Anda di halaman 1dari 3

Afandi bekerja sebagai staf perpajakan di PT Han Gang yaitu sebuah perusahaan tekstil

dengan lisensi dari Korea. Afandi diminta oleh manajernya untuk membantu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan perpajakan yang tengah dihadapi perusahaan.
1. Sejak awal April 2010, Perusahaan sedang dalam proses pembuatan SPT Tahunan
PPh Badan tahun 2009. Selain itu, Perusahaan juga sedang menghadapi pemeriksaan
pajak untuk all taxes tahun pajak 2008. Karena seluruh staf pajak disibukkan dengan
urusan terkait pembuatan PPh Badan tahun 2009 dan proses pemeriksanaan pajak
tahun 2008 tersebut, kewajiban perusahaan terkait dengan SPT Masa April 2010 agak
terbengkalai. Perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban perpajakannya dengan tepat
waktu sebagaimana data berikut:
Jenis PPh PPh Dibayar Tanggal Bayar Tanggal Lapor
Pasal 21/26 Rp 20 juta 2 Juni 2010 7 Juni 2010
Pasal 23/26 Rp 10 juta 2 Juni 2010 7 Juni 2010
Pasal 25 Rp 15 juta 2 Juni 2010 7 Juni 2010
Berdasarkan perhitungan PPh Badan tahun 2009, PPh Pasal 25 yang harus dibayar
oleh Perusahaan adalah sebesar Rp 20 juta.
Berikan perhitungan sanksi yang akan dikenakan oleh fiskus terkait dengan
SPT Masa April 2010 tersebut!
2. Berkaitan dengan PPh Badan tahun 2009, perusahaan mengalami kurang bayar
sebesar Rp 200 juta yang dibayar pada tanggal 30 April 2010 dan dilaporkan pada
tanggal yang sama. Pada bulan Juli 2010, Perusahaan menyadari bahwa terdapat
kesalahan hitung yang mengakibatkan kurang bayar PPh Badan tahun 2009
seharusnya adalah Rp 280 juta.
a. Menurut anda, apa langkah yang seharusnya dilakukan oleh Perusahaan?
Berikan penjelasan atas jawaban anda!
b. Adakah tax exposure terkait dengan kesalahan hitung yang dilakukan oleh
Perusahaan tersebut? Berikan penjelasan atas jawaban anda dan berikan
perhitungannya!
3. Berkaitan dengan pemeriksaan all taxes tahun pajak 2008, ditemukan adanya PPh
badan yang kurang bayar sebesar Rp 10.000.000. SPT PPh badan tahun pajak 2008
telah disampaikan secara tepat waktu, yaitu tanggal 30 April 2009. Pemeriksaan
Pajak dilakukan sejak awal Februari 2010 dan selesai pertengahan Juni 2010.
Bagaimanakah pengenaan sanksi atas hal ini ?


Jawab:

1) Perhitungan sanksi yang akan dikenakan oleh fiskus terkait dengan SPT masa
April 2010.
Pasal 21/26 dengan PPh bayar sebesar Rp 20.000.000.
Dibayar pada tgl 02/06/2010 -> yang berarti telat bayar. Di mana
seharusnya dibayar paling lambat pada tgl 10 Mei 2010.
Dilapor pada tgl 07/06/2010 -> yang berarti telat lapor. Di mana
seharusnya dilaporkan paling lambat tgl 20 Mei 2010.
Sehingga sanksi telat bayar yang akan dikenakan fiskus yaitu
= 2% x Rp 20.000.000 x 1 bulan
= Rp 400.000 (hanya sanksinya belum dengan pokok Pphnya)
Sanksi telat lapor = 1 bulan x Rp 100.000 = Rp 100.000

PPh 23/26 dengan PPh bayar sebesar Rp 10.000.000.
Dibayar pada tgl 02/06/2010 -> yang berarti telat bayar.
Dilapor pada tgl 07/06/2010 -> yang berarti telat lapor.
Sehingga sanksi telat bayar yang akan dikenakan fiskus yaitu
= 2% x Rp 10.000.000 x 1 bulan
= Rp 200.000
Sanksi telat lapor = 1 bulan x Rp 100.000 = Rp 100.000



PPh 25 (angsuran pajak) dengan PPh bayar Rp 15.000.000.
Dibayar pada tgl 02/06/2010 -> telat bayar. Di mana seharusnya batas
waktu penyetoran adalah tgl 15 bulan berikutnya. Jadi seharusnya dibayar
max. Tgl 15 Mei 2010.
Dilaporkan pada tgl 07/06/2010 -> telat lapor. Di mana seharusnya
batas waktu pelaporan adalah tgl 20 bulan berikutnya. Jadi seharusnya
dilapor max. Tgl 20 Mei 2010.
Sehingga sanksi telat bayar yaitu
= 2% x Rp 15.000.000 x 1 bulan
= Rp 300.000
Sanksi telat lapor =

2) Langkah yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan ialah mengungkap
ketidakbenaran SPTnya setelah pemeriksaan tetapi sebelum ada SKP, karena
sanksi yang akan dikenakan kepada perusahaan hanya sebesar 50% dari PPh
kurang bayar. Sanksi yang dikenakan ini lebih kecil daripada ketika perusahaan
diperiksa oleh fiskus dan hasil pemeriksaannya terdapat PPh kurang bayar , maka
akan dikenakan denda/sanksi sebesar 100% dari PPh kurang bayar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai