukur dengan berbagai ma"am "ara yaitu: a. Sistem keuhan dan saran. Setiap organisasi yang berorientasi pada peanggan memberikan kesempatan yang uas kepada para peanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keuhan mereka. <a ini juga dapat diakukan dengan "ara meetakkan kotak saran di koridor, menyediakan kartu komentar untuk diisi pasien yang akan keuar, dan mempekerjakan staf khusus untuk menangani keuhan pasien. ,apat juga menyediakan hot lines bagi peanggan dengan gratis, juga dapat menambah .eb pages dan e$mai untuk meaksanakan komunikasi dua arah, informasi tersebut merupakan sumber gagasan yang baik yang meyakinkan peayanan kesehatan dapat bertindak dengan "epat daam rangka menyeesaikan masaah. b. 7eanja siuman. Perusahaan dapat membayar orang untuk bertindak sebagai pembei potensia guna meaporkan hasi temuan mereka tentang kekuatan dan keemahan yang mereka aami ketika membei produk perusahaan dan produk pesaing. Pra pembeanja siuman itu bahkan dapat menyampaikan masaah tertentu untuk menguji apakah staf penjuaan perusahaan menangani situasi tersebut dengan baik. Para manajer sendiri kadang harus meninggakan kantor mereka, untuk meihat situasi penjuaan perusahaan dimana mereka tidak dikena, dan mengaami sendiri se"ara angsung perakuan yang mereka terima sebagai peanggan. @ariasi dari "ara ini adaah manajer meneepon perusahaan mereka sendiri dengan berbagai pertanyaan dan keuhan untuek meihat bagaimana panggian teepon itu ditangani. ". 1naisis peanggan yang hiang. Perusahaan2rumah sakit harus menghubungi peanggan yang berhenti menggunakan jasa rumah sakit untuk mengetahui sebabnya. 7ukan hanya exit intervie saja yang peru, tetapi pemantauan tingkat kehiangan peanggan juga penting. Peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagaan perusahaan daam memuaskan peanggannya. d. Sur8ey kepuasan peanggan. #mumnya peneitian mengenai kepuasan peanggan diakukan dengan peneitian sur8ey, baik sur8ey meaui pos, teepon, maupun .a.an"ara pribadi. &eaui sur8ey perusahaan akan memperoeh tanggapan dan umpan baik se"ara angsung dari peanggaran dan juga memberikan tanda positif bah.a perusahaan menaruh perhatian pada peanggannya. 7erbagai "ara pengukuran sur8ey dapat di akukan antara ain : 10 a. Pengukuran se"ara angsung (direct reported satisfaction). Pasien diberi pertanyaan se"ara angsung dan dibuat skaa untuk menja.abnya. /ontoh : puas, kurang puas, tidak puas. b. %erived satisfaction. Pasien diberi pertanyaan mengenai seberapa besar peanggan mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan. ". &roblem analysis. Responden diminta untuk menuiskan masaah yang di hadapi dan perbaikan yang disarankan peanggan. d. 'mportance rating, responden diminta untuk membuat rangking dari berbagai eemen peayanan. #kuran pembuatan rangking ini didasari oeh derajat petingnya setiap bagian dan seberapa baik kinerja perusahaan (rumah sakit) daam masing$masing eemen. &enurut &uninjaya (2006) kepuasan pengguna jasa peayanan kesehatan dipengamhi oeh beberapa faktor antara ain : (. Pemahaman pengguna jasa tentang jenis peayanan yang akan diterimanya. ,aam ha ini aspek komunikasi memegang peranan penting karena peayanan kesehatan adaah high personal contact. 2. ?mpati (sikap pedui) yang ditunjukkanoeh petugas kesehatan. Sikap ini akan menyentuh emosi pasien. Caktor ini akan berpengaruh pada tingkat kepatuhan pasien (complience). 3. 