Anda di halaman 1dari 4

Formulasi Sediaan tablet Antalgin

( Farmakope Indonesia edisi IV ) . Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan dan
merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet kempa dibuat dengan memberikan
tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Tablet cetak dibuat dengan cara
menekan masa serbuk lembab dengan tekanan rendah kedalam lubang cetakan.Definisi Tablet
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.

yaitu : 1.Dengan metode pembuatan tablet yang manapun. transportasi dan sewaktu di tangan
konsumen. 3. bentuk dan tanda lain yang menunjukkan identitas produk. Tablet harus mempunyai
keseragaman bobot dan keseragaman kandungan (untuk zat aktif kurang dari 50 ml). Tablet harus
menunjukkan stabilitas fisik dan kimia serta efikasi yang konsisiten . Sifat ini diuji dengan uji
kekerasan dan uji friabilitas. Zat aktif dalam tablet harus dapat tersedia dalam tubuh. 4. Cukup kuat
dan resisten terhadap gesekan selama proses pembuatan. 5. 2. Tablet berpenampilan baik dan
mempunyai karakteristik warna. pengemasan. Sifat ini dilihat dari uji waktu hancur dan uji disolusi.
Parameter ini diuji dengan variasi bobot dan uji keseragaman kandungan. tablet yang dihasilkan
harus mempunyai sifat-sifat yang baik.

KOMPONEN TABLET 1. Dalam pemilihan bahan tambahan untuk pembuatan tablet harus
diperhatikan sifat fisika dan sifat kimianya. terhadap zat aktif yang harus diperhatikan formulasinya. .
2. desain. ZAT TAMBAHAN Eksipien atau zat tambahan adalah zat inert yang tidak aktif secara
farmakologi berfungsi sebagai zat pembantu dalam formulasi tablet untuk membentuk tablet dan
untuk mempermudah teknik pembuatan tablet. Zat aktif yang larut. disamping itu tidak semua zat
aktif mempunyai sifat alir yang baik. ZAT AKTIF Kebanyakan zat aktif tidak dapat dikempa langsung
menjaditablet karena tidak punya daya ikat yang cukup yang perlu untuk membuat suatu tablet. Zat
aktif dalam pembuatan tablet dapat dibagi dua : 1. dimaksudkan untuk memberikan efek local pada
saluran cerna. 2. begitu juga dengan stabilitas dan zat tambahan yang digunakan. Zat aktif yang tidak
larut. bentuk dan manufaktur untuk menghasilkan tablet yang diinginkan. misalnya adsorben untuk
tukak lambung (Norit) . dimaksudkan untuk membarikan efek sistemik setelah terdisolusi dalam
cairan salura cerna kemudian diabsorbsi. Sifat kelarutannya merupakan dasar untuk memformulasi
dan mendesain produk yang efektif.

solany. spray dried lactose.Bahan tambahan tablet antara lain adalah : 1. zat tersebut masih dapat
mempengaruhi sifat fisika. . juga untuk mempermudah pembuatan tablet walaupun pengisi adalah
zat yang inert secara farmakologi. Zat pengisi. oryzae. jika jumlah bahan aktif kecil. sukrosa dan lain.
kimia dan biofarmasi dari sedian tablet.lain. zat inert secara farmakologi yang dapat ditambahkan
dalam sebuah formulasi tablet untuk penyesuian bobot dan ukuran tablet sesuai dengan yang
ditetapkan. Bahan pengikat. lactose anhydrous. mannitol. Bahan pengisi yang sering digunakan:
laktosa USP. meranthae. Amylim : maydis. adalah zat inert secara farmakologi yang ditambahkan
kedalam formulasi tablet untuk meningkatkan kohesifitas antara partikelpartikel serbuk dalam
masa tablet yang diperlukan untuk pembentukkan granul dan kemudian untuk pembentukan massa
menjadi kompak dan padat yang disebut tablet. 2.

Bahan penghancur. contoh pengikat basah yang sering digunakan: . Pengikat Basah ( Adhesive).Zat
pengikat dapat dibagi dua : a. Contoh. Alginat .Gelatin 1 5 % . Selulosa 5. Contoh bahan
penghancur : 1. zat inert secar farmakologi yang ditambahkan pada massa untuk membantu
mempercepat waktu hancur tablet dalam saluran cerna.Sukrosa 2 25 % b.Acasia 2 5 % .
ditambahkan dalam bentuk larutan atau suspensi.Derivat selulosa 1 5 % . zat disintegran dapat
ditambahkan sebagai fasa dalam yang disebut sebagai fasa dalam yang disebut sebagai bahan
internal dan sebagai fasa luar yang disebut bahan eksternal. Gum 1-10% 6. Sodium starch glycolate
1-20% 4.Natrium Alginat 2 5 % 3. Starch ( amylum ) 1-20% 2. bahan kering yang sering digunakan:
.Derivat selulosa 1 5 % . Pengikat kering (binder). pengikat kering ditambahkan kedalam massa
kering.Pasta amylum 1 5 % . Starch 1500 3.

talk. corn starch. . logam stearat. Contoh : Asam borat. corn starch Anti Adheren berfungsi untuk
mrncegah melekatnya masa tablet pada cetakan.4. ada 3 macam zat pelincir. Contoh : Talk. yaitu :
Lubrican berfungsi untuk menghilangkan gesekan/friksi saat pengempaan dan penarikan tablet
keluar cetakan. aerosil. logam stearat dll Glidan berfungsi untuk memperbaiki aliran masa granul.
Contoh : Mg stearat. Zat Pelincir.

sedikit larut dalam kloroform dan tidak larut dalam eter.37 Kadar bahan aktif : mengandung tidak
kurang dari 99% dan tidak lebih dari 101. Tinjauan Pustaka Zat Aktif a. 1:30 dalam
alchohol.PRAFORMULASI I. Sifat Kimia Nama : Antalgin Sinonim : Methampiron Rumus molekul :
C13H16N3NaO4S .5 dakm air.nyeri karena tumor atau kolik.dan harus terlindungi dari cahaya
matahari c. Stabilitas : Tidak stabil terhadap udara lembab. Sifat farmakologis Indikasi : Nyeri akut
hebat setelah pembedahan atau luka. putih sampai kuning Kelarutan : Kelarutanya 1:1.Nyeri hebat
akut atau kronik jika anlagesik lain tidak menolong.demam tinggi bila anti piretik lain tidak bisa
menolong. .0% b. Sifat Fisika Pemerian : Serbuk hablur. H2O BM : 351.

Rancangan Formulasi Zat aktif Pengikat Penghancur dalam Pengisi Lubrikan Glidan Penghancur luar :
: : : : : : Antalgin Avicel pH 102 Amylum kering Laktosa Mg stearat Talkum Amylum kering .II.

Konsentrasi laktosa sebagai pengisi adalah 65-85 %. Laktosa sebagai pengisi Pemilihan laktosa
sebagai pengisi agar tablet yang dihasikan berasa manis karena bahan aktif yang mempunyai rasa
pahit dengan demikian akan lebih mudah untuk diterima oleh pasien.Alasan Pemilihan Bahan 1. 2.III.
Biasa digunakan dengan dengan konsentrasi 3-15 %. Amylum kering sebagai penghancur dalam dan
penghancur luar Pemilihan amylum kering sebagai penghancur dalam adalah karena amylum
merupakan penghancur luar yang umum digunakan.5%. Avicel pH 102 sebagai pengikat Pemilihan
Avicel pH 102 sebagai pengikat dikarenakan Avicel pH 102 merupakan pengikat yang kuat pada
konsentrsi 1 . Penggunaan amylum sebagai penghancur harus dikombinasikan dengan bahan lain
apabila akan digunakan dalam konsentrasi yang tinggi karena dapat menyebabkan hasil kompresi
tidak baik dan tablet yang dihasilkan memiki friabilitas dan capping yang tinggi. 3. Pengikat yang baik
akan mengasilkan daya tarik-menarik antara partikel dengan baik. .

Konsentrasi talkum sebagai glidan adalah 1-10 %. 5. Mg stearat sebagai lubrikan Pemilihan Mg starat
sebagai lubrikan harus dikombinasikan dengan bahan lain karena Mg Stearat bersifat baik sebagai
lubrikan dan antiadheren tapi kurang baik sebagai glidant. . Mg stearat sebagai lubrikan
konsentrasinya 0.5-5 % tapi apabila dikombinasikan maka kombinasinya tidak bleh lebih dari 5 %
karena sifatnya yang hidrofob. Talkum sebagai glidant Pemilihan talkum sebagai glidan adalah
karena talkum merupakan glidan yang baik dan dapat kombinasikan dengan Mg stearat untuk
memperbaiki sifat aliran dari granul.4. Talkum merupakan glidan yang baik tapi kurang baik sebagai
anti adheren.

Avicel pH 102 . Formulasi Zat aktif Pengikat Penghancur dalam Pengisi Penghancur luar Lubrikan
Glidan : Antalgin : Avicel pH 102 : Amylum kering / Amprotab : Laktosa : Amylum kering : Mg stearat
: Talkum II.Mg stearat .Laktosa .FORMULASI TABLET I. Bahan dan Alat Bahan : .Antalgin .Amylum
kering / Amprotab . Metode Pembuatan Tablet a.Aquades .Talk .

Baskom plastic .Alat uji waktu hancur disintegrator b.Ayakan .Alat uji friabilitas .Mesin pencetak
tablet .Kantong plastik . Penimbangan 2.Sendok .Alat Moisture Balance .Alat : . Pencampuran fase
padat 4. Pencampuran/ lubrikasi 9. Pengeringan 7.Corong .Timbangan analitik .Penggaris .
Penambahan cairan pengikat 5. Tahapan pembuatan granul dan tablet metode granulasi basah
1.Oven . Granulasi (Mesh 16) 6. Penghalusan 3.Gelas ukur .Beaker glass . Pengempaan / pencetakan .
Granulasi (Mesh 18) 8.

c. Cara Pembuatan dan perhitungan tablet dengan Metode Granulasi basah Formulasi : Dibuat tablet
Antalgin dengan bobot 700 mg/tablet R/ Antalgin 500 mg = 92% x 700mg = 644 mg qs = 8%
Amprotab 5% Fase Dalam Avicel pH 102 5% Laktosa Mg Stearat 1% Talc 2% Fase Luar Amprotab 5%
Perhitungan Antalgin 500 mg Amprotab Avicel pH 102 Laktosa = 5% x 700mg = 35 mg = 5% x 700mg
= 35 mg+ 570 mg = 570 mg 644 mg = 74 mg .

Hal ini disebabkan karena pada proses sluging granul tidak dapat dikempa sama sekali. Fase dalam
(FD): Antalgin Amprotab Avicel pH 102 Laktosa Mg Stearat Talc Fase luar (FL) Mg Stearat Talc
Amprotab = = = = = = 500 mg x 250 tablet = 125 g 35 mg x 250 tablet = 8.5 g 0.75 g 35 mg x 250
tablet = 18.75 g .5% x 700mg x 250 tablet = 875 mg = 1% x 700mg x 250 tablet = 1750 mg = 5% x
700mg x 250 tablet = 8750 mg = 8.Penimbangan : Pada praktikum ini terjadi perubahan metode dari
granulasi kering menjadi granulasi basah.5% x 700mg x 250 tablet = 875 mg 1% x 700mg x 250 tablet
= 1750 mg = 0.5 g 74 mg x 250 tablet = 18.

Lalu keesokan harinya campuran dikeluarkan dari oven. Lakukan evaluasi terhadap granul. avicel pH
102. 7. 3. Ayak massa tersebut dengan ayakan 18 mesh hingga terbentuk granul. Siapkan alat dan
bahan yang akan digunakan. Timbang semua bahan yang akan digunakan. 12. Apabila perlu digerus.
9. 10. dan laktosa) kecuali lubrikan (mg stearat dan talc) dalam kantong plastik yang sesuai selama
5 10 menit (M1) 4. 11. amylum kering. 8. Cetak granul hingga terbentuk tablet. 6. kami
memasukkan seluruh FL ke dalam M1 lalu mengaduknya hingga homogen (M2). Ke dalam campuran
M1.Metode Pembuatan : 1. Ke dalam M2 dipercikkan aquadest qs sampai terbentuk massa yang
dapat dikepal dan dipatahkan. maka gerus terlebih dahulu sebelum ditimbang. Campurkan

Anda mungkin juga menyukai