7iaya (cost). !ingginya biaya peayanan dapat dianggap sebagai sumber mora ha5ard bagi pasien dan keuarganya. 6. Penampian fisik (kerapian) petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan ruangan (tangibility). :. 'aminan keamanan yang ditunjukkan oeh petugas kesehatan (assurance). -etepatan jad.a pemeriksaan dan kunjungan dokter termasuk daam faktor ini. =. -eandaan dan keterampian (reliability) petugas kesehatan daam memberikan pera.atan. ;. -e"epatan petugas memberikan tanggapan terhadap keuhan pasien (responsiveness). *. 2.1.2 Konsep Kunci 2.1.2.2 Kua&i"as pe&a'anan kesea"an -uaitas peayanan ebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kean"aran komunikasi antara petugas dengan pasien, 11 keprihatinan serta keramahtamahan petugas daam meayani pasien, kerendahan hati dan kesungguhan. ,itinjau dari penyeenggara peayanan kesehatan (health provider) maka kuaitas peayanan ebih terkait pada kesesuaian peayanan yang diseenggarakan dengan perkembangan imu dan teknoogi kedokteran mutakhir. &enurut 15.ar (())=), bah.a : D-uaitas peayanan kesehatan peru diakukan pembatasan yang se"ara umum dapat disebutkan bah.a yang dimaksud dengan kuaitas peayanan adaah menga"u pada tingkat kesempurnaan peayanan kesehatan. Pada satu sisi dapat menimbukan kepuasan kepada pasien, sedangkan pada sisi ain prosedurnya harus sesuai dengan kode etik standar profesi yang diterapkan.E 2.(.2.2. )aminan Kesea"an #as'araka" 'amkesmas adaah program bantuan sosia untuk peayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini diseenggarakan se"ara nasiona agar terjadi subsidi siang daam rangka me.ujudkan peayanan kesehatan yang menyeuruh bagi masyarakat miskin. Pada hakekatnya peayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin menjadi anggung ja.ab dan diaksanakan bersama oeh Pemerintah Pusat dan Pemerintah ,aerah (,epkes, 20(0) Pemerintah Propinsi2-abupaten2-ota berke.ajiban memberikan kontribusi sehingga menghasikan peayanan yang optima. Penyeenggaraan peayanan kesehatan masyarakat miskin menga"u pada prinsip$prinsip : dana amanat dan niraba dengan pemanfaatan untuk semata$mata peningkatan derajat kesehatan masyarakat miskin, m"nyeuruh (komprehensif) sesuai dengan standar peayanan medik yang Dcost effectiveE dan rasiona dan peayanan terstruktur, berjenjang dengan portabiitas dan ekuitas (,epkes, 20(0) !ujuan dari 'amkesmas dibagi menjadi dua, yaitu (,epkes, 20(0): () !ujuan umum yaitu a) !erseenggaranya akses dan mutu peayanan kesehatan 12 terhadap seuruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar ter"apai derajat kesehatan masyarakat yang optima se"ara efektif dan efisien. b) &eningkatnya akses dan mutu peayanan kesehatan sehinga ter"apai derajat. ") -esehatan yang optima se"ara efektif dan efisien bagi seuruh., peserta 'amkesmas 2) !ujuan khususnya yaitu a) &emberikan kemudahan dan askes peayanan kesehatan kepada peserta di seuruh jaringan PP- 'amkesmas. b) &endorong peningkatan peayanan kesehatan yang terstandar bagi peserta, tidak berebihan sehingga terkendai mutu dan biayanya ") !erseenggaranya pengeoaan keuangan yang transparan dan akuntabe. d) &eningkatkan "akupan masyarakat dan tidak mampu yang mendapat peayanan kesehatan di puskesmas serta jaringannya dan di Rumah Sakit, e) Serta meningkatkan kuaitas peayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Sasaran program 'amkesmas ini adaah masyarakat miskin tidak mampu diseuruh Indonesia dan yang tidak termasuk sudah mempunyai jaminan kesehatan ainnya, masyarakat miskin dan tidak mampu yang ditetapkan oeh 7upati29aikota sesuai kuota, %eandangan, pengemis, anak terantar, Peserta Program -euarga <arapan (P-<), &askin penghuni apas, panti sosia, rutan dan korban ben"ana aam pas"a ben"ana . 'umah sasarannya yaitu ;=,6 13 juta ji.a, dan tidak termasuk penduduk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan ainnya. Sasaran 'amkesmas saat ini masih sama dengan !ahun 200) yakni ;=,6 juta meski data masyarakat miskin m"nurut 7PS !ahun 200* teah turun menjadi =0,3) juta. 7aseine data kepesertaan !ahun 20(0 tetap menggunakan data sebeumnya (,epkes, 20(0). ,aam rangka memperuas "akupan kepesertaan pada !ahun 20(0, terdapat keompok peserta baru menjadi sasaran peserta 'amkesmas, yaitu: a) &asyarakat miskin penghuni 0apas2Rutan dengan meampirkan surat keterangan dari -epaa Rutan2-epaa 0apas setempat. b) &asyarakat miskin penghuni panti$panti sosia, meaui Surat -eputusan -epaa ,inas2Institusi Sosia -abupaten2-ota setempat, seanjutnya -e$ menterian -esehatan akan segera membuatkan kartu 'amkesmas. ") &asyarakat miskin akibat ben"ana pas"a tanggap darurat sebagaimana yang ditetapkan oeh Pemerintah ,aerah setempat. d) #ntuk semua kepesertaan diaas, S-P diterbitkan petugas P!. 1skes (Persero) (,epkes, 20(0). Serta terdapat perhatian khusus kepada peserta 'amkesmas yang beum masuk database seperti bayi baru ahir dari keuarga miskin, anak terantar2geandangan2pengemis (rekomendasi ,inas Sosia), peserta Program -euarga <arapan (P-<). #ntuk administrasi kepesertaan ,epkes menunjuk P! 1skes (Persero) (,epkes, 20(0). ". -epuasan Pasien 'amkesmas -epuasan menurut -amus 7ahasa Indonesia adaah 14 DPuasG merasa senangG periha (ha yang bersifat puas, kesenangan, keegaan dan sebagainya). -epuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan keegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan peayanan suatu jasa.E &enurut Fi8er (daam Supranto, 200() mendefinisikan kepuasan: D-epuasan sebagai tingkat perasaan seseorang seteah membandingkan kinerja atau hasi yang dirasakannya dengan harapannya. !ingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. 1pabia kinerja diba.ah harapan, maka peanggan akan sangat ke"e.a. 7ia kinerja sesuai harapan, maka peanggan akan sangat puas. Sedangkan bia kinerja meebihi harapan peanggan akan sangat puas harapan peanggan dapat dibentuk oeh pengaaman masa ampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media. Peanggan yang puas akan setia ebih ama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan tersebut.E &enurut -oter (()**) kepuasan adaah : D!ingkat kepuasan seseorang seteah membandingkan kinerja atau hasi yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. 'adi kepuasan atau ketidakpuasan adaah kesimpuan dari interaksi antara harapan dan pengaaman sesudah memakai jasa atau peayanan yang diberikan. #paya untuk me.ujudkan kepuasan peanggan tota bukanah ha yang mudah, &udie dan /ottom menyatakan bah.a kepuasan peanggan tota tidak mungkin ter"apai, sekaipun hanya untuk sementara .aktu (!jiptono, ());).E 7erdasarkan uraian dari beberapa ahi tersebut diatas, maka dapat disimpukan bah.a kepuasan adaah perasaan senang, puas indi8idu karena antara harapan dan kenyataan daam memakai dan peayanan yang diberikan terpenuhi. -epuasan sebagai persepsi terhadap produk atau jasa yang teah memenuhi harapan. -arena itu peanggan tidak akan puas apabia peanggan mempunyai persepsi bah.a harapannya beum terpenuhi. Peanggan akan merasa puas jika persepsinya sama atau ebih dari 15 yang diharapkan. &enurut Fi8er (daam Supranto, 200() mendefinisikan : D-epuasan sebagai tingkat perasaan seseorang seteah membandingkan kinerja atau hasi yang dirasakannya dengan harapannya. !ingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. 1pabia kinerja diba.ah harapan, maka peanggan akan sangat ke"e.a. 7ia kinerja sesuai harapan, maka peanggan akan sangat puas. Sedangkan bia kinerja meebihi harapan peanggan akan sangat puas harapan peanggan dapat dibentuk oeh pengaaman masa ampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media. Peanggan yang puas akan setia ebih ama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik.E &emahami kebutuhan dan keinginan konsumen daam ha ini pasien adaah ha penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabia pasien puas mereka akan terus meakukan pemakaian terhadap jasa piihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kai ebih hebat kepada orang ain tentang pengaaman buruknya. #ntuk men"iptakan kepuasan pasien suatu perusahaan atau rumah sakit harus men"iptakan dan mengeoa suatu system untuk memperoeh pasien yang ebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pasiennya (Pur.anto, 200;). Hamun upaya untuk perbaikan atau kesempurnaan kepuasan dapat diakukan dengan berbagai strategi oeh perusahaan untuk dapat merebut peanggan. 'unaidi (2002) berpendapat bah.a kepuasan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan konsumen atas poduk tersebut. 'ika kinerja produk ebih tinggi dari harapan konsumen maka konsumen akan mengaami kepuasan (Pur.anto, 16 200;). <a yang hampir serupa dikemukakan oeh Indarjati (200() yang menyebutkan adanya tiga ma"am kondisi kepuasan yang bisa dirasakan oeh konsumen berkaitan dengan perbandingan antara harapan dan kenyataan, yaitu jika harapan atau kebutuhan sama dengan ayanan yang diberikan maka konsumen akan merasa puas. 'ika ayanan yang diberikan pada konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan konsumen maka konsumen menjadi tidak puas. -epuasan konsumen merupakan perbandingan antara harapan yang dimiiki oeh konsumen dengan kenyataan yang diterima oeh konsumen dengan kenyataan yang diterima oeh konsumen dengan kenyataan yang diterima oeh konsumen pada saat mengkonsumsi produk atau jasa (Pur.anto, 200;). d. Pengaruh -uaitas Peayanan -esehatan !erhadap -epuasan Pasien 'amkesmas -epuasan adaah hasi peniaian dari konsumen bah.a produk atau peayan teah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ebih atau kurang. &enurut Ro.and, et at (daam Sabarguna, 2006), kepuasan berarti keinginan dan kebutuhan seseorang terpenuhi sehingga ini adaah merupakan aspek yang paing menonjo daam meningkatkan kuaitas peayanan kesehatan. <arapan pasien daam proses pengobatan akan menimbukan suatu keputusan, dimana diharapkan dapat memper"epat proses penyembuhan. 2.2 #ode& $ene&i"ian 17 -uaitas peayanan harus dimuai dari kebutuhan pasien dan berakhir dengan kepuasan pasien. !ingkat kuaitas peayanan kesehatan tidak dapat diniai berdasarkan sudut pandang rumah sakit tetapi harus dipandang dari sudut pandang pasien. &enurut 15.ar (())=) kuaitas peayanan kesehatan adaah menga"u pada tingkat kesempurnaan ayanan kesehatan. -uaitas peayanan kesehatan memiiki hubungan yang erat dengan kepuasan pasien, karena kuaitas memberikan dorongan kepada pasien untuk menjain ikatan hubungan yang ebih kuat dengan rumah sakit dan pada akhirnya kepuasan pasien dapat meningkatkan jumah kunjungan rumah sakit. 1gar peayanan memiiki kuaitas dan memberikan kepuasan pada pengguna jasa maka peru diperhatikan dimensi yang berperan men"iptakan dan meningkatkan kuaitas peayanan yang disebut dengan S?R@A#10 (Parasuraman, >ithm dan 7arry daam 0upiyoadi, 20(() yaitu : (. 7ukti fisik (Tangibles), 2. -eandaan (Reliabilit), 3. -etanggapan (Responsiveness), 6. 'aminan (Assurance), :. Perhatian ("mphaty). -eima dimensi kuaitas peayanan berhubungan dengan apa yang biasanya diharapkan dari suatu peayanan jasa kesehatan. -etika pihak pasien mengaami peayanan tersebut se"ara reaistis, maka mereka kemudian akan merasa dipuaskan terutama bia peayanan yang mereka peroeh sepadan yang dirasakan ada kesenjangan dengan apa yang diharapkan, maka pasien akan tidak puas dan ke"e.a. Peniaian terhadap kepuasan ini dapat diukur dengan berbagai ma"am "ara (-oter, ());) yaitu : (. Sistem keuhan dan saran, 2. 7eanja siuman, 3. 1naisa peanggan yang hiang, 6. Sur8ey kepuasan peanggan. 18 &eaui sur8ei kepuasan peanggan akan dapat diihat faktor$faktor yagn mempengaruhi kepuasan pengguna jasa peayanan kesehatan yaitu pemahaman pengguna jasa tentang peayanan yang akan diterimanya, sikap pedui (emphaty) yang ditunjukkan petugas kesehatan, biaya, penampian fisik (tangibles) petugas dan kondisi bangunan, jaminan keamanan (assurance) serta jad.a kunjungan dokter, keandaan (reliability) dan keterampian petugas, dan ke"epatan petugas memberi tanggapan terhadap keuhan pasien (responsiveness). #ntuk memberikan gambaran yang jeas dan terarah akan aur peneitian ini dengan memperhatikan tinjauan kepustakaan serta andasan teori, digambarkan daam kerangka mode peneitian seperti berikut: %ambar2.2 Supementasi -ebijakan (Sumber : &enjaga &utu Peayanan -esehatan, 15ru 15.ar, ())=) 2.( %ipo"esis dan $er"an'aan $ene&i"ian &enurut Sugiyono (2000) <ipotesis adaah : 19 -uaitas Peayanan -esehatan : (. 7ukti fisik (tangible) 2. -endaa (reliability) 3. ,aya tanggap (responsiveness) 6. 'aminan (assurance) :. ?mpati (emphaty) -epuasan Pasien 'amkesmas di Rumah Sakit #mum ,aerah &ajaengka $ Reliability $ Attitudes $ Accessibility $ Service Recovery $ Serviscape D'a.aban sementara terhadap rumusan peneitian. 1rtinya sementara, karena ja.aban yang diberikan beum didasarkan pada fakta empiris yang diperoeh dari pengumpuan data. 'adi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai ja.aban teoritis terhadap perumusan masaah peneitian, tetapi beum merupakan ja.aban empiris.E 7erdasarkan kerangka teori maka dapat dirumuskan hipotesis peneitian sebagai berikut sebagai berikut : *Terdapa" $engaru $osi"i+ an"ara kua&i"as pe&a'anan kesea"an "eradap kepuasan pasien )amkesmas di R!,- #aja&engka Kabupa"en #aja&engka "aun 2.11/. <ipotesis Statistik : <o (<iptosis Ho) : & (& value! B 0,0: I !idak ada pengaruh positif antara kuaitas peayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien 'amkesmas di RS#, &ajaengka -abupaten tahun 20((. <a (<ipotesis 1ternatif) : & (& value! J 0,0: I 1da pengaruh positif antara kuaitas peayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien 'amkesmas di RS#, &ajaengka -abupaten &ajaengka tahun 20((. (& value) : Hiai yang didapatkan dari uji statistik meaui program SPSS, niai (& value! dapat digunaka untuk keputusan statistik. 